• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINGLE CHANNEL ANALYZER MENGGUNAKAN LM-311 SEBAGAI KOMP ARA TOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINGLE CHANNEL ANALYZER MENGGUNAKAN LM-311 SEBAGAI KOMP ARA TOR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

MODIFIKASI

SINGLE CHANNEL ANALYZER MENGGUNAKAN

LM-311 SEBAGAI KOMP ARA TOR

Jumari, Djuningran, Nurhidayat S

Puslitbang Teknologi Maju - BATAN Yogyakarta

ABSTRAK

MOlJlFIKASI SINGLE CHANNEL ANAL YZER MENGGUNAKAN LM311 SEBAGAI

KOMPARA TOR. Telah dilakukan modifikasi Single Channel Analyzer (SCA) dengan

menggunakan IC LM311 sebagai komparator. IC komparator SCA yang lama

menggunakan IC LM710, sedangkan IC tersebut sudah langka dan tidak ada

dipasaran lokal, maka dari itu harus dicari IC tipe lain dengan karateristik yang sama

sebagai pengganti. SCA yang dibuat terdiri dari rangkaian pembagi dua, Uper Level

Discriminator,

Lower

Level

Discriminator,

dan

rangkaian

pembentuk

pulsa.

Pelaksanaan kegiatan meliputi review disain, pembuatan dan pengujian. Pengujian

rangkaian dilakukan dengan menggunakan generator pulsa dan sumber radiasi

standar Co-60 dan Cs-137. Dari data hasil pengujian menggunakan generator pulsa

menunjukkan bahwa SCA sudah berfungsi dengan baik dan mempunyai amplitudo

4V

serta lebar pulsa

5

jJS. Dari data hasil pengujian seluruh sistem dengan mengguna

kan sumber radiasi standar didapatkan hasil untuk Co-60 letak tenaga ada dua,

pertama pada

5,7 V

dengan angka cacahan 730 cacah/10detik dan yang kedua pada

6,4 V dengan angka cacahan 631 cacah/10detik. Sedangkan letak tenaga sumber

radiasi Cs-137 pada 3,2 V dengan cacahan 3205 cacah/10detik. Dari hasil uji fungsi

dapat diketahui bahwa SCA yang dibuat telah berfungsi dengan baik dan memenuhi

standar yang ditentukan dalam instrumentasi nuklir.

ABSTRACT

MODIFICATION OF THE SINGLE CHANNEL ANALYZER USING IC LM311 AS

CONIPARATOR. Modification

of

SCA using IC LM311

as

comparator have been

done. SCA is obsolent presently, therefore it should be find out the other IC type with

similar characteristic for replacing the IC LM710. The constructed SCA consits of

devicfer circuit, uper lever discriminator, lower lever discriminator, and pulse shaping

circuit. Modification activity consists of design review, construction and function test.

The circuit test was done by using pulse generator and standard radiation source

Co-60 and Cs-137. The test done using pulse generator shown that the SCA is running

well with the amplitude of 4V, pulse width 511S.The test done by using radiation

source it is shown that for Co-60 there are

two

energies, namely at

5. 7V

with 730

count/10 seconds and at 6.4V with 631 count/10 seconds. Where

as

for Cs-137 the

energy at 3.2V with 3205 count/10 seconds. From the test done it is concluded that

the SCA is functioning properly and fulfilled the standard of nuclear instrumentation.

PENDAHUlUAN

Da'am

radiologibidang penelitian, industri, radiografi dansumber radiasi yang banyak digunakan adalah radiasi sinar gamma, dan untuk keperluan pengukuran intensitas dan tenaga radiasi gamma tersebut dibutuhkan sistem spektrometer gamma. Perangkat elektronik pada sistem

spektrometer gamma ini terdiri dari detektor Nal (Tl), Pre Amplifier, Linear Amplifier, Single Channel Analyzer, Counter dan Timer serta Penyedia Daya Tegangan Tinggi DC dan Penyedia Daya Tegangan Rendah DC. Mekanisme deteksi radiasi adalah sinar radiasi gamma oleh detektor Nal (TI) akan dirubah menjadi pulsa listrik kemudian dimasukkan ke Pre Amplifier untuk

(2)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

·sv

DASAR TEORI

Gambar 2. Timing diagram pulsa input dan out put SCA

Single Channel Analyzer merupakan bagian

utama pada sistem Spektrometri y. Adapun blok diagram rangkaian SCA adalah seperti terlihat pad a Gambar I.

CN~

SCA J:::---... OUTPUT DIFFERENTIAL Ildl

rL

OR INTEGRAl. IUlOUT

IL

INTEGRAL

n

SL

SCAOUT DIFITRENTIAl SCAour INPUT LL UL

Gambar I. Blok diagram timing single channel

analyzer

Pada blok diagram gambar 1 terlihat bahwa tiap pulsa input dilengkapi kedua diskriminator

Lower Level (LL) dan Uper Level (UL), dan tiap

diskriminator membangkitkan sebuah pulsa keluaran jika masing-masing ambang melebihi sinyal masukan. Untuk operasi Integral LL berfungsi sebagai batas bawah sedangkan UL tidak digunakan, prinsipnya kalau ada pulsa yang tingginya diatas LL akan dilewatkan. Operasi

Differential ada dua macam yaitu Differential

Jendela dan Differential Normal. Pada operasi

Differential Jendela LL berfungsi sebagai batasan bawah sedangkan UL berfungsi sebagi lebar jendela, dimana kalau ada pulsa masukan yang tingginya di atas LL sampai lebar jendela tertentu maka pulsa tersebut akan dilewatkan. Untuk operasi

Differential Normal, LL berfungsi sebagai batasan bawah sedangkan UL berfungsi sebagai batasan atas, dimana kalau ada pulsa yang tingginya berada diatas LL sampai pada harga UL maka pulsa tersebut akan dilewatkan. Timing diagram cara

kerja TSCA adalah seperti pada Gambar 2 :

~ULV .• •

lLV

--

---

---

---

----_n~ _

dikuatkan tinggi pulsanya menjadi ratusan mV dan

dibentuk menjadi pulsa "semi Gaussian". Pulsa

semi Gaussian dimasukkan ke Amplifier untuk dikuatkan tinggi pulsanya menjadi maksimum 10 V dan dibentuk menjadi pulsa "Gaussian" [I). Setelah bentuk pulsa menjadi Gaussian kemudian dimasukkan ke SCA untuk dianalisa tinggi pulsanya dan dirubah menjadi pulsa digital dengan tinggi pulsa 3V - 5V dan lebar pulsa 5 ~S [2). Pulsa tersebut dimasukkan ke Counter yang sudah dilengkapi dengan Timer, untuk dicacah berapa pulsa radiasi yang ditangkap oleh detektor persatuan waktu. Setelah pulsa keluaran amplifier tersebut dianalisa maka akan dapat diketahui berapa intensitas dan tenaga radiasi gamma dengan cara melihat hasil cacahan pada Counter dan dibuat gambar spektrum dari sumber radiasi Cs-137 dan Co-60 tersebut. Sistem spektrometer gamma untuk pengukuran tenaga radiasi yang saat ini banyak digunakan adalah buatan "ORTEC" dan "CANBERRA", dimana kedua merk tersebut sudah terbukti berkualitas baik tetapi untuk pengadaan kedua merk perangkat elektronik tersebut memerlukan biaya yang sangat mahal, disamping itu apabila alat tersebut mengalami kerusakan maka untuk pengadaan komponen elektronik yang rusak sangat sulit karena komponennya sangat specific dan kebanyakan tidak ada dipasaran lokal. Karena hal tersebut maka telah dilakukan modifikasi dari sebagian Sistem Spektrometri Gamma, bagian yang dimodifikasi adalah SCA, yang mana fungsi SCA adalah untuk menganalisa tinggi pulsa keluaran

linear amplifier yang merupakan pulsa Gaussian keluaran detektor yang sudah mengalami penguatan. Dalam kegiatan modifikasi SCA ini meliputi review design, pembuatan dan pengujian.

Review design dititik beratkan pada bagian komparator yang tadinya menggunakan IC LM-71O

diganti dengan IC r;ang mempunyai karateristik sarna yaitu LM-311 3), langkah selanjutnya adalah pembuatan dan pengujian spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Dalam pengujian dilakukan dengan menggunakan generator pulsa dan sumber radiasi standar dan dari data hasil pengujian menunjukkan bahwa SCA hasil modifikasi telah berfungsi dengan baik sesuai standar yang ditentukan. Dengan telah berhasilnya dilakukan modifikasi SCA tersebut maka manfaatnya sangat besar yaitu dapat memanfaatkan komponen lokal dan mudah untuk mendapatkannya, kualitas hasil produk cukup baik dan alat tersebut telah terbukti dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Efektif karena dapat berdaya guna dan berhasil gun a, serta efisien karena alatnya sangat sederhana dan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan kalau harus beli dari luar negeri.

(3)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

Pada timing diagram gambar 2

digambarkan dua kemungkinan kondisi pulsa input. Pertama adalah sebuah pulsa yang melebihi am bang LL tanpa melebihi UL, dan pulsa lainnya adalah pulsa yang melebihi kedua ambang. Jika dipilih operasi integral, sebuah pulsa keluaran SCA dibangkitkan untuk setiap pulsa input pada saat pulsa input naik melintasi batas LLD. Jika dipilih operasi differential (salah satu normal ataujendela), sebuah pulsa keluaran SCA dibangkitkan untuk pulsa pertama tapi tidak untuk pulsa yang kedua. Ambang LL dapat diatur dari 0 sid +10 V, sedangkan pengaturan ambang UL ditentukan oleh penetapan operasi. Bila ditetapkan pada operasi

Integral maka UL tidak digunakan, sedang kan bila

operasi differential Normal UL dapat diatur dari 0

sid + 10 V diukur terhadap ground. Bila operasi ditetapkan pada posisi differential jendela maka UL biasanya diatur 0 sid I V, diukur terhadap ambang

LL

TAT A KER.JA

I. Review disain rangkaian dan disain Lay Out

PCB.

2. Pembuaum PCB Single Channel Analyzer. 3. Pengujian komponen yang akan dipasang baik

pasip maupun aktif.

4. Pemasangan komponen pada PCB Single Channel Analyzer.

5. Pengujian sistem operasi SCA meliputi operasi

Integral, Differential Jendela, dan Differential Normal dengan menggunakan sinyal masukan dari Pulse Generator berpolaritas positip dengan frekuensi I kHz.

6. Pengujian pencacahan dan analisa tinggi pulsa dengan menggu nakan sumber standard Cs-137. 7. Pengujian pencacahan dan analisa tinggi pulsa

dengan menggunakan sumber standard Co-60.

Alat yang dligunakan

I.

Pulse Generator model: GL-3.

2. Frequency Counter Kenwood model: FC-756. 3. Multimeter Digital model: Fluke-83

4. Oscilloscope 40 MHz Kenwood 40 MHz model

: CS-5130.

5. Unit sistem spektrometri gamma model: NIM Modul ORTEC 401A.

HASIL PENGUJIAN

Pengujian Single Channel Analyzer dengan

Generator Pulsa

Tabel I. Data hasil pengujian spesifikasi teknis SCA

No. Bagian yangHasil yangHasil pengukuran

diuji diharapkan

1.

Sentuk pulsa Pulsa kotakPulsa kotak keluaran positip oositio 2. Tinggi pulsa 4 - 5 Volt4 Volt keluaran 3. Lebar pulsa 5JlS 5JlS keluaran

Tabel 2. Data hasil pengujian operasi integral dengan generator pulsa

Aras Respon tinggi

Respon tinggi No

bawahulsa masukarSentuk pulSeKesa-ulsa masuka (Volt)

SCA yangSCA terukur eluaran SCI ~an(o/c harapkan (Vol (Volt) 1. 0,10,1-100,1-10

~

0 2. 0,50,5 -10

~

0,5 -100 3. 1. 1,0 -100,98 -10

~

2 4. 1,51,5 -10

~

1,48-102 5. 2 2,0 -102,0 - 10

~

0 6. 2,52,5 -10

~

2,45 -105 7. 3 3,0 - 10

~

2,95 -105 8. 3,53,5 - 10

~

3,45 -105 9. 4 4,0 -103,95 -10

~

5 10. 4,54,5 -10

~

4,5 -100 11. 5 5,0 -105,0 -10

~

0 12. 5,55,5 -10

~

5,5 - 100 13. 6 6,0 - 10

~

5,95 -105 14. 6,56,5 - 10

~

6,45-105 15. 7 7,0 -107,0 -10

~

0 16. 7,57,5 -10

~

7,5 -100 17. 8 8,0 - 10

~

8,0 -100 18. 8,58,5 - 10

~

8,5 -100 19. 9 9.0 -109.0 -10

~

0 20. 9,59,5 -10

~

9,5 -100

(4)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

Tabel 4. Data hasil pengujian operasi differensial nonnal dengan generator pulsa.

1 1 2 213 314 415 516 617 718 819 9 1 10

Tabel 3. Data hasil pengujian operasi differensia! dengan generator pulsa, lebar jendela 0,1 Volt.

Aras Respon linggi

Respon linggiSeniuk No

bawahulsa masukarsa-Iahapulsa masukanPulsa SCA yang

SCA lerukurkeluaran

("!o)

(Volt) harapkan (VolSCA(Volt) 1. 0,10,1 - 0,2

SL

°

0,1- 0,2 2. 0,50,5 - 0,6

SL

°

0,5- 0,6 3. 11-1,10,98- 1,082

SL

4. 1,51,5-1 ,62

SL

1,48- 1,58 5. 22-2,1 2,0-2,1

SL

°

6. 2,52,5- 2,65

SL

2,45- 2,55 7. 33-3,12,95- 3,055

SL

8. 3,53,5 - 3,65

SL

3,45- 3,55 9. 44-4,13,95- 4,055

SL

10. 4,54,5 - 4,6

SL

°

4,5- 4,6 11. 55-5,1 5-5,1

SL

°

12. 5,55,5- 5,6

SL

°

5,5- 5,6 13. 66-6,15,95- 6,055

SL

14. 6,56,5 - 6,65

SL

6,45- 6,55 15. 77 -7,1 7 -7,1

SL

°

16. 7,57,5- 7,6

SL

°

7,5- 7,6 17. 88-8,1 8-8,1

SL

°

18. 8,58,5 - 8,6

SL

°

8,5- 8,6 19. 99-9,1 9-9,1

SL

°

20. 9,59,5- 9,6

SL

°

9,5 - 9,6

Aras

r

fTinggipulsa Tinggi pulsa enluk pul Kesa-bawah ras AI asukan SC masukan SCA keluaran han(Ofc

NoI(Vall) (Vall) yang lerukur (Volt) SCA dihara kan 1 2 0,96- 2,0 4 1 3 0,96- 2,96 4 1 4 0,96- 3,96 4 1 5 0,96-5,0 4 1 6 0,96- 5,96 4 1 7 0,96-7,0 4 1 8 0,96- 8,0 4 1 9 0,96- 9,0 4 1-10 0,96-9,96 4

Pengujian

SCA

Menggunakan

Sumber

Radiasi Cs-137 dan Co-GO.

Pad a pengujian SCA dengan sumber radiasi ini SCA dilengkapi dengan detektor NaI (TI), dan perangkat "ORTEC" seperti Pre Amplifier,

Amplifier, Penyedia Daya Tegangan Rendah dan Tinggi DC, Counter dan Timer serta sistem NIM Modul.

Tabel 5. Data hasil peneaeahan dengan sumber radiasi yCs-137

Aktivitas Cs-137

=

10 flCi (tanggal pembuatan : 9 Januari 198 I), tanggal penguj ian

=

29 April 2008, Sistem operasi Differensial Jendela

(Window), Lebar jendela (Upper Level) = 0,1

Volt, Jarak sumber radiasi dengan detektor = 5 em.

No.

Aras bawah, (Volt)Cacah/10detik

1 0,2 1024 2 0,3 872 3 0,4 916 4 0,5 942 5 0,6 952 6 0,7 1008 7 0,8 1064 8 0,9 1437 9 1 1370 10 1,1 1060 11 1,2 895 12 1,3 722 13 1,4 677 14 1,5 664 15 1,6 635 16 1,7 624 17 1,8 623 18 1,9 624 19 2 693 20 2,1 647 21 2,2 522 22 2,3 320 23 2,4 192 24 2,5 148 25 2,6 134 26 2,7 125 27 2,8 165 28 2,9 333 29 3 1102 30 3,1 2542 31 3,2 3205 32 3,3 1857 33 3,4 460 34 3,5 68 35 3,6 19 36 3,7 12

Dari data hasil pengujian Tabel 5 dengan sumber radiasi y Cs-137 kemudian disajikan dalam bentuk spektrum seperti pada Gambar 3.

(5)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

Gambar 3. Spektrum sumber radiasi standar Cs-137 Letak tenaga radiasi y Cs-137 pada 3,2 Volt (3205 eaeah/IO det).

Tabel 6. Data hasil peneaeahan dengan sumber radiasi y Co-60. Waktu peneaeahan

=

30 April 2008, Jarak sumber radiasi dengan detektor

=

0, I em

No. Aras bawah (Volt)Cacah/10detik 1 0,2 457 2 0,3 556 3 0,4 572 4 0,5 568 5 0,6 563 6 0,7 568 7 0,8 513 8 0,9 527 9 1 537 10 1,1 629 11 1,2 565 12 1,3 547 13 1,4 499 14 1,5 472 15 1,6 443 16 1,7 445 17 1,8 416 18 1,9 408 19 2 382 20 2,1 394 21 2,2 389 22 2,3 372 23 2,4 374 24 2,5 391 25 2,6 375 26 2,7 366 No.

Aras bawah (Volt)Cacah/10detik 27 2,8 361 28 2,9 364 29 3 370 30 3,1 380 31 3,2 387 32 3,3 374 33 3,4 390 1000 o o 0,$ 1,5 1 2.5 __ (v.~)

No. Aras bawah (Volt)Cacah/10detik 34 3,5 380 35 3,6 369 36 3,7 382 37 3,8 397 38 3,9 404 39 4 403 40 4,1 400 41 4,2 404 42 4,3 411 43 4,4 413 44 4,5 396 45 4,6 337 46 4,7 313 47 4,8 285 48 4,9 266 49 5 260 50 5,1 255 51 5,2 315 52 5,3 267 53 5,4 388 54 5,5 600 55 5,6 847 56 5,7 730 57 5,8 446 58 5,9 220 59 6 160 60 6,1 199 61 6,2 350 62 6,3 563 63 6,4 631 64 6,5 453 65 6,6 251 66 6,7 132 67 6,8 60 68 6,9 42 69 7 29 70 7,1 25 71 7,2 21 72 7,3 19 73 7,4 20 74 7,5 21 75 7,6 18 76 7,7 17 77 7,8 18 78 7,9 16 79 8 19 80 8,1 16

Dari data hasil pengujian peneaeahan pada Tabel 6 dengan sumber radiasi y Co-60 kemudian disajikan dalam bentuk spektrum seperti terlihat pada Gambar 4.

(6)

9'YJ

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

KESIMPULAN -!OO

• 5 •••••e••••••IV"'"

Gambar 4. Spektrum sumber radiasi standar Co - 60 Letak tenaga radiasi puncak I pada 5,7 V (730 cacah/IO detik), dan puncak 2 pada 6,4 V (631 cacah/IO detik).

PEMBAHASAN

I. Pada pengujian SCA dilakukan dengan menggunakan Generator Pulsa dan menggunakan Sumber Radiasi Standar Cs-137 dan Co-60. Keluaran pulsa output SCA berbentuk pulsa kotak positip dengan tinggi pulsa 4 Volt dan lebar pulsa 5 /lS dan hal itu sudah sesuai dengan yang diinginkan.

2. Untuk pengujian operasi Integral dari harga LL

=

0,1 V sampai dengan 9,5 V terjadi kesalahan rata-rata = (2+2+5+5+5+5+5+5)% / 20 = 1,7%. 3. Pada pengujian operasi Differential Jendela UL

diset pada 0, I V kemudian diteruskan dengan pengaturan LL dari 0,1 V sampai dengan 9,5 V, terjadi kesalahan rata-rata sarna dengan pada operasi integral sebesar 1,7%.

4. Pada pengujian operasi Differential Normal disini antara LL dan UL berdiri sendiri-sendiri

(independent), dalam hal ini kalau ada pulsa yang tingginya diantara LL sampai dengan UL maka pulsa terse but akan dilewatkan dan dari hasil pengujian didapatkan kesalahan rata-rata sebesar 4 %.

5. Dari pengujian analisa tinggi pulsa untuk mencari letak tenaga dan intensitas sumber radiasi standar Cs-137 dari Gambar 3 didapatkan bahwa letak tenaga sumber radiasi y standar Cs-137 pada 3,2 Volt dengan angka cacahan sebesar 3205 cacah/lOdetik.

6. Kemudian dari pengujian analisa tinggi pulsa untuk mencari letak tenaga dan intensitas sumber radiasi standar Co-60 dari Gambar 4 spektrum Co-60 didapatkan bahwa letak tenaga sumber radiasi ystandar Co-60 ada dua, pertama pada 5,7 Volt dengan angka cacahan 730 cacah/IOdetik dan yang kedua pada 6,4 Volt dengan angka cacahan 63 I cacah/I 0 detik.

Dari data hasil pengujian dalam modifikasi

Single Channel Analyzer dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

I. Dalam pembuatan SCA dari hasil pengujian dan pembahasan terbukti bahwa SCA yang dibuat telah berfungsi dengan baik dan telah dapat dipakai untuk menga'1alisa tinggi pulsa, dan membentuk menjadi pulsa kotak dengan lebar pulsa 5 /lS, tinggi pulsa 4V, baik pulsa dari generator pulsa maupun sumber radiasi . 2. Dengan melakukan desain ulang dalam rangka

modifikasi Single Channel Analyzer ini maka tujuan kegiatan telah tercapai yaitu telah dapat memenuhi kebutuhan sebagian sarana dari sistem spektrometer gamma dengan memanfaatkan komponen lokal yang mudah dicari dipasaran sehingga dapat menghemat biaya yang begitu besar apabila dibandingkan dengan membeli SCA produk dari luar negeri.

UCAPAN TERIMA KASIH

Diucapkan terimakasih kepada Bp. Juwarno, Bp. Bambang Sumanto staf BEM dan Nurhalis Majid mahasiswa teknik elektronika UNY dan pejabat struktural BEM-PT APB atas bantuan dan kerjasama yang baik sehingga kegiatan modifikasi SCA ini dapat beIjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

I. WISNU SUSETYA (1988), Sistem Spektrometri Gamma, Fakultas Tcknik UGM, Yogyakarta.

2. ORTEC (1991), Operating and Service Manual of Timing Single Channel Analyzer model 551, USA.

3. LINEAR DATA BOOK (1982), "National Semi Conductor" Santa Clara, California, USA 4. SUDIONO, dkk (2004), Petunjuk Praktikum Elektronika Nuklir, Bidang Studi Elektronika dan Instrumentasi, STTN - BATAN, Yogyakarta.

5. ATOMITRON (1980), Buku Petunjuk Pemakaian dan Perbaikan TSCA DIN-482, PPBMI - BATAN, Yogyakarta.

TANYA JAWAB

Kiswanto

~ Untuk pengujian SCA hasil modifikasi, dari tabel terlihat bahwa persentase kesalahan 0-5% dan

(7)

PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

Yogyakarta, 28 Agustus 2008

= 0,5263

%

tidak stabil, apakah pengujian dilakukan beberapa kali ?

~ Apakah kesalahan tersebut sarna untuk setiap kali pengujian ?

Jumar;

<}

Dari hasi pengujian persentase kesalahan 0-5%

terkesan

belum

stabil

hal

ini

karena

kemungkinan dari toleransi harga komponen

sebesar

5%.

Pengujian dilakukan

3

kali.

<}

Kesalahan

untuk

masing-masing

pengujian

besarna sama.

Suhartono

~ Mengapa uji INL, DNL tidak dibahas (karena faktor tersebut juga rnernpengaruhi keandalan SCA).

Jumar;

<}

Untuk uji INL dan DNL tidak dibahas karena

sebetulnya untuk mencari INL dari data hasil

pengujian operasi integral harga INL sudah

dapat dicari yaitu dari harga penyimpangan LL

terbesar dibagi LL mak.

~V

Besar INL = --

-I 00%

Vmak

_ 0,005V

9,5V

Untuk INL dan DNL pada pengujian SCA

sebetulnya tidak perlu dilakukan.

Gambar

Gambar 2. Timing diagram pulsa input dan out put SCA
Tabel I. Data hasil pengujian spesifikasi teknis SCA
Tabel 4. Data hasil pengujian operasi differensial nonnal dengan generator pulsa.
Gambar 3. Spektrum sumber radiasi standar Cs-137 Letak tenaga radiasi y Cs-137 pada 3,2 Volt (3205 eaeah/IO det).
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang sudah dijelaskan diawal bahwa penelitian ini berjudul Fungsi dan Penggunaan Nyanyian Katoneng-katoneng Dalam Konteks Kerja Mengket Rumah Pada Masyarakat

Likelihood skenario kebakaran (pool fire) S-008 dihitung berdasarkan frekuensi kegagalan koneksi flange 8” yang menyebabkan pelepasan crude oil dengan diameter

Selisih skor postes dari pretes atau tambahan pengetahuan yang didapat oleh para petani tepi hutan yang dilibatkan dalam penelitian ini, tidak cukup besar untuk

Jadi dari data tersebut dapat diasumsikan masyarakat berminat untuk menggunakan jasa wedding organizer , untuk kenaikan permintaan akan jasa pertahun yaitu sebesar 10%

Secara serempak, Kecerdasan Emosional dan pelatihan berpengaruh terhadap kompetensi sumber daya manusia pada Kantor Badan Penanaman Modal Pemerintah Kota Medan dengan tingkat

Faktor penyebab perubahan kawasan, yaitu faktor I meliputi pembangunan baru yang tidak selaras dengan karakter lingkungan bersejarah di kawasan, kurang tegasnya

Permasalahan yang masih melekat pada sosok pengusaha berbasis susu dan kelembagaan KSU Tandangsari adalah: (1) belum terlibatnya secara utuh pengusaha berbasis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dakwah yang dilakukan MUI Kecamatan Hanau terhadap pengembangan dakwah di desa Pembuang Hulu I dan II Kabupaten Seruyan dilakukan