• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH JEMBATAN SURAMADU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH JEMBATAN SURAMADU"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN NASIONAL

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN NASIONAL

SURAMADU

SURAMADU

MAKALAH

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi

yang diampu oleh Dr. H. Nanang Dalil Herman, S.T., M.Pd. yang diampu oleh Dr. H. Nanang Dalil Herman, S.T., M.Pd.

Oleh: Oleh: Hadrian

Hadrian Javas Javas Nibroos Nibroos 15044671504467 Noby

Noby Ananda Ananda Iwasoesanto Iwasoesanto 15063771506377 Rastro

Rastro Farhan Farhan Vardianto Vardianto 15042841504284 Rieva

Rieva Septianita Septianita 15046421504642

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah SWT atas rahmatnya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam makalah ini kami akan membahas dengan tema “Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Nasional Suramadu”.

Dalam menyelesaikan tugas makalah ini kami bekerja semaksimal mungkin sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.

kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan namun telah memberi manfaat  bagi kami, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen

Metode Pelaksanaan Konstruksi, Dr. H. Nanang Dalil Herman, S.T., M.Pd.

Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman sekalian.

Bandung, Februari 2018

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I ... 5 PENDAHULUAN ... 5 1.1. Latar Belakang ... 5 1.2. Rumusan Masalah ... ... 6 1.3. Tujuan Pembahasan... ... 6 1.4. Manfaat... ... 6 1.5 Metode Penulisan ... ... 6 1.6 Sistematika Penulisan ... 6 BAB II ... 8 PEMBAHASAN ... 8

2.1 Jembatan Nasional Suramadu ... ... 8

2.2 Sejarah Jembatan Nasional Suramadu ... 8

2.3 Desain Jembatan Nasional Suramadu ... 12

2.2.1 Causeway ... ... 12

2.2.2 Main Bridge ... ... 12

2.2.3 Approach Bridge ... 13

2.2.4 Detail Pylon ... ... 14

2.4 Manfaat Jembatan Nasional Suramadu ... 15

2.3.1 Manfaat Langsung ... ... 15

2.3.2 Manfaat Tak Langsung ... ... 15

BAB III ... 16

PENUTUP... 16

3.1 Kesimpulan... ... 16

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut definisinya, jembatan merupakan alat penghubung antara satu daerah ke daerah lain. Dengan menjadikan jembatan sebagai sarana penghubung, maka jembatan juga memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi untuk perdagangan, transportasi dan pertukaran sosial budaya. Dengan demikian, maka jembatan juga membentuk bagian sarana kehidupan masyarakat.

Dengan perkembangan tersebut, baik dalam perkembangan peradaban maupun  perkembangan teknologi, maka jembatan juga mengalami perkembangan dalam berbagai hal, baik dari segi bentuk ataupun dari segi material. Perkembangan teknologi jembatan berawal dari  jembatan dari batu dan kayu, yang berkembang menjadi jembatan modern sejak penemuan

material baja dan beton.

Di Indonesia sendiri perkembangan teknologi jembatan maju pesat pada tahun 1970-an, karena pada tahun tersebut banyak jembatan yang dibangun. Namun pada saat perkembangan  jembatan yang begitu pesat terdapat pula masalah yang timbul. Masalah yang kerap timbul adalah

kerusakan dini pada struktur jembatan yang tidak terprediksi.

Untuk mengetahui dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada  jembatan, kemudian diadakan berbagai pengembangan penelitian hingga ditemukannya berbagai teknologi baru untuk mengendalikan mutu struktur jembatan. Selain menemukan berbagai teknologi baru, pengembangan berbaai penelitian tersebut juga memberikan hal yang sangat  penting dalam bangunan jembatan yaitu memberikan inovasi yang tepat guna berupa acuan atau  pedoman teknis. Hal-hal yang diberikan dalam pedoman teknis juga memiliki bentuk yang  bermacam-macam, dari pedoman untuk perencanaan, pembebanan hingga perawatan jembatan

(6)

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membangun Jembatan Nasional Suramadu? 2. Dimana letak Jembatan Nasional Suramadu?

3. Apa saja material yang dipakai untuk membangun Jembatan Nasional Suramadu? 4. Bagaimana efek setelah dibangun Jembatan Nasional Suramadu?

5. Bagaimana metode pelaksanaan konstruksi yang diterapkan untuk membangun Jembatan Nasional Suramadu?

6. Siapa saja yang berperan jabatan dalam membangun Jembatan Nasional Suramadu

1.3. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui cara membangun Jembatan Nasional Suramadu 2. Mengetahui letak Jembatan Nasional Suramadu

3. Mengetahui dan memahami apa saja material yang dipakai untuk membangun Jembatan  Nasional Suramadu

4. Mengetahui manfaat setelah dibangun Jembatan Nasional Suramadu 5. Mengetahui metode pelaksanaan konstruksi Jembatan Nasional Suramadu

6. Mengetahui orang yang berperan jabatan dalam membangun Jembatan Suramadu

1.4. Manfaat

Makalah yang berjudul “Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Nasional Suramadu ” ini diharapkan bisa bermanfaat untuk lebih memahami dan menambah wawasan bagi pembaca dan  penulis mengenai kebenaran ilmiah dan macam macam teori kebenaran.

1.5 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif, kajian  pustaka dilakukan dengan mencari literature di Internet dan buku-buku panduan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan tugas kajian ini yaitu : Bab I, Pendahuluan.

Di dalamnya membahas latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

(7)

Bab II, Pembahasan

Di dalamnya membahas mengenai pengertian kebenaran ilmiah, pendekatan pendekatan untuk memperoleh kebenaran ilmiah dan macam macam teori kebenaran

Bab III, Penutup

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jembatan Nasional Suramadu

Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, men ghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini.

Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah

2.2 Sejarah Jembatan Nasional Suramadu

Jembatan Nasional Suramadu ini dibangun di atas Selat Madura, ada banyak perdebatan mengenai proses pembangunan, menurut para ilmuwan Jepang dan Cina menyatakan bahwa sangat tidak mungkin membangun Jembatan diatas pusat gempa dan patahan ring of fire, atas keputusan inilah maka mau tidak mau pemerintah mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai  beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat pembangunan Jembatan Suramadu diantaranya:

1. Apakah mungkin membangun jembatan di daerah patahan dan gempa?

2. Bagaimana dengan tiupan angina di laut Selat Madura yang terkenal kencang, apakah tidak membahayakan konstruksi Jembatan Nasional Suramadu?

Berdasarkan penelitian oleh para ilmuwan menyatakan, bahwa proses pembangunan  jembatan tidak ditemukan suatu patahan aktif dan durasi terpaan angin di wilayah itu masih terbilang normal, selain itu kontur dasar laut, arus air, serta pengaruh pasang terhadap jembatan cukup stabil. Akhirnya 20 Agustus 2003, Presiden kala itu Megawati Soekarnoputri secara resmi memulai proses pembangunan Jembatan Nasional Suramadu dan diresmikan pembukaan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.

(9)

2.3 Pihak yang Terlibat dalam Pembangunan Jembatan Suramadu

2.3.1 Perencanaan

Pekerjaan desain dan perencanaan jembatan Suramadu pertama kali dilaksanakan oleh BPPT tahun 1993. Lalu terjadi review design tahun 1992. Departemen permukiman dan Prasarana Wilayah menunjek PT. Virama Karya untuk meriview design.

2.3.2 Design Proof Check

Selanjutnya proses design proof check yang tujuannya untuk menilai kelayakan hasil  perencanaan. Pihak yang melakukan design proof check adalah perusahaan China yang terdiri dari

China Road and Bridge Corporation (CRBC) dan China Harbour Engineering. Hasil design proof check memberikan pengakuan internasional terhadap desain jembatan Suramadu.

2.3.3 Desain Checker

Untuk pekerjaan perencanaan yang bersifat kompleks dan membutuhkan perhitungan yang rumit, hasil perencanaan perlu ditinjau oleh piha ketiga yang independen yaitu desain Checker. Pihak yang memegang tanggung jawab ini adalah PT. Virama Karya dengan partner lokal PT. Pola Agung Consulting serta partner asing COWI A/S dari Denmark, yang juga melaksanakan design check untuk jembatan cable stay terpanjang di dunia yaitu Sutong Bridge di China, dengan panjang mencapai 1000 m.

2.3.4 Kontraktor

Pengadaan kontraktor dan konsultan dalam pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan melalui lelang seleksi, sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada berdasarkan paket  pekerjaan. Adapun pelaksana pekerjaan cause way adalah :

Kontraktor sisi Surabaya - Hutama Wijaya Agrabudi

- Joint operation PT. Hutama Karya,

PT. Wijaya Karya, dan PT. Agrabudi Karyamarga

Kontraktor Sisi Madura - PT. Adhi Karya- PT. Waskita

(10)

2.4 Techincal study

Sebelum dilakukan perencanaan, terlebih dahulu dilakukan Detail Engineering Design berupa Techincal study, meliputi :

1. Seismic hazard analysis

Menganalisis kemungkinan intensitas gempa yang akan terjadi dan pengaruhnya terhadap kekuatan, stabilitas, dan kekakuan dari struktur jembatan. Dari seismic hazard analysis diperoleh kesimpulan bahwa di sekitar lokasi jembatan tidak ditemukan suatu patahan aktif. Berdasarkan katalog gempa juga tidak ditemukan gempa dengan magnitude diatas skala 4 sehingga kondisi di sekitar lokasi jembatan cuk up stabil.

2. Design ground motion parameter study

3. Engineering phisycal study/soil investigation

 perencanaan pondasi untuk jembatan dengan panjang 5.438 meter memerlukan volume  pekerjaan penyelidikan tanah yang memadai. Pada tahapan terdahulu telah dilakukan serangkaian pekerjaan penyelidikan tanah di sepanjang as jalan. Investigasi tanah dilakukan guna mengetahui kekuatan tanah pendukung.

4. Engineering geological survey, yang meliputi : - geoelectric

- georadar

- sub bottom profiling

5. Wind resistance performance research for the main bridge

Dilakukan analisa kemananan terhadap pengaruh dinamik angin. Berdasarkan kajian, ternyata angin yang melintang kecepatannya sekitar 3.6 kilometer perjam sampai maksimal 65 kilometer perjam.

6. Study on anchorage system in pylon tower

7. Shear resistance performance research for shear connector 8. Underwater topographical survey/bathymetry

Kajian mendalam juga dilakukan terhadap dasar laut, arus air laut, serta pengaruh pasang terhadap jembatan. Ternyata semuanya sangat memungkinkan untuk dibangun jembatan yang menghubungkan dua pulau.

(11)

9. Seabed evolvement and hydrological analysis 10. Kelayakan AMDAL

Pembangunan Jembatan Suramadu dan jalan aksesnya diperkirakan akan menimbulkan dampak positif dan negative terhadap lingkungan sekitar. Mengidentifikasi rencana  pembangunan Jembatan Suramadu serta jalan aksesnya yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan geofisika-kimia, biologi dan social ekonomi- budaya, langsung atau tidak langsung. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang akan terjadi pada lingkungan serta akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat  pelaksanaan maupun pengoperasian Jembatan Suramadu dan jalan aksesnya.

Mengidetifikasi rona lingkungan awal yang terkena dampak. Menyusun rencana  pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan (RPL). Hasil  penelitian dan evaluasi dari andal ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan demikian akan dicapai manfaat pembangunan yang optimum dengan dampak negatif.

11. Tinjauan Ekonomi

Setelah dilakukan desain jembatan yang mendalam diketahui bahwa kebutuhan biaya untuk pembangunan cukup besar. Diketahui untuk pembangunan Suramadu ini akan menghabiskan sekitar 650.000 ton beton dan lebih kurang 50.000 ton besi baja. Sehingga dana total yang akan dihabiskan mencapai Rp. 4.5 triliun. Dimana 55% ditanggung  pemerintah dan 45% sisanya pinjaman dari pemerintah China.

(12)

2.5 Desain Jembatan Nasional Suramadu

Lokasi casting yard berada di Marina Shipyard, Desa Sidorukun, Gresik, dengan luasan sekitar 30.000m2 berada pada tepi laut dengan kedalaman yang mencukupi sehingga memudahkan loading/unloading material dari laut. Jarak dari casting yard ke lokasi proyek bentang tengah sekitar 12 km, yang dapat ditempuh sekitar 45-60 menit dengan speed boat.

2.5.1 Causeway

Terdiri dari 36 bentang untuk sisi Surabaya dan 45 bentang sisi Madura dengan panjang masing-masing 40 meter. Konstruksi bangunan diatas menggunakan PCI Girder. Sedangkan untuk  bagian bawah menggunakan pondasi pipa baja berdiameter 60 cm dengan panjang rata-rata 25

meter untuk sisi surabaya dan 27 meter untuk sisi Madura

(a) tampak depan (b) tampak bagian bawah (c) tampak atas

2.5.2 Main Bridge

Konstruksinya terdiri dari pondasi bored pile 2,4 meter dengan panjang sekitar 80 meter, 2 Pylon kembar dengan ketinggian 140 meter dan lantai komposit double plane yang ditopang oleh cable stayed dengan bentang 192 m + 434 m + 192 m. Ketinggian vertical bebas untuk navigasi  bentang utama adalah 35 meter.

(13)

Berikut ini merupakan gambar bagian Main Bridge jembatan :

(a) Main bridge (b) penampang girder bagian cable stayed

( c ) Pembagian lajur jalan 2.5.3 Approach Bridge

Untuk bangunan atas menggunakan beton Presstressed Box Girder dengan bentang 80 meter sebanyak 7 bentang, baik untuk sisi Surabaya maupun sisi Madura. Sedangkan struktur bawah terdiri dari pondasi bored pile berdiameter 180 cm dengan panjang 60-90 meter

(14)

(a)  panjang bentang approach bridge

(b) panjang bentang approach bridge

(c) tampak atas approach bridge 2.5.4 Detail Pylon

Konstruksi Pylon bentang utama setinggi 146 meter, dengan menggunakan borepile  berdiameter 2,4 meter dengan kedalaman 71 meter, Ketinggian vertikal bebas (untuk navigasi)  bentang utama adalah 35 meter dari permukaan laut

(15)

2.6 Manfaat Jembatan Nasional Suramadu

2.6.1 Manfaat Langsung

 Meningkatnya kelancaran arus lalu lintas atau angkutan barang dan orang.  Merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian.

 Meningkatkan penerimaan dari tarif tol.

2.6.2 Manfaat Tak Langsung

 Meningkatnya jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa  Meningkatnya kebutuhan untuk kawasan pemukiman dan infrastruktur

(16)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

http://argajogja.blogspot.co.id/2011/06/desain-metode-konstruksi-jembatan.html

https://najwaersasipil.wordpress.com/2016/05/02/suramadu-bridge-jembatan-suramadu/ http://radevitiq.blogspot.co.id/2016/11/jembatan-surabaya-madura-suramadu.html

Referensi

Dokumen terkait

Mengukur peningkatan ekonomi Kabupaten Sumenep setelah adanya pembangunan jembatan Suramadu dapat dilihat dari gambaran perekonomian kabupaten itu sendiri, dengan cara

Lebih jauh jembatan sebagai bagian dari infrakstruktur jalan juga merupakan bagian penting dalam mendukung pengembangan aktivitas-aktivitas tersebut.Sampai saat ini Jembatan

• Dari hasil di atas dimungkinkan pembangunan jembatan suramadu yang berlangsung tahun 2003-2009 dan peristiwa lapindo mulai tahun 2006 tidak berpengaruh banyak pada kerentanan

Penelitian dilakukan di Pulau Madura. Tujuan penelitian adalah memprediksi peluang potensi budidaya ternak sapi, mengetahui Strategi budidaya sapi Pasca Jembatan

Manfaat langsung yang diperoleh dari pembangunan jembatan Suramadu ada- lah berupa nilai waktu yang pada dasar- nya merupakan penghematan waktu perjalanan yang

Pembangunan berkelanjutan jembatan suramadu pada aspek ekonomi masih belum dirasakan oleh masyarakat, sisi sosial, masih belum menunjukkan dampak yang signifikan, dan

Hasil pengelompokkan kecamatan terbaik berdasarkan sektor pertanian Madura dilakukan oleh metode Ward’s baik sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu dengan kelompok

Termasuk pembangunan Jembatan Suramadu yang menyambungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura yang dibangun untuk mempermudah aksesibilitas masyarakat setempat dalam melakukan kegiatannya,