• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet

2.1.1 Gambaran Umum Internet

Internet adalah jaringan global yang dapat diakses secara umum dan

didalamnya terjadi pertukaran data dengan mengunakan paket data yang dihubungkan dengan Internet Protocol(IP) standar. Internet merupakan jaringan yang menghubungkan jaringan dimana di dalamnya terdapat jutaan jaringan domestik, akademik, bisnis dan pemerintah yang lebih kecil yang masing-masing memiliki berbagai macam informasi dan service seperti email, online chat, file

transfer, dan halaman web yang saling terhubung serta masi banyak lagi

sumberdaya lainnya yang terdapat dalam World Wide Web(WWW)

Konsep Internet dimulai pada akhir dekade 60-an pada saat Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang mencari cara untuk berkomunikasi antar basis militer secara efektif. Departemen Pertahanan menginginkan program yang relatif mudah untuk digunakan dalam berkomunikasi antara basis militernya apabila terjadi serangan atau keadaan darurat. Konsep yang dibuat pada saat itu adalah suatu jaringan yang memiliki beberapa alternatif koneksi antara basis militer sehingga apabila salah satu basis hancur, koneksi tetap dapat dilakukan oleh basis-basis lainnya. Awal yang sederhana ini kemudian berkembang dari hanya sebuah konsep sederhana hingga akhirnya pada akhir dekade 70-an menjadi teknologi yang mature.

(2)

Saat ini Internet merupakan jaringan komunikasi utama yang mampu menjembatani berbagai teknologi komunikasi. Jumlah penggunanya mengalami peningkatan yang besar dari tahun ke tahun dan juga berbagai macam aplikasi terus dikembangkan untuk meningkatkan fungsi Internet. Bukan hanya sekedar teknologi, Internet saat ini juga telah menjadi bagian dari gaya hidup karena berbagai macam kemudahan yang dimiliki. Berberlanja online, pencarian informasi, sampai menikmati siaran televisi dapat dilakukan dengan menggunakan Internet. Sesuatu yang awalnya hanya sebuah konsep untuk penggunaan terbatas, pada saat ini telah merubah cara hidup dan bahkan cara orang melakukan pekerjaan.

2.1.2 Protokol Internet

Komunikasi dilakukan dalam Internet melalui protokol-protokol yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini adalah tiga layer protocol yang digunakan dalam Internet:

1. IP (Internet Protocol) dan ICMP (Internet Control Message protocol) IP adalah protokol yang mendefinisikan datagram(diagram alur data) atau paket data yang dikirimkan dari satu titik ke titik lainnya. Saat ini, mayoritas pengguna Internet, menggunakan IP seri 4 yang merupakan gabungan 4 kombinasi angka yang menjadi alamat suatu komputer di dalam jaringan

Internet. ICMP juga terdapat dalam layer ini dan berguna untuk melakukan

(3)

2. TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol) TCP merupakan protokol yang membuat koneksi virtual dalam koneksi jaringan yang mempengaruhi kualitas dari koneksi tersebut. Pengembangan TCP umumnya digunakan untuk menjaga keamanan dari suatu koneksi. UDP adalah protokol transport data yang menggunakan koneksi efisien dimana paket data yang hilang dalam koneksi tidak akan dikirimkan ulang.

3. Application Protocol

Application Protocol adalah protokol yang mendefinisikan format data dan

pesan yang dikirimkan antara aplikasi yang sama dalam suatu dan hanya dimengerti oleh aplikasi tersebut.

Ketiga layer ini merupakan layer yang mengontrol proses komunikasi di dalam jaringan Internet. Setiap aplikasi dan sistem yang berjalan dalam Internet harus menyesuaikan dengan layer-layer tersebut.

2.1.3 Kegunaan Internet

Internet, sebagai media komunikasi global yang paling diandalkan, memiliki

banyak kegunaan yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Berikut ini adalah beberapa kegunaan yang umum digunakan:

ƒ Email

Email merupakan perwujudan surat yang dikirim melalui media Internet.

Konsep pengiriman teks elektronik sebagai pengganti surat konvensional telah ada sebelum Internet ditemukan. Internet merupakan medium yang

(4)

mewujudkan konsep tersebut. Saat ini email terbagi menjadi dua jenis,

internal email dan Internet email. Internal email merupakan email yang

dikirim hanya di dalam jaringan internal suatu organisasi sedangkan Internet

email dikirimkan antar jaringan melalui Internet.

ƒ World Wide Web

World wide web adalah sekumpulan dokumen, gambar, dan resource lainnya

yang saling berhubungan melalui hyperlink dan URL. Hyperlink dan URL memberi akses bagi server web dan mesin lainnya yang menyimpan resource tersebut untuk menampilkannya melalui protocol HTTP, salah satu protocol komunikasi di Internet. World wide web bukanlah Internet tetapi merupakan salah satu bagian dari Internet yang paling banyak digunakan. World wide

web merupakan platform tempat halaman web dijalankan.

ƒ Remote Access

Internet memungkinkan komputer untuk terhubung dengan komputer lainnya

ataupun tempat penyimpanan informasi tanpa batasan lokasi di seluruh dunia selama terhubung dalam jaringan Internet. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai tingkat security, tergantung dari kebutuhan sistem tersebut. Kegunaan ini memungkinkan penguna untuk bekerja tanpa batasan tempat, dari rumah misalnya. Seorang pekerja dapat bekerja dari rumah melalui penggunaan remote desktop melalui virtual private network perusahaannya. Kegunaan ini memungkinkan pekerja untuk tidak selalu berada di tempat tetapi dapat tetap melakukan pekerjaannya.

(5)

ƒ File Sharing

Internet dapat menjadi media penyimpanan file melalui proses upload atau

juga melalui FTP (file transfer Protocol) server yang memungkinkan file tersebut diakses oleh pengguna. Fungsi ini yang pada akhirnya melahirkan

file sharing. Selain melalui proses upload dan FTP server, file sharing dapat

juga dilakukan dengan medium peer – to – peer sehingga 2 pengguna atau lebih dapat bertukar file pada saat yang bersamaan. Kegunaan ini berfungsi secara global dan telah merubah cara produksi dan distribusi dari file komputer. Teknologi collaboration dengan medium Internet memungkinkan bisnis dan organisasi untuk melakukan sharing dokumen dan informasi lainnya yang memungkinkan pekerjaan menjadi lebih efisien.

ƒ Streaming Media

Saat ini, siaran televisi dan film sudah dapat dinikmati di Internet dengan adanya streaming media. Kegunaan ini memungkinkan gambar begerak dan suara ditransmisikan melalui Internet tanpa proses download. Melalui

podcast, youtube, webcast, dan beberapa situs lainnya, saat ini pengguna Internet dapat mempublikasikan video mereka sendiri, baik yang direkam

terlebih dahulu maupun yang dipublikasikan langsung melalui webcam, ke seluruh dunia dengan penggunaan medium Internet. Hal ini memungkinkan penyebaran informasi secara merata dari sisi publikasi umum dan informasi media.

(6)

ƒ Voice Telephony

VoIP atau Voice over Internet Protocol adalah komunikasi lisan dua arah yang ditransmisikan sebagai data melalui Internet. VoIP memungkinkan adanya sambungan telepon internasional dengan biaya yang jauh lebih murah. Kebutuhan utama teknologi ini adalah komputer dengan sambungan Internet yang stabil agar suara yang dikirim dan diterima dapat ditransmisikan dengan baik.

2.1.4 Web 1.0

Web 1.0 bukanlah sebuah konsep tetapi adalah sebuah kondisi pada awal dot

com rush dimana portal berkembang tanpa arahan yang jelas. Setiap portal

berdiri sendiri-sendiri dan tidak memiliki hubungan dengan portal lainnya. Kondisi ini muncul karena adanya trend perusahaan untuk melakukan usaha di

Internet.

Web 1.0 akhirnya mengalami kegagalan karena World wide eb yang ada tidak mampu memenuhi fungsi saling menunjang dan pertukaran informasi tanpa batas yang merupakan ide awal pembuatan Internet. Banyak perusahaan menderita kerugian besar pada saat terjadinya dot com bubble burst yang terjadi pada akhir tahun 2001. Faktor utama kegagalan Web 1.0 adalah portal-portal memaksakan konten yang dimilikinya kepada pengguna dan kurang melihat kebutuhan pengguna. Partisipasi yang kurang dari sisi pengguna menyebabkan tingkat ketertarikan pengguna untuk mengunjungi portal menjadi menurun. Pengguna cenderung hanya mengunjungi web yang mmiliki fungsi khusus yang memenuhi

(7)

kebutuhan pengguna. Hal ini akhirnya menyebabkan kegagalan bagi portal-portal yang hanya memiliki fungsi rata-rata karena pengguna pada akhirnya lebih memilih untuk hanya mengunjungi portal-portal besar.

Kegagalan Web 1.0 memberikan sebuah pelajaran berharga bagi seluruh portal-portal Internet. Partisipasi pengguna merupakan faktor penting yang diperlukan dalam pengembangan portal. Pelajaran inilah yang saat ini menjadi dasar pengembangan banyak portal saat ini.

2.2 Web 2.0

2.2.1 Pengertian Web 2.0

Menurut O’Reilly(2005) web 2.0 adalah konsep yang menggunakan jaringan sebagai platform, termasuk setiap alat yang terkoneksi di dalamnya. Aplikasi web 2.0 adalah aplikasi yang memaksimalkan keuntungan intrinsik dari platform: menyediakan software yang ter-update secara berkelanjutan dengan memiliki kemampuan yang meningkat seiring dengan frekuensi orang menggunakan

software tersebut, menggunakan dan mengkombinasikan data dari berbagai

sumber, termasuk didalamnya pengguna individual, dan pada saat yang sama menyediakan data dan service sendiri dalam bentuk yang memungkinkan orang lain untuk mengkombinasikannya, menciptakan efek jaringan melalui “arsitektur partisipasi” dan berkembang melebihi metafora yang dimiliki oleh web 1.0 dengan tujuan memberikan berbagai macam rich user experience.

Menurut Ribes(2007) web 2.0 adalah semua aplikasi dan layanan Internet yang memiliki database yang dapat dimodifikasi oleh para penggunanya, baik

(8)

dalam konten database (menambah, merubah atau menghapus informasi, atau juga mengasosiasikan metadata dengan informasi yang sudah ada), dalam cara penampilan konten tersebut, atau sinkronisasi konten dan aspek internal secara simultan.

Menurut Gutmans(2006) web 2.0 merupakan applikasi web yang merupakan penggabungan antara Rich Internet Application, Service Oriented Architecture, dan Social Web, dimana aplikasi tersebut memiliki fungsi terbuka yang dapat digunakan oleh aplikasi lainnya untuk membuat fungsi yang memiliki kegunaan lebih baik lagi melalui partisipasi penggunanya.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa web 2.0 adalah konsep aplikasi user-centric berbasis Internet dengan rancangan

database yang memungkinkan manajemen dan kombinasi data secara terbuka

serta memiliki kemampuan untuk mengembangkan fungsi aplikasi tersebut dari partisipasi penggunanya melalui rich user experience.

(9)

2.2.2 Gambaran Umum Web 2.0

Gambar 2.1 Gambaran Umum Web 2.0 (O’Reilly, 2005)

Portal web 2.0 merupakan portal dengan kemampuan yang memungkinkan penguna untuk melakukan lebih dari sekedar pengambilan informasi dari web. Pengguna dapat menggunakan portal secara interaktif untuk menjalankan

software aplikasi melalui sebuah browser. Pengguna dapat memasukkan data

dalam sebuah portal web 2.0 dan menjalankan kontrol terhadap data tersebut, termasuk dalam proses kombinasi dengan data dari pengguna lainnya.

(10)

Web 2.0 meupakan konsep aplikasi user-centric. Yang dimaksud dengan

user-centric adalah pengguna merupakan faktor utama dari perkembangan

kemampuan aplikasi yang terdapat pada portal tersebut. Pengguna menentukan perkembangan dan konten dari suatu portal, sedangkan pemilik portal hanya menyediakan aplikasi dasar yang akan berkembang sesuai dengan pasrtisipasi penggunanya. Jadi para pemilik portal akan mengikuti kebutuhan pengguna dan tidak melakukan perkembangan yang berlainan arah dengan arah perkembangan internet. Hal ini bertentangan dengan konsep Web 1.0 dimana pengguna harus mengikuti arah yang diinginkan oleh pemilik portal dan pada akhirnya kemampuan pengguna dibatasi oleh keinginan pemilik portal tersebut.

Salah satu bagian penting dari web 2.0 adalah arsitektur partisipasi karena partisipasi pengguna sangat penting bagi perkembangan aplikasi dan juga bagi perkembangan portal tersebut. Arsitektur partisipasi menempatkan pengguna di posisi sentral karena pengguna dapat memodifikasi aplikasi agar sesuai dengan keinginan pengguna.

Agar aplikasi menjadi user-centric, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

- Pengaturan kontrol aplikasi berada di tangan pengguna. Hal ini penting karena dasar dari konsep web 2.0 adalah pengguna dapat mengunakan aplikasi tersebut dengan cara yang paling disukai oleh pengguna.

- Penyediaan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Pada umumnya aplikasi web 2.0 merupakan aplikasi social web atau aplikasi web yang memiliki hubungan dengan aplikasi lainnya. Karena itu pengguna akan

(11)

memerlukan informasi yang relevan dengan kebutuhannya sebagai referensi tambahan.

- Penyediaan aplikasi dasar yang dapat dimodifikasi user. Web 2.0 memberikan kebesasan bagi pengguna untuk melakukan perubahan data, tampilan, dan cara aplikasi dijalankan. Karena itu sangat penting bagi portal untuk menyediakan fungsi modifikasi bagi penggunanaya.

- Kemampuan sharing. Saat ini Internet merupakan media penyebaran paling efektif. Semua data yang dimiliki pengguna dapat di-share dengan pengguna lainnya melalui web service ataupun data mash-up. Karena itu portal web 2.0 perlu memiliki kemampuan sharing ini.

Pada intinya, web 2.0 berpegang pada prinsip dimana portal tidak boleh melawan arus yang terjadi di Internet dan pengguna menjadi peranan sentral dalam perkembangan portal tersebut.

2.2.3 Komponen Web 2.0

2.2.3.1 Rich Internet Application

Rich Internet Application (RIA) adalah aplikasi web yang memiliki fitur

dan fungsionalitas dari aplikasi desktop. RIA memisahkan antara interface yang dikirimkan ke web client dengan kemampuan pemrosesan yng dilakukan di server aplikasi.

RIA pada umumnya:

(12)

ƒ Dijalankan di client lokal dalam sebuah secure environtment yang disebut

sandbox, yaitu mekanisme keamanan untuk menjalankan program secara

aman dengan mengalokasikan resource yang dikontrol secara ketat bagi program tersebut.

Aplikasi web tradisional memusatkan semua aktifitasnya dalam arsitektur

client-server dengan penggunaan thin client. Pada arsitektur ini, seluruh

pemrosesan dilakukan pada server dan client hanya berfungsi menjalankan konten statis (biasanya berupa HTML). Masalah terbesar pada arsitektur ini adalah seluruh interaksi aplikasi harus dilakukan melalui server dengan kondisi bahwa setiap data harus dikirim ke server, menunggu respon server, dan page di-refresh sebagai respon dari server. RIA mengggunakan teknologi

client-side yang memungkinkan aplikasi web untuk menjalankan pemrosesan

pada client lokal dan memungkinkan aplikasi untuk berjalan lebih cepat karena siklus pemrosesan yang terjadi menjadi lebih singkat.

RIA memiliki satu karakteristik yang sama: adanya penggunaan layer of

code yang disebut client engine, yang berada diantara user dan server. Client engine biasanya akan di-download pada awal aplikasi dijalankan dan dapat

ditambah fungsinya sesuai dengan kebutuhan saat aplikasi tersebut dijalankan melalui download tambahan kode. Client engine berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari browser yang memiliki kemampuan terbatas dan biasanya berfungsi untuk mengatur tampilan dan komunikasi antara aplikasi dengan server.

(13)

Kemampuan RIA biasanya dibatasi oleh kemampuan sistem. Tetapi secara umum, client engine di-program untuk menjalankan fungsi aplikasi yang menurut pembuatnya akan meningkatkan kinerja dari interface pengguna atau meningkatkan daya respon aplikasi saat menangani interaksi tertentu dengan user jika dibandingkan dengan aplikasi web tradisional.

Beberapa komponen yang dapat digunakan untuk membuat Rich Internet

Application adalah sebagai berikut:

ƒ Java Script/Ajax ƒ Flash ƒ Appcelerator ƒ Curl 5.0 ƒ Java applets ƒ ActiveX controls

Penggunaan teknologi-teknologi di atas akan sangat membantu terciptanya RIA yang dapat diandalkan terutama dalam membangun aplikasi Web 2.0

RIA secara umum merupakan komponen yang diperlukan dalam Web 2.0 untuk memberikan Rich User Experience dan juga untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam berinteraksi dengan sistem. Kemudahan interaksi inilah yang nantinya akan menunjang arsitektur partisipasi yang akan mengembangkan portal tersebut.

(14)

2.2.3.2 Service Oriented Architecture

Service Oriented Architecture (SOA) adalah arsitektur sistem komputer

yang digunakan untuk membuat dan menggunakan proses bisnis yang dibuat menjadi paket services, dan mengikuti siklus hidup tertentu. SOA juga mengatur dan mengawasi infrastruktur IT untuk memberi askses bagi aplikasi yang berbeda untuk melakukan pertukaran data dan berpartisipasi dalam

business process yang tersimpan dalam service tersebut. Fungsi-funsgi

terpisah ini digabungkan dengan sistem operasi dan bahasa pemrograman yang menjadi dasar dari aplikasi tersebut. SOA membagi fungsi-fungsi menjadi unit yang berbeda-beda, biasa disebut service, dan dapat didistibusikan dalam jaringan dan dapat digabungkan serta di-reuse untuk membuat aplikasi bisnis yang baru. Tiap-tiap service ini berkomunikasi dengan service lainnya dengan melakukan passing data dari satu service ke

service lainnya, atau dengan mengkoordinasikan suatu aktifitas antara satu service dengan service lainnya.

Prinsip-prinsip yang digunakan sebagai aturan dasar pengembangan, maintenance, dan penggunaan dari SOA adalah:

ƒ Reuse, granularity, modularity, composability, componentization, and

interoperability

ƒ Mengikuti standard yang ada (baik standar umum mau pun standar yang spesifik sesuai dengan kebutuhan industri).

ƒ Identifikasi dan pengelompokan service, provisi dan delivery, serta

(15)

Agar dapat digunakan secara efisien, sebuah SOA harus memenuhi kriteria-kriteria berikut ini:

• Interoperabilitas antara berbagai system dan bahasa pemrograman yang berbeda sebagai dasar integrasi atara aplikasi yang memiliki platform yang berbeda dengan mengunakan media communication protocol.

Adanya kemampuan penggabungan resource. Hal ini memungkinakan adanya aliran data ke penyimpana data gabungan. Kemampuan ini memungkinkan muculnya fungsionalitas baru dari penggabungan format bisnis atau format dari tiap elemen data

Salah satu cara pembuatan SOA yang baik adalah dengan penggunaan

web service. Salah satu fokus utama dari web service adalah untuk membuat

fungsi-fungsi yang telah dipaketkan agar mampu diakses dengan menggunakan protokol Internet standar yang tidak dibatasi platform dan bahasa pemrograman. Service-service ini dapat berupa aplikasi baru ataupun juga diintegrasikan ke sistem lama yang mamungkinkan sistem tersebut untuk menjadi sistem yang mampu diakses melalui network.

(16)

Setiap paket aplikasi SOA dapat memiliki satu atau lebih dari ketiga fungsi berikut ini:

1. Service Provider

Service provider membuat sebuah web service dan kemungkinan besar

mem-publish interface dan juga memebrikan akses informasi terhadap

service registry dari service tersebut. Setiap provider harus menentukan service mana yang akan di-expose, bagaimana pertukaran informasi akan

dilakukan, bagaimana memberikan harga terhadap service tersebut atau jika service diberikan secara gratis, bagaimana cara mendapat nilai lain dari service teresbut. Provider juga harus menentukan kategori-kategori yang akan digunakan dalam listing yang dilakukan oleh broker service dan juga jenis trading partner agreement yang akan diterapkan dalam penggunaan service tersebut.

2. Service Broker

Service broker, atau dikenal juga sebagai service registry, bertanggung

jawab dalam membuat interface web service dan juga dalam implementasi akses informasi bagi setiap service requestor. Implementor dari broker menentukan scope dari broker tersebut. Selanjutnya, jumlah dari informasi yang ditawarkan harus ditentukan.

(17)

3. Service Requestor

Service requestor mencari dari daftar yang terdapat dalam registry broker

dengan manggunakan berbagai macam metode pencarian dan setelah itu menggabungkan service yang diperlukan dari service provider tersebut agar dapat digunakan dengan aplikasi yang dimiliki oleh requestor tersebut.

2.2.3.3 Social Web

Social Web adalah konsep sebuah jaringan data sharing global yang

mirip dengan World Wide Web yang ada sekarang. Tetapi, Social Web akan menghubungkan orang, organisasi, dan konsep, tidak hanya dokumen saja. Aplikasi-aplikasi yang tergabung dalam Social Web akan membentuk sebuah aplikasi global yang dapat dimodifikasi berdasarkan kebutuhan penggunanya dari resource yang terbuka yang tersebar di Internet.

Social Web menjadi elemen yang penting dalam konsep web 2.0 karena platform web yang ada sekarang kurang mendukung arsitektur partisipasi

yang dibutuhkan. Dengan Social Web, seluruh aplikasi yang ada di Internet dapat terhubung dan fungsinya dapat meningkat sesuai dengan partisipasi penggunanya.

Pada intinya, Social Web berdasar pada infrastruktur global yang sama seperti yang digunakan oleh World Wide Web saat ini. Tetapi, Social Web lebih mendorong terjadinya hubungan dan interaktifitas langsung antara

(18)

penggunanya melalui aplikasi-aplikasi web dan juga service-service yang berada dalam lingkup Social Web.

Analogi yang paling dekat dengan Social Web adalah sistem perbankan dan kartu kredit global. Infrastruktur yang digunakan telah dikembangkan selama bertahun-tahun untuk menunjang pertukaran global dari data yang sangat sensitif – uang- dengan menggunakan media pertukaran yang sama melalui penyedia service pihak ketiga – bank. Social Web menggunakan pendekatan yang sama dalam pertukaran data melalui penyedia service pihak ketiga – i-broker.

Sebagai komponen yang penting untuk digunakan, setiap aplikasi yang akan dijalankan dalam Social Web harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut ini:

ƒ Bersifat terbuka, dalam artian aplikasi ini harus dapat berkomunikasi dengan aplikasi ataupun service lainnya.

ƒ Memiliki kemampuan untuk di-customize sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Penggunaan Social Web sebagai komponen dari web 2.0 mendukung sebuah jaringan global yang lebih interaktif dan lebih fungsional karena melalui arsitektur partisipasi, setiap aplikasi dapat berkembang secara terus menerus dan mampu untuk melakukan penggabungan fungsi dari komponen-komponen yang tersebar di dalam Social Web.

Dengan kemampuan ini, web 2.0 bukanlah hanya sebuah web dengan aplikasi dan fungsionalitas yang berkembang secara terus menerus, tetapi juga

(19)

manjadi media hubungan antar penggunanya yang memberi kemudahan dalam mencari fungsi maupun dalam penggabungan fungsi yang ada. Web 2.0 dengan penggunaan Social Web dapat menjadi media interaksi manusia di dunia maya dan juga memiliki fungsi yang sama dengan fungsi sosialisasi yang dilakukan oleh manusia.

Gambar

Gambar 2.1 Gambaran Umum Web 2.0  (O’Reilly, 2005)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan menggunakan metode bercerita (storytelling) ini melatih daya pikir anak usia dini untuk terlatih memahami proses cerita, melatih anak untuk

Muatan politis yang terkandung dalam istilah ini adalah bahwa dengan kebebasan dan kemandirian tersebut, maka suatu daerah dianggap otonom kalau memiliki kewenangan

Dimensi manajemen berita ini di laksanakan dengan melakukan komunikasi secara rutin yang dilakukan setiap hari dengan memanfaatkan media informasi dan komunikasi yang

Kinerja adalah hasil atau ketingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

(3) Pelaksanaan kerja sama Poltekpar Lombok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Program Studi, Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Unit

tersebut dikarenakan hatinya telah keras, hitam dan lemah, sehingga tidak tergugah hatinya mengenai peristiwa-peristiwa di sekitarnya. Keadaan demikian

Boraks akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan tersebut

2011 sampai dengan triwulan IV tahun 2015 yang menjadi sampel penelitian.. Besarnya kontribusi LAR yaitu sebesar 0,32