LAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG KODE ETIK PEGAWAI
POKOK PANDUAN PERILAKU KODE ETIK PEGAWAI I. ATURAN PERILAKU PEGAWAI
Pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawai BATAN, dalam melaksanakan tugas dan pergaulan hidup sehari-hari.
II. NORMA DASAR
A. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
B. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; C. jujur, terbuka, dan berani;
D. berjiwa pionir, visioner, inovatif, excellent dan akuntabel, E. bertradisi ilmiah;
F. mengutamakan keselamatan dan keamanan; G. berintegritas dan disiplin,
H. bekerja sama dan berkomitmen untuk perubahan I. berkompeten dan berjiwa pemimpin
J. bersikap profesional, independen dan sederhana
III. KEWAJIBAN DAN LARANGAN
A. Setiap Pegawai dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari wajib:
1. Menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat yang dianut oleh diri sendiri dan orang lain;
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan.
a. Setiap pegawai diwajibkan:
1) menghormati agama dan kepercayaan diri sendiri dan pegawai lain; dan
2) berkomunikasi dengan baik dengan pemeluk agama/kepercayaan lain;
b. Setiap pegawai dilarang:
1) membeda-bedakan pegawai berdasarkan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA);
2) menghalangi pemeluk agama lain dalam beribadah; dan
3) melakukan intimidasi/pengancaman kepada pemeluk agama/kepercayaan lain.
2. Mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui BATAN;
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan: a. menjunjung tinggi kehormatan negara; dan
b. mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan diri sendiri, orang lain, atau golongan.
3. Mematuhi dan menaati segala peraturan perundang-undangan, baik langsung maupun tidak langsung dengan tugas kedinasan maupun yang berlaku secara umum;
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
a. melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
b. berpartisipasi dalam rangka ditaatinya setiap peraturan perundang-undangan oleh masyarakat.
4. Bersikap dan bertindak akuntabel dalam menjalankan tugas serta berorientasi hasil;
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
a. bersikap berani menghadapi tantangan, berwawasan jauh kedepan, memulai hal yang baru, dan berjiwa unggul serta dapat dipertanggungjawabkan;
b. menghindarkan diri dari kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan tugas;
c. menghindarkan diri dari perilaku yang dapat menyebabkan timbulnya ketidakpercayaan masyarakat terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS).
5. Bersikap dan bertindak tanggap, terbuka, jujur, akurat dan tepat waktu dalam melaksanakan tugas, serta berpenampilan dan bertutur kata secara sopan dan santun dalam pergaulan;
a. senantiasa tanggap terhadap kepentingan bangsa dan negara; b. melaksanakan komitmen perubahan melalui menjaga integritas,
peningkatan disiplin kerja, peningkatan kinerja dan melakukan perbaikan secara terus menerus serta selalu memberikan pelayanan yang terbaik;
c. bersikap dan bertindak transparan;
d. menggunakan daya dan upaya secara maksimal agar tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kerugian negara; dan
e. berupaya menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dalam waktu yang tersedia sehingga hasil kerja dapat dimanfaatkan secara optimal.
6. Mematuhi, menaati dan melaksanakan tata tertib disiplin kerja pegawai serta melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Kepala BATAN maupun Pejabat yang berwenang/diberi kewenangan membuat kebijakan;
a. Setiap pegawai wajib mengutamakan keselamatan dan keamanan.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan :
1) bersikap peka terhadap kondisi keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja;
2) bersikap proaktif dengan melaporkan dan memperbaiki kondisi yang berisiko terhadap keselamatan dan keamanan personel, dan aset BATAN.
b. Setiap pegawai wajib patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
1) memberikan pelayanan sesuai dengan standard operating
procedure (SOP);
2) mempertahankan kriteria dan kebijakan yang resmi; 3) menggunakan waktu secara efektif; dan
4) memberikan pelayanan sebaik-baiknya.
c. Setiap pegawai wajib melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
1) melaksanakan perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, termasuk mengikuti kegiatan lain yang diwajibkan bagi pegawai;
2) memakai tanda pengenal dalam lingkungan kerja; dan 3) mematuhi/menaati ketentuan jam kerja.
d. Setiap pegawai wajib melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) wajib memberi contoh yang baik dalam menaati dan melaksanakan peraturan perundang-undangan; dan
2) dilarang terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan perundang-undangan, ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
7. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dan kondusif, kooperatif, harmonis, dan sinergis antar pegawai, baik dalam unit kerja maupun di luar unit kerja;
a. Setiap pegawai wajib membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan: 1) menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
2) membangun semangat kerja dan menggunakan waktu kerja yang efektif; dan
3) menjaga kebersihan lingkungan kerja masing-masing;
b. Setiap pegawai wajib menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan.
1) Setiap pegawai diwajibkan:
a) berkomunikasi secara persuasif dengan unit kerja lain dan dilaksanakan dengan cara menarik simpati, sehingga tugas dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya;
b) meyakinkan unit kerja lain mengenai arti penting tugas yang akan dilaksanakan, dengan tetap menghargai tugas unit kerja tersebut;
c) membina kerja sama yang sehat dengan unit kerja lain dalam kelancaran tugas;
d) memperlakukan pihak unit kerja lain sebagai subyek dan bukan obyek, yaitu mempercayai dan menghargai unit kerja lain; dan
e) menghormati/menghargai senioritas dalam pengertian umur, pangkat, dan jabatan pegawai unit kerja lain;
2) Setiap pegawai dilarang memberikan perintah untuk kepentingan pribadi kepada unit kerja lain;
c. Setiap pegawai wajib memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama PNS
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan:
1) Setiap pegawai diwajibkan:
a) memiliki rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan di antara sesama pegawai; dan
b) menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan, termasuk di dalamnya adalah keterlibatan dalam politik praktis.
2) Setiap pegawai dilarang:
a) melakukan intimidasi terhadap pegawai lain;
b) melakukan tindakan yang mengancam kehidupan pegawai lain; dan
c) melakukan provokasi yang dapat menimbulkan perpecahan/pertentangan sesama pegawai.
d. Setiap pegawai wajib saling menghormati antar pegawai, baik secara vertikal maupun horizontal, dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan:
1) Setiap pegawai diwajibkan:
a) menghormati hak asasi manusia sesama pegawai;
b) menghormati sesama pegawai tanpa membedakan jabatan, pangkat, pendidikan, asal usul, termasuk kepada pensiunan BATAN;
c) memiliki kemauan untuk mengerti perasaan sesama pegawai;
d) berupaya untuk memperoleh kepercayaan dari sesama pegawai;
e) menekan sifat iri hati dan dengki terhadap sesama pegawai; dan
f) mengendalikan diri/mengendalikan emosi.
2) Setiap pegawai dilarang mengatasnamakan pegawai lain untuk tujuan dan kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan. e. Setiap pegawai wajib menghargai perbedaan pendapat
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
1) memberikan sikap positif terhadap setiap pendapat dari pegawai lain;
2) menghargai pendapat orang lain yang lebih ahli dalam bidang tertentu, setelah dinilai bahwa pendapat tersebut rasional; 3) menghindari perbedaan pendapat yang berakibat perpecahan;
dan
4) menjadikan perbedaaan pendapat sebagai keragaman yang menguntungkan.
f. Setiap pegawai wajib menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama PNS
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
1) bekerja sama secara sehat dengan pegawai lain dalam melaksanakan tugas dan mencapai tujuan;
2) mengkomunikasikan permasalahan yang relevan dalam tugas, dengan mempertimbangkan saran, kritik, atau tindakan korektif dari sesama pegawai;
3) mengkomunikasikan informasi penting mengenai permasalahan tugasnya kepada pegawai lain yang akan melaksanakan tugas yang sama;
4) membantu pegawai lainnya yang mendapat kesulitan dalam melaksanakan tugasnya;
5) menghormati kepentingan pribadi, golongan, atau kelompok lain;
6) dapat berkomunikasi secara efektif dengan pribadi, golongan, atau kelompok lain;
7) memberikan apresiasi positif terhadap keberhasilan pegawai lain;
8) membantu sesama pegawai, dalam hal peningkatan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan etika pegawai; dan
9) mendorong sesama pegawai untuk bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing.
8. Menggunakan dan memelihara barang inventaris milik negara secara baik dan bertanggung jawab;
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
a. menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya negara secara efisien dan efektif; dan
b. memanfaatkan sumber daya negara untuk kepentingan dinas dan tidak untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan.
9. Memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain
meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain menurut bidang tugas masing-masing.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
a. memberikan pelayanan prima, hormat, santun, dan tanpa unsur paksaan;
b. bersikap rendah hati (tidak sombong), tenggang rasa, dan tidak merendahkan pihak lain, atau masyarakat; dan
c. bertutur kata dengan wajar dan sopan.
10. Memberikan contoh dan menjadi panutan yang baik bagi pegawai lain dan masyarakat.
a. Setiap pegawai wajib mewujudkan pola hidup sederhana.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan:
1) Setiap pegawai diwajibkan menjaga diri dan keluarga dalam hidup sehari-hari agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial dalam masyarakat; dan
2) Setiap pegawai dilarang menggunakan lebih dari satu fasilitas jabatan yang sejenis, antara lain kendaraan dinas dan perumahan dinas.
b. Setiap pegawai wajib berpenampilan sederhana, rapi, dan sopan Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
berpakaian sederhana, bersikap, bertingkah laku dan berpenampilan rapi dan sopan, misalnya tidak mengenakan kaos, sandal, tidak bertindik bagi pegawai laki-laki, tidak bertato bagi pegawai laki-laki maupun perempuan, dan menghindarkan penampilan negatif lainnya yang tidak sesuai dengan kelaziman dan kepatutan sebagai pegawai.
B. Setiap Pegawai dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari dilarang:
1. Bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan kepada pegawai maupun masyarakat;
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan:
a. Setiap pegawai diwajibkan:
1) memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil, serta tidak diskriminatif; dan
2) memberikan informasi mengenai pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dengan transparan.
b. Setiap pegawai dilarang:
1) membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu tanpa memperhatikan status dan SARA; dan 2) melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Menjadi anggota dan/atau pengurus dan/atau simpatisan partai politik;
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai diwajibkan:
a. menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. menjunjung tinggi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
c. netral, yaitu tidak terlibat dalam politik praktis.
3. Membocorkan informasi yang bersifat rahasia, memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar, menyalahgunakan data, dan/atau informasi BATAN yang dianggap sensitif;
a. Setiap pegawai wajib tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
1) diwajibkan bekerja sesuai dengan keadaan sebenarnya, tidak menambah atau mengurangi fakta yang ada, yaitu berdasarkan pada bukti-bukti yang sah, lengkap, dan akurat; 2) dilarang menyebarluaskan informasi yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
b. Setiap pegawai wajib menjaga informasi yang bersifat rahasia. Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan:
1) setiap pegawai diwajibkan:
a) bersikap dan bertindak jujur, terbuka, dan tidak memberikan informasi yang tidak benar;
b) mewaspadai setiap informasi yang diterima dan tidak mudah dipengaruhi.
2) setiap pegawai dilarang:
a) membocorkan dan/atau tidak memanfaatkan rahasia jabatan/rahasia negara yang diketahui karena kedudukan
jabatan untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan, yang tidak berhak, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) menerima segala sesuatu, dalam bentuk apa pun, yang bukan haknya, ataupun memberikan sesuatu, yang dapat mempengaruhi, atau mengurangi objektivitas.
4. menerima, memberi, menjanjikan hadiah atau imbalan dalam bentuk apapun dari pihak manapun secara langsung maupun tidak langsung, yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan Pegawai yang bersangkutan;
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai:
a. diwajibkan mewaspadai segala macam bentuk pemberian sekecil apapun dan dalam bentuk apapun, baik berupa uang/mempunyai nilai uang, benda maupun jasa yang akan dapat mempengaruhi independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas;
b. dilarang menerima imbalan, dalam bentuk apapun, dari mitra kerja di luar ketentuan yang berlaku, baik sedang, maupun setelah melaksanakan tugas.
5. Menyalahgunakan wewenang yang dimiliki untuk kepentingan di luar kedinasan
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan:
a. Setiap pegawai diwajibkan melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangannya.
b. Setiap pegawai dilarang :
1) menyalahgunakan wewenangnya sebagai PNS dengan tujuan untuk memperkaya/menguntungkan pribadi, kelompok, atau golongan;
2) meninggalkan penugasan, kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dan dengan izin atasan yang berwenang.
6. Melakukan perbuatan yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan, kerusakan, dan/atau perubahan data pada sistem informasi BATAN.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai dilarang:
a. merusak, mengganggu operasionalisasi serta mengubah data sistem informasi BATAN;
b. melakukan tindakan yang dapat mengganggu fasilitas infrastruktur jaringan komputer, server, website, email dan
mailing list BATAN.
7. Melakukan kegiatan atau perbuatan yang tidak terpuji yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, norma kesusilaan, ketertiban umum, merusak citra profesi dan martabat BATAN.
Untuk melaksanakan etika ini, setiap pegawai mempunyai kewajiban dan larangan:
a. Setiap pegawai diwajibkan :
1) selalu menjunjung nilai moral dan religi;
2) bersikap peka terhadap permasalahan dan memberikan solusi secara ilmiah;
3) bersedia memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada generasi penerus dalam rangka pemeliharaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dan keberlangsungan BATAN;dan
4) menjunjung tinggi citra profesi, antara lain tidak menjiplak/plagiat makalah, tidak melanggar Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan tidak menggunakan bahan/alat ilegal. b. Setiap pegawai dilarang:
1) memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan martabat dan kehormatan, seperti lokalisasi pelacuran, hiburan malam yang tidak bermoral, dan sebagainya, kecuali untuk kepentingan tugas;
2) melakukan tindakan melawan hukum dan asusila, seperti judi, pelecehan seksual, pornoaksi, dan/atau pornografi, dan semacamnya;
3) terlibat dalam penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif (narkoba);
4) menjual/meminum minuman keras;
5) melakukan komunikasi yang mengarah pada pendiskreditan berbagai pihak terkait dengan tugas dan fungsi BATAN, penyebaran konten pornografi, dan tindakan ilegal lainnya melalui email, mailing list, situs, blog, serta fasilitas jejaring sosial
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, DJAROT SULISTIO WISNUBROTO
LAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2013
TENTANG KODE ETIK PEGAWAI
A. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LPH) 1
RAHASIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) NOMOR : R. ….……../KP 0302/.……/20….. Yth. ...(Pejabat yang berwenang)
di
………
1. Berkenaan dengan adanya dugaan pelanggaran Kode Etik Pegawai, pada hari……….tanggal….….bulan………tahun ………..telah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Nomor ... kepada:
a. Nama :………
b. NIP :………
c. Pangkat/Golongan :………
d. Jabatan :………
e. Unit Organisasi :………
yang bersangkutan terbukti telah melakukan perbuatan……… ………...…… 2. Perbuatan tersebut melanggar Kode Etik Pegawai Pasal 5/Pasal 6 *) huruf ...,
sehingga kepada Sdr………., NIP... direkomendasikan untuk dikenakan sanksi moral berupa ……….. secara tertutup/terbuka *) sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala BATAN Nomor ... tentang Kode Etik Pegawai.
Komisi Etik Pegawai:
No. Nama NIP Jabatan Tanda
Tangan 1. ... Ketua merangkap anggota 2. ... Sekretaris merangkap anggota 3. ... Anggota 4. ... Anggota 5. ... Anggota 6. ... Anggota 7. ...dst... Anggota Tembusan:
... (Jabatan atasan langsung pegawai yang bersangkutan)
B. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LPH) 2
RAHASIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) NOMOR : R. ………../KP 0302/…..…/20…..
Yth. ...(Atasan Langsung Pegawai yang bersangkutan) di
………
1. Berkenaan dengan adanya dugaan pelanggaran Kode Etik Pegawai, pada hari……….tanggal…….bulan………tahun ………..telah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Nomor ... kepada :
a. Nama :………
b. NIP :………
c. Pangkat/Golongan :………
d. Jabatan :………
e. Unit Organisasi :………
yang bersangkutan terbukti telah melakukan perbuatan……… ………...……… 2. Perbuatan tersebut melanggar Kode Etik Pegawai yang dapat dijatuhi hukuman
disiplin sesuai dengan Pasal 7 ayat (2) huruf ..., ayat (3) huruf ... dan ayat (4) huruf a , huruf b dan huruf c *) Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010, sehingga terhadap Sdr,…….. , NIP. ... perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Komisi Etik Pegawai
No. Nama NIP Jabatan Tanda
Tangan 1. ... Ketua merangkap anggota 2. ... Sekretaris merangkap anggota 3. ... Anggota 4. ... Anggota 5. ... Anggota 6. ... Anggota 7. ...dst... Anggota Tembusan:
... (Jabatan atasan langsung pegawai yang bersangkutan)
C. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LPH) 3
RAHASIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) NOMOR : R. …..…../KP 0302/………/20…..
Yth. ... (Atasan Langsung Pegawai yang bersangkutan) di
………
1. Berkenaan dengan adanya dugaan pelanggaran Kode Etik Pegawai, pada hari……….tanggal…….bulan………tahun ………..telah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Nomor ... kepada :
a. Nama :………
b. NIP :………
c. Pangkat/Golongan :………
d. Jabatan :………
e. Unit Organisasi :………
yang bersangkutan terbukti telah melakukan perbuatan……… ………...……… 2. Perbuatan tersebut melanggar Kode Etik Pegawai yang dapat dijatuhi hukuman
sesuai dengan Pasal 7 ayat (4) huruf d dan huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, Sdr...…………..., NIP. …..., perlu dilaporkan kepada Kepala BATAN secara hierarki untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Komisi Etik Pegawai:
No. Nama NIP Jabatan Tanda
Tangan 1. ... Ketua merangkap anggota 2. ... Sekretaris merangkap anggota 3. ... Anggota 4. ... Anggota 5. ... Anggota 6. ... Anggota 7. ... Anggota Tembusan:
... (Jabatan atasan langsung pegawai yang bersangkutan)
D. SURAT PANGGILAN
RAHASIA
SURAT PANGGILAN I / II *)
NOMOR : R. …………../KP 0302/……/20….. 1. Dengan hormat kami mohon kehadiran Saudara :
Nama : ……….
NIP : ……….
Pangkat : ……….
Jabatan : ……….
Unit Kerja : ……….
untuk menghadap kepada Komisi Etik Pegawai, pada :
Hari : ……….
Tanggal : ……….
Waktu : ……….
Tempat : ……….
2. Untuk dimintai keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran Kode Etik Pegawai, Pasal 5/Pasal 6 *) huruf ... Peraturan Kepala BATAN Nomor ... tentang Kode Etik Pegawai.
3. Demikian untuk dilaksanakan.
………, ... 20...
Ketua
………...… NIP. ...……… Tembusan:
... (Jabatan atasan langsung pegawai yang bersangkutan)
E. BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)
RAHASIA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)
Pada hari ini…………..tanggal ………..bulan ………..tahun ……… Komisi Etik Pegawai:
No. Nama NIP Jabatan Tanda Tangan
1. ... Ketua merangkap anggota 2. ... Sekretaris merangkap anggota 3. ... Anggota 4. ... Anggota 5. ... Anggota 6. ... Anggota 7. ... Anggota
berdasarkan wewenang yang ada pada Komisi Etik Pegawai, telah melakukan pemeriksaan terhadap :
Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Unit Kerja :
karena yang bersangkutan diduga telah melakukan pelanggaran Kode Etik Pegawai, Pasal 5/Pasal 6 *) huruf ... Peraturan Kepala BATAN Nomor ... tentang Kode Etik Pegawai.
1. Pertanyaan: ... ... Jawaban: ... ... 2. Pertanyaan: ... ... Jawaban: ... ... dst.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Yang diperiksa
Nama :
NIP :
Tanda tangan :
*) Coret yang tidak perlu
..., ... 20.... Komisi Etik Pegawai
1. Nama : NIP : Tanda tangan : 2. Nama : NIP : Tanda tangan : 3. dst.
F. KEPUTUSAN PENGENAAN SANKSI MORAL
RAHASIA
KEPUTUSAN ... (diisi oleh pejabat yang mempunyai kewenangan memberikan sanksi moral)
NOMOR : R. ………../KP 0302/..……/20….. TENTANG
PENGENAAN SANKSI MORAL KEPADA SDR..., NIP... PANGKAT/GOLONGAN... JABATAN... PADA...
Menimbang : a. bahwa berdasarkan laporan pelanggaran Kode Etik Pegawai
Nomor ….…. tanggal ... yang dilakukan oleh Sdr. ... NIP. ... ;
b. bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tanggal ..., Sdr. …...……… telah melakukan perbuatan berupa ...; c. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran Kode Etik
Pasal 5/Pasal 6 *) huruf ..., Peraturan Kepala BATAN Nomor ... tentang Kode Etik Pegawai;
d bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan tentang Pengenaan sanksi moral kepada Sdr. . ..., NIP...;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3059);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang wewenang, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
6. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasional;
7. Keputusan Presiden Nomor 72/M Tahun 2012;
8. Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 360/KA/XI/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
9. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional;
10. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pedoman Penegakan dan Penjatuhan Hukuman Disiplin Pegawai BATAN;
11. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor ... tentang Kode Etik Pegawai;
12. Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional
MEMUTUSKAN: Menetapkan :
KESATU : Pengenaan sanksi moral kepada:
a. Nama :
b. NIP :
c. Pangkat/Golongan :
d. Jabatan :
e. Unit Organisasi :
f. Berupa : Permohonan maaf secara
lisan/tertulis/pernyataan penyesalan*)
g. Disampaikan : Terbuka/Tertutup
karena telah terbukti dengan sah melakukan pelanggaran Kode Etik Pegawai Pasal 5/Pasal 6 *) huruf ..., Peraturan Kepala BATAN Nomor ... tentang Kode Etik Pegawai.
KEDUA : Permohonan maaf secara lisan/tertulis/pernyataan penyesalan
disampaikan kepada ...(sebagai pihak yang dirugikan).
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
KEEMPAT : Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di ... pada tanggal ... ... NIP : ... (diisi oleh pejabat yang mempunyai kewenangan memberikan sanksi moral)
*) coret yang tidak perlu
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,