DAFTAR PUSTAKA
Arif, M., Tariq, M., Khan, M.U and Munir, I. 2010. Effect of Seed Priming on Growth Parameters of Soybean. J. Bot. 43(4): 2803 –2812.
Balai Penelitian Sembawa. 2009. Pengolahaan Bahan Tanam Karet. Pusat Penelitian Karet. Palembang.
Berjak, P., K. J. Bradford, D. A. Kovach, and N. W. Pammenter. 1994. Differential Effect Of Temperature On Ultrastructural Responses To Dehydration In Seed Of Zizania polustris. Seed Sci. Res. 4:111-121. Chin, H. F., M. Aziz, B. B. ang, S. Hamzah. 1981. The Effect Of Moisture And
Temperature On The Ultrastructure And Viability Of Seed OfHevea
brasiliensis. Seed Sci. Technol. 9:411-422.
Chin, H. F., dan Black, M., 1989. Determination of Moisture Content of Recalsitrant Seeds by Microwave Technique. Departement of Agronomy and Horticulture, Malaysia.
Charloq. 2004. Upaya Peningkatan Ketahanan Simpan Dua Variasi Benih Karet (Hevea brasiliensis, Muell-Arg.) Dikupas Melalui Pemberian Polyethylene Glycol.Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Copeland , L.O. and M.B. McDonald. 1995. Principles of Seed Science and Technology. Chapman and Hall Press. New York. 409 p.
Copeland, L. O. and M. B. McDonald. 2001. Seed Science and Technology 4th edition. Kluwer Academic Publisher. London. 425p.
Dae Panie, J. M. 2005. Pengaruh Formula Coating dan GA
3 Terhadap Viabilitas
Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Varietas TT Super. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Damanik, S., M. Syakir, M. Tasma, dan Siswanto. 2010. Budidaya dan Pasca
Panen Karet. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
Declercq, B. 2004. Pyraclostrobin (210). Epinay Sur Orge, France.
http://www.fao.org/fileadmin/templates/agphome/documents/Pests_Pestici des/JMPR/Evaluation04/Pyraclostrobinaf.pdf [15 November 2013].
Direktorat Jendral Perkebunan. 2012. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan. Kementrian Pertanian. Jakarta.
Djam’an, D. F., D. Priadi, E. Sudarmanowati. 2006. Penyimpanan Benih Damar (Agathis damara Salisb.) dalam Nitrogen Cair. Biodiversitas.
Espendola, L. S., M. Noin, F. Coebineau and D. Come. 1994, Cellular And Metabolic Damage Induced By Desiccation In Recalcitrant Araucaria
angustifoliaEmbryos. Seed Sci. Technol. 16:155-166.
Farrant, J. F., M. W. Pammenter and P. Berjak. 1988. Recalcitrance A Current Assessment, Seed Sci. and Technol. 17:155-166.
Ghasemi, K., S. Farshbaf and S.J. Kolvanagh. 2011. Seed Priming and Field Performance of Soybean in Response to Water Limitation. J. Horti
Agrobo. 39(2).186–189.
Husni, M. 2013. Uji Pemberian Polyethylene Glycol 6000 terhadap Morfologi Benih Karet (Hevea brassiliensis, Muell-Arg.) Tanpa Cangkang setelah Penyimpanan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Ilyas, S. 2003. Teknologi Pelapisan Benih. Makalah Seminar Benih Pellet. Departemen Budidaya Pertanian, Faperta IPB. Pp.16.
ISTA. 2006. Internasional rules for seed Testing. The International Seed Testing Association (ISTA), Bassersdorf, CH-Switzerland.
Imron, A. A. 2013. Masa Simpan Benih Cengkeh. BBPPTP Ambon. http://ditjenbun.deptan.go.id/bbpptpambon/berita-248-masa-simpan-benih-cengkeh-.html[18 November 2013].
Justice, O. L. and L. V. Bass. 2002. Prinsip Prakek Penyimpanan Benih terjemahan: Rennic. Rajawali Press, Jakarta.
Kartasapoetra, AG. 2003. Teknologi Benih. Rineka Cipta. Jakarta.
Khalil, S.K., Mexal, J.G. and Murray, L.W. 2001. Germination of Soybean Seed Primed in Aerated Solution of Polyethylene Glycol 8000.Bio Sci.
1(3):105-107.
Khan, A. A. 1992. Preplant Phyisiological Seed Conditioning.P : 131-181. In J. Janick ed. Hort. Rev. Wiley and Sons, inc., New York.
King, M. W and E. H Roberts. 1980. The Characteristic Of Recalcitrant Seed. P:1-5. In Recalsitrant Crop Seed.ed. H. F. Chin and E. H. Roberts. Tropical Press SDN.BHD. Kuala Lumpur. Malaysia.
Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosesan Pengemasan dan Penyimpanan. Kanisius.Yogyakarta.
Luhukay, E. M. 2012. Uji Media Simpan Dan Lama Penyimpanan Terhadap Vigor Benih Kakao (Theobroma cacao L). Diakses Dari
Maemunah. E. Adelina dan I. Y. Daniel. 2009. Vigor Benih Kakao (Theobroma
cacao L.) Pada Berbagai Lama Penyimpanan dan Invigorasi. J. Agroland 16(3):206-212.
Mc. Donald, M.B. 2004. Ortodhox Seed Deterioration and Its Repair in Arnold, R.B.L., and Sanchez (Eds).Handbook of Seed Physiology. pp: 273-304. Misrun, S. 2010. Daya Simpan Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan
Pemberian Polyethylene Glycol (PEG) Pada Berbagai Wadah Simpan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Prawiranata, W., S. Haran dan P. Tjondronegoro. 1995. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor. 341 hal.
Prihastanti, E. 2010. Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Semai Kakao (Theobroma cacao L.) Asal Sulawesi Tengah yang Dibudidayakan di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi F. MIPA. Undip.Bul. Anatomi dan
Fisiologi.18(1).
Purwanti. S. 2004. Kajian Ruang Simpan Terhadap Kualitas Benih Kedelai Hitam dan Kedelai Kuning.
http://agrisci.ugm.ac.id/vol11_1/no4_kdlaihtm&knng.pdf [15 November
2013].
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.2004. Panduan Lengkap Budidaya Kakao.PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Putra, G. P. 2013. Respon morfologi benih karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang Terhadap Pemberian Polyethylene Glycol (PEG) 6000 Dalam Penyimpanan Pada Dua Masa Pengeringan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Raharjo, P. 1986. Penggunaan Polyethylene Glicol (PEG) Sebagai Medium Penyimpanan Benih Kakao (Theobroma cacao L.). Pelita Perkebunan.
2(3):103-108.
Rahayu, E., dan E. Widajati. 2007. Pengaruh Kemasan, Kondisi Ruang Simpan dan Periode Simpan terhadap Viabilitas Benih Caisin Brassica chinensis L.).Bul. Agron. 35(3):191–196.
Rahmawan O. 2001. Sumber Kontaminasi dan Teknik Sanitasi.Modul Dasar Bidang Keahlian. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Rouhi, H.R., and Surki, A.A. 2011. Study of Different Priming Treatments on Germination Traith of Soybean Lots .Biol Sci .3(1):101–108.
Sadeghi, H. Khazaei, F. And Sheidaei, S. 2011. Effect of Seed Osmopriming on Seed Germination Behavior and Vigor of Soybean.J. Agric. 6(1):39 –43. Saupe, S.G. 2009. Testing for Seed Viability. Plant Physiology (Biology 327).
College of St. Benedict/ St. John's University; Biology Department; Collegeville.
Sahupala, A. 2007. Teknologi Benih. Panitia Implementasi Program NFP-FAO Rergional Maluku dan Maluku Utara. Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.
Samjaya, Z.R., Z.R. Djafar, Z.P. Negara, M. Hasmeda, dan H. Suryaningtiyas. 2010. Respirasi dan penurunan mutu benih karet selama penyimpanan. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Bidang Pertanian “Pertanian Terintegrasi untuk Mencapai Millenium Development Goals (MDGs)”. Volume I Bidang Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Sriwiaya. Palembang. Hal 421 – 434.
Santoso, B. dan Basuki.1981. Masalah Pengawetan Dalam Penyimpanan Biji Karet. Puslitbang Perkebunan Tanjung Morawa. Medan.
Sofinoris.2009. Peningkatan Viabilitas (Priming) Benih Kapas (Gossypum
hirsutum L) dengan Polietilena Glikol (PEG)
6000.Skripsi.UniversitasIslam Negeri Press.
Sukarman dan M. Hasanah., 2003. Perbaikan Mutu Benih Aneka Tanaman Perkebunan Melalui Cara Panen dan Penanganan Benih.
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/p3221033.pdf [15 November
2013].
Sulaiman, F., M. U. Harun, dan A. Kurniawan.2010. Perkecambahan Benih Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg) yang Disimpan Pada Suhu Dan Periode yang Berbeda.Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Rajawali. Jakarta.
Suzanna, E. 1999. Pengaruh Penurunan Kadar Air dan Penyimpanan Terhadap Perubahan Fisiologi dan Biokimiawi Benih Karet (Hevea brasiliensis). Tesis.Program Pascasarjana.Institut Pertanian Bogor.
Syaiful, S. A, dkk. 2007. Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Pada Berbagai Tingkat Kadar Air Benih dan Media Simpan Benih. J. Agrivigor
Syatrianty, A.S., Amin, I dan Aisyah.2012 Osmoconditioning Benih Tomat dengan Polyethilen Glicol (PEG 6000). Skripsi . Jurusan Agroteknologi. Fakultas Pertanian Univ. Hasanuddin.
Tatipata, A, Prapto Y, Aziz P, & Woerjono M. 2004. Kajian Aspek Fisiologi Dan Biokimia Deteriorasi Benih Kedelai Dalam Penyimpanan.Ilmu Pertanian
11(2):76-87.
Toruan, N. 1985. Pengaruh Kondisi Penyimpanan Terhadap Kandungan Metabolit dan Viabilitas Benih Coklat (Theobroma cacao L.). I. Penyimpanan Dalam Kondisi Aerobik dan Anaerobik. Menara Perkebunan.
53(6):232-239.
Yunasfi. 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit dan Penyakit yang Disebabkan Oleh Jamur. Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara.USU Digital Library.
http://library.usu.ac.id/download/fp/hutan-yunasfi.pdf [15 November 2013].
Utomo, B. 2006. Ekologi Benih. Karya Ilmiah. USU Repository, Medan.
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian.2009. Pengoahan Biji Karet untuk Bibit. Balai Penelitian Sembawa. Palembang.
Widoretno, W., Guhardja, E., Ilyas, S. dan Sudarsono. 2002. Efektifitas Polietilena Gllikol untuk Mengevaluasi Tanggapan Genotipe Kedelai terhadap Cekaman Kekeringan pada Fase Perkecambahan. J. Hayati .
9(2): 33 – 36.
Yuliana. 2010. Pengaruh Invigorasi Menggunakan Polyethylene Glycol (PEG) 6000 Terhadap Viabilitas Benih Tembakau (Nicotiana tabacum). Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Yuniarti, N., D. Syamsuwida, dan E. Suita.2008. Teknik Pengemasan dan Transportasi benih Untuk Karakteristi Benih Rekalsitran Jenis Damar. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan, Bogor.J. Hutan Tanaman.