• Tidak ada hasil yang ditemukan

YaYasan Penyelamatan. orangutan borneo. panduan pengunjung, kode etik dan perilaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "YaYasan Penyelamatan. orangutan borneo. panduan pengunjung, kode etik dan perilaku"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

kode etik dan perilaku

panduan pengunjung,

YaYasan PenYelamatan

orangutan borneo

(2)
(3)

3

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo

atau Borneo Orangutan Survival Foundation (Yayasan BOS) adalah organisasi nirlaba Indone-sia yang berbasis di Bogor, Jawa Barat, IndoneIndone-sia, yang berdedikasi terhadap konservasi orangutan Borneo dan habitatnya, bekerjasama dengan masyarakat, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, serta organisasi-organisasi mitra di seluruh dunia.

Didirikan sejak 1991, Yayasan BOS telah dan terus menyelamatkan serta merehabilitasi ribuan orang-utan dengan dukungan 420 karya-wan yang berdedikasi tinggi, serta juga para ahli di bidang primata, keanekaragaman hayati, ekologi, rehabilitasi hutan, agroforestri, pemberdaya an masyarakat, edu-kasi, dan kesehatan orangutan. Un-tuk informasi lebih lanjut, kun jungi

www.orangutan.or.id.

daftar isi

4

program reintroduksi BOSF

5

persyaratan umum

6 umum/publik

6 relawan

7

pembuat film/media/jurnalis

8

penulis/fotografer independen

9 peneliti

10 ilmuwan profesional

11 pasca sarjana

12 kunjungan studi

13 kode etik dan perilaku

20 pertanyaan yang sering diajukan

23 formulir aplikasi & pernyataan

(4)

Visi BOSF adalah merealisasikan Konservasi Orangutan Borneo dan habitatnya dengan partisipasi masyarakat. Inti dari

program BOSF adalah memastikan rehabilitasi dan reintroduksi, kesejahteraan, dan kesehatan orangutan, serta konservasi habitat mereka. Secara medis, BOSF berfokus pada program karantina skrining penyakit dan pengobatan medis yang efektif untuk memastikan orangutan bebas dari penyakit, terutama yang dapat ditularkan dengan mudah antara orangutan dan manusia (misalnya Hepatitis B, TBC, HIV, dll).

Proses pengembalian orangutan hasil penyelamatan dan penyitaan ke habitat alaminya (reintroduksi) memerlukan serangkaian proses rehabilitasi yang panjang untuk memulihkan kondisi fisik, kesehatan dan tingkah lakunya. Proses

rehabilitasi pada umumnya memerlukan waktu paling sedikit 7 tahun untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi untuk hidup di hutan dan dapat menjadi liar kembali.

Mereka harus belajar secara mandiri untuk bersosialisasi, mencari pakan alami dan membuat sarang. Dan salah satu kriteria terpenting untuk menjadi orangutan liar adalah menyadari bahwa manusia bukanlah teman dan harus dihindari.

Dengan demikian sosialisasi orangutan menekankan orientasi terhadap spesies mereka sendiri dan jauh dari manusia. Kontak dengan manusia – di luar apa yang diperlukan untuk perawatan dan kesejahteraannya – tidak dianjurkan dan harus diminimalkan. Lebih jauh, karena kecerdasan orangutan yang luar biasa dan umurnya yang panjang, tindakan pengunjung yang memberikan kesenangan pribadi, meskipun kecil dan tampak tidak berarti, dapat memiliki konsekuensi negatif jangka panjang bagi orang lain yang bekerja dengan orangutan, dan yang paling penting, untuk orangutan itu sendiri.

Karena itu, pusat rehabilitasi BOSF – baik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah – bukan pilihan ideal untuk kunjungan santai atau wisata. Pertimbangannya adalah orangutan dapat bersikap agresif dan menyerang pengunjung. Lebih dari itu, pengunjung dikhawatirkan mengganggu proses rehabilitasi, sehingga mempengaruhi kesiapan orangutan untuk dilepasliarkan.

program reintroduksi BOsF

(5)

5

Persyaratan untuk pengunjung didasarkan pada peraturan-peraturan BOSF, Pemerintah Indonesia serta standar internasional dari IUCN (International Union for Conservation of Nature). Kegiatan-kegiatan BOSF berada di bawah yurisdiksi Direktorat Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Persetujuan BOSF untuk berkunjung sangat diperlukan, namun tidak menjamin perijinan di tingkat yang lebih tinggi, yaitu dari pemerintah. Semua pengunjung harus mengisi dan menyerahkan:

1. Formulir Aplikasi Pengunjung 2. Formulir Pernyataan Pengunjung 3. Hasil Tes Kesehatan

Semua pengunjung harus menyerahkan hasil tes kesehatan terkini (dalam periode enam bulan terakhir, di mana pada saat kunjungan periode ini belum berakhir) yang menyatakannya bebas dari TBC, Hepatitis, Herpes dan HIV.

Tes kesehatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

TBC

Bagi pengunjung dari negara yang tidak

en-demik TBC dan sudah divaksinasi BCG Salinan catatan vaksinasi, serta hasil x-ray dada. Bagi pengunjung dari negara yang tidak

en-demik TBC dan belum divaksinasi, atau catatan vaksinasinya tidak ditemukan

Tes kulit Mantoux dengan hasil negatif. Jika hasil tes kulit Mantoux positif, maka diperlukan juga hasil x-ray dada.

Bagi pengunjung dari negara yang endemik TBC Tiga sampel sputum yang diuji dengan acid-fast staining untuk mikrobakteri DAN hasil x-ray dada. Hepatitis A

Jika sudah divaksinasi Salinan catatan vaksinasi. Jika belum divaksinasi, atau catatan

vaksinasin-ya tidak ditemukan Hasil tes darah untuk Anti-HAV IgG dan IgM.

Hepatitis B

Jika sudah divaksinasi Salinan catatan vaksinasi dan surat dari dokter yang menyatakan bahwa vaksin yang diberikan sudah lengkap dan belum kadaluwarsa.

Jika belum divaksinasi, atau catatan

vaksinasin-ya tidak ditemukan Hasil tes darah untuk HBsAg, Anti-HBc dan Anti-HBs. Hepatitis C Hasil tes darah untuk Anti-HCV.

HIV Hasil tes darah untuk Anti-HIV.

Untuk pengunjung dengan tujuan umum (pengunjung dengan tujuan terbatas tidak perlu tes berikut): Herpes Simplex 1 Hasil tes darah untuk Anti-HSV 1 IgG dan IgM.

Herpes Simplex 2 Hasil tes darah untuk Anti-HSV 2 IgG dan IgM. Warga Negara Indonesia / pemegang KITAS juga harus menyerahkan: 1. Salinan identifikasi yang sah (KTP/paspor/KITAS).

2. Salinan izin lainnya yang diperlukan, seperti yang dijelaskan dalam panduan ini. Pengunjung internasional juga harus menyerahkan:

1. Salinan paspor yang berlaku minimal 6 bulan setelah tanggal masuk ke Indonesia.

2. Salinan visa yang berlaku selama kunjungan. Pengunjung dari negara anggota ASEAN dibebaskan dari persyaratan visa. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kedutaan Besar atau Konsulat Indonesia di negara Anda.

3. Salinan izin lainnya yang diperlukan, seperti yang dijelaskan dalam panduan ini. PENTING

4Pengunjung internasional juga diminta untuk menjalani periode karantina selama 10 hari, sebelum masuk ke sebagian besar fasilitas BOSF. Selama masa karantina, pengunjung harus berada di Indonesia. Meski begitu, daerah penghubung seperti Bali atau Jakarta, atau daerah lain di Asia TIDAK memenuhi persyaratan ini.

4Persyaratan tes kesehatan dan karantina dibutuhkan untuk (a) mencegah masuknya penyakit serius bagi orangutan jika pengunjung digigit dan (b) mencegah masuknya pilek dan flu yang juga dapat berdampak terhadap populasi orangutan.

4Interaksi langsung dengan orangutan (menyentuh, memegang, dll) tidak dijamin bisa dilakukan ketika mengunjungi pusat rehabilitasi, karena kesejahteraan orangutan harus didahulukan (lihat Kode Etik).

(6)

Program dan lokasi hutan BOSF tidak terbuka untuk umum atau publik dikarenakan alasan yang dijelaskan di atas.

Meski begitu, Pusat Informasi terbuka untuk umum selama jam kerja, baik di Proyek Reintroduksi

Samboja Lestari, Kalimantan Timur maupun di Proyek Reintroduksi Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Kunjungan profesional dan resmi dapat dilakukan, tetapi harus diatur secara formal dari jauh-jauh hari.

BOSF menghargai minat dan dukungan dari semua calon relawan yang ingin

menyumbangkan waktu dan keahlian spesifik. Saat ini kami hanya menerima tenaga relawan berdasarkan kasus-per-kasus bagi pelamar yang dapat berkomitmen untuk jangka waktu panjang (minimal 3-6 bulan). Pelamar dipersilahkan menghubungi Kantor Pusat BOSF di Bogor melalui email: bos_komunikasi@orangutan.

or.id. Masing-masing kandidat akan melalui

proses wawancara terlebih dahulu. Kami tidak menjamin bahwa pelamar akan diterima.

Penggunaan kamera tidak diizinkan.

Semua kegiatan fotografi dan rekaman / film harus mendapatkan izin khusus dari Kantor Pusat BOSF. Relawan juga harus membayar semua pengeluaran mereka sendiri (seperti tiket pesawat, asuransi, akomodasi, binatu, faks, telepon, fotokopi, ruang dan peralatan laboratorium, staf atau bantuan administratif, transportasi lokal).

umum/publik

(7)

7

pembuat film/

media/jurnalis

Pembuat film/media/jurnalis harus mengajukan proposal resmi, yang dapat dikirimkan secara elektronik ke Kantor Pusat BOSF lewat email: bos_komunikasi@orangutan.or.id. Atau kirimkan lewat pos ke:

Direktur/Ketua Dewan Pembina

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo Jalan Papandayan 10, Bogor 16151 Indonesia

PENTING

Pemohon harus menyiapkan waktu minimal 2 (dua) bulan untuk menjalankan proses aplikasi. Dianjurkan untuk tidak membuat komitmen apapun sebelum menerima Surat Undangan resmi dari BOSF.

Proses mendapatkan semua persetujuan dan izin yang diperlukan merupakan proses yang panjang dan seringkali tidak dapat diprediksi. Harap diperhatikan bahwa BOSF tidak menjamin bahwa persetujuan dapat diperoleh dalam jangka waktu tertentu.

Persyaratan proposal adalah sebagai berikut: 1. Surat Pengantar

Serahkan surat pengantar resmi dari institusi / penerbit / stasiun TV / perusahaan film / rumah produksi Anda, yang harus mencantumkan: 4Perkenalan singkat (tujuan kegiatan, kualifikasi, dll); 4Harus memperlihatkan kompatibilitas kegiatan dengan

tujuan operasional BOSF;

4Penjelasan singkat tentang kegiatan yang akan dilakukan

2. Proposal

Jelaskan rencana kegiatan secara mendetail yang harus termasuk:

4Proposal resmi dalam format BOSF (lihat Formulir Aplikasi Pengunjung);

4Skrip film;

4Curriculum Vitae dari semua anggota tim;

4Penjelasan secara rinci untuk memungkinkan Biro Komunikasi BOSF menilai manfaat, metode, kelayakan dan kompatibilitas kegiatan ini dengan tujuan BOSF 3. Pendanaan

Jelaskan semua biaya yang terkait dengan kegiatan yang diusulkan dan tunjukkan bagaimana biaya itu akan ditanggung. BOSF tidak dapat membantu memperkirakan biaya-biaya tersebut.

Harap diperhatikan bahwa akan dikenakan biaya lokasi sebesar US$1,100 per hari, yang dapat dinegosiasikan berdasarkan manfaat dan/atau keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan Anda.

Anda juga harus membayar semua layanan yang digunakan (seperti tiket pesawat, asuransi, akomodasi, binatu, faks, telepon, fotokopi, ruang dan peralatan laboratorium, staf atau bantuan administratif, transportasi lokal).

4. Perjanjian Formal dengan BOSF

Sebuah perjanjian formal antara BOSF dan institusi Anda harus disertakan (lihat Formulir Pernyataan Pengunjung). Perjanjian ini harus ditandatangani oleh kedua belah pihak (BOSF dan institusi Anda) SEBELUM melakukan kegiatan apapun.

5. Perizinan

4Institusi Indonesia:

=Izin dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) di provinsi di mana kegiatan Anda akan dilakukan

4Institusi Asing:

=Anda harus mendapatkan izin dari Direktorat Film Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Permohonan izin dapat diajukan melalui Kedutaan Besar Indonesia atau konsulat atau kantor lainnya di negara Anda yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia.

=Dengan penerbitan izin di atas, Anda dapat mengajukan dan mendapatkan izin-izin lokal untuk kegiatan pembuatan film/peliputan di situs BOSF, yaitu:

aIzin dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) di provinsi di mana kegiatan Anda akan dilakukan.

aIzin dari kepolisian setempat. 6. Hak Cipta

Semua hasil pekerjaan menjadi milik BOSF dan institusi Anda; dan karenanya harus ditandai dengan informasi hak cipta sebagai berikut: BOSF / <institusi Anda>.

(8)

penulis/

fotografer

independen

Penulis/fotografer independen juga harus mengajukan

proposal, yang dapat dikirimkan secara elektronik ke Kantor Pusat BOSF lewat email: bos_komunikasi@

orangutan.or.id.

Atau kirimkan lewat pos ke: Direktur/Ketua Dewan Pembina

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo Jalan Papandayan 10, Bogor 16151 Indonesia

Persyaratan proposal adalah sebagai berikut: 1. Surat Pengantar

Serahkan surat pengantar resmi, yang harus mencantumkan:

4Perkenalan singkat (tujuan kegiatan, kualifikasi, dll); 4Harus memperlihatkan kompatibilitas kegiatan dengan

tujuan operasional BOSF;

4Penjelasan singkat tentang kegiatan yang akan dilakukan

2. Proposal

Jelaskan rencana kegiatan secara mendetail yang harus termasuk:

4Proposal resmi dalam format BOSF (lihat Formulir Aplikasi Pengunjung);

4Alur cerita / storyboard;

4Curriculum Vitae dari setiap pemohon;

4Penjelasan secara rinci untuk memungkinkan Biro Komunikasi BOSF menilai manfaat, metode, kelayakan dan kompatibilitas kegiatan ini dengan tujuan BOSF

3. Pendanaan

Jelaskan semua biaya yang terkait dengan kegiatan yang diusulkan dan tunjukkan bagaimana biaya itu akan ditanggung. BOSF tidak dapat membantu memperkirakan biaya-biaya tersebut.

Anda juga harus membayar semua layanan yang digunakan (seperti tiket pesawat, asuransi, akomodasi, binatu, faks, telepon, fotokopi, ruang dan peralatan laboratorium, staf atau bantuan administratif, transportasi lokal).

4. Perjanjian Formal dengan BOSF

Sebuah perjanjian formal antara BOSF dan institusi Anda harus disertakan (lihat Formulir Pernyataan Pengunjung). Perjanjian ini harus ditandatangani oleh kedua belah pihak (BOSF dan institusi Anda) SEBELUM melakukan kegiatan apapun.

5. Perizinan

4Warga Negara Indonesia:

=Izin dari BKSDA di provinsi di mana kegiatan Anda akan dilakukan

4Warga Negara Asing:

=Izin dari BKSDA di provinsi di mana kegiatan Anda akan dilakukan

=Izin dari kepolisian setempat. 6. Hak Cipta

Semua hasil pekerjaan menjadi milik BOSF dan institusi Anda; dan karenanya harus ditandai dengan informasi hak cipta sebagai berikut: BOSF / <institusi Anda>.

(9)

9

Semua studi dan proyek penelitian berada di bawah yurisdiksi Balai Penelitian Kehutanan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI). Penelitian dan studi membutuhkan persetujuan dan izin dari kedua lembaga tersebut.

Selain itu, pemohon harus pula mengajukan proposal resmi yang ditujukan kepada Dewan Penasehat Ilmiah BOSF (Scientific Advisory Board / SAB).

Persyaratan umum:

1. Tingkat studi – minimal tahun terakhir S1/BA/BSc.

2. Durasi penelitian – minimal 3 bulan untuk S1/BA/BSC; minimal 6 bulan untuk S2/ Master; dan > 1 tahun untuk S3/PhD.

Aplikasi yang sudah dilengkapi dapat dikirimkan secara elektronik ke Sekretaris SAB melalui email: Arusson@gl.yorku.ca,

atau kirimkan lewat pos ke: Dr. Anne Russon

Secretary of BOSF Scientific Advisory Board

Psychology Department, Glendon College 2275 Bayview Avenue, Toronto

Ontario M4N 3M6, Canada

Pemohon yang memenuhi syarat dapat mengajukan “pra-proposal” informal untuk pertimbangan awal; namun, persetujuan resmi dari SAB/BOSF hanya akan diberikan atas dasar proposal resmi. Jika SAB/BOSF menyetujui proposal tersebut, kami akan menginformasikan pemohon mengenai persyaratan selanjutnya.

PENTING:

4Pemohon penelitian harus menyiapkan waktu minimum 6 (enam) sampai 9 (sembilan) bulan untuk menjalankan proses aplikasi. Dianjurkan untuk tidak membuat komitmen apapun sebelum menerima Surat Undangan resmi dari BOSF.

4 Warga negara asing juga harus mendapatkan izin penelitian dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Tanpa izin ini, aktivitas penelitian oleh warga negara asing adalah ilegal. Mohon dapatkan detil informasi dari:

Sekretariat Penelitian Asing

Kementerian Negara Riset dan Teknologi – Republik Indonesia Gedung II BPPT Lt. 8

Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia Tel: +62 (0) 21 3169293

Fax: +62 (0) 21 39836180 Email: frp@ristek.go.id www.ristek.go.id

peneliti

(10)

ilmuwan profesional

1. Surat Pengantar

Surat pengantar harus berisi:

4Perkenalan singkat dari pemohon (seperti alasan ketertarikan, kualifikasi, pengalaman yang relevan).

4Karakter dari kegiatan yang diajukan. 2. Proposal

Proposal harus memperlihatkan kompatibilitas kegiatan dengan tujuan operasional BOSF dan harus mencakup:

4Proposal resmi.

4Rincian mendetail yang memungkinkan SAB untuk menilai manfaat ilmiah, metode, kelayakan dan kompatibilitas kegiatan dengan tujuan operasional BOSF.

3. Etika

4Sertakan bukti Persetujuan Etika dari dewan peninjau etika di institusi Anda. 4Kegiatan harus sesuai dengan standar etika Masyarakat Primatologi Internasional

(International Primatological Society) untuk penelitian primata non-manusia dan peraturan CITES mengenai penelitian yang berkaitan dengan spesies yang terancam punah.

4Untuk studi berdasarkan proyek reintroduksi, proposal juga harus memperlihatkan kondisi khusus mantan tangkapan dalam proses rehabilitasi.

4. Sampel

4Untuk setiap sampel yang dibutuhkan, sertakan bukti bahwa izin telah diperoleh atau sedang diajukan.

4Mohon diperhatikan bahwa sampel yang boleh diekspor hanyalah sampel yang tidak dapat diproses oleh laboratorium di Indonesia (butuh pernyataan/izin formal dari LIPI). 4Sampel botani maupun yang lainnya membutuhkan izin dari LIPI, PHKA, SAT DN dari

BKSDA setempat dan izin internasional.

4Orangutan adalah spesies yang terancam punah, maka sampel termasuk darah, jaringan, rambut dan tulang memerlukan izin CITES.

4Proposal yang diajukan tanpa izin dapat memperoleh izin sementara. Persetujuan akhir tidak akan diberikan sampai semua izin telah diperoleh.

5. Curriculum Vitae

Sertakan curriculum vitae terkini. 6. Pendanaan

4Memberikan bukti ketersediaan dana untuk melakukan penelitian (BOSF tidak dapat membantu memperkirakan biaya).

4Peraturan di Indonesia mewajibkan peneliti asing untuk membiayai seorang mitra peneliti (warga negara Indonesia) selama masa studi peneliti asing tersebut; biaya kemitraan ini harus dimasukkan dalam perhitungan anggaran (seperti uang saku, transportasi, penginapan, makan, perlengkapan penelitian).

4Anda juga harus membayar semua layanan yang digunakan (seperti tiket pesawat, asuransi, akomodasi, binatu, faks, telepon, fotokopi, ruang dan peralatan laboratorium, staf atau bantuan administratif, transportasi lokal).

(11)

11

pasca sarjana

(s2/ma/msc;

s3/PhD)

1. Surat Pengantar

Surat pengantar harus berisi:

4Perkenalan singkat dari pemohon (seperti alasan ketertarikan, kualifikasi, pengalaman yang relevan). 4Karakter dari kegiatan yang diajukan.

2. Proposal

Proposal harus memperlihatkan kompatibilitas kegiatan dengan tujuan operasional BOSF dan harus mencakup:

4Proposal resmi.

4Rincian mendetail yang memungkinkan SAB untuk menilai manfaat ilmiah, metode, kelayakan dan kompatibilitas kegiatan dengan tujuan operasional BOSF.

3. Etika

4Sertakan bukti Persetujuan Etika dari dewan peninjau etika di institusi Anda.

4Kegiatan harus sesuai dengan standar etika Masyarakat Primatologi Internasional (International Primatological Society) untuk penelitian primata non-manusia dan peraturan CITES mengenai penelitian yang berkaitan dengan spesies yang terancam punah.

4Untuk studi berdasarkan proyek reintroduksi, proposal juga harus memperlihatkan kondisi khusus mantan tangkapan dalam proses rehabilitasi.

4. Sampel

4Untuk setiap sampel yang dibutuhkan, sertakan bukti bahwa izin telah diperoleh atau sedang diajukan. 4Mohon diperhatikan bahwa sampel yang boleh

diekspor hanyalah sampel yang tidak dapat diproses oleh laboratorium di Indonesia (butuh pernyataan/izin formal dari LIPI).

4Sampel botani maupun yang lainnya membutuhkan izin dari LIPI, PHKA, SAT DN dari BKSDA setempat dan izin internasional.

4Orangutan adalah spesies yang terancam punah, maka sampel termasuk darah, jaringan, rambut dan tulang memerlukan izin CITES.

4Proposal yang diajukan tanpa izin dapat memperoleh izin sementara. Persetujuan akhir tidak akan diberikan sampai semua izin telah diperoleh.

5. Curriculum Vitae

Sertakan curriculum vitae terkini. 6. Pendanaan

4Memberikan bukti ketersediaan dana untuk melakukan penelitian (BOSF tidak dapat membantu memperkirakan biaya).

4Peraturan di Indonesia mewajibkan peneliti asing untuk membiayai seorang mitra peneliti (warga negara Indonesia) selama masa studi peneliti asing tersebut; biaya kemitraan ini harus dimasukkan dalam perhitungan anggaran (seperti uang saku, transportasi, penginapan, makan, perlengkapan penelitian).

4Anda juga harus membayar semua layanan yang digunakan (seperti tiket pesawat, asuransi, akomodasi, binatu, faks, telepon, fotokopi, ruang dan peralatan laboratorium, staf atau bantuan administratif, transportasi lokal).

7. Surat Rekomendasi

42 (dua) Surat Rekomendasi harus disertakan untuk mendukung proposal. Satu dari pengawas utama dari lembaga pemohon, dan satu dari seorang profesional yang memahami mengenai kegiatan ini.

4Surat harus memperlihatkan seberapa baik pemberi rekomendasi mengenal pemohon serta kegiatan dan kualifikasi pemohon (akademis, praktis, personal, pengalaman kerja sebelumnya), dan manfaat dari proyek yang diajukan.

4Pengawas secara eksplisit harus menyatakan kesediaannya untuk mengawasi kegiatan ini sampai selesai, termasuk kerja lapangan.

(12)

1. Surat Pengantar

Surat pengantar harus berisi:

4Perkenalan singkat dari pemohon (seperti alasan ketertarikan, kualifikasi, pengalaman yang relevan). 4Kegiatan studi yang ingin dilakukan oleh pemohon.

2. Proposal Studi

Jelaskan rencana studi Anda. Jika rencana Anda adalah studi penelitian, serahkan proposal penelitian singkat (2-3 halaman), yang harus mencakup:

4Tujuan penelitian.

4Ringakasan literatur yang digunakan. 4Hipotesis spesifik.

4Penjelasan mengenai kompatibilitas studi dengan tujuan BOSF. 4Metode pengumpulan data.

4Hasil yang diharapkan.

4Proyeksi jangka waktu yang diperlukan. 4Proyeksi tanggal penyelesaian studi. 3. Sampel

4Untuk setiap sampel yang dibutuhkan, sertakan bukti bahwa izin telah diperoleh atau sedang diajukan.

4Mohon diperhatikan bahwa sampel yang boleh diekspor hanyalah sampel yang tidak dapat diproses oleh laboratorium di Indonesia (butuh pernyataan/izin formal dari LIPI).

4Sampel botani maupun yang lainnya membutuhkan izin dari LIPI, PHKA, SAT DN dari BKSDA setempat dan izin internasional.

4Orangutan adalah spesies yang terancam punah, maka sampel termasuk darah, jaringan, rambut dan tulang memerlukan izin CITES.

4Proposal yang diajukan tanpa izin dapat memperoleh izin sementara. Persetujuan akhir tidak akan diberikan sampai semua izin telah diperoleh.

4. Curriculum Vitae

Silahkan rinci program studi Anda, institusi Anda, latar belakang pendidikan Anda, dan keahlian atau pengalaman apapun yang relevan dengan penelitian Anda (maksimal 2 halaman).

5. Pendanaan

4Jelaskan semua biaya yang terkait dengan studi yang diusulkan dan tunjukkan bagaimana biaya tersebut akan ditanggung. (BOSF tidak dapat membantu memperkirakan biaya, tapi mungkin dapat membantu menutup beberapa biaya berdasarkan manfaat/keuntungan yang dapat diberikan oleh studi ini).

4Anda juga harus membayar semua layanan yang digunakan (seperti tiket pesawat, asuransi, akomodasi, binatu, faks, telepon, fotokopi, ruang dan peralatan laboratorium, staf atau bantuan administratif, transportasi lokal).

6. Surat Rekomendasi

42 (dua) Surat Rekomendasi harus disertakan untuk mendukung proposal. Satu dari pengawas utama dari lembaga pemohon, dan satu dari seorang profesional yang memahami mengenai kegiatan ini. 4Surat harus memperlihatkan seberapa baik pemberi rekomendasi mengenal pemohon serta kegiatan

dan kualifikasi pemohon (akademis, praktis, personal, pengalaman kerja sebelumnya), dan manfaat dari proyek yang diajukan.

4Pengawas secara eksplisit harus menyatakan kesediaannya untuk mengawasi kegiatan ini sampai selesai, termasuk kerja lapangan.

(13)

13

kode etik

dan perilaku

(14)

Kode etik berikut berasal dari prinsip: Berkontribusi terhadap Konservasi Orangutan dan habitatnya.Pengunjung diharapkan untuk melakukan hal yang sama.

“Pengunjung” adalah semua orang di lokasi BOSF yang tidak dipekerjakan oleh BOSF. Pengunjung termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

4Peneliti

4Profesional lainnya 4Pelajar

4Peserta lokakarya/kursus

4Media (seperti kru film, jurnalis, fotografer, penulis) 4Tamu undangan

4Konsultan

4Perwakilan/mitra BOSF di luar negeri 4Donor

4Keluarga atau teman 4Pegawai kebun binatang

Semua pengunjung harus memahami bahwa semua program BOSF merupakan kawasan karantina, penelitian dan konservasi.

Akses dibatasi di SEMUA situs dan fasilitas BOSF, kecuali Pusat Informasi/Pendidikan. Tak satu pun yang terbuka untuk pengunjung biasa atau wisatawan. Bahkan karyawan BOSF pun perlu izin untuk memasuki beberapa kawasan. Semua pengunjung harus memahami bahwa Program Reintroduksi Orangutan BOSF merupakan pusat rehabilitasi untuk mengembalikan orangutan kembali ke habitat alaminya, dan ini berarti

pengunjung tidak dapat mengganggu proses rehabilitasi orangutan dengan cara apapun.

Pengunjung BOSF diberikan akses ke area yang relevan dengan kunjungan mereka, dan HANYA area tersebut. Pengunjung yang ingin mengunjungi area lain dalam program yang sama (misalnya sekolah hutan, pulau pra-pelepasliaran, karantina, Rumah Singgah) harus terlebih dahulu mendapatkan izin tertulis dari Program Manager masing-masing. Permohonan tidak menjamin pemberian izin. Situs hutan dan daerah karantina, misalnya, biasanya dapat diakses untuk tujuan profesional saja.

(15)

15

Karena itu, pengunjung harus berperilaku sebagai berikut: Perilaku Pengunjung di Sekitar Orangutan

1. SIKAP

Jangan pernah menggunakan, mengeksploitasi atau menggambarkan orangutan dengan cara yang merendahkan atau yang menimbulkan persepsi bahwa mereka adalah hewan peliharaan yang diinginkan, setengah manusia atau badut menghibur. BOSF bertujuan untuk mempromosikan konservasi dan menghormati orangutan di lingkungan alaminya dan melawan citra mereka sebagai ‘sepupu’

manusia yang dapat dipelihara dan tersedia untuk melayani berbagai kesenangan dan hiburan manusia.

2. KONTAK

Untuk alasan medis dan perilaku, pengunjung tidak boleh melakukan kontak atau interaksi dengan orangutan dan menghindari kemungkinan terjadinya kontak. Interaksi dengan orangutan hanya diberikan kepada pengunjung yang telah diberikan wewenang untuk melakukannya, dan hanya untuk jenis kontak/interaksi yang diperlukan untuk tujuan proyek/kegiatannya. Ketika mengunjungi pusat satwa liar seperti ini, yang berisi kera besar yang cerdas, sangat suka berteman, nakal dan kadang agresif, ada aspek-aspek kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan. Sebagian besar orangutan cukup jinak, tetapi beberapa suka menggigit. Kadang-kadang orangutan dewasa yang bertubuh besar lepas dari kandangnya dan jika menggigit, bisa menyebabkan cedera yang parah.

Selain mereka yang telah mendapatkan izin untuk melakukan kontak, pengunjung lainnya harus setiap saat menjaga jarak dengan radius minimum 5 meter dari orangutan dan selalu dipantau oleh staf. Namun jika tidak ada staf, akses ke program ini akan terbatas sampai staf kembali tersedia.

Semua pengunjung harus secara sukarela menghindari orangutan selama mengalami sakit ringan seperti pilek, flu, dll. Meski hasil tes kesehatan terbukti negatif sebagaimana diatur dalam Pedoman

Pengunjung dan masa karantina telah diselesaikan, akses ke daerah karantina dan isolasi atau tempat

orangutan yang sakit, tidak diizinkan setiap saat. Pengunjung juga harus menghindari kontak dengan orangutan rehabilitan yang dirilis di hutan selama menyusuri hutan itu atau mengerjakan pekerjaan di sana. Dalam semua keadaan dan setiap waktu, pastikan Anda tetap jauh dari jangkauan orangutan. Jika orangutan mencoba untuk mendekati atau melakukan kontak, segera menjauh untuk menghindari kontak. Jika orangutan tetap mendekati, secara konsisten tunjukkan respon “tidak ada interaksi”.

Peraturan ini sesuai dengan rekomendasi oleh para ahli medis dalam Lokakarya IUCN untuk Perlindungan dan Reintroduksi Orangutan 2001.

(16)

3. PERILAKU

Dalam hal perilaku di sekitar orangutan, karyawan BOSF bukanlah contoh bagi pengunjung untuk berperilaku sama. Beberapa pekerjaan mengharuskan karyawan untuk menangani atau berinteraksi dengan orangutan. Pengunjung memiliki peran yang berbeda dan jangan pernah melakukan hal yang sama. 4. MAKANAN DAN HARTA BENDA LAINNYA

Jangan menawarkan atau memperlihatkan makanan kepada orangutan, atau membawa makanan dengan cara yang

memfasilitasi orangutan untuk melihat dan mencurinya. Jangan pernah makan di depan orangutan. Jangan meninggalkan barang apapun (seperti ransel, kamera, baju dan peralatan) dengan tidak dijaga pada tempat-tempat yang mudah diakses oleh orangutan. BOSF tidak bertanggung-jawab atas hilangnya harta benda pengunjung selama durasi kunjungan di BOSF. 5. MENGGANGU

Jangan pernah menggoda atau mengganggu orangutan. Segera hentikan kegiatan apapun yang mengganggu mereka (menghampiri terlalu dekat, menggunakan flash ketika

memotret, dll). Mencoba mengubah perilaku orangutan adalah hal yang tidak bisa diterima (memanggil untuk mendapatkan perhatian mereka, memancing mereka dengan makanan, dll). Pengunjung yang datang untuk melihat orangutan harus melakukannya dalam kelompok kecil dan didampingi oleh karyawan BOSF (maksimal 4 pengunjung ditambah 1 staf), dari jarang yang ditentukan. Pastikan untuk tidak bersuara keras/bising.

(17)

17

Perilaku dan Peraturan Umum

1. JAM KERJA

Pengunjung tidak boleh mengganggu jadwal kerja karyawan. Karyawan biasanya bekerja dari jam 07.00 sampai 16.00 di lapangan dan dari jam 08.00 sampai 17.00 di Kantor Pusat. Selain staf yang bertugas, hari kerja normal adalah Senin sampai Jumat.

2. BAHASA

Bahasa yang digunakan di BOSF adalah bahasa Indonesia. Pengunjung jangka panjang sudah harus memiliki keterampilan komunikasi fungsional dalam bahasa Indonesia sebelum kedatangan. Dalam kondisi tertentu, bahasa Inggris juga digunakan. Semua pengunjung harus setidaknya memiliki kemampuan bahasa Inggris fungsional.

3. CARA BERPAKAIAN

BOSF adalah tempat bekerja profesional dan pengunjung harus berpakaian sesuai.

Cara berpakaian di Indonesia adalah konservatif, maka pakaian seperti celana pendek, baju tanpa lengan dan atasan berpotongan rendah, atau pakaian kasual bergaya barat, bukanlah pakaian yang pantas. Kenakanlah pakaian yang fungsional dan sesuai untuk kondisi praktis di lapangan, namun pakaian seperti ini tidak sesuai di kantor. Karena Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, perempuan pada khususnya harus berpakaian sopan. Ketika mengunjungi situs di lapangan, pengunjung diharapkan untuk memakai celana panjang dan kaos lengan panjang untuk menghindari bahaya di hutan. 4. SEPATU

Pengunjung diwajibkan memakai alas kaki yang tepat dan aman selama berada di lapangan. Mohon selalu melepas sepatu/sandal sebelum memasuki ruangan.

5. KEBISINGAN

Pengunjung harus menghormati kebutuhan orang lain di BOSF. Bagi pengunjung yang menginap di fasilitas BOSF pada khususnya, tingkat kebisingan harus diminimalkan dari jam 22.00 hingga 06.00 karena karyawan dan pengunjung lainnya perlu tidur.

8. ALKOHOL & NARKOBA

Alkohol dan narkoba tidak diizinkan di dalam lokasi BOSF dalam kondisi APAPUN.

9. MEROKOK

Merokok tidak diizinkan di dalam lokasi BOSF, kecuali di beberapa tempat tertentu.

10. LAYANAN

Anda harus membayar semua layanan yang digunakan (seperti tiket pesawat, asuransi, akomodasi, binatu, faks, telepon, fotokopi, ruang dan peralatan laboratorium, staf atau bantuan administratif, transportasi lokal). Laporkan semua penggunaan layanan kepada karyawan BOSF yang tepat dan kepada Manajer Program, dan aturlah pembayaran pada saat penggunaan atau ditagih bulanan.

11. JANGKA WAKTU KUNJUNGAN

Izin untuk mengunjungi BOSF diberikan untuk tujuan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu. Kunjungan dapat diperpanjang untuk alasan yang sah, tapi hanya dengan permohonan dan persetujuan resmi dari Kantor Pusat BOSF di Bogor. Perpanjangan kunjungan tidak selalu memungkinkan. 12. KEGIATAN TERBATAS YANG TELAH DISETUJUI

Persetujuan bagi pengunjung merupakan perjanjian, oleh semua pihak, untuk mendukung kegiatan yang dijelaskan dalam proposal dan HANYA untuk kegiatan itu saja. Setiap perubahan atau penambahan kegiatan harus didiskusikan dengan dan disetujui oleh Kantor Pusat BOSF di Bogor. Pengunjung bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang disetujui. Pengunjung harus meminta izin dari Manajer Program untuk menggunakan fasilitas BOSF di luar yang telah disetujui. Tidaklah cukup meminta izin dari teknisi, pengasuh, supir atau staf lain, atau berasumsi bahwa kegiatan tersebut dapat diterima. Jika ragu, pengunjung harus menganggap kegiatan itu tidak diterima, dan bertanya pada Manajer Program sebelum melanjutkan.

(18)

13. BEKERJA DI LAPANGAN

Pengunjung yang bekerja di hutan/situs/pondok penelitian diminta untuk membatasi penggunaan pisau, dan tidak diperbolehkan untuk membuka jalan baru tanpa persetujuan dari Manajer

Program.

14. AKOMODASI

Akomodasi di program ini terbatas dan harus diatur terlebih dahulu. Ketersediaan kamar pribadi tidak dapat dijamin dan pengunjung harus siap untuk berbagi kamar dengan orang lain sesuai kebutuhan. Tarif akomodasi ditetapkan oleh Program dan pembayaran harus diselesaikan pada saat kedatangan. Jika akomodasi tidak tersedia, pengunjung akan disarankan untuk menginap di tempat terdekat dari BOSF. Di Indonesia, hanya pria dan wanita yang telah menikah yang bisa berbagi kamar. Jika tidak, berbagi hanya diperbolehkan dengan orang-orang dari jenis kelamin yang sama.

15. SAMPEL

Semua sampel akan diambil oleh karyawan BOSF yang memiliki kualifikasi. Peneliti/pengunjung akan membayar biaya penugasan staf yang berkualifikasi tersebut. Dengan izin Manajer Program, peneliti yang memiliki kualifikasi dapat menyertai staf.

Yayasan BOS memiliki hak untuk mengambil dan menyimpan satu set duplikat sampel. Setiap pengambilan sampel yang memerlukan penanganan khusus atau anestesi harus dijadwalkan bersamaan dengan pemeriksaan rutin, artinya tidak mengganggu rutinitas normal orangutan untuk tujuan pengambilan sampel penelitian; pekerjaan ini harus dijadwalkan oleh Manajer Program.

16. AKSES DAN PENGGUNAAN INFORMASI

Pengunjung BOSF dapat diberikan akses khusus pada informasi internal. Pengunjung ini diharapkan untuk menghormati hal ini secara profesional, dengan memperlakukan informasi sebagai hak istimewa, bukan hak publik.

17. BANTUAN

Pengunjung harus meminta bantuan hanya dari karyawan yang ditugaskan oleh Kantor Pusat BOSF untuk mendampinginya, hanya untuk tujuan yang disetujui, dan hanya sesuai dengan jadwal kerja yang telah disetujui. Asisten haruslah orang Indonesia dan dipekerjakan secara lokal. Perekrutan harus dikoordinasikan dengan Manajer Program untuk menjamin keadilan, standar, kontrak, dll.

18. TANGGUNG JAWAB

Harap diperhatikan bahwa kunjungan ke lokasi BOSF dilakukan atas risiko Anda sendiri. Baik BOSF maupun berbagai cabang/mitra dari BOSF tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian fisik maupun non-fisik, penyakit dan kecelakaan yang mungkin terjadi sebelum, selama atau setelah kunjungan. BOSF juga tidak bertanggung jawab atas pengunjung yang bertindak tanpa otorisasi.

19. KELUARGA DAN TEMAN

Keluarga dan teman dari pengunjung harus mematuhi peraturan dan persyaratan yang sama seperti pengunjung lainnya.

20. PROFESIONALISME

Di atas segalanya, pengunjung harus menunjukkan profesionalisme, dedikasi, efisiensi, kejujuran dan keterbukaan.

(19)

19

Informasi dan Publikasi

21. CITRA ORANGUTAN DI MATA PUBLIK

Pengunjung tidak boleh menggunakan,

mengeksploitasi atau menggambarkan orangutan dengan cara yang merendahkan atau yang

menimbulkan persepsi bahwa mereka adalah hewan peliharaan yang diinginkan, termasuk memakaikan baju kepada orangutan atau membuatnya berada dalam kondisi yang tidak diinginkan (misalnya mengendarai sepeda). Lihat poin (1) dari Kode Etik dan Perilaku.

22. PENGENDALIAN KUALITAS INFORMASI

Semua materi untuk laporan dan publikasi harus dipersiapkan secara profesional. Informasi harus berdasarkan pada fakta dan pengamatan objektif. Jika ragu, pengunjung harus berkonsultasi dengan BOSF untuk mendapatkan opini yang objektif tentang nada dan isi dari materi tersebut. Sumber fakta harus dapat dipercaya, konsisten dan terkini. Jika ada informasi baru yang dapat dipercaya, yang bertentangan dengan pernyataan sebelumnya, informasi yang baru tersebut akan disajikan sebagai pembaruan atau revisi untuk mencegah kebingungan.

23. PELAPORAN

Peneliti/Mahasiswa dan pengunjung lainnya yang berkegiatan di BOSF untuk jangka waktu lama (lebih dari 3 bulan) bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan tertulis kepada BOSF. BOSF juga memerlukan Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir dari setiap pengunjung jangka panjang. Untuk kegiatan di bawah 3 (tiga) bulan, Laporan Kemajuan harus disampaikan kepada BOSF dan diserahkan sebelum meninggalkan BOSF. Untuk kegiatan selama 3 (tiga) bulan atau lebih, Laporan Kemajuan harus disampaikan secara triwulanan (setiap 3 bulan). Laporan Akhir harus diajukan dalam jangka waktu yang dijanjikan, dan tidak lebih dari satu tahun setelah menyelesaikan kerja lapangan. Jika Laporan Akhir tertunda, pengunjung harus memberitahu BOSF dan memberikan alasan penundaan dan kapan laporan tersebut akan siap. Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir harus secara legal ditandatangani dan disampaikan kepada BOSF.

26. KEGAGALAN MEMATUHI PERATURAN

Pengunjung yang gagal mematuhi peraturan dan kode etik dan perilaku yang berlaku

dapat diminta untuk meninggalkan lokasi BOSF. Pada kasus berat, BOSF berhak untuk

mengambil tindakan hukum yang diperlukan.

Jika peneliti/mahasiswa dan pengunjung lainnya tidak menyerahkan laporan tersebut, BOSF akan mengambil langkah tegas dengan menginformasikan instansi dan pengawas terkait, baik di Indonesia maupun di negara-negara yang bersangkutan.

24. PENGAKUAN

Pengunjung harus memberikan pengakuan kepada BOSF dan programnya dalam semua laporan dan publikasi yang dihasilkan. Semua pengunjung harus mengirimkan salinan publikasi yang final kepada BOSF.

25. PUBLIKASI

Para pengunjung harus menyerahkan publikasi dan presentasi yang dihasilkan dari kegiatan mereka kepada BOSF.

(20)

Pertanyaan

yang sering

Diajukan

Kenapa harus ada tes kesehatan?

Orangutan dan manusia sangat erat kaitannya secara genetik; karena itu, sejumlah penyakit menular dapat mempengaruhi keduanya. Kondisi yang tercantum dalam daftar tes kesehatan telah dipilih dengan cermat berdasarkan potensi dan konsekuensi penularan kepada orangutan.

Sulitkah melakukan tes kesehatan ini di negara saya; bisakah dilakukan di Indonesia?

Jika hasil tes kesehatan tidak sesuai harapan, maka Anda tidak bisa memasuki fasilitas-fasilitas kami; itu sebabnya, sangat dianjurkan untuk melakukan tes kesehatan sebelum keberangkatan. Meski begitu, jika tidak memungkinkan, beberapa laboratorium profesional dan berkualitas di Jakarta, Bogor, Balikpapan dan Palangka Raya dapat melakukannya dengan biaya ± USD 300.

Kunjungan seperti apa yang disebut “Umum” dan seperti apa yang disebut “Terbatas”?

Sebagian besar kunjungan adalah tipe kunjungan “Umum”, termasuk relawan jangka panjang dan pengunjung yang mengumpulkan cerita dan foto untuk kepentingan program adopsi. Karena kunjungan seperti ini biasanya berdurasi cukup lama di mana pengunjung harus mendatangi beragam fasilitas dan tidak dapat selalu didampingi oleh staf Yayasan BOS, maka potensi terjadinya kontak secara tidak sengaja dengan orangutan sangat besar. Karena itulah pengunjung seperti ini diwajibkan untuk melakukan tes kesehatan yang menyeluruh.

Namun beberapa kunjungan memiliki tujuan yang lebih terbatas, seperti kru film, pertemuan dengan pihak manajemen, kontraktor yang membangun fasilitas pembuangan, dll. Mereka pun selalu didampingi oleh staf Yayasan BOS, terutama jika berada di kawasan orangutan. Jika ragu, silahkan hubungi Kantor Pusat Yayasan BOS atau Program Manager, yang dapat menginformasikan kepada Anda mengenai kategori kunjungan Anda.

(21)

21

Kenapa diperlukan masa karantina?

Selain patogen fatal yang tercantum dalam daftar tes kesehatan, Anda mungkin saja tertular penyakit, baik sebelum maupun selama perjalanan Anda ke lokasi kami, misalnya demam, flu, atau diare.

Meskipun penyakit seperti ini tidak terlalu serius, pada orangutan resikonya bisa lebih tinggi, terutama bagi orangutan yang tidak sempat mengembangkan kekebalan tubuhnya melalui air susu induknya. Sebagian besar penyakit ringan seperti ini memiliki masa inkubasi 5-10 hari. Maka masa karantina diperlukan untuk memberikan waktu bagi penyakit-penyakit seperti ini, sehingga gejala-gejala penyakit tersebut dapat terdeteksi.

Mengapa tidak disebut-sebut mengenai obat atau vaksinasi untuk mencegah malaria di Indonesia?

Daftar tes kesehatan dirancang untuk melindungi orangutan. Adalah tanggung-jawab masing-masing pengunjung untuk mencari informasi dan mengikuti petunjuk umum mengenai obat-obatan maupun vaksinasi yang diperlukan untuk perjalanan ke Indonesia.

Jadi jika saya sudah tes kesehatan dan menjalani karantina, berarti saya bisa melakukan kontak dengan orangutan?

Prioritas program-program Yayasan BOS adalah kesejahteraan orangutan dan kesuksesan reintroduksi orangutan ke habitatnya. Pengunjung diharapkan tidak melakukan kontak atau berhubungan dekat dengan orangutan dalam kondisi apapun, karena tidak sesuai dengan tujuan rehabilitasi untuk meliarkan mereka.

(22)
(23)

23

formulir aplikasi &

pernyataan pengunjung

(24)

I. ORGANISASI / INSTITUSI Nama Alamat Kota Kode Pos Negara Telepon Alamat Email II.

ANGGOTA TIM – untuk pengunjung internasional (termasuk untuk kru film/fotografi dan wartawan), mohon lampirkan salinan paspor dari masing-masing anggota tim.

1. Nama (Ketua Tim) Alamat Alamat Email No. Paspor / ID Dikeluarkan oleh Berlaku hingga 2. Nama Alamat Alamat Email No. Paspor / ID Dikeluarkan oleh Berlaku hingga 3. Nama Alamat Alamat Email No. Paspor / ID Dikeluarkan oleh Berlaku hingga 4. Nam1 Alamat Alamat Email No. Paspor / ID Dikeluarkan oleh Berlaku hingga III.

JENIS KUNJUNGAN – mohon tandai / lingkari salah satu

1. Film/Fotografi 2. Profesional / Kunjungan Resmi

(25)

25

IV.

TUJUAN KUNJUNGAN Mohon tuliskan penjelasan singkat (maks. 100 kata) mengenai tujuan utama kunjungan Anda

V.

RENCANA TANGGAL KUNJUNGAN – mohon cantumkan setidaknya 2 pilihan Dari

(hr/bln/thn) (hr/bln/thn)Sampai produk akhir (hr/bln/thn)Tanggal perampungan

1. Pilihan pertama

2. Pilihan kedua

3. Pilihan ketiga

Hanya untuk kunjungan film/fotografi dan jurnalistik:

VI.

RENCANA AKTIVITAS / METODE UTAMA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR / PENULISAN / FOTOGRAFI Mohon tuliskan penjelasan singkat (maks. 100 kata) mengenai aktivitas / metode yang akan digunakan.

VII. PROGRAM/PROYEK YAYASAN BOS YANG INGIN ANDA KUNJUNGI

VIII. KARYAWAN / PERSONIL YAYASAN BOS YANG INGIN ANDA WAWANCARAI IX. HASIL YANG DIHARAPKAN DARI KUNJUNGAN INI

X.

TIPE MEDIA DAN/ ATAU PUBLIKASI DI MANA PRODUK AKAN DITAMPILKAN

XI.

PEMBIAYAAN

Mohon tuliskan penjelasan singkat (maks. 50 kata) mengenai kemampuan Anda/sponsor Anda untuk membiayai kunjungan ini

XII.

BAGAIMANA TUJUAN KUNJUNGAN ANDA AKAN MEMBERIKAN MANFAAT TERHADAP VISI, MISI DAN TUJUAN UTAMA KONSERVASI ORANGUTAN DAN HABITATNYA?

(26)

Saya, yang bertandatangan di bawah ini Nama : Jabatan : Nomor KTP/Paspor : Organisasi : Alamat : Nomor telepon : Alamat Email :

Bersama ini menyatakan bahwa saya, atas nama [nama organisasi] _________________ akan memenuhi persyaratan berikut, dalam kaitannya dengan kunjungan saya ke [nama program/proyek Yayasan BOS] _________________: 1. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca Panduan Pengunjung, Kode Etik dan Perilaku Yayasan BOS dan

saya setuju untuk mematuhinya.

2. Saya menegaskan bahwa semua anggota tim saya telah membaca Panduan Pengunjung, Kode Etik dan Perilaku Yayasan BOS dan bahwa mereka setuju untuk mematuhinya.

3. Saya akan memperoleh semua dokumen dan izin dari instansi terkait untuk melakukan syuting / fotografi / ju-rnalistik di [nama program/proyek Yayasan BOS] _________________. Saya mengerti bahwa Yayasan BOS tidak berkewajiban membantu mendapatkan surat-surat dan izin untuk kunjungan ini (selain memberikan Surat Reko-mendasi dan Surat Undangan) dan kunjungan dapat dibatalkan jika dokumen yang diperlukan tidak lengkap. 4. Jika saya gagal mematuhi aturan, Yayasan BOS dapat mencabut undangan kunjungan setiap saat.

5. Satu salinan produk akhir dari hasil kunjungan ini akan saya kirimkan secara gratis ke Kantor Pusat Yayasan BOS. 6. Saya bertanggungjawab atas semua biaya/pengeluaran yang dibutuhkan sehubungan dengan kunjungan ini. 7. Saya akan mencantumkan nama / memberikan kredit kepada Yayasan BOS dalam produk akhir.

8. Saya berjanji untuk tidak menjual rekaman-rekaman atau gambar-gambar maupun materi lainnya yang diam-bil selama kunjungan ini kepada pihak ketiga tanpa izin tertulis dari Yayasan BOS.

9. Saya menerima bahwa produk akhir tidak dapat dilihat publik sampai semua kondisi di atas telah terpenuhi. 10. Saya menerima bahwa Yayasan BOS tidak bertanggungjawab atas cedera atau kerusakan yang mungkin terjadi

terhadap diri saya, tim saya, dan barang/peralatan pribadi selama berada di fasilitas-fasilitas Yayasan BOS. Dengan ini saya menyatakan bahwa saya telah membaca, mengerti, dan menyetujui semua persyaratan di atas. Saya memahami dan menerima bahwa jika saya gagal untuk mematuhi semua persyaratan tersebut, maka izin untuk mengunjungi Yayasan BOS dapat dicabut setiap saat.

___________________________ , ___________________________

(Tempat) (Tanggal)

Tandatangan

(27)
(28)

Untuk info lebih lanjut, hubungi:

BORNEO ORANGUTAN

SURVIVAL FOUNDATION

Jalan Papandayan 10 Bogor 16151, Indonesia Ph. +62 (0) 251 8314468 Fax. +62 (0) 251 8323142 www.orangutan.or.id @bornean_ou

Referensi

Dokumen terkait

1) Prosedur Kerja, adalah rangkaian tata pelaksanaan kerja yang diatur secara berurutan, sehingga terbentuk urutan kerja secara bertahap dalam menyelesaikan

a) Aspek gizi, iradiasi menghasilkan perubahan kimiawi pada bahan makanan yang dapat menyebabkan perubahan komposisi gizinya, sifat dari perubahan-perubahan itu tergantung pada

Pada tahun 2003 Price Earning Ratio mengalami kenaikan sebesar 2.43 atau sebesar 27.3% dari 6.45 menjadi 8.88 hal ini dipengaruhi oleh nilai laba yang dibagikan menurun dari

c) Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Bu hali bulanların sonsuz lezzetini Allah-ü Teâla şöyle anlatır: - «Cennete gidenler, orada ebedî kalırlar.» (Araf, 42) Yine buyurur:. - «Allah sabredenlerle biledir.»

Leukemia mieloid kronik (LMK) adalah penyakit sel induk ( stem cell ) hematopoetik yang ditandai oleh adanya leukositosis yang disertai imaturitas seri granulosit,

Pada penelitian ini, metode deskriptif dan verifikatif digunakan untuk menguji apakah Pemeriksaan Pajak, Sanksi Perpajakan, dan Self Assessment System berpengaruh signifikan

Awalnya, Wolpe memindahkan kucing yang takut pada bel dan lingkungan yang pernah ditempati kucing ketika ketakutan pada bel itu terbentuk, ke sebuah sangkar yang sangat berbeda dari