BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendahuluan
Bab ini akan menguraikan metode penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Dari identifikasi dan rumusan masalah digambarkan dalam bentuk kerangka berpikir, yang menunjukkan apa yang menjadi masalah pokok, siapa yang terlibat, mengapa masalah ini harus diteliti, apa tujuan penelitian dan untuk kegunaan apa penelitian ini. Penelitian ini harus dapat menunjukkan bagaimana masalah yang dikemukakan diselesaikan. Dari kerangka berpikir ini kemudian ditetapkan pertanyaan yang akan dijawab oleh penelitian ini atau research question. Berdasarkan pertanyaan penelitian ini dibuat hipotesa penelitian serta cara pembuktian hipotesa ini dengan menentukan metode penelitiannya.
Alur penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan ini dilakukan dalam dua tahap yang digambarkan dalam kerangka penelitian. Pembuktian penelitian dilakukan dengan cara pendekatan model yang terdiri dari penelitian real sample faktor kinerja daya saing yang terdiri dari efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja. Untuk penelitian ini dibuat dahulu rencana data collection dan selanjutnya dibuat rencana analisis, pemodelan dan simulasi penelitian untuk produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan, rencana analisis, permodelan dan simulasi penelitian hambatan pencapaian kompetensi kerja. Sebagai pembuktian hasil penelitian ini dilakukan validasi kembali kepada para pakar.
3.2. Dasar penelitian.
3.2.1. Kerangka pemikiran peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan
Persaingan usaha akan menuntut dukungan tenaga kerja yang kompeten. Salah satu kelemahan daya saing usaha konstruksi pekerjaan jalan adalah rendahnya kinerja daya saing tenaga kerja. Kerangka pemikiran yang terkait
dengan penelitian kinerja daya saing ini diperlihatkan pada Gambar 3.1. Penelitian ini akan mengidentifikasi semua faktor kinerja, melakukan penelitian tentang peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan dan upaya pencapaian peningkatan kinerjanya.
Sumber: Hasil olahan
Gambar 3.1. Kerangka Penelitian Kinerja Daya Saing Tenaga Kerja Konstruksi Pekerjaan Jalan
3.2.2. Research Question
Berdasarkan kondisi dimana kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja daya saing tenaga kerja sejenis dari negara maju serta tantangan yang dihadapi ke depan dengan adanya peningkatan jumlah pekerjaan jalan yang sangat signifikan di dalam negeri dan terbukanya pasar globalisasi untuk proyek yang ada di dalam negeri dan di luar negeri, pertanyaan penelitian atau research questions adalah sebagai berikut: KINERJA DAYA SAING TENAGAKERJA PERENCANAAN ALOKASI TENAGA KERJA EFEKTIFITAS EFISIENSI KESELAMATAN KERJA KUALITAS HASIL KERJA KETEPATAN WAKTU PRODUK-TIFITAS OPTIMALISASI BIAYA TENAGA KERJA MENGURANGI ELEMEN WAKTU KERJA NON-PRODUKTIF PENCAPAIAN KOMPETENSI TENAGA KERJA MANAJERIAL PENCAPAIAN KOMPETENSI TENAGA KERJA PELAKSANA Struktur Organisasi Proyek Skill Kinerja Biaya
& Kontribusi Biaya Tenaga Kerja Tindakan Korektif Tindakan Preventif Mengatasi Hambatan Eksternal Mengatasi Hambatan Internal Know-ledge Attitude Dalam Proyek Dalam Perusa-haan Dalam Lingk. Usaha
FAKTOR KENERJA PENELITIAN ANALISIS
KINERJA DAYA SAING TENAGAKERJA PERENCANAAN ALOKASI TENAGA KERJA EFEKTIFITAS EFISIENSI KESELAMATAN KERJA KUALITAS HASIL KERJA KETEPATAN WAKTU PRODUK-TIFITAS OPTIMALISASI BIAYA TENAGA KERJA MENGURANGI ELEMEN WAKTU KERJA NON-PRODUKTIF PENCAPAIAN KOMPETENSI TENAGA KERJA MANAJERIAL PENCAPAIAN KOMPETENSI TENAGA KERJA PELAKSANA Struktur Organisasi Proyek Skill Kinerja Biaya
& Kontribusi Biaya Tenaga Kerja Tindakan Korektif Tindakan Preventif Mengatasi Hambatan Eksternal Mengatasi Hambatan Internal Know-ledge Attitude Dalam Proyek Dalam Perusa-haan Dalam Lingk. Usaha
Faktor apa dan mengapa yang mempengaruhi rendahnya kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan
Apa dampak dan penyebab rendahnya kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan
Bagaimana meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.
3.2.3. Hipotesa penelitian.
Berdasarkan pertanyaan penelitian tentang pengembangan konsep dan pola peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan, maka hipotesanya sebagai berikut :
Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan terdiri dari faktor efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja dapat dicapai dengan perencanaan alokasi jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, efisiensi biaya tenaga kerja, mengurangi waktu kerja non produktif serta pencapaian kompetensi kerja secara optimal.
Pengujian hipotesa ini dilakukan dengan pendekatan manajemen resiko. Kesimpulan dari penelitian ini adalah apakah pertanyaan tentang penelitian sudah terjawab dan apakah hasil pengujian hipotesa dapat diterima.
3.3. Pemilihan metode penelitian.
3.3.1. Penelitian Tahap I tentang faktor dan variabel kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.
Penelitian Tahap I diawali dengan menetapkan goal penelitian, yaitu tentang peningkatan daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Pada tahap ini dilakukan studi tentang permasalahan yang menjadi obyek penelitian dan langkah-langkah lainnya, dengan cara :
1. Meneliti existing condition dari kinerja tenaga kerja pekerjaan jalan. 2. Mempelajari semua peraturan, ketentuan internasional, standar,
kebijakan dari otoritas yang berlaku baik di dalam negeri maupun luar negeri yang berpengaruh atas kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi.
3. Melakukan penelitian tentang basic key variables dalam ketenagakerjaan konstruksi, antara lain :
a. Struktur tenaga kerja jasa konstruksi dalam pekerjaan jalan. b. Jenis-jenis pekerjaan dalam pekerjaan jalan.
c. Pembiayaan proyek jalan.
d. Faktor dan variabel kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.
4. Melakukan penelitian dengan meminta pendapat pakar, workshop, seminar yang relevan dengan pekerjaan jalan dalam nenetapkan variable definition, meliputi antara lain :
a. Identifikasi variabel yang mempengaruhi rendahnya kinerja
b. Identifikasi variabel yang jadi penyebab dan dampak rendahnya kenerja.
5. Melakukan pemilihan ranking dari variabel yang paling menentukan. Kerangka penelitian terbagi dalam dua tahap. Untuk Tahap I disusun dengan sistimatika pada Gambar 3.2. Penetapan hipotesa merupakan akhir dari penelitian tahap pertama.
Sumber : Hasil olahan berdasarkan Kuliah Ismeth S. Abidin - Operation Research, 2003.
Gambar 3.2. Kerangka Metode Penelitian Tahap I
P E N U L I S A N Latar belakang penelitian RENCANA PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN AHP Ranking
Studi literatur Kondisi Existing
RESEARCH QUESTION : Faktor yang mempengaruhi -Faktor dampak dan penyebab - Bagaimana meningkatkan kinerja
Metoda Penelitian Kuesioner :
-Variabel penyebab rendahnya kinerja
Daftar tindakan yang harus dilakukan : -Korektif, prefentif -Mengatasi hambatan-hambatan HIPOTESA PENELITIAN P E N U L I S A N Latar belakang penelitian RENCANA PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN AHP Ranking
Studi literatur Kondisi Existing
RESEARCH QUESTION : Faktor yang mempengaruhi -Faktor dampak dan penyebab - Bagaimana meningkatkan kinerja
Metoda Penelitian Kuesioner :
-Variabel penyebab rendahnya kinerja
Daftar tindakan yang harus dilakukan : -Korektif, prefentif -Mengatasi hambatan-hambatan
HIPOTESA PENELITIAN
3.3.2. Penelitian Tahap II analisis real sample faktor-faktor kinerja tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.
Penelitian Tahap II akan merupakan analisis dari seluruh variabel faktor kinerja yang menentukan dan pilihan tindakan yang harus dilakukan. Hasilnya berupa model penelitian yang kemudian dianalisis kembali. Kerangka metode penelitian Tahap II ini ditunjukkan dalam Gambar 3.3.
Sumber : Hasil olahan berdasarkan Kuliah Ismeth S. Abidin - Operation Research, 2003.
Gambar 3.3. Kerangka Metode Penelitian Tahap II
Analisis dilakukan untuk merekomendasikan bagaimana meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Analisis ini akan menghasilkan model-model awal dari penelitian ini. Model-model ini akan berupa obyek sub-penelitian dengan real sample tadi yang dilakukan secara simultan. Hasil dari rangkaian model-model yang telah divalidasi akan menjadi model akhir untuk penelitian yang kemudian divalidasi kembali untuk memperoleh kesimpulan akhir. Kesimpulan ini akan menjadi dasar pembuktian hipotesa yang diajukan. Pembuktian tentang peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan dilakukan dengan pencarian besaran bobot biaya tenaga kerja yang paling optimal dalam suatu pekerjaan jalan.
Validasi MODEL I Analisis Montecarlo KESIM PULAN Validasi akhir MODEL II Validasi PENULISAN FINAL P E N U L I S A N RESPONDEN : Pakar dalam bidang jalan
KUESIONER : Variabel tindakan untuk Peningkatan kinerja
Daftar tindakan yang harus dilakukan : -Korektif, prefentif -Mengatasi hambatan-hambatan SPSS Validasi MODEL I Analisis Montecarlo KESIM PULAN Validasi akhir MODEL II Validasi PENULISAN FINAL P E N U L I S A N RESPONDEN : Pakar dalam bidang jalan
KUESIONER : Variabel tindakan untuk Peningkatan kinerja
Daftar tindakan yang harus dilakukan : -Korektif, prefentif -Mengatasi hambatan-hambatan
3.4. Model dasar penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.
3.4.1. Cara Pendekatan Penelitian Model.
Penelitian dilakukan dengan case study method yang dibagi dalam dua bagian yaitu model real sample pada penelitian bagian pertama, dan model penelitian aplikasi dan validasi dari konsep peningkatan daya saing yang diajukan pada bagian kedua.96 Kerangka Model Penelitian mulai dari bagian pertama sampai bagian kedua menetapkan cross-case conclusion dan memvalidasinya kembali seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4. Bagian Define & Design dan Prepare, Collect, Analyze merupakan penelitian bagian pertama dan Analyze & Conclude merupakan penelitian bagian kedua.
Gambar 3.4. Case Study Method97
Penelitian real sample bagian pertama akan digunakan dalam pengembangan metode dan strategi dalam memperbaiki kinerja daya saing tenaga kerja. Pembuktian penelitian dilakukan dengan cara pendekatan model yang terdiri dari penelitian real sample faktor kinerja daya saing yang terdiri dari efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja.
96 Yin, Robert K., Case Study Research, Design and Methods, Second Edition, Sage Publications,
1997.
97 Ibid.
DEFINE & DESIGN PREPARE, COLLECT, ANALYZE ANALYZE & CONCLUDE
DEVELOP POLICY DESIGN DATA COLLECTION PROTOCOL SELECT CASES CONDUCT 3RD CASE STUDY CONDUCT 2ND CASE STUDY CONDUCT 1ST CASE STUDY WRITE INDIVIDUAL CASE REPORTS WRITE INDIVIDUAL CASE REPORTS WRITE INDIVIDUAL CASE REPORTS
DRAW CROSS-CASE CONCLUSION
MODIFY POLICY
DEVELOP POLICY IMPLICATIONS
WRITE CROSS- CASE REPORT
DEFINE & DESIGN PREPARE, COLLECT, ANALYZE ANALYZE & CONCLUDE
DEVELOP POLICY DESIGN DATA COLLECTION PROTOCOL SELECT CASES CONDUCT 3RD CASE STUDY CONDUCT 2ND CASE STUDY CONDUCT 1ST CASE STUDY WRITE INDIVIDUAL CASE REPORTS WRITE INDIVIDUAL CASE REPORTS WRITE INDIVIDUAL CASE REPORTS
DRAW CROSS-CASE CONCLUSION
MODIFY POLICY
DEVELOP POLICY IMPLICATIONS
WRITE CROSS- CASE REPORT
3.4.2. Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja dari faktor efisiensi kerja.
Penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja dari faktor efisiensi kerja ini akan terdiri dari dua bagian yaitu yang terkait pada perencanaan alokasi tenaga kerjanya dan penelitian tentang kinerja komponen biaya tenaga kerja pada pekerjaan jalan. Penelitian dilakukan untuk mencari metode perencanaan alokasi tenaga kerja agar terjadi efisiensi kerja pada proyek jalan. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja dibuat berdasarkan suatu struktur organisasi, yang disusun berdasarkan obyektif dan tujuan yang ingin dicapai yaitu pekerjaan diselesaikan dalam batas waktu, biaya dan mutu pekerjaan yang ditetapkan serta tergantung dari jenis, besaran biaya dan lokasi pekerjaan. Dengan penelitian ini akan dihasilkan penetapan jumlah alokasi tenaga kerja, jabatan kerja serta tingkatan kompetensinya yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut. Perencanaan tenaga kerja dilakukan ditunjukkan dalam Gambar 3.5.98
(sumber : Hasil Olahan)
Gambar 3.5. Diagram Alir Kerangka Perencanaan Alokasi Tenaga Kerja
Penelitian tentang kinerja biaya tenaga kerja pada proyek jalan dilakukan dengan cara mengoptimalkan biaya tenaga kerja. Pada proyek konstruksi jalan
98 Apriyani Talaohu, Perencanaan Alokasi Tenaga Kerja Pada Proyek Jalan Di Perusahaan Skala Besar, Tesis Manajemen Konstruksi FTUI, 2005
Proyek jalan
Manajemen Sumber daya manusia
Jumlah dan kualifikasi Tenaga kerja Proyek Perencanaan Alokasi Tenaga
Kerja Template Struktur Organisasi Proyek
Bagan - Bagan Strukur Organisasi Proyek Job Description
terdiri dari komponen sumber daya material, tenaga kerja, peralatan, keuangan dan manajemen. Dalam pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus mengoptimalkan semua sumber daya tadi untuk memaksimalkan keuntungan.99 Dalam melakukan estimasi biaya biaya suatu proyek, kontraktor harus mempunyai data yang dapat dijadikan dasar acuan penghitungan. Dari data dan analisis biaya tersebut, maka kontraktor dapat melakukan estimasi berbagai jenis biaya proyek. Keakuratan estimasi tersebut akan mengurangi resiko penyimpangan biaya pelaksanaan proyek dan juga untuk mendapatkan biaya pelaksanaan yang efisien. Faktor-faktor penting yang harus diketahui adalah besarnya rencana anggaran biaya dan besarnya realisasi biaya pelaksanaan proyek. Kedua data tersebut kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui besarnya kinerja biaya yang terjadi dalam setiap proyek. Kinerja biaya tersebut yang menjadi pedoman dalam mengoptimalkan biaya tenaga kerja. Dengan mengoptimalkan komponen biaya tenaga kerja, maka akan didapatkan biaya tenaga kerja yang efisien. Kerangka penelitian dalam optimalisasi biaya digambarkan dalam bentuk diagram Gambar 3.6.100
Gambar 3.6. Kerangka penelitian dalam efisiensi biaya tenaga kerja.
99 Project Management Institute. A Guide to the Project Management Body Of Knowledge. 2000. 100 Dolly Yuono Optimasi Biaya Tenaga Kerja Proyek Jalan Pada Kontraktor Jalan Kelas Besar,
Tesis Manajemen Konstruksi FTUI, 2005.
Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek
Realisasi Biaya Pelaksanaan Proyek Efisiensi Biaya Pelaksanaan Proyek Biaya Material
Biaya Peralatan Biaya Subkontraktor Biaya Overhead Lapangan Biaya Tenaga Kerja
Biaya Material Biaya Peralatan Biaya Subkontraktor Biaya Overhead Lapangan Biaya Tenaga Kerja
RESIKO
ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK
3.4.3. Peningkatan kinerja daya saing dari faktor ketepatan waktu dan produktifitas kerja.
Penelitian tentang peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi dari faktor ketepatan waktu dan produktifitas kerja dilakukan dengan metode observasi elemen waktu kerja yang tidak produktif,101 dimana kemudian hasil obsevasi ini dianalisis untuk menghasilkan cara mengatasi. Proses peningkatan kinerja daya saing ini ditunjukkan pada Gambar 3.7.
Sumber : diolah berdasarkan hasil CITS – 2003.
Gambar 3.7. Proses peningkatan kinerja daya saing produktifitas
Untuk setiap proses, observasi didesain untuk memberikan hasil-hasil sebagai berikut:
1. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses kerja dan kegiatan-kegiatan produktif dan non produktif individual yang diukur dalam satuan waktu.
2. Kuantitas output yang dihasilkan selama periode pengamatan yang diukur dalam satuan unit.
Kondisi spesifik yang berlaku selama periode observasi termasuk misalnya input tenaga kerja meliputi jumlah dan kualifikasi, motivasi, tingkat upah, bahan, kondisi cuaca dan lain sebagainya. Dengan observasi diharapkan dapat menghasilkan informasi kinerja dan produktifitas pekerja individual dan kru
101 CITS, Construction Industry Training Study, Puslatjakon dan LPJK, 2003.
Definisi pekerjaan jalan dan keterlibatan tenaga kerja
Pengukuran waktu dan produktifitas
Analisis dan evaluasi data
Perencanaan dan pelaksanaan Perbaikan kinerja daya saing produktifitas
untuk proses kerja terpilih dalam sub sektor konstruksi jalan serta melakukan mitigasi risiko atas rendahnya produktifitas. Sebagai upaya dari peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi khususnya dalam pekerjaan jalan, dilakukan kajian tentang elemen produktifitas tenaga kerja dalam proyek jalan. Elemen ini terdiri dari unsur-unsur yang mempengaruhi tingkat produktifitas dan ketepatan waktu, apa penyebab rendahnya produktifitas dan kelambatan kerja, bagaimana dampak rendahnya produktifitas dan kelambatan kerja, bagaimana cara mengatasi rendahnya produktifitas dan kelambatan kerja.
Produktifitas tenaga kerja untuk suatu pekerjaan tertentu dalam pekerjaan jalan bukan merupakan produktifitas individu tetapi merupakan produktifitas kelompok kerja. Untuk jenis produktifitas ini dapat diukur dari waktu kerja atau output yang dihasilkan. Dalam pekerjaan jalan output kerja hanyalah merupakan output dalam proses, sehingga lebih banyak ditekankan pada waktu kerja. Produktifitas tenaga kerja dapat diukur berdasarkan atas waktu kerja yang tersedia dan waktu kerja efektif.102 Waktu kerja yang terjadi dapat dibagi menjadi waktu yang dipakai secara efektif, waktu yang dipakai secara tidak efektif dan waktu yang tidak dipakai bekerja. Waktu yang terjadi selama proses kerja disebut sebagai elemen waktu kerja. Penelitian tentang peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pada proyek jalan di Indonesia dari faktor produktifitas dilakukan dengan mengukur elemen waktu non produktif yang terjadi untuk menggambarkan produktifitasnya.103 Penelitian peningkatan produktifitas tenaga kerja tersebut tersebut akan mencari tindakan korektif dan preventif atas penyebab terjadinya elemen waktu non produktif. Studi literatur tentang peningkatan produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan di Indonesia dilakukan untuk mencari variabel kinerjanya. Jenis data ini termasuk dalam data sekunder.
Untuk peningkatan kinerja daya saing dengan mengurangi dampak penghambat produktifitas diperlihatkan pada Gambar 3.8. Dalam gambar ini dapat dilihat identifikasi proses kerja dan bagian-bagian aktifitasnya,
102 Thomas, H. Randolp; Maloney, William F.; Horner,R. Malcolm; Smith,W. Gary R.; Handa,
Vir K. dan Steve R. Sanders, 1990, Modeling Construction Labor Productivity, Journal of Construction Engineering and Management, ASCE Vol. 116 No.4 December 1990, NP, ASCE
menghimpun data tentang apa saja yang menjadi elemen penghambat produktifitas khususnya dari waktu kerja yang tidak produktif, dan kemudian dicari solusi untuk mengatasinya, berupa tindakan korektif dan prefentif.
Sumber: diolah berdasarkan Tree Diagram Knowledge-based AI – Expert System
Gambar 3.8 . Kerangka peningkatan kinerja produktifitas dan ketepatan waktu kerja. Keterangan besarnya produktifitas tenaga kerja yang terjadi dalam suatu pekerjaan yaitu prosentase hasil nyata dibandingkan dengan rencana. Paket pekerjaan yang akan diteliti adalah paket pekerjaan yang nilai biaya yang significant dan memenuhi syarat sebagai dasar perhitungan kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini akan diuji sejauh mana peningkatan produktifitas dapat dilakukan. Dalam hubungan ini data tersebut perlu dianalisis, karena data tersebut masih merupakan data dasar, yang agar dapat dipergunakan
PEKERJAAN JALAN PROSES KERJA - A Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - B Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - C Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - D Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - n Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja Non-produktif 1 Waktu kerja Non-produktif 2 Waktu kerja Non-produktif 3 Waktu kerja Non-produktif 4 Waktu kerja Non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PEKERJAAN JALAN PROSES KERJA - A Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - A Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 PROSES KERJA - A Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF KOREKTIF KOREKTIF PREVENTIF PREVENTIF PROSES KERJA - B Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - B Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 PROSES KERJA - B Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF KOREKTIF KOREKTIF PREVENTIF PREVENTIF PROSES KERJA - C Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - C Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 PROSES KERJA - C Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF KOREKTIF KOREKTIF PREVENTIF PREVENTIF PROSES KERJA - D Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - D Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 PROSES KERJA - D Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n Waktu kerja non-produktif 1 Waktu kerja non-produktif 2 Waktu kerja non-produktif 3 Waktu kerja non-produktif 4 Waktu kerja non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF KOREKTIF KOREKTIF PREVENTIF PREVENTIF PROSES KERJA - n Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja Non-produktif 1 Waktu kerja Non-produktif 2 Waktu kerja Non-produktif 3 Waktu kerja Non-produktif 4 Waktu kerja Non-produktif n KOREKTIF PREVENTIF PROSES KERJA - n Aktifitas 1 Aktifitas 2 Aktifitas n Aktifitas 3 Aktifitas 4 Waktu kerja Non-produktif 1 Waktu kerja Non-produktif 2 Waktu kerja Non-produktif 3 Waktu kerja Non-produktif 4 Waktu kerja Non-produktif n Waktu kerja Non-produktif 1 Waktu kerja Non-produktif 2 Waktu kerja Non-produktif 3 Waktu kerja Non-produktif 4 Waktu kerja Non-produktif n KOREKTIF KOREKTIF PREVENTIF PREVENTIF
bagi pengujian hipotesis diperlukan pengolahan dengan langkah – langkah sebagai berikut:104
1. Tabulasi data dan mengolah data. Jenis data dari penelitian ini adalah skala ordinal atau peringkat dan interval.
2. Melakukan analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum tentang data.
3. Melakukan analisis korelasi dan regresi untuk mendapatkan nilai korelasi dan model dari produktifitas tenaga kerja berdasarkan elemen waktu kerja non produktifnya.
4. Melakukan analisis risk ranking dan risk level untuk mendapatkan peringkat dari elemen waktu kerja non produktif yang paling berpengaruh terhadap produktifitas tenaga kerja.
Dalam penelitian ini dilakukan observasi untuk setiap proses kerja yang dipilih, dan dilakukan analisis atas semua komponen kerja atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan persiapan dan pelaksanaan dengan perbedaan antara kegiatan produktif dan non produktif. Kegiatan produktif langsung berhubungan dengan kinerja tugas individual, sementara kegiatan non produktif berhubungan dengan interupsi dan atau penundaan kinerja pekerjaan karena berbagai alasan. Elemen waktu non produktif yang merupakan faktor penyebab rendahnya kinerja tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan ini yang harus diatasi untuk peningkatan kinerja daya saingnya.
Bahan penelitian tentang produktifitas tenaga kerja menggunakan data primer dari hasil survey yang bertujuan untuk mengukur produktifitas tenaga kerja konstruksi khususnya produktifitas tenaga kerja pada proyek jalan di Indonesia.105 Penelitian dilakukan dengan metode observasi. Observasi ini dapat menghasilkan informasi kinerja dan produktifitas sekelompok pekerja dan kru untuk proses kerja terpilih dalam pekerjaan konstruksi jalan dengan alur seperti pada Gambar 3.9. Untuk setiap proses, observasi didesain untuk memberikan hasil-hasil sebagai berikut:
104 Andi, 10 Model Penelitian dan Pengolahannya Dengan SPSS 10.01., Wahana Komputer
Yogyakarta, 2002.
1. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses kerja dan kegiatan-kegiatan produktif dan non produktif individual
2. Kuantitas output yang dihasilkan selama periode pengamatan
Kondisi spesifik yang berlaku selama periode observasi termasuk misalnya input tenaga kerja berdasarkan jumlah dan kualifikasi, motivasi, tingkat upah, bahan, kondisi cuaca dan lain sebagainya.
Bahan : CITS - 2003
Gambar 3.9. Konsep Observasi Proses Kerja (OPK)
Beberapa proses kegiatan dalam proyek jalan dapat dibagi menurut pelaksanaan kerja dan penghentian pelaksanaan kerja, yang diuraikan dalam Tabel 3.1. tentang analisis produktifitas pekerja dan kru.
Memilih dan mendeskripsikan Proses Kerja yang akan diamati
Menentukan dan mendeskripsikan Kegiatan-kegiatan Proses Kerja
Menyimpan Data Survei dan Menyusun Data Base Melaksanakan
Pengukuran Waktu 1. Menyaring dan menentukan
lebih jauh proses kerja dan kegiatan
2. Mencatat waktu yang digunakan untuk kegiatan produktif
3. Mencatat waktu yang digunakan untuk kegiatan non produktif Mengumpulkan Informasi Lokasi Spesifik 1. Informasi Lokasi 2. Referensi Kontraktor 3. Rincian Proyek 4. Perlengkapan Keselamatan 5. Input Pekerja, Perlengkapan
dan Alat 6. Kuantitas Output
Menyiapkan Laporan Survei Lokasi Konstruksi 1. Data Survei Kunci 2. Ringkasan OPK 3. Proses Kerja menurut
kegiatan
4. Informasi spesifik lokasi
Persiapan
Survei Lapangan
Tabel 3.1. Tabel Analisis Produktifitas Pekerja dan Kru
Proses Kerja Proses Kegiatan dipergunakan Bagian-bagian waktu yang
Pelaksanaan
Kerja Kegiatan utama ma Kegiatan Tt Waktu Waktu Pokok Tg Pelaksanaan
Kerja tambahan Kegiatan sa Kegiatan Tt Waktu Waktu Pokok Tg Pelaksanaan
Kerja Kegiatan khusus aa Menunggu Tw Waktu Waktu Pokok Tg Penghentian
Pelaksanaan Kerja
Penghentian
kegiatan sesuai
proses kerja ip Waktu Istirahat Tr
Penghentian Pelaksanaan Kerja Penghentian kegiatan karena gangguan ik Waktu Diluar
Kegiatan Ts Diluar Kegiatan Tv Waktu Khusus Penghentian
Pelaksanaan
Kerja Istirahat
ir Kegiatan Ts Waktu Diluar Diluar Kegiatan Tv Waktu Khusus Penghentian
Pelaksanaan Kerja
Penghentian kegiatan karena alasan subyektif ip
Waktu Kegiatan Subyektif Tp Waktu Khusus Diluar Kegiatan Tv Bahan : CITS - 2003 Keterangan :
ma = Jumlah elemen waktu kegiatan utama sa = Jumlah elemen waktu kegiatan tambahan aa = Jumlah elemen waktu kegiatan khusus
ip = Jumlah elemen waktu penghentian kegiatan sesuai proses kerja ik = Jumlah elemen waktu penghentian kegiatan karena gangguan ir = Jumlah elemen waktu istirahat
ip = Jumlah elemen waktu penghentian kegiatan karena alasan subyektif Tt = Elemen waktu kegiatan
Tw = Elemen waktu menunggu Ts = Elemen waktu diluar kegiatan Tp = Elemen waktu kegiatan subyektif Tg = Elemen waktu pokok
Tr = Elemen waktu istirahat
Tv = Elemen waktu khusus diluar kegiatan Pelaksanaan kegiatan terdiri dari :
1. kegiatan utama, yang mencakup pekerjaan sesungguhnya 2. kegiatan tambahan, misalnya pekerjaan persiapan
3. kegiatan khusus, merupakan pekerjaan secara tidak langsung Sedangkan penghentian pelaksanaan kerja terdiri dari:
1. penghentian kerja sesuai proses kerja,
2. penghentian kerja karena hal yang tak terduga, 3. waktu pemulihan, atau istirahat
3.4.4. Peningkatan kinerja daya saing dari faktor efektifitas dan kualitas hasil kerja dan keselamatan kerja.
Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi dari faktor efektifitas dan kualitas hasil kerja dan keselamatan kerja ini terkait kepada kompetensi kerja dari tenaga kerja. Untuk itu maka penelitiannya dilakukan dengan cara :
Melakukan analisis atas hambatan apa saja dalam implementasi kompetensi kerja terhadap peningkatan kinerja daya saing.
Melakukan analisis berapa besar implementasi kompetensi kerja tersebut terhadap keberhasilan peningkatan kinerja daya saing.
Melakukan langkah korektif dan preventif untuk mengatasi hambatan yang ada sebagai upaya mitigasi risiko atas rendahnya kinerja daya saing.
Pendekatan manajemen risiko ini diawali dengan perencanaan pengurangan risiko berdasarkan penelitian kondisi eksisting yang ada. Dari kondisi eksisting inilah akan dilakukan analisis risiko atas hambatan tercapainya kompetensi kerja, dan melakukan penelitian dengan metode analisis untuk mengurangi hambatan dan upaya peningkatan kinerja daya saing.
Jenis ketenagakerjaan konstruksi ini sangat terinci. Jumlah jabatan kerja untuk pekerjaan jalan saja meliputi 112 jabatan kerja.106 Dari setiap jabatan kerja terdiri dari beberapa unit kompetensi, kriteria unjuk kerja dan kondisi unjuk kerjanya. Pekerjaan jalan akan terdiri dari jenis-jenis pekerjaan, yang masing-masing memberikan kontribusi atas tingkat produktifitas kerja dan kualitas hasil kerja. Kompetensi kerja akan terdiri dari unsur-unsur, jenis hambatan penyebab tidak tercapainya kompetensi, dan dari setiap unsur tadi terdapat pilihan cara-cara mengatasinya. Dalam penataan ketenagakerjaan konstruksi khususnya dalam pekerjaan jalan, kerangka peningkatan kinerja daya saing disusun seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.10. Pada gambar ini diperlihatkan pembagian tenaga kerja yang terdiri dari tenaga terampil dan tenaga akhli. Setiap keterampilan kerja atau keahlian akan terdiri dari satuan unit-unit kompetensi yang terurai lagi dalam
106 Construction Industry Training Study, Indentifikasi Nama Jabatan Kerja untuk Pekerjaan Jalan, Puslatjakon – LPJK, 2003.
kriteria unjuk kerja dan kondisi unjuk kerja. Selanjutnya akan diidentifikasi semua hambatan pencapaian kompetensi ini. Pada tenaga kerja terampil, hambatan ini akan terbagi atas hambatan internal dan hambatan eksternal beserta uraiannya. Pada tenaga kerja manajerial, hambatan internalnya akan terbagi lagi dalam hambatan management skill, pengetahuan dan sikap kerja. Hambatan eksternalnya akan terdiri dari hambatan dalam proyek, dalam perusahaan dan pada lingkungan usaha. Dari identifikasi ini akan diperoleh tindakan-tindakan apa saja untuk dapat mengatasi hambatan yang terjadi.
Sumber: diolah berdasarkan Tree Diagram Knowledge-based AI – Expert System
Gambar 3.10. Kerangka mengatasi hambatan pencapaian kompetensi kerja. Penyusunan kerangka mengatasi hambatan pencapaian kompetensi tenaga kerja pekerjaan jalan ini dilakukan dengan menggunakan analisis manajemen risiko dengan aplikasi teori manajemen risiko pada peningkatan daya saing tenaga kerja
TENAGA KERJA PEKERJAAN JALAN
Tenaga Terampil Tenaga Akhli
T.Terampil - n Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Terampil - B Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Terampil - A Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Akhli - A Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Akhli - B Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Akhli - n Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TENAGA KERJA PEKERJAAN JALAN
Tenaga Terampil Tenaga Akhli
T.Terampil - n Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Terampil - n Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n T.Terampil - n Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - 1 TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - n T.Terampil - B Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Terampil - B Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n T.Terampil - B Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Keterampilan Pengetahuan Sikap kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - 1 TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - n T.Terampil - A Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n T.Terampil - A Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Keterampilan Pengetahuan Sikap Kerja Keterampilan Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - 1 TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - n T.Akhli - A Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Akhli - A Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n T.Akhli - A Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - 1 TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - n T.Akhli - B Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Akhli - B Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n T.Akhli - B Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - 1 TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - n T.Akhli - n Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n T.Akhli - n Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n T.Akhli - n Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 1 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi 2 Unit Kompetensi n Unit Kompetensi n Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Hambatan Pencapaian Internal Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Management skill Pengetahuan Sikap Kerja Hambatan Pencapaian Eksternal Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha Dalam proyek Dalam perusahaan Lingkungan usaha TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - 1 TINDAKAN - 1 TINDAKAN - n TINDAKAN - n
konstruksi pekerjaan jalan dan pendekatan dan model manajemen risiko pada peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.
Berdasarkan uraian dan kajian literatur, dibuat suatu kerangka pemikiran penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja dalam Gambar 3.11. Variabel penyebab berupa hambatan peningkatan kinerja daya saing yang menjadi pokok penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur. Variabel penyebab tersebut terdiri dari hambatan pengetahuan, hambatan keterampilan, hambatan sikap kerja, hambatan dalam perusahaan, hambatan dalam proyek, dan hambatan pada lingkungan usaha. Variabel-variabel tersebut diidentifikasikan sebagai variabel penyebab yang dapat menghambat pencapaian kompetensi kerja secara optimal.
Bahan : Hasil olahan
Gambar 3.11. Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan.
Variabel penelitian dimasukan kedalam dua kategori, yaitu variabel eksternal dan variabel internal. Berdasarkan identifikasi variabel penghambat peningkatan daya saing tenaga kerja pada tingkat manajerial yang kemudian diproses untuk mendapatkan hambatan dominan untuk tiap hambatan internal dan eksternal. Variabel internal untuk tenaga kerja pelaksana terdiri dari variabel
PENINGKATAN KINERJA DAYA SAING TENAGA KERJA KONSTRUKSI
PEKERJAAN JALAN - Proyek - Perusahaan - Lingkungan Usaha Hambatan Eksternal JENIS TENAGA : -TENAGA MANAJERIAL -TENAGA PELAKSANA : -- Asphalt Road Worker -- Asphalt Mixing Plant Operator -- Asphalt Sprayer Operator -- Asphalt Finisher Operator
KOMPETENSI TENAGA KERJA
-MANAJERIAL -- TENAGA PELAKSANA
VARIABEL PENYEBAB : HAMBATAN PENINGKATAN
KINERJA DAYA SAING
ALTERNATIF PENYELESAIAN / SOLUSI - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap Kerja Hambatan Internal Unsur Kompetensi : - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap Kerja Standar Kompetensi PENINGKATAN KINERJA DAYA SAING
TENAGA KERJA KONSTRUKSI PEKERJAAN JALAN - Proyek - Perusahaan - Lingkungan Usaha Hambatan Eksternal - Proyek - Perusahaan - Lingkungan Usaha Hambatan Eksternal JENIS TENAGA : -TENAGA MANAJERIAL -TENAGA PELAKSANA : -- Asphalt Road Worker -- Asphalt Mixing Plant Operator -- Asphalt Sprayer Operator -- Asphalt Finisher Operator
KOMPETENSI TENAGA KERJA
-MANAJERIAL -- TENAGA PELAKSANA
VARIABEL PENYEBAB : HAMBATAN PENINGKATAN
KINERJA DAYA SAING
ALTERNATIF PENYELESAIAN / SOLUSI - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap Kerja Hambatan Internal - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap Kerja Hambatan Internal Unsur Kompetensi : - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap Kerja Standar Kompetensi Unsur Kompetensi : - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap Kerja Standar Kompetensi
penghambat meliputi hambatan pengetahuan, hambatan keterampilan, dan hambatan sikap kerja. Tenaga pelaksana yang sangat menentukan atas hasil mutu kerja jalan yaitu Road Asphalt Worker, Asphalt Mixing Plant Operator, Asphalt Sprayer Operator, dan Aspalt Finisher Operator ditentukan dengan menggunakan Expert Choice.107
3.5. Rencana data collection penelitian.
3.5.1. Data collection peningkatan kinerja efisiensi kerja pekerjaan jalan. 3.5.1.1. Data collection alokasi tenaga kerja pelaksanaan pekerjaan jalan.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian, dimana tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesa merupakan jawaban pertama terhadap pertanyaan penelitian, sehingga jawabannya masih perlu diuji secara empiris, dan untuk itu dibutuhkan pengumpulan data (Gulo 2002). Pengumpulan data alokasi tenaga kerja penanganan pekerjaan jalan yang dilakukan meliputi :
1. Studi literatur tentang jenis-jenis struktur organisasi dan perencanaan tenaga kerja untuk mengetahui struktur organisasi yang digunakan dalam pekerjaan proyek jalan. Jenis data ini termasuk data sekunder. 2. Dilakukan survey ke perusahaan-perusahaan jasa konstruksi untuk
mengetahui jumlah dan kualifikasi tenaga kerja pada proyek jalan berdasarkan struktur organisasi yang digunakan.
Variabel penelitian dan format pengumpulan data diuraikan pada Tabel 3.2. dan Tabel 3.3. dan selengkapnya ada pada BUKU LAMPIRAN - ANALISIS IV– 1.
Tabel 3.2. Variabel Penelitian
No Rincian Alokasi Tenaga Kerja Referensi
1. Bagan Struktur Organisasi yang
digunakan Stuart D. Anderson & Ronald W. Woodhead 2. Posisi/jabatan yang dibutuhkan Ir. Ahmad Tohardi,MM
4. Pendidikan Tenaga Kerja Hani Handoko 5. Status dari Tenaga Kerja Hani Handoko
6. Jumlah Tenaga Kerja Hani Handoko
7. Pengalaman Tenaga Kerja Hani Handoko
107 Noor Dhulam, Analisis Masalah Hambatan Dalam Pencapaian Kompetensi Kerja Tenaga
Tabel 3.3. Contoh format pengumpulan data untuk kualifikasi tenaga kerja di tingkat manajerial
No. KOMPONEN STATUS PENDIDIKAN KOMPETENSI PENGALAMAN
PROJECT MANAGER Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3
Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun I. OPERATIONAL DIVISION 1. Site Manager (Pelaksana Utama) Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3
Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 2. Asisten Site Manager (Pelaksana) Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3
Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 3. Heavy Equipment Manager Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3
Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 4. Mechanic Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3
Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 5. ... Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3
Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat
2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun
II. ENGINEERING DIVISION
1. Engineering Manager Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun
No. KOMPONEN STATUS PENDIDIKAN KOMPETENSI PENGALAMAN
II. ENGINEERING DIVISION
2. Cost Engineer Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 3. Surveying Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 4. Planning Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 5. Quality Engineer Jumlah ... orang Tetap
Tidak Tetap D3 S1 Bersertifikat Tenaga Ahli
2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun
Kontrak
Proyek S2 S3 Tidak Bersertifikat 6. Safety Engineer Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 7. ... Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun
No. KOMPONEN TATUS PENDIDIKAN KOMPETENSI ENGALAMAN
II. ADMINISTRATION DIVISION
1. Administrtion Manager Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 2. Accountant Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 3. Purcashing Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 4. Logistics Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 5. Administration Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun 6. ... Jumlah ... orang Tetap Tidak Tetap Kontrak Proyek D3 S1 S2 S3 Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat 2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun
Sumber : Hasil Olahan
Seperti yang telah diuraikan di atas, pendekatan yang digunakan adalah survey kuesioner. Penelitian ini akan dibatasi sebagai berikut :
1. Yang dimaksud dengan perusahaan jasa konstruksi atau kontraktor jalan adalah badan usaha penyedia jasa konstruksi dibidang pelaksanaan konstruksi jalan, yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk fisik jalan dan terikat kontrak untuk menyelesaikan kontrak konstruksi.
2. Perusahaan-perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) swasta dan BUMN. Perusahaan-perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) yang ditinjau adalah perusahaan jasa konstruksi swasta kelas B (besar) dan BUMN, dengan
mempertimbangkan nilai proyek jalan sebesar diatas 10 miliar yang ditangani oleh perusahaan.
3. Responden penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang diminta untuk menunjuk staff perusahaannya yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini berdasarkan dari pengalaman, reputasi dan dedikasinya. Data yang akan diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari dua data, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer didapat dengan melakukan studi lapangan. Studi lapangan merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan survey pada perusahaan-perusahaan konstruksi yang berkompeten terhadap permasalahan yang diteliti. Pendekatan untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey. Survey merupakan suatu metode yang sistematis untuk mengumpulkan data berdasarkan suatu sampel agar mendapatkan informasi dari populasi yang serupa.108 Selain itu tujuan utama dari survey bukan untuk menentukan suatu kasus yang spesifik, namun untuk mendapatkan karakteristik utama dari populasi yang dituju pada suatu waktu yang telah ditentukan.109 Sebagai landasan teori dalam pengumpulan data primer, dilakukan studi literatur melalui buku-buku, jurnal, majalah dan artikel.
2. Data Sekunder
Merupakan data atau informasi yang diperoleh dari studi literatur, seperti buku-buku, jurnal, makalah, penelitian-penelitian berkaitan sebelumnya, dan dapat juga disebut data yang sudah diolah
Kriteria pakar dari perusahaan adalah sebagai berikut :
- Pakar yang terpilih untuk diberikan kuesioner ini adalah tenaga kerja perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) berskala besar baik swasta maupun BUMN dan pihak-pihak yang terkait lainnya.
- Memiliki pengalaman memimpin perusahaan jasa konstruksi bidang jalan atau instansi yang terkait lainnya minimal 12 tahun.
108 Tan W. “ Research Methods in Real Estate & Construction”. 1995
- Memiliki pendidikan yang menunjang dibidangnya.
3.5.1.2. Data collection kinerja biaya tenaga kerja pekerjaan jalan.
Data collection kinerja biaya tenaga kerja pekerjaan jalan dilakukan dengan subyek penelitiannya kontraktor kualifikasi besar yang bergerak di bidang pelaksanaan proyek jalan dengan obyeknya adalah proyek yang telah selesai. Berdasarkan batasan subyek penelitian, teknik pengambilan sampel yang sesuai adalah dengan menggunakan Purposive Sampling. Data dikumpulkan dengan alat bantu kuesioner dan pertanyaan disusun dengan menggunakan sistem terbuka dimana responden diminta untuk mengisi kolom yang telah disediakan pada setiap butir pertanyaan, meliputi data rencana anggaran biaya proyek dan realisasi biaya pelaksanaan proyek, biaya langsung proyek, biaya material, biaya peralatan, biaya tenaga kerja, biaya sub kontraktor, dan biaya overhead lapangan. Data penelitian diperoleh dari 75 proyek jalan baru yang telah selesai pelaksanaannya antara tahun 2000 sampai 2005 dengan biaya di atas 2 milyar rupiah di seluruh wilayah Indonesia, dihasilkan 45 data yang memenuhi syarat seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4. dan selengkapnya ada pada BUKU
LAMPIRAN - ANALISIS IV – 2.
Tabel 3.4. Jumlah, nilai kontrak dan lokasi proyek
No Uraian Jumlah Proyek
1 Lokasi Proyek Sumatera 15 Jawa 12 Sulawesi 8 NTT 9 Papua 1 2 Nilai Kontrak Kurang dari 5 M 18 5 – 10 M 19 Lebih dari 10 M 8
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data rencana anggaran biaya langsung dan realisasi biaya langsung proyek meliputi biaya material, biaya tenaga kerja, biaya alat, biaya sub kontraktor dan biaya overhead lapangan. Sampel proyek pada penelitian ini dibatasi :
1. Kontraktor yang dipilih adalah kontraktor kelas besar di Jakarta. 2. Proyek yang digunakan adalah proyek pembuatan jalan baru.
3. Lokasi proyek di seluruh wilayah Indonesia.
4. Proyek diselesaikan dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Selanjutnya data penelitian disusun ke dalam tabulasi data sesuai dengan kebutuhan.
3.5.2. Data collection tentang kinerja ketepatan waktu kerja dan produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.
Pengumpulan data tentang kinerja ketepatan waktu kerja dan produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.110 Pengumpulan data dilakukan dalam 2 bagian, yaitu:
1. Observasi dari proses kegiatan konstruksi proyek jalan yang terletak di di seluruh Indonesia, tersebar wilayah Barat, Tengah dan Timur, di lokasi-lokasi yang dapat mewakili karakteristik daerahnya.
2. Wawancara dengan pakar untuk mendapatkan tindakan koreksi dan preventif atas waktu kerja non produktif. Kriteria atau kualifikasi pakar adalah sebagai berikut:
memiliki pengalaman dalam memimpin suatu perusahaan jasa konstruksi selama sekitar 10 tahun, minimal sebagai manajer proyek memilki pengalaman terlibat dalam menangani keputusan
manajemen strategis khususnya dalam kerjasama dengan pihak lain, memiliki reputasi yang baik dalam proyek konstruksi
memiliki pendidikan dan pengetahuan yang menunjang di bidangnya
3. Kuisioner untuk mendapatkan tingkat dampak dan frekuensinya dan tindakan korektif dan preventif yang harus dilakukan.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer melalui penyebaran kuisioner yang diberikan langsung atau dikirim secara elektronik melalui e-mail. Responden yang dituju adalah para pakar setingkat project manager, construction manager, site manager, atau supervision engineer dari pihak kontraktor, yang dipandang mengetahui permasalahan manajemen sumber daya manusia yang erat kaitannya dengan produktifitas tenaga kerja
khususnya pada tingkat buruh di proyek jalan yang bersangkutan. Kriteria / kualifikasi pakar sebagai responden adalah sebagai berikut:
memiliki pengalaman dalam memimpin suatu perusahaan jasa konstruksi yang bergerak dalam bidang jalan lebih dari10 tahun,
memiliki pendidikan dan pengetahuan yang menunjang di bidangnya. Dalam pelaksanaan wawancara, telah dibuat sebelumnya standar operational procedure yang menjadi dasar atau acuan dari pelaksanaan wawancara dan kertas kerja yang perlu dibawa untuk menjadikan wawancara lebih terstruktur. Dari para pakar yang berhasil diwawancarai, didapatkan tindakan korektif dan preventif yang terkait dengan elemen waktu kerja non produktif yang biasanya dikerjakan. Data umum dari pakar diuraikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Data Umum Pakar
Pengalaman Di Bidang Konstruksi(dalam tahun) Jumlah
10-15 5 16-20 1 21-25 - 26< 2
Jumlah Total Pakar 8
Pengalaman di Bidang Jalan (dalam tahun)
5-10 7 11-15 1
Jumlah Total Pakar 8
Data yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner atau survey terhadap para pakar yang sesuai terhadap sasaran penelitian ini, yaitu dengan tujuan untuk mendapatkan data yang valid sesuai dengan data yang diperlukan. Survey merupakan metode yang sistematis untuk mengumpulkan data berdasarkan sample agar mendapatkan informasi dari populasi yang sebenarnya sehingga dapat diketahui suatu perilaku atau karakteristik utama dari populasi yang dituju pada suatu waktu yang telah ditentukan. Obyek penelitian ini adalah proyek jalan yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir guna mendapatkan data yang representatif dengan tujuan penelitian. Yang dianggap pakar adalah tenaga kerja manajerial setingkat Manajer Proyek atau Manajer Lapangan serta personil lainnya dari kontraktor yang dipandang mampu dan mengetahui semua
permasalahan dalam produktifitas tenaga kerja dalam proyek jalan. Berikut ini gambaran umum sampel yang berhasil didapatkan yang disusun dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Gambaran Umum Sampel Lokasi Proyek No Provinsi Jumlah Responden 1 NAD 1 2 Jabar 15 3 DKI Jakarta 8 4 Banten 3 5 Kalsel 1 6 Riau 1 7 Bali 1 8 Sumbar 1 9 Maluku Selatan 1 10 Lampung 1 11 Maluku Utara 1 12 Jateng 2 13 Kaltim 2 14 Tidak menyebutkan 3 Jumlah 31 Variabel Penelitian
Studi literatur tentang peningkatan produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan di Indonesia untuk mencari variabel penelitian. Jenis data ini termasuk dalam data sekunder. Berdasarkan studi literatur, variabel peningkatan produktifitas tenaga kerja pada proyek jalan di Indonesia yang terkait dengan elemen waktu kerjanya ditunjukkan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7.. Variabel Penelitian No. Rincian Elemen Wkatu Non Produktif Referensi X1 Penundaan administrasi/ Manajemen CITS (2003) X2 Mencari alat, perlengkapan atau informasi CITS (2003)
X3 Istirahat karena bahan tidak tersedia CITS (2003), Humphreys (1991) X4 Istirahat karena perlengkapan rusak CITS (2003), Humphreys (1991) X5 Menunggu kolega CITS (2003), Humphreys (1991) X6 Menunggu bahan CITS (2003), Humphreys (1991) X7 Menunggu alat atau perlengkapan CITS (2003)
X8 Persiapan awal dan akhir CITS (2003), Humphreys (1991), Thomas (1990)
X9 Alasan pribadi CITS (2003), Humphreys (1991), Thomas (1990)
X10 Koreksi kesalahan individual CITS (2003)
X11 Keterlambatan CITS (2003)
X12 Menunggu CITS (2003), Humphreys (1991)
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara terstruktur dan kuisioner, yang akan digunakan dalam dua bagian. Bagian pertama adalah pedoman wawancara terstruktur yang digunakan untuk wawancara dengan minimal 5 orang pakar yang bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang tindakan korektif dan preventif yang biasa dilakukan ketika elemen waktu non produktif terjadi. Pedoman wawancaranya ditunjukkan pada Tabel 3.8. dan selengkapnya ada pada BUKU LAMPIRAN - ANALISIS IV – 3.
Tabel 3.8. Pedoman wawancara – Rekomendasi Tindakan Koreksi dan Preventif
No. Elemen Waktu Kerja Non Produktif Tindakan Koreksi Tindakan Preventif
X1 Penundaan administrasi/ Manajemen .... ... X2 Mencari alat, perlengkapan atau
informasi
.... ...
X3 Istirahat karena bahan tidak tersedia .... ... X4 Istirahat karena perlengkapan rusak .... ...
X5 Menunggu kolega .... ...
X6 Menunggu bahan .... ...
X7 Menunggu alat atau perlengkapan .... ...
X8 Persiapan awal dan akhir .... ...
X9 Alasan pribadi .... ...
X10 Koreksi kesalahan individual .... ...
X11 Keterlambatan .... ...
X12 Menunggu .... ...
Bagian kedua adalah kuisioner yang digunakan untuk survey kepada para pakar setingkat project manager, construction manager, site manager, atau supervision engineer dari kontraktor, yang dipandang mengetahui permasalahan manajemen sumber daya manusia yang erat kaitannya dengan produktifitas tenaga kerja khususnya pada tingkat pekerja di proyek jalan yang bersangkutan, untuk
memperoleh gambaran tentang dampak dari penyebab rendahnya kinerja daya saing ini. Bentuk kuesionernya ditunjukkan pada Tabel 3.9. dan selengkapnya ada pada BUKU LAMPIRAN - ANALISIS IV – 3.
Tabel 3.9. Kuisioner - dampak dan frekuensi
A. Pekerjaan ...
Dampak Elemen Waktu Kerja Non Produktif terhadap Produktifitas Tenaga kerja Frekuensi Kejadian Elemen Waktu Kerja Non Produktif
Elemen Waktu Kerja
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Penundaan administrasi/ Manajemen
Mencari alat, perlengkapan atau informasi Istirahat karena bahan tidak tersedia Istirahat karena perlengkapan rusak Menunggu kolega
Menunggu bahan
Menunggu alat atau perlengkapan Persiapan awal dan akhir
Alasan pribadi
Koreksi kesalahan individual
Keterlambatan Menunggu Keterangan Besarnya Produktifitas Tenaga Kerja yang terjadi dalam proyek
dalam suatu pekerjaan (prosentase realita/ rencana) < 90% = 1
90% - 95% = 2 95% - 100% = 3 100% - 105% = 4 105%< = 5
Paket pekerjaan yang akan disurvey adalah 4 paket pekerjaan tersebut sebab paket pekerjaan selain itu dalam laporan CITS (2003) datanya kurang mewakili. Keterangan dampak elemen waktu kerja non produktif terhadap produktifitas tenaga kerja: Sangat kecil = 1 Kecil = 2 Sedang = 3 Besar = 4 Sangat Besar = 5
Keterangan frekuensi kejadian elemen waktu kerja non produktif: Sangat kecil = 1 Kecil = 2 Sedang = 3 Besar = 4 Sangat Besar = 5
3.5.3. Data collection penelitian kinerja efektifitas, kualitas hasil kerja dan keselamatan kerja.
Data collection penelitian kinerja kinerja efektifitas dan kualitas hasil kerja dan keselamatan kerja sesuai dengan identifikasi yang diuraikan pada Bab II adalah terkait dengan pencapaian kompetensi kerja dari tenaga kerja pekerjaan jalan. Data collection-nya ditujukan kepada mencari variabel hambatan peningkatan kinerja daya saing dilakukan untuk tingkatan manajerial dan tingkatan pelaksana. Prosesnya dilakukan secara terpisah mengingat lingkup tugasnya yang berbeda.
3.5.3.1. Data hambatan peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjan jalan tingkat manajerial.
Pencari data dimulai dengan perencanaan penelitian berdasarkan literatur-literatur terkait. Setelah metode penelitian ditentukan, kemudian dibuat kuesioner untuk mendapatkan variabel penelitian. Untuk mendapatkan variabel-variabel penelitian pada kuesioner tahap pertama, data sekunder dipakai sebagai acuan untuk memberikan gambaran kepada pakar dalam pengisian kuesioner tahap pertama tersebut. Untuk penyebaran kuesioner tahap pertama, penyebaran kuesioner disebar kepada para pakar untuk mendapatkan variabel-variabel hambatan peningkatan kinerja daya saing dengan implementasi standar kompetensi jabatan kerja yang dipakai pada analisis pembanding pada penelitian tahap kedua.. Kuesioner tersebut dilakukan dengan cara mewawancarai para pakar atau memberikan lembaran kuesioner pertama untuk diisi.
Cara pengisian pada kuesioner tahap pertama ini adalah dengan memilih hambatan-hambatan yang mungkin terjadi berdasarkan pengalaman yang tersedia pada kuesioner berdasarkan data sekunder yang didapat sebelumnya dan memberikan saran untuk tindakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan
memilih nilai pada kolom frekwensi kejadian pada hambatan dan tingkat pengaruh hambatan tersebut. Setelah kuesioner pertama diperoleh seluruhnya, maka dilakukan pemberian ranking dengan AHP terhadap variabel-variabel kuesioner tahap pertama sehingga didapat variabel yang berpengaruh/dominan dan alternatif pemecahan masalah. Hasil dari kuesioner bagian pertama ini dijadikan variabel penelitian pada penelitian bagian kedua. Penyebaran kuesioner bagian kedua ditujukan kepada kontraktor-kontraktor dalam bidang jalan untuk diisi oleh pakar di perusahaan itu yang berkompeten. Pengambilan sample pada bagian kedua ini dibatasi sebagai berikut:
Responden survei hanya pada proyek jalan skala besar.
Responden yang ditemui adalah pakar yang pernah atau sedang menangani proyek jalan pada perusahaan-perusahaan jasa konstruksi swasta dan BUMN yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini berdasarkan dari pengalaman, reputasi dan kerjasama.
Kriteria responden pada bagian kedua ini adalah sebagai berikut:
Berasal dari pihak perusahaan jasa konstruksi baik swasta maupun BUMN dan pihak-pihak terkait lainnya.
Memiliki reputasi yang baik dalam perusahaan jasa konstruksi. Memiliki pendidikan yang menunjang di bidangnya.
Adapun data profil umum para pakar tersebut seperti pada Tabel 3.10. 111 Tabel 3.10. Profil Umum Pakar
No. Jabatan Pendidikan Terakhir Lama Bekerja
1. 2. 3. Staf Ahli Akademisi Staf Ahli S2 S3 S2 40 tahun 16 tahun 30 tahun
Profil secara umum untuk responden kuesioner bagian kedua ini adalah seperti pada Tabel 3.11. 112
111 Akbar Alfa, Bakuan Kompetensi Jabatan Kerja Manajer Konstruksi Jalan dalam Pekerjaan Jalan,
Thesis Manajemen Konstruksi FTUI, 2005.
Tabel 3.11. Profil umum responden kuesioner bagian kedua.
No. Jabatan Pendidikan Terakhir
Pengalaman Kerja Di Bidang Konstruksi Jalan (tahun) 1. Manajer S2 6 – 10 2. Manajer S1 6 – 10 3. Manajer S1 6 – 10 3. Manajer D III 6 – 10 5. Manajer S2 6 – 10 6. Manajer D III 16 – 20 7. Manajer D III 6 – 10 8. Manajer S1 6 – 10 9. Manajer D III 6 – 10 10. Manajer S1 6 – 10 11. Supervisor S1 1 – 5 12. Pelaksana S1 1 – 5 13. Site Manager S1 6 – 10 13. Supervisor D III 1 – 5 15. Ka. Bagian S1 11 – 15 16. Direktur D III 11 – 15 17. Dirut S1 16 – 20 18. GSI S1 11 – 15 19. GSI S1 16 – 20 20. Site Eng. S1 6 – 10 21. Supervisi D III 11 – 15 22. Engineer S1 11 – 15 23. Direktur D III 6 – 10 23. PM S1 11 – 15 25. Direktur S2 11 – 15 26. Direktur D III 11 – 15 27. Direktur D III 11 – 15 28. Direktur S1 11 – 15 29. Koor. Project S2 16 – 20 30. Manager S1 11 – 15 31. Direktur S1 6 – 10 32. Manajer S1 6 – 10 33. Direktur D III 16 – 20 34. Manajer S1 6 – 10 35. Tenaga Ahli D III 1 – 5
36. Engineer S1 1-5
37. Project Control S1 6 – 10 38. Engineer S1 1 – 5
Untuk survey bagian kedua, kuesioner yang dipakai adalah kuesioner yang dihasilkan dari proses perankingan dengan AHP. Proses penyebaran untuk kuesioner bagian kedua ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada perusahaan konstruksi yang bergerak di bidang jalan. Variabel-variabel penelitian pada bagian kedua ini adalah diambil dari hasil penelitian pada bagian pertama, yang di formulasikan kedalam bentuk kuesioner. Untuk mendapatkan variabel-variabel penelitian pada kuesioner pertama, data sekunder dipakai sebagai acuan untuk memberikan gambaran kepada pakar dalam pengisian kuesioner pertama tersebut. Adapun variabel-variabel penelitian tersebut di kelompokkan ke dalam 3 bagian yaitu hambatan dalam proyek, dalam perusahaan dan lingkungan usaha, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 3.12.
Tabel 3.12. Variabel hambatan dalam proyek.
Untuk penyebaran kuesioner bagian pertama, penyebaran kuesioner disebar kepada para pakar untuk mendapatkan variabel-variabel hambatan yang mungkin terjadi pada saat implementasi bakuan kompetensi jabatan kerja yang dipakai pada analisa pembanding pada penelitian bagian kedua.. Kuesioner tersebut dilakukan dengan cara mewawancarai para pakar atau memberikan lembaran kuesioner pertama untuk diisi. Bentuk kuestioner bagian pertama adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.13. dan selengkapnya ada pada BUKU
LAMPIRAN - ANALISIS IV – 4.
Tabel 3.13. Format kuestioner bagian pertama.
Frekwensi Terjadinya
Tingkat Pengarunya
Hambatan No. Hambatan Yang Mungkin Terjadi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Solusi Pemecahan Hambatan Skill (keahlian) 1 2 Internal 3
No. Hambatan-hambatan pada saat implementasi Bakuan
Kompetensi Jabatan Kerja Manajer Konstruksi Jalan Sumber
Skill (keterampulan) Knowledge (pengetahuan) 1. Internal Attitude (Sikap) LPJKN Bakuan Kompetensi Jabatan Kerja Proyek Perusahaan 2. Eksternal Dilingkungan Usaha
Frekwensi Terjadinya
Tingkat Pengarunya
Hambatan No. Hambatan Yang Mungkin Terjadi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Solusi Pemecahan Hambatan Knowledge (pengetahuan) 1 2 3 Attitude (Sikap) 1 2 3 Dalam Proyek 1 2 3 Dalam Perusahaan 1 2 3 Di Lingkungan Usaha 1 2 Eksternal 3
Skala yang dipakai tersebut dinamakan skala interval, yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Skala tersebut mempunyai arti seperti yang ditunjukan pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14. Pengertian skala pengaruh dan frekwensi.
Skala Arti pada pengaruh Arti pada frekwensi
1 Sangat Besar 81 – 100 %
2 Besar 61 – 80 %
3 Sedang 41 – 60 %
4 Kecil 21 – 40 %
5 Sangat Kecil 0 – 20 %
Cara pengisian pada kuestioner bagian pertama ini adalah dengan memilih hambatan-hambatan yang mungkin terjadi berdasarkan pengalaman yang tersedia pada kuestioner berdasarkan data sekunder yang didapat sebelumnya dan memberikan saran untuk tindakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan memilih nisalai pada kolom frekwensi kejadian pada hambatan dan tingkat pengaruh hambatan tersebut. Setelah kuesioner bagian pertama diperoleh