• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Diantara semua mahluk ciptaanNya manusia adalah ciptaan yang kompleks dan unik. Dalam kehidupannya, manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, salah satunya adalah kebutuhan akan materi. Kebutuhan tersebut harus dipenuhi supaya manusia dapat bertahan hidup dan bekerja merupakan cara manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan materi tersebut.

Perusahaan merupakan salah satu tempat yang membuka peluang kerja bagi manusia. Dengan bekerja di suatu perusahaan manusia akan mendapatkan upah untuk memperoleh apa yang dibutuhkan, dilain pihak perusahaan juga akan dijalankandengan dengan baik. Terjadi simbiosis mutualisme dimana kedua belah pihak saling diuntungkan.

Seiring dengan perkembangan jaman dan terjadinya globalisasi, perusahaan dituntut untuk berinovasi dalam produk dan pelayanannya baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, mengingat sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam perusahaan. Pandangan yang menyatakan bahwa manusia hanya sekedar buruh dan tidak perlu diperhatikan kini semakin terkikis.

Saat ini, banyak perusahaan yang menyadari bahwa manusia merupakan aset berharga yang berguna untuk menjalankan perusahaan. Manusia merupakan motor penggerak dan tanpa manusia perusahaan tidak akan berfungsi. Manusia merupakan faktor utama dalam mewujudkan eksistensi perusahaan. Dengan kata lain eksistensi perusahaan diwujudkan melalui kegiatan manusia yang bekerja di perusahaan itu (Nanawi, 2003). Oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia harus terus dikembangkan untuk mendukung produktifitas manusia.

Sebagai sebuah organisasi yang memiliki tujuan, tentunya perusahaan mengharapkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat membantu perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Namun ternyata manusia merupakan

(2)

mahluk yang kompleks dan unik. Ia memiliki emosi, harapan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang berubah-ubah sehingga mempengaruhi kinerjanya dalam bekerja. Karena kondisi inilah maka perusahaan dituntut untuk memberikan dorongan serta menciptakan kondisi yang dapat meningkatkan kinerja pekerja secara optimal.

Dalam sebuah perusahaan, manusia sering disebut sebagai pekerja. Seperti halnya pohon apel yang harus dirawat dengan baik supaya dapat bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik, begitu juga pekerja. Pekerja harus dirawat dengan baik supaya dapat menghasilkan kinerja yang baik. Tidak bisa dipungkiri pekerja merupakan sosok yang memberikan waktu, tenaga dan emosi untuk kemajuan perusahaan. Dibalik semua yang diberikan oleh pekerja kepada perusahaan terdapat harapan-harapan yang biasanya menjadi motivasi mereka untuk menghasilkan kinerja yang baik dalam bekerja dan salah satunya adalah upah.

Upah merupakan kompensasi yang diberikan perusahaan kepada pekerja. Sebagian besar alasan seseorang untuk bekerja karena mereka membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bagi sebagian pekerja, harapan untuk mendapatkan uang atau upah adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, walaupun ada yang beranggapan bahwa uang atau upah hanyalah salah satu dari sekian banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja (Umar, 2012). Rachmawati dalam Umar (2012) menyatakan bahwa upah menjadi alasan yang paling penting mengapa orang bekerja diantara alasan lain, seperti untuk berprestasi, berafiliasi dengan orang lain, mengembangkan diri, atau untuk mengaktualisasikan diri. Paling tidak 90% pertentangan antara pekerja dan majikan disebabkan oleh masalah upah, bukan yang lain.

Selain upah terdapat hal lain yang memberikan pengaruh kepada kinerja pekerja. Indriyo dalam Khoiriyah (2009) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi pekerja dalam bekerja seperti penerangan, suara gaduh, kebersihan tempat kerja dan keamanan tempat kerja. Biasanya lingkungan kerja kurang mendapatkan perhatian dari perusahaan, karena yang terpenting adalah target yang harus dicapai oleh pekerja. Padahal salah satu faktor pendukung adalah lingkungan kerja. Hal ini juga didukung oleh pendapat Kussriyanto dalam Halim (2012) yang juga

(3)

menyatakan bahwa lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pekerja. Lingkungan kerja tidak hanya berbicara mengenai tempat dan keadaan secara fisik namun juga mengenai keadaan sosial yang mempengaruhi kondisi emosi pekerja seperti relasi dengan teman sepekerjaan atau dengan atasan.

Dalam melakukan kegiatannya, manusia memiliki harapan dan tujuan. Tujuan kegiatan dalam psikologi disebut motif dan tujuan juga bisa disebut sebagai arah yang akan dicapai dengan melalui sasaran-sasaran (Hidayat dan Taufiq, 2012). Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan yang berlangsung secara sadar (Nanawi, 2003). Motivasi kerja biasanya muncul dari dalam diri individu itu sendiri. Motivasi kerja yang dimiliki oleh pekerja biasanya berisi harapan-harapan untuk membuat hidup lebih baik lagi. Hal ini penting karena motivasi berbicara tentang aspek psikologis manusia. Jika pekerja tidak termotivasi maka pekerja tersebut tidak bersemangat dan tujuan perusahaan tidak akan tercapai.

PTPN IX Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di berbagai bidang usaha pertanian. Salah satu komoditi yang menjadi bidang kerja PTPN IX adalah kopi. PTPN IX juga berinovasi dengan mendirikan usaha agrowisata yang bernuansa kebun kopi yang berlokasi di Bawen, Jawa Tengah dan telah dikenal sebagai Kampoeng Kopi Banaran. Setiap harinya, Kampoeng Kopi Banaran selalu ramai pengunjung, apalagi jika sedang weekend dan hari libur nasional. Sumber daya manusia yang berkualitas serta kinerja yang baik tentunya sangat diperlukan dalam operasional Kampoeng Kopi Banaran, mengingat Kampoeng Kopi Banaran merupakan perusahaan yang bergerak dalam penjualan produk dan jasa yang menawarkan kenyamanan bagi pengunjung.

Dalam bentuk usaha seperti itu dan berdasarkan latar belakang diatas, menarik untuk diteliti bagaimana manajemen SDM di Kampoeng Kopi Banaran. Apakah aspek upah, lingkungan kerja dan motivasi kerja juga memiliki pengaruh terhadap kinerja di Kampoeng Kopi Banaran?. Mengingat Kampoeng Kopi Banaran merupakan usaha yang dimiliki oleh pemerintah dan memiliki sistem berbeda dengan bisnis agrowisata swasta. Disamping itu, suasana lingkungan kerja Kampoeng Kopi Banaran bersifat outdoor yang berbeda dengan lingkungan

(4)

kerja usaha lain yang biasanya bersifat indoor. Oleh sebab itu dalam penelitian ini penulis mengajukan judul penelitian skripsi dengan judul : Pengaruh Upah, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pekerja Perkebunan: Studi Pada PT Perkebunan Nusantara.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pelaksanaan manajemen pengelolaan SDM di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran.

2. Mengetahui pengaruh upah, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pekerja.

3. Menghasilkan rekomendasi kepada perusahaan untuk meningkatkan kinerja pekerja sebagai bagian dari manajemen sumber daya manusia.

1.3 Signifikansi

Melalui penelitian ini diharapkan peneliti dapat memperoleh dan memperluas pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia sebagai asset penting dalam suatu perusahaan. Dengan mengetahui pengaruh upah, lingkungan kerja dan motivasi maka akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Bagi perusahaan yang bersangkutan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat dalam mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia.

1.4 Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran maka perlu ditetapkan batasan masalah, sebagai berikut :

1. Upah adalah kompensasi langsung yang diberikan kepada pekerja berupa gaji dan uang lembur.

2. Lingkungan kerja adalah kondisi fisik maupun non fisik yang berada di sekitar pekerja ketika mengerjakan tugasnya.

(5)

3. Motivasi kerja adalah keadaan yang berasal dari dalam individu yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya.

4. Kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh pekerja dalam mengerjakan tanggung jawabnya baik secara kualitas maupun kuantitas

5. Pekerja adalah seseorang yang bekerja. Dalam hal ini yang diklasifikasikan sebagai pekerja adalah pegawai yang telah bekerja selama satu tahun dan lebih.

1.5 Model Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan, signifikansi dan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan model hipotesis sebagai berikut: Keterangan : X1 : Upah X2 : Lingkungan kerja X3 : Motivasi kerja Y : Kinerja pekerja X1 X2 X3 Y

Referensi

Dokumen terkait

ke tempat lain dalam Daerah Pabean wajib diberitahukan oleh pengangkutnya kepada Pejabat Bea dan Cukai di Kantor Pabean tempat transit dengan menggunakan

Cukup kuat menerima beban dari batang-batang yang diteruskan pelat simpul, maka simpul perlu diperiksa kekuatannya, dengan cara mengadakan beberapa potongan untuk

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Jadi dari beberapa pengertian partisipasi belajar secara umum dan partisipasi belajar yang dikaitkan dengan konteks anak usia dini, dapat ditarik sebuah kesimpulan

Dalam konstruksi berkelanjutan tidak cukup hanya tiga aspek tersebut, namun harus dipikirkan pula aspek lain yaitu sumberdaya yang digunakan dalam proyek konstruksi, emisi

Sejak tahun 1970 menurut WHO, fisioterapi termasuk dalam medical rehabilitation yang dikemas dalam suatu wadah bernama CBR ( Community based rehabilitation )

Pengajaran berbahasa Inggris untuk pariwisata meningkatkan keterampilan peserta dan menambah kepercayaan diri saat menyapa, berbicara, bercerita, menjelaskan objek wisata