• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL SEJARAH KOTA BINJAI DAN TUPOKSI BAPPEDA BINJAI. Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil sejarah Kota Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL SEJARAH KOTA BINJAI DAN TUPOKSI BAPPEDA BINJAI. Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil sejarah Kota Binjai"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL SEJARAH KOTA BINJAI DAN TUPOKSI BAPPEDA BINJAI

Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil sejarah Kota Binjai beserta dengan tupoksi Bappeda kota Binjai yang menjadi titik permasalahan. Profil mengenai daerah ini menjadi penting karena daerah ini menjadi objek di dalam penelitian. Permasalahan yang terjadi memerlukan gambaran tentang daerah untuk melihat kondisi umum daerah ini. Begitu pula dengan pemerintahan daerah yang menjadi aktor politik terkait dengan perumusan fungsional APBD. Penjelasan umum tentang pemerintahan daerah ini akan disajikan di bab kedua.

Selain itu juga akan dipaparkan sejarah pembentukan daerah, sehingga penjelasan pertama pada bab kedua ini dimulai dengan, dan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pemerintahan daerah Kota Binjai.

2.1 Sejarah Kota Binjai

Binjai pada tahun 1950-1956 menjadi kota Administratif kabupaten Langkat dan sebagai Walikota adalah OK Salamuddin yang kemudian dilanjutkan oleh T. Ubaidullah tahun 1953-1956. Berdasar kan Undang-Undang Darurat No.9 Tahun 1956 Kota Binjai menjadi otonom dengan Walikota pertama SS.Parumuhan. Dalam perkembangannya Kota Binjai sebagai salah satu daerah tingkat II di-Propinsi Sumatera Utara telah melakukan pembenahan dengan melakukan pemekaran wilayahnya. Semenjak ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1986 wilayah Kota daerah Kota Binjai telah diperluas menjadi 90, 23 Km dengan

(2)

5 (lima) wilayah Kecamatan; Kecamatan Binjai Kota, Kecamatan Binjai Utara, Kecamatan Binjai Selatan, Kecamatan Binjai Timur dan Kecamatan Binjai Barat yang terdiri dari 11 desa dan 11 kelurahan. Setelah diadakan pemecahan desa dan kelurahan pada tahun 1993, maka jumlah desa menjadi 17 dan kelurahan menjadi 20. Perubahan ini berdasarkan keputusan Gubenur Sumatra Utara No.140-1395 /SK/1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang pembentukan 6 desa persiapan dan kelurahan persiapan di Kota Binjai. Berdasarkan SK Gubenur Sumatera Utara No.146-2624/SK/1996 tanggal 7 Agustus 1996 maka17 desa menjadi kelurahan.25

Berdasarkan pada Pasal 1 Sub 2 Undang-Undang Darurat No. 9 Tahun 1956 tentang batas wilayah Kota Binjai, yaitu: di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan Kecamatan Hamparan Perak Kab.Deli Serdang, di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sunggal Kab.Deli Serdang, di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Bingei Kab.Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kab.Deli Serdang dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Selesai Kab.Langkat.26

Sejalan dengan tuntutan perkembangan era reformasi, terbit Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang salah satunya antara lain menetapkan bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu paket melalui pemilihan langsung. Pada tanggal 6 Juli 2010 diselenggarakan Pemilihan langsung Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kotamadya Binjai putaran kedua di Kota Binjai oleh Komisi Pemilihan Umum. Berdasarkan hasil pemilihan langsung putaran kedua tersebut maka ditetapkan

25

Http://www.binjaikota.go.id/profil-12.html. Diakses pada Minggu, 14 Juni 2015, pukul 10.25 WIB.

26Http://kodepos.nomor.net/_kodepos.php?_i=undang-undang&sby=000000&nkri=uudrt1956-no9.

(3)

H.M.Idaham SH MSi dan Timbas Tarigan SE sebagai Walikota dan Wakil Walikota Binjai Periode Jabatan Tahun 2010-2015. Kemudian pada tanggal 13 Agustus 2010,27

27Http://eksponews.com/view/17/15084/Wali-Kota-Binjai-Dilantik-13-Agustus.html. Diakses pada

Minggu, 14 Juni 2015, pukul 11.51 WIB.

Walikota dan Wakil Walikota Binjai terpilih dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Presiden Republik Indonesia.

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Binjai, jumlah penduduk Kota Binjai sebanyak 285.530 orang, yang terdiri atas 145.423 laki-laki dan 140.107 perempuan. Penyebaran penduduk Kota Binjai tertinggi di Kecamatan Binjai Utara yakni sebesar 29,51 persen, diikuti Binjai Timur sebesar 21,79 %, Binjai Selatan sebesar 19,22 %, Binjai Barat sebesar 16,81 %, dan yang terendah Kecamatan Binjai Kota yakni sebesar 12.66 persen.

2. 2. Struktural dan Tupoksi Bappeda Kota Binjai

Berdasarkan Peraturan Walikota Binjai Nomor 47 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Binjai dijelaskan bahwa Bappeda ialah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang merupakan unsure pendukung tugas Walikota yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekeretaris Daerah.

Adapun bagan struktural jabatan dan tupoksi Bappeda kota Binjai berdasarkan Peraturan Walikota Binjai Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Binjai Tahun 2012 ialah:

(4)
(5)

Badan:

1. Sebagai unsur pendukung tugas Walikota, yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2. Kepala Badan mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah Kota Binjai dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Mempunyai fungsi:

a. Melakukan pembinaan teknis atas penyelenggaraan tugas pengembangan serta penanaman modal daerah;

b. Melakukan pengkoordinasian terhadap penyelenggaraan tugas di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan serta penanaman modl daerah;

c. Melakukan pengendalian atas penyelenggaraan program; d. Melakukan perumusan kebijakan teknis;

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat

1. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris

2. Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta penyusunan program penyelenggaraan kegiatan di bidang kesekretariatan, meliputi program, keuangan, dan umum.

3. Mempunyai fungsi:

a. Menyusun program dan rencana kerja;

b. Melaksanakan penataan tugas di bidang kesekretariatan meliputi perencanaan program, keuangan, kepegawaian, dan umum;

c. Melaksanakan pembinaan operasional atas penyelenggaraan kegiatan di bidang kesekretariatan;

(6)

d. Melaksanakan pengkoordinasian terhadap penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan;

e. Melaksanakan pengevaluasian atas pelaksanaan program di bidang kesekretariatan;

f. Menyusun program penyelenggaraan kegiatan di kesekretariatan; g. Melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang; h. Menyusun rencana strategis (RENSTRA);

i. Menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP); j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Perekonomian

1. Bidang Perekonomian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.

2. Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di bidang perekonomian yang meliputi agribisnis dan industri dan sumber daya alam.

3. Mempunyai fungsi:

a. Menyusun program dan rencana kerja;

b. Menyusun rencana pembangunan pertanian tanaman pangan dan holtikultura, perindustrian dan perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah;

c. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan menetapkan rencana pembangunan pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perindag, dan usaha kecil menengah;

d. Menginventarisir permasalahan dibidang perekonomian serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya;

(7)

e. Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan dibidang perekonomian yang meliputi pertanian, peternakan, perindag, koperasi dan usaha kecil menengah serta kewirausahaan; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Sosial Budaya

1. Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh Kepala Bidang.

2. Kepala Bidang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di bidang Sosial Budaya yang meliputi kependudukan dan sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat Mempudan kebudayaan. 3. Mempunyai Fungsi:

a. Menyusun program dan rencana kerja;

b. Menginventarisir permasalahan di bidang sosial budaya serta merumuskan langkah-langkah kebijakan perencanaan;

c. Menyusun rencana pembangunan kependudukan, kesehatan, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan, dan olahraga;

d. Mengkoordinasikan, menginterogasikan dan menetapkan rencana pembangunan kependudukan, kesehatan, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan dan olah raga;

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

(8)

Bidang Sarana dan Prasarana

1. Bidang Sarana dan Prasarana dipimpin oleh Kepala Bidang.

2. Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dibidang sarana dan prasarana yang meliputi perhubungan perhubungan dan pekerjaan umum dan tata ruang dan lingkungan.

3. Mempunyai fungsi;

a. Menyusun program dan rencana kerja;

b. Melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan perhubungan, pekerjaan umum, tata ruang dan lingkungan hidup;

c. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan serta mensinkronisasikan perencanaan pembangunan perhubungan, pekerjaan umum, tata ruang dan lingkungan hidup yang disusun oleh suatu oorganisasi di lingkungan Pemerintah Kota Binjai, Instansi vertikal, Kecamatan dan badan-badan lain yang berada di wilayah pemerintah Kota Binjai; d. Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang perencanaan

pembangunan peerhubungan, pekerjaan umum, tata ruang dan lingkungan hidup;

e. Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di bidang perencanaan pembangunan sarana dan prasarana yang meliputi perhubungan, pekerjaan umum, tata ruang dan lingkungan hidup; f. Membantu dan mengolah data untuk bahan penyusunan rencana

pembangunan jangka menengah (RPJM) dan rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) tahunan serta rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Kota Binjai;

(9)

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pengendalian dan Pemantauan Pembangunan

1. Bidang Pengendalian dan Pemantauan Pembangunan dipimpin oleh Kepala Bidang.

2. Kepala Bidang Pengendalian dan Pemantauan Pembangunan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di bidang pengendalian dan pemantauan pembangunan yang meliputi pengendalian pembangunan dan pemantauan pembangunan.

3. Mempunyai Fungsi:

a. Menyusun program dan rencana kerja;

b. Mengumpulkan dan mengolah data pelaksanaan pembangunan, melakukan pengendalian dan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan;

c. Melaksanakan pelaporan terhadap pelaksanaan pembangunan;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Penelitian dan Pengembangan

1. Bidang Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.

2. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di bidang penelitian dan

(10)

pengembangan yang meliputi penelitian dan dan statistik dan perencanaan dan pengkajian kinerja.

3. Mempunyai fungsi:

a. Menyusun program dan rencana kerja;

b. Menyusun rencana pembangunan jangka menengah tentang penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM);

c. Menyusun rencana pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang lingkungan hidup, ekonomi, keuangan, dan pembangunan sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan;

d. Mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi lainnya sebagai bahan perumusan kebijakan dan teknis yang berhubungan dengan penelitian dan pengembangan;

e. Menyusun rencana pelaksanaan penelitian dan pengembangan hutan kota sebagai paru-paru kota dan sarana pembelajaran bagi pelajar. f. Melaksanakan evaluasi, sosialisasi dan diseminasi hasil-hasil

penelitian dan pengembangan sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan;

g. Melaksanakan koordinasi, kerjasama dan fasilitasi penelitian dan pengembangan sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Penanaman Modal

(11)

2. Kepala Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di bidang penanaman modal yang meliputi investasi dan penanaman modal dan informasi data dan promosi.

3. Mempunyai fungsi:

a. Menyusun program dan rencana kerja;

b. Mengumpulkan dan mengolah data untuk menyusun program dan melaksanakan promosi dan investasi didalam dan diluar negeri;

c. Melaksanakan pembinaan dan mengawasi pelaksanaan penanaman modal di daerah;

d. Mengumpulkan dan mengolah data untuk menyusun penetapan peraturan daerah tentang penanaman modal dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Melaksanakan pemantauan, bimbingan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal didaerah dengan berkoordinasi kepada pemerintah daerah dan pemerintah provinsi;

f. Mengumpulkan dan mengolah data potensi daerah untuk dijadikan pedoman dan acuan dalam pengambilan kebijakan;

g. Melaksanakan sosialisasi atas kebijakan dalam perencanaan pembangunan kerjasama dalam dan luar negeri;

h. Berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait untuk merumuskan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang penanaman modal;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

(12)

Unit Pelaksana Teknis

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Binjai akan ditentukan dan ditetapkan dengan peraturan Walikota.

Kelompok Jabatan Fungsional

1. Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Binjai dapat ditetapkan jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku.

2. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

3. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

4. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

6. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

7. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pembelajaran 1 dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 28 Maret 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan Pembelajaran 1 terdiri dari kegiatan awal, inti

1) Penetapan Pagu Raskin Nasional yang merupakan hasil kesepakatan pembahasan antara pemerintah dan DPR yang dituangkan dalam Undang-Undang APBN tahun anggaran 2015.

Begitu juga hal yang sama terjadi pada Anisa, lebih dari setengah kelas Annisa memberikan suara untuk Annisa menjadi ketua kelas, ertinya kebanyakan daripada

4.2 Tipe yang paling sering digunakan mahasiswa untuk mengekspresikan kesantunan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Inggris profesi di STIPAR Triatma Jaya adalah

Persamaan terbaik yang dihasilkan dari analisis 3D-QSAR yang menggunakan metode PLS memiliki nilai r 2 =0,863, sehingga persamaan terbaik hasil analisis 3D-QSAR

Hasil analisis sebaran data kualitas tidur pasien neurosa sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan yang diberikan terapi relaksasi otot progresif dan kelompok

Kepada peserta pelelangan yang akan mengajukan sanggahan diberikan waktu selama 3 (tiga) hari kerja terhitung tanggal 16 Oktober 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014. Demikian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Se jauhmanakah