• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metabolisme Xenobiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metabolisme Xenobiotik"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Metabolisme Xenobiotik

dr. Syazili Mustofa, M. Biomed

Dokter Ahli Biokimia dan Biologi Molekuler

Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler

(2)

Tujuan kuliah

• Mampu menjelaskan dua fase metabolisme

xenobiotik yaitu: yang melibatkan reaksi

hidroksilasi yang dikatalisasi oleh sitokrom

P450 dan reaksi konjugasi.

• Mampu menjelaskan kepentingan metabolik

dari glutation.

• Mampu menjelaskan bagaimana xenobiotik

memiliki efek toksik, imunologik dan

(3)

Kepentingan biomedis

• Tubuh kita terpapar banyak sekali komponen

asing (xenobiotik, berasal dari bahasa yunani

xenos = asing); yang secara alami terkandung

dalam tanaman, ada pula bahan sintetis dari obat

obatan, bahan makanan tambahan dan polutan

di lingkungan.

• Xenobiotik penting untuk memahami

farmakologi, terapetik, dan toksikologi.

• Banyak xenobiotik dalam tanaman yang

berpotensi berefek menguntungkan misalnya

antioksidan.

(4)

Kepentingan biomedis

• Memahami mekanisme yang terlibat dalam

metabolisme xenobiotik akan memungkinkan

pengembangan mikrorganisme dan tanaman

transgenik yang mengandung gen yang

mengkode enzim yang berguna mengubah

polutan yang berpotensi membahayakan

menjadi aman. Selain itu organisme transgeik

juga berguna untuk biosintesis obat dan

(5)

Tubuh kita mengolah banyak

xenobiotik yang harus dimetabolisme

terlebih dahulu sebelum dieksresikan

• Xenobiotik utama berupa obat, bahan kimia, karsinogen, bahan yang secara alami terkandung dalam tanaman dan berbagai jenis bahan yang terdapat dalam lingkungan

seperti polychlorinated biphenyls (PCBs), insektisida dan lainnya.

• Kebanyakan bahan bahan ini dimetabolisme di hati. • Metabolisme xenobiotik umumnya disebut proses

detoksifikasi

• Terkadang metabolit dari suatu bahan yang inert atau tak berbahaya bersifat aktif secara biologi. Misalnya aktivasi dari prodrug menjadi bahan aktif, atau pembentukan

(6)

Dua fase metabolisme xenobiotik

• Fase 1, umumnya melibatkan reaksi yang disebut hidroksilasi.

Reaksi ini dikatalisasi oleh berbagai monooksigenase, yang dikenal sebagai sitokrom P450. Untuk melakukan reaksi hidroksilasi, enzim enzim ini mengkatalisasi berbagai juga reaksi reaksi lainnya

misalnya deaminasi, desulfurilasi, epoksidasi, peroksigenasi, dan reduksi. Selain itu proses hiroksilasi fase satu ini juga melibatkan reaksi hidrolisis dan reaksi reaksi yang dikatalisasi oleh enzim non-P-450. Metabolisme fase 1 menyebabkan bahan xenobiotik menjadi lebih reaktif.

• Pada fase 2, metabolit yang terhidroksilasi akan terkonjugasi

dengan berbagai senyawa hidrofilik seperti asam glukuronat, sulfat, asetat atau glutation.

• Operasi gabungan dari dua fase ini mengubah senyawa lipofilik menjadi senyawa yang larut dalam air yang dapat diekskresikan dalam urin atau empedu.

(7)

Metabolisme Xenobiotik

xenobiotik Obat: Parasetamol, Isoniazid, Cisplatin, Prokain. Non obat: Alkohol, styrene, vinil clorida, CCl4 Metabolit intermedia Misal: benzokuinon, imin, atau radikal bebas

Bahan larut air atau terikat protein

Fase 1

Reaksi Oksidasi atau reduksi enzim monooksigenase atau

sitokrom P450

Fase 2 Reaksi Konjugasi

Fase 2

Keluar melalui empedu Ikut aliran darah dieksresikan lewat ginjal

(8)

Fase 1

• Dalam beberapa kasus, reaksi metabolik fase 1

mengubah xenobiotik dari senyawa yang tidak aktif menjadi aktif secara biologis. Contohnya , xenobiotik awal disebut sebagai prodrug atau prokarsinogen. • Kadang-kadang, reaksi fase 1 tambahan (misalnya,

reaksi hidroksilasi lebih lanjut) mengubah xenobiotik berupa senyawa aktif menjadi bentuk yang kurang aktif atau tidak aktif sebelum konjugasi.

• Dalam kasus lain, itu adalah reaksi konjugasi yang mengubah produk aktif dari reaksi fase 1 menjadi senyawa tidak aktif, yang diekskresikan

(9)

Berbagai bentuk sitokrom P450

menghidroksilasi berbagai xenobiotik

pada fase 1

• Reaksi utama yang terlibat dalam metabolisme fase 1 adalah hidroksilasi, dikatalisis oleh keluarga enzim yang dikenal sebagai monooksigenase atau sitokrom P450. • Setidaknya ada 57 gen sitokrom P450 dalam genom

manusia. Sitokrom P450 adalah enzim heme.

• Dinamakan demikian karena awalnya ditemukan ketika dicatat bahwa preparasi mikrosom (fragmen retikulum endoplasma) yang telah tereduksi secara kimia dan

kemudian terpapar karbon monoksida memiliki puncak penyerapan pada 450 nm.

(10)

sitokrom P450

• Setidaknya setengah dari obat-obatan yang biasa kita konsumsi dimetabolisme oleh isoform dari sitokrom P450. Enzim ini juga beraksi terhadap hormon steroid, karsinogen, dan polutan.

• Selain itu, sitokrom P450 penting dalam metabolisme sejumlah senyawa fisiologis, misalnya, sintesis hormon steroid dan konversi vitamin D menjadi metabolit

aktifnya, kalsitriol.

• Sitokrom P450 umumnya terletak di retikulum endoplasma, terutama di sel hati.

• Banyak sitokrom P450 tidak dapat diinduksi. Ini

(11)

Reaksi yang dikatalis sitokrom p-450

Sitokrom P450 mengkatalisasi reaksi yang

mengintroduksikan satu atom oksigen yang

berasal dari oksigen molekuler ke dalam

substrat, menghasilkan produk terhidroksilasi,

dan yang lainnya menjadi air. NADPH dan

NADPH sitokrom P450 reduktase terlibat

dalam mekanisme reaksi.

(12)

NADPH-sitokrom P450 reduktase mengkatalisis transfer elektron dari NADPH ke sitokrom P450. Reduksi sitokrom P450 mengkatalisasi aktivasi reduktif oksigen molekuler, satu atom di antaranya menjadi gugus hidroksil dalam substrat dan yang lainnya direduksi menjadi air. Sitokrom b5, hemoprotein lain yang

ditemukan dalam membran retikulum endoplasma halus) mungkin terlibat sebagai donor elektron dalam beberapa kasus.

(13)

Metabolisme xenobiotik fase 2: Reaksi

konjugasi

• Reaksi ini dikatalisis oleh enzim seperti

glucuronyltransferases, sulfotransferases, dan

glutathione S-transferases.

• Donor reaksi ini dapat berupa asam

(14)

Glukuronidasi

• Reaksi ini adalah reaksi konjugasi paling sering.

• Reaksi ini dikatalisis oleh berbagai enzim

glukuronosiltransferase, yang ada di retikulum

endoplasma dan sitosol.

• Molekul seperti 2-asetilaminofluoren

(karsinogen), anilin, asam benzoat, meprobamate

(zat penenang), fenol, dan banyak hormon

steroid diekskresikan sebagai glukuronida.

• Glukuronida dapat melekat pada kelompok

(15)

Glutation

• Tripeptida glutation (γ-glutamilsisteinilglisin) penting dalam metabolisme fase II senyawa elektrofilik,

• Reaksi konjugasi ini dikatalisis oleh enzim glutathione S-transferases

R + GSH → R − S − G • R adalah senyawa elektrofilik.

• Hasil reaksi ini adalah glutation-S-konjugat yang diekskresikan dalam urin dan empedu.

• Glutathione tidak hanya memainkan peran penting dalam reaksi fase 2 tetapi juga merupakan agen

(16)

Enzim enzim Glutation S-transferase

• Enzim enzim glutation S-transferase juga mengikat

sejumlah ligan yang bukan substrat, termasuk bilirubin, hormon steroid, dan beberapa karsinogen dan

metabolitnya, sehingga kadang-kadang dikenal sebagai ligandin.

• Enzim-enzim ini mengikat bilirubin di tempat yang berbeda dari tempat katalitik, memindahkannya dari aliran darah ke hati, kemudian ke retikulum

endoplasma untuk konjugasi dengan asam glukuronat, dan ekskresi dalam empedu.

• Enzim ini akan mengikat karsinogen, sehingga mencegah aksi karsinogen pada DNA.

(17)

Xenobiotik dapat menghasilkan efek toksisitas

• Ikatan kovalen dari metabolit xenobiotik ke makromolekul termasuk DNA, RNA, dan protein dapat menyebabkan

cedera sel (sitotoksisitas), yang bisa cukup parah sehingga menyebabkan kematian sel.

• Karena terjadi kerusakan pada DNA, mekanisme perbaikan DNA sel diaktifkan. Mekanisme ini melibatkan transfer

beberapa unit ADP-ribosa ke protein pengikat DNA, yang dikatalisis oleh poli (ADP-ribose polimerase).

• Sumber ADP-ribosa adalah NAD, dan sebagai respons terhadap kerusakan DNA yang parah menyebabkan penurunan NAD yang cukup besar. Pada gilirannya, ini menyebabkan penurunan besar pembentukan ATP, dan kematian sel.

(18)

Xenobiotik dapat menghasilkan berbagai efek

reaksi imunologis

• Metabolit reaktif dari xenobiotik dapat berikatan

dengan protein, dan bersifat sebagai hapten, dan

mengubah antigenisitas protein tersebut.

• protein yang berubah antigenitasnya akan

merangsang produksi antibodi.

• Antibodi yang dihasilkan tidak hanya bereaksi

dengan protein yang dimodifikasi tetapi juga

dapat bereaksi dengan protein yang tidak

dimodifikasi, sehingga berpotensi memicu

penyakit autoimun.

(19)

Xenobiotik dapat menghasilkan berbagai kanker.

• Reaksi beberapa xenobiotik teraktivasi dengan DNA penting dalam karsinogenesis kimia.

• Beberapa bahan kimia (misalnya benzo [α] pyrene) memerlukan aktivasi oleh sitokrom P450 dalam

retikulum endoplasma untuk menjadi karsinogenik (karena itu disebut karsinogen tidak langsung).

• Aktivitas enzim metabolisme xenobiotik terdapat dalam retikulum endoplasma sehingga membantu

untuk menentukan apakah senyawa tersebut menjadi karsinogenik atau "didetoksifikasi."

(20)

• Produk dari aksi sitokrom P450 pada beberapa

substrat prokarsinogen adalah epoksida.

• Epoksida sangat reaktif dan mutagenik atau

karsinogenik.

• Enzim epoksida hidrolase yang terdapat pada

membran retikulum endoplasma dapat memiliki

perlindungan terhadap beberapa karsinogen.

• Enzim hidrolase ini mengkatalisis hidrolisis

epoksida menjadi dihidrodiol, zat yang kurang

reaktif.

Referensi

Dokumen terkait

kita kepada sesama sesuai ajaran Yesus Kristus, dimana salah satu penjabarannya adalah terhadap seluruh ciptaan Allah sebagai sesama ciptaan. Alam atau lingkungan

Weber mengemukakan bahwa audit sistem informasi merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti (evidence) untuk menentukan apakah sistem informasi dapat melindungi aset dan

Membersihkan benda asing padat dalam jalan napas: Bila pasien tidak sadar dan terdapat sumbatan benda padat di daerah hipofaring yang tidak mungkin diambil dengan

ADE SYAHPUTRA L 4 Akademi Kebidanan Pamenang KQD Musabaqah Khaththil Qur'an Golongan Dekorasi 151302043 MELI PUSPITA PAMOLASARI P 5 Institut Seni Indonesia

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit refluks esophagus (PGRE) merupakan suatu keadaan dimana terjadinya refluks isi lambung ke dalam esofagus dengan akibat

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara antara berat badan dan tinggi badan, terhadap kemampuan menggiring bola dalam

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas tentang pengertian hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami

Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang jelas bagi masyarakat tentang arti pentingnya suatu analisis framing dalam melihat suatu berita yang disajikan