• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN LAYANAN JASA TEKNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN LAYANAN JASA TEKNIS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN

TAHUN 2015

1864.003 LAYANAN JASA TEKNIS

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019)

Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM

DAN MUTU INDUSTRI (07)

Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan

Mutu Industri (12)

Hasil : Mewujudkan iklim usaha dan kebijakan yang

kondusif melalui perumusan dan analisa kebijakan dan iklim di sektor industri, pelaksanaan kebijakan dan iklim di bidang penelitian dan pengembangan industri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Unit Eselon II/Satker : BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN

(412528)

Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Kimia Kemasan (1864)

Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Terwujudnya hasil litbang yang siap diterapkan oleh industri untuk meningkatkan daya saing industri; 2. Terwujudnya kerjasama litbang antar

lembaga litbang, PT, dan dunia usaha; 3. Terwujudnya jasa pelayanan teknis kepada

dunia usaha;

4. Meningkatnya kemampuan LPK; 5. Layanan operasional perkantoran,

manajemen, dan gaji BB Kimia Kemasan. Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Jumlah layanan jasa teknis

Volume : 9 layanan

A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum

(2)

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 38/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia dan Kemasan, disebutkan bahwa Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri.

2. Gambaran umum

Sebagai Unit Pelaksana Teknis, BBKK memberikan pelayanan jasa teknis kepada masyarakat industri. Hasil dari pelayanan yang diberikan tersebut akan menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Perkembangan jumlah PNBP BBKK selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Sumber Penerimaan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Litbang 0 5,500,000 142,173,595 0 32.500.000

Pelatihan Teknis Operasional 163,564,300 49,240,000 59,600,000 230.250.000 390.098.000 Pengujian Bahan dan Barang 1,357,487,550 1,314,742,000 1,413,920,000 1.952.102.700 2.338.322.750 Konsultansi 2,580,000 22,100,000 9,000,000 7.525.000 99.740.000 Standardisasi dan

Pengawasan Mutu Barang 2,500,000 224,670,700 355,085,000 306.427.000 338.797.000 Kalibrasi 234,435,000 247,640,000 179,816,500 114.735.000 169.050.000 Sertifikasi Sistem Mutu 58,392,000 172,492,500 463,820,000 896.190.500 1.631.407.930 Rancang Bangun dan

Perekayasaan 0 0 0 0 0

Penanganan Pencemaran 99,715,500 225,944,000 205,381,000 124.069.000 233.627.000

JPT Lainnya 2,155,000 405,000 230,000 3.964.500 2.186.000

Total JPT (Rp) 1,920,829,350 2,262,734,200 2,829,026,095 3.635.263.800 5.235.728.680

Pertumbuhan JPT (%) 38.79 17.80 25.03 28.49 44.03

Sumber : LAKIP BBKK Tahun 2013

Jumlah PNBP BBKK selalu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu target dan pagu PNBP BBKK tahun 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2014. Perbandingan kegiatan pada output 1864.003 Layanan Jasa Teknis pada tahun 2012 dan 2014 adalah sebagai berikut :

Tahun Jumlah (layanan)

Jenis layanan Anggaran

2012 9 1. Kerjasama litbang

2. Penyelenggaraan laboratorium

(3)

Tahun Jumlah (layanan)

Jenis layanan Anggaran

3. Pengendalian Mutu 4. Kalibrasi 5. Sertifikasi produk 6. Penyelenggaraan diklat 7. Konsultansi 8. Standardisasi 9. Pengendalian cemaran 2013 8 1. Penyelenggaraan laboratorium 2. Pengendalian mutu 3. Pengendalian cemaran 4. Kalibrasi 5. Sertifikasi produk 6. Penyelenggaraan diklat 7. Konsultansi 8. Standardisasi 3.224.220.000 2014 8 1. Penyelenggaraan laboratorium 2. Pengendalian mutu 3. Pengendalian cemaran 4. Kalibrasi 5. Sertifikasi produk 6. Penyelenggaraan diklat 7. Konsultansi 8. Kerjasama Litbang 2.963.550.000

Kegiatan yang akan dilaksanakan BBKK pada tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

Tahun Jumlah (layanan)

Jenis layanan Anggaran

2015 9 1. Penyelenggaraan laboratorium 2. Pengendalian Mutu 3. Pengendalian cemaran 4. Penyelenggaraan Kalibrasi 5. Sertifikasi produk 6. Penyelenggaraan diklat 7. Penyelenggaraan Konsultansi 8. Sintesa Hidrogenated Oilblend 9. Penyelenggaraan Perekayasaan

(4)

Gambaran umum dari masing-masing layanan jasa teknis tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

Laboratorium uji BBKK yang disebut dengan LUK-BBKK, terdiri dari beberapa laboratorium, seperti Laboratorium Kimia Aneka yang melayani uji aneka produk kimia, Laboratorium Makanan dan Minuman yang melayani pengujian makanan dan minuman sesuai permintaan konsumen ataupun sesuai SNI, Laboratorium Mikrobiologi yang melayani uji mikro dari berbagai produk, Laboratorium Kemasan Bahan dan Ritel yang melayani uji produk kemasan, Laboratorium Kemasan Transport yang melayani uji kemasan transport sesuai peraturan transportasi, Laboratorium Cemaran yang melayani uji Cemaran padat cair dan gas dan Laboratorium Instrumen yang dilengkapi alat alat uji instrumen kimia untuk mendukung pengujian laboratorium laboratorium dilingkungan BBKK.

Pengujian merupakan kegiatan utama di BBKK yang tentu akan memberikan penerimaan kepada Negara melalui biaya uji (PNBP), dan merupakan penerimaan terbesar dari jasa yang diberikan oleh BBKK. Itulah sebabnya kegiatan pengujian dilaboratorium BBKK harus mendapat perhatian yang cukup besar, karena dapat membantu industri dalam pemastian mutu atau dalam mendukung standardisasi produk. 2.1 Tujuan

Melakukan pengujian mutu produk industri dalam pemastian mutu atau dalam mendukung standardisasi produk.

2.2 Indikator Keluaran

Banyaknya sampel uji yang masuk ke laboratorium, yang dapat di ukur dengan jumlah penerimaan PNBP dan juga banyaknya penambahan perluasan ruang lingkup pengujian yang mampu diberikan oleh BBKK.

2.3 Keluaran

Laporan Hasil Uji (LHU) untuk semua produk yang telah dilakukan pengujiannya. LHU tersebut menunjukkan hasil dari pengujian yang telah dilakukan di laboratorium. 1. Penyelenggaraan Laboratorium

(5)

Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) adalah salah satu institusi yang bergerak dalam pelayanan jasa teknis bagi dunia industri dengan bidang layanan yaitu jasa pengujian, jasa kalibrasi, sertifikasi produk, penanggulangan penemaran, konsultansi, pelatihan, perekayasaan, penelitian dan penyebaran informasi khususnya mendukung program pengembangan industri nasional bidang kimia dan kemasan.

Dalam pelaksanaan pengujian khususnya dalam rangka sertifikasi produk, maka sampel uji harus diambil langsung oleh petugas pengambil contoh (PPC) ke industri untuk menjamin bahwa produk memenuhi persyaratan.

BBKK sebagai lembaga uji dan kalibrasi, mempunyai kemampuan untuk melaksanakan sampling contoh uji dalam rangka pengendalian mutu.

2.1 Tujuan

Memberikan layanan permintaan PPC, baik dari LSPro BBKK atau LSPro lain yang sudah kerjasama dengan BBKK.

2.2 Indikator Keluaran

Terlaksananya sampling produk berupa berita acara pengambilan contoh dan laporan hasil uji dari setiap produk yang di sampling.

2.3 Keluaran

Laporan Hasil Uji dari setiap produk yang disampling.

Sampai saat ini BBKK telah ikut aktif dalam menunjang tercapainya kelestarian sumber daya alam, dengan membantu industri untuk pengawasan pencemaran yang ditimbulkannya ke lingkungan. Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah berupa sampling dan pengujian limbah industri sesuai baku mutu yang telah ditetapkan untuk masing-masing jenis industri. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan kemampuan personil yang ada dan ketersediaan alat-alat sampling dan uji cemaran yang lengkap di BBKK. 2.1 Tujuan

Kegiatan pengendalian cemaran akan menghasilkan data hasil uji dari kegiatan sampling dan analisis. Data tersebut dapat dilihat melalui sertifikasi pengujian yang dikeluarkan oleh laboratorium cemaran dan digunakan sebagai informasi tentang kualitas lingkungan yang dianalisis.

3. Pengendalian Cemaran 2. Pengendalian Mutu

(6)

2.2 Indikator Keluaran

Banyaknya industri yang menguji kondisi cemaran lingkungan industri. 2.3 Keluaran

Laporan hasil uji kondisi lingkungan industri yang dipantau

Balai Besar Kimia dan Kemasan telah memberikan jasa kalibrasi sejak tahun 1994 hingga saat ini. Laboratorium Kalibrasi berada dalam LUK-BBKK dengan menerapkan sistem mutu ISO 17025 dan telah memperoleh akreditasi dari komite akreditasi nasional (KAN).

Untuk dapat memberikan pelayan kalibrasi kepada industri, maka harus didukung dengan peralatan dan keuangan yang cukup terutama dalam operasional dilaboratorium dan industri. Hasil dari pelayanan kalibrasi akan menjadi masukan bagi negara berupa PNBP yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Untuk menjamin pelayanan kalibrasi tetap dilaksanakan secara prima, maka harus dilaksanakan dengan cara profesional yang tentu memerlukan biaya.

2.1 Tujuan

Kegiatan kalibrasi akan menghasilkan data akurasi dan presisi dari setiap alat ukur. Data tersebut dapat dilihat melalui sertifikasi kalibrasi yang dikeluarkan oleh laboratorium kalibrasi dan digunakan sebagai referensi untuk melakukan kegiatan pengukuran.

2.2 Indikator Keluaran

Banyaknya kalibrasi alat yang masuk ke laboratorium atau permintaan kalibrasi di industri, yang dapat di ukur dengan jumlah penerimaan PNBP dan juga banyaknya penambahan perluasan ruang lingkup kalibrasi yang mampu diberikan oleh BBKK.

2.3 Keluaran

Laporan Kalibrasi alat untuk semua alat yang telah dilakukan kalibrasinya. Sertifikat tersebut menunjukkan hasil dari kalibrasi alat yang telah dilakukan.

Dengan diberlakukannya Asean-China Free Trade Area (A-CFTA), maka salah satu hal yang sangat penting dalam menghambat masuknya produk China ke Indonesia

4. Penyelenggaraan Kalibrasi

(7)

yaitu dengan memberlakukan SNI wajib. Pemberlakuan SNI wajib memerlukan keberadaan Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK), dimana salah satunya adalah Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro). Lembaga sertifikasi produk (LSPro) Chempack telah diakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tahun 2007 untuk 13 ruang lingkup dan pada tahun 2011 telah dilakukan re-akreditasi dengan jumlah ruang lingkup 50 komoditi, dimana 21 komoditi merupakan SNI wajib dan harus berlabel SNI. Melihat akan tuntutan semakin banyaknya pemberlakukan SNI wajib, maka LSPro Chempack dituntut untuk dapat memperluas sertifikasinya untuk produk-produk unggulan di dalam negeri agar tidak mudah diserbu oleh produk asing.

Saat ini dipandang perlu untuk memperluas lagi ruang lingkup pelayanan khususnya produk-produk kimia dan kemasan yang diwajibkan memiliki sertifikat tanda penggunaan.

Pendukung untuk perluasan ruang lingkup harus tersedianya laboratorium terakreditasi dan personel pendukung (Auditor dan PPC). Salah satu kendala untuk perluasan ruang lingkup adalah jika belum adanya laboratorium yang sudah terakreditasi maka LSPro harus melaksanakan verifikasi dan evaluasi ke laboratorium yang akan disubkontrak. Personel pendukung seperti PPC dan auditor harus diberikan pengetahuan produk sesuai ruang lingkupnya.

SNI (SPPT-SNI) yang bebas dari bahan berbahaya bagi kesehatan manusia seperti: Migrasi dari bahan kemasan ke isi/makanan, dan makanan yang mengandung Melamin dan Formalin. Disamping itu beberapa komoditi yang harus segera mengikuti SNI wajib tahun 2015 seperti: Detergen Serbuk, Mainan Anak, biskuit, susu bubuk, Gula Kristal Putih dll. Perluasan ruang lingkup ini juga dengan mempertimbangkan kemampuan laboratorium uji yang ada di Balai Besar Kimia dan Kemasan, sehingga diharapkan dapat memudahkan pihak industri untuk mensertifikasi produknya karena pelayanan sekaligus dengan pengujian produk.

Pemerintah saat ini terus mengembangkan standardisasi produk yang beredar di pasar. Hal ini dimaksud agar dapat dengan mudah mengendalikan mutu produk. Dengan adanya perluasan ruang lingkup akreditasi untuk lembaga sertifikasi produk, maka diharapkan akan dapat meningkatkan pelayanan kepada dunia usaha dan juga adanya proteksi kesehatan dari bahan berbahaya. Juga diharapkan akan dapat meningkatkan penerimaan BBKK dan tentu menambah penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) dari penyelenggaraan sertifikasi produk.

Perusahaan yang sudah diberikan SPPT SNI selain dilakukan pengujian di Pabrik juga harus dilakukan pengujian barang di pasar, hal ini merupakan salah satu jaminan LSPro kepada konsumen tentang kekonsistenan produk.

(8)

LSPro membuat jadwal pengawasan dengan melakukan pengambilan contoh dipasar dan melakukan pengujian di laboratorium

2.1 Tujuan

Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan sertifikasi produk dan sampling produk bertujuan membantu pemerintah dan perusahaan dalam kelancaran penerapan SNI, terutama dalam program penerapan SNI wajib.

2.3 Indikator Keluaran

Jumlah perusahaan yang telah disertifikasi dan jumlah ruang lingkup akreditasi yang bertambahnya ruang dan jumlah peningkatan PNBP.

2.3 Keluaran

Terwujudnya penerapan dan pengawasan penerapan produk bertanda SNI.

Seiring dengan meningkatnya tuntutan Kompetitor bagi perusahaan sejenis terutama dalam bidang kimia dan kemasan untuk produk, maka para produsen produk kimia dan kemasan ataupun penggunanya perlu mengatasi dan menghadapi tututan mutu produk hasil produksinya serta tampilan produk dengan penggunaan bahan atau kemasan yang baik dan memenuhi syarat. Oleh karena itu setiap produsen kimia dan kemasan maupun pengguna perlu meningkatkan pengetahuan dan pengembangan SDM personil dalam bidangnya, tentunya dengan tetap memanfaatkan keunggulan komperatif dan juga perlu bergerak menuju penciptaan kompetitis yang dinamis.

Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut di atas, maka BBKK sesuai tugas pokok dan fungsinya memberikan jasa pelatihan teknis di bidang Kimia, Kemasan dan Cemaran.

BBKK sebagai lembaga pemerintah dengan tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dalam kegiatan di bidang kimia, kemasan serta produksi bersih, telah menentukan tujuan organisasi, diantaranya mewujudkan kompetensi BBKK untuk jasa pelayanan teknis yang mencakup pengujian, sertifikasi, standardisasi, kalibrasi, konsultansi, pelatihan, rancang bangun dan perekayasaan industri.

6. Penyelenggaraan Diklat

(9)

Jasa pelayanan teknis yang disediakan juga didukung oleh kompetensi sumber daya manusia serta infrastruktur yang ada di BBKK. Hal ini dapat terlihat dari jumlah kegiatan litbang yang telah berjalan dan yang direncanakan dalam program kegiatan lima tahunan (Renstra). Oleh karena itu, di bagian pengembangan kompetensi khususnya untuk kegiatan konsultansi akan diindentifikasikan paket-paket konsultansi di bidang kimia, kemasan serta produksi bersih dengan penyesuaian pada kompetensi yang ada di BBKK. Lebih lanjut paket-paket ini akan dipublikasikan untuk memperkenalkan kemampuan BBKK dalam menunjang kemajuan industri Indonesia di bidang kimia dan kemasan serta produk bersih.

Pada dunia industri, terutama yang menghasilkan produk berupa barang, sangat membutuhkan pengakuan terhadap mutu produk yang dihasilkan industri tersebut. Hal ini merupakan jaminan kualitas keamanan dan kenyamanan dari produk yang diproduksi untuk konsumen yang mengunakan produk tersebut. Ukuran dari jaminan kualitas produk telah diatur dalam Standar Nasional Indonesia. Bahwa untuk mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI), produsen paling tidak harus memenuhi dua persyaratan utama. Yakni, pertama, menjamin kualitas produk yang diproduksi lulus uji kualitas di laboratorium yang berwenang untuk mengeluarkan sertifikat lulus uji. Kedua, telah menerapkan Sistem managemen Mutu (SMM). Pada umumnya usaha mikro, kecil, dan menengah lainnya, untuk menerapkan SMM ini jelas tidak mudah. Hal ini disebabkan kebiasaan mereka dengan mangemen tradisional tanpa penyesuaian dengan SMM yang mengacu pada Pedoman ISO 9001;2008. Oleh karena itu, di bagian pengembangan kompetensi khususnya untuk kegiatan konsultansi akan diidentifikasikan paket-paket konsultansi untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah lainnya, dalam hal menerapkan sistem dokumentasi yang memenuhi standar nasional maupun inetrnasional. Dengan demikian akan membantu mereka menerapkan managemen mutu.

2.1 Tujuan

Menyediakan paket-paket konsultansi di bidang kimia, kemasan, KI-HKI dan Bimbingan set – up dokumen Sistim Manajemen Mutu serta melaksanakan kegiatan konsultasi dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh industri di bidang kimia dan kemasan.

2.2 Indikator Keluaran

Kegiatan konsultansi yang direncanakan oleh BBKK, diantaranya : 1. Konsultansi Teknis Bidang Kimia dan Kemasan.

2. Pendaftaran KI – HKI.

(10)

Paket-paket ini akan dipublikasikan untuk memperkenalkan kemampuan BBKK dalam menunjang kemajuan industri Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenuhi tujuan BBKK dalam bidang jasa pelayanan teknis yang didukung oleh kompetensi sumber daya manusia serta infrastruktur yang ada di BBKK.

2.3 Keluaran

Tersedianya dan terlaksanannya paket-paket Konsultansi Teknis, set – up dokumen sistim manajemen mutu dan pendaftaran KI – HKI.

Sinar Meadow adalah perusahaan Joint Venture antara Sinar Mas Group – Indonesia dan Goodman Fielder – Australia yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1990. Di Indonesia, PT. Sinar Meadow memproduksi lemak dan minyak konsumsi berbahan dasar minyak kelapa sawit; antara lain Margarin, Shortening, Lemak khusus (Specialty Fats) dan berbagai macam Minyak Goreng untuk keperluan industri.

Oilblend merupakan campuran dua atau lebih minyak nabati. Untuk mengembangkan suatu produk. PT. Sinar Meadow International pada tahun ini mempercayakan pengembangan produknya dengan melakukan kerjasama penelitian di Balai Besar Kimia Kemasan dalam proses hidrogenasi oilblend untuk menghasilkan hydrogeneted oilblend dari minyak kelapa dengan minyak lainnya (COSO) dengan spesifikasi Iodin Value (IV) kecil dari 1 dan juga hydrogenated oilblend minyak sawit dan minyak lainnya (PESO) dengan IV sama dengan 46. Pada penelitian ini akan dilakukan proses hidrognasi dengan variabel jenis katalis, waktu proses, dan kecepatan pengadukan.

2.1 Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah diperolehnya produk hidrogenated oilblend (COSO) dengan IV lebih kecil dari 1 dan produk hidrogenated oilblend PESO dengan IV sama dengan 46.

2.2 Indikator Keluaran

Adanya produk hydrogenated COSO dengan IV lebih kecil dari 1 dan produk hydrogenated PESO dengan IV 46.

2.3 Keluaran

Keluaran berupa data kondisi optimum dan konsisten metode menghasilkan produk hydrogenated COSO dan produk hydrogenated PESO

8. Sintesa Hidrogenated Oilblend Derivatisasi Dengan PT. Sinar Meadow Internasional

(11)

9. Penyelenggaraan Perekayasaan

BBKK mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan sesuai kebijakan teknis. Salah satu tugas dalam pengembangan kompetensi adalah melakukan penyiapan bahan alih teknologi dan rancang bangun dan perekayasaan industri. BBKK telah banyak melakukan rancang bangun perekayasaan industri antara lain peralatan unit proses produksi, peralatan uji, dan peralatan pengolahan limbah industri. Peralatan unit proses produksi antara lain peralatan pembuatan minyak sulfonat (bahan pelunak kulit) skala pilot plan, unit alat pengolah sabut kelapa, unit alat pengolah TBS-CPO dan unit alat fraksinasi minyak atsiri.

Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia karena keunggulan komparatifnya. Nilai ekspor minyak atsiri dari Indonesia pada 2009 mencapai US$ 100 juta. Adapun volume ekspor minyak atsiri sekitar 2500 ton per tahun. Diharapkan ekspor minyak atsiri tiap tahun mengalami peningkatan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai ekspor minyak atsiri pada Januari-Maret 2011 sebesar US$ 135.362.814. Nilai ini melonjak 32,26% dibandingkan nilai ekspor tiga bulan pertama tahun lalu yang hanya mencapai US$ 102.348.956. Dengan terbukanya pasar global masih terbuka kesempatan mengembangkan produksi minyak atsiri di Indonesia.

Namun demikian, industri minyak atsiri di Indonesia masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar. Sebagian besar minyak atsiri yang diekspor, dihasilkan oleh petani kecil atau para penyuling skala kecil yang tersebar di daerah.

Usaha kecil dan menengah masih berkutat pada proses produksi minyak atsiri kasar yang diperoleh dari penyulingan. Selain itu hanya menjadi pengumpul untuk kemudian dijual kepada perusahaan besar dengan mutu minyak atsiri yang seadanya.

Sesuai dengan tugas dan fungsi BBKK khususnya seksi alih teknologi dan inkubasi akan memberikan jasa pelayanan rancang bangun alat fraksinasi minyak atsiri kepada kalangan usaha/ industry minyak atsiri dengan harapan akan meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan.

2.1 Tujuan

Tujuan kegiatan ini memberikan pelayanan jasa rancang bangun peralatan fraksinasi minyak atsiri.

(12)

2.2 Indikator Keluaran

Terlaksananya kerjasama pembuatan peralatan fraksinasi minyak atsiri dengan unit usaha lain.

2.3 Keluaran

Keluaran kegiatan ini adalah kerjasama rancang bangun unit peralatan fraksinasi minyak atsiri.

A. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari masing-masing kegiatan ini adalah : 1. Internal BBKK :

- Meningkatkan pendapatan BBKK. 2. Eksternal (masyarakat industri):

- Memenuhi kebutuhan jasa pelayanan teknis industri kimia dan kemasan.

B. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan per masing-masing layanan jasa teknis adalah sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan Laboratorium

Melakukan pengujian sesuai dengan kebutuhan atau permintaan Industri untuk sampel yang masuk atau disampling ke laboratorium BBKK. Pelaksanaan pengujian di BBKK berjalan setiap saat selama tahun 2015, berupa pengujian di laboratorium untuk sample yang dikirim oleh industri ke BBKK atau dengan sampling yang dilakukan oleh BBKK dalam rangka penerapan SNI wajib.

2. Pengendalian Mutu

Kegiatan pengendalian mutu melalui pengambilan contoh uji dilaksanakan berdasarkan permintaan dari LS Pro atau instansi lainnya, selanjutnya dilaksanakan penugasan petugas PPC untuk melaksanakan pengambilan contoh ke industri. Contoh diambil sesuai dengan jumlah dan tipe yang ditetapkan dalam rencana sampling (sampling plan). Selanjutnya contoh diserahkan ke laboratorium untuk di uji.

(13)

3. Pengendalian Cemaran

Melakukan sampling dan pengujian sesuai dengan kebutuhan atas permintaan dan kontrak dengan industri untuk sample yang masuk atau disampling ke BBKK.

4. Penyelenggaraan Kalibrasi

Mengikuti sistem mutu sesuai dengan standar ISO 17025: 2005 dan peraturan yang berlaku.

5. Sertifikasi Produk

Kegiatan penyelenggaraan LS Pro dan sampling produk dilaksanakan melalui penerapan sistem mutu sesuai pedoman KAN 401 dan 402 secara konsisten dan berkelanjutan dan proses setifikasi sesuai dengan aturan yang berlaku.

6. Penyelenggaraan Diklat

a. Membuat perencanaan yang matang untuk mengadakan pelatihan b. Mendata Masyarakat/UKM yang belum mengikuti Diklat

c. Menyelenggarakan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan industri

7. Penyelenggaraan Konsultansi

Dalam melaksanakan program kerja Tahun Aggaran 2013 agar dicapai kemampuan kinerja Balai Besar Kimia dan Kemasan secara optimal, maka seksi konsultansi membuat suatu rencana kerja/kegiatan yang meliputi :

a. Membuat daftar kompetensi BBKK untuk jasa konsultansi di bidang kimia, kemasan serta produk bersih, jasa konsultansi set – up dokumen dan jasa konsultansi untuk pembuatan dokumen UKL- UPL

b. Melakukan kegiatan publikasi dan jasa konsultansi di bidang kimia, kemasan serta produk bersih, jasa konsultansi set – up dokumen dan jasa konsultansi tentang pencegahan pencemaran lingkungan hidup.

c. Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia dibidang Kekayaan Intelektual (KI) dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) melalui diklat dan training baik internal maupun eksternal.

d. Mengupdate informasi mengenai perkembangan dan informasi terkini seputar dokumen sistem mutu dan menjalin network dengan instansi terkait.

e. Melaksanakan kegiatan pelayanan jasa konsultansi baik teknis maupun non teknis bagi dunia industri maupun perseorangan.

f. Melakukan inventarisasi hasil hasil litbang BBKK, untuk mengidentifikasi kemungkinan dilakukan pendaftaran Paten KI-HKI.

(14)

8. Sintesa Hidrogenated Oilblend Derivatisasi Dengan PT. Sinar Meadow International

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu percobaan pendahuluan untuk mengetahui perkiraan kondisi, optimalisasi kondisi dengan beberapa variabel (tekanan, waktu dan pengadukan) dan validasi metoda terpilih.

9. Penyelenggaraan Perekayasaan

Melalui kegiatan publikasi bekerjasama dengan bagian pemasaran tentang kemampuan Balai dalam rancang bangun alat fraksinasi diharapkan akan menarik industri/ usaha minyak atsiri untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka melalui redistilasi maupun fraksinasi. Pada kerjasama ini, barang modal akan diadakan oleh pihak pemesan. Rancang bangun diawali dengan diskusi antara tim dengan pihak pemesan, pembuatan desain peralatan, pabrikasi, ujicoba proses dan evaluasi.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan 1. Penyelenggaraan Laboratorium

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut : - Melakukan pengujian di tiap-tiap laboratorium;

- Kursus, training/ upgrade untuk analis; - Pemeliharaan alat laboratorium; - Penerapan sistem mutu laboratorium.

Matriks pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Pengujian laboratorium

2 Kursus, Training analis

3 Pemeliharaan alat laboratorium 4 Penerapan sistem mutu laboratorium

2. Pengendalian Mutu

Tahapan pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu produk adalah sebagai berikut: - Penerimaan permintaan sampling / pengendalian mutu;

- Penugasan;

- Penyerahan sampel uji ke laboratorium; - Pelatihan Personel;

(15)

Tahapan pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Pelaksanaan sampling ke industri

2. Kursus, Training PPC

3. Pemeliharaan peralatan sampling

3. Pengendalian Cemaran

Tahapan pelaksanaan kegiatan pengendalian cemaran :

- Melakukan sampling cemaran sesuai dengan permintaan industri; - Menetapkan metode uji untuk masing-masing kegiatan;

- Melakukan pengujian ; - Evaluasi hasil ;

- Pembuatan laporan hasil uji.

Pelaksanaan kegiatan sampling dilakukan di industri yang membutuhkan jasa sampling BBKK dan pengujian cemarannya dilakukan dilaboratorium cemaran padat, cair dan udara BBKK.

Matriks pelaksanaan kegiatan pengendalian cemaran dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Pelaksanaan Sampling

2. Pelaksanaan Pengujian

3. Pelaksanaan konsultansi pencegahan pencemaran

4. Penyelenggaraan Kalibrasi

Secara umum pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan laboratorium kalibrasi dilaksanakan sejak penerimaan peralatan yang akan dikalibrasi sampai pada pelaksanaan kalibrasi dan selanjutnya proses pembuatan sertifikat hasil kalibrasi. Kegiatan penyelenggaraan laboratorium kalibrasi dilaksanakan di Balai Besar Kimia dan Kemasan.

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Pelaksanaan Kalibrasi di laboratorium

2 Kursus, Training Pengkalibrasi

3 Pelaksanaan Kalibrasi di lokasi industri 4 Penerapan sistem mutu laboratorium 5 Pemeliharaan alat

(16)

5. Sertifikasi Produk

Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : - Penerapan Sistem Mutu LS Pro;

- Pelayanan proses sertifikasi bagi perusahaan; - Pelaksanaan perluasan ruang lingkup akreditasi; - Surveilance visit oleh KAN;

- Pengambilan contoh dan uji barang di pasar.

Pelaksanaan kegiatan pelaksanaan penyelenggaraan sertifikasi dan sampling produk dilaksanakan oleh Personel LSPro Chempack dan petugas pengambil contoh / PPC.

Tahapan pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Penerapan sistem mutu di LS Pro

2 Perluasan ruang lingkup LS Pro 3 Surveilance visit KAN

4 sertifikasi Produk Industri

5 Pengambilan contoh uji barang di pasar

6. Penyelenggaraan Diklat

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

No. Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Rapat 2 Pengajuan Proposal 3 Merekrut peserta 4 Pelaksanaan Pelatihan 5 Laporan Kegiatan 7. Penyelenggaraan Konsultansi

Agar tercapainya program kerja secara optimal dan dapat terlaksananya kegiatan yang sudah ditentukan, seksi konsultansi membuat teknis pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

- Pembuatan daftar kompetensi BBKK.

- Membuat paket-paket konsultansi set – up dokumen mutu dan set – up dokumen UKL – UPL.

(17)

- Evaluasi dari hasil survey an publikasi.

- Membuat Gap Analysis atau Business Check Up.

- Melaksanakan kegiatan konsultansi set – up dokumen mutu dan set – up UKL – UPL. - Melaksanakan kegiatan konsultansi di bidang kimia, kemasan serta produksi bersih. - Evaluasi pelaksanaan kegiatan.

- Pembuatan laporan kegiatan.

Tahapan kegiatan konsultansi adalah sebagai berikut :

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Pembuatan daftar kompetensi BBKK

2. Pembuatan paket-aket konsultansi 3. Survey dan publikasi

4. Evaluasi hasil

5. Pembuatan Gap Analysis

6. Kegiatan konsultansi (set up SMM) 7. Kegiatan konsultansi teknis

8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan 9. Pembuatan laporan kegiatan

8.

Sintesa Hidrogenated Oilblend Derivatisasi Dengan PT. Sinar Meadow

International

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

No. Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7

1. Studi pustaka dan studi lapangan 2. Pengadaan alat dan bahan

3. Percobaan laboratorium meliputi percobaan pendahuluan, optimalisasi dan validasi 5. Analisa hasil percobaan dan pengolahan

data 6. Laporan

9. Penyelenggaraan Perekayasaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada matriks dibawah ini :

No. Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. Publikasi pemasaran

2. Penyiapan Desain 3. Penyiapan Bahan

(18)

No. Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4. Pembuatan/pabrikasi alat

5. Uji coba peralatan dan evaluasi 6. Laporan

C. Waktu Pencapaian Keluaran

Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari – Desember tahun 2015.

D. Biaya yang Diperlukan

Pada tahun anggaran 2014, alokasi biaya untuk output ini adalah sebesar Rp.2.963.550.000,- (dua milyar sembilan ratus enam puluh tiga juta lima ratus lima puluh ribu rupiah), sedangkan total biaya yang direncanakan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 3.063.978.000,- (tiga milyar enam puluh tiga juta sembilan ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah) dengan rincian biaya per kegiatan sebagai berikut :

No Jenis Layanan Biaya (Rp)

1. Penyelenggaraan Laboratorium 1.831.395.000 2. Pengendalian Mutu 229.260.000 3. Pengendalian Cemaran 120.707.000 4. Penyelenggaraan Kalibrasi 87.797.000 5. Sertifikasi Produk 645.121.000 6. Penyelenggaraan Diklat 97.458.000 7. Penyelenggaraan Konsultansi 25.390.000

8. Sintesa Hidrogenated Oilblend 19.750.000

9. Penyelenggaraan Perekayasaan 7.100.000 Total 3.063.978.000 Jakarta, 23 September 2015 Penanggung Jawab, Umar Habson NIP. 195809131986031003

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa variabel independen proporsi dana pihak ketiga dan biaya operasional pendapatan

Berdasarkan Tabel 2, hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pakan komplit hasil samping ubi kayu klon memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kecernaan bahan

Penulis mengambil lokasi pengamatan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali tersebut dengan alasan karena dalam menangani surat permohonan

pengujian secara tidak langsung terhadap proses- proses yang berlangsung di luar kesadaran Pengkondisian dan pemodelan paradigm Transformasi yang terkait dengan

Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan depresi lansia pada kelompok intervensi di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang

Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah ini dikarenakan Dinas Sosial Dan Pemakaman Kota Pekanbaru belum terlalu maksimal dalam

~ Dokumen hasil pertandingan dan hasil bidikan foto, yang digunakan untuk mengetahui data tentang fakta-fakta atau kejadian tertentu yang bisa menghasilkan data

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menggali persoalan yang terjadi pada Pembanding dan Terbanding dari sejak awal perkawinan sampai pada titik puncaknya, maka