• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of TATA KELOLA KEUANGAN DI YAYASAN TRI PRAJA KARYA UTAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of TATA KELOLA KEUANGAN DI YAYASAN TRI PRAJA KARYA UTAMA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TATA KELOLA KEUANGAN

DI YAYASAN TRI PRAJA KARYA UTAMA

Edison Hamid STIE Tribuana Bekasi

edisonvgh@yahoo.com

Abstract: The objectives of this study are: To describe the characteristics of financial budgeting, to describe the characteristics of financial resources, and to describe the characteristics of financial accountability in Yayasan Tri Praja Karya Utama. This research uses qualitative research because this research will describe about financial management at Tri Praja Karya Utama Foundation.

Keywords: finance, planning, source of funds

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah: Mendeskripsikan karakteristik penyusunan anggaran keuangan, mendiskripsikan karakteristik sumber keuangan, dan mendeskripsikan karakteristik pertanggung jawaban keuangan di Yayasan Tri Praja Karya Utama. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena penelitian ini akan mendiskripsikan mengenai pengelolaan keuangan di Yayasan Tri Praja Karya Utama.

Kata kunci: keuangan, perencanaan, sumber dana

PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pendidikan merupakan hal penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Hal tersebut sesuai pada kalimat yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “salah satu tujuan Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa”. Mutu pendidikan salah satunya dipengaruhi oleh efektifitas pengelolaan keuangan pada lembaga pendidikan, baik berupa di tingkat dasar maupun perguruan tinggi. Salah satu unsur pokok yang harus ada pada suatu perguruan tinggi agar menjadi perguruan tinggi yang dapat menghasilkan lulusan yang baik adalah dari segi pengelolaan

keuangan. Pengelolaan keuangan

perguruan tinggi dikatakan penting dikarenakan berkaitan dengan pelaksanaan segala kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi. Komponen yang berkaitan dengan keuangan dan pembiayaan perguruan tinggi ini harus dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Selaras dengan yang disampaikan oleh Muchtar (2010:32), tujuan dari pengelolaan keuangan perguruan tinggi antara lain yaitu pencapaian kesinambungan dalam menjaga serta meningkatkan jumlah dan mutu lulusan dengan membukukan keuntungan atas

(2)

Pengelolaan keuangan perguruan tinggi sebagai suatu rangkaian aktivitas mengatur keuangan perguruan tinggi, mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan perguruan tinggi. Zainuddin (2008:128), menjelaskan bahwa dalam pengelolaan keuangan perguruan tinggi disusun berdasarkan rencana-rencana yang jelas, misalnya

dalam rencana jangka pendek, tertuang dalam program kerja konkret dan aplikatif untuk masa satu tahun pelajaran/anggaran keuangan.

Dalam dunia pendidikan terutama pada Perguruan tinggi swasta, yang menjadi permasalahan yang sering muncul yaitu penurunan kuantitas mahasiswa. Kuantitas mahasiswa yang menurun akan berujung pada permasalahan keuangan dan berakhir pada penutupan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) yang bersangkutan (Anwar dan Pratolo: 2012, 6). Pendapat ini diperkuat oleh (Silva: 2000, 50) yang menyatakan bahwa masalah produktivitas tidak hanya terkait dengan output, melainkan juga biaya. Saat ini masyarakat akan memillih pendidikan pada perguruan

tinggi tertentu yang mempunyai kualitas dan relevansi kemampuan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Masyarakat cenderung memilih perguruan tinggi bukan dari banyaknya jumlah mahasiswa yang mendaftar, namun

lebih melihat pada sisi kualitas lembaga. Silva (2000) menyatakan, untuk menilai kualitas output (lulusan mahasiswa PT) sangat sulit dilakukan. Dengan demikian, masyarakat perlu menggunakan ukuran lain untuk mengetahui perguruan tinggi yang paling tepat dipilih. Menurut (Anwar dan Pratolo: 2012, 7) menyatakan bahwa faktor internal yang mempengaruhi masyarakat memilih perguruan tinggi

tertentu adalah terkait dengan sistem manajemen maupun personil yang dimiliki.

Yayasan Tri Praja Karya Utama merupakan salah satu yayasan yang menaungi Perguruan tinggi swasta STIE Tribuana Bekasi, perguruan tinggi swasta ini termasuk belum banyak menarik masyarakat. Hal ini dibuktikan berdasarkan wawancara dengan beberapa dosen dan staff. Permasalahan ini menarik peneliti untuk mengetahui tata kelola yang digunakan pada Yayasan Tri Praja Karya Utama.

Berdasarkan beberapa masalah di atas, menarik bagi peneliti untuk mengidentifikasi tata kelola keuangan di Yayasan Tri Praja Karya Utama. Hal ini

(3)

bahwa 93-94% perguruan tinggi melaksanakan sistem penganggaran (pengelolaan keuangan). Hasil survei ini memiliki dasar yang cukup kuat, karena pengelolaan keuangan di instansi pendidikan menjadi komponen yang menjamin terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan (Leonarti: 2015, 4). Dengan demikian dapat diharapkan, melalui penelitian ini

dapat meningkatkan proses pembelajaran. Proses pembalajaran yang optimal akan menghasilkan peserta didik yang dibutuhkan masyarakat.

Segala kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi memerlukan biaya, baik itu disadari maupun yang tidak disadari. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola dengan sebaik-baiknya, agar dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan aktivitas perguruan tinggi, karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana. Dalam PP RI Nomor 48 Tahun 2008 disebutkan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan

Masyarakat. Sumber-sumber biaya pada perguruan tinggi dapat dibedakan dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah, orang tua atau peserta didik dan masyarakat baik mengikat maupun tidak

mengikat (Mulyasa, 2012: 47-48).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian digunakan adalah penelitian kualitatif, Alasan peneliti menggunakan peneitian kualitatif dikarenakan penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai pengelolaan keuangan di Yayasan Tri Praja Karya Utama di Bekasi sesuai pengamatan

peneliti sebagaimana dijelaskan Bogdan dan Tailor (dalam Moleong, 2006: 4). Desain dalam penelitian ini menggunakan etnografi, yang merupakan proses penjelasan menyeluruh tentang kompleksitas kehidupan kelompok (Sukmadinata, 2013: 107). Penelitian ini mengambil lokasi di Yayasan Tri Praja Karya Utama Bekasi. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja), dengan pertimbangan dan alasan adanya keunikan yang di Yayasan Tri Praja Karya Utama yang mewujudkan program pengelolaan keuangan yang baik.

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh (Moleong, 2006: 107). Data dikumpulkan dengan menggunakan tiga teknik

(4)

(data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi (conclusion drawing/verivication), biasa dikenal dengan model analisis interaktif (interactive model of analysis).

HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik penyusunan

anggaran keuangan di Yayasan Tri

Praja Karya Utama

Penyusunan anggaran keuangan di Yayasan Tri Praja Karya Utama melibatkan seluruh Komponen Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Tri Praja Karya Utama yaitu Ketua Yayasan, Pimpinan/ Ketua STIE Tribuana Bekasi, Wakil Ketua bagian keuangan, Bendahara Yayasan, beserta Bendahara Kampus. Draf rancangan anggaran di akumulasikan dan disimpulkan oleh TIM dalam Yayasan.

Yayasan Tri Praja Karya Utama merupakan jenis Yayasan yang menaungi Perguruan tinggi swasta STIE Tribuana Bekasi, dengan demikian pelaksanaan, pengelolaan dan pengawasan dilakukan oleh statuta lembaga penyelenggara

universitas. Namun dalam evaluasi, pada periode tertentu, pihak negara juga melakukan penilaian terkait dengan manajemen universitas dan pembiayaan yang dilakukan.

Berdasarkan hasil temuan

walaupun Yayasan Tri Praja Karya Utama merupakan yayasan perguruan tinggi swasta dengan dana yang tidak terlalu besar, tetapi dituntut target pemenuhan dan pelayanan pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Alokasi dana diperuntukkan untuk membiayai 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) ditambah lingkungan hidup. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut

meliputi : standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan pendidikan, standar penilaian pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar proses, standar isi, standar kompetensi lulusan. Hasil wawancara dengan salah satu staff perguruan tinggi menunjukkan dalam pengelolaan keuangan di Yayasan Tri Praja Karya Utama setiap pengeluaran anggaran sebaiknya berprinsip pada penghematan biaya dan pertimbangan yang matang agar pengeluaran anggaran dan sumber anggaran berimbang hal ini sejalan dengan undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik, disamping itu

prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan.

(5)

indikator-indiktor itu disusun dalam bentuk angket setiap indikator dalam 8 SNP untuk setiap komponen yayasan. Setelah angket diisi lalu disimpulkan indikator-indikator SNP yang mengalami kekurangan untuk direkomendasikan dalam bentuk program sekolah. Setelah program disusun, tim pengembang sekolah menghitung biaya operasional program dengan besaran nilai sesuai dengan perda

yang ditetapkan oleh pemerintah daerah agar biaya yang muncul dalam RAPBS riil sesuai harga pasar diwilayah daerah masing-masing.

2. Karakteristik sumber keuangan di

Yayasan Tri Praja Karya Utama

Sumber dana yang diperoleh Yayasan Tri Praja Karya Utama dari hibah penelitian, dana yayasan, dan biaya pendidikan mahasiswa. Masalah pokok dalam hal pembiayaan pendidikan di Yayasan Tri Praja Karya Utama adalah bagaimana mencukupi kebutuhan operasional perguruan tinggi di satu sisi, dan di sisi lain bagaimana melindungi masyarakat (khususnya tidak mampu) dari hambatan biaya untuk memperoleh

pendidikan.

Supaya dana operasional Yayasan Tri Praja Karya Utama sesuai patokan. Dengan memperhitungkan biaya minimal ditambah biaya operasional yang lain, maka perguruan tinggi yang jumlah

mahasiswanya sedikit akan terpenui biaya pendidikanya. Jika temuan karakteristik sumber keuangan dibandingkan dengan Penelitian Allen Chao (2008) yang

berjudul ”The Optimum Financial

Management for Colleges Based on the

Tuition”. Ada kesamaan yaitu tentang

berapa besarnya dana yang diperoleh sekolah dari pemerintah sangat mempengaruhi perkembangan sekolah

tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui besarnya dana yang diperoleh sekolah yang digunakan untuk meningkatkan kualitas sekolah. Karena semakin besar dana yang diperoleh dapat meningkatkan kualitas sekolah. Dan juga sebaliknya, semakin sedikit biaya yang diperoleh sekolah dapat menurunkan kualitas sekolah. Penelitian chao adalah penelitian kuantitatif sehingga tidak ada solusi apabila dana dari pemerintah terbatas bagaimana solusi dan strategi pengelolaan keuangan sekolah.

Menurut peneliti agar dapat mengoperasionalkan dana terbatas sebaiknya berprinsip pada penghematan dengan pemenuhan kebutuhan bukan

(6)

pengguna pendidikan di Yayasan Tri Praja Karya Utama yaitu : 1). Mengelola biaya pendidikan, transparansi, akuntabel agar mendapatkan kepercayaan masyarakat baik internal maupun eksternal sekolah. 2).Mengelola biaya seefisien mungkin dengan jalan membatasi biaya operasional sekolah tak langsung dengan proses pembelajaran, contohnya biaya tranportasi, honorarium struktur sekolah, biaya

kegiatan seremonial sekolah dan biaya lainnya. 3) Meningkatkan budaya gotong royong di sekolah sesuai kemampuan masing-masing wali murid. 4) Menghimbau kepada orangtua wali murid untuk menyisihkan sebagian penghasilan/potensi untuk biaya individu siswa, sehingga biaya individu siswa tidak dibebankan pada biaya operasional sekolah. 5) Yayasan Tri Praja Karya Utama diharapkan memprioritaskan program perguruan tinggi untuk pemenuhan standar pelayanan minimal dahulu dalam koredor SNP. 6) Menjalin kerjasama dengan lembaga lain agar lembaga tersebut berpartisipasi memberikan sumbangan pendidikan untuk Yayasan Tri Praja Karya Utama bisa berupa materiil maupun spirituil.

3. Karakteristik pertanggung jawaban

keuangan di Yayasan Tri Praja Karya

Utama

Sistem Pencatatan Akuntansi

Yayasan Tri Praja Karya Utama ini mempunyai sistem pencatatan akuntansi yang cenderung sederhana. Menurut Mbak Tri selaku pegawai keuangan di perguruan tinggi ini, Yayasan Tri Praja Karya Utama masih menggunakan sistem keuangan pencatatan sederhana yakni arus kas masuk dan keluar. Namun menurut Kepala

Administrasi dan Biro

Keuangan Yayasan Tri Praja Karya

Utama, pencatatan keuangan ini sudah diinformasikan kepada Pimpinan STIE Tribuana, yayasan maupun pemerintah dengan Sistem Informasi Akuntansi yang berbasis komputer. Beberapa kendala dalam pencatatan akuntansi terletak pada tenaga kerja yang dimiliki Yayasan Tri Praja Karya Utama tidak semua berasal dari bidang yang sesuai dengan tanggung jawab mereka sekarang dalam bekerja. Dengan demikian, menyebabkan Yayasan Tri Praja Karya Utama mengalami hambatan dalam menginformasikan laporan keuangan. Sistem pelaporan yang dilakukan Yayasan Tri Praja Karya Utama bersifat transparan untuk beberapa pihak yang berkepentingan saja, sedangkan wali mahasiswa tidak diberi informasi terkait

(7)

orang-orang berkepentingan, karena informasi yang diberikan belum dapat dijangkau semua pihak (misal menggunakan online, surat edaran alokasi biaya, dan informasi lainnya).

PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan: 1).Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas di STIE

Tribuana yang dinaungi oleh Yayasan Tri Praja Karya Utama dapat dilaksanakan perencanaa pengelolaan keuangan sebaik-baiknya untuk membiayai 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Karena sumber anggaran Yayasan Tri Praja Karya Utama terbatas, maka skala prioritas adalah program pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan (SPM) dalam koredor SNP. 2). Untuk tercukupinya kebutuhan dana sesuai harapan biaya operasional satuan pendidikan Yayasan Tri Praja Karya Utama perlu penggalian dan pengelolaan sumber dana dan daya yang tepat dengan meningkatkan partisipasi warga yayasan beserta perguruan tinggi baik materiil maupun spirituil. 3). Dengan pertanggung

jawaban pengelolaan keuangan yang semakin tranparansi dan akuntabilitas di Yayasan Tri Praja Karya Utama, warga perguruan tinggi, masyarakat dan pemerintah akan lebih mudah mengontrol penggunaan keuangan dan dapat

meningkatkan partisipasi warga sekolah dan bantuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Yayasan Tri Praja Karya Utama.

DAFTAR PUSTAKA

Moleong Lexy J,. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, 2012. Manajemen Berbasis

Sekolah. Bandung. Remaja Rosda

Karya

Mulyasa, 2013. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung. Remaja Rosda Karya

Zainuddin. 2008. Reformasi Pendidikan: Kritik Kurikulum dan Manajemen

Berbasis Sekolah. Pustaka Pelajar:

Yogyakarta.

Anwar dan Protolo. 2012. Penerapan Model Tata Kelola Keuangan Perguruan Tinggi yang Baik untuk Mewujudkan Good University Governance (Studi pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Indonesia). Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Cropper dan Collin. 1996.

Management accounting practices in universities. Journal of Management Accounting. 74,2 Page 28.

(8)

Pemilihan Pengelolaan Keuangan Berprestasi Tahun 2016.

Leonarti. A. P. 2015. Pengelolaan Pembiayaan di SMK

Muhammadiyah 6 Gemolong

Sragen Publikasi Ilmiah”.

Program Studi Manajemen

Pendidikan Program Pasca Sarjana. Universitas Muhammdiyah Surakarta.

Silva. D, M, F, G. 2000. Resource Allocation in universities: a public choice approach. RAE. Volume 40 N.4 .

Referensi

Dokumen terkait

)osisi operator pada *aktu bekerja adalah bervariasi tergantung pada sisi mana instrumentasi dilakukan. !ntuk mempermudah uraian mengenai posisi operator iniakan digunakan patokan

Isu yang mendominasi adalah isu Banjir di Jawa Barat sebanyak lima berita.. Diikuti, Jelang Pilkada 2017 sebanyak

Penelitian ini merupakan pengembangan dari research gap yang ditemukan pada penelitian Rubin dan Bartle (2005) yang menggunakan pendekatan input dan penelitian Edralin (2011)

Kegiatan pembangunan/rehab minimal 2 (dua) kegiatan di masing- masing desa. Masyarakat diwajibkan untuk menyediakan swadaya gotong royong dalam bentuk dana, material,

Dengan mengetahui pengaruh upah, lingkungan kerja dan motivasi maka akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja sumber daya

Modal kerja dan rasio leverage mempunyai peranan penting dalam pembentukan rentabilitas, karena dengan adanya pengelolaan modal kerja yang efektif dan manajemen hutang yang baik

Pada berbagai kesempatan PB PAPDI mengirimkan pakar-pakar Ilmu Penyakit Dalam untuk duduk bersama dengan Kementerian Kesehatan, Ikatan Doker Indonesia (IDI) maupun pihak-pihak

Desain service file terdistribusi yang baik adalah menyediakan akses distribusi file dengan performansi dan realibilitas yang sama atau lebih baik dari penyimpanan