• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURVEILANS PPI DAN PENANGGULANGAN KLB DI FKTP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURVEILANS PPI DAN PENANGGULANGAN KLB DI FKTP"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN, KEMKES 2020

SURVEILANS PPI

DAN PENANGGULANGAN

KLB DI FKTP

Tim Fasilitator PPI Kemkes

Disampaikan pada Workshop Tim Penjamin Mutu Eksternal dan Pelatih Pendamping Akreditasi di era Covid-19

(2)

Surveillance

Identifikasi Faktor

Risiko/Penyebab

Evaluasi Sistem &

pelayanan

Solusi & Action

(3)

SURVEILANS INDIVIDU

SURVEILANS SINDROMIK

SURVEILANS PENYAKIT

SURVEILANS BERBASIS LABORATORIUM

SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

SURVEILANS

PPI DI FKTP

JENIS SURVEILANS DALAM BIDANG KESEHATAN

(4)

SURVEILANS DAN KLB

SURVEILANS

KLB

1

2

SURVEILANS

MERUPAKAN

INSTRUMEN

UNTUK DETEKSI

DINI KLB

(5)

SURVEILANS PPI DI FKTP

(6)

OUTLINE

PENYAJIAN

PENGERTIAN

TUJUAN DAN SASARAN

TAHAPAN SURVEILANS

INDIKATOR INSIDENT RATE

(7)

PENGERTIAN

Surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara

sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. (WHO, 2004),

Surveilans merupakan pengumpulan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan terus menerus, yang diperlukan untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi upaya kesehatan masyarakat, dipadukan dengan diseminasi data secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya. (CDC Center for

desedase control and preventions, 2008),

Surveilans:

adalah suatu proses yang:

• Dinamis,

• Sistematis,

• Terus-menerus,

Dalam

pengumpulan, identifikasi, analisis dan

interpretasi

dari data kesehatan yang penting pada suatu

populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala

kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan

dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu tindakan

yang berhubungan dengan kesehatan dalam upaya

penilaian resiko Healthcare Assosiated infections (HAIS).

(8)

TUJUAN

1. Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan FKTP 2. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP

3. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP 4. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya

masalah yang memerlukan penanggulangan

5. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI

6. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan 7. Dan salah satu unsur pendukung untuk memenuhi standar

SASARAN

fokus pada kejadian HAIs yang berhubungan erat dengan proses pelayanan medis dan keperawatan di FKTP, sbb:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 2. Infeksi Daerah Operasi (IDO) 3. Plebitis

4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) 5. Abses gigi

(9)

NUMERATOR

Adalah jumlah kejadian infeksi

dalam kurun waktu tertentu.(bulan,

tri wulan, semester dan tahunan).

CONTOH:

(1) Jumlah pasien Infeksi daerah insisi paska pertolongan persalinan.

(2) Jumlah pasien yang terjadi infeksi (abses) setelah dilakukan tindakan pelayanan gigi (yang sebelumnya tidak ada tanda tanda Infeksi) di pelayanan UKP dan UKM.

(3) Jumlah kejadian plebitis pada pemasangan infus.

(4) Jumlah sasaran yang terjadi KIPI setelah pemberian imunisasi di UKP dan UKM.

(5) Jumlah pasien yang terjadi infeksi saluran kemih akibat pemasangan urine kateter setelah dua harikalender.

DENOMINATOR

Adalah jumlah pasien yang dilakukan

tindakan medis atau jumlah hari

pemasangan alat dalam kurun waktu

tertentu (bulan, tri wulan, semester dan

tahunan).

CONTOH:

(1) Jumlah pasien yang dilakukan pertolongan persalinan dengan tindakan insisi di Fasilitas pelayanan kesehatan.

(2) Jumlah pasien yang dilakukan pelayanan gigi tanpa tanda tanda infeksi di UKP dan UKM

(3) Jumlah hari pasien terpasang infus.

(4) Jumlah sasaran yang dilakukan immunisasi di UKP dan UKM (5) Jumlah hari pasienterpasang urine kateter

(10)

PERENCANAAN

(PERSIAPAN)

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS DATA

PENETAPAN TARGET

DAN INTERPRETASI

LAPORAN DAN

DISEMINASI HASIL

TAHAPAN SURVEILANS

(11)

1.

Persiapan: Buat panduan, SOP, metode, buat formulir dan waktu

pelaksanaan surveilans.

2.

Tentukan populasi pasien yang akan dilakukan survei.

3.

Lakukan pemilihan kasus dengan pertimbangan kejadian paling sering,

dampak, biaya atau diagnosis yang paling sering.

4.

Gunakan definisi operasional yang mudah dipahami dan mudah diaplikasikan.

1. PERENCANAAN (PERSIAPAN)

PERENCANAAN (PERSIAPAN) PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA PENETAPAN TARGET DAN INTERPRETASI LAPORAN DAN DISEMINASI HASIL

(12)

1.

Cara dan Sumber data:

• Observasi atau pengamatan langsung. • Sumber data:

 Pencatatan dan pelaporan unit kerja, sistem pencatatan dan pelaporan terpadu, pencatatan pelaporan kesakitan dan kematian

 Catatan medical record pasien/ catatan dokter atau tenaga medis lainnya (bidan/perawat)

2.

Data yang dikumpulkan (Formulir pendataan):

• Data demografik: nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor catatan medik, tanggal masuk FKTP.

• Data Infeksi: tanggal infeksi muncul, lokasi infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat infeksi muncul pertama kali.

• Faktor risiko: alat, prosedur, faktor lain yang berhubungan dengan Tindakan medis, data laboratorium: jenis mikroba (jika ada)

• Formulir Suveilans pengumpulan data

• Data yang dikumpulkan adalah data numerator dan data denominator

2. Pengumpulan data

PERENCANAA N (PERSIAPAN) PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA PENETAPAN TARGET DAN INTERPRETASI LAPORAN DAN DISEMINASI HASIL

(13)

CONTOH:

FORM

HARIAN SURVEILANS RAWAT INAP

Tanggal

Nama

Pasien

Tindakan pelayanan

Kejadian Infeksi (HAIs)

Anti

Biotik

Ket

Infus

Urine

kateter

Tindakan

Operasi

Plebitis

Infeksi

Saluran

Kemih

(ISK)

Infeksi

Daerah

Operasi

(IDO)

1….

Dr. X

ya

ya

ya

ya

Amx

2……

Ny. B

ya

ya

Cotri

Pus

(+),

Cultur Sp

(+)

(14)

Contoh:

FORMAT

BULANAN SURVEILANS RAWAT INAP

Tanggal

Jumlah

Pasien

Tindakan pelayanan

Kejadian Infeksi (HAIs)

Anti

Biotik

Ket

Infus

Urine

kateter

Tindakan

Operasi

Plebitis

Infeksi

Saluran

Kemih

(ISK)

Infeksi

Daerah

Operasi

(IDO)

1….

10

5

3

5

2

1

1

Amx =

2

Dst

Jumlah

(15)

Contoh:

FORM

HARIAN SURVEILANS RAWAT JALAN

Tanggal

Nama

Pasien

Tindakan pelayanan

Kejadian Infeksi (HAIs)

Ket

Imunis

asi

Gigi &

Mulut

Suntik

KB

KIPI

Abses Flebitis

1….

Dr. X

ya

ya

ya

ya

Dst

Ny. B

ya

ya

(16)

FORM BULANAN SURVEILANS RAWAT JALAN

Tanggal

Jml

Pasien

Tindakan pelayanan

Kejadian Infeksi (HAIs)

Ket

Imunis

asi

Gigi &

Mulut

Suntik

KB

KIPI

Abses Flebitis

1….

30

17

11

5

2

3

2

Dst

(17)

a) Analisis data yang telah dikumpulkan (jika memungkinkan dicatat dalam sistim komputer).

b) Untuk mengetahui besaran masalah infeksi digunakan insiden rate. Rumus Insiden Rate:

3. Analisis

PERENCANAA N (PERSIAPAN) PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA PENETAPAN TARGET DAN ANALISIS DATA LAPORAN DAN DISEMINASI HASIL x 1000 = ‰

(18)

1. Dapat dibuat dalam bentuk tabel, grafik , pie dll (sesuai keperluan).

2. Penyajian data harus jelas, sederhana, mudah dipahami yang

memperlihatkan pola kejadian infeksi dan perubahan yang terjadi (trend).

3. Analisis kecenderungan menurut:

Jenis infeksi, jenis tindakan, ruang perawatan, dll

Jelaskan sebab-sebab peningkatan atau penurunan angka infeksi

4. Bandingkan dengan target kejadian infeksi yang diharapkan pada

pemantauan kejadian HAIs (berdasarkan penetapan FKTP dan data

pembanding (Benchmaking).

5. Buat rekomendasi untuk plan of action

Interprestasi data surveilans:

4. Target dan Interpretasi

PERENCA NAAN (PERSIAP AN) PENGUMP ULAN DATA ANALISIS DATA ANALISIS DATA DAN INTERPRET ASI LAPORA N DAN DISEMIN ASI HASIL

(19)

Lanjutan..

• Laporan dan rekomendasi hasil surveilans oleh Ketua Tim

PPI/Penanggung jawab PPI kepada pimpinan fasyankes secara periodik

(tergantung kebijakan fasyankes setiap bulan, triwulan , tahunan) untuk

dilakukan tindak lanjut hasil persetujuan

• Diseminasi dan atau komunikasikan kepada unit atau pihak yang

berkepentingan untuk dilakukan langkah tindak lanjut atau perbaikan

PERENCA NAAN (PERSIAP AN) PENGUMP ULAN DATA ANALISIS DATA ANALISIS DATA DAN INTERPRET ASI LAPORA N DAN DISEMIN ASI HASIL

5. Laporan dan Diseminasi Hasil

Laporan kegiatan PPI di FKTP dibuat secara komprehensif dan berkesinambungan:  Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan program PPI.

 Laporan dibuat secara periodik atau sesuai kebijakan FKTP (triwulan, semester, tahunan atau sewaktu-waktu jika diperlukan) .

(20)

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM PPI

(21)

INSIDEN RATE INFEKSI SALURAN KEMIH

Judul Indikator Insiden Rate ISK

Dasar Pemikiran 1. Peraturan menteri kesehatan tentang Keselamatan Pasien

2. Peraturan menteri kesehatan tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP.

3. FKTP harus melakukan surveilans HAIs dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan .

Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Infeksi Saluran Kemih akibat penggunaan urine kateter. 2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi.

Definisi Operasional

1. Pemasangan urine kateter adalah pemasangan alat kateter urine yang bertujuan mengeluarkan urine sesuai dengan indikasi.

2. Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan urine kateter > 2 hari ditemukan tanda tanda Infeksi, setidaknya satu dari tanda atau gejala sebagai berikut:

 Demam (> 38,0 ° C)  Nyeri tekan suprapubik

 Nyeri atau nyeri pada sudut kosto-vertebralis  Urgensi kemih

 Frekuensi kencing  Disuria

3. Terpasang urine kateter selama lebih dari 2 hari kalender.

(22)

Satuan Pengukuran Per mill

Numerator (pembilang) Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK) Denumenator

(penyebut)

Jumlah lama hari terpasang alat pada seluruh pasien terpasang urine kateter

Formula Jumlah kejadian ISK

Jumlah hari seluruh pasien terpasang urine kateter

Desain Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian)

Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi

Besar Sampel Besar sampel sama dengan Total Populasi yang terpasang urine kateter di faskes tersebut pada periode

yang sama

Frekuensi Pengumpulan Data Harian Periode Pelaporan Data Bulanan

Periode Analisis Data Triwulan

Penyajian Data  Tabel

 Control chart  Run chart

Instrumen Pengambilan Data Formulir observasi Penanggung Jawab Penanggung jawab PPI

(23)

INSIDENCE RATE PLABSI

Judul Indikator Insiden Rate PLABSI

Dasar Pemikiran 1. Peraturan menteri kesehatan tentang keselamatan pasien

2. Peraturan menteri kesehatan tentang Pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas pelayanan kesehatan 3. FKTP harus melakukan surveilans HAIs dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian PLABSI akibat penggunaan kateter intra vena perifer. 2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi.

Definisi Operasional 1. Pemasangan kateter intra vena perifer adalah pemasangan alat intra vena yang bertujuan memberikan cairan atau obat sesuai dengan indikasi.

2. PLABSI adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan keteter Intra vena perifer > 2 hari ditemukan tanda tanda Infeksi, sebagai berikut:  Pasien dengan bakteri patogen yang diidentifikasi dari 1 atau lebih spesimen kultur darah yang dilakukan untuk tujuan diagnosis

klinis atau pengobatan dan organisme yang teridentifikasi dalam darah, tidak terkait dengan infeksi di tempat lain.

 Pasien memiliki setidaknya 1 dari tanda atau gejala berikut: demam (> 38.0 °C), menggigil, atau hipotensi dan organisme yang diidentifikasi dari darah tidak terkait dengan infeksi di tempat lain dan komensal umum yang sama di identifikasi dari dua atau lebih spesimen darah yang diambil kultur pada tempat yang berbeda untuk tujuan diagnosis atau pengobatan klinis

Satuan Pengukuran Permill (‰)

Numerator (pembilang) Jumlah kasus PLABSI.

(24)

Formula Jumlah kejadian PLABSI

Jumlah hari seluruh pasien terpasang keteter Intra vena perifer

Desain Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian)

Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi

Instrumen Pengambilan Data Formulir observasi

Besar Sampel Besar sampel sama dengan Total Populasi yang terpasang kateter intra vena perifer.

Frekuensi Pengumpulan Data Harian

Periode Pelaporan Data Bulanan

Periode Analisis Data Triwulan

Penyajian Data  Tabel

 Control chart  Run chart

(25)

Judul Indikator Insiden Rate IDO

Dasar Pemikiran 1. Peraturan menteri kesehatan tentang Keselamatan Pasien

2. Peraturan menteri kesehatan tentang Pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas pelayanan kesehatan 3. FKTP harus melakukan surveilans HAIs dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian IDO akibat tindakan operasi.

2. Menjamin keselamatan pasien pada tindakan operasi dengan mengurangi risiko infeksi.

Definisi Operasional 1. Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah infeksi pada daerah operasi akibat tindakan operasi.

2. IDO dengan tindakan operasi pemasangan implan diawasi selama 90 hari sedangkan tanpa implan diawasi selama 30 hari.

3. Pasien memiliki tanda atau gejala IDO sebagai berikut:  Merah, basah, bengkak dan bernanah.

 Ada hasil kultur daerah operasi dengan organisme yang teridentifikasi.

Satuan Pengukuran Persen (%)

Numerator (pembilang) Jumlah kasus IDO

(26)

Denominator (penyebut) Jumlah pasien yang dilakukan operasi dengan jenis operasi yang sama

Formula Jumlah kejadian IDO

Jumlah pasien operasi

Desain Pengumpulan Data Concurrent (Survei harian)

Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi

Instrumen Pengambilan Data Formulir observasi

Besar Sampel Besar sampel sama dengan Total Populasi yang dilakukan operasi pada faskes tersebut pada periode yang sama.

Frekuensi Pengumpulan Data Harian

Periode Pelaporan Data Bulanan

Periode Analisis Data Triwulan

Penyajian Data  Tabel

 Control chart  Run chart

(27)
(28)

DATA SURVEILANS PUSKESMAS MELATI

1. Dalam tiga bulan pengamatan Periode Januari – Maret 2020 :

Terdapat 15 pasien dipasang urine kateter menetap hanya masing 1 hari , 2

oarng pasien terpasang 2 hari dan 3 hari, dan 1 orang terjadi ISK.

2. Hitung Numerator dan Denomintornya.

(29)
(30)

DATA SURVEILANS PUSKESMAS MELATI

1. Dalam tiga bulan pengamatan Periode Januari – Maret 2020 :

Terdapat 15 pasien dipasang urine kateter menetap hanya masing 1 hari , 2

oarng pasien terpasang 2 hari dan 3 hari, dan 1 orang terjadi ISK.

2. Hitung Numerator dan Denomintornya.

(31)

Analisis 1

• Insident Rate ISK di PKM Melati Periode Januari – Maret 2020, sbb:

• Numerator :

1 orang terjadi ISK

• Debomintaor:

15 orang terpasang kateter urine masing masing 1 hari : 15 hari

1 orang terpasang urine kateter 3

: 3 hari

1 orang terpasang urine kateter 2 : 2 hari

Total hari terpasang urine kateter

= 20 hari

Insident rate ISK :

Numerator

denominator x 1000 = 1

20

x 1000 = 50 ‰

• Insident Rate ISK di PKM Melati Periode Januari – Maret 2020, sbb:

• Numerator :

1 orang terjadi ISK

• Debomintaor:

15 orang terpasang kateter urine masing masing 1 hari : 15 hari

1 orang terpasang urine kateter 3

: 3 hari

1 orang terpasang urine kateter 2 : 2 hari

Total hari terpasang urine kateter

= 20 hari

Insident rate ISK :

Numerator denominator

(32)

DATA SURVEILANS PUSKESMAS MELATI

1. Dalam tiga bulan pengamatan Periode Januari – Maret 2020 :

Terdapat 10 pasien tindakan operasi minor antara lain : pengangkatan

limphoma, superfisial neuroktomi, tenotomi dan tindakan sunat

 dari semua tindakan operasi tersebut ditemukan 2 orang yang dinyatakan

IDO akibat bedah Minor

2. Hitung Numerator dan Denomintornya.

Numerator / denominator

(33)

Analisis 1

• Insident Rate ISK di PKM Melati Periode Januari – Maret 2020, sbb:

• Numerator :

2 orang terjadi IDO

• Debomintaor:

10 orang yang dilakukan tindakan operasi minor

Insident rate IDO :

Numerator

denominator x 100 =

2

10

x 100 = 20 %

• Insident Rate ISK di PKM Melati Periode Januari – Maret 2020, sbb:

Numerator

(34)

KEJADIAN LUAR BIASA

(KLB)

(35)

PENANGGULANGAN

KEJADIAN LUAR BIASA

(KLB)

DI FKTP

(36)

01

03

02

KEJADIAN LUAR BIASA

?

Munculnya kasus yang sebelumnya belum pernah ada/ muncul kembali

(37)
(38)

KEJADIAN LUAR BIASA DI FKTP

?

Hosts; kondisi pasien

rentan dan kondisi yang

membuat rentan

(39)

Manajemen dan Langkah Investigasi KLB

01

02

03

04

Persiapan Lapangan Memastikan KLB Verifikasi Dx

Tetapkan kasus KLB (umumkan)

05

Pengolahan Data Deskriptif

06

Buat langkah penanggulangan

07

08

09

10

11

Evaluasi hasil

Komunikasi hasil temuan

Pencegahan dan Penanggulangan

Observasi hasil tindakan

(40)

Dapat terlibat langsung dalam penanggulangan KLB

Salah satu anggota tim kesehatan

IPCD/N Tim Multidisiplin

B

A

Multi Lintas Sektor bekerjasama dalam penanggulangan KLB

(41)

02

01

1. Sign and Symptons; is this an outbreak? 2. Medications 3. Prosedures 4. Consults 5. Location 6. Staf Contact 7. Host Factors? 1. Data Microbiology

2. Data Surveilans Hais

3. Discussian with clinicians

PENGUMPULAN DATA KASUS

PENCATATAN DATA

(42)

PENETAPAN DIAGNOSIS KLB

Is this an Outbreak?

Manifestasi klinis & hasil Laboratory

Hubungan antara masalah Peningkatan kasus?

What is the diagnosis?

OUTBREAK CONFIRM TINDAKAN PENCEGAHAN LANGSUNG: - Profilaksis - Isolasi - Peringatan Publik - Tindakan Higiene INVESTIGASI LANGSUNG: - Etiologi Agent - Modus Penularan - Cara Penularan - Sumber Kontaminasi - Populasi berisiko

(43)

Positive Rate

(PR) penderita baru dari periode tertentu menunjukkan kenaikan 2

kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode yang sama dalam

kurun waktu/ tahun sebelumnya

Peningkatan

kejadian penyakit/ kematian 2

kali atau lebih dibandingkan periode

sebelumnya. Timbulnya suatu

penyakit/kesakitan yang sebelumnya tidak

ada/tidak diketahui.

CFR dari suatu penyakit dalam kurun

waktu tertentu menunjukkan 50% atau lebih dibandingkan CFR dari periode sebelumnya.

Kriteria Kerja

KLB

Memastikan KLB

1 2 4 3

(44)

2. LABORATORIUM, TERMASUK TEKNIK YANG DI GUNAKAN

1. REVIEW TEMUAN KLINIS

3. HASIL KONSULTASI TENAGA AHLI

(45)

Identitas; nama & alamat

Demografi; umur, sex & pekerjaan

Klinis

Faktor Risiko

Pelapor

PENEMUAN

KASUS

(46)

TINDAKAN AWAL

6

5

3

1

2

4

Cohorting Pasien dan St af

7

Batasi Mobilitas Pasien

Staff Screening Komunikasi dan Informas i

Kesiapan aturan, Kepatuhan pada Standar dan Prosedur Peralatan pasien dan Pembers

ih

Penyediaan sarana dan prasarana (APD, Alkes, Sarpras HH, dll)

(47)

PENGENDALIAN

KLB

Jangan menunggu akhir penyelidikan

Penilaian umum KLB

Penilaian spesifik menurut hasil

temuan Tindakan pencegahan, terapkan

secara konsisten:Kewaspadaan isolasiIsolasiImunisasi

1

2

3

(48)

KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI KLB

4

3

2

1

a. Ruangan tersendiri b. Jarak antara-pasien, kemudahan dalam pembersihan c. Ventilasi yang adekuat. d. Penempatan sarana kebersihan Struktur Bangunan Penyediaan Sarana Kesehatan Sarana dan

Tindakan Sterilisasi Pendidikan & Pelatihan

a. Sarana kebersihan tangan b. Alat kesehatan c. Monitor & tekanan negative ruangan a. SPO b. Kepatuhan terhadap kebijakan

(49)

Menurunnya jumlah kematian pada setiap KLB

Menurunnya jumlah kasus

Memendeknya Periode KLB

Menyempitnya penyebarluasan Wilayah

Menurunnya Frekwensi Kasus

(50)

laporan tertulis KLB Adanya Kebijakan/rekomenda si Untuk mencegah terulangnya Komunikasi dan Menyampaikan (indikator keberhasilan penanggulangan)

Evaluasi

SAAT KLB BERAKHIR

(51)

Referensi

Dokumen terkait

1) Bagi ilmu pengetahuan, menambah khazanah pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Teknik Industri khususnya pada bidang Operation Management dalam industri

atau kesempatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit

Pencahayaan merupakan suatu aspek lingkungan fisik yang penting bagi keselamatan kerja. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pencahayaan yang tepat dan sesuai

Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah mengeanai pembentukan karakter disiplin siswa melalui keteladanan guru aqidah akhlak kelas VIII

Dasar penerimanaan karyawan pada Bank Syariah Mandiri dilihat dari hasil seleksi yang disesuaikan dengan standar penerimaan karyawan pada Bank Syariah Mandiri.Penerimaan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul REPRESENTASI

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK) Atletik nomor lompat jauh

Menurut Muzzani (1999: 86) jika dilihat dari sudut pandang kekuasaan yang berakibat pada penindasan, maka pengaruh hegemoni dapat dibedakan menjadi dua bagian