STANDAR KUALITAS
BUAH DAN SAYURAN SEGAR
bbx08 2010 WBSunarharum 1
bbx08
▸ Baca selengkapnya: pemberian sayuran segar yang berwarna hijau agar salad tampak lebih segar, digunakan pada…..
(2)• Post harvest technology of fresh fruit and
vegetables :
– Harvest maturity – Harvest methods – Handling systems – Pre cooling – Chemicals – Coatings/waxing– Controlled environment transport
2010 WBSunarharum 3
Kualitas maksimum
- warna
- tekstur
- flavor
- e.g. tomat, jagung & peas
bbx08
Faktor yang mempengaruhi kualitas
• Penanganan pra panen
• Panen
• Penanganan pasca panen
bbx08
2010 WBSunarharum 5
Kerusakan pasca panen berhubungan dengan: a) kehilangan gula/kemanisan & kesegaran cita rasa b) diproduksinya panas m.o. growth butuh
cooling
c) kehilangan air secara kontinyu transpirasi, respirasi & pengeringan pada permukaan yang terpotong butuh pengemasan, kelembaban, dan kontrol atmosfer
bbx08
Teknologi Pemanenan
Penting….kenapa sih?
2010 WBSunarharum 7
Karena…..
• Tingkat kemasakan berbeda kebutuhan
konsumen
• Tingkat kemasakan tepat :
- memperpanjang daya simpan
- meningkatkan kualitas
bbx08
• Mutu komoditas tidak dapat ditingkatkan tetapi
dapat dipertahankan
• Mutu yang baik akan diperoleh bila pemanenan
dilakukan pada tingkat kedewasaan yang cukup
• Panen terlalu awal memberikan hasil dengan
mutu rendah
• Panen terlambat menurunkan daya tahan
terhadap kerusakan (umur simpan pendek) dan
mutu rendah
• Cara panen dan penanganan pasca panen
mempengaruhi kualitas
2010 WBSunarharum 9
Buah dan Sayur
2010 WBSunarharum 11
Derajat kemasakan
• Physiological maturity (Kemasakan Fisiologis)
- perkembangan & tingkat pertumbuhan maksimum - cepat diikuti oleh proses senesen
- buah agar manis
• Commercial maturity (Kemasakan Komersial) - sesuai permintaan :
* sangat muda e.g. asparagus, kecambah * muda e.g. mentimun, kacang-kacangan * masak e.g. tomat, apel
* matang e.g. pir
* lewat matang e.g. mangga
bbx08
Kemasakan Komersial
Pertumbuhan Pemasakan Senescence kecambah asparagus kapri mentimun pir apel tomat Pepaya, mangga Pematangan bbx08 2010 WBSunarharum 13Indeks kematangan
• Sebagai standard panen akan sangat
mengurangi susut saat pre-sortasi
bbx08
bbx08
2010 WBSunarharum 15
bbx08
• Visual
• Fisik
• Kimiawi
• Fisiologi
• Komputasi
Metode Penentuan Kemasakan
bbx08
bbx08
2010 WBSunarharum 17
Metode visual
– Warna kulit atau biji
* hijau kuning/ kemerahan mulai masak – Ukuran dan bentuk
ukuran jarang, e.g. mentimun, terong bentuk pisang
– Terdapatnya daun yang kering – Mengeringnya tanaman
– Tingkat perkembangan /pembesaran ukuran
bbx08
INDIKASI KEMASAKAN
Buah Varietas Kulit/biji warna
Jeruk Siem Kulit kuning-hijau Hamlin Kulit 20-40% kuning WNO Kulit 20-40% kuning Satsuma Kulit 20-40% kuning Manggis Jasinga Kulit 25% ungu Nenas Cayenne, Subang Kulit 25% kuning
Pepaya Paris Kulit, muncul warna kuning Rambutan Rupiah Kulit hijau-merah
Lebakbulus Kulit merah Salak Pondoh Biji coklat-hitam
2010 WBSunarharum 19
Hasil Panen Indeks
Kentang, bawang merang dan bawang putih
Ujung atasnya mulai mengering dan merunduk Daun bawang hijau Daunnya lebar dan panjang
Terong, labu jepang dan mentimun iris
Ukuran yang diinginkan tercapai tetapi masih lembut (terlalu matang jika warna memudar atau berubah dan bijinya keras) Jagung manis Mengeluarkan cairan seperti susu jika
kernelnya ditoreh
Tomat Bijinya terlepas jika dipotong, atau warna hijau berubah menjadi merah muda
Paprika Warna hijau tua memudar atau berubah merah Semangka Warna bagian bawah berubah menjadi
kuning muda, membuat bunyi seperti berlubang jika diketuk
Brokoli Tunas tandan kompak (kelewat matang jika tandan-tandan terlepas)
Lettuce Cukup besar sebelum berbunga
2010 WBSunarharum 21
– Kemudahan dipetik dari tangkai – Warna buah & biji
* spektrofotometer prinsip pemantulan sinar – Tekstur
* dengan ibu jari
* penetrometer dengan mengukur daya
tahan terhadap tekanan atau pounds-force (lbf)
– Berat jenis (bj)
(mentah, bj-nya rendah)
Metode Fisik
2010 WBSunarharum 23
Metode Kimiawi
– Kadar padatan terlarut tingkat kemanisan (gula) e.g. TPT (total padatan terlarut) untuk mangga Gedong matang 16-17%, dapat dipanen saat TPT 4,8% (jarak pasar jauh) atau 10% (jarak dekat), melon, pisang * refraktometer
– Kadar asam * titrasi
– Perbandingan kadar gula dan asam contoh: untuk anggur & jeruk – Kadar pati
contoh: kapri
2010 WBSunarharum 25
Metode Fisiologi
- Pola Respirasi
- Penentuan laju respirasi
pepaya, tomat panen saat klimaterik
untuk yang ingin disimpan cukup lama
dipanen sebelum mencapai puncak
klimaterik
bbx08
Metode Komputasi
– Jumlah hari setelah keluarnya bunga sampai buah masak (umur panen)
* teratur sepanjang musim untuk buah yang produksinya teratur misalnya mangga, manggis * variasi umur panen dapat dihitung berdasar jumlah hari panas selama musim pohon berbuah – Perkalian antara suhu udara rata-rata dengan
jumlah hari setelah berbunga – Waktu tanam
bbx08
2010 WBSunarharum 27
Contoh standar kemasakan
• Nanas: TPT 10-12% atau ¼ bagian pangkal buah berwarna kuning
• Jeruk: volume sari buah minimum 35% dari total berat buah
• Anggur: warna seragam, ukuran sesuai dengan ukuran maksimal
• Alpukat: warna hijau gelapterang, biji lepas dari daging buah, kadar minyak <15%
• Pepaya: 1/3 ujung berwarna kuning
• Mangga: hijauhijau terang atau kuning, lapisan lilin bertambah
2010 WBSunarharum 29
bbx08
Faktor yg mempengaruhi indeks panen
• Iklim
• Cahaya matahari • Suhu
• Nutrisi
• Posisi buah pada pohon • Jenis tanah
• Kadar air tanah • Metode pemupukan
• Penggunaan hormon tanaman
bbx08
2010 WBSunarharum 31
Pedoman penentuan kemasakan harus
• Sederhana
• Praktis
• Cepat
• Mudah dilakukan
Cara Panen
• Penggunaan cara maual ataupun penggunaan alat disesuaikan kebutuhan
• Kontainer atau wadah harus bersih, halus bagian permukaan dalamnya dan tidak mempunyai bagian pinggir yang tajam
• Krat plastik yang bisa ditumpuk, walau biaya awalnya mahal, namun bisa bertahan lama, dapat dipakai berulang-ulang dan mudah dibersihkan • Jika keranjang yang harus digunakan, sebaiknya
dirajut dengan cara “masuk keluar” namun ujung-ujung bahan perajut berada di luar keranjang
bbx08
2010 WBSunarharum 33
• Pemetik dilatih mengosongkan kantong atau keranjang dari produk dengan sangat hati-hati, dan tidak pernah menumpahkan atau melempar produk ke dalam kontainer
• Kontainer yang dapatditumpuk dan berventilasi hendaknya selalu dijaga bersih dan licin
• Wadah pemanenan di lapangan sebaiknya ditaruh di tempat teduh atau dengan penutup longgar jika penundaan terjadi untuk
memindahkannya dari lapangan
bbx08
Panen secara manual
- dengan tangan
- membutuhkan banyak waktu
- tingkat kerusakan rendah pemanenan
dengan hati-hati
bbx08
2010 WBSunarharum 35
bbx08
2010 WBSunarharum 37
Panen dengan alat
• Disesuaikan dengan ukuran dan bentuk komoditas
• Kerusakan mekanis tinggi respirasi lebih tinggi • Diusahakan tidak melukai
• Mudah digunakan
• Ujung pisau sebaiknya berbentuk bulat untuk mengurangi goresan yang tidak kelihatan dan kerusakan yang berlebihan
• Pisau dan gunting pemotong sebaiknya selalu tajam.
bbx08
2010 WBSunarharum 39
Waktu panen
• Panen malam atau subuh saat suhu
internal produk relatif rendah (mengurang
energi yang diperlukan untuk pendinginan
berikutnya)
• Aliran getah atau latex biasanya lebih rendah
saat pagi hari daripada saat sore hari untuk
hasil panen seperti mangga dan pepaya
• Buah jeruk sebaiknya jangan dipanen
pagi-pagi sekali
bbx08Contoh Panen Jeruk Keprok SoE
2010 WBSunarharum 41
Perlakuan lain Pre-cooling (Pendinginan pendahuluan) Pengeringan Pemilihan, pembersihan, desinfeksi Penerimaan Grading Pengepakan dan pengemasan Penyimpanan Transportasi Panen 2010 WBSunarharum 43
BAGAIMANA MENJAGA KUALITAS
PRODUK SEGAR?
1. Precooling
2. Prestorage treatments - Surface coatings and wraps
- Curing of roots and tubers
- Dehydration (‘curing’) of bulb crops
- Chemical control of fungal and bacterial pathogens - Sprouting suppressants for root, tuber and bulb crops - Post-harvest chemical treatments to reduce disorders - Irradiation
2010 WBSunarharum 45
3. Refrigerated storage
- Control of humidity
- Control of ethylene
- Control of chilling injury and low temperature
sweetening
4. Controlled atmosphere (CA) storage
5. Packaging
2010 WBSunarharum 47
2010 WBSunarharum 49
PENANGANAN DARI LAHAN
2010 WBSunarharum 51
PENYISIRAN DAN SORTASI I
PENCUCIAN DAN SORTASI II
2010 WBSunarharum 53
PENIRISAN
PENGEMASAN
2010 WBSunarharum 55
Referensi
• Annonymous. Penanganan Pasca Panen Pisang Mas Kirana di Kelompok Tani Sumberjambe Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang
• Aked, J. Ch. 7. 2002. Maintaining the post-harvest quality of fruits and vegetables. Cranfield University at Silsoe. In Jongen, W. (ed). Food and Vegetable Processing: Improving Quality. Woodhead Publishing Ltd and CRC Press, LLC.
• Direktorat Budidaya Tanaman Buah. Dirjen Hortikultura. 2006. Standar Prosedur Operasional (SPO) Jeruk Keprok SoE, Kab. Timur Tengah Selatan, Kab. Timur Tengah Utara, Kab. Kupang, Provinsi NTT. Deptan. Jakarta.
• FAO. 1989. Prevention of Post-Harvest Food Losses: Fruit. Vegetables and Root Crops. A Training Manual. Rome: UNFAO. 157 pp.
• Kader, A.A; Kasmire, R.F.; Mitchell, F.G.; Reid, M.S.; Sommer, N.F.; Thompson, J.F. 1985. Postharvest technology of horticultural crops. Cooperative Extension. University of California. Division of Agriculture and Natural Resources.
• Lisa Kitinoja, L. & Kader, A. July 2002. Small Scale Postharvest Handling Practices: A Manual for Horticultural Crops (4th edition). Postharvest Horticulture Series No. 8. Postharvest Technology Research and Information Center, University of California, Davis, USA. Translated by Utama, I.M.S. Faculty of Agricultural Technology, Udayana University, Denpasar, Bali, Indonesia.
• Susanto, T. 1994. Fisiologi dan teknologi pasca panen. Penerbit Akademika. Yogyakarta. • Widjanarko, S.B. 1991. Fisiologi lepas panen. Jurusan THP. FTP. Unibraw. Malang.