• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR SNI_Keselamatan - kenyamanan Bangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR SNI_Keselamatan - kenyamanan Bangunan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

No. Judul Standar Nomor Standar Ruang Lingkup

D Pemukiman (Cipta Karya)

2. Keselamatan & Kenyamanan Bangunan Metoda Uji

1. Metode Pengujian Jalar Api Pada Permukaan Bahan Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Rumah dan Gedung.

SNI 03-1739-1989 Metode ini digunakan untuk menentukan mutu bahan bangunan dalam kelompok sukar terbakar (semi non-combustible), menahan api (fire retardant), agak menahan api (semi fire retardant) dan mudah terbakar (easilytible).

2. Metode Pengujian Bakar Bahan Bangunan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

SNI 03-1740-1989 Metode ini digunakan untuk menentukan sifat bahan bangunan yang tidak terbakar dan yang dapat terbakar pada bangunan rumah dan gedung

3. Metode Pengujian Tahan Api Komponen Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung

SNI 03-1741-1989 Metode ini digunakan untuk menentukan klasifikasi ketahanan api dari komponen bangunan yang dinyatakan dalam satuan waktu 1/2 jam, 1 jam, 2 jam dan 3 jam

4. Metode Pengujian Cat Penghambat Api

SNI 03-6770-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan secara kuantitatif sifat-sifat penghambat api pada bahan lapisan cat atau sistem lapisan cat pada kayu 5. Metode Pengujian Sifat

Penyalaan Bahan Bangunan

SNI 03-6771-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan sifat nyala pada suatu permukaan rata, kaku maupun semi kaku dari suatu bahan bangunan atau komposit yang diuji pada posisi tegak

6. Metode Pengujian Proteksi Kebakaran Terhadap Pintu Kebakaran Pada Bangunan.

SNI 03-7566-2002 Metode ini digunakan untuk melaksanakan pengujian proteksi kebakaran terhadap pintu kebakaran pada bangunan.

Spesifikasi 7. Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem sprinkle otomatis untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. SNI 03-3989-2000 Revsisi SNI 03-3989-1995

Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum pada pemasangan springkler dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

8. Spesifikasi Campuran Cat Siap Pakai Berbahan Dasar Minyak

SNI 06-4827-1998 Spesifikasi ini meliputi persyaratan teknis campuran cat siap pakai berbahan dasar minyak warna putih dan warna lain dari jenis alkyd resin untuk digunakan sebagai lapis penutup pada permukaan kayu dan logam di dalam dan di luar ruangan. 9. Spesifikasi alat

pemadam api potable

SNI 03-1746-2000 Revisi SNI 03-1746-1989

Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi dalam upaya penyelamatan manusia dan meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran.

(2)

10. Spesifikasi Hidran

Kebakaran Tabung Basah

SNI 03-6382-2000 Spesifikasi ini meliputi bermacam-macam tipe dan kelas hidran kebakaran tabung basah, untuk dipasang pada jaringan sistem pelayanan air minum di permukiman

11. Spesifikasi Peralatan Pengolah Udara Individual sebagai Sistem Pengendalian Asap Terzona dalam Bangunan Gedung.

SNI 03-6383-2000 Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan peralatan pengolahan udara individual sebagai sistem pengendalian asap terzona di dalam bangunan gedung

12. Spesifikasi Proteksi untuk Bukaan pada Konstruksi Tahan Api

SNI 03-6415-2000 Spesifikasi ini mencakup persyaratan proteksi bukaan konstruksi tahan api yang dibuat untuk tempat penembusan sistem cerobong

13. Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara di Dapur dan Ruang Parkir sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan

SNI 03-6420-2000 Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk jenis-jenis sistem pengolahan udara

14. Instalasi Pompa yang Dipasang Tetap untuk Proteksi Kebakaran

SNI 03-6570-2001 Standar ini berhubungan dengan pemilihan dan instalasi pompa yang memasok air untuk proteksi kebakaran pada bangunan gedung. Hal yang dipertimbangkan termasuk :

Pasokan air, pelepasan, dan peralatan pelengkap, Pasokan daya, penggerak elektrik dan kontrol, turbin uap penggerak dan kontrol, uji serah terima dan pengoperasian standar ini tidak mencakup kapasitas sistem pasokan air dan persyaratan tekanan maupun persyaratan yang mencakup pemeriksaan berkala, pengujian dan pemeliharaan sistem pompa kebakaran.

15. Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung

SNI 03-6571-2001 • Standar ini ditujukan untuk keselamatan jiwa dan perlindungan harta benda terhadap bahaya kebakaran.

• Standar ini digunakan untuk perancangan, instalasi, pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan dari sistem pengolah udara mekanik baru atau perbaikan yang juga digunakan sebagai sistem pengendalian asap.

• Standar ini menetapkan kriterial minimal untuk perancangan sistem pengendalian asap, sehingga memungkinkan penghuni menyelamatkan diri dengan aman dari dalam bangunan, atau bila dikehendaki ke dalam daerah aman di dalam bangunan;

• Tujuan dari standar ini sebagai pedoman dalam menerapkan sistem yang menggunakan perbedaan tekanan dan aliran udara untuk menyempurnakan satu atau lebih.

16. Spesifikasi Damper Kebakaran

SNI 19-6718-2002 Spesifikasi ini memuat persyaratan bahan, rancangan, pembuatan, kinerja pengujian dan penandaan damper kebakaran yang dapat berbentuk persegi atau bulat, sudu penutup tunggal atau ganda dan mempunyai cara kerja engsel atau buka tutup tirai.

(3)

Sistem Ventilasi

Mekanis dan Sistem Tata Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan (Damper Kebakaran)

berlaku untuk semua sistem pengolahan udara, termasuk sistem prakiraan tekanan udara tidak termasuk unit individual yang memiliki laju aliran udara kurang dari 1000 liter/ detik dalam semua ruang tertutup 18. Spesifikasi Umum Sistem Pengo-lahan Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan

SNI 03-6768-2002 Spesifikasi ini menjelaskan sasran dari pengendalian asap dan persyaratan umum sistem pengolahan udara yang dapat digunakan untuk pengendalian asap. 19. Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara Sentral Sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan

SNI 03-6769-2002 Spesifikasi ini mencakup persyaratan mengenai sistem pengolahan udara sentral sebagai pengendali asap kebakaran dalam bangunan gedung dan dilakukan dengan dua cara yaitu : Pengendalian asap cara pembersihan dan Pengendalian asap terzona.

20. Spesifikasi Bahan Bangunan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung

SNI 03-7565-2002 Spesifikasi ini digunakan sebagai ketentuan teknis untuk pemilihan dan penggunaan bahan bangunan dalam upaya mengurangi resiko terhadap bahaya kebakaran, serta memperkecil resiko timbulnya kebakaran dan menyebarluasnya api

21. Keselamatan pada Bangunan Fasiltas Pelayanan Kesehatan SNI 03-7011-2004 (SK BSN No.13/ Kep/ BSN-SNI.04/ 05/ 2004, 13 Mei 2004)

Standar ini menetapkan kriteria untuk meminimalkan bahaya kebakaran, ledakan, dan kelistrikan pada bangunan fasilitas yang memberikan pelayanan kesehatan untuk manusia. Apendiks D mencakup prinsip perancangan dan penggunaan elektrikal dan peralatan elektronik yang membangkitkan arus berfrekuensi tinggi untuk pengobatan medik di rumah sakit, klinik, fasilitas ambulatori, dan klinik gigi, baik yang tetap atau bergerak (mobile). Standar ini memuat persyaratan minimum untuk kinerja, pemeliharaan, pengujian, dan tindakan yang aman untuk fasilitas, bahan, peralatan, dan peranti, termasuk bahaya lain yang terkait dengan bahaya prime.

22. Sistem manajemen asap di dalam mal atrium dan ruangan bervolume besar SNI 03-7012-2004 (SK BSN No.13/ Kep/ BSN-SNI.04/ 05/ 2004, 13 Mei 2004)

Standar ini menetapkan metodologi untuk memperkirakan lokasi asap di dalam ruangan bervolume besar, yang disebabkan oleh kebakaran dalam ruangan tersebut atau dalam suatu ruangan yang bersebelahan. Metodologi ini meliputi dasar teknik untuk membantu perancangan, pemasangan, pengujian, pengoperasian, dan pemeliharaan dari sistem manajemen asap yang baru atau pembaharuan (retrofit) yang dipasang dalam bangunan yang mempunyai ruangan bervolume besar untuk manajemen asap di dalam ruangan yang terjadi kebakaran atau antara ruangan yang tidak dipisahkan oleh penghalang asap. Bangunan yang termasuk di dalam lingkup standar ini adalah atrium, mal tertutup, dan ruangan bervolume besar yang sejenis (lihat SNI 03-6571-2001 Sistem Pengendalian Asap Kebakaran Pada Bangunan Gedung). Standar ini tidak ditujukan untuk gudang, fasilitas manufaktur, atau ruangan serupa lainnya. Standar ini tidak menetapkan metodologi untuk

(4)

menilai pengaruh asap terhadap orang, harta milik ataupun kelangsungan usaha atau proses.

23. Proteksi Bangunan terhadap petir – Bagian 1: Prinsip umum SNI 03-7015-2004 (SK BSN No.13/ Kep/ BSN-SNI.04/ 05/ 2004, 13 Mei 2004)

Standar ini menetapkan persyaratan untuk sistem proteksi petir yang berlaku secara umum pada bangunan gedung dan peralatan yang ada di dalamnya.

Tujuan standar ini adalah memberikan petunjuk untuk perancangan, instalasi, pemeliharaan sistem efektif untuk proteksi bangunan gedung dan peralatan listrik terhadap petir dan inspeksi sistem proteksi petir.

Standar ini tidak mencakup penerapan pada : a) sistem rel kereta api;

b) sistem transmisi, distribusi, dan pembangkitan listrik di luar bangunan;

c) sistem telekomunikasi di luar bangunan ; dan d) instalasi kendaraan, kapal laut, pesawat udara,

dan lepas pantai.

Perlu diperhatikan bahwa sistem proteksi petir tidak dapat mencegah terjadinya petir. Suatu sistem proteksi petir yang dirancang dan dipasang sesuai dengan standar ini, tidak dapat menjamin proteksi terhadap bangunan gedung, manusia atau obyek secara mutlak; namun demikian penggunaan Standar ini akan mengurangi secara nyata risiko kerusakan yang disebabkan petir terhadap bangunan gedung yang diproteksinya.

Tata Cara 24. Tata Cara Instalasi

Petir Untuk Bangunan.

SNI 03-3990-1995 Revisi 1991

Depnaker

Pedoman ini bertujuan untuk membentuk sistem yang baik dan aman tanpa menimbulkan bahaya bagi manusia dan benda lain yang berada di dalam, di luar atau di sekitar bangunan

25. Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

SNI 03-1735-2000 Revisi SNI 03-1735-1989

Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta benda dan kelangsungan fungsi bangunan.

26. Tata Cara

Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung

SNI 03-1736-2000 Revisi SNI 03-1736-1989

Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

27. Tata cara

pemasangan sistem tegak dan slang untuk pencega-han bahaya kebakaran pada bangunan gedung. SNI 03-1745-2000 Revisi SNI 03-1745-1989

Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalam pemasangan sistem hidran untuk memberikan persyaratan minimum pada pemasangan sistem hidran dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.

28. Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem-Deteksi keba-karan untuk Pencegahan SNI 03-3985-2000 Revisi SNI 03-3985-1995

Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum pada pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran sehingga bila terjadi kebakaran dapat diketahui secara cepat dan tepat

(5)

Bahaya Kebakaran

pada Bangunan Gedung

29. Tata Cara Pencatatan Pemeliha-raan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Fasilitas Pengolahan Sampah

SNI 19-6411-2000 Tata cara ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi pengelola fasilitas pengolah sampah yang bertanggung jawab untuk membuat catatan kondisi kesehatan dan keselamatan para pekerja

30. Tata Cara

Pemasangan Damper Kebakaran

SNI 03-6462-2000 Tata cara ini digunakan untuk menentukan persyaratan pemasangan alat damper kebakaran dan juga damper asap yang memenuhi spesifikasi damper kebakaran

31. Tata Cara Penanggulangan Keadaan Darurat untuk Bangunan

SNI 03-6464-2000 Tata cara ini mengatur prosedur yang direkomendasikan untuk keselamatan manusia atau penghuni saat terjadi keadaan darurat dalam bangunan gedung.

32. Tata Cara

Perencanaan Sistem Udara Bertekanan untuk Sarana Jalan Keluar Kedap Api

SNI 19-6470-2000 Tata cara ini mencakup tujuan, kriteria kinerja dan ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dalam sistem udara bertekanan untuk sarana jalan keluar kedap udara

33. Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung SNI 03-2396-2001 Revisi SNI 03-2396-1991

• Standar tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan alami siang hari, dan bertujuan agar diperoleh sistem pencahayaan alami siang hari yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.

• Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan alami siang hari dalam bangunan gedung. 34. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung

SNI 03-6572-2001 • Standar “Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung” ini dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perancangan, pembangunan dan pengelolaan gedung, dan bertujuan untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan bagi tamu dan penghuni yang berada maupun yang menempati gedung tersebut. • Standar ini diberlakukan terhadap kinerja

peralatan (equipment) dan komponen sesuai kriteria penggunaan energi yang efektif untuk instalasi baru dan penggantian peralatan dan komponen sistem ventilasi dan pengkondisian udara, tidak termasuk dalam standar ini peralatan refrigerasi yang tidak dipakai untuk ventilasi atau pengkondisian udara dalam gedung.

35. Tata Cara

Perancangan Sistem Transportasi Vertikal dalam Gedung (lif)

SNI 03-6573-2001 • Standar Tata cara perancangan sistem transportasi dalam gedung (Lif) ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana, pelaksana dan pengelola bangunan gedung dalam penggunaan Lif kelengkapan-kelengkapannya.

• Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem transportasi dalam gedung (Lif) untuk dapat

(6)

terwujudnya pemakaian Lif yang nyaman, aman dan handalan.

36. Tata Cara Perancangan

Pencahayaan Darurat, Tanda Arah dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan Gedung

SNI 03-6574-2001 • Standar pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai standar minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan gedung.

• Dengan mengikuti standar ini diharapkan

diperoleh bangunan gedung yang memenuhi syarat keamanan sesuai ketentuan yang berlaku untuk bangunan. 37. Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan Gedung

SNI 03-6575-2001 • Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan buatan dan sebagai pegangan bagi para pemilik / pengelola gedung di dalam mengoperasikan dan memelihara sistem pencahayaan buatan.

• Agar diperoleh sistem pencahayaan buatan yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan, dan memenuhi ketentuan yang berlaku untuk bangunan gedung.

• Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan buatan dalam bangunan gedung. 38. Tata Cara

Perencanaan Proteksi Bangunan dan

Peralatan terhadap Sambaran Petir

SNI 03-6652-2002 Standar ini menetapkan suatu tata cara perencanaan proteksi bangunan dan peralatan instalasi SPP untuk bangunan gedung sampai ketinggian 60 m. Kasus berikut adalah di luar lingkup standar ini :

a. Sistem rel kereta api;

b. Sistem transmisi, distribusi, dan pembangkit listrik di luar bangunan;

c. Sistem telekomunikasi di luar bangunan;

d. Instalasi kendaraan, kapal laut, pesawat udara, dan lepas pantai.

39. Tata Cara

Perencanaan Sistem Pemadam Api FM 200 (hfc-227ea)

SNI 19-6772-2002 Tata cara ini memuat persyaratan yang harus dipenuhi sistem pemadam api dengan bahan HFC – 227 ea (FM-200) yang digunakan pada ruang tertutup bangunan gedung dan berlaku untuk sistem catu tunggal dan sistem catu terdistribusi.

Referensi

Dokumen terkait