• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peninggalan sejarah bercorak Buddha di indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peninggalan sejarah bercorak Buddha di indonesia "

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

4 peninggalan sejarah bercorak Buddha – Seperti pada masa kerajaan Hindu, peninggalan sejarah pada masa kerajaan Buddha juga banyak tersebar di seluruh nusantara. Buddha adalah agama yang dibawa oleh Sidharta Gautama. Kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka. Buddha berarti orang yang telah mencapai kesempurnaan Buddhisme.

Berbagai peninggalan sejarah bercorak Buddha yang tersebar di Indonesia berupa candi, prasasti, karya sastra, dan berbagai macam tradisi yang masih dilakukan masyarakat hingga kini. Tradisi atau adat istiadat tersebut melekat kuat di kalangan masyarakat.

4 peninggalan sejarah bercorak Buddha

1. Candi

Peninggalan sejarah berupa candi yang bercorak Buddha antara lain sebagai berikut :

a. Candi Borobudur, candi Pawon, dan candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah, merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno.

b. Candi Kalasan di Desa Kalasan, terletak di Yogyakarta merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno.

c. Candi Gedhongsongo di Semarang, Jawa Tengah.d. Candi Muara Takus, di Bangkinang, Riau. e. Candi Biaro Bahal, di Padang Sidempuan, Sumatra Utara.

(2)

Candi Muara Takus, salah satu peninggalan sejarah Buddha

Candi Muara Takus, salah satu peninggalan sejarah Buddha, di Bangkinang, Riau

Prasasti peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha antara lain sebagai berikut :2. Prasasti a. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, Sumatra Selatan.

b. Prasasti Talang Tuwo dan Telaga Batu, di Palembang, Sumatra Selatan. c. Prasasti Karang Berahi, di Jambi Hulu, Jambi.

3. Karya Sastra

Peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha berupa karya sastra antara lain sebagai berikut: a. Sang Hyang Kamahayanikan, ditulis oleh Mpu Sendok.

b. Buddhacarita, ditulis oleh Aswasaga. c. Jatakamala, ditulis oleh Aryasura.

Peninggalan sejarah yang berupa tradisi atau kebiasaan, atau adat istiadat yang bercorak Buddha adalah sebagai berikut :

a. Ullambana, yaitu hari untuk menghormati leluhur atau seorang yang telah meninggal dunia. b. Asadha, yaitu hari untuk memperingati pembabaran Dharma yang pertama kali.

(3)

Api Mrapen digunakan oleh para Biksu dan masyarakat sebagai tempat upacara menyalakan api. Api yang diambil dari Mrapen dipercaya mempunyai berkah tertentu sesuai kepercayaan mereka. Penyalaan api dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah

Penyalaan api dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah

(4)

Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu di

Indonesia

Pada mulanya, nenek moyang kita belum mengenal agama. Mereka menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Keduanya tidak diketahui mana yang lebih dulu ada.

1. Animisme adalah kepercayaan pada roh-roh halus, sedangkan

2. Dinamisme adalah kepercayaan pada benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib Sampai akhirnya lahir agama Hindu dan Buddha. Agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari India dan Cina.

Agama Hindu mengenal adanya Tri Murti, yaitu :

1. Dewa Brahma sebagai pencipta alam, 2. Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam, dan 3. Dewa Syiwa sebagai perusak alam.

Kitab agama Hindu adalah Weda. Di dalam tata kehidupan, masyarakat Hindu menganut tingkatan yang disebut kasta. Ada empat kasta, yaitu :

1. kasta brahmana (kaum ahli agama),

(5)

4. kasta sudra (rakyat biasa dan budak).

Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia dan peninggalan sejarahnya, antara lain

sebagai berikut :

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada tahun 400 Masehi. Raja pertamanya adalah Kudungga, kemudian digantikan Aswawarman. Raja terkenal dari Kutai adalah Mulawarman. Peninggalan Kerajaan Kutai adalah Prasasti Kutai yang terpahat pada tiang batu yang disebut yupa yang ditemukan di aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasati tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti tersebut menceritakan tentang Raja

Mulawarman yang baik budi. Pada masa pemerintahannya rakyat hidup sejahtera dan makmur.Prasasti ini dibuat untuk memperingati Raja Mulawarman yangtelah menghadiahkan 20.000 ekor sapi pada Brahmana. Selain itu, peninggalan sejarah dari Kutai yang lain adalah arca-arca yang terbuat dari perunggu dan emas.

2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Jawa. Letaknya di Bogor, Jawa Barat. Berdiri pada tahun 450 Masehi. Rajanya yang terkenal bernama Purnawarman.

(6)

Purnawarman berhasil membuat saluran air untuk mengairi lahan

daerah Yogyakarta. Raja yang pertama

adalah Raja Sanna, kemudian digantikan

oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari

sebuah prasasti di desa Canggal, barat

Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732

Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan

dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini

menceritakan tentang didirikannya

sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit

di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya.

Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa

dan Bali.

Prasasti Canggal

4. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur, beribu kota di Daha. Raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah Bameswara, Jayabaya, Sarweswara, Aryyeswara, Gandra,

Kameswara, dan Kertajaya. Raja Bameswara memerintah tahun 1115 – 1130. Ia dikenal sebagai Raden Panji Asmarabangun dan permaisurinya Sri Kiranavatu atau Dewi Candra Kirana. Ia menetapkan lambang kerajaan berupa Candrakapala (tengkorak bertaring).

Kisah perjalanan hidup tersebut ditulis oleh Mpu Darmaja dalam kitab Smaradahana. Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa Jayabaya yang terkenal dengan ramalannya. Karya sastra dan pujangga yang terkenal adalah Mpu Sedah dan Mpu Panuluh dengan Kitab Bharatayuda, Kitab Hariwangsa, dan Kitab Gatutkacasraya.

(7)

Prasasti Semanding. Selain itu juga ada Kitab Smaradahana, Bharatayudha, Hariwangsa, Gatotkacasraya, dan Sumanasantaka.

Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang memerintah sampai tahun 1222 Masehi. Kertajaya dikalahkan oleh Raja Ken Arok, yang menandai berakhirnya kekuasaan Kediri.

5. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur. Didirikan oleh Ken Arok tahun 1222 setelah mengalahkan Raja Kertajaya Kediri. Ken Arok dinobatkan Brahmana sebagai penjelmaan Dewa Wisnu yang menunjukkan Singasari adalah kerajaan Hindu. Kisah Ken Arok tertulis di dalam Kitab Pararaton. Ken Arok memerintah sampai tahun 1227. Raja-raja yang pernah berkuasa antara lain Sri Rajasa Sang Amurwahbumi (Ken Arok), Anusapati (1227 – 1248 M), Tohjaya (1248 M), Ranggawuni (1248 – 1268 M) dan Kertanegara (1268 – 1292 M).

Singasari mencapai puncak kejayaan pada masa Kertanegara. Ia pernah mengirimkan tentara ke Melayu dalam usaha memperluas wilayah. Wilayah kekuasaannya mencapai Pahang, Melayu, Kalimantan Barat, Maluku, dan Bali. Pengiriman tentara ini dikenal dengan istilah Ekspedisi Pamalayu. Pada masa

pemerintahannya, Raja Kubilai Khan dari Cina pernah menyerang Kerajaan Singasari. Kertanegara tewas dalam serangan Jayakatwang dari Kediri.

Candi Singasari

(8)

6. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1294, yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya adalah keturunan dari Kertanegara yang dibunuh oleh Jayakatwang. Atas bantuan Wiraraja dari Madura, ia dipercaya Jayakatwang dan dihadiahi tanah di Hutan Tarik, kemudian diberi nama Majapahit. Kertarajasa memerintah dengan bijaksana sampai wafatnya tahun 1309 M, kemudian digantikan oleh Jayanegara. Semasa pemerintahan Jayanegara, keadaan menjadi kacau dan sering terjadi pemberontakan, seperti pemberontakan Ranggalawe (1309), pemberontakan Sora (1311), pemberontakan Nambi (1316), dan pemberontakan Kuti (1319). Pada tahun 1328, Jayanegara wafat dan digantikan oleh adiknya yaitu Bhre Kahuripan atau dikenal dengan gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. Pada tahun 1350, beliau turun tahta dan digantikan oleh putranya yaitu Hayam Wuruk.

Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit adalah semasa Raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Hayam Wuruk artinya ayam muda, karena naik tahta

pada waktu usianya masih muda (umur 16 tahun) dan bergelar Rajasanegara. Cita-cita Gajah Mada ingin mempersatukan wilayah Nusantara diucapkan dalam Sumpah Amukti Palapa. Gajahmada seorang ahli hukum, dia menyusun Kitab Kutara Manawa, yang berisi tentang tata pemerintahan dan perang. Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M. Kerajaan Majapahit mendapat sebutan sebagai Kerajaan

maritim dan agraris.

Selain itu, disebut sebagai Kerajaan Nusantara. Wilayah Kerajaan Majapahit meliputi Nusantara ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu.

(9)

Candi Penataran di Blitar

(10)

Peninggalan Sejarah Bercorak

Islam di

Indonesia

Islam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bukti keberadaan Islam itu dapat dilihat bukan saja dari para pemeluknya yang memiliki pengikut paling besar di Indonesia.

Bukti historis dan arkeologis juga mendukung keberadaan Islamdi Indonesia.

Bukti historis dan arkeologis dapat dilihat pada budaya dan tradisi yang telah lama hidup dan berkembang pada masyarakat.

Peninggalan Islam yang dapat kita saksikan hari ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan setempat. Hasil-hasil kebudayaan yang bercorak Islam dapat kita temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid, makam) dan seni.

a.

Peninggalan dalam Bentuk Bangunan

Bangunan yang menjadi ciri khas Islam antara lain ialah masjid, istana/keraton, dan makam (nisan).

1)

Masjid

Masjid merupakan tempat salat umat Islam. Masjid tersebar di berbagai daerah.

(11)

Bentuk dan ukuran masjid bermacam-macam. Namun, yang merupakan ciri khas sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya berbentuk limas.

Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap candi yang denahnya bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang adakalanya berbentuk susunan payung-payung yang terbuka. Dengan demikian, masjid dengan

bentuk seperti ini mendapat pengaruh dari Hindu-Buddha.

Beberapa di antara masjid-masjid khas Indonesia memiliki menara, tempat muadzin menyuarakan adzan dan memukul bedug. Contohnya menara Masjid Kudus yang memiliki bentuk dan struktur bangunan yang mirip dengan bale kul-kul di Pura Taman Ayun. Kul-kul memiliki fungsi yang sama dengan menara, yakni memberi informasi atau tanda kepada masyarakat mengenai berbagai hal berkaitan dengan kegiatan suci atau yang lain dengan dipukulnya kul-kul dengan irama tertentu.

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada beberapa masjid berikut.

(1) Masjid Banten (bangun beratap tumpang) (2) Masjid Demak (dibangun para wali)

(3) Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru) (4) Masjid Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon (beratap tumpang) (5) Masjid Agung Pondok Tinggi (beratap tumpang)

(12)

2) Makam dan Nisan

Makam memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan. Makam biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang dikebumikan pada makam tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai budaya tinggi. Makam yang terkenal antara lain makam para anggota Walisongo dan makam raja-raja.

Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah. Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang lain.

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain pada beberapa makam berikut.

(1) Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat) (2) Makam Walisongo

(3) Makam Imogiri (Yogyakarta) (4) Makam Raja Gowa

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk nisan dapat kita lihat antara lain pada beberapa nisan berikut.

(1) Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan huruf Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M);

(13)

(3) Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin; (4) Di Banjarmasin, ditemukan batu nisan Sultan Suryana Syah; dan (5) Batu nisan di Troloyo dan Trowulan.

b.

Peninggalan dalam Bentuk Karya Seni

Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seniseperti seni ukir, seni pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan seni pahat ini dapat dijumpai pada masjid-masjid di Jepara. Seni pertunjukan berupa rebana dan tarian, misalnya tarian Seudati. Pada seni aksara, terdapat tulisan berupa huruf arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai tanda (harakat, biasa disebut arab gundul).

Salah satu peninggalan Islam yang cukup menarik dalam senitulis ialah kaligrafi.

Kaligrafi adalah menggambar dengan menggunakan huruf-huruf arab. Kaligrafi dapat ditemukan pada makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai.

Karya sastra yang dihasilkan cukup beragam. Para seniman muslim menghasilkan beberapa karya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk, babad, dan kitab-kitab.

(14)

Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita atau dongeng yang sering dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam berupa hikayat antara lain, Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam.

Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Peninggalan Islam berupa suluk antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa, Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk Malang Sumirang.

Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa babad antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin), Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, Babad Gianti.

Adapun kitab-kitab peninggalan Islam antara lain Kitab Manik Maya, Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending karya Sultan Agung

(15)

Peninggalan kerajaan Islam di Indonesia ini merupakan bukti penyebaran agama Islam di Indonesia. Islam masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-7 M dan baru pada abad ke-13 M terbentuk kerajaan-kerajaan Islam. Islam dibawa oleh pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India), dan Cina.

Agama dan kebudayaan Islam mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Perkembangan ini berawal dari masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pesisir pantai. Dari pesisir pantai inilah agama Islam di kembangkan ke pedalaman. Perkembangan ke daerah ditujukan kepada kalangan istana yaitu raja, keluarga raja, dan kaum bangsawan.

Jika raja sudah masuk Islam maka rakyat akan mengikutinya karena rakyat di daerah pedalaman sangat patuh terhadap perintah raja. Kerajaan-kerjaan Islam inilah semakin lama semakin berkembang dan meninggalkan warisan yang sanagat berharga pada kita sebagai bukti penyebaran agama Islam pada waktu itu.

Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia antara lain bisa kita lihat dari peninggalan seperti: masjid, keraton, kaligrafi, batu nisan, karya sastra, seni pertunjukan, dan tradisi keagamaan.

Masjid

Sejarah perkembangan kerajaan Islam di Indonesia banyak di dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat setempat begitu juga dalam hal seni arsitektur misalnya dalam pembangunan tempat ibadah umat Islam kita bisa menemukan masjid-masjid yang ada di nusantara mengadopsi kebudayaan masyarakat dalam proses pembangunannya.

Berikut ini adalah contoh masjid peningggalan kerajaan Islam di Indonesia, di antaranya:

Masjid Agung Demak

(16)

Tiang dari tatal ini kemudian diganti ketika Masjid Agung Demak dipugar pada tahun 1980. Potongan tiang tatal ini masih tersimpan di bangsal belakang masjid. Berbeda dengan masjid-masjid yang ada sekarang, atap masjid peninggalan sejarah biasanya beratap tumpang bersusun.

Semakin ke atas atapnya makin kecil. Jumlah atap tumpang itu biasanya ganjil, yaitu tiga atau lima. Atap yang paling atas berbentuk limas. Di dalam masjid terdapat empat tiang utama yang menyangga atap tumpang.

Pada bagian barat masjid terdapat mihrab. Di sebelah kanan mihrab ada mimbar. Di halaman masjid biasanya terdapat menara. Keberadaan menara tidak hanya untuk menambah keindahan bangunan masjid. Fungsi menara adalah sebagai tempat muazin mengumandangkan adzan ketika tiba waktu salat.

Sebelum azan dikumandangkan, dilakukan pemukulan tabuh atau beduk. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa ciri khas dari bangunan masjid kuno di nusantara adalah sebagai berikut:

1. Di sekitar masjid (kecuali bagian barat) biasanya terdapat tanah lapang (alun-alun). 2. Letak masjid tepat di tengah-tengah kota atau dekat dengan istana.

3. D ikiri kanan masjid terdapat menara sebagai tempat menyerukan panggilan shalat.

4. Di dalam masjid terdapat barisan tiang yangmengelilingi tiang induk yang disebut soko guru. 5. Atap masjid awalnya beratap tumpeng.

6. Halaman masjid dikelilingi pagar tembok dengan satu atau dua pintu gerbang.

7. Mesjid memunyai denah bujur sangkar. Selain itu arsitektur bangunan masjid yang merupakan perpaduan antara seni bangun dari berbagai kawasan dunia Islam dan kebudayaan setempat. Contoh bangunan Masjid Agung Cirebon, Masjid Agung Banten dan Menara Kudus yang mengadopsi kebudayaan setempat. Contoh lainnya, bentuk bangunan gerbang Masjid Sumenep yang mengadopsi gaya Portugis. Adapun gaya India dan Eropa tampak pada arsitektur Masjid Penyengat dan Masjid Baiturrahman.

Keraton

Adalah tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting yang menyangkut urusan kerajaan. Di keraton, Sultan beserta keluarganya tinggal. Keraton dibangun sebagai lambang pusat kekuasaan pemerintahan. Keraton Islam di Nusatara memiliki ciri-ciri khusus, antara lain:

(17)

Kasultanan Yogyakarta

Istana adalah tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha.

Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya, pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Budha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja.

 Kaligrafi

Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkai huruf-huruf Arab atau ayat-ayat suci Al-Qur’an sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Biasanya yang menjadi objek seni kaligrafi adalah tokoh manusia, tumbuhan atau binatang. Contoh kaligrafi antara lain sebagai berikut:

 Kaligrafi pada batu nisan.

 Kaligrafi bentuk wayang dari Cirebon.  Kaligrafi bentuk hiasan.

Kaligrafi di Makam Ratu Nahrasiyah

Kaligrafi adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Tulisan tersebut biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran. Kaligrafi digunakan sebagai hiasan dinding masjid, batu nisan, gapura masjid dan gapura pemakaman. Batu nisan pertama yang ditemukan di Indonesia adalah batu nisan pada makam Fatimah binti Maimun di Leran, Surabaya. Sedangkan kaligrafi pada gapura terdapat di gapura makam Sunan Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja Mataram, Demak, dan Gowa.

 Karya Sastra

Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia yang berbentuk karya sastra bercorak Islam di Nusantara dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu:

 Hikayat  Babad  Syair  Suluk

(18)

Beberapa suluk terkenal adalah syair Si Burung Pingai dan syair Perahu karya Hamzah Fansuri serta syair Abdul Muluk dan syair gurindam dua belas karya Ali Haji. Syair gurindam dua belas berisi nasihat kepada para pemimpin agar mereka memimpin dengan bijaksana. Ada juga nasihat untuk rakyat biasa agar mereka menjadi terhormat dan disegani oleh sesama manusia. Syair Abdul Muluk menceritakan Raja Abdul Muluk.

Hikayat adalah cerita atau dongeng yang isinya diambil dari kejadian sejarah. Di pulau Jawa, hikayat dikenal dengan nama babad. Babad tanah Jawa menceritakan kerajaan-kerajaan yang terdapat di Jawa.

Cerita tersebut dimulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam. Di Aceh ada beberapa jilid Bustan Al-Salatin yang berisi riwayat nabi-nabi, riwayat sultan-sultan Aceh, dan penjelasan penciptaan langit dan bumi. Kitab ini ditulis oleh Nuruddi Ar-Raniri.

 Batu Nisan

Batu nisan peninggalan kerajaan Islam di Indonesia, adalah bangunan terbuat dari batu yang berdiri di atas makam. Nisan berfungsi sebagai tanda adanya suatu makam seseorang yang sudah meninggal. Bentuk nisan juga bermacam-macam. Nisan-nisan yang bercorak Islam umumnya dihiasi dengan bentuk kaligrafi.

 Seni Pertunjukkan

Peninggalan kerajaan Islam di Indonesia dalam bentuk seni pertunjukkan diantaranya sebagai berikut: Tari Seudati merupakan jenis tarian yang berasal dari Serambi Mekkah. Seudati berasal dari kata syaidati, yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman (delapan), karena permainan itu mula-mula dilakukan oleh delapan pemain. Dalam seudati, para penari menyanyikan lagu tertentu yang isinnya berupa Salawat Nabi.

Tradisi Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia

Beberapa tradisi Islam yang masih menjadi tradisi di beberapa wilayah di Indonesia di antaranya seperti ziarah ke makam, sedekah, dan sekaten.

1. Ziarah adalah kegiatan mengunjungi makam. Ziarah kubur ini dimaksudkan agar seseorang dapat mengingat kematian sehingga selain kesibukan duniawi diapun harus mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat nanti.

(19)
(20)

PENINGGALAN - PENINGGALAN BELANDA DI NUSANTARA Balai Kota Surabaya

Gedung utama Balai Kota di Taman Surya di daerah Ketabang itu mulai dibangun pada tahun 1923 dan mulai ditempati pada tahun 1927. Arsiteknya ialah C. Citroen dan pelaksanaannya H.V. Hollandsche Beton Mij. Biaya seluruhnya, termasuk perlengkapan dan lain-lainnya, menghabiskan dana sekitar 1000 gulden.

Ukuran gedung utama : panjang 102 m dan lebar 19 m. Konstruksinya terdiri dari tiang-tiang pancang beton bertulang yang ditanam, sedangkan dinding-dindingnya diisi dengan bata dan semen. Atapnya terbuat dari rangka besi dan ditutup dengan sirap, Belakangan atap ini kemudian diganti dengan genteng.

Stasiun Beos Jakarta

Stasiun kereta api ini dulunya biasa disebut dengan nama B.O.S = Bataviasche Ooster Spoorweg [Batavia Eastern Railway], namun bagi penduduk Jakarta tempo dulu, stasiun ini sering dilafalkan dengan Bé-OS. Kini nama stasiun ini dikenal dengan nama Stasiun JakartaKota.

(21)

Gereja Bleduk Semarang

Gereja Blenduk (kadang-kadang dieja Gereja Blendug dan seringkali dilafazkan sebagai mBlendhug) adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah. Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda.

Lawang Sewu Semarang

Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.

(22)

Fort Rotterdam Makassar

Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.

Istana Bogor

Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran".

Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.

(23)

G oa Jepang tersebar dibeberapa wilayah Kota Manado, yakni Kelurahan Singkil Satu, Tanjung Batu, Titiwungen Selatan, Pakowa, Tikala Ares, dan Kairagi.

Salah satu Goa Jepang yang masih terpelihara yakni yang terdapat di Jalan Lorong Bukit Kelurahan Tikala Ares Kecamatan Tikala. Goa ini memiliki 2 pintu masuk dan menyerupai terowongan dan berdinding beton. Lebar terowongan tersebut ± 2 Meter dan panjang ± 10 Meter. Didalam goa Jepang ini terdapat sebuah kamar berukuran kecil dan sebuah meja yang terbuat dari batu.

Terdapat pintu penghubung menuju terowongan yang ada disebelah. Jadi, apabila kita masuk melalui pintu yang berada disebelah kiri akan keluar pada pintu sebelah kanan dan begitu sebaliknya.

Terowongan ini memiliki jalan tembus yang menghubungkan dengan jalan raya disebelah kanan goa. Jalan yang akan dilalui menuju goa tersebut agak berbukit dan diatas goa tersebut terdapat perumahan penduduk.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah mengetahui sejarah penjajahan Jepang di Indonesia.

(24)

Foto Berita Manado - Makam Kanjeng Ratu Sekar Kedaton.

Berada di kawasan pemakaman umat muslim di belakang gedung persekolahan Eben Haezar. Makam Kanjeng Ratu Sekar Kedaton di buat seperti rumah yang dikelilingi makam keluarga serta putranya tepat di pintu masuk. Posisinya yang strategis terletak di tengah-tengah kompleks pekuburan sehingga terlihat lebih agung dan terkesan sangat dihormati. Disekitar pekuburan terdapat pepohonan yang rindang sehingga terasa sejuk dan tenang.

Kanjeng Ratu Sekar Kedaton adalah Permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono V yang meninggal dan dimakamkan di Manado.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal sejarah Keluarga Hamengku Buwono V.

Terletak di Kelurahan Mahakeret Timur Kecamatan Wenang yang dapat ditempuh selama 10 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Foto Trip Holiday - Monumen Perang Dunia II.

Pada tahun 1675, Ds Mantanus, seorang pendeta dari Belanda untuk pertama kali mengunjungi Manado dan melaporkan bahwa Manado sudah ada golongan orang kristen.

Selanjutnya pada pemerintahan VOC tahun 1677 ditempatkan seorang Pendeta Belanda di Manado yang bernama Pendeta Zacharias Coners. Sebelum nama Gereja Sentrum Manado dikenal dengan nama Gereja Besar Manado.

(25)

Namun, Gedung Gereja Besar Manado yang begitu sarat akan nilai historis religius ini hancur di bom pada perang dunia II atau agresi militer.

Sebagai tanda atau prasasti maka didirikan monumen yang berada disebelah kiri gereja yang sudah hancur tersebut. Monumen perang dunia II ini sampai sekarang masih kokoh berdiri.

Pada tahun 1952, didirikan sebuah gedung gereja permanent di lokasi yang hancur.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah Perang Dunia II di Kawasan Pacifik.

Terletak di Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang yang dapat ditempuh sekitar 5 menit dari Pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Monumen Jepang

Monumen Jepang dibangun oleh Pemerintah Kota Manado sebagai peringatan atas gugurnya Tentara Jepang (Dai Nipon) ketika mereka menjajah Indonesia.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah penjajahan Jepang atas Indonesia.

Terletak di Kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Teling Kecamatan Wanea yang dapat ditempuh selama 30 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Tugu Dotu Lolong Lasut

Merupakan makam dari Dotu Lolong Lasut yang lahir pada bulan November 1450 dan meninggal pada tahun 1520.

Pada nisan tugu tersebut tertulis : Dotu Lolong Lasut alias Ruruares Teterusan dan Kepala Agama Tombulu yang sudah merintis dan membangun TUMANI negeri WENANG kemudian berkembang menjadi Manado.

Dotu Lolong Lasut adalah seorang tokoh perjuangan yang berhasil mengusir penjajah dari Portugis untuk menjajah Wenang pada saat itu. Oleh karena itu nama Dotu Lolong Lasut tetap dikenang sepanjang masa oleh masyarakat SULUT lebih khusus masyarakat Manado dan Minahasa.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal sejarah berdirinya Kota Manado.

(26)

Waruga adalah kuburan tua orang Minahasa yang pertama mendiami kota Manado. Sangat unik, selain bentuknya serta simbol-simbol yang tergambar di waruga juga mayat yang dikuburkan ditempatkan pada posisi duduk atau ada yang berdiri.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain melihat dan mengenal waruga peninggalan sejarah orang Minahasa pertama di Manado.

Terletak di Kelurahan Mahakeret Barat Kecamatan Wenang sekitar 10 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Kuburan Belanda

Di kuburan ini dimakamkan jasad beberapa orang bangsa Belanda yang meninggal dunia di Manado ketika mereka menduduki Indonesia.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah pendudukan Belanda di Indonesia.

Terletak di Kelurahan Singkil Satu Kecamatan Singkil sekitar 20 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Velld Box

Velld box ini terbuat dari bahan beton berbentuk bundar yang merupakan bekas benteng pertahanan tentara Jepang pada masa penjajahan di Indonesia.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain melihat dan mengenal bekas benteng pertahanan tentara Jepang ketika menjajah Indonesia.

Tersebar di beberapa wilayah kota Manado, yakni Kelurahan Kleak, Wanea, Pakowa, Tuminting, Bumi Beringin, Istiqlal, dan Titiwungen Selatan.

Untuk ke lokasi Velld Box-Velld Box tersebut, dapat menggunakan transportasi darat dan jaraknya sangat dekat dengan pusat Kota Manado.

Meriam Kuno

Meriam Kuno yang dipajang didepan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara dan Markas Korem 131/Santiago merupakan benda peninggalan sejarah pendudukan dan penjajahan di Indonesia. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal peninggalan sejarah. Untuk ke lokasi tersebut, dapat menggunakan transportasi darat yang dapat ditempuh sekitar 15 menit dari pusat Kota Manado.

(27)

Batu Sumanti adalah batu keramat bagi masyarakat Minahasa yang pertama mendiami kota Manado. Batu ini berdiri secara berjejer dan konon dari hari ke hari terus bertumbuh menjadi besar.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.

Terletak di Kelurahan Tikala Ares Kecamatan Tikala sekitar 25 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Bantik

Batu ini menjadi tempat persembunyian para leluhur anak suku Bantik dahulu. Mereka hanya akan keluar waktu itu jika hendak berbelanja atau mencari makan berupa biji kacang hijau yang di beli dengan alat tukar berupa manik-manik yang kini sering dijadikan batu cincin.

Batu Bantik merupakan batu keramat bagi anak suku Bantik dan masyarakat Kota Manado.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.

Terletak di kompleks Perumahan Bumi Beringin Kelurahanh Bumi Beringin Kecamatan Wenang sekitar 15 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Kuangang

Diatas batu ini terdapat lubang-lubang kecil sebagai tempat permainan congklak bagi anak-anak. Konon lubang-lubang kecil itu dibuat oleh seorang leluhur anak suku Bantik Malalayang dengan menggunakan sikut tangannya.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.

Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Barat Kecamatan Malalayang sekitar 35 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Buaya

Batu ini bentuknya menyerupai seekor buaya namun tidak berkepala. Konon batu tersebut adalah jasad dari seorang tonaas yang kalah berkelahi ketika itu.

(28)

Batu Ni Yopo adalah batu keramat bagi anak suku Bantik Malalayang pada jaman dahulu, karena memiliki kekuatan supranatural.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.

Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Kecamatan Malalayang sekitar 30 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Rana

Batu Rana adalah batu keramat bagi anak suku Bantik Malalayang pada jaman dahulu, karena memiliki kekuatan supranatural.

Diatas batu ini terdapat bekas tapak kaki dari seorang yang sakti ketika itu.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.

terletak di Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang sekitar 35 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Lima Batu

Lima Batu adalah batu keramat bagi anak suku Bantik Malalayang pada jaman dahulu, karena memiliki kekuatan supranatural.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.

Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang sekitar 30 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Parigi Puteri

Parigi Puteri atau Sumur Puteri, merupakan tempat mandi dari seorang puteri bernama Karema. Konon Dia tercipta dari keringat yang keluar pada sebuah batu karang yang ketika itu tersengat matahari panas dimusim kemarau dan merupakan orang pertama yang mendiami tanah Malesung atau Minahasa. Parigi Puteri menjadi parigi keramat bagi masyarakat Sulawesi Utara khususnya masyarakat kota Manado.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.

(29)

Parigi Tujuh

Dinamakan Parigi Tujuh karena terdapat dua sumber mata air yang masing-masing tempat memiliki 7 sumber mata air. Mata airnya keluar dari sela-sela batu besar dan sangat bening serta tidak pernah kering sekalipun di musim kemarau.

Konon pada jaman nenek moyang orang Minahasa, parigi atau sumur kecil ini menjadi tempat mandi dari 7 orang puteri yang berasal dari khayangan.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, dirancang sebuah sistem kontrol dan monitoring yang dapat digunakan untuk mengendalikan kecepatan putar motor DC 750 Watt dan memonitor

A (smooth one-dimensional) wide open is a rigid space conformal to C − D where C is a smooth complete curve and D is a finite disjoint union of affinoid disks in C, which contains at

Berdasarkan dari pendapat di atas, maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh materi Analyse Grammaticale bahasa Perancis... Maksudnya, dalam purposive sampling,

Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang menyediakan platform multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang bekerja di

Berdasarkan hasil eksperimen, mulai tahap awal hingga evaluasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa penentuan harga jual produk menggunakan metode JST berbasis

Sekaitan dengan penilaian dan tanggapan dosen mengenai multimedia interaktif CD-ROM untuk pembelajaran Analyse Grammaticale melalui teknik wawancara dan expert judgment,

Pada usia pernikahn lebih dari 10 tahun sangat rentan dengan perselingkuhan hal itu di sebabkan Menurunnya kepuasan perkawinan pasangan suami-isteri diusia perkawinan sekitar 10

Kepada Peserta Penyedia Barang/Jasa yang merasa keberatan atas Penetapan Pemenang tersebut di atas diberikan kesempatan untuk mengajukan Sanggahan secara elektronik