• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah lapangan yakult

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuliah lapangan yakult"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN

Judul

Judul : Analisis : Analisis Penerapan Penerapan CSR CSR Pada Pada PT. PT. Yakult Yakult Persada IndPersada Indonesiaonesia  Nama

 Nama : Doan Mukhsin D: Doan Mukhsin D  NIM

 NIM : 142140157: 142140157

Laporan ini desetujui pada: Laporan ini desetujui pada:

Tanggal Tanggal Oleh : Oleh : Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing

Sri Luna Murdianingrum, Dra. M.si., Ak. Sri Luna Murdianingrum, Dra. M.si., Ak.

 NIP. 196512

 NIP. 19651205 199303 2 0005 199303 2 0022

Mengetahui, Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi Ketua Program Studi Akuntansi

Dr.Hiras Pasaribu, M.Si. Ak.,CA Dr.Hiras Pasaribu, M.Si. Ak.,CA

 NIP. 195606

(2)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kuliah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kuliah Lapangan yang telah dilaksanakan di Kota Surabaya, dan Malang ini dapat Lapangan yang telah dilaksanakan di Kota Surabaya, dan Malang ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan Laporan Kuliah terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan Laporan Kuliah Lapangan ini berdasarkan informasi dan pengetahuan yang diperoleh selama Lapangan ini berdasarkan informasi dan pengetahuan yang diperoleh selama melakukan kegiatan Kuliah Lapangan, buku

melakukan kegiatan Kuliah Lapangan, buku  –  –  buku pedoman, serta data-data dan buku pedoman, serta data-data dan keterangan dari pembimbing.

keterangan dari pembimbing.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kuliah Lapangan ini Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kuliah Lapangan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ibu Sri Luna Murdianingrum, Dra. M.si., Ak.

1. Ibu Sri Luna Murdianingrum, Dra. M.si., Ak. selaku dosen pembimbing yangselaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya selama proses pembuatan laporan kuliah lapangan. telah membimbing saya selama proses pembuatan laporan kuliah lapangan.

2. Bapak DR. Hiras Pasaribu, M.Si., Ak.,CA. selaku Ketua Program Studi 2. Bapak DR. Hiras Pasaribu, M.Si., Ak.,CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi UPN “VETERAN” Yogyakarta.

Akuntansi UPN “VETERAN” Yogyakarta.

Akhirnya, saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kuliah Akhirnya, saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kuliah lapangan masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan lapangan masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan kuliah lapangan ini. Demikian kata diharapkan demi kesempurnaan Laporan kuliah lapangan ini. Demikian kata  pengantar

 pengantar ini ini kami kami buat, buat, semoga semoga dapat dapat bermanfaat, bermanfaat, khususnya khususnya bagi bagi diri diri pribadipribadi saya sendiri dan pembaca

saya sendiri dan pembaca pada umumnya.pada umumnya.

Yogyakarta, 23 Mei 2017 Yogyakarta, 23 Mei 2017

Doan Mukhsin D Doan Mukhsin D

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... ... 1

1.2 Rumusan Masalah... ... 2

1.3 Tujuan Penelitian... ... 2

1.4 Manfaat Penelitian... ... 3

BAB II PENDEKATAN MASALAH ... 3

2.1 Teori ... 3

2.1.1 Corporate Social Responsibility ... 3

2.1.2 Prinsip Dasar Pelaksanaan CSR ... 5

2.1.3 Manfaat Pelaksanaan CSR ... 7

2.1.4 Pengungkapan CSR Oleh Perusahaan ... 8

2.2 Gambaran Umum Perusahaan ... 10

2.2.1 Sejarah Singkat dan Profil PT. Yakult Indonesia Persada ... 10

2.2.2 Sosial-Budaya Organisasi PT Yakult Indonesia Persada ... 13

2.2.3 Produksi Pada PT Yakult Indoensia Persada ... 13

2.3 Penerapan CSR pada PT Yakult Indonesia Persada ... 14

(4)

2.3.2 Tanggung Jawab Non Fisik ... 16

BAB III PENUTUP ... 17

3.1 Kesimpulan ... 17

3.2 Saran ... 17

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam usaha mempertahankan keberadaanya di dunia bisnis perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya, sehingga hal ini menjadi pusat perhatian bagi manajer dan dewan direksi. Ditambah lagi dengan perkembangan akuntansi yang lebih mementingkan kepentingan pemilik modal yang memaksa perusahaan untuk melakukan  penggunaan sumber daya alam dan sosial secara berlebihan dan tidak terkendali,

serta memicu terjadinya kerusakan lingkungan hayati sekitar. Namun seiring dengan berjalannya waktu masyarakat semakin menyadari adanya berbagai dampak negatif yang disebabkan oleh perusahaan menjalankan operasinya, maka dari itu para pelaku bisnis semakin dituntut agar tidak hanya berfokuskan dalam memaksimalkan laba tetapi juga dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar (Sembiring, 2005). Hal tersebut dapat dilakukan dengan melaksanakan apa yang disebut Corporate Social Responsibility  (selanjutnya disingkat CSR). Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013) 2 CSR sebagai konsep akuntansi yang baru adalah transparansi pengungkapan sosial atas kegiatan atau aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan, dimana transparansi informasi yang diungkapkan tidak hanya berupa informasi keuangan  perusahaan saja, tetapi perusahaan juga diharapkan mengungkapkan informasi

mengenai dampak-dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh aktivitas perusahaan. CSR saat ini bukan lagi bersifat sukarela dimana suatu  perusahaan membantu mengatasi problem sosial dan lingkungan, melainkan  bersikap wajib perusahaan untuk peduli terhadap dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus meningkat. CSR merupakan sebuah gagasan dimana perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang  berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang

(6)

direfleksikan dalam kondisi keuanganya saja. Tetapi, tanggung jawab perusahaan  juga harus berpijak pada triple bottom line. Perusahaan dalam perkembangannya

akan selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran  bagi pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat.

Semakin tinggi harga saham perusahaan, maka semakin tinggi pula kemakmuran  pemegang saham. Kepedulian dunia usaha untuk menyisihkan dana aktifitas CSR secara berkelanjutan sebenarnya juga akan mendatangkan sejumlah manfaat bagi dunia bisnis itu sendiri, salah satunya yaitu mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan. Dengan begitu produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati oleh para investor. Dengan meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan akan meningkat dan  pada akhirnya tingkat profitabilitas perusahaan juga akan meningkat. Itu sebabnya CSR berperan sangat penting dalam meningkatnya nilai perusahaan sebagai hasil dari peningkatan penjualan perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktifitas sosial di lingkungan sekitar perusahaan. Secara teoritis semakin tinggi tingkat  profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin kuat pula hubungan  pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjabaran latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa CSR berperan Penting dalam kelangsungan hidup sebuah entitas bisnis, maka dari itu dapat dirumuskan masalah yang timbul diantaranya sebagai berikut : “Bagaimana  penerapan CSR pada PT. Yakult Persada Indonesia ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk memahami bagaimana penerapan CSR apda PT Yakult di Indonesia  pada tahun 2016.

(7)

2. Untuk memahami apakah penerapan CSR pada PT Yakult sudah sesuai dengan aturan yang ada.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi perusahaan : Manajer akan memahami bahwa pelaksanaan CSR bagi  peruahaan sangat penting, selain itu dapat meningkatkan hubungan yang  positif antara perusahaan dengan masyarakat.

2. Bagi masyarakat : Masyarakat akan mengerti pada saat ini perusahaan tidaklah hanya semata-mata mencari keuntungan saja, tetapi mereka memiliki tanggung jawab untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui CSR.

BAB II

PENDEKATAN MASALAH 2.1 Teori

2.1.1 Corporate Social Responsibilty

Dalam konteks global, istilah corporate social responsibility pertama sekali dikemukakan tahun 1953 oleh Howard Botton dalam bukunya yang berjudul ” The Social Responsibilities of A Businessman” yang menjelaskan tentang tanggung  jawab apa yang dapat diharapkan dalam sebuah perusahaan (Garriga & Mele,

2004 dalam Simon & Fredrik, 2009) dan mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development , yakni economic growth, environmental protection, dan social equity, yang digagas The World Commission on Environment and Development (WCED) dalam

(8)

Brundtland Report (1987), Elkington mengemas corporate social responsibility ke dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari profit, planet dan people. Perusahaan yang  baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka ( profit ). Melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan ( planet ) dan kesejahteraan masyarakat ( people) (Edi, 2008).

CSR di Indonesia datang di akhir dekade 1990-an. Kondisi penting yang melahirkan CSR di Indonesia karena gerakan sosial berupa tekanan dari LSM Lingkungan, LSM Buruh, serta LSM Perempuan. Selain itu adanya kesadaran untuk menjalankan peraktik CSR dari perusahaan, terutama perusahan asing yang memandang bahwa pendekatan keamanan tidak bisa lagi dipergunakan. Kemudian timbulah community development di Indonesia.

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab moral suatu organisasi bisnis terhadap kelompok yang menjadi stakeholder-nya yang terkena  pengaruh baik langsung maupun tidak langsung dari operasi perusahaan (Nursahid, 2006). Menurut The World Business Council for Sustainable  Development   (WBCSD) in fox, et. al, 2002 dalam Nursahid, 2006, CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,  bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, dan masyarakat

setempat (lokal) dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Sedangkan menurut Robbins dan Coulter (2004) tanggung jawab sosial perusahaan adalah kewajiban perusahaan bisnis yang dituntut oleh hukum dan pertimbangan ekonomi, untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat.

World Business Council for Sustainable Development  mendefiniskan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004, p.49). “Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan” (Kotler & Nancy,

(9)

2005,p.4) Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards (TTBS), Corporate Social Responsibility diartikan sebagai komitmen usaha untuk  bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Budimanta,Prasetijo & Rudito, 2004, p.72).

CSR Forum mendefinikan Corporate Social Responsibility sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono, 2007, p.8). Philip Kotler dan Nancy Lee juga mengatakan  bahwa Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk

meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola  bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh  pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan memberikan keleluasaan bagi  perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Jadi, dapat disimpulkan  bahwa Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik.

2.1.2 Prinsip Dasar Pelaksanaan CSR

Terdapat tiga prinsip dasar yang penting untuk diperhatikan dalam  pelaksanaanCorporate Social Responsibility (Triple Bottom Lines Corporate Social Responsibility), prinsip ini harus menjadi pemahaman secara menyeluruh dalam pengaplikasian programCorporate Social Responsibility, Kiroyan Noke (2006) yaitu : 1. Profit, 2. People, 3. Planet. Ketiga prinsip Corporate Social  Responsibility di atas, akan jelaskan sebagai berikut :

1.  Profit Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.

2.  People People berarti harus tetap memiliki kepedulian sosial terhadap kesejahteraan manusia.

(10)

3.  Plannet  Plannet   berarti peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman hayati.

Corporate social Responsibility dan  Resource-Based Prespectives ,membagi dua manfaat CSR bila dikaitkan dengan keunggulan kompetitif  dari sebuah  perusahaan, yaitu dari sisi internal dan eksternal. Dari sisi internal, manfaat itu

meliputi:

Pengembangan aktivitas yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Untuk itu dibutuhkan praktik-praktik ketenaga kerjaan yang bertanggung jawab secara sosial.

Adanya pencegahan polusi dan reorganisasi pengelolaan proses produksi dan aliran bahan baku, serta hubungan dengan  supplier berjalan dengan baik. Muaranya adalah peningkatan performa lingkungan perusahaan. Menciptakan  budaya perusahaan, kapabilitas sumber daya manusia, dan organisasi yang baik.

Kinerja keuangan perusahaan, terutama harga saham bagi perusahaan yang telah go public, menjadi lebih baik. Sementara itu manfaat eksternal yang dapat diperoleh perusahaan dari penerapan CSR sebagai berikut:

1. Penerapan CSR akan meningkatkan reputasi perusahaan sebagai badan yang mengemban dengan baik pertanggung jawaban secara sosial.

2. CSR merupakan satu bentuk diferensiasi produk yang baik. Artinya, sebuah  produk yang memenuhi persyaratan-persyaratan ramah lingkungan dan

merupakan hasil dari perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial.

3. Melaksanakan CSR dan membuka kegiatan CSR secara public merupakan instrumen untuk komunikasi yang baik dengan khalayak.

Tujuan Corporate Social Responsibility yang terdapat dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106 yaitu untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Di dalam penjelasan Pasal 15 b

(11)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Lembaran  Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, tujuan Corporate Social  Responsibility yaitu untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang,

dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

2.1.3 Manfaat Pelaksanaan CSR

Berdasarkan tujuan yang dapat diperoleh dari penjelasan umum Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106 dan penjelasan Pasal 15 b Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, nampak bahwa tujuan Corporate Social Responsibility juga memiliki keterkaitan dengan tujuan negara yang di antaranya adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan  bangsa. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility bagi perusahaan juga

memiliki banyak manfaat, antara lain :

1) Mempertahankan merek dan citra perusahaan. 2) Mendapat lisensi untuk beroperasi secara sosial. 3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan.

4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasi usaha. 5) Membuka peluang pasar lebih luas.

6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah. 7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.

8) Memperbaiki hubungan dengan regulator.

9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Gurvei Kavei, seorang doktor manajemen dariUniversity of Manchester, Inggris. Menurut Garvei Kavei, dengan perusahaan menerapkan corporate social responsibility, maka perusahaan akan memperoleh  berbagai keuntungan, di antaranya :

(12)

2) Meningkatkan akuntabilitas dan penilaian (asessment) dari komunikasi investasi baik perbankan maupun para pemodal lainnya.

3) Mendorong komitmen dan loyalitas karyawan karena mereka diperhatikan dan dihargai.

4) Mengurangi kerentanan gejolak dengan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat.

5) Meningkatkan reputasi dan corporate branding perusahaan (Bahtiar Chamsyah, edisi Maret-April)

Dengan demikian, corporate social responsibility merupakan usaha yang membawa dampak positif kepada perusahaan jangka panjang. Jangka panjang yang dimaksud adalah usaha dari suatu perusahaan akan lebih lestari atau  berkesinambungan karena pekerjanya memperoleh kesejahteraan dan betah untuk  bekerja pada perusahaan, sehingga proses produksi dapat menghasilkan mutu

kualitas yang memuaskan.

Pada sisi lain, lingkungan di sekitar perusahaan seperti masyarakat otomatis  juga akan terjaga, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif pada  perusahaan seperti munculnya dukungan dari masyarakat kepada perusahaan dan  pemberian nama baik dari masyarakat, sehingga keuntungan atau laba dari  perusahaan akan tetap terjaga (Stefania, 2008:37). Anggapan bahwa corporate  social responsibility adalah beban bagi perusahaan tidaklah tepat, karena  penerapan corporate social responsibility akan membawa dampak positif yang merupakan investasi jangka panjang perusahaan (Edi Suharto, edisi 29 April 2007)

2.1.4 Pengungkapan CSR oleh perusahaan

Ada beberapa alasan perusahaan untuk melakukan atau tidak melakukan  pengungkapan CSR. Alasan-alasan tersebut dapat dijelaskanmenggunakan agency

theory, legitimacy theory, dan stakeholders theory.

1.  Agency theory (teori keagenan) menjelaskan tentang hubungan antara dua  pihak dimana salah satu pihak menjadi agen dan pihak yang lain bertindak

(13)

sebagai prinsipal. Teori ini menyatakan bahwa hubungan keagenan timbul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk melakukan  beberapa jasa untuk kepentingannya yang melibatkan pendelegasian beberapa otoritas pembuatan keputusan kepada agen. Yang dimaksud dengan prinsipal adalah pemegang saham atau investor, sedangkan yang dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Adanya perbedaan tujuan antara  prinsipal dan agen serta adanya pemisahan antara kepemilikan dan  pengendalian perusahaan akan menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan keinginan prinsipal. Akibatnya, manajer akan mengambil tindakan yang dapat memperbaiki kesejahteraannya sendiri tanpa memikirkan kepentingan pemegang saham. Berdasarkan teori agensi, pemimpin perusahaan memiliki pandangan bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat secara luas. Tanggung jawab sosial perusahaan hanyalah menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan, yakni memaksimalkan laba. Pada saat yang sama, agen juga harus menjaga hubungan  baik dengan pemasok dan pelanggan. Semua hubungan baik tersebut dikembangkan oleh agen dalam rangka mengupayakan terciptanya maksimasi laba. Dengan demikian perusahaan menggunakan retorika Corporate SocialResponsibility (CSR) sebagai salah satu strategi dalam memaksimalkan laba.

2.  Legitimasi merupakan system pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada keberpihakan terhadap masyarakat, pemerintah individu, dan kelompok masyarakat. Legitimasi adalah menyamakan persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas merupakan tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma, nilai kepercayaan, dan definisi yang dikembangkan secara sosial. Untuk mencapai tujuan ini organisasi berusaha untuk mengembangkan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang dihubungkan dengan kegiatannya dan norma-norma dari perilaku yang diterima dalam sistem sosial yang lebih besar dimana organisasi itu berada serta menjadi  bagiannya.

(14)

3. Stakeholders Theory (Teori Stakeholder), mengasumsikan bahwa eksistensi  perusahaan ditentukan oleh para stakeholders. Perusahaan berusaha mencari  pembenaran dari para stakeholders dalam menjalankan operasi perusahaannya. Semakin kuat posisi stakeholders, semakin besar pula kecenderungan  perusahaan mengadaptasi diri terhadap keinginan para stakeholdersnya.

2.2 Gambaran Umum Perusahaan

2.2.1 Sejarah Singkat dan Profil PT. Yakult Indonesia Persada

Dimulai pada tahun 1930, Dr. Minoru Shirota, seorang dokter lulusan Kyoto Imperial University-Jepang, berhasil menemukan bakteri asam laktat yang  bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri merugikan yang hidup di dalam usus manusia. Bakteri ini kemudian dinamakan Lactobacillus casei Shirota  strain.Dengan dedikasi yang tinggi untuk memberikan kontribusi terhadap

kesehatan masyarakat, pada tahun 1935 Dr. Shirota berhasil menciptakan minuman probiotik Yakult yang mengandung bakteri berguna  Lactobacillus casei Shirota strain yang bermanfaat bagi pencernaan manusia. Karena itu Yakult dikenal sebagai Pelopor Probiotik.Untuk mendukung usaha penelitian pada  bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, pada tahun 1967 didirikan Pusat

Penelitian Mikrobiologi Yakult (Yakult Central Institute) di Tokyo, Jepang. Yakult Central Institute telah beragam penelitian untuk mengembangkan  produk-produk dengan menggunakan bakteri yang bermanfaat. Yakult hadir untuk “Meningkatkan kesehatan setiap orang yang memerlukannya dengan biaya terjangkau”. Dasar pemikiran ini bersama dengan prinsip “Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati“ dan “Usus yang sehat menyebabkan panjang umur“ adalah falsafah pendiri Yakult, Dr. Minoru Shirota. Wa laupun waktu  berlalu dan banyak perubahan dalam masyarakat, Yakult tetap memegang teguh tiga falsafah yang disebut “Shirotaisme”  ini. Bahkan falsafah ini selalu menjadi dasar bagi kekuatan seluruh aktifitas Yakult yang bertujuan untuk peningkatan

(15)

kesejahteraan umat manusia. Prinsip-prinsip dan tujuan ini membuat hubungan atau keterkaitan PT. Yakult Indonesia Persada dengan aspek ideologi sangat kuat dari awal terbentuknya ide sampai dengan berjalannya perusahaan hingga sekarang.

Yakult adalah minuman susu Fermentasi. Penemu susu fermentasi ini adalah ahli mikrobiologi Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Beliau berasal dari Kyoto Imperial University-Jepang. Pada Tahun 1921 Dr.Minoru Shirota meneliti  bakteri baik dan berguna yang kemudian dinamakan L.casei Shirota strain. Bakteri ini berhasil dikembangbiakan pada tahun 1930. Pengenalan bakteri ini dilakukan pada tahun 1935. Pusat penelitian susu fermentasi ini berada di Yakult Central Institut yang didirikan tahun 1967. Tiga ratus tenaga ahli melakukan  penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia.

Keunggulan Yakult antara lain : aman bagi manusia, tahan asam lambung, bakteri tetap hidup sampai di usus kecil. Yakult terdiri dari 2 jenis yaitu Yakult Original dan Yakult Ace. Yakult Original mengandung lebih dari 6,5 milyar bakteri L.casei Shirota strain sedangkan Yakult Ace mengandung lebih dari 30 milyar L.casei Shirota strain ditambah dengan kalsium dan vitamin. Yakult Ace ini sangat dianjurkan bagi lansia dan orang-orang yang sedang dalam kondisi kesehatan menurun. Yakult Ace langsung diimpor dari Malaysia serta hanya dijual di super market yang besar seperti Giant, Hypermart, dan Carefure. Yakult mempunyai tagline, Cintai Ususmu Minum Yakut Tiap Hari. Yakult memiih tagline ini tentu saja sangat berarti. Cintai usus adalah cara baru untuk peduli terhadap diri sendiri. Usus adalah organ tubuh yang penting agar tubuh menjadi bugar, kuat, dan segar. Jika usus kita baik maka kitapun bisa hidup dengan baik pula. Keistimewaan Yakult diantaranya : tanpa menggunakan bahan pengawet, tanpa zat pewarna, hanya memiliki satu rasa dan satu warna, dibuat secara higienis, ISO 22000 (tahun 2005), ISO 9001 (tahun 2008), serta mendapatkan pengakuan dari badan POM MUI yang diperbarui setiap 2 tahun sekali. Yakult merupakan pelopor minuman  probiotik yaitu pada tahun 1930. Probiotik adalah bakteri baik yang bermanfaat  bagi tubuh. Yakult memfokuskan diri sebagai minuman kesehatan sehingga sangat memperhatikan kualitas produknya. Masa kadaluarsa Yakult hanya 40 hari

(16)

sejak diproses dari pabrik. Hal ini membuat produk yanga da di pasar adalah  produk yang segar dan baik. Yakult hanya bisa disimpan dalam suhu 00 – 

100 Celcius. Yakult mempunyai tiga prinsip, yaitu : mencegah lebih baik dari pada mengobati, usus yang sehat adalah kunci dari kesehatan, dan harga murah.

PT. Yakult Indonesia memiliki kewajiban untuk melaksanakan CSR yang didasarkan pada peraturan dan perundang-undangan yang terkait. Selain itu, izin dalam membangun dan mengembangkan perusahaan, serta memasarkan produk  juga merupakan hubungan atau keterkaitan PT. Yakult Indonesia Persada dengan hukum yang berlaku. PT. Yakult Indonesia Persada telah mendapatkan sertifikat internasional ISO 9001; 2008 untuk manajemen kualitaskarena di setiap tahapan  proses produksi Yakult harus memenuhi standar internasional secara ketat dan

higienis untuk menjamin kualitas produk dan proses produksi dilakukan dengan cara-cara yang ramah lingkungan

PT. Yakult Indonesia Persada telah banyak memberikan kontribusi untuk  perekonomian masyarakat Indonesia. Perusahaan ini secara berkelanjutan

mengembangkan sumber daya manusia untuk perusahaan yang berupa  pemberdayaan sumber daya manusia. Pemberdayaan sumber daya manusia yang

dilakukan oleh PT. Yakult Indonesia Persada berupa pemberdayaan kaum  perempuan yang disebut sebagai “Yakult Lady” yang juga merupakan bentuk CSR dari perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada yang akan dijelaskan pada bagian mengenai CSR perusahaan. Selain itu PT. Yakult Indonesia Persada juga melakukan pemberdayaan pada sumber daya manusia yang mereka lakukan untuk membantu perekonomian masyarakat Indonesia berupa pemberdayaan untuk kaum laki-laki dan perempuan dengan kualifikasi tertentu untuk setiap bidang kerjanya.

(17)

2.2.2 Sosial-Budaya Organisasi PT Yakult Indonesia Persada

Dalam kegiatan operasionalnya PT. Yakult Indonesia Persada menerapkan sistem kerja yang disiplin tadi tidak menekan bagi para karyawanya. Sistem cuti juga disiplin seperti karyawan diwajibkan mengambil jatah cutinya dalam satu tahun  periode kerja. Selain kegiatan yang rapih dalam internal perusahaan, salah satu sistem pemasaran yang kita kenal di PT. Yakult Indonesia Persada adalah Sistem “Yakult Lady” yang artinya melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat dilingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat, “Yakult Lady” juga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat Yakult, bersosialisasi dengan baik dan ramah kepada masyarakat. Hal ini berhubungan dengan aspek sosial-budaya khususnya di Indonesia karena Indonesia erat dengan jiwa sosial yang baik dan lembut, serta ramah kepada sesama manusia. Selain itu, aspek budaya yang sangat  berhubungan dengan PT. Yakult Indonesia adalah nilai gotong-royong perusahaan  bekerjsama dengan berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatan CSR.

2.2.3 Produksi Pada PT Yakult Indoensia Persada

Di dalam aspek teknologi, PT. Yakult Indonesia Persada memiliki hubungan atau keterkaitan yang kuat dengan teknologi seiring dengan berkembangannya zaman yang selalu menuntut hadirnya teknologi baik dalam proses produksi dan distribusi. Pada PT. Yakult Indonesia Persada, mulai dari proses fermentasi yaitu tahap di mana gula mengalami proses HTST ( High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT (Ultra High Temper ) yang menggunakan mesin untuk waktu penampungan fermentasi yang membutuhkan tujuh hari. Kemudian ada proses pencampuran gula dan air yaitu, tahap di managula dan air dicampur menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending  pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah Yakult. Lalu untuk

(18)

 proses pencetakan botol, PT. Yakult Indonesia Persada menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol. Penyimpanan botol Yakult dilakukan dengan filter udara dan pada tahap terakhir ini, PT. Yakult Indonesia Persada menggunakan  banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector machine dan mesin printing.

Semua botol akan diisi Yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi. Ada juga mesin yang akan menyusun produk akhir Yakult pada proses pengemasan yang terdiri dari proses packing dan repacking.

Karena produk minuman kesehatan Yakult sangat sensitif terhadap temperaturdan perubahan temperatur sangat berpengaruh terhadap  bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang terdapat dalam minuman Yakult, maka PT. Yakult Indonesia Persada dalam proses distribusinya juga melibatkan teknologi yaitu, pada Sistem Direct Sales, PT. Yakult Indonesia Persada medistribusikan Yakult dengan menggunakan mobil berpendinging yang ditangani langsung oleh staff perusahaan.Sedangkan untuk S istem “Yakult  Lady”, PT. Yakult Indonesia Persada menyediakan tas pendingin untuk menjaga

temperatur Yakult.

2.3 Penerapan CSR pada PT Yakult Indonesia Persada

2.3.1 Tanggung Jawab Fisik

PT. Yakult Indonesia Persada memiliki banyak program CSR atau Tanggung Jawab Fisik seperti pembangunan sarana pendidikan, penanaman  pohon dan pemberdayaan sumber daya manusia khususnya kaum perempuan. Untuk contoh pembangunan sarana pendidikan, pada tanggal 21 Oktober 2015, PT. Yakult Indonesia Persada bersama KidZania Jakarta mengadakan kegiatan Corporate Social Responbility (CSR). Sebanyak 116 siswa dari SD Sindang Palay, SD Pasawahan, & SDN Cikuturug Los Kabupaten Sukabumi bermain dan belajar di KidZania Jakarta dengan ditemani para guru  pendamping. Marcomm Manager KidZania Jakarta Ibu Dada Sabra Sathilla

(19)

menyatakan KidZania sangat mendukung kegiatan CSR Yakult dengan mengajak anak sekolah ke KidZania agar mereka bisa belajar dengan cara yang menyenangkan. Sementara itu Senior Asisten Manager Communication & Commercial  PT. Yakult Indonesia Persada Bapak Zulkarnaen menyatakan siswa sekolah yang diajak ke KidZania merupakan siswa dari sekolah - sekolah yang  berada di sekitar pabrik Yakult di Kabupaten Sukabumi.

Sedangkan untuk contoh penanaman pohon yang dilaksanakan oleh PT. Yakult Indonesia Persada dengan LA-LI (Lembaga Alam Lestari Indonesia) dan POKJA Gempal (Gerakan Masyarakat Pecinta Alam) Desa Pasawahan sejak awal  bulan November 2015, sebanyak 8.800 pohon ditanam di hutan rakyat dan taman nasional gunung halimun salak sukabumi. Kegiatan penanaman ini dibagi menjadi dua sesi, pertama sebanyak 4.000 pohon di tanam di hutan rakyat yaitu oleh anggota POKJA yang memiliki lahan untuk ditanami pohon tegakan dan buah- buahan. Selanjutnya penanaman pohon puspa dilaksanakan di TNGHS.

Pada 28 Oktober 2015 yang bertepatan dengan hari s umpah pemuda ini LA-LI  bersama PT. Yakult Indonesia Persada menggelar Seremonial Aksi Penanaman

sebagai bentuk simbolis dari rangkaian Program Konservasi DAS (Daerah Aliran Sungai) Cipencit  –   Desa Pasawahan Kabupaten Sukabumi. Menurut Aang (Direktu LA-LI) pada hari sumpah pemuda ini disaat Indonesia sedang mengalami darurat kabut asap akibat dari pembakaran hutan, justru LA-LI mengajak semua  pihak untuk melakukan penanaman untuk perbaikan masa depan alam sekitar kita.Sementara dari PT. Yakult Indonesia Persada di wakili oleh Mr. Kawada selaku Wakil Presiden Direktur PT. Yakult Indonesia Persada menyatakan harapan kerjasama yang baik ini bisa dipertahankan bahkan diperkuat demi kemajuan semua pihak. Selanjutnya secara simbolis Mr. Kawada menyerahkan  bibit kepada Nanang (Ketua Pokja Gempal).

Selanjutnya seluruh peserta menuju lokasi penanaman di area TNGHS dan kegiatan penanaman dipimpin oleh Bapak Ujang (Kepala BP4K) Kabupaten Sukabumi untuk memandu proses penanaman kepada seluruh peserta yang terdiri dari LA-LI, Pokja, Yakult, Camat, Kades Pasawahan, BPD, Babinsa, Babinmas,

(20)

Pustikom Persada, 30 Orang Siswa SDN Cikurug dan tamu undangan lainnya dengan jumlah peserta kurang lebih sebanyak 100 orang.

Selanjutnya, CSR atau Tanggung Jawab Fisik lainnya yang dilaksanakan oleh PT. Yakult Indonesia Persada yaitu, pemberdayaan kaum perempuan atau yang disebut sebagai “Yakult Lady”. “Yakult Lady”, merupakan bentuk tanggung jawab sosial non fisik perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberdayakan kaum perempuan. Mereka bisa mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. “Yakult Lady” dari sisi perusahaan juga sangat membantu. Dari produksi PT. Yakult Indonesia Persada 3,8 juta botol per hari, hampir separuh atau sekitar 1,9 juta botol per hari bisa mereka jual.

Penghasilan yang mereka dapatkan pun sangat bagus, rata-rata di atas Rp2.000.000,00, bahkan di beberapa daerah, misalnya Bali, bisa mencapai Rp10.000.000,00 per bulan. PT. Yakult Indonesia Persada menilai kaum  perempuan memiliki kelebihan khusus sebagai tenaga pemasaran. Mereka lebih

ulet dan bisa diterima oleh konsumen. Jadi, PT. Yakult Indonesia Persada memil ih  perempuan sebagai tenaga pemasaran di lini depan. Sebelum diterjunkan ke lapangan, para “Yakult Lady” memperoleh pelatihan dan pembekalan tentang  penguasaan produk dan prinsip-prinsip marketing selama tiga bulan.

2.3.2 Tanggung Jawab Non Fisik

Selain memiliki tanggung jawab fisik, PT. Yakult Indonesia Persada juga memiliki banyak program CSR atau Tanggung Jawab Non Fisik seperti  peningkatan edukasi kesehatan masyarakat. Program CSR atau Tanggung Jawab  Non Fisik yang dilaksanakan oleh PT. Yakult Indonesia Persada dalam meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat melibatkan kerja sama dengan mengajak wartawan Riau Pos Group dalam simposium dan mengadopsi kesehatan dari masyarakat Jepang selama sepekan pada tanggal 23-29 Mei di Jepang.

Direktur Marketing Commumication PT. Yakult Indonesia Persada, Antonius Nababan menjelaskan bahwa saat ini perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia sudah berubah ke arah modern. Sehingga mengakibatkan perubahan  pada pola konsumsi masyarakat yang punya kesibukan tersendiri. Diakuinya,

(21)

kesehatan merupakan keperluan universal dan setiap orang mendambakan dan melakukan pola hidup yang seimbang. Untuk itu, dilakukan kegiatan tahunan ini dengan membawa para jurnalis lokal maupun nasional mengikuti simposium ke Jepang. Setelah mengikuti simposium tersebut, para jurnalis bisa membawa hasil dan mengedukasi masyarakat melalui informasi melalui berita. Edukasi yang diberikan tak hanya kesehatan dalam tubuh saja, tetapi kesehatan secara global. Selain itu, pemilihan negara Jepang sebagai tempat edukasi kesehatan oleh PT. Yakult Indonesia Persada dikarenakan masyarakat negara Jepang memiliki tingkat hidup dan kesehatan yang cukup baik. Rata-rata tingkat kehidupan masyarakat Jepang hingga 85 tahun dibandingkan negara Indonesia yang hanya mencapai 60 tahun. Kegiatan kita ini juga mempunyai misi tentang kesehatan untuk mengambil edukasinya yang akan diberikana kepada masyarakat Indonesia. Wakil Pimpinan Redaksi Riau Pos, M Hapiz sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PT. Yakult Indonesia Persada dalam mengedukasi masyarakat. Hapiz sangat mendukung adanya kegiatan simposium dan kerja sama dengan Riau Pos.

(22)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kunjungan ke PT. Yakult Indonesia Persada PT. Yakult Indonesia Persada. Program CSR atau Tanggung Jawab Fisik seperti  pembangunan sarana pendidikan, penanaman pohon dan pemberdayaan sumber daya manusia khususnya kaum perempuan sangat di tekankan oleh PT. Yakult Indonesia Persada. Selain itu, CSR yang dilaksanakan oleh PT. Yakult Indonesia Persada juga sangat bermanfaat bukan hanya untuk masyarakat di sekitar  perusahaan tapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, PT. Yakult Indonesia telah banyak dalam memberikan jaminan keselamatan, cita rasa, dan kualitas produk kepada konsumen dan membantu perusahaan dalam melaksanakan CSR perusahaan baik dalm bentuk fisik maupun non-fisik.

3.2 Saran

Dengan berjalanya waktu CSR pada perusahaan adalah hal yang sangat  penting dan tidak boleh untuk di kesampingkan begitu saja. PT. Yakult Indonesia Persada sudah melakukan kewajiban CSR nya dengan baik, Hal tersebut seharusnya ditiru oleh perusahaan perusahaan lainya, khususnya perusahaan yang  bekerja pada sektor energi , karena masih banyak perusahaan yang tidak

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Sembiring, Eddy, 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan tanggung Jawab Sosial : Study Empiris Pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.

Arik dan Andayani. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap  Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating. Jurnal

Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5.

Suharto, Edi. 2008. “Corporate Social Responsibility: What is and Benefit   for Corporate” makalah yang disajikan pada Seminar Dua Hari, Corporate Social Responsibility: Strategy, Management and Leadership, Intipesan, Hotel Aryaduta Jakarta

 Nursahid, Fajar. 2006. Tanggung jawab sosial BUMN “Analisis terhadap Model Kedermawanan Sosial PT Krakatau Steel, PT Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia”. Penerbit Piramedia, Depok.

Robbins, S dan Coulter, M. 2007. Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT Indeks: Jakarta.

WBCSD. 2009. Corporate Social Responsibilty. http://old.wbcsd.org/work- program/business-role/previous-work/corporate-social-responsibility.aspx,

diakses pada tanggal 23 Mei 2017

Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategi Public Relations. Ghalia Indonesia. Bandung.

Kotler, P. and Nancy, L. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing The Most Good For Your Company and Your Cause. Best Practices From Hewlett

(24)

Packard, Ben & Jerry’s, and Other Leading Com panies. Jhon Wiley & Sons, Inc. United States of America.

Budimanta, A, Prasetijo, A., Rudito, B.,2004. Corporate Social Responsibility, Jawaban bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini. ICSD, Jakarta.

 Noke Kiroyan. 2006. ”Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social  Responsibility (CSR) Adakah Kaitan di Antara Keduanya?”  Economics  Business Accounting Review. Ed. September-Desember: 45 –  58

Yuliana, Stefania Wednesdya. (2008). Gambaran tingkat kecemasan ibu Hamil trimester III di UPT Ibrahim Adjie Kota Bandung (Skripsi). Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Otitis Media Akut (OMA) merupakan peradangan sebagian atau seluruh bagian mukosa telinga tengah, tuba Eusthacius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid yang

Dari perancangan dengan obstacle dan menggunakan metode perhitungan kedua, didapat sebuah Radio Link System yang dapat bekerja dengan baik, hal ini dapat dilihat dari layout

Dari total 25 sampel diantaranya 21 sampel feses kelelawar, 3 sampel feses sapi, dan 1 sampel buah yang tergigit kelelawar menunjukkan hasil yang negatif hasil deteksi

1. Drs.Soeprijadi,Mh um 10. Dr.Ir.Ika Sartika,MT APBN, Alokasi Anggaran LPM IPDN.. Pengabdian Masyarakat Perdesaan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pengabdian Masyarakat

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: (1) pembelajaran menggunakan model penemuan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh

Berdasarkan pendataan yang dilakukan, jumlah penduduk Kabupaten Sijunjung pada tahun 2012 tercatat sebanyak 207.474 jiwa yang tersebar di 8 Kecamatan atau mengalami

Berdasarkan dari pernyataan diatas, penulis dapat simpulkan bahwa dilihat dari sisi pelaku akad jual beli, transaksi jual beli kain tenun secara online yang dilakukan