PANDUAN AKADEMIK
PANDUAN AKADEMIK
PROGRAM STUDI S2 ILMU FARMASI
PROGRAM STUDI S2 ILMU FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
i
PENGANTAR
Puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Panduan Akademik untuk penyelenggaraan Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada telah dapat diselesaikan. Panduan Akademik ini disusun atas dasar kesadaran kolektif seluruh sivitas akademika bahwa persaingan dalam era global telah menuntut kualitas, barang maupun jasa, menjadi faktor penentu yang harus diutamakan. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Universitas Gadjah Mada telah dicanangkan pada tahun 2002 dan pelaksanaan secara menyeluruh telah dideklarasikan pada bulan Oktober 2004. Sebagai institusi penyelenggara kegiatan akademik, maka Program Studi S2 Ilmu Farmasi memfokuskan diri pada mutu lulusan maupun penyelenggaraan pendidikannya. Untuk itu maka penyelenggaraan akademik harus dirancang secara matang pada tataran konsep yang dituangkan dalam Panduan Akademik yang terdiri atas Kebijakan Akademik, Standar Akademik dan Peraturan Akademik. Panduan Akademik harus memuat aspirasi seluruh sivitas akademika dan pada gilirannya digunakan sebagai dasar acuan dalam penyelenggaraan Program Studi S2 Ilmu Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
Kebijakan Akademik merupakan dokumen yang berisi kebijakan dalam lingkup akademik yang harus dijadikan dasar dan arah dalam penyelenggaraan akademik. Standar Akademik merupakan dokumen yang berisi komponen standar yang harus ada dan dipenuhi untuk penyelenggaraan kegiatan akademik; sedangkan Peraturan Akademik merupakan dokumen yang berisi aturan-aturan pokok dalam lingkup akademik yang harus ditaati oleh seluruh sivitas akademika dalam penyelenggaraan kegiatannya.
Untuk menjamin dan memastikan bahwa Panduan Akademik ini dilaksanakan dengan baik sehingga dapat menghasilkan lulusan berkualitas dan institusi penyelenggara yang bermutu tinggi, maka diperlukan panduan pelaksanaannya dalam bentuk Sistem Penjaminan Mutu Akademik (Academic Quality Assurance System). Sistem Penjaminan Mutu Akademik dilaksanakan melalui dokumen Manual Mutu (Quality Manual), Manual Prosedur (Procedure
Manual), Instruksi Kerja (Working Instruction) dan Dokumen Pendukung (Supporting Document).
Acuan yang digunakan dalam menyusun Panduan Akademik ini adalah (1) Kebijakan Akademik UGM 2004-2008, (2) Kebijakan Dasar yang diambil dari Strategi Pengembangan Sekolah Pascasarjana UGM 2002-2006, (3) Kebijakan Penjaminan Mutu Akademik yang dirumuskan dari Pedoman Penjaminan Mutu Akademik-Kementrian Pendidikan Nasional dan (4) Dokumen Akademik Penyelenggaraan Program Studi S2 Ilmu Farmasi Universitas Gadjah Mada , Sekolah Pascasarjana UGM 2005 (5) hasil serangkaian diskusi dan lokakarya yang melibatkan seluruh sivitas akademika dan stakeholders, dengan memperhatikan masukan-masukan dari Kantor Jaminan Mutu Farmasi Universitas Gadjah Mada dan ASEAN University Network for Quality Assurance (AUN-QA).
Yogyakarta, Agustus 2013
Ketua Program Studi S2 Ilmu Farmasi
Fakultas Farmasi Farmasi Universitas Gadjah Mada Dr.rer.nat. Triana Hertiani, M.Si, Apt.
ii
TIM PENYUSUN
Ketua Pengarah :Prof. Dr. Subagus Wahyuono, M.Sc., Apt. Anggota : Dr. Hilda Ismail, M.Si., Apt.
Ketua : Dr.rer.nat. Triana Hertiani, M.Si, Apt. Sekretaris : Dr. Tri Murti Andayani, Sp.FRS, Apt. Anggota : Susilo Hadi Puspitasari, SH.
Dessy Setyaningrum, SE. Trin Fatma Irawati, SIP.
iii
DAFTAR ISI
Pengantar ... i
Tim Penyusun ... ii
Daftar Isi ... iii
I. STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS FARMASI UGM ... 1
A. Bagian-Bagian yang Berfungsi sebagai Pelaksana Akademik ... 1
B. Bagian yang Berfungsi Administratif ... 4
C. Unit/Badan adalah Satuan Pelaksana Tugas Tertentu yang dikembangkan di Fakultas ... 4
D. Senat Fakultas ... 4
STRUKTUR ORGANISASI ... 5
II. KEBIJAKAN AKADEMIK ... 6
A. Kebijakan Dasar ... 6
B. Kebijakan Penjaminan Mutu Akademik ... 8
III. STANDAR AKADEMIK ... 9
A. Tujuan dan Lingkup ... 9
Gambar 1. Ruang lingkup Sistem Penjaminan Mutu Akademik Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada .... 9
B. Dokumen Acuan ... 9
C. Istilah dan Batasan ... 10
D. Persyaratan Standar ... 10
E. Sistem Audit ... 14
F. Sistem Evaluasi ... 15
IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN S2 ... 16
A. Visi Program Studi ... 16
B. Misi Program Studi ... 16
C. Tujuan Program Studi ... 16
D. Sasaran dan Strategi Pencapaian ... 16
V. KOMPETENSI LULUSAN ... 18
A. Kompetensi lulusan Program Studi S2 Ilmu Farmasi ... 18
B. Program Studi Ilmu Farmasi Minat Sains dan Teknologi: ... 18
C. Program Studi Ilmu Farmasi Minat Farmasi Klinik ... 19
D. Program Studi Ilmu Farmasi Minat Manajemen Farmasi ... 20
VI. PERATURAN AKADEMIK ... 22
VII. KURIKULUM PROGRAM MAGISTER ILMU FARMASI UGM ... 33
VIII. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN AKADEMIK ... 42
A. Seleksi Calon Mahasiswa ... 42
B. Program Matrikulasi/Pengayaan ... 43
C. Pelaksanaan Tesis ... 44
iv
E. Panduan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ... 56
LAMPIRAN A. Persiapan Tesis ... 58
1. Form. kesediaan sebagai pembimbing tesis ... 58
2. Form. daftar riwayat hidup pembimbing tesis... 60
B. Ujian Seminar Proposal ... 61
1. Form. Surat Persetujuan Pendaftaran Ujian ... 61
2. Form. Berita Acara dan Nilai Ujian Proposal ... 62
3. Form. Daftar Hadir Ujian Proposal ... 64
C. Ujian Tertutup Tesis ... 65
1. Form. Surat Persetujuan Pendaftaran Ujian Tertutup Tesis ... 65
2. Form. Nilai Ujian Tesis dan Berita Acara Ujian Tertutup Tesis ... 66
3. Form. Surat Pernyataan Sebelum Ujian Terbuka Tesis ... 68
D. Ujian Terbuka/Seminar Tesis ... 69
1. Form. Surat Persetujuan Pendaftaran Ujian Seminar ... 69
2. Form. Bukti Selesai Revisi ... 70
3. Form. S2-14 ... 71
4. Form. S2-15 ... 72
5. Berita Acara Ujian Seminar Tesis ... 73
6. Daftar Hadir Seminar Tesis ... 74
1
I. STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS FARMASI UGM
Fakultas merupakan unsur Pelaksana sebagian tugas pokok Universitas dan dipimpin oleh Dekan yang bertanggungjawab langsung kepada Rektor. Fakultas bertugas melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, disamping harus pula melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan kegiatan pelayanan administrasi.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Dekan dibantu oleh 4 Wakil Dekan, yaitu: Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WD 1), Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan alumni (WD 2), Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistim Informasi (WD 3) dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset (WD 4).
Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dilakukan di Bagian yang merupakan unsur pelaksana Fakultas dan Laboratorium yang merupakan sarana penunjang Bagian. Bagian yang dipimpin oleh Ketua Bagian bertanggungjawab langsung kepada Dekan. dalam melaksanakan tugas sehari-hari Ketua Bagian dibantu oleh Sekretaris Bagian. Pada saat ini sarana penunjang di masing-masing Bagian adalah sebagai berikut:
A. Bagian-Bagian yang Berfungsi sebagai Pelaksana Akademik
Bagian adalah unsur pelaksana Fakultas dalam sebagian atau satu cabang ilmu. Bagian terdiri atas kelompok tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan laboratorium-laboratorium. Setiap bagian dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris. Adapun setiap laboratorium keilmuan di setiap Bagian dipimpin oleh seorang kepala laboratorium. Di Fakultas Farmasi UGM terdapat 4 bagian, yaitu:
1. Bagian Biologi Farmasi (Department of Pharmaceutical Biology)
Bagian Biologi Farmasi adalah unsur pelaksana akademik Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam cabang ilmu yang berkaitan dengan skrining kandungan organisme terestrial dan kelautan, identifikasi senyawa atau komponen senyawa termasuk senyawa marker. Pengembangan teknik budidaya tumbuhan obat untuk menghasilkan bibit unggul dan metabolit sekunder baik secara konvensional maupun menggunakan teknik kultur jaringan tanaman dan bioteknologi Pengembangan teknik ekstraksi, standardisasi simplisia, standardisasi ekstrak yang mempunyai aktivitas biologi. a. Laboratorium Farmakognosi
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Farmakognosi. Laboratorium Farmakognosi mengkoordinasi beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan ii. Laboratorium Mikrobiologi Farmasi iii. Laboratorium Biologi Sel
iv. Laboratorium Anatomi-Fisiologi Tumbuhan v. Laboratorium Morfologi-Sistematik Tumbuhan vi. Laboratorium Budidaya Tumbuhan Obat vii. Laboratorium Teknologi Pascapanen viii. Laboratorium Obat Tradisional
2
b. Laboratorium Fitokimia
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Fitokimia. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Teknologi Fitofarmasetik
ii. Laboratorium Analisis Kandungan Tumbuhan Obat iii. Laboratorium Kimia Produk Alami
iv. Laboratorium Kosmetika Alami
v. Laboratorium Standardisasi Obat Alami 2. Bagian Farmasetika
Bagian Farmasetika adalah unsur pelaksana akademik Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam cabang ilmu yang berkaitan dengan Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat, Farmasi Fisik, Biofarmasetika dan Teknologi Farmasi.
a. Laboratorium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Manajemen Farmasi, Farmasi Masyarakat, Farmasetika, dan Pelayanan Kefarmasian. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Farmasetika I ii. Laboratorium Farmasetika II b. Laboratorium Farmasi Fisik
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Farmasi Fisik, Biofarmasetika, Stabilitas Obat dan Sistem Penghantaran Obat. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Farmasi Fisik ii. Laboratorium Biofarmasetika c. Laboratorium Teknologi Farmasi
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Teknologi Farmasi, Kosmetika, Obat Tradisional, ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Teknologi Farmasi. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Padat
ii. Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Cair dan Semipadat iii. Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Steril
3. Bagian Kimia Farmasi
Bagian Kimia Farmasi adalah unsur pelaksana akademik Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam cabang ilmu yang berkaitan dengan Kimia Analisis, meliputi perbandingan metode, perbaikan metode yang sudah ada, pengembangan metode baru, penerapan metode yang sudah ada dan atau metode baru untuk analisis obat, makanan dan kosmetika dalam berbagai formulasi (lama atau baru) dan metabolitnya. Identifikasi kualitatif dan kuantitatif hasil isolasi, sintesis, maupun produk degradasi. Untuk bidang Kimia Medisinal, meliputi produk obat, bahan baku obat baik secara sintesis maupun biosintesis, berbagai upaya untuk meningkatkan produksi obat dan bahan baku obat. Hubungan struktur secara kualitatif dan kuantitatif dengan aktivitas biologi, modifikasi molekul suatu obat untuk meningkatkan aktivitas atau menurangi toksisitasnya. Pengaruh obat, bahan baku obat, isolat atau perlakuan terhadap aktivitas biologi dan sistem biologi.
3 a. Laboratorium Kimia Medisinal
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Kimia Medisinal. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Kimia Organik ii. Laboratorium Sintesis Obat
iii. Laboratorium Biokimia-Biologi Molekuler iv. Laboratorium Farmakokimia
b. Laboratorium Kimia Farmasi Analisis
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Kimia Farmasi Analisis. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Kimia Farmasi Dasar
ii. Laboratorium Kimia Farmasi Analitik Kualitatif-Kuantitatif iii. Laboratorium Kimia Analisis Obat, Makanan dan Kosmetik iv. Laboratorium Kimia Analisis Instrumental
4. Bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik
Bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik adalah unsur pelaksana Akademik Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam cabang ilmu yang berkaitan dengan Farmakologi-Toksikologi dan Farmakoterapi-Farmasi klinik.
a. Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu penelitian farmakokinetika, ketersediaan hayati, interaksi obat dengan obat, dan obat dengan makanan atau bahan alam, metabolisme obat in vitro dan in vivo, induksi dan inhibisi enzim, interaksi obat dengan reseptor, dan skrining farmakologi obat-obat sintetik, bahan alam, dan tradisional, penelitian ketoksikan umum dan khusus, penelitian tentang evaluasi keamanan suatu senyawa. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Farmakologi ii. Laboratorium Farmakokinetik iii. Laboratorium Toksikologi
b. Laboratorium Farmakoterapi dan Farmasi Klinik
Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu tinjauan atau evaluasi ketepatan penggunaan obat, analisis Drug Related Problem (DRP), studi kepustakaan tentang pengobatan berbasis bukti (evidance based medicine), analisis peran farmasi klinik dalam pelayanan kesehatan, tinjauan klinik interaksi obat dan Adverse Drug Reaction (ADR), farmakoekonomika, farmakoepidemiologi, uji klinik obat, Therapeutic Drug Monitoring (TDM) dan farmakokinetika klinik. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:
i. Laboratorium Farmasi Klinik ii. Laboratorium Farmakoterapi
Selain bagian yang berfungsi pelayanan akademik, ada bagian yang berfungsi administratif, yaitu:
4
B. Bagian yang Berfungsi Administratif
Bagian tata usaha dipimpin oleh kepala bagian dengan membawahi 2 seksi, yaitu: Seksi Akademik dan Kemahasiswaan, dan Seksi Administrasi Umum.
C. Unit/Badan adalah Satuan Pelaksana Tugas Tertentu yang dikembangkan di Fakultas
Pada saat ini Fakultas Farmasi UGM mempunyai unit untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa, pengembangan staf dan keilmuan, yaitu: Perpustakaan, Penelitian dan Pengembangan dan Pengabdian pada Masyarakat.
Unit/badan tersebut mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
1. Perpustakaan: mengelola dan mengembangkan perpustakaan Fakultas sebagai sumber belajar dosen dan mahasiswa.
2. Penelitian dan Pengembangan: mengelola kegiatan pengembangan dan penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika Fakultas Farmasi UGM
3. Pengabdian pada Masyarakat: mengelola dan mengembangkan materi pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa, kerjasama dengan pihak lain untuk tujuan pengabdian pada masyarakat.
D. Senat Fakultas
Senat Fakultas merupakan badan normatif tertinggi di Fakultas yang anggotanya terdiri atas semua Tenaga Pengajar bergelar Guru Besar, Dekan, Wakil-wakil Dekan, Ketua-ketua Bagian dan anggota-anggota yang mewakili anggota Bagian yang jumlahnya satu orang setiap 10 anggota bagian. Ketua Senat Fakultas dipilih diantara semua anggota senat.
5
STRUKTUR ORGANISASI
Keterangan:
WD 1 : Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
WD 2 : Wakil Dekan 2 Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni
WD 3 : Wakil Dekan 3 Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi WD 4 : Wakil Dekan 4 Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset
GJM : Gugus Jaminan Mutu IT : Informasi Teknologi
KKA : Kepala Kantor Administrasi PRODI : Program Studi
6
II. KEBIJAKAN AKADEMIK
A. Kebijakan Dasar
1. Kebijakan Peningkatan Mutu input Mahasiswa
Untuk mendapatkan mahasiswa yang bermutu maka Program Studi S2 Ilmu Farmasi: a. Meningkatkan penyebaran informasi Program Studi kepada masyarakat nasional
dan internasional;
b. Menyusun prosedur dan kriteria penerimaan mahasiswa baru berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas dengan mempertimbangkan kemampuan calon mahasiswa dan memperhatikan wawasan nusantara;
c. Meningkatkan jumlah mahasiswa Pascasarjana dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia;
d. Meningkatkan selektifitas calon mahasiswa (level of competitiveness). 2. Kebijakan Peningkatan Mutu Proses Pendidikan
Untuk meningkatkan mutu proses pendidikan, maka Program Studi S2 Ilmu Farmasi senantiasa:
a. Menyelenggarakan proses pendidikan dengan memperhatikan komponen kepemimpinan (leadership), relevansi (Relevance), suasana akademik (Academic
atmosphere), manajemen internal (Internal management), keberlanjutan
(Sustainability) dan efisiensi (Efficiency), (L-RAISE);
b. Mendorong pengembangan kurikulum yang berbasis pada kompetensi (competence-based curriculum);
c. Mengembangkan dan melaksanakan proses belajar-mengajar dengan metode, media, sarana dan prasarana, yang dapat mendorong sikap kemandirian, inovasi, kreasi, dan dalam suasana kondusif, dengan memperhatikan nilai-nilai etika dan moral sebagai dasar dan arahan;
d. Meningkatkan fasilitas laboratorium penelitian dan pengembangan, sehingga mampu mengikuti dan menciptakan ilmu, teknologi dan seni yang baru dan berorientasi pada pemanfaatan sumberdaya yang terdapat di Indonesia;
e. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas perpustakaan dengan menekankan pentingnya mengikuti perkembangan Informasi ilmu pengetahuan, dan teknologi informasi mutakhir;
f. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar antar minat Program Studi, serta mengusahakan kuliah elektif pada suatu minat Program Studi terbuka bagi para mahasiswa minat lain, apabila mata kuliahnya sama, dalam rangka efisiensi sumber daya fisik, komunikasi, dan keuangan;
g. Mengevaluasi kinerja staf pengajar dan mahasiswa untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar pada setiap Program Studi dan minat Program Studi;
h. Memperbaiki sistem pendidikan, pengajaran, dan penilaian mahasiswa supaya lulusannya mempunyai pemikiran yang kritis dan kreatif, serta memiliki motivasi dan daya inovasi tinggi;
i. Mengevaluasi Program Studi minat yang ada dan mengembangkan minat baru agar mampu memenuhi tuntutan ilmu kefarmasian dan lapangan kerja;
j. Mewujudkan kesadaran pentingnya arti kompetisi positif untuk mencapai yang terbaik, baik bagi staf pengajar maupun mahasiswa, sehingga mereka memiliki cita-cita yang tinggi, berjiwa besar, dan memiliki prakarsa untuk mendalami ilmu, dan teknologi kefarmasian;
7 k. Menggalakkan dokumentasi ilmu dan karya ilmiah, baik karya staf pengajar
maupun mahasiswa, supaya Pascasarjana menjadi sumberdaya informasi ilmu, teknologi dan seni sehingga dapat menjadi landasan inspiratif untuk pengembangan karya ilmiah baru dalam menyelesaikan persoalan bangsa, khususnya di bidang kesehatan;
l. Meningkatkan komunikasi pembimbingan dosen mahasiswa;
m. mencapai rasio dosen/mahasiswa Pascasarjana yang optimal berdasarkan sumber daya yang tersedia;
n. Mendorong terselenggaranya pengelolaan Program Studi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Program akademik dengan merumuskan visi, misi, tujuan, spesifikasi minat dan kompentensi lulusannya;
o. Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi yang memiliki perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindakan perbaikan di setiap tahap proses pendidikan (input, proces, output dan outcome);
p. Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi yang melaksanakan sistem jaminan mutu akademik mulai dari pembuatan panduan prosedur (procedure
manual) dan penyiapan dokumen pendukung (supporting document);
q. Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi dengan membuat laporan evaluasi diri bidang akademik setiap semester dan setiap akhir tahun akademik pada Program Studi S2 Ilmu Farmasi;
r. Memfasilitasi terselenggaranya pengelolaan Program Studi dalam melakukan
benchmarking dengan Program Studi sebidang yang bermutu baik di tingkat
nasional maupun internasional;
s. Menyertakan mahasiswa berpotensi tinggi untuk berpartisipasi secara nyata dalam peningkatan mutu proses pendidikan;
t. Mengembangkan sistem penghargaan kepada dosen berprestasi. 3. Kebijakan Peningkatan Mutu Penelitian
Untuk meningkatkan mutu penelitian, maka Program Studi S2 Ilmu Farmasi senantiasa:
a. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian;
b. Mengembangkan suasana ilmiah di lingkungan Program Studi dan minat dan mengembangkan budaya penelitian yang mampu menunjang perkembangan ilmu kefarmasian dan pembangunan nasional;
c. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan temuannya dalam bentuk seminar dan publikasi ilmiah yang bertaraf nasional maupun internasional;
d. Meningkatkan komunikasi dosen-mahasiswa dan melibatkan mahasiswa dalam penelitian dosen;
e. Mengembangkan sistem penghargaan dan etika penelitian; f. Mengarahkan terselenggaranya penelitian unggulan. 4. Kebijakan Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat
Mengembangkan penelitian bermutu yang berorientasi pada penyelesaian persoalan-persoalan bangsa.
5. Kebijakan Peningkatan Mutu Lulusan
Untuk meningkatkan mutu lulusannya, maka Program Studi S2 Ilmu Farmasi senantiasa:
a. Mendorong dosen untuk mengembangkan keahliannya sehingga mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, kefarmasian, serta
8
mampu memadukan keahliannya untuk melandasi terciptanya lapangan kerja baru di bidang kesehatan;
b. Mendorong setiap Program Studi dan minat agar selalu mengamati relevansi mata kuliah yang diberikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, kefarmasian, serta lapangan kerja;
c. Menekankan perlunya peningkatan penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris;
d. Meningkatkan hubungan kerjasama baik antar universitas di dalam dan di luar negeri maupun dengan lembaga pemerintah, swasta, industri, badan penelitian dan pengembangan, masyarakat umum dalam bidang pelatihan, penelitian, dan pengembangan;
e. Mengembangkan sistem penghargaan kepada mahasiswa berprestasi. 6. Kebijakan Peningkatan Mutu Manajemen
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen, maka Program Studi S2 Ilmu Farmasi senantiasa:
a. Menyelenggarakan sistem manajemen sesuai dengan tata pamong perguruan tinggi yang baik (good university governance);
b. Menekankan pentingnya peningkatan hubungan kerja antara Penanggung jawab Pengelola Program, dosen, dan karyawan, sehingga di peroleh hasil kerja optimal;
c. Mendorong memfasilitasi tenaga kependidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing;
d. Mengembangkan sistem pengelolaan yang mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan dengan baik dan efisien;
e. Membangun kapasitas institusi untuk menjadi organisasi penyelenggara akademik yang memiliki standar internasional;
f. Menetapkan SPP mahasiswa yang sesuai dengan perkembangan kegiatan akademik;
g. Mengembangkan sistem penghargaan kepada staf berprestasi.
B. Kebijakan Penjaminan Mutu Akademik
Program Studi S2 Ilmu Farmasi dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi:
1. Mengacu pada visi, misi dan tujuan universitas sebagai universitas penelitian (research university), serta Rencana Strategis Pengembangan Fakultas;
2. Membuat Dokumen Akademik yang terdiri atas Kebijakan Akademik, Standar Akademik dan Peraturan Akademik;
3. Melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Akademik melalui Panduan Mutu Akademik, prosedur Mutu Akademik, Instruksi Kerja dan Dokumen Pendukung; 4. Menjalankan Audit Akademik Internal dan menindaklanjuti hasil analisis Audit
9
III. STANDAR AKADEMIK
A. Tujuan dan Lingkup
Standar Akademik ini dibuat sebagai acuan untuk mengembangkan dan penjaminan mutu akademik, serta mengaudit efektivitas kinerja bagi Program Studi S2 Ilmu Farmasi untuk menuju ke standar internasional dan Sistem Jaminan Mutu Akademik bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (Gambar 1).
Gambar 1. Ruang lingkup Sistem Penjaminan Mutu Akademik Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
B. Dokumen Acuan
Standar Akademik ini disusun dengan mengacu pada beberapa dokumen acuan yaitu: 1. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. UU Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2003;
3. PP No. 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi;
4. PP No. 153 Tahun 2000 tentang Penetapan UGM sebagai BHMN;
5. Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2003;
Studi Pelacakan Kompetensi Evaluasi Promosi Seleksi Kurikulum Pembelajaran dan Evaluasi Pengembangan SDM Mahasiswa & Lulusan Suasana Akademik Infrastruktur Proses Pembelajaran Penelitian Diseminasi hasil Penelitian Pengabdian kepada masyarakat Etika Akademik Peningkatan Mutu Berkelanjutan Pengembangan Jejaring Kerja
10
6. Keputusan MWA UGM NO. 12/SK/MWA/2003 tentang ART UGM; 7. Kebijakan Akademik UGM 2003;
8. Standar Akademik UGM 2003; 9. Manual Mutu Akademik UGM 2004; 10. Rencana Strategis UGM 2013;
11. Rencana Strategis Fakultas Farmasi UGM 2013; 12. Kebijakan-kebijakan lain yang berhubungan.
C. Istilah dan Batasan
Dalam dokumen Standar Akademik Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM ini terdapat beberapa istilah sebagai berikut:
1. Institusi adalah badan/lembaga yang ada di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Farmasi yang bertugas untuk mengembangkan sistem penjaminan mutu akademiknya.
2. Input adalah komponen dan proses pada tahap awal dalam pendidikan Pascasarjana.
3. Proses adalah komponen dan proses pada tahap inti berlangsungnya pendidikan Pascasarjana
4. Output adalah hasil akhir pendidikan Program Studi S2 Ilmu Farmasi. 5. Outcome adalah kinerja lulusan Program Studi S2 Ilmu Farmasi.
6. Stakeholders adalah unsur yang terkait dalam proses pendidikan Pascasarjana mulai dari input, proses, output dan outcome (contoh: mahasiswa, orang tua mahasiswa atau Penyandang dana mahasiswa dosen, karyawan, masyarakat, industri, pemerintah, dan sebagainya). 7. Harus kegiatan atau aturan yang wajib dilaksanakan oleh institusi
8. Seharusnya kegiatan atau aturan yang seyogyanya diadakan atau dilaksanakan oleh intitusi.
9. QMR adalah Quality Manager Representative (Penanggung Jawab Mutu) yang merupakan badan normatif tertinggi dalam struktur organisasi jaminan mutu akademik Program Studi S2 Ilmu Farmasi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, mendefinisikan dan mengkoordinasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu. QMR diketuai oleh Pengelola Program Studi S2 Ilmu Farmasi atau orang yang ditunjuk untuk tugas tersebut.
10. Auditor adalah orang yang ditunjuk oleh QMR untuk melakukan proses auditing terhadap pelaksanaan penjaminan mutu akademik oleh badan pelaksana. Auditor memberikan laporan hasil audit kepada QMR.
D. Persyaratan Standar
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Rencana Pelaksanaan a. Visi dan Misi
Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus mempunyai visi dan misi yang mengacu pada visi dan misi UGM dan Fakultas Farmasi untuk digunakan sebagai acuan dalam menentukan tujuan diselenggarakannya Program.
11 b. Tujuan
Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus mendefinisikan tujuan secara jelas sebagai acuan dalam mengimplementasikan Program Pendidikan Pascasarjana.
c. Rencana Strategis dan Operasional
Program Studi S2 Ilmu Farmasi harus menetapkan Rencana Strategis dan Operasional yang selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menjamin kelayakan rencana yang dibuat. d. Evaluasi
Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi secara periodik harus mengevaluasi visi, misi, tujuan rencana strategis dan operasionalnya, dan senantiasa melakukan perbaikan secara terus menerus.
2. Sistem Penjaminan Mutu Akademik (Academic Quality Assurance System)
Program Studi S2 Ilmu Farmasi harus membuat Dokumen Akademik yang terdiri atas kebijakan Akademik, Standar Akademik dan Peraturan Akademik. Selain itu, Program Studi S2 Ilmu Farmasi juga harus membuat Dokumen Penjaminan Mutu Akademik yaitu Panduan Mutu Akademik.
Program Studi dan minat Program Studi harus membuat Dokumen Penjaminan Mutu Akademik yang terdiri atas Panduan Prosedur (Procedure Manual) Mutu Akademik, Instruksi Kerja (Working Instruction) dan menyiapkan dokumen pendukung (Supporting Document) yang terkait dengan system penjaminan mutu akademik. Dokumen di tingkat Program Studi harus dimengerti oleh seluruh personil yang terlibat dalam organisasi penjaminan mutu akademik dan digunakan sebagai petunjuk dalam melaksanakan audit akademik internal dan eksternal.
3. Input
a. Sistem dan Mekanisme Promosi
Program Studi S2 Ilmu Farmasi, dan Program Studi harus menciptakan sistem dan mekanisme untuk promosi di tingkat nasional maupun internasional dalam rangka menjaring calon mahasiswa berkualitas.
b. Sistem dan Mekanisme Seleksi
Program Studi harus menciptakan sistem dan mekanisme untuk seleksi dalam rangka menjaring calon mahasiswa berkualitas, baik dari dalam maupun luar negeri dengan mempertimbangkan kebhinekaan.
4. Process a. Kurikulum
Program Studi harus mengembangkan kurikulum secara sistematis, terstruktur, melibatkan stakeholder dan selalu mengacu pada standar internasional sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi dan relevan dengan kebutuhan pengguna kurikulum harus dievaluasi secara periodik, dimonitor, dan diperbaiki secara terus menerus untuk menjamin relevansinya dengan tuntutan zaman.
12
Kurikulum disesuaikan dengan Kepmendiknas 045/2002 tentang kompetensi dan kurikulum inti.
b. Proses Pembelajaran dan Evaluasi
Program Studi harus menyusun sebuah sistem proses pembelajaran yang efisien dan bermutu tinggi. Dalam sistem proses pembelajaran harus memuat rencana mengajar, persiapan mengajar, teknik/metode mengajar, inovasi dan evaluasi pembelajaran terhadap mahasiswa dosen maupun proses pembelajarannya sendiri. c. Pengembangan Sumberdaya Manusia
Fakultas dan Program Studi harus memiliki sistem pengembangan sumberdaya manusia mulai dari penerimaan, pengembangan dan promosi staf akademik maupun non akademik dengan mempertimbangkan kompetensi, pengalaman, etika dan moral.
d. Mahasiswa dan Lulusan
Fakultas dan Program Studi harus memiliki sistem pemantauan dan evaluasi terhadap proses pendidikan dan penelitian mahasiswa serta sistem pemantauan dan evaluasi terhadap kualitas dan kinerja lulusan.
e. Suasana Akademik
Program Studi di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM harus menentukan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan yang mengarah pada pemberian suasana akademik yang mendukung proses pembelajaran sehingga dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam hal pengetahuan dan pemahaman bidang ilmu/kefarmasian serta memiliki thinking
skill, practical skill dan transferable skill.
f. Infrastruktur Proses Pembelajaran
Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus:
i. menyediakan infrastruktur pendukung proses pembelajaran agar berjalan efisien, efektif dan produktif. Program Studi harus menciptakan sistem untuk menghasilkan buku ajar matakuliah yang diasuh oleh dosen/tim dosen;
ii. menciptakan iklim yang kondusif terhadap berbagai bentuk kegiatan pembelajaran;
iii. menyediakan ruang perpustakaan yang dilengkapi dengan fasilitas information
and communication technology (ICT) yang baik, buku ajar, jurnal ilmiah
majalah, dan surat kabar yang dilanggan secara teratur dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia;
iv. menyediakan komputer, bahan ajar dan alat bantu modern (OHP, LCD projektor, internet) untuk membantu efektivitas proses pembelajaran;
v. menyediakan infrastruktur laboratorium dengan peralatan modern yang dapat mendukung proses penelitian untuk menghasilkan karya ilmiah yang layak dipublikasikan dalam jurnal internasional, paten dan bermanfaat bagi masyarakat.
g. Penelitian
Institusi di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Farmasi UGM harus membuat kebijakan penelitian, perencanaan, pelaksanaan, peraturan dan evaluasi dan
13 penelitian untuk menjamin kualitas hasil penelitian dan mendukung proses pendidikan berbasis penelitian (research-based education)
i. Kebijakan penelitian. Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus membuat sistem penelitian mulai dari kebijakan penelitian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
ii. Sumber Dana Penelitian. Institusi di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus mencari sumber-sumber pendanaan untuk penelitian baik dari masyarakat, industri dan pemerintah
iii. Pengelolaan Penelitian. Program Studi S2 Ilmu Farmasi harus membuat sistem pengelolaan penelitian mulai dari pembuatan proposal, penentuan pembimbing, sistem pemantauan, pengadaan bahan dan peralatan, perawatan peralatan, keamanan dan evaluasi hasil penelitian
iv. Pengelolaan Hasil Penelitian Program Studi S2 Ilmu Farmasi harus memiliki database hasil penelitian yang baik sehingga dapat dipergunakan oleh masyarakat maupun institusi. Hasil penelitian harus disebarluaskan melalui berbagai cara antara lain forum seminar, publikasi ilmiah, paten maupun pengabdian masyarakat. Program Studi harus memiliki sistem penyebarluasan hasil penelitiannya untuk membantu pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat. v. Hasil penelitian dari dosen Program Studi S2 Ilmu Farmasi yang
dipublikasikan atau dipresentasikan dalam forum internasional harus diberi insentif
h. Pengabdian Pada Masyarakat
Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus membuat kebijakan penelitian, perencanaan, pelaksanaan, peraturan dan evaluasi pengabdian masyarakat untuk mendukung proses pengabdian pada masyarakat berbasis penelitian (research-based community services). Pengabdian masyarakat dapat ditujukan bagi masyarakat luas maupun industri
i. Kebijakan. Program Studi S2 Ilmu Farmasi harus membuat sistem pengabdian masyarakat mulai dari kebijakan pengabdian masyarakat, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
ii. Sumber Dana. Program Studi S2 Ilmu Farmasi harus mencari sumber-sumber pendanaan untuk pengabdian masyarakat baik dari masyarakat, industri dan pemerintah
iii. Pengelolaan. Pengelolaan pengabdian masyarakat diarahkan pada sistem yang berkelanjutan sehingga dapat secara nyata membantu pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat ke arah yang lebih baik.
i. Etika Akademik
Institusi di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus memiliki aturan dan kegiatan yang mendorong mahasiswa, staf akademik dan non akademik untuk memiliki etika profesional, bertindak hati-hati, jujur, bertanggung jawab dalam berpikir, berbicara, dan bersikap.
j. Peningkatan Mutu berkelanjutan
Institusi Program Studi S2 Ilmu Farmasi harus memiliki sistem dan mekanisme untuk meningkatkan mutu akademik secara berkelanjutan (continuous quality
14
k. Program Studi
i. Program Studi sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program akademik harus merumuskan visi, misi, tujuan, spesifikasi.
ii. Program Studi harus memiliki perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindakan perbaikan di setiap tahap proses pendidikan (input, process, output dan outcome)
iii. Program Studi harus melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik mulai dari pembuatan panduan prosedur (procedure manual) jaminan mutu akademik, instruksi kerja (working instruction) maupun penyiapan dokumen pendukung (supporting document).
iv. Program Studi harus membuat laporan evaluasi diri bidang akademik setiap semester dan laporan evaluasi diri tahunan pada Dekan.
5. Output
a. Kompetensi
Program Studi harus merumuskan kompetensi lulusan yang dihasilkan dan dituangkan dalam Spesifikasi Program Studi.
b. Evaluasi
Program Studi harus mengevaluasi dan melaporkan output proses pembelajaran tiap semester dan tiap akhir tahun akademik pada Pengelola Program Studi S2 Ilmu Farmasi dan Dekan
6. Outcome
a. Studi Pelacakan
Program Studi harus membuat studi pelacakan (tracer study) secara periodik untuk menjaring penilaian pengguna (user) terhadap kulitas kinerja alumni maupun institusi, kesesuaian antara kurikulum, kompetensi dan kebutuhan pengguna. Hasil tracer study harus dipergunakan sebagai feedback untuk perbaikan proses pembelajaran
E. Sistem Audit 1. Audit Internal
Program Studi harus di audit secara internal oleh Tim Auditor Akademik Internal yang ditunjuk oleh QMR untuk menjamin dan memastikan apakah sistem dan mekanisme penjaminan mutu akademik sudah berjalan dengan baik. Proses auditing meliputi penunjukan tim auditor oleh QMR, penetapan rencana audit, pelaksanaan dan pelaporan hasil audit oleh tim auditor. Hasil audit dilaporkan kepada QMR, Pengelola Program Studi dan Steering Committe. Hasil audit internal harus digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di Program Studi S2 Ilmu Farmasi.
2. Audit eksternal
Program Studi S2 Ilmu Farmasi harus memberikan iklim yang kondusif untuk dilaksanakannya audit akademik eksternal oleh Tim Auditor Akademik EBSBED harus dilaporkan kepada QMR, Pengelola Program Studi dan Steering Committee, Hasil audit eksternal harus digunakan untuk memperbaiki proses akademik Program Studi S2 Ilmu Farmasi
15 F. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi Internal
Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus melaksanakan evaluasi akademik internal setiap semester dan evaluasi proses pembelajaran setiap akhir tahun akademik.
2. Evaluasi Eksternal
Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi harus melaksanakan evaluasi eksternal terhadap proses pembelajaran secara periodik.
16
IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA
STRATEGI PENCAPAIAN S2
A. Visi Program Studi
Visi Program Studi Magister Farmasi UGM adalah menjadi penyelenggara pendidikan Pascasarjana S2 Ilmu Farmasi bertaraf internasional yang unggul dan terkemuka, yang menghasilkan lulusan bermutu tinggi, berbudaya, dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
B. Misi Program Studi
Misi Program Studi Ilmu Farmasi adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan Pascasarjana Program S2 berbasis penelitian dalam bidang farmasi sains, farmasi klinik, dan manajemen farmasi yang berkualitas, dalam rangka mencerdaskan dan memberdayakan bangsa, memelihara integritas nasional dan berwawasan internasional.
2. Meningkatkan kualitas penelitian dalam bidang farmasi sains, farmasi klinik dan manajemen farmasi yang menopang pendidikan, pengembangan ilmu dan teknologi, serta penerapannya di masyarakat.
3. Menghasilkan lulusan yang bermoral, tangguh, berjiwa pemimpin, dan unggul berdasarkan jati diri dan kearifan lokal bangsa Indonesia.
C. Tujuan Program Studi
Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 Ilmu Farmasi bertujuan menghasilkan lulusan yang berbudi luhur dan memiliki kualifikasi dengan kompetensi sebagai berikut:
1. Kemampuan pelayanan profesi kefarmasian yang didasarkan pada hasil penelitian dan /atau pengembangan ilmu;
2. Kemampuan mengembangkan bidang ilmu kefarmasian melalui penelitian, penelitian lintas disiplin ilmu dan kewirausahaan;
3. Kemampuan mengembangkan profesinya dalam spektrum yang lebih luas, dengan mengkaitkan bidang ilmu kefarmasian dan profesi yang serupa;
4. Kemampuan merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah;
5. Kemampuan melaksanakan pendidikan lanjut.
D. Sasaran dan Strategi Pencapaian
1. Sasaran Program Studi Magister Ilmu Farmasi pada 2015 adalah sebagai berikut: a. Rata-rata penyelesaian studi 4 semester.
b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan rata-rata 3,65.
c. Publikasi karya ilmiah pada seminar internasional/majalah internasional minimal 5 buah /tahun.
17 d. Publikasi karya ilmiah pada seminar nasional/ majalah nasional terakreditasi
minimal 20 buah/tahun.
e. Aplikasi profesional di bidang industri farmasi, rumah sakit, dan atau strategi perencanaan pelayanan kefarmasian sebagai bentuk pengabdian masyarakat minimal 1 (satu) kali per tahun.
2. Strategi Pencapaian:
a. Pembimbingan tesis yang intensif melalui pemantauan perkembangan penelitian tesis secara periodik.
b. Peningkatan komunikasi pembimbing dan mahasiswa in maupun outclass.
c. Penyediaan sarana-prasarana laboratorium dan informasi kepustakaan yang memadai.
d. Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan/penelitian dan stakeholders untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik dalam maupun luar negeri.
18
V. KOMPETENSI LULUSAN
A. Kompetensi lulusan Program Studi S2 Ilmu Farmasi meliputi 3 (tiga) minat sebagai berikut:
1. Kompetensi dalam bidang Sains dan Teknologi
Kompetensi lulusan pendidikan Pasca Sarjana S2 Ilmu Farmasi Minat Sains dan Teknologi adalah:
a. Menguasai cara merancang penemuan obat baru, baik melalui tahap sintesis atau isolasi dari bahan alam hingga pada pengujian efek farmakologinya, toksikologinya, untuk memberikan jaminan keamanan penggunaan obat baru; b. Menguasai cara merancang Formulasi Obat sesuai dengan Good Manufacturing
Practice berbagai sediaan obat dengan memperhatikan sifat fisis-khemis bahan
obat sehingga diperoleh formula obat yang tepat untuk digunakan pada terapi suatu penyakit;
c. Menguasai cara menganalisis obat dan makanan, dengan metode konvensional atau metode instrumentasi, baik obat sebagai sediaan tunggal maupun dalam campuran serta produk degradasi obat untuk menjamin kualitas obat agar dapat sampai pada tujuan penggunaan dengan benar
2. Kompetensi dalam bidang Farmasi Klinik
Kompetensi lulusan pendidikan Pasca Sarjana S2 Ilmu Farmasi Minat Farmasi Klinik adalah farmasis yang mampu menjalankan pelayanan farmasi klinik di rumah sakit atau institusi lain yang terkait, berdasarkan prinsip penggunaan obat yang rasional dan pembiayaan obat yang optimal dengan mengikuti asas asuhan kefarmasian
(pharmaceutical care).
3. Kompetensi dalam bidang Manajemen Farmasi
Kompetensi lulusan pendidikan Ilmu Farmasi Minat Manajemen Farmasi adalah farmasi yang memiliki kemampuan dan keterampilan manajerial di bidang farmasi dalam segala sektor terkait, yaitu pemerintahan, industri dan rumah sakit, memiliki orientasi kemajuan dan keuntungan bagi pengembangan instansi, memiliki wawasan luas secara multidisipliner, memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam berkomunisi secara operasional yang efektif, mampu menciptakan jaringan kerja yang efektif, memiliki perilaku profesional dalam kerja dan tanggung jawab serta memiliki jiwa enterpreneurship.
B. Program Studi Ilmu Farmasi Minat Sains dan Teknologi: 1. Pengetahuan dan Pemahaman (Knowledge and Understanding)
a. Memahami sains lanjut yaitu kimia, fisika dan biologi
b. Memahami teknologi mutakhir terkait dengan Good Manufacturing Practice (GMP) dan Good Laboratory Practice (GLP) dalam bidang farmasi
c. Memahami penjaminan mutu disetiap tahapan penemuan obat baru, formulasi obat, dan Pengendalian Kualitas Obat dan Makanan.
19 2. Keterampilan intelektual (Intelectual Skill)
a. Mengusai penerapan sains lanjut kimia, fisika, biologi dan farmakologi
b. Menguasai teknik perancangan dan pelaksanaan GMP dan GLP serta analisis dan interprestasi data.
c. Menguasai cara mengidentifikasi, merumuskan, dan menyelesaikan persoalan-persoalan kefarmasian.
3. Keterampilan Praktis (Practical Skill)
a. Menguasai metode mutakhir dan penggunaannya dalam bidang farmasi meliputi kimia farmasi, farmasetika, biologi dan farmakologi-toksikologi.
b. Menguasai teknologi informasi terkait dengan tata cara mengakses jurnal terkini dan teknik presentasi ilmiah.
c. Menguasai teknik penggunaan instrumentasi mutakhir dalam bidang kefarmasian. 4. Keterampilan manajerial dan sikap (Managerial skill and Attitude)
a. Menjunjung tinggi norma, tata nilai, moral, agama, etika dan tanggung jawab profesional.
b. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan para ahli dibidang kesehatan terkait. c. Mampu bekerja sama dalam suatu tim dan menyesuaikan diri dengan cepat di
lingkungan kerja.
C. Program Studi Ilmu Farmasi Minat Farmasi Klinik
1. Pengetahuan dan Pemahaman (Knowledge and Understanding)
Mempunyai pemahaman mengenai prinsip penggunaan obat yag rasional dan pembiayaan obat yang optimal ( pharmaceutical care).
a. Mengetahui farmakologi, indikasi, dosis, interaksi obat, adverse effect, dan toksikologi dari obat-obat yang banyak digunakan dalam pelayanan kesehatan. b. Mengetahui manifestasi klinik, patofisiologi, penatalaksanaan, dan clinical
outcomes dari penyakit-penyakit yang banyak dijumpai
c. Mempunyai pemahaman dan pengertian kaidah riset dalam pengembangan, dan penerapan praktek farmasi klinik
d. Mempunyai pemahaman dan pengertian prinsip legalitas, aspek sosial, sains dan teknologi yang melandasi pelaksanaan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat.
2. Ketrampilan intelektual (Intelectual Skill)
a. Mampu mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pemantauan terapi obat terhadap pasien secara individual
b. Mampu melakukan konseling pada pasien dan/atau keluarganya mengenai pengobatan untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal
c. Mampu mengidentifikasi dan menyarankan strategi penatalaksanaan untuk, dan mendokumentasikan kejadian interaksi obat dan adverse drug reactions.
d. Mengetahui dan mampu mencari dan mengevaluasi sumber informasi obat, dan memberikan layanan informasi obat.
e. Mampu merancang riset dalam pengembangan, dan penerapan praktek pelayanan farmasi klinik, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data serta membuat interpretasi secara kualitatif dan kuantitatif.
20
3. Ketrampilan praktis (Practical Skill)
a. Memiliki ketrampilan dalam mengelola ide, konsep, penemuan, pengembangan dan penerapan praktek pelayanan farmasi klinik
b. Memiliki ketrampilan dan aktif berpartisipasi dalam penelitian, pengembangan dan penerapan praktek pelayanan farmasi klinik
c. Memiliki ketrampilan menggunakan teknologi informasi (internet) untuk mengakses informasi mengenai perkembangan ilmu farmasi dalam kaitannya dengan praktek farmasi klinik melalui jurnal-jurnal internasional .
d. Memiliki ketrampilan dalam berkomunikasi dengan dengan tenaga kesehatan lain di rumah sakit
4. Ketrampilan manajerial dan sikap (Managerial skill and Attitude) a. Memiliki sikap peduli (care) terhadap pasien.
b. Memiliki etika, moral dan kepribadian dalam menerapkan ilmu untuk berkarya di bidang farmasi klinik
c. Memiliki sikap keterbukaan dan inovasi dalam menjalin kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.
d. Menghargai keaslian ide, konsep dan penemuan lainnya serta mempunyai rasa ingin tahu (curiousity)
D. Program Studi Ilmu Farmasi Minat Manajemen Farmasi 1. Pengetahuan dan Pemahaman (Knowledge and Understanding)
a. Memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang manajerial Farmasi dalam sektor pemerintahan, industri dan rumah sakit
b. Mempunyai pemahaman dan pengertian kaidah riset dalam pengembangan, dan penerapan praktek manajemen farmasi
c. Mempunyai pemahaman dan pengertian prinsip legalitas, aspek sosial, sains dan teknologi yang melandasi pelaksanaan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. 2. Ketrampilan intelektual (Intelectual Skill)
a. Mampu mengembangkan dan mengimplementasikan strategi manajemen bagi pengembangan instansi
b. Memiliki wawasan luas secara multidisiplin
c. Mampu merancang riset dalam pengembangan, dan penerapan praktek pelayanan farmasi mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data serta membuat interpretasi secara kualitatif dan kuantitatif.
d. Memiliki jiwa enterpreneurship 3. Ketrampilan praktis (Practical Skill)
a. Memiliki ketrampilan dalam mengelola ide, konsep, penemuan, pengembangan dan penerapan praktek manajerial di bidang farmasi baik di sector pemerintahan, industri dan rumah sakit
b. Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam berkomunikasi secara operasional yang efektif
21 4. Ketrampilan manajerial dan sikap (Managerial skill and Attitude)
a. Memiliki etika, moral dan kepribadian dalam menerapkan ilmu untuk berkarya di bidang manajemen farmasi
b. Memiliki sikap keterbukaan dan inovasi dalam menjalin kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.
c. Menghargai keaslian ide, konsep dan penemuan lainnya serta mempunyai rasa ingin tahu (curiousity)
22
VI. PERATURAN AKADEMIK
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/2022/I/02/02
Tentang
ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S2 ILMU FARMASI S2 (MAGISTER) ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI UGM
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada,
Menimbang : a. bahwa dalam SK Dekan No. UGM/FA/1425/UM/01/39 ada permasalahan teknis yang perlu mendapatkan penjelasan, oleh karena itu perlu dilakukan adendum peraturan tersebut;
b. bahwa sehubungan dengan huruf (a) perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 153 tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN);
4. Surat Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
5. Keputusan Dekan Fakultas farmasi UGM No. UGM/FA/1425/ UM/01/39 tentang Peraturan Akademik Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 (Magister)
6. Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 463/P/SK/KP/2008 tentang Pengangkatan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
Memperhatikan: Usulan solusi teknis Pengelola Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : ADENDUM S.K. DEKAN FAKULTAS FARMASI UGM NO. UGM/FA/1425/UM/01/39 SEHINGGA MENJADI SEPERTI BERIKUT:
PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI S2 ILMU
FARMASI S2 (MAGISTER) ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
23 BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas adalah Universitas Gadjah Mada;
2. Fakultas adalah Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;
3. Bagian adalah Bagian di lingkungan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;
4. Laboratorium adalah laboratorium di lingkungan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;
5. Rektor adalah Rektor Universitas Gadjah Mada;
6. Dekan adalah Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;
7. Pengelola Program adalah Pengelola Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;
8. Dosen adalah Dosen Pascasarjana S2 (Magister) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;
9. Tim Seleksi adalah orang-orang yang diberi tugas oleh Dekan melakukan seleksi calon mahasiswa;
10. Tim Penguji adalah orang-orang yang diberi tugas oleh Dekan melakukan ujian terhadap proposal penelitian tesis, ujian tertutup tesis, dan ujian terbuka tesis yang diajukan oleh mahasiswa;
11. Mahasiswa adalah peserta Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 (Magister) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
Pasal 2 Tujuan Pendidikan
Program pendidikan Pascasarjana S2 (Magister) Fakultas Farmasi diarahkan pada hasil lulusan yang berbudi luhur dan memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1. kemampuan pelayanan profesi kefarmasian dengan jalan penelitian dan /atau pengembangan ilmunya;
2. kemampuan mengembangkan bidang ilmu kefarmasian melalui penelitian, penelitian lintas disiplin ilmu dan kewirausahaan;
3. kemampuan mengembangkan profesinya dalam spektrum yang lebih luas, dengan mengkaitkan bidang ilmu kefarmasian dan profesi yang serupa;
4. kemampuan merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah;
5. kemampuan melaksanakan pendidikan lanjut. Pasal 3 Pelaksana Program
Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 (Magister) di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada diselenggarakan oleh Fakultas dan dilaksanakan oleh Pengelola Program.
24
Pasal 4 Kegiatan Akademik
1. Mahasiswa yang dapat mengikuti kegiatan akademik adalah yang terdaftar di universitas pada semester yang bersangkutan.
2. Kegiatan akademik yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah kegiatan yang dapat berupa kuliah, praktikum, praktek kerja lapangan, penelitian tesis, konsultasi, ujian, seminar, dan hal-hal lain yang berkait dengan akademik.
3. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan akademik harus mentaati peraturan-peraturan Program Studi S2 Ilmu Farmasi, peraturan-peraturan fakultas, peraturan-peraturan universitas dan peraturan-peraturan lain yang berlaku.
BAB II
CALON MAHASISWA Pasal 5
Syarat-syarat pelamar 1. Persyaratan Akademik Calon Mahasiswa
a. Berijazah sarjana (S1) dalam bidang ilmu yang sesuai atau berkaitan; b. Mempunyai IPK Program S1 paling sedikit 2,75;
c. Mempunyai kemampuan akademik yang cukup dan dipandang mampu untuk menempuh pendidikan S2 (Magister) yang dibuktikan dengan skor TPA paling sedikit 500;
d. Mampu berbahasa Inggris yang ditunjukkan dengan skor TOEFL paling sedikit 450 atau tes yang setara dari Lembaga Bahasa yang diakui oleh Fakultas, atau sesuai persyaratan yang belaku di universitas;
e. Dalam hal pada huruf (b) ayat ini tidak dipenuhi dapat dilakukan tambahan matrikulasi atau program pengayaan paling banyak 12 SKS yang pelaksanaannya akan diatur oleh Pengelola Program;
2. Persyaratan Administrasi
a. Bukti pembayaran pendaftaran sebagai pelamar;
b. Salinan ijazah sarjana (S1) dan transkrip akademik yang telah disahkan; c. Riwayat hidup dan riwayat pekerjaan (bila ada);
d. Surat ijin dari instansi tempat bekerja bagi yang telah bekerja;
e. Dua rekomendasi dari mantan pembimbing, atau mantan dosen tentang kemampuan akademik pelamar (formulir disediakan oleh Pengelola Program); f. Surat pernyataan tidak terlibat NAPZA.
3. Surat keterangan sehat dari dokter rumah sakit pemerintah atau Puskesmas. Pasal 6
Mahasiswa Asing
1. Mahasiswa Warga Negara Asing yang akan mengikuti pendidikan di Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 (Magister) Ilmu Farmasi harus mendapat ijin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendididikan Nasional Republik Indonesia, serta harus mengikuti aturan keimigrasian yang berlaku;
2. Semua ketentuan akademik yang berlaku bagi mahasiswa Warga Negara Indonesia berlaku juga bagi mahasiswa Warga Negara Asing, kecuali ketentuan pembiayaan yang diatur secara khusus.
25 Pasal 7
Mahasiswa Pindahan
1. Pindah Program Studi hanya dimungkinkan dengan cara melalui prosedur pendaftaran seperti pendaftaran mahasiswa baru.
2. Pindah Program Studi dilakukan dengan ijin tertulis dari Ketua Pengelola Program Studi dan diketahui oleh Dekan dari Perguruan Tinggi asal, dan mendapat persetujuan dari Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 (Magister) Fakultas Farmasi melalui sistem seleksi yang berlaku.
3. Peraturan tentang transfer nilai akan diatur kemudian Pasal 8 Prosedur Melamar
1. Lamaran diajukan secara tertulis dengan mengisi formulir yang telah disediakan dan disampaikan kepada Dekan, melalui Pengelola Program Studi S2 Ilmu Farmasi dengan alamat Fakultas Farmasi UGM, Sekip Utara Yogyakarta, 55281.
2. Surat lamaran harus menyebutkan minat Program dan dibuat rangkap 2 (dua).
3. Pelamar dapat mengajukan lamaran pada semester gasal (yang dimulai pada bulan September) dan pada semester genap (yang dimulai pada bulan Februari). Lamaran harus sudah diterima Pengelola Program 2 (dua) bulan sebelum kegiatan akademik dimulai.
4. Bagi yang berminat memperoleh beasiswa BPPS Kementerian Pendidikan Nasional, waktu untuk mengajukan lamaran disesuaikan dengan periode anggaran.
5. Kegiatan administratif pendaftaran calon mahasiswa dilakukan melalui Direktorat Administrasi Akademik (DAA) UGM
Pasal 9
Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa
1. Seleksi administrasi dilakukan oleh Direktorat Administrasi Akademik UGM, sedangkan seleksi akademik dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Pengelola Program;
2. Kriteria seleksi meliputi: a. kemampuan akademik;
b. kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan;
c. kesesuaian keinginan dengan latar belakang pendidikan. d. tempat yang tersedia
3. Hasil seleksi dilaporkan secara tertulis oleh ketua tim seleksi kepada Dekan dengan menggunakan formulir yang mencakup:
a. nama-nama yang diterima, dan disusun menurut urutan prioritas; b. nama-nama yang tidak diterima.
4. Keputusan terakhir tentang dapat tidaknya calon diterima ditentukan oleh Rektor atas usul Dekan.
5. Penerimaan dan penolakan menjadi mahasiswa diberitahukan secara tertulis.
6. Surat pemberitahuan penerimaan berisi juga surat panggilan untuk mendaftar ulang beserta syarat-syarat pendaftaran sebagai mahasiswa.
26
BAB III
SISTEM DAN PROSES PENDIDIKAN Pasal 10
Sistem Pendidikan
1. Sistem Pendidikan yang dilaksanakan adalah Sistem Pendidikan berbasis kuliah (by
course);
2. Setiap tahun ajaran dibagi menjadi 2 (dua) semester.
3. Beban pendidikan yang menyangkut beban studi mahasiswa dan beban mengajar dosen dinyatakan dalam sks atau satuan kredit semester.
4. Sistem pendidikan dilakukan dengan pentahapan sebagai berikut: a. Semester 1 (satu) sampai 2 (dua) pertama adalah masa perkuliahan.
b. Semester 2 (dua) dan selebihnya adalah masa penelitian dan penyelesaian tesis. Pasal 11
Minat Program
Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 (Magister) Ilmu Farmasi menyelenggarakan minat studi sebagai berikut:
1. Magister Farmasi Sains dan Teknologi (MFS); 2. Magister Manajemen Farmasi (MMF);
3. Magister Farmasi Klinik (MFK).
Pasal 12
Dosen dan Pembimbing Tesis
1. Dosen Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 (Magister) minimal bergelar Sarjana S3 (Doktor) atau memiliki jabatan akademik Guru Besar.
2. Pembimbing tesis harus memiliki jabatan akademik Guru Besar atau Lektor berderajad Doktor.
3. Ketentuan lain dari ayat (1) dan (2) pasal ini dapat dilakukan oleh Dekan setelah mendapat masukan dari pengelola Program dengan mempertimbangkan keahlian dan spesialisasi keahlian tertentu dari dosen yang bersangkutan.
Pasal 13
Beban dan Lama Studi
1. Beban studi Program Studi S2 Ilmu Farmasi S2 (Magister) ditetapkan sekurang-kurangnya 40 satuan kredit semester (sks) yang terdiri atas mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan, praktikum, dan tesis.
2. Lama studi Program Studi S2 Ilmu Farmasi ditetapkan paling sedikit 3 semester dan paling banyak 6 (enam) semester.
3. Mahasiswa Program Studi S2 Ilmu Farmasi yang tidak berhasil menyelesaikan studi dalam batas waktu maksimum yang ditentukan dinyatakan gagal.
4. Dalam keadaan khusus, perpanjangan waktu masa studi dapat diberikan oleh Dekan, dengan lama perpanjangan paling banyak 2 (dua) semester.
5. Mahasiswa diwajibkan mukim di Yogyakarta dan mengikuti semua kegiatan akademik di kampus UGM selama masa perkuliahan (sekurang-kurangnya 2 semester) sebagai mahasiswa penuh.
27 Pasal 14
Kalender Akademik
1. Kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lain untuk semester gasal dimulai awal September sampai akhir Januari.
2. Kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lain untuk semester genap dimulai awal Februari sampai akhir Juni.
Pasal 15
Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS)
1. Mahasiswa diwajibkan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah disediakan sesuai dengan waktu pengisian yang telah ditentukan sebelum memulai kegiatan akademik tiap semester.
2. Setelah kegiatan akademik perkuliahan berakhir dan setelah pengolahan administrasi akademik selesai mahasiswa menerima Kartu Hasil Studi (KHS).
3. KHS selanjutnya dipergunakan sebagai dasar perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Pasal 16 Ujian Semester
1. Ujian semester adalah Ujian akhir semester (UAS) yang dapat berupa ujian tulis, ujian lisan, ujian praktek atau pemberian tugas khusus.
2. Ujian Akhir Semester terdiri dari ujian utama dan dapat dilakukan ujian ulang yang terjadwal.
3. Syarat mengikuti ujian semester adalah tercatat sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan, dan memenuhi persyaratan administrasi akademik.
4. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti UAS karena sakit, keluarga dekat meninggal, melaksanakan tugas fakultas/universitas/Negara dapat mengajukan Ujian Susulan, yang penjadwalannya akan diatur oleh Pengelola Program.
Pasal 17 Penilaian Hasil Ujian
1. Untuk menilai kegiatan akademik dipergunakan sistem penilaian relatif dan/atau sistem penilaian absolut.
2. Kepada kelompok mahasiswa yang berkemampuan: sangat baik diberi nilai A, baik diberi nilai B, cukup diberi nilai C, kurang diberi nilai D, dan sangat kurang diberi nilai E.
3. Nilai yang tertera pada ayat (1) dan (2) pasal ini adalah nilai UAS dan tugas-tugas lain yang diselenggarakan.
4. Mahasiswa yang membatalkan kegiatan akademik, atau tidak memenuhi persyaratan kegiatan akademik mata kuliah tertentu diberi nilai K (kosong).
5. Mahasiswa diperkenankan memperbaiki nilai dengan cara mengikuti ujian ulang atau mengambil kembali kegiatan yang pernah diikuti dalam batas yang diijinkan.
6. Nilai mata kuliah yang dipergunakan untuk menentukan Indeks Prestasi (IP) adalah nilai yang tertinggi yang pernah dicapai oleh mahasiswa.
28
BAB IV TESIS Pasal 18
Definisi, sifat dan ruang lingkup
1. Tesis adalah karya ilmiah hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Penguji sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajad Magister (Master of Science in Pharmacy). 2. Penelitian dapat berupa penelitian eksperimental atau non-eksperimental.
3. Tesis merupakan hasil penelitian yang dapat bersifat memperbaharui, mengembangkan, menemukan, atau menegaskan teori-teori/fakta-fakta dalam ilmu kefarmasian dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu kefarmasian dan kesehatan.
4. Topik tesis dapat diusulkan oleh mahasiswa sesuai dengan minat atau dapat diberikan oleh dosen pembimbing.
5. Jumlah beban kredit tesis adalah 8 (delapan) SKS. Pasal 19 Panitia Tesis
1. Panitia Tesis mempunyai susunan sebagai berikut: Ketua Pengelola Program Studi S2 Ilmu Farmasi sebagai ketua merangkap anggota; Sekretaris Pengelola Program, dan Ketua Program Studi dan Asisten Ketua Program Studi Pascasarjana sebagai anggota. 2. Panitia Tesis bertugas menentukan pembimbing tesis, penguji proposal, dan penguji
tesis yang penetapannya dilakukan oleh Dekan.
3. Untuk melaksanakan tugas seperti tersebut pada ayat (2) pasal ini panitia tesis diberi wewenang untuk membuat peraturan teknis pelaksanaannya.
Pasal 20 Pembimbing Tesis
1. Tesis dibimbing oleh 1 (satu) orang pembimbing dan dibantu oleh 1 (satu) orang atau lebih pembimbing pendamping yang masing-masing mempunyai bidang keahlian yang berlainan.
2. Pembimbing dan pembimbing pendamping tesis adalah dosen di Program Studi S2 Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan serendah-rendahnya berjabatan Lektor dan berderajad Doktor atau yang setara, dengan keahlian yang relevan dengan topik tesis.
3. Pengecualian ketentuan pada ayat (1) dan (2) pasal ini dapat dilakukan atas persetujuan Dekan.
4. Pembimbing atau pembimbing pendamping yang karena suatu hal tidak dapat melanjutkan pembimbingan diganti oleh Pembimbing dan atau pembimbing pendamping lain atas usul Panitia Tesis dan ditetapkan oleh Dekan.
5. Seorang dosen diperkenankan menjadi pembimbing tesis maksimum 4 (empat) mahasiswa dan sebagai pembimbing pendamping maksimum 4 (empat) mahasiswa pada saat (tahun ajaran) yang bersamaan.
6. Ketentuan lain dari ayat 5 pada pasal ini dapat dilakukan oleh Dekan atas pertimbangan keahlian dan spesialisasi keahlian calon pembimbing.
29 Pasal 21
Pengajuan Proposal Tesis
1. Mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian tesis harus mengajukan proposal penelitian tesis secara tertulis yang sudah disetujui oleh Tim Pembimbing kepada Panitia Tesis.
2. Penelitian tesis dapat dilaksanakan setelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian proposal. 3. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian proposal jika nilai ujian proposal
sekurang-kurangnya 12 dari 20.
4. Susunan penguji proposal ditetapkan oleh Dekan atas usul Panitia Tesis. Pasal 22
Ujian Proposal
1. Ujian proposal wajib diikuti oleh semua mahasiswa dengan tujuan untuk menilai penguasaan mahasiswa terhadap semua mata kuliah yang direpresentasikan melalui proposal penelitian.
2. Ujian proposal dilaksanakan oleh suatu Tim Penguji yang terdiri atas Tim Pembimbing Tesis, dan 2 (dua) orang penguji lain yang ditetapkan oleh Dekan atas usul Panitia Tesis.
3. Ujian Proposal dapat dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan semua mata kuliah di semester pertama dengan IPK minimal 3,00 atau telah menyelesaikan semua mata kuliah dengan IPK 2,50.
Pasal 23
Pelaksanaan dan Biaya
1. Penelitian tesis dapat dilakukan di dalam atau di luar lingkungan fakultas. 2. Apabila penelitian dilakukan di luar fakultas harus mendapat ijin Dekan.
3. Setelah selesai melakukan penelitian, mahasiswa harus mendapatkan keterangan telah melakukan penelitian atau pengambilan data dari instansi tempat melakukan penelitian, dan merupakan bagian dari lampiran tesis.
4. Semua biaya yang muncul karena kegiatan pelaksanaan tesis menjadi beban mahasiswa.
5. Semua fasilitas akademik yang ada di fakultas dapat digunakan oleh mahasiswa dalam penyusunan tesis, dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada di masing-masing unit.
6. Apabila ada pendanaan dari pihak lain, harus diberitahukan kepada Dekan melalui Pengelola Program Studi S2 Ilmu Farmasi dan diketahui Pembimbing.
7. Mahasiswa diwajibkan selalu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Pembimbing dan mengisi buku catatan kegiatan penelitian tesis (log book) yang disahkan oleh teknisi atau penanggung jawab instansi tempat penelitian dan pembimbing.
Pasal 24
Bentuk dan Susunan Penulisan Naskah Tesis
1. Naskah tesis disusun menurut Buku Petunjuk Penulisan Tesis dan Disertasi yang berlaku di fakultas.
2. Naskah tesis yang telah selesai disusun dan disahkan oleh pembimbing dapat diajukan kepada pengelola untuk dilakukan ujian tesis.