• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Bu Uun Jadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Bu Uun Jadi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. Kasus pemicu kelompok Kasus pemicu kelompok 

Istri seorang pasien sedang bersiap-siap untuk pulang setelah perawatan infark  Istri seorang pasien sedang bersiap-siap untuk pulang setelah perawatan infark  myokardium mendekati anda dan memperlihatkan keprihatinannya mengenai apa yang myokardium mendekati anda dan memperlihatkan keprihatinannya mengenai apa yang harus dilakukan bila suaminya mengalami sakit jantung

harus dilakukan bila suaminya mengalami sakit jantung 1.

1. Pengkajian keperawatanPengkajian keperawatan A.

A. Keluhan utamaKeluhan utama

Pasien mengatakan setelah bekerja Pasien mengatakan setelah bekerja 2.

2. PatofiologiPatofiologi 3.

3. Bagaimana anda memberikan petunjuk untuk membuat persiapan bila terjadiBagaimana anda memberikan petunjuk untuk membuat persiapan bila terjadi kejadian seperti itu

kejadian seperti itu IM bagaimana cara pencegahanyaIM bagaimana cara pencegahanya 4.

4. Bagaimana perbedaan tindakan yang anda anjurkan bila berusia 40-60 tahunBagaimana perbedaan tindakan yang anda anjurkan bila berusia 40-60 tahun tinggal di daerah pedesaan atau

tinggal di daerah pedesaan atau perkotaanperkotaan 5.

5. Jelaskan rehabilitasi pasca IM yang harus dijalani pasienJelaskan rehabilitasi pasca IM yang harus dijalani pasien

INFARK MIOKARD INFARK MIOKARD 1.

1. DefinisiDefinisi

Infark miokard adalah kematian jaringan miokard

Infark miokard adalah kematian jaringan miokard yang diakibatkan oleh kerusakanyang diakibatkan oleh kerusakan aliran darah koroner moikard (Carpenito, 2001).

aliran darah koroner moikard (Carpenito, 2001).

Hudak & Gallo, 1994, infark miokard adalah akibat dari penyakit arteri koroner Hudak & Gallo, 1994, infark miokard adalah akibat dari penyakit arteri koroner (PAK) dengan kerus

(PAK) dengan kerusakan jaringan akan jaringan yang menyyang menyertai dan nekrosis.ertai dan nekrosis.

Infark miokard adalah kematian jaringan otot jantung yang ditandai adanya sakit Infark miokard adalah kematian jaringan otot jantung yang ditandai adanya sakit dada yang khas: lama sakitnya lebih dari 30 menit, tidak hilang dengan istirahat dada yang khas: lama sakitnya lebih dari 30 menit, tidak hilang dengan istirahat atau pemberian anti angina ( PKJPDN

atau pemberian anti angina ( PKJPDN Harapan Kita, 2001).Harapan Kita, 2001).

Infark miokard disebabkan oleh penurunan aliran darah melalui satu atau lebih Infark miokard disebabkan oleh penurunan aliran darah melalui satu atau lebih arteri koroner, mengakibatkan iskemia miokard d

(2)

Batasan karakteristik  Batasan karakteristik 

-- Subyektif Subyektif 

Ketidaknyamanan atau dispnea yang membutuhkan pengarahan tenaga . Ketidaknyamanan atau dispnea yang membutuhkan pengarahan tenaga . Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal.

Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal.

-- Obyektif Obyektif 

Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap aktifitas.

aktifitas. 2.

2. EtiologiEtiologi Ketidakadek

Ketidakadekuatan aliran uatan aliran darah akibat dari darah akibat dari penyempitan, sumbatan, arteri koronariapenyempitan, sumbatan, arteri koronaria akibat terjadinya aterosklerosis, atau penurunan aliran darah akibat syok atau akibat terjadinya aterosklerosis, atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan

perdarahan

Faktor resiko menurut Framingham : Faktor resiko menurut Framingham :

 Hiperkolesterolemia : Hiperkolesterolemia : > 275 mg/dl> 275 mg/dl 

 Merokok sigaret : > 20/hariMerokok sigaret : > 20/hari 

 Kegemukan : > 120 % dari BB idealKegemukan : > 120 % dari BB ideal 

 Hipertensi : > 160/90 mmHgHipertensi : > 160/90 mmHg 

 Gaya hidup monotonGaya hidup monoton Faktor-faktor lain yang dapat

Faktor-faktor lain yang dapat memungkinkan berkembamemungkinkan berkembangnya PAK adalah sbb ngnya PAK adalah sbb :: 

 Riwayat penyakit jantung keluargaRiwayat penyakit jantung keluarga 

 Kepribadian tipe A (sangat ambisius, pandangan kompetitif, serba cepat)Kepribadian tipe A (sangat ambisius, pandangan kompetitif, serba cepat) 

 Diabetes militus atau ters toleransi glukosa abnormalDiabetes militus atau ters toleransi glukosa abnormal 

 Jenis kelamin priaJenis kelamin pria 

 MenggunakMenggunakan kontrasepsi an kontrasepsi oraloral 

 MenopauseMenopause 

 Diet kolesterol tinggi dan lemak tiDiet kolesterol tinggi dan lemak tingginggi

3.

(3)

Secara khas nyeri dirasakan di daerah perikardial sering dirasakan sebagai suatu desakan, diperas, ditekan, dicekik, dan nyeri seperti terbakar, rasanya tajam dan menekan atau sangat nyeri, nyeri terus menerus, dan dangkal.

Nyeri dapat melebar ke belakang strenum sampai dada kiri, lengan kiri, leher, rahang, atau bahu kiri.

A. RiwayatKeperawatan 1. Keluhanutama

 Pusing  Lemas

 Tidak dapat tidur

2. Riwayatkesehatansekarang

Pernah beberapa kali masuk rumah sakit 3. Riwayatkesehatanmasalalu

Mempunyai darah tinggi 4. Riwayat psikososial

Psiko : pasien ingin cepat pulang Sosial : istri pasien sudah menjenguk 

Spiritual : pasien tidak beribadah Cuma berdoa.

4. Patofisiologi

Iskemia yang berlangsung lebih dari 30

 – 

45 menit akan menyebabkan kerusakan seluler yang irreversibel dan kematian otot atau nekrosis. Bagian miokardium yang mengelami infark atau nekrosis akan berhenti berkontraksi secara permanen. Jaringan yang mengalami infark dikelilingi oleh suatu daerah iskemik yang berpotensi dapat hidup. Bila pinggir daerah infark mengalami nekrosis maka besar dearah infark akan bertambah besar, sedangkan perbaikan iskemia akan memperkecil daerah nekrosis.

Infark miokardium biasanya menyerang daerah ventrikel kiri. Infark trasmural mengenai seluruh tebal dinding yang bersangkutan, sedangkan infark 

(4)

subendokardial terbatas pada separuh bagian dalam miokardium. Daerah lain yang biasanya terserang infark adalah bagian inferoir, lateral, posterior, dan septum, infark luas yang melibatkan bagian besar ventrikel dinyatakan sesuai dengan lokasi infark yaitu anteroseptal, anterolateral, inferolateral. Infark dinding ventrikel kanan  juga ditemukan pada sekitar seperempat kasus infark dinding posterior kiri, pada

kondisi ini disebut sebagai infark biventrikuler.

Otot yang mengalami infark akan mengalami serangkaian perubahan selama berlangsungnya proses penyembuhan, mula-mula otot yang mengalami infark  tampak memar dan sianotik akibat terputusnya alioran darah regional kemudian dalam jangka waktu 24 jam akan timbul edema pda sel-sel, respon peradangan disertai infiltrasi leukosit. Enzim-enzim jantung akan terlepas dari sel-sel ini, menjelang hari kedua atau ketiga mulai terjadi proses degradasi ringan dan pembuangan semua serabut nekrotik. Selama fase ini dinding nekrotik relatif tipis, kira-kira pada minggu ketiga mulai terbentuk jaringan parut. Lambat laun jaringan penyambung fibrosa menggantikan otot yang nekrosis dan mengalami penebalan yang progresif. Pada minggu keenam parut sudah terbentuk dengan jelas.

Akibat yang terjadi karena infark miokardiun adalah daya kontraksi menurun, gerakan dinding abnormal, perubahan daya kembang dinding ventrikel, pengurangan curah sekuncup, pengurangan fraksi ejeksi, peningkatan volume akhir sistolok dan akhir diastolik ventrikel serta peningkatan akhir diastolik ventrikel kiri.

Derajat gangguan fungsional akibat infark tergantung dari :

 Ukuran infark : infark yang melebihi 40 % miokardium berkaitan dengan insiden syok kardiogenik tinggi.

 Lokasi infark : lokasi di dinding anterior lebih besar kemungkinannya mengurangi fungsi mekanik dibandingkan dengan kerusakan dinding inferior.

 Fungsi miokardium yang terlibat : infark tua akan membahayakan fungsi miokardium sisanya.

(5)

 Sirkulasi kolateral : baik melalui anastomosis arteria yang sudah ada atau melalui saluran yang baru terbentuk, dapat berkembang sebagai respon terhadap iskemia yang kronik dan hipoperfusi regional guna memperbaiki aliran darah yang menuju ke miokardium terancam.

 Mekanisme kompensasi dari kardiovaskular : mekanisme ini bekerja untuk  mempertahankan curah jantung dan perfusi perifer.

Kompensasi terhadap infark adalah sebagai berikut :  Peningkatan frekuensi jantung dan daya kontraksi.  Vasokonstriksi umum.

 Retensi natrium dan air.  Dilatasi ventrikel.  Hipertropi ventrikel. Skema patofisiologi Miokard iskemik Miocardial o2 demand meningkat Coronery ferfusi menurun Diastolic filling menurun

Heart rate meningkat

Suplai O2 kemiokardial menurun

Hypoxia menurun

Altered cell mee integrity

Kontraksi miokard menurun

Cardiac output menurun Pheriperal

vasocontriction Afterload menurun

(6)

Diagnosa

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial, frekuensi, irama dan konduksi listrik.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveolus yang diakibatkan oleh tekanan kapiler paru.

3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya curah  jantung/meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air.

4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai okigen, kelemahan umum, dan immobilisasi.

N o

Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1 Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas -Curah  jantung mencukupi kebutuhan individual menunjuk  kan tanda vital dalam batas yan bisa 1. Auskultasi nadi apikal dan mengkaji frekuensi, irama 1. Mengetahui terjadinya takikardi (meskipun pada saat istirahat) untuk  Respon simpatetic

Arterial pressure menurun

(7)

miokardial, frekuensi, irama dan konduksi listrik  -komplikasi teratasi -tingkat aktivitas optimal -proses penyakit dimengerti diterima -melaporka n penurunan dispnea -ikut serta dalam aktivitas yang menguran gi beban kerja  jantung  jantung . 2. Catat bunyi  jantung 3. Mengkaji kulit terhadap adanya pucat dan sianosis 4. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/maske r dan obat sesuai indikasi (kolaborasi) mengkompensas i penurunan kontraktilitas ventrikel. 2. Pada auskultasi, S1 dan S2 mungkin terdengar lemah karena menurunnya kerja pompa. Irama Gallop umum (S3 dan S4) dihasilkan sebagai aliran darah ke serambi yang disteni. Murmur dapat menunjukkan Inkompetensi/st enosis katup. 3. Pucat menunjukkan menurunnya perfusi perifer ekunder terhadap tidak  adekutnya curah  jantung, vasokontriksi

(8)

dan anemia. Sianosis dapt terjadi sebagai refrakstori GJK. Area yang sakit sering berwarna biru atu belang karena peningkatan kongesti vena. 4. Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk  melawan efek  hipoksia/iskemi a. Banyak obat dapat digunakan untuk  meningkatkan volume sekuncup, memperbaiki kontraktilitas dan menurunkan kongesti 2 Gangguan pertukaran gas berhubungan Gangguan pertukaran gas berkurang Menunjuk  kan status pernafasa n yang 1.Pantau bunyi nafas dan catat adanya crackles pada pasien. 1. Menyatakan adanya kongesti paru/pengumpul an secret

(9)

dengan perubahan membran kapiler-alveolus yang diakibatkan oleh tekanan kapiler paru.

atau hilang normal berdasark  an : PaO2 PaCO2, pH arteri, dan saturasi o2 dalam batas normal 2.Ajarkan/anjurkan pasien batuk  efektif, nafas dalam. 3.Membantu pasien untuk melakukan perubahan posisi secara berkala. 4.Pantau hasil dari GDA dan nadi oksimetri. menunjukkan kebutuhan untuk  intervensi lebih lanjut. 2. Membersihkan  jalan nafas dan

memudahkan aliran oksigen. 3. Membantu mencegah terjadinya atelektasis dan pneumonia pada pasien. 4. Hipoksemia dapat memberat selama edema paru. 3 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya Keseimban gan volume cairan dapat dipertahan Memperta hankan keseimban gan cairan seperti dibuktikan 1.Pantau pengeluaran urine, catat jumlah dan warna saat dimana diuresis terjadi. 2.Pantau/hitung 1. Pengeluaran urine mungkin sedikit dan pekat karena penurunan perfusi ginjal.

(10)

curah  jantung/meni ngkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air kan selama dilakukan tindakan keperawat an oleh tekanan darah dalam batas normal, tak ada distensi vena perifer/  vena dan edema dependen, paru bersih dan berat badan ideal ( BB ideal TB

 – 

100 ± 10 %) keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam. dan terapkan terapi diuretic. 3.Pertahakan

pasien duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler selama fase akut. 4.Kaji bisisng usus. Catat keluhan anoreksia, mual, distensi abdomen dan konstipasi. 5.Kolaborasi

dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang akan dilakukan oleh pasien. Posisi terlentang membantu diuresis sehingga pengeluaran urine dapat ditingkatkan selama tirah baring. 2. Terapi diuretic yang diberikan dapat menyebabkan kehilangan cairan tiba-tiba/berlebihan sehingga terjadi hipovolemia. 3. Posisi tersebut meningkatkan filtrasi ginjal dan menurunkan produksi ADH sehingga meningkatkan diuresis. 4. Kongesti visceral (terjadi pada GJK lanjut) dapat

(11)

mengganggu fungsi gaster/intestinal. 5. Pasien perlu diberikan diet yang tepat untuk  memenuhi kebutuhan kalori dalam pembatasan natrium. 4 Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimb angan suplai okigen, kelemahan umum, dan immobilisasi Terjadi peningkata n toleransi pada klien setelah dilaksanak  an tindakan keperawat an selama di perawatan -berpartisip asi aktif  pada aktivitas yag diinginkan , memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri. -mencapai peningkat an toleransi 1.Periksa tanda vital sebelum dan setelah aktivitas, khususnya bila klien menggunakan vasodilator dan obat-obat diuretic. 2.Catat respons kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat adanya takikardi, diritmia, dispnea berkeringat dan pucat. 1. Hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas karena efek obat (vasodilasi), perpindahan cairan (diuretic) atau pengaruh fungsi jantung. 2. Penurunan/ketid akmampuan miokardium untuk 

(12)

aktivitas yang dapat diukur, dibuktikan oleh menurunn ya kelemaha n dan kelelahan dan tanda vital DBN selama aktivitas 3.Evaluasi peningkatan intoleran aktivitas. 4.Implementasi program rehabilitasi jantung. meningkatkan volume sekuncup selama aktivitas dpat menyebabkan peningkatan segera frekuensi  jantung dan kebutuhan oksigen juga peningkatan kelelahan dan kelemahan. 3. Dapat menunjukkan peningkatan dekompensasi  jantung daripada kelebihan aktivitas. 4. Peningkatan bertahap pada aktivitas menghindari kerja  jantung/konsum si oksigen berlebihan. Penguatan dan perbaikan fungsi

(13)

 jantung dibawah stress, bila fungsi jantung tidak dapat membaik  kembali.

Bagaimana cara penanggulangannya kalau terulang kembali bila terjadi : 1. Menangani timbulnya gejala.

A. Melaporkan diri ke fasilitas darurat terdekat bila terasa tertekan atau nyeri dada yang tidak hilang detelah 15 menit dengan nitrogliserin

B. Menghubungi dokter bila terjadi yang berikut: a. Napas pendek 

b. Pingsan

c. Denyut jantung yang cepat atau lambat d. Bengkak pada kaki atau tumit

2. Tindakan yang harus dianjurkan perawat kepada pasien bila ia berusia 40-an atau akhir 60-an, tinggal didaerah perkotaan atau daerah pedesaan :

Penanganan nutrisi pada MCI

Nutrisi merupakan bagian penting dari program rehabilitasi  jantung. Perencanaan nutrisi yang baik dapat mencegah terjadinya serangan jantung, pasien boleh mengkonsumsi makanan apapun, terutama sayur, buah, berbagai jenis padi, kacang dan biji-bijian. Selama minggu pertama periode serangan jantung, pasien hanya diperbolehkan mengkonsumsi sedikit daging rendah garam, menghindari minuman dingin, mengkonsumsi lebih banyak sayuran (kembang kol, asparagus, wortel). Mencegah daging berwarna merah mengandung banyak lemak, margarin dan makanan yang diproses ulang yang banyak mengandung asam lemak.

(14)

Terapi nutrisi dengan metode reversal dapat ditentukan dengan pendeteksian awal dengan menggunakan PET (Positron Emission Tomography) scan. Tindakan selanjutnya diikuti dengan obat penurun kolesterol yang dikombinasi dengan diet rendang lemak, pengontrolan BB (penurunan intake kalori karbohidrat, latihan, manajemen sters, dan berhenti merokok dan minum alkohol). Hal diatas merupakan langkah alternatif yang efektif untuk revaskularisasi pada hampir semua pasien. Kunci dari reversal terapi adalah menurunkan kadar lemak dan kolesterol.

Mengkonsumsi magnesium yang terdapat pada tahu, tepung, brokoli, kentang, lobak, bayam dapat membantu mengatur aktivitas  jantung, kemudian mengkonsumsi bawang putih dan 3 butir cengkeh sehari dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida, mencegah pembentukan trombus, dan menurunkan tekanan darah. Bawang merah mengadung antioksidan, lada merah dapat menurunkan kolesterol, melebarkan arteri, meningkatkan aliran darah, menghambat pengumpulan platelet darah. Konsumsi lada merah sebanyak 1 sdt dicampur 1 gelas air pada saat serangan awal akan dapat mengurangi nyeri.

Para peneliti menemukan bahwa dengan mengkonsumsi walnuts 1 ons setiap hari (7 biji) dpat menurunkan resiko serangan jantung sebanyak 8-10%. Untuk menguatkan jantung, pasien dapat mengkonsumsi 1 sdt madu 3 kali sehari selama beberapa minggu (kontaindikasi untuk pasien DM).

Diet untuk pasien dengan MCI menurut Donna&Warkman (2006) terdiri dari:

 Kalori sejumlah 50%-55% karbohidrat, 30%-35% karbohidrat kompleks, 10% gula sederhana, kurang dari 30% lemak, 15% lemak mono ansaturated, 10% lemak poli ansaturated, 12-20% protein.

(15)

 Batasi intake kolesterol kurang dari 300mg/hari, batasi intake sodium

Pendidikan kesehatan pada klien MCI

Pendidikan kesehatan yang diberikan pada pasien MCI diantaranya yaitu :

a. Memberikan informasi penanganan dalam menghadapi stress b. Berikan penjelasan tentang bahaya merokok pada pasien,

menganjurkan untuk berhenti merokok pada pasien perokok  dan menganjurkan untuk tidak mulai merokok bagi pasien yang bukan perokok 

c. Pengaturan diet : konsumsi kalori tubuh yang proporsional sesuai arahan dari petugas kesehatan (gizi), membatasi asupan kolesterol dan intake natrium

d. Menganjurkan untuk melakukan olah raga teratur dan aktivitas fisik secara normal sesuai kemampuan pasien

e. Menjaga berat badan dalam batas normal dan kestabilan tekanan darah serta gula darah

f. Mengurangi aktivitas seksual

g. Mengecek secara rutin nilai laboratorium seperti kolesterol, gula darah, LDL dan HDL

Terapi komplementer keperawatan untuk Miocard Infark 1. Terapi ozon

Ozon (O3) adalah komponen udara segaryang terjadi secara alami sebagai hasil dari reaksi antara sinar ultraviolet dari matahari dengan lapisan atas atmosfer bumi dan membentuk lapisan pelindung yang melindungi bumi.

Ozon untuk pengobatan dibuat dengan cara mengaktifkan oksigen berstandar mutu media dengan menggunakan listrik untuk menghasilkan

(16)

ozon. Setelah masuk kedalam tubuh melalui pembuluh darah ozon akan terpecah menjadi O2 dan O atom oksigen tunggal. Oksigen bermanfaat bagi kelangsungan hidup sel sedangkan satu atom tunggal oksigen adalah oksilizer berenergi tinggi yang dapat membakar mikroorganisme yang berbahaya dalam tubuh.

Manfaat terapi ozon pada pasien MCI (Myocard Infark) :

 Melancarkan sirkulasi darah

 Mengencerkan darah yang pekat dan kental

 Membersihkan plak-plak yang ada pada dinding pembuluh darah, melenturkan pembuluh darah, mencegah terjadinya luka dan perdarahan pada dinding pembuluh darah, sehingga mengurangi penyempitan dan mencegah penyumbatan pembuluh darah

 Meningkatkan elastisitas dan metabolisme sel-sel darah sehingga suplai dan kebutuhan oksigen keseluruh tubuh terpenuhi secara maksimal

 Menurunkan kadar trigliserida, kolesterol, asam urat, menstabilkan tekanan darah

 Meningkatkan fungsi dan kekuatan pompa jantung sehingga volume darah meningkat

 Meningkatkan metabolisme dan daya tahan tubuh terhadap penyakit  Mengoksidasi toksin-toksin yang tertimbun dalam tubuh

 Memperbaiki fungsi transportasi oksigen dari darah ke jaringan  Meningkatkan stimulasi pertumbuhan sel-sel darah baru

 Memenuhi seluruh sel tubuh dengan oksigen murni

 Merangsang aktifitas hemoglobin dan meningkatkan penyerapan sekaligus pelepasan oksigen diplasma hingga ke jaringan 10 kali lipat lebih banyak 

Aplikasi Ozon terapi :

- Polyatomic Oxygen Ozon Apheresis therapy merupakan metode ozon terpai yang menggunakan prosedur dialysis (resirkulasi darah)

(17)

- Ozonated saline Infusion adalah suatu metode ozon terapi dengan memberikan cairan infuse 0,9% yang telah diproses dengan ozon dan oksigen terlebih dahulu

- Rectal insufflation adalah terapi insuflasi dengan campuran ozon, kemudian dimasukkan melalui anus dengan menggunakan disposibel kateter

2. Terapi Herbal : salah satu terapi yang dapat dimanfaatkan adalah buah merah karena banyak mengandung betakaroten, tokoferol dan asam lemak  seperti asam oleat, linoleat, linolenat dan dekanoat disamping berbagai vitamin dan mineral seperti kalsium dan Fe (zat besi). Kandungan tokoferol dalam buah merah dapat mencegah penyakit jantung koroner. 3.  Millimeter wave therapy, terapi ini digunakan kepada pasien dengan

penyakit iskemik jantung dan hipertensi. Penelitian menyatakan bahwa millimeter wave terapi ini dapat meningkatkan efek antiangina dan menjaga kestabilan hemodinamik pasien infark myocard akut.

2. Rehabilitasi Pasca MCI yang harus dijalani pasien.

Setelah pasien menderita MI bebas dari gejala, maka program rehabilitasi aktif harus dimulai.

Tujuan rehabilitasi bagi pasien MI adalah mengembangkan dan memperbaiki kualitas hidupnya. Tujuan jangka pendeknya adalah mengembalikan sesegera mungkin ke gaya hidup normal atau mendekati normal. Tujuan tersebut hanya bias dicapai dengan mendorong aktivitas fisik dan penyesuaian fisik,member pendidikan terhadap pasien maupun keluarganya dan memulai penyuluhan psikososial dan bimbingan bila diperlukan.

Tahap-tahap rehabilitasi jantung biasanya terjadi dalam 4 tahap.

Tahap 1 dimulai segera setelah terjadi episode akut penyakit, biasanya pada pasien pada saat diunit perawatan jantung.

Tahap 2 terjadi pada saat menjelang pemulangan pasien, selama tahap kedua ini perawat dapat membantu pasien kearah mencapai tujuan untuk hidup

(18)

mandiri, meskipun masih dalam tirah baring ketat. Rahap ini dicapai dengan mengarahkan fikiran pasien dimana ia akan dapat aktif kembali. Tujuan disini bukan untuk merubah gaya hidup pasien secara total, tetapi mendorong penyesuaian yang diperlukan. Sebaiknya hindari perhatian terhadap hal-hal yang tidak dapat dilakukan pasien. Melaikan dorongan pencapaian jangka pendek dan  jangka panjang berdasarkan kebutuhan masing-masing individu. Perjalanan

penyakit perlu diperjelaskan, jawab semua pertanyaan dengan jujur, dan beri keyakinan kepada pasien bahwa kebanyakan orang mampu beraktivitas kembali setelah MI. Pendekatan yang positif ini akan membatu pasien agar tidak  mengalami defek jantung.

Tahap 3 dimulai saat pasien pulang kerumah dan berlangsung selama masa pemulihatujuan tahap 3 adalah mengembalikan aktivitas pasien dalam tingkat yang memungkinkanya bekerja atau kembali ke aktivitas yang biasa dilakukan sebelum terjadi penyakit. Tahap ini biasanya dilakukan dengan mendaftarkan pasien pada suatu program rehabilitasi formal yang mengawasi aktifitas dan latihan secara bertahap. Program rehabilitasi rawat jalan pasien  jantung ini dirancang untuk membantu terlaksananya jadwal kerja dan aktivitas pasien. Kebanyakan program seperti ini menjadwalkan pertemuan pada pagi hari, sore hari atau malam sehingga pasien yang telah kembali bekerja dapat menyusun jadwal pertemuan sesuain aktuvitas harian mereka.

Tahap 4 difokuskan pada penyesuaian jangka panjang dan pada pemeliharaan stabilitas kardiovaskuler. Pada tahap ini pasien biasanya sudah mampu mengatur diri sendiri dan tidak memerlukan program pengawasan. Tujuan tiap tahap ditentukan dan didasarkan pada pencapaian pasien tahap sebelunya.

 Penyesuaian fisik. Sepanjang seluruh tahap rehabilitasi, tujuan aktivitas dan toleransi latihan dicapai melalui penyesuaian fisik, yang dilakukan untuk  memperbaiki efisiensi jantung. Efisiensi jantung tercapai bila pekerjaan dan aktivitas sehari-hari telah dilakukan dengan frekuensi jantung dan t ekanan darah yang rendah, sehingga mengurangi kebutuhan oksigen dan beban kerja jantung.

(19)

Perbedaan tindakan yang dianjurkan pada pasien 40-60 tahunan yang tinggal di kota dan didesa adalah:

Pada orang desa berika penyuluhan tentang penyakitnya, faktor-faktor apa saja yang dapat mencetuskan dan dapat mengurangi gejala IM, dan memberikan cara pengunaan obat, ajari gaya hidup sehat.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabet.2000, Buku saku patofisiologi, Jakarta,EGC

Doenges, Marylinn E.2010, Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC Underwood, J C E 1999, Pathologi Volume 1, Jakarta, EGC

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) konflik yang terjadi bermula dari kegiatan sehari-hari antara anak dan orangtua, (2) penyelesaian konflik umumnya anak meminta maaf

Keberadaan kurator dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 terdapat dalam Pasal 12 ayat (1) yang menyebutkan terhitung sejak tanggal putusan pernyataan pailit

kemudian anda di minta untuk mengisi form-form yang ada di sana diantaranya adalah : Database Name, yaitu sesuai dengan database yang telah kita buat tadi yaitu kalau saya

a) Tawaran pengajian ini adalah tertakluk kepada kesahihan maklumat dalam permohonan online dengan dokumen asal yang dikemukakan. Jabatan Pendidikan Politeknik

 S S is istem l tem liim mfa merupakan sistem fa merupakan sistem pengangkut pengangkut an dalam an dalam badan badan yang mem yang membant bant u sistem u sistem pered.. pered

Menyusun laporan keuangan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan perusahaan untuk memastikan laporan keuangan tersebut dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip PSAK dan

Yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam” adalah Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber

Disamping itu, mengingat uji coba produk media yang dilakukan secara terbatas maka perlu penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih luas sehingga produk media