METODE MEMPEROLEH
METODE MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN
(Sebuah Tinjauan Filosofis)* (Sebuah Tinjauan Filosofis)* Oleh:
Oleh:
Muhammad Zulkarnain Mubhar * Muhammad Zulkarnain Mubhar *
Abstarak: Konsep teori lmu dan metode memperoleh lmu pen!etahuan dapat dijadikan seba!ai Abstarak: Konsep teori lmu dan metode memperoleh lmu pen!etahuan dapat dijadikan seba!ai landasan dalam melakukan proses pen"arian ilmu pen!etahuan !una menemukan kebenaran ilmu landasan dalam melakukan proses pen"arian ilmu pen!etahuan !una menemukan kebenaran ilmu pen!etahuan se"ara ilmiah# seseoran!
pen!etahuan se"ara ilmiah# seseoran! $an! in!in menemukan pen$an! in!in menemukan pen!etahuan# maka seba!ai !etahuan# maka seba!ai lan!kalan!ka a%a
a%al l dia dia terterleblebih ih dahudahulu lu harharus us memmempelapelajarjari i teoteori&ri&teoteori ri penpen!eta!etahuahuan n daldalam am perperkemkemban!ban!anan pen!etahuan'
pen!etahuan' Karena Karena itu# itu# usaha usaha $an! $an! harus harus dia dia lakukan lakukan pertama pertama kali kali adalah adalah mene!askan mene!askan tujuantujuan pen!etahuan#
pen!etahuan# sebab sebab pen!etahauan pen!etahauan tidak tidak akan akan men!alami men!alami perkemban!an perkemban!an dan dan perubahan perubahan apabilaapabila tujuan dari pen!etahuan tersebut tidak diketahui dan dipahami' iantara metode&metode $an! tujuan dari pen!etahuan tersebut tidak diketahui dan dipahami' iantara metode&metode $an! dapat di!unakan dalam memperoleh pen!etahuan adalah (a) Metode mpiris# (b) Metode dapat di!unakan dalam memperoleh pen!etahuan adalah (a) Metode mpiris# (b) Metode +asional# (") Metode Kontemplatif# (d) Metode lmiah' ari keempat metode ini# maka metode +asional# (") Metode Kontemplatif# (d) Metode lmiah' ari keempat metode ini# maka metode ilmiah dian!!ap seba!ai metode $an! palin! komprehensif sebab dapat men$atukan keseluruhan ilmiah dian!!ap seba!ai metode $an! palin! komprehensif sebab dapat men$atukan keseluruhan metode dalam bin!kai oprasional sistematik den!an men!!unakan kata kun"i (a) ,o!is# (b) metode dalam bin!kai oprasional sistematik den!an men!!unakan kata kun"i (a) ,o!is# (b) mpirik# (") kejelasan teori# (d) oprasional dan spesifik# (e) h$potethik# (e) -eri-ikati-e# (f) mpirik# (") kejelasan teori# (d) oprasional dan spesifik# (e) h$potethik# (e) -eri-ikati-e# (f) sistematis# (!) memperhatikan -aliditas dan realibilitas# (h) ob$ektif# (i) skeptik# (j) kritis# (k) sistematis# (!) memperhatikan -aliditas dan realibilitas# (h) ob$ektif# (i) skeptik# (j) kritis# (k) analitik# (l) kontemplatif'
analitik# (l) kontemplatif'
Kata Kun"i:Metode# lmu# Teori# .en!etahuan' Kata Kun"i:Metode# lmu# Teori# .en!etahuan' .endahuluan
.endahuluan
Manusia merupakan "iptaan Tuhan $an! palin! sempurna la!i paripurna# kesempurnaann$a Manusia merupakan "iptaan Tuhan $an! palin! sempurna la!i paripurna# kesempurnaann$a ta
tampmpak ak papada da ke"ke"akakapaapan n dadalalam m memen!n!hadhadapapi i pepelblba!a!ai ai bebentntuk uk pepermrmasasalalahahan an hihidudup p $a$an!n! me
merurupakpakan an mamaninifefeststasasi i dadari ri kekesusu"i"ian an fifit/t/rarah h ininsasa0ni0ni$a$ah h $a$an! n! didiananu!u!rarahkhkan an ololeh eh AAllllahah ke
kepapadadan$n$a# a# dadan n kekepapariripupurnrnaaaannnn$a $a tatampmpak ak papada da kekemamampmpuauannnn$a $a memen!n!ananalalisisa a sesetitiapap permasalahan
permasalahan !una !una mendapatkan mendapatkan jalan jalan keluar keluar $an! $an! akurat akurat tanpa tanpa menimbulkan menimbulkan problematikaproblematika $an! lebih parah dari sebelumn$a# keparipurnaan ini merupkan bentuk manifestasi h/ikmah $an! lebih parah dari sebelumn$a# keparipurnaan ini merupkan bentuk manifestasi h/ikmah 1a2li$$ah $an! menjadi ba!ian utama terbentukn$a makhluk Tuhan $an! teristime%a diantara 1a2li$$ah $an! menjadi ba!ian utama terbentukn$a makhluk Tuhan $an! teristime%a diantara seluruh makhluk $an! ter"ipta di bumi'
seluruh makhluk $an! ter"ipta di bumi'
iantara masa terputusn$a ke&+asul&an Musa A's dan diutusn$a sa A's seba!ai +asul Allah# iantara masa terputusn$a ke&+asul&an Musa A's dan diutusn$a sa A's seba!ai +asul Allah# manusia berada pada kebimban!an ilmiah dan teromban!&abin! akibat kehilan!an bimbin!an manusia berada pada kebimban!an ilmiah dan teromban!&abin! akibat kehilan!an bimbin!an
ditambah den!an kese%enan!&%enan!an sebaha!ian ahli Kitab dalam melakukan perubahan dan perombakan Torah serta kese%enan!&%enan!an para pen!uasa dalam melakukan pendoktirinan sesat kepada umat manusia $an! hidup pada masa transisi ke&+asul&an tersebut# maka sekolompok manusia $an! ma$oritasn$a berkeban!saan 3unani melakukan penentan!an terhadap indoktrinisasi para pen!uasa $an! dian!!ap sesat la!i men$esatkan den!an men!!unakan da$a nalar&kritis mereka terhadap doktrin&doktrin pen!uasa $an! merupakan hasil penalaran akal terhadap kebenaran $an! terdapat dibalik fisik alami$ah dan metafisis' Kelompok
manusia ini kemudian dikenal den!an istilah Filusuf $an! diartikan seba!ai para pen"ari atau pe"inta hikmah' .en!!unaan istilah ini merupakan bentuk perla%anan terhadap para retorik&
retorik sesat $an! dikenal den!an istilah Shophis $an! men!!unakan "ara berfikir sesat (shophistr$) atau dalam bahasa Arab dikenal den!an istilah s/afast/ah'
.erna$ataan di atas memebrikan kete!asan konseptual&faktual bah%asan$a filsafat pertama kali dirumuskan dan diperkenalkan dalam 4ahasa 3unani kemudian diterjemahkan kedalam 4ahasa Sur$ani lalu ke dalam 4ahasa Arab' Al&Ah%a0ni0$ men!un!kap penuturan al&Fara0bi0$ tentan! asal muasal filsafat sejak ban!sa&ban!sa kuno sampai pada oran! Arab seba!ai berikut:
Konon ilmu tersebut pada 5aman dahulu milik oran!&oran! Kaldan# penduduk ra2' ,antas berpindah pada oran! Mesir lalu berpindah la!i pada oran! 3unani# beberapa kurun %aktu
kemudian# ilmu tersebut berpindah la!i pada oran!&oran! Arab' Semua $an! ter"akup dalam ilmu itu dirumuskan dalam bahasa 3unani# kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Sur$ani lalu kedalam bahasa Arab' lmu $an! mereka peroleh dari oran!&oran! 3unani itu pada umumn$a mereka beri nama 6ikmah dan 6ikmah Terbesar'
7ika kita memperhatikan dan memahami den!an baik tentan! perjalanan filsafat seba!aimana $an! tampak dalam un!kapan al&Fara0bi$# maka kita akan berkesimpulan bah%a Filsafat (hikmah atau hikmah terbesar) adalah milik oran!&oran! .ersia $an! pada akhirn$a masuk kedunia slam pada 5aman Abbasi$ah' 6al ini sejalan den!an sebuah h/adi0th seba!aimana $an! direkam dan didokumentasikan den!an baik oleh At&Tirmid5$ dalam Sunan&n$a'
89 ; < = >? @ 9 BC 8DE G H B I J C L <<N J BP JQ R BP 8 R B U J<P JQ R B V <U P JQ
WKalimat penuh hikmah adalah permata muXmin $an! hilan!# maka dimanapun hikmah itu ditemukan# maka hendaklah men!ambiln$aW
.ene!asan h/adi0th di atas menunjukkan bah%a slam men!akomodasi proses pen"arian ilmu $an! men!antarkan seoran! muslim dapat menjadi ahli ilmu $an! jujur se"ara ilmiah baik dalam bentuk konseputal maupun kontekstual dimana proses perkemban!an pen!etahuan manusia dari pen!etahuan biasa ke arah pen!etahuan ilmiah $an! melibatkan metode dan sistem&sistem tertentu# termasuk di dalamn$a pen!etahuan $an! dihasilkan den!an jalan filsafat' .ene!asan ini se"ara implisit menjelaskan bah%a metode dalam memperoleh pen!etahuan $an! bersifat ilmiah dibutuhkan sebuah pen!kajian metodolo!is seba!ai sebuah !ambaran umum tentan! proses atau metode untuk men!hasilkan pen!etahuan ilmiah $an! kemudian akan dipaparkan lebih lanjut dalam tulisan ini'
4erdasar pada uraian di atas# maka permasalahan $an! akan dibahas dalam tulisan ini dibatasi pada YMetode Memperoleh lmu .en!etahuan sebuah tinjauan filosofis dalam usaha untuk
menja%ab dua perkara $aitu 4a!aimana konsepsi teori lmu pen!etehuan dan 4a!aimana metode memperoleh lmu pen!etahuan[
Tulisan ini bermaksud untuk men!etahui metode perolehan ilmu pen!etahuan se"ara filosofis $an! bertujuan untuk mendapatkan pen"erahan ilmiah' .ada sisi lain konsep teori lmu dan
metode memperoleh lmu pen!etahuan dapat dijadikan seba!ai landasan dalam melakukan proses pen"arian ilmu pen!etahuan !una menemukan kebenaran ilmu pen!etahuan se"ara ilmiah' Adapun 6irarki pembahasan dalam tulisan ini adalah den!an mendahulukan pembahasan tentan! keteran!an&keteran!an epistemik&filosofis akan konsepsi teori ilmu pen!etahuan berdasarkan perdebatan&perdebatan filosofis para filusuf ditinjau dari aspek epistemolo!in$a $an! bertujuan untuk menampakkan perbedaan dan pertentan!an teori \untuk tidak men!atakan keka"auan epistemik& tentan! metode atau "ara memperoleh ilmu pen!etahuan untuk men"apai sebua Ykebenaran ilmiah' Selanjutn$a pembahasan difokuskan pada uaraian tentan! metode&metode memperoleh ilmu pen!etahuan se"ara epistemi"&folosofis'
Konsepsi Teori lmu .en!etahuan
4erbi"ara tentan!an metode atau "ara memperoleh ilmu pen!etahuan# maka kita berbi"ara tentan! epistemolo!$ dalam filsafat ilmu $an! disebut ju!a den!an istilah teori pen!etahuan' pistemolo!$ memiliki ob$ek telaah $an! bersifat penjelas atas proses terbentukn$a ilmu pen!etahuan $an! memun"ulkan pertan$aa&pertan$aan utama seperti ba!aimana sesuatu itu datan![# ba!aimana kita men!etahuin$a[# ba!aimana membedakann$a den!an $an! lain[ an seba!ain$a' .ertan$aan&pertan$aan sema"am ini adalah bentuk pene!asan tentan! hubun!an sesuatu den!an situasi dan kondisi ruan! serta %atu# ketika berbi"ara tentan! epistemolo!$ ilmu# maka harus dikaitkan den!an ontolo!$ ilmu dan aksiolo!in$a misaln$a ketika hendak membi"arakan tentan! ilmu alam $an! apa adan$a $an! terbatas pada lin!kup pen!alaman kita dimana pen!etahuan dikumpulkan oleh ilmu untuk menja%ab permasalahan kehidupan $an! dihadapi sehari&hari oleh manusia# dan untuk di!unakan dalam mena%arkan pelba!ai kemudahan kepadan$a' .eme"ahan tersebut pada dasarn$a adalah den!an men!asumsikan# meramalkan dan men!ontrol !ejala&!ejala alam' 4erdasaran landasan ontolo!$ dan aksiolo!i seperti itu# maka dibutuhkan ban!unan landasan epistemolo!$ $an! sesuai# sebab pada dasarn$a persoalan utama $an! serin! dihadapi oleh setiap epistemolo!$ pen!etahuan adalah ba!aimana mendapatkan pen!etahuan $an! benar den!an memperhitun!kan aspek ontolo!$ dan aksiolo!i masin!&masin!'
7adi dalam pandan!an ini kekokohan epistemi" dalam ban!unan ilmu pen!etahuan terletak pada kebenaran metode tanpa memishkann$a den!an ontolo!$ dan aksiolo!i dari sautu ban!unan ilmu# seba!aimana $an! dapat diilustrasikan se"ara hirarki seba!ai berikut
6irarki illustrasi ban!unan ilmu pen!etahuan di atas menunjukkan bah%a ontolo!$ ilmu ditempatkan sebelum epistemolo!$ den!an "ara men!asumsikan Yada realitas kemudian ditambahkan epistemolo!$ untuk menjelaskan ba!aimana kita men!etahui realitas tersebut' 6irarki dari ban!unan ilmu pen!etahuan tersebut \ $an! dalam istilah Keith ,ethrer \ adalah teori do!mati" epistemolo!$' Konsepsi dari teori ini adalah den!an menempatkan ontolo!$ sebelum epistemolo!$'
Selain dari teori do!mati" epistemolo!$ terdapat pula teori "riti"al epistemolo!$ dimana teori ini merupakan bentuk re-olusi dari teori do!mati" epistemolo!$ $an! dalam prosesn$a adalah menan$akan apa $an! telah diketahui sebelum menjelaskann$a# artin$a bah%a teori ini berada pada %ila$ah mempertan$akan suatu pen!etahuan a%al se"ara kritis kemudian di$akini#
mera!ukan sesutu $an! telah Yada terlebih dahulu sebelum kemudian menjelaskann$a setelah terbukti keberadaann$a# dan berpikir dahulu sebelum me$akini dan atau tidak me$akini kebenarann$a' Konsepsi dari teori ini menempatkan %ila$ah epistemi" sebelum ontal atau ontolo!$ seba!aimana $an! dapat dillustrasikan se"ara hirarki seba!ai berikut:
Sub$ektifitas dan ob$etifitas kebenaran ilmu merupakan hasil dari suatu ban!unan ilmu $an! memiliki keter!antun!an pada kebenaran teori# metode dan "ara memperolehn$a' teori ilmu $an! diterapkan oleh .ara filusuf kuno ter!olon! masih san!at premature dimana mereka men"ari unsur&unsur atau entitas&entitas $an! dikandun! oleh semua benda den!an men!!unakan pertimba!an&pertimban!an empiris atau hasil&hasil pen!amatan $an! mendalam terhadap entitas&
entitas tersebut $an! dapat mendukun! penjelasan $an! satu atau $an! lainn$a' Mereka mendasaran ja%aban mereka sedapat mun!kin pada landasan&landasan epistemi" den!an mempertimban!kan jenis&jenis apa $an! dapat dimen!erti se"ara sun!!uh&sun!!uh# seba!aimana haln$a $an! berdasar pada empiris den!an mempertimban!kan jenis&jenis entitas abadi $an! mun!kin dapat diperoleh dari dan atau dalam pen!alaman'
Se"ara umum dapat din$atakan bah%a prematurisme konsep teori ilmu pen!etahuan $an! diperoleh oleh para filusuf klasik kuno didasarkan pada lima kemampuan $aitu (]) .en!etahuan $an! didasarkan pada pen!alaman# (^) pen!etahuan dari hasil pen!alaman tersebut diterima seba!ai suatu fakta den!an sikap re"epti-e mind# dan jika terdapat keteran!an&keteran! epistemi" tentan! fakta&fakta tersebut# maka keteran!an&keteran!an tersebut adalah mitolo!i (mistis# ma!is dan reli!ious)# (_) kemampuan menemukan abjad dan bilan!an alam $an! menunjukkan terjadin$a tin!kat abstraksi pemikiran# (`) kemampuan menulis# men!hitun! dan men$usun kalender merupakan bentuk sintesis dari hasil abstraksi# () kemampuan meramalkan peristi%a& peristi%a fisis atas dasar a priori seperti hujan# !erhana dan seba!ain$a'
.erbedaan&perbedaan para filusuf klasik 3unani pra&Sokratik tentan! konsepsi teori ilmu pen!etahuan terletak pada pendalam pen!amatan empirisme mereka terhadap entitas&entitas dari benda&benda $an! ada tidak dapat diilekkan# dalam pandan!an .armenidas misalan$a bah%a Yse!ala bentuk perubahan merupakan penampakan sementara $an! berada dibalik hubun!an timbal&balik dari realitas&realitas $an! lebih dalam dan tidak berubah# semantara 6iraklitus berada pada kutub $an! lebih ekstrim $an! men$atakan bah%a Ysejauh pen!etahuan manusia
semua bersifat mitolo!i sebab se"ara empiris pen!etahuan itu berubah terus menerus# dan apa pun $an! berada dalam %aktu selalu fana dan keabadian bukanlah sesuatu $an! tidak berubah
disepanjan! %aktu $an! terbatas# akan tetapi dia adalah eksistensi $an! berada diluar seluruh proses temporal'
.ara filususf pra&Sokratik memfokuskan diri pada pen"arian se"ara empiri" tentan! ar"he (unsure induk) $an! dian!!ap seba!ai asal kejadian se!ala sesuatu den!an melakukan pen!amatan empiris se"ara medalam terhadap fenomena&fenomena alam sehin!!a men!hasilkan beberapa konsep tentan! asal&usul alam dalam se!ala bentuk jenis# entitas dan !erakn$a' Konsep&konsep $an! mereka hasilkan dari hasil pen!amatan empiris tersebut pun berbeda anatara satu den!an lainn$a dimana dalam pandan!an Thales seba!aimana $an! diun!kapan oleh Aristotales bah%a Yair adalah substansi dasar $an! membetuk se!ala sesuatu dan ia men!atakan bah%a bumi terapun! di atas air# dan bah%a ma!net memiliki n$a%a karena dapat men!!erakan besi' +ussell memandan! bah%a pendapat ini \ tentan! air seba!ai asal dari se!ala sesuatu \
dapat dian!!ap seba!ai bentuk hipotesis ilmiah $an! tidak dapat dian!!ap seba!ai pendapat tolol sebab dua pulu tahun $an! lalu telah ditemuan bah%a se!ala sesuatu terbuta dari h$dro!en dimana dua perti!an$a adalah air' .ada ba!ian lain Anaimanders berpendapat bah%a Yar"h itu adalah Substansi $an! tidak terbatas# abadi# dan tak men!enal usia# substansi asali itu dibentuk menjadi pelba!ai subtansi $an! kita kenal dan kemudian substansi&substansi tersebut ditransformasikan antara satu den!an lainn$a menjadi substansi lain# sehin!!a dalam
kesimpulann$a bah%a Ydunia kita ini adalah salah satu diantara dunia&dunia $an! ada dan dunia tidak di"iptakan namun lahir dari e-olusi $an! merupakan bentuk transformasi dari pelba!ai substansi dari substansi tak terbatas tersebut' Sementara itu .h$ta!oras memandan! bah%a Ysubstansi asal dari se!ala sesuatu adalah bilan!an# pandan!an .h$ta!ora ini disandarkan pada musi" dan hubun!an $an! diban!un anatara musi" dan matematika'
Se"ara umum dapat din$atakan bah%a konsep teori ilmu pen!etahuan pada periode ini dapat diba!i kedalam empat tahapan $aitu (]) .en!amatan atas pen!alaman dan benda&benda $an! men!itari ruan! dan %aktu dimana san! filusuf tersebut berada# (^) memanfatkan kemampuan penalaran terhadap hubun!an&hubun!an antar substansi se"ara abstraktif# (_) melakukan hipotesis atas dasar hubun!an&hubun!an abstrak antar substansi# (`) memberikan kesimpulan spekulatif berdasarkan ti!a tahapan sebelumn$a se"ara deduktif'
Teori ilmu pen!etahuan dan metode memperolehn$a dalam perkemban!an berikutn$a tidak be!itu si!nifikan dari periode sebelumn$a dimana pertimban!an&pertimban!an ontolo!is#
epistemolo!is dan empiris masih san!at mendominasi' Sekalipun konstruksi men!enai teori&tori fundamental ilmu di seputar konsep# dan pola $an! dilakukan oleh .lato den!an meminjam teori !eometri be!itu tampak pada periode ini dan bahkan memberikan pen!aruh pada teori ilmu pen!etahuan modern# pada lo!ika dan metematik jerman dan sesudahn$a# artin$a bah%a tori ilmu pen!etahuan dari masa filusuf klasik hin!!a modern memiliki ban!unan kesinambun!an $an! salin! memeberi pen!aruh antara satu den!an $an! lain# dan atau salin! men!hapus antara satu den!an $an! lain# dan atau salin! men$empurnakan anatara satu den!an $an! lain# sekalipun dalam kesempurnaann$a masih terdapat pertentan!an&pertentan!an $an! san!at men"olok antara kelompok empirisme# rasionalisme# skeptisisme# kritisisme# analitisme# strukturalisme dan lain&lain'
4erdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bah%a seseoran! $an! in!in menemukan pen!etahuan# maka seba!ai lan!ka a%al dia terlebih dahulu harus mempelajari teori&teori pen!etahuan dalam perkemban!an pen!etahuan' Karena itu# usaha $an! harus dia lakukan pertama kali adalah mene!askan tujuan pen!etahuan# sebab pen!etahauan tidak akan men!alami perkemban!an dan perubahan apabila tujuan dari pen!etahuan tersebut tidak diketahui dan dipahami' Karena pada prinsipn$a ilmu adalah usaha untuk men!interpretasikan !ejala&!ejala den!an men"oba men"ari penjelasan tentan! berba!ai kejadian# artin$a fenomena ini baik berupa pen!amatan empiri" maupun penalaran rasio memerlukan teori seba!ai landasan keterpahaman
sesuatu $an! dapat disebut seba!ai ilmu pen!etahuan'
Metode Memperoleh Ilmu Pengetahuan
.ada pembahasan terdahulu telah dite!askan bah%a untuk menemukan sesuatu $an! bernama ilmu pen!etahuan# maka tujuan dari ilmu pen!etahuan tersebut harus ditentukan terlebih dahulu den!an men!!unakan berba!ai metode dalam memperolehn$a' Adapun metode untuk dapat memperoleh ilmu pen!etahuan dan menentukan kebenaran ilmu pen!etahuan se"ara filosofis terdiri dari:
3an! dimaksud den!an metode empirik $aitu pen!etahuan $an! didapatkan melalui pen!alaman indera%i dan akal men!olah bahan&bahan $an! diperoleh dari pen!alaman den!an "ara induksi' alam metode ini terdapat beberapa unusur $aitu sub$ek# ob$ek dan hubun!an antara sub$ek dan ob$ek' Sub$ek adalah $an! mene!atahui atau manusi itu sendiri sebab manusia sejatin$a adalah kno%er dimana dalam diri setiap manusia terdapat kampuan untuk dapat men!etahui (dalam arti luas)# kemampuan&kemampuan tersebut adalah (a) Kemampuan ko!nitif# $aitu kemampuan untuk mene!tahu \dalam artin$a se"ara luas dan lebih mendalam seperti men!erti# memahami dan men!ha$ati \ dan men!in!at apa $an! diketahui' ,andasan ko!nitifitas manusia adalah rasio atau akal' Kemampuan ko!nitif manusia bersifat netral' (b) kemampuan afektif $aitu kemampuan untuk merasakan tentan! apa $an! diketahuin$a seperti rasa "inta# indah dan seba!ain$a' kemampuan afektif berlandas pada rasa tau 2albu dan disebut pula den!an hati nurani# kemampuan ini bersifat tidak netral' (") kemampuan konatif $aitu kemampuan untuk men"apai apa $an! dirasakan# kemampuan ini menjadi da$a doron! untuk men"apai (atau menjauhi) se!ala apa $an! diditekan oleh rasa' Adapun ob$ek adalah $an! diketahui baik bersifat a priori maupun a posteriori dan terakhir adalah proses terjadin$a hubun!an anatara sub$ek dan ob$ek'
Metode ini memberikan arti bah%a seluruh konsep dan idea $an! kita an!!ap benar sesun!!uhn$a bersumber dari pen!alaman den!an ob$ek $an! ditan!kap oleh pan"a indera khususn$a $an! bersifat spontan dan lan!sun!# sehin!!a den!an metode ini pan"a indera memiliki peranan pentin! dalam ti!a hal (a) bah%a seluruh preposisi $an! kita u"apkan merupakan bentu manifestasi laporan dari pen!alaman atau $an! disimpulan pen!alaman' (b) bah%a konsep atau idea tentan! sesuatu tidak dapat diperoleh ke"uali didasarkan pada apa $an!
diperoleh dari pen!alaman' (") akal budi atau rasio han$a dapat berfun!si jika memiliki a"uan realitas' Artin$a den!an metode ini dapat din$atakan bah%a "redential (keterper"a$aan) konsep ilmiah atau teori apapun ber!antun! pada suatu tin!kat substansi berbasis empiris'
^' Metode +asional
Metode +asional adalah metode $an! menjelaskan hubun!an&hubun!an rasional $an! memberi penjelasan ilmiah "iri&khas keterpahaman (intele!ibilit$) $an! khas# pen!!unaan rasio dalam menperoleh pen!etahuan menjadi sandaran metode ini dimana akal atau rasio $an! memenuhi sa$arat $an! dituntut oleh sifat umum dan $an! perlu mutlak# $aitu s$arat $an! di!unakan dalam seluruh metode ilmiah'
Metode ini menjadikan matematika dan ilmu ukur seba!ai model ba!i pen!etahuan manusia# metode ini menunjukkan sebuah penjelasan bah%a dalam diri manusia terdapat idea&idea ba%aan tertentu $an! telah ada sejak a%al $an! diperoleh bukan dari pen!alaman# artin$a bah%a manusia berpikir dalam ran!ka prinsip&prinsip pertama $an! terbukti den!an sendirin$a# sebab pan"a indera dan pen!alaman han$a dapat memberi informasi tentan! ob$ek khusus $an!
terbatas dan tidak tetap sehin!!a tidak dapat memberi pen!etahuan $an! bersifat uni-ersal'
7adi# pen!etahuan han$a dapat ditemukan dalam dan den!an bantuan akal budi (rasio)' en!an "ara ini# maka proses pen!etahuan manusia adalah den!an mendeduksikan# menurunkan# pen!etahuan&pen!etahuan parti"ular dari prinsip&prinsip umum# atau den!an kata lain bah%a pen!etahuan manusia harus mulai dari aksioma&aksioma $an! telah terbukti den!an sendirin$a#
dan dari situ ditarik teorema&teorema sedemikian rupa sehin!!a kebenaran aksioma menjadi kebenaran teorma'
.enjelasan ini memberikan !ambaran bah%a kemampuan akal budi (rasio) manusialah $an! dapat di!unakan untuk dapat menarik kesimpulan dari prinsip&prinsip umum tertentu dalam benakn$a' Oleh karenan$a lo!ika silo!isme menjadi san!at pentin! dalam men!!unakan metode
ini'
Fun!si dari kemampuan rasio manusia dalam memperoleh ilmu pen!etahuan dapat diba!i kedalam dua ba!ian $aitu hi!her reason (rasio tertin!!i) dan lo%er reason (rasio terendah)# hasil ilmu pen!etahuan $an! dapat diperoleh dari keduan$a berbeda dimana hi!her reason men!hasilkan ilmu pen!etahuan akan suatu kebenaran $an! berkaitan den!an kekalan $an! disebut ju!a den!an sapientia atau %isdom sementara lo%er reason men!hasilkan ilmu pen!etahuan akan suatu kebenaran $an! bersifat temporal $an! disebut ju!a den!an s"ientia atau
kno%led!e'
_' Metode Kontemplatif
Metode ini memandan! bah%a metode empiris dan rasional memiliki keterbatasan# sehin!!a pen!etahuan $an! dihasilkan pun berbeda dan masin!&masin! bersifat temporal# maka untuk
menajamkan hasil dari kedua metode tersebut dibutuhkan penajaman kemampuan akal $an! disebut intuisi# pen!etahuan $an! diperoleh le%at intuisi dapat diperoleh se"ara kontemplatif' Metode kontemplatif dalam memperoleh pen!etahuan bersifat san!at indi-dualistik sebab pen!etahuan $an! dihasilkann$a tersebut adalah pen!etahuan $an! ter"erahkan dari per"ikan sinar pen!etahuan Tuhan (al&h/ikmah al&la0hi$$ah)' 6ariri Shra5i meneran!kan bah%a intusi (fitrah) bukan semata&mata kolam atau %aduk $an! menerima pene!tahuan# akan tetapi pen!etahuan ini murni mun"ul dari dalam diri manusia itu sendiri dan bukan dari luar# maka mata fitrahlah $an! melihat pen!etahuan itu dan kemudian lidahn$a men!u"apkan atau menjelaskan pen!etahuan tersebut'
Metode ini tidak han$a dipahami bah%a ilmu pen!etahuan $an! dihasilkann$a bersifat mitolo!i& spekulatif # tetapi dalam arti $an! lebih luas dimana metode kontemplatif menuju kebenaran pen!etahuan se"ara epistemi" dapat melalui beberapa tahapan $an! didalmn$a menjadikan
kesadaran empiri"&ralit$ dan "o!niti-e&reasion seba!ai tahapan a%al den!an "ara kerjan$a $an! khas $aitu (a) empiris indera%i adalah seba!ai jalan masukn$a sensation den!an merasakan setiap bentuk realitas $an! dirasakan dan diamatin$a# selanjutn$a (b) sensation $an! masuk melalui pen!amatan dan pen!alaman tersebut dikumpulkan# di!abun!kan# dipilah# dinalar den!an men!!unakan kemampuan rasio melalui proses penilaian terhadap ob$ek fisis $n! diketahui melalui pen!inderaan dan atau pen!alaman# tahapan ini selanjutn$a disebut den!an tahapan "o!nition# selanjutn$a (") tahapan $an! diberlakukan atas realitas $an! telah diko!nisikan dalam rasio tersebut kemudian dikontemplasikan den!an eternal truth pada tahapan ini kemudian apa $an! dilihat# dirasa dan dipikirkan menjadi sebuah ilmu pen!etahuan $an! disebut den!an intelle"tion' .ada tahapan $an! terakhir ini the truth information (al&Khabar al& S/a0di2) dan otoritati-e information (informasi otoritas) memiliki peranan pentin! untuk
kemudian dilakukan dialektika baik itu persifat tekstual# intertekstual# kontektual maupun interkontekstual $an! dapat membatu men!hasilkan kesimpulan pada ranah truth kno%led!e' `' Metode lmiah
Metode ilmiah merupakan salah satu a"ara atau prosedur dalam mendapatkan pen!etahuan $an! disebut ilmu# dimana ilmu merupakan pen!etahuan $an! diperoleh le%at metode ilmiah' Metode ilmiah merupakan ekspresi tentan! "ara bekerja pikiran $an! diharapkan mempun$ai karakteristik tertentu berupa sifat rasional dan teruji sehin!!a ilmu $an! dihasilkan bisa diandalkan' alam hal ini metode ilmiah men"oba men!!abun!kan "ara berpikir deduktif (rasional) dan induktif (empiris) dalam memban!un pen!etahuan' Teori ilmu merupakan suatu penjelasan rasional $an! berkesuaian den!an objek $an! dijelaskann$a# den!an didukun! oleh fakta empiris untuk dapat din$atakan benar' Metode rasional $an! di!abun!kan den!an metode empiris dalam lan!kah menuju dan dapat men!hasilkan pen!etahuan inilah $an! disebut metode ilmiah' 7adi# metode ilmiah dian!!ap seba!ai metode terbaik untuk mendapatkan pen!etahuan karena metode ini men!!unakan pendekatan $an! sistematis# ob$etif# terkontrol# dan dapat diuji# $an! dilakukan melalui metode empiris maupun rasional atau den!an kata lain dilakukan berdasarkan prinsip&prinsip induktif dan dedutif'
.en!!abun!an anatara metode rasional dan empiris dilakukan den!an men!!unkan lan!kah& lan!kah oprasional $an! disebut metode ilmiah dimana dalam metode ini rasionalitas men$usun pen!etahuann$a se"ara konsisten dan kumulatif# sementara empiris memisahkan anatara fakta
$an! sesuai den!an $an! tidak' Se"ara sederhana dapat din$atakan bah%a seluruh bentuk teori $an! dapat diterima se"ara ilmiah harus memenuhi dua s$arat utama $aitu (a) memiliki konsistensi a prioriati-e $an! memun!kinkan tidak terjadin$a kontaradiksi dalam teori keilmuan se"ara umum# (b) harus sesuai dan sejalan den!an fakta&fakta empiris# artin$a bah%a teori dalam s"ientifi" kno%led!e (ilmu pen!etahuan ilmiah) merupakan sekumpulan preposisi $an! salin! berkaitan se"ara lo!is untuk memberikan penjelasan tentan! sejumlah fakta dan fenomena
dimana hubun!an&hubun!an antar preposisi tersebut dapat diperiksa kebenarann$a diantara fenomena a!ar dapat diberlakukan se"ara uni-ersal pada fenomena lain $an! sejenis den!an proses $an! demikian dapat men!hasilkan sebuah prinsip ilmiah dimana sebuah preposisi $an!
men!andun! kebenaran umum didasarkan pada fakta dan fenomena $an! telah diamati'
alam pandan!an Ahmad Tafsir bah%a metode ilmiah tidak datan! den!an sesuatu $an! baru# tetapi han$a men!ulan!i ajaran positi-isme se"ara lebih oprasional# dimana dalam ajaran positi-isme men$atakan bah%a kebenaran sesuatu harus bersifat lo!is# terbukti se"ara empiris# dan terukur se"ara oprasional# kuantitatif dan tidak men!undan! perbedaan pendapat' en!an demikian metode ilmiah harus melalui lan!kah $an! disebut lo!i"o&h$potheti"o&-eri-i"arti-e den!an mula&mula membuktikan bah%a hal tersebut lo!is# kemudian men!ajukan hipotesis terhadap lo!ika tersebut# kemudian melakukan pembuktian hipotesis tersebut se"ara empiris' 4erdasarkan uraian&uraian di atas# maka dapat din$atakan bah%a metode dalam memperoleh ilmu pen!etahuan se"ara ilmiah harus melalui prosedur&prosedur khusus' Adapun kata kun"i dari prosedur&prosedur tersebut adalah (a) ,o!is# (b) mpirik# (") kejelasan teori atau epistemik# (d) oprasional dan spesifik# (e) h$potethik# (e) -eri-ikati-e# (f) sistematis# (!) memperhatikan -aliditas dan realibilitas# (h) ob$ektif# (i) skeptik# (j) kritis# (k) analitik# (l) kontemplatif'
Penutup
ari seluruh uraian terdahulu merupakan hasil pemba"aan dari berba!ai literature untuk menemukan titik temu atas pelba!ai konsep dan teori tentan! metode memperoleh ilmu pen!etahuan $an! dita%arkan oleh berba!ai penulis dan pen$usun $an! berasal dari pelba!ai latar belakan! keilmuan $an! dijalani se"ara empiri"# rasional# kontemplatif untuk mendapatkan sebuah hasil pembahasan $an! bersifat ilmiah melalui pelba!ai diskusi $an! bersifat -eri-ikatif' Konsepsi tentan! tori ilmu pen!etahuan dari masa filusuf klasik hin!!a modern memiliki ban!unan kesinambun!an $an! salin! memeberi pen!aruh anatara satu den!an $an! lain dan
atau salin! men!hapus antara satu den!an $an! dan atau salin! men$empurnakan anatra satu den!an $an! lain# sekalipun dalam kesempurnaann$a masih terdapat pertentan!an&pertentan!an $an! san!at men"olok antara kelompok dan ma5hab filsafat' en!an demikian# Maka seseoran! $an! in!in menemukan pen!etahuan terlebih dahulu ia harus mempelajari teori&teri pen!etahuan seba!ai lan!ka a%al dalam perkemban!an pen!etahuan' Karena itu# usaha $an! harus dia lakukan pertama kali adalah mene!askan tujuan pen!etahuan# sebab pen!etahauan tidak akan men!alami perkemban!an dan perubahan apabila tujuan dari pen!etahuan tersebut tidak diketahui dan dipahami# karena pada prinsipn$a ilmu adalah usaha untuk men!interpretasikan !ejala&!ejala den!an men"oba men"ari penjelasan tentan! berba!ai kejadian baik se"ara pen!amatan empiri" maupun rasional $an! memerlukan teori seba!ai landasan keterpahaman
sesuatu $an! dapat disebut seba!ai ilmu pen!etahuan'
iantara metode&metode $an! dapat di!unakan dalam memperoleh pen!etahuan adalah (a) Metode mpiris# (b) Metode +asional# (") Metode Kontemplatif# (d) Metode lmiah' ari keempat metode ini# maka metode ilmiah dian!!ap seba!ai metode $an! palin! komprehensif sebab dapat men$atukan keseluruhan metode dalam bin!kai oprasional sistematik den!an men!!unakan kata kun"i (a) ,o!is# (b) mpirik# (") kejelasan teori# (d) oprasional dan spesifik# (e) h$potethik# (e) -eri-ikati-e# (f) sistematis# (!) memperhatikan -aliditas dan realibilitas# (h) ob$ektif# (i) skeptik# (j) kritis# (k) analitik# (l) kontemplatif'
Daftar Pustaka
Adib# Muhammad' Filsafat lmu Ontolo!i# pistemolo!i# Aksiolo!i# dan ,o!ika lmu .en!etahuan' 3o!$akarta : .ustaka .elajar# ^c]c'
al&Ah%a0ni$# Ah/mad Fua0d' al&Falsafah al&sla0mi$$ah' Kairo: al&Maktabah al&Tha2a0fi$$ah# ]^'
4akhtiar# Amsal' Filsafat lmu' 7akarta : +aja%ali .ress# ^c]c' ie# The ,ian!' .en!antar Filsafat lmu' 3o!$akarta: ,iberti# ^c]c'
Al&a5ali' al&Mun2i5/ min al&gala0l' iterj' Mas$hur Abadi# Setitik aha$a dalam Ke!elapan' Suraba$a: .ro!ressif# ^cc^'
6anafi# Soetriono dan +ita' Filsafat lmu dan Metodolo!i .enelitian' 3o!$akarta: A# ^cc' hsan# A' Fuad# Filsafat lmu' 7akarta: +ineka ipta# ^c]c'
Keraf# A' Soni dan Mikhael ua' lmu .en!etahuan Sebuah Tinjauan Filosofis' 3o!$akarta : Kanisus# ^cc]'
Marhaend$# ko' .en!etahuan Manusia Se"ara mum' Makalah# dipersentasekan pada Mata Kuliah .endekatan dalam .en!kajian slam (..) .ro!ram .as"a Sarjana A Sumut# askah
tersebut diakses melaui %%%'ekomarhaend$'%ordpress'"om $an! dikunjun!i pada ]&Oktober& ^c]c'
Mut/ahhari0$# Murt/ad/a0' Fundamentals of slami" Tho!ht' iterj' A' +ifaXi 6asan dan 3uliani# Tema&Tema .entin! Filsafat slam' 4andun!: 3a$asan Muthahhar$# ]_'
+a-ert5# 7erome +' The .hilosoph$ of S"ien"e (Oford ni-ersit$ .ress# ]^)' iterj' Saut .asaribu# Filsafat lmu Sejarah +uan! ,in!up 4ahasan' 3o!$akarta: .ustaka .elajar# ^cc' +ussell# 4ernard' 6istor$ of estern .hilosoph$ and its onne"tion %ith .oliti"al and So"ial ir"umstan"es From the arliest Time to .resent a$ (,ondon: eor!e Allen and # ]`)' iterj' Si!it 7atmiko dkk'# Sejarah Filsafat 4arat dan Kaitann$a den!an Kondisi Sosial& .olitik dari Zaman Kuno 6in!!a Sekaran!' 3o!$akarta: .ustaka .elajar# ^cc'
Shira5i# Muh$iddin 6airi' Mans ual n"lination An slami" Approa"h' iterj' ti Triana dan Ali 3ah$a# Tikai !o dan Fitrah' 7akarata: Al&6uda# ^c]c'
Suhartono# Suparlan' Filsafat lmu .en!etahuan .ersoalan ksistensi dan 6akikat lmu .en!etahuan' 7o!jakarta: Ar&+u55 Media# ^cc'
Suraji$o' Filsafat lmu Suatu .en!antar' 7akarta: 4umi Aksara# ^cc'
Suriasumantri# 7ujun S' Filsafat lmu Sebuah .en!antar .opuler' 7akarta: Sinar 6arapan# ^cc]' S$afiie# nu Ken"ana' .en!antar Filsafat' 4andun! : +afika Aditama# ^cc'
Tafsir# Ahmad' Filsafat lmu Men!urai Ontolo!i# pistemolo!i# dan Aksiolo!i .en!etahuan' 4andun!: +emaja +osdakar$a# ^c]c'
al&Tirmi0dhi0$# Muh/ammad bin 1mi al&Tirmidhi0$' Semaran!: Toha .utra# T'Th# 7ld' ' inoto# Andre' Au!istines Theor$ of Kno%led!e' %%%'buletinpillar'or!# di kunjun!i ] Oktober ^c]c'
footnote
* Makalah ini dipresentasikan pada seminar kelas khusus beasis%a Ma!ister S^ Konsentrasi Studi 6adis .ro!ram .as"asarjana A Sunan Ampel Suraba$a untuk mata kuliah Filsafat Ilmu diba%ah bimbin!an dosen mata kuliah ibu r' 6j' Mu5a$$anah Mutashim 6# MA'# pada 6ari Kamis# ^ o-ember ^c]c'
* Alumni Fakultas shuluddin dan Filsafat 7urusan .ro!ram Khusus Tafsir 6adis Alauddin Makassar ^cc# dan sekaran! sedan! menempuh .ro!ram Ma!ister (S^) pada .ro!ram .as"asarjana A Sunan Ampel Suraba$a den!an konsentrasi Studi 6adis# an!katan ^c]c'
[1] Murt}ad}a> Mut}ahhari>y, Tema-Tema Penting Filsafat Islam, diterj. A. Rifa'i Hasan dan Yuliani, (Bandung Yayasan Muthahhary, 1!!"#, 11$1%.
[1] Ah}&ad ua>d al$Aha>niy, al-Falsafah al-Isla>miyyah, ()air* al$ Ma+taah al$-haa>/yyah, 1!0%#, .
[1] H2adi>th ini D{a’i>f (le&ah#, &enurut at$-ir&id3y h}adi>th ini &eru4a+an h}adi>th ghari>b (aneh# dari sisi sanad dan &atannya sea tida+ dite&u+an +e5uali dari sisi ini, dan didal&nya terda4at se*rang 4erai erna&a 6ra>hi>& in al$ad}l al$Madi>niy al$Ma+h3u>&i>y yang di d}a7if+an a+iat +ele&ahan hafalnya. 8ihat Sunan at-Tirmidzy , Kitab: Ilmu, ab: Keutaman Fi!ih dari Ibadah-ibadah "ainnya (9e&arang -*ha :utra, -.-h#, ;ld. 6<, 1==.
[1] +* Marhaendy, Pengetahuan #anusia Se$ara %mum (Ma+alah,
(:?:6# :r*gra& :as5a 9arjana 6A6@ 9u&ut, @as+ah terseut dia+ses di .e+*&arhaendy.*rd4ress.5*& di+unjungi 4ada 1=$+t*er$%1#, ". [1] 6nu )en5ana 9ya/ie, Pengantar Filsafat (Bandung Ra/+a Adita&a, %C#, 1.
[1] ;ujun 9 9uriasu&antri, Filsafat Ilmu& Sebuah Pengantar P'(uler (;a+arta 9inar Hara4an, %1#, 1=$10. Yang selanjutnya ditulis ;ujun, Filsafat Ilmu) [1] Muha&&ad Adi, Filsafat Ilmu& *nt'l'gi, +(istem'l'gi, si'l'gi, dan "'gia Ilmu Pengetahuan (Y*gya+arta :usta+a :elajar, %1#, C0. 9elanjutnya ditulis Adi, Filsafat Ilmu)
[1] Ibid., CC.
[1] ;er*&e R RaDert3, The Phil's'(hy 'f S$ien$e (Ef*rd FniDersity :ress, 1!G%# diterj. 9aut :asariu, Filsafat Ilmu Se/arah 0 1uang "ingu( ahasan (Y*gya+arta :usta+a :elajar, %!#, !%$!". Yang selanjutnya ditulis ;er*&e, The Phil's'(hy 'f S$ien$e)
[1] A. uad 6hsan, Filsafat Ilmu (;a+arta Rine+a i4ta, %1#, 1!. Yang selanjutnya ditulis A.uad, Filsafat Ilmu)
[1] ;er*&e, The Phil's'(hy 'f S$ien$e)!.
[1] Bernard Russell, 2ist'ry 'f 3estern Phil's'(hy and its 4'nne$ti'n 5ith P'liti$al and S'$ial 4ir$umstan$es Fr'm the +arliest Time t' Present Day (8*nd*n Ie*rge Allen and F@J6@, 1!0#. ?iterj. 9igit ;at&i+* d++., Se/arah Filsafat arat& dan Kaitannya dengan K'ndisi S'sial-P'liti dari 6aman Kun' 2ingga Searang (Y*gya+arta :usta+a :elajar, %C#, 01. Yang selanjutnya ditulis Bernard, 2ist'ry 'f 3estern Phil's'(hy...
[1] A. uad, Filsafat Ilmu, 1!=.
[1] Bernard, 2ist'ry 'f 3estern Phil's'(hy..., "".
[1] Yaitu dua 4uluh tahun dari tahun di&ana Bernarnd Russell hidu4 dan &enyusun +aryanya yang erjudul 2ist'ry 'f 3estern Phil's'(hy)
[1] Bernard, 2ist'ry 'f 3estern Phil's'(hy K,"". [1] Ibid., "$"=.
[1] Ibid., 0.
[1] ;er*&e, The Phil's'(hy 'f S$ien$e)!. [1] ;ujun, Filsafat Ilmu...11"
[1] 9urajiy*, Filsafat Ilmu& Suatu Pengantar (;a+arta Bu&i A+sara, %G#, 00. 6ndu+si atau indu+tif adalah 5ara +erja il&u$il&u e&4iris yang &endasar+an diri 4ada 4enga&atan atau e+s4eri&en untu+ sa&4ai +e4ada 4engetahuan yang u&u& ta+ terantah+an, 4engetahuan se&a5a& ini adalah 4engetahuan a ('steri'ri. 8ihat. A. 9*ni )eraf dan Mi+hael ?ua, Ilmu Pengetahuan& Sebuah Tin/auan Fil's'7s (Y*gya+arta )anisus, %1#, ==. 9elanjutnay ditulis )eraf, Ilmu Pengetahuan)
[1] Adi, Filsafat Ilmu..., C=.
[1] 9*etri*n* dan Rita Hana/, Filsafat Ilmu dan #et'd'l'gi Penelitian (Y*gya+arta A@?6, %C#, 11$1%.
[1] 9u4arlan 9uhart*n*, Filsafat Ilmu Pengetahuan& Pers'alan +sistensi dan 2aiat Ilmu Pengetahuan (;*gja+arta Ar$Ru33 Media, %G#, 01. Met*de ini da4at eruah &enjadi leih e+stri& a4aila di4aha&i aha satu$satunya yang da4at diseut seagai il&u 4engetahuan ji+a +eenarannya da4at
dila5a+ dan di+lari/+asi se5ara e&4iri5. :e&aha&an se&a5a& ini da4at &engarah +e4ada entu+ 8+m(irisme 1adial9.
[1] )eraf, Ilmu Pengetahuan), !$=.
[1] ;er*&e, The Phil's'(hy 'f S$ien$e)1"=. [1] Ibid., 1"0.
[1] 9urajiy*, Ilmu Filsafat), 00. [1] )eraf, Ilmu Pengetahuan ), C. [1] Ibid.
[1] Ibid., G
[1] Andre Jin*t*, ugistine’s The'ry 'f Kn'5ledge (.uletin4illar.*rg, "$$%1#, 1.
[1] A&sal Ba+htiar, Filsafat Ilmu (;a+arta Rajaali :ress, %1#, 1==.
[1] Al$Ia3ali, al-#un!iz min al-D{ala>l, diterj. Masyhur Aadi, Setiti 4ahaya dalam Kegela(an (9uraaya :r*gressif, %%#, "%.
[1] Muhyiddin Hairi 9hira3i, #ans Dual In$linati'n& n Islami$ ((r'a$h. ?iterj. ti -riana dan Ali Yahya, Tiai +g' dan Fitrah (;a+arata Al$Huda, %1#, C1. [1] Andre Jin*t*, ugistine’s The'ry 'f Kn'5ledge (.uletin4illar.*rg, "$$%1#, %.
[1] ;ujun, Filsafat Ilmu ), 1%.
q] The ,ian! ie# Pengantar Filsafat Ilmu(3o!$akarta: ,ibert$# ^c]c)# ]`' q] Ibid., ]``'
[1] Ah&ad -afsir, Filsafat Ilmu& #engurai *nt'l'gi, +(istem'l'gi, dan si'l'gi Pengetahuan (Bandung Re&aja R*sda+arya, %1#, "%$"".