• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/11/IV/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/11/IV/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

198

PUTUSAN NOMOR HK.2010/11/IV/MP.12

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KLM. BANTU USAHA BARU

DI PERAIRAN PULAU PESEMUT, SELAT KARIMATA

Pada tanggal 16 Agustus 2011, pukul 17.00 WIB, KLM. Bantu Usaha Baru bertolak dari Pelabuhan Telaga Biru tujuan Kijang, membawa muatan kapur 20 ton dan sapi 80 ekor, kapal singgah di Bawean menambah muatan sapi 30 ekor, dan pada tanggal 19 Agustus 2011, pukul 23.45 WIB, kapal tenggelam di perairan ± 42 NM Timur Pulau Pesemut, Selat Karimata.

Akibat peristiwa kecelakaan tersebut 2 (dua) orang ABK hilang dan belum di ketemukan, kapal dan muatannya tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/3/DN-11, tanggal 14 Oktober 2011, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KLM. Bantu Usaha Baru kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Pofesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor HM.108/01/IX/UPP.TLB-2011, tanggal 27 September 2011, di buat oleh Nakhoda di Telaga Biru, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru;

2. Berita Acara Pendapat (Resume) tanggal 27 September 2011, dibuat oleh Staf Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru;

(2)

199

3. Laporan Kejadian di Wilayah Kerja Pelabuhan Telaga Biru, tanggal 22 Agustus 2011, dibuat oleh petugas kesyahbandaran Kantor UPP Telaga Biru, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 25 Agustus 2011 dan 27 September 2011, dibuat oleh Pelaksana Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru, terhadap :

a. Nakhoda, Abdul Halik;

b. Operator Radio/Pemilik Kapal, Sulaiman; c. Juru Mudi, Holik;

d. Juru Minyak, Jaenudin.

5. Berita Acara Pendapat / Resume, tanggal 27 September 2011, dibuat oleh Pelaksana Tertib Bandar, Diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru;

6. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Persetujuan Berlayar dari Telaga Biru tujuan Kijang, Nomor M2/11/62/16/VIII/2011, tanggal 16 Agustus 2011, dibuat oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru;

b. Daftar Anak Buah Kapal dibuat oleh Nakhoda, tanggal 14 Agustus 2011, di Telaga Biru diketahui oleh Syahbandar Telaga Biru dan Kepala Kantor Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru;

c. Daftar Muatan dibuat oleh PT. Makmur Berkat Jaya, tanggal 16 Agustus 2011, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru;

d. Laporan Kedatangan/Keberangkatan Kapal dibuat oleh PT. Makmur Berkat Jaya, tanggal 16 Agustus 2011, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Telaga Biru;

e. Sertifikat Kesehatan Hewan Nomor 0360837 dibuat oleh Dokter Hewan Karantina;

f. Surat Persetujuan Berlayar dari Bawean tujuan Telaga Biru Nomor M2/KM.63/258/VIII/2011, tanggal 15 Agustus 2011, dibuat oleh Syahbandar, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Bawean;

g. Daftar anak buah kapal dibuat oleh Nakhoda, tanggal 15 Agustus 2011, di Bawean, diketahui oleh Kepala Kantor Pelabuhan Bawean, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Bawean;

h. Surat Pernyataan keberangkatan kapal dibuat oleh Nakhoda di Bawean, tanggal 15 Agustus 2011;

(3)

200

i. Pas tahunan sementara, tanggal 27 Juli 2011, berlaku sampai dengan 26 Oktober 2011, diberikan di Kijang oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan, Kantor Adminitrator Pelabuhan Kijang;

j. Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal-Kapal Layar Motor berukuran tonase kotor sampai dengan 500 GT Nomor PK. 001/I/07/UPP-BWN-11, tanggal 15 Agustus 2011, Dibuat Oleh Kepala Kantor Unit Penyebrangan Pelabuhan Bawean;

k. Surat Ukur Nomor 03/Kc, tanggal 4 Juli 1945, dikeluarkan di Sangkapura oleh Kakanpel Bawean Provinsi Jawa Timur Kantor Pelabuhan Bawean;

l. Surat Keterangan Ganti Mesin Nomor PK.667/08/AD.PbL-2009, tanggal 16 Maret 2009, dikeluarkan di Probolinggo, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Probolinggo;

m. Surat Pernyataan dibuat oleh Nakhoda, tanggal 27 September 2011, di Telaga Biru;

n. Surat Pernyataan dibuat oleh Jurumudi, tanggal 25 Agustus 2011, di Surabaya; o. Surat Pernyataan dibuat oleh Juruminyak, tanggal 25 Agustus 2011, di Surabaya; Majelis Mahkamah Pelayaran telah memperoleh keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi dan Geofisika Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 10 Pebruari 2012, perihal analisis keadaan cuaca di sekitar lokasi kejadian.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

Nama : Bantu Usaha Baru

Jenis : Kapal Layar Motor Bendera : Indonesia

Pembuatan/Konstruksi : Bawean tahun 1981/kayu

Isi kotor/GT : 54

Tenaga Penggerak Utama : Mesin Merek Dompeng NCYL, 60 PK

Ukuran Pokok

Panjang : 20,00 meter Lebar : 5,80 meter

Dalam : 2,00 meter

Pemilik : Sulaiman

Nakhoda : Abdul Halik

Awak Kapal : 13 (tiga belas) orang, termasuk Nakhoda

(4)

201 2. Jalannya Peristiwa.

a. KLM. Bantu Usaha Baru pada hari Selasa, tanggal 16 Agustus 2011, pukul 13.00 WIB, bertolak dari pelabuhan Telaga Biru berlayar ke pelabuhan Kijang - Tanjung Pinang, muatan di atas kapal adalah kapur sebanyak 20 (dua puluh) ton dan sapi sebanyak 80 (delapan puluh) ekor serta jumlah Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 14 (empat belas) orang;

b. Tersangkut Nakhoda berlayar dari pelabuhan Telaga Biru dengan tujuan Pelabuhan Kijang - Tanjung Pinang dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Pada hari Rabu, tanggal 17 Agustus 2011, pukul 03.45 WIB, singgah di pelabuhan Bawean untuk menambah muatan 30 (tiga puluh) ekor sapi dan isi air tawar. Pada tanggal 17 Agustus 2011, pada ± pukul 23.30 WIB, KLM. Bantu Usaha Baru melanjutkan pelayarannya tujuan Pelabuhan Kijang - Tanjung Pinang tanpa dilengkapi Surat Persetujuan Berlayar (SPB) oleh Syahbandar Pelabuhan Bawean;

c. KLM. Bantu Usaha Baru, disekitar Selat Karimata mengalami cuaca buruk dan ombak laut setinggi 2 - 3 meter yang mengakibatkan banyak air masuk ke kamar mesin. Pada hari Jumat, tanggal 19 Agustus 2011, pada pukul 21.00 WIB, kapal mengalami kendala pompa air got yang ada di kamar mesin macet, dan KKM memerintahkan menggunakan pompa cadangan yang lain sebanyak 3 (tiga) buah tetapi tidak berfungsi semua, Nakhoda memerintahkan stop mesin sehingga kapal tidak dapat dikendalikan, pada pukul 23.45 WIB, kapal tenggelam di perairan selat Karimata dengan kira-kira ±42 NM sebelah Timur Pulau Pesemut, di kapal tersedia 2 (dua) buah rakit masing-masing berkapasitas 8 (delapan) orang, life jacket 16 (enam belas) buah dan pelampung ada 2 (dua) buah. Nakhoda memerintahkan kepada seluruh Anak Buah Kapal (ABK) menyelamatkan diri dengan rakit, 2 (dua) orang awak kapal yaitu KKM Suwandi dan Jurumudi Syamsudin belum di ketemukan. Penyelamatan ABK dilakukan oleh kapal cargo MV. Tailong berbendera Vietnam dan di bawa ke Johor Malaysia oleh Malaysia Marine. 3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut

dan Saksi - saksi sebagai berikut : a. Tersangkut : Nakhoda, Abdul Halik;

b. Saksi - saksi : 1) Operator radio/Pemilik kapal, Sulaiman; 2) Jurumudi, Holik;

3) Juruminyak, Jaenudin;

4) Direktur PT. Makmur Berkat Jaya, Kadar Sismanto.

(5)

202

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan kecelakaan kapal Tenggelamnya KLM. Bantu Usaha Baru, pada tanggal 28 Agustus 2011, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Gresik, pada tanggal 28 Pebruari 2012, dan di Kantor Mahkamah Pelayaran di Jakarta, tanggal 07 Maret 2012. Keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Abdul Halik, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Gresik Tanggal : 01 Juni 1953 Agama : Islam

Alamat : Pulau Bawean, Kabupaten Gresik Pendidikan

Umum : 1) SMP, Tahun 1969, di Bawean : 2) SMA, Tahun 1972, di Bawean Kepelautan : MPR TK. I, Tahun 1981, di Surabaya Pengalaman Berlayar :

1) Jurumudi, MV. Melita, tahun 1971 s/d 1973; 2) Jurumudi, MV. Kagoa, tahun 1973 s/d 1975; 3) Nakhoda, KLM. Nusantara, tahun 1977 s/d 1979; 4) Nakhoda, KLM. Eltari, tahun 1979 s/d 1980; 5) Nakhoda, KLM. Ikan Kerapu, 1982 s/d 1983; 6) Nakhoda, KLM. Samudra Jaya,1983 s/d 1986;

7) Nakhoda, KLM. Bantu Usaha Baru, 2008 sampai dengan kejadian.

b. Tersangkut Nakhoda berlayar dari Pelabuhan Telaga Biru dengan tujuan pelabuhan Kijang - Tanjung Pinang dengan dilengkapi Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Nomor M2/11/62/16/VIII/2011 dengan ABK sebanyak 13 (tiga belas) orang serta membawa sapi sebanyak 30 (tiga puluh) ekor dan kapur sebanyak 20 (dua puluh) ton;

c. Di tengah pelayaran, KLM. Bantu Usaha Baru singgah di Bawean, pada hari Rabu, tanggal 17 Agustus 2011, pukul 03.45 WIB, singgah di Pelabuhan Bawean untuk menambah muatan 30 (tiga puluh) ekor sapi dan isi air tawar. Tersangkut Nakhoda tidak melapor kedatangan kapalnya ke petugas pelabuhan Bawean namun yang melapor adalah pemilik kapal. Pukul 23.30 WIB, KLM. Bantu Usaha Baru melanjutkan pelayaran tujuan Pelabuhan Kijang - Tanjung Pinang tanpa dilengkapi Surat Persetujuan Berlayar (SPB) oleh Syahbandar Pelabuhan Bawean;

(6)

203

d. Disekitar Selat Karimata, KLM. Bantu Usaha Baru mengalami cuaca buruk dan ombak laut setinggi 2 - 3 meter sehingga banyak air masuk ke kamar mesin, pada hari Jumat, tanggal 19 Agustus 2011, pukul 21.00 WIB, mengalami kendala pompa air got yang ada di kamar mesin macet, bahkan pompa cadangan yang lain sebanyak 3 (tiga) buah juga tidak berfungsi. Nakhoda memerintahkan stop mesin dan semua ABK berkumpul di anjungan serta memberikan sinyal bahaya 2 (dua) parasut dan 1 (satu) hand flare, kapal tidak dapat di selamatkan dan tenggelam pada pukul 23.45 WIB, Nakhoda memerintahkan kepada seluruh ABK menyelamatkan diri dengan rakit. Setelah ± 36 jam terapung-apung, ada pertolongan oleh kapal kargo MV. Tailong berbendera Vietnam dan setiba di Selat Malaka di jemput oleh Malaysia Marine untuk dibawa ke Johor Malaysia, dan ABK yang belum ditemukan ada 2 (dua) orang awak kapal yaitu KKM Suwandi dan Jurumudi Syamsudin.

2. Saksi Operator Radio/Pemilik Kapal, Sulaiman, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Gresik

Tanggal : 21 Pebruari 1956 Agama : Islam

Alamat : Sangkapura Bawean, Gresik Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1973, di Bawean; 2) SMP, Tahun 1980, di Bawean. Kepelautan : MPR, Tahun 1983, di Surabaya Pengalaman berlayar:

1) Jurumudi, KLM. Gunung Mas, Tahun 1985; 2) Jurumudi, KLM. Terta Bakti, Tahun 1993;

3) Operator, KLM. Bantu Usaha Baru, Tahun 2011 sampai kejadian.

b. Saksi turut berlayar dan membenarkan bahwa kapal berlayar dari Pelabuhan Telaga Biru dengan tujuan pelabuhan Kijang - Tanjung Pinang dengan dilengkapi Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dengan ABK sebanyak 13 (tiga belas) orang serta membawa sapi sebanyak 30 (tiga puluh) ekor dan kapur sebanyak 20 (dua puluh) ton;

c. Saksi membenarkan bahwa di tengah pelayaran, KLM. Bantu Usaha Baru singgah di Bawean, pada hari Rabu, tanggal 17 Agustus 2011, pukul 03.45 WIB, singgah di Pelabuhan Bawean untuk menambah muatan 30 (tiga puluh) ekor sapi dan isi air. Tersangkut Nakhoda tidak melapor kedatangan kapalnya ke petugas pelabuhan Bawean namun yang melapor adalah pemilik kapal. Pukul 23.30 WIB, KLM. Bantu Usaha Baru melanjutkan pelayaran tujuan Pelabuhan Kijang - Tanjung Pinang tanpa dilengkapi Surat Persetujuan Berlayar (SPB) oleh Syahbandar Pelabuhan Bawean;

(7)

204

d. Saksi membenarkan bahwa disekitar Selat Karimata, KLM. Bantu Usaha Baru mengalami cuaca buruk dan ombak laut setinggi 2 - 3 meter sehingga banyak air masuk ke kamar mesin, pada hari Jumat, tanggal 19 Agustus 2011, pukul 21.00 WIB, mengalami kendala pompa air got yang ada di kamar mesin macet, bahkan pompa cadangan yang lain sebanyak 3 (tiga) buah juga tidak berfungsi. Nakhoda memerintahkan stop mesin dan semua ABK berkumpul di anjungan serta memberikan sinyal bahaya 2 parasut dan satu hand flare, kapal tidak dapat di selamatkan dan tenggelam pada pukul 23.45 WIB, Nakhoda memerintahkan kepada seluruh ABK menyelamatkan diri dengan rakit. Setelah ± 36 jam terapung-apung, ada pertolongan oleh kapal kargo MV. Tailong berbendera Vietnam dan setiba di Selat Malaka di jemput oleh Malaysia Marine untuk dibawa ke Johor Malaysia, dan ABK yang belum ditemukan ada 2 (dua) orang awak kapal yaitu KKM Suwandi dan Jurumudi Syamsudin;

e. Dalam keadan marabahaya, Saksi tidak sempat menggunakan perangkat radio komunikasi yang ada karena kepanikannya dan mengakui bahwa dalam keseharian yang mengoperasikan perangkat radio komunikasi adalah Nakhoda. 3. Saksi Jurumudi, Holik, tidak hadir dalam persidangan dan keterangan yang

diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Sedayu Lawas, Lamongan Tahun : 1952

Agama : Islam

Alamat : Pulau Bawean, Kabupaten Gresik Pendidikan

Umum : SR, Tahun 1959 Pengalaman berlayar:

Jurumudi, KLM. Bantu Usaha Baru, tahun 1965 s/d sekarang.

b. Saksi menyatakan kapal berlayar dari Pelabuhan Telaga Biru tujuan Kijang, di tengah pelayaran kapal singgah di Bawean untuk menambah muatan sapi ± 30 ekor, kemudian melanjutkan lagi ke Kijang;

c. Saksi menyatakan karena cuaca buruk, angin kencang dari Timur, ombak besar ± 3 (tiga) meter, sehingga kapal sulit dikendalikan, kemudi menjadi liar, pada saat itu Saksi berada di anjungan bersama Nakhoda, saat kemudi sulit dikendalikan diserahkan kepada Nakhoda dan Nakhoda perintahkan ABK untuk kumpul di anjungan. Satu jam kemudan kapal tenggelam dengan haluan terangkat dan buritan tenggelam terlebih dahulu, terdapat korban jiwa 2 (dua) orang belum diketemukan Suwandi (KKM) dan Syamsudin (Jurumudi).

(8)

205

4. Saksi Juruminyak, Jaenudin, tidak hadir dalam persidangan dan keterangan yang di berikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Probolinggo

Tanggal : 02 September 1977 Agama : Islam

Alamat : Pulau Bawean, Kabupaten Gresik

Pendidikan

Umum : SD, Tahun 1990 Pengalaman berlayar :

Juruminyak, KLM. Bantu Usaha Baru, tahun 2002 s/d kejadian.

b. Kapal berlayar dari Pelabuhan Telaga Biru tujuan Kijang Riau bermuatan sapi 80 ekor dan kapur bags 20 (dua puluh) ton, di dalam pelayarannya kapal singgah di Bawean untuk menambah muatan sapi ±30 (tiga puluh) ekor kemudian melanjutkan pelayarannya menuju Pelabuhan tujuan Kijang, di dalam pelayarannya mengalami cuaca buruk, angin kencang dari timur, ombak besar ± 3 meter sehingga kapal sulit dikendalikan hingga air masuk ke kamar mesin dan tidak bisa lagi di pompakan karena telah banyak air yang masuk, setelah ± 1 jam kemudian kapal tenggelam dengan haluan terangkat dan buritan tenggelam terlebih dahulu dengan korban 2 (dua) orang KKM Suwandi dan Jurumudi Syamsudin;

c. Kecelakaan terjadi pada hari Sabtu, 20 Agustus 2011, pukul 00.30 WIB;

d. Mesin tidak pernah mengalami gangguan saat berlayar, dengan kecepatan kondisi normal 6 - 7 knots, kecepatan saat kejadian konstan 6 knots;

e. Mesin di servis besar terakhir bulan Juni 2011 di Bawean dan saat bertolak persediaan BBM 33 drum (6600 liter);

f. Saksi bersama KKM dan Masinis saat kejadian sedang ada di kamar mesin memompa air yang masuk namun karena air yang masuk terlalu banyak sedangkan cadangan tidak dapat di operasikan karena telah terendam air sehingga tidak seimbang dengan kekuatan pompa utama dan akhirnya Nakhoda memerintahkan semua ABK untuk kumpul di anjungan dan Saksi pun naik ke anjungan kemudian menyelamatkan diri dengan rakit;

g. Setelah terapung-apung ± 36 jam, Saksi akhirnya di tolong TB. GULBUR berbendera Singapura bersama seorang jurumudi yang selamat dibawa ke Singapura.

(9)

206

5. Saksi Staf TU PT. Makmur Berkat Jaya, Kadar Sismanto, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan:

a. Lahir di : Bangkalan, Madura Tanggal : 28 Juni 1951 Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya Paseseh No. 6, Tanjung Bumi, Bangkalan 69156

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1959 s/d 1965, di Bangkalan; 2) SMP, Tahun 1965 s/d 1968, di Bangkalan; 3) SMA, Tahun 1968 s/d 1971, di Bangkalan. Pengalaman Kerja:

1) Resepsionis, Hotel Samarinda, Tahun 1974 s/d 1990; 2) Sekretaris Desa Telaga Biru, Tahun 1990 s/d 1996;

3) Staf TU, PT. Makmur Berkat Jaya, Tahun 1998 sampai sekarang.

b. Saksi membenarkan KLM. Bantu Usaha Baru pada tanggal 16 Agustus 2011, berada di Pelabuhan Telaga Biru untuk melakukan kegiatan kepelabuhanan dengan keagenan PT. Makmur Berkat Jaya;

c. Penunjukan keagenan hanya secara lisan karena KLM. Bantu Usaha Baru merupakan pelayaran rakyat yang tidak mempunyai jadwal trayek pelayaran yang tetap, dan KLM. Bantu Usaha Baru selama satu tahun masuk ke Pelabuhan Telaga biru hanya satu kali;

d. Saksi tidak mengetahui tentang prosedur pelayaran kedatangan dan keberangkatan kapal, karena kapal yang di ageni / dilayani adalah kapal-kapal tradisional yang dalam melakukan kegiatan kepelabuhanan cuma berdasarkan tradisi atau kebiasaan;

e. Bahwa Saksi pada saat pelayanan keagenan KLM. Bantu Usaha Baru tanggal 16 Agustus 2011, di Pelabuhan Telaga Biru tidak bertemu dengan pemilik kapal dan atau Nakhoda kapal karena yang biasa mengurus dilapangan untuk keberangkatan kapal adalah petugas kami saudara Ahmad Robi’in.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan-keterangan dari Saksi dalam sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Gresik, tanggal 28 Pebruari 2012 dan di Kantor Mahkamah Pelayaran di Jakarta, pada tanggal 07 Maret 2012, sehubungan dengan tenggelamnya KLM. Bantu Usaha Baru, pada tanggal 19 Agustus 2011, pukul 23.45 WIB, di Perairan ± 42 NM Timur Pulau Pesemut, Selat Karimata, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

(10)

207 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

a. Kapal.

KLM. Bantu Usaha Baru adalah kapal layar motor, konstruksi kayu, dibangun di Bawean, tahun 1981, GT 54, NT 43, dengan tenaga penggerak layar, dan mesin merk Dompeng 4Cyl 60 PK diganti pada tahun 2009 dengan merk Mitsubhisi 8Cyl 280 PK, berbaling-baling satu serta jumlah geladak satu, alat penentu posisi 1 (satu) GPS, pompa utama 1 (satu) dan pompa cadangan 3 (tiga);

b. Surat-surat Kapal.

KLM. Bantu Usaha Baru telah memiliki Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor berukuran tonase kotor sampai dengan 500 GT yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Bawean yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Nopember 2011, Pas Tahunan Sementara dan Surat Persetujuan Berlayar dari Pelabuhan Bawean dan Pelabuhan Telaga Biru menuju Tanjung Pinang (Riau);

c. Awak Kapal.

Berdasarkan Daftar ABK ditetapkan Perusahaan/Nakhoda yang diketahui Kepala Kantor Pelabuhan Bawean, tanggal 15 Agustus 2011, jumlah ABK 14 orang dan bertindak sebagai Nakhoda adalah Abdul Halik berijazah MPR Tk. I dan KKM adalah Suwandi berijazah MPR Tk. I yang ditetapkan Dinas Perhubungan Marabahan tahun 2005.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KLM. Bantu Usaha Baru pada saat tenggelam di perairan Selat Karimata dalam kondisi perlengkapan mesin pompa cadangan tidak dapat difungsikan untuk memompa air yang masuk ke kamar mesin dan susunan awak kapal telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berdasarkan PP nomor 51 Tahun 2002 jo PP no. 7, tahun 2000 jo KM 70, tahun 1998, tanggal 21 Oktober 1998 jo SK Dirjen PERLA nomor PY.67/2/3-2001, tanggal 6 Nopember PY.67/2/3-2001, sedangkan pada saat berangkat dari Bawean tidak memperbaharui SPB walaupun terjadi perubahan muatan.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 10 Pebruari 2012 perihal analisis keadaan angin permukaan, arus laut, cuaca, jarak penglihatan dan gelombang di wilayah perairan tenggelamnya KLM. Bantu Usaha Baru di Perairan Selat Karimata, tanggal 19 Agustus 2011, pukul 23.45 WIB, adalah sebagai berikut :

(11)

208

Cuaca : Cerah hingga berawan sebagian

Arah dan Kecepatan Angin : Tenggara, 11,2 knots Arah dan Kecepatan Arus : Timur – Laut 6,4 cm/detik

Tinggi Gelombang : Tenggara 0,9 m – 1,5 m

b. Berdasarkan Buku Kepanduan Bahari Jilid I Tahun 2010 Halaman 19, 21 dan 22, Di Kepulauan Indonesia badai tropis hampir tak pernah terjadi pada lintang 5º merupakan tekanan udara yang terendah dimana badai tropis dapat terjadi dan diantara lintang 6º dan 8º badai inipun masih sangat jarang. Badai setempat yang lebih bersifat angin tiba-tiba (squall) atau angin kencang jarang sekali terjadi walaupun di dekat katulistiwa;

Selain gangguan setempat dari badai tropis, yang kadang-kadang terdapat di perbatasan Kepulauan Indonesia, angin yang amat kencang tidak terdapat. Umumnya tidak ada angin kencang, hanya tercatat adanya angin dengan kecepatan 7 - 10 knot dan jarang sekali yang dengan kecepatan 22 - 27 knot;

Rata - rata dalam setahun angin yang paling kuat, terdapat di laut Banda, juga di Laut Cina Selatan, di bagian sebelah Timur Laut Jawa, Samudera Hindia di sebelah Selatan Pulau Jawa dan pulau - pulau Nusa Tenggara, rata - rata terdapat angin agak kuat. Hasil pengamatan pada stasiun - stasiun laut, Gosong Mampango, alur masuk Selatan Selat Karimata, Taka Rawataye dan Meaty Miarang di sebelah Timor Timur, rata - rata kecepatan angin pada ketinggian 20 - 30 meter adalah 11 - 16 knot yang sama dengan skala Bf4; c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi - saksi dalam BAPP, dan

hasil Pemeriksaan Lanjutan terhadap Tersangkut dan Saksi - saksi menambah kesaksian bahwa pada saat kejadian keadaan cuaca baik dengan skala beafort 2 - 3 (Slight Sea).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi - saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Ukuran Pokok sesuai surat ukur (cara pengukuran dalam negeri) L x B x H = 20,00 m x 5,80 m x 2,00 m.

Panjang bangunan atas 6 m.

Perhitungan luas geladak yang dapat di tempati sapi Panjang L1 = 20,00 – 6,00 = 14,00 m.

Untuk tiap sapi 1,80 m2

Jumlah sapi yang diijinkan :

=panjang (L1) x B x faktor 1,80

= 14,00 x 5,80 x 0,95 1,80

= 42,855 = 43 ekor sapi

Muatan kapal = kapur 20 ton, sapi 80 ekor.

(12)

209

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KLM. Bantu Usaha Baru memuat sapi melebihi kapasitas angkut sapi yang diizinkan, sehingga berat benaman kapal semakin besar dan berakibat rembesan air laut yang masuk ke kamar mesin semakin banyak serta stabilitas kapal menjadi buruk.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak

a. Dalam pelayarannya KLM. Bantu Usaha Baru dari Bawean tanggal 17 Agustus 2011, sampai dengan mengalami bencana laut di Selat Karimata tanggal 19 Agustus 2011, telah di lengkapi dengan alat - alat navigasi konvensional yang layak dan tidak menyimpang dari track (haluan yang direncanakan) sebagaimana dianjurkan dalam buku Kepanduan Bahari jilid I (sailing direction);

b. Saat terjadi kecelakaan kapal, mesin kapal dalam keadaan mati total (black out), sehingga kapal tidak dapat di olah gerak dalam upaya penyelamatan. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kecelakaan kapal bukan karena diakibatkan adanya kesalahan bernavigasi ataupun kesalahan dalam berolah gerak.

5. Tentang sebab terjadinya peristiwa

a. Pada tanggal 16 Agustus 2011, KLM. Bantu Usaha Baru bertolak dari Pelabuhan Telagabiru tujuan Pelabuhan Kijang, Tanjung Pinang, tanpa dilengkapi faksimile cuaca dan informasi cuaca. Berlayar dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Pelabuhan Telagabiru;

b. Tanggal 17 Agustus 2011, pukul 03.45 LT, KLM. Bantu Usaha Baru singgah di Pelabuhan Bawean untuk menambah muatan 30 (tiga puluh) ekor sapi, isi air tawar, dan menambah BBM. Tersangkut Nakhoda tidak melapor kedatangan kapalnya ke petugas Pelabuhan Bawean, namun yang melapor adalah Pemilik Kapal;

c. Pukul 23.30 LT, KLM. Bantu Usaha Baru melanjutkan pelayaran tujuan Pelabuhan Kijang, Tanjung Pinang tanpa dilengkapi Surat Persetujuan Berlayar (SPB) oleh Syahbandar Pelabuhan Bawean;

d. Tanggal 19 Agustus 2011, pukul 21.00 LT, KLM. Bantu Usaha Baru mengalami kendala pompa utama di kamar mesin yang kapasitasnya tidak mampu untuk mengimbangi jumlah air yang masuk kekamar mesin. Pompa cadangan sebanyak 3 (tiga) unit tidak dapat di operasikan karna sudah terlanjur terendam air laut di kamar mesin. Nakhoda memerintahkan stop mesin. Pukul 23.45 LT, KLM. Bantu Usaha Baru tenggelam di perairan Selat Karimata dengan posisi kira-kira 42 NM sebelah Timur Pulau Pesemut.

(13)

210

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KLM. Bantu Usaha Baru, dikarenakan kelebihan muatan yang mengakibatkan berat benaman menjadi besar dan mempercepat rembesan air laut masuk ke kapal/kamar mesin, sementara pompa utama tidak sanggup untuk memompa air yang masuk ke kamar mesin dan pompa cadangan tidak dapat di operasikan karena sudah terendam air.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Pada tanggal 16 Agustus 2011, pukul 17.00 WIB, KLM. Bantu Usaha Baru bertolak dari Telagabiru tujuan Kijang Kepulauan Riau dengan ABK 9 (sembilan) orang muatan sapi 80 (delapan puluh) ekor dan kapur bags 20 (dua puluh) ton;

b. Pada tanggal 17 Agustus 2011, pukul 03.30 WIB, kapal dalam pelayarannya melakukan deviasi, yaitu singgah di Pelabuhan Bawean untuk menambah muatan sapi 30 (tiga puluh) ekor dan pada pukul 23.30 WIB kapal melanjutkan pelayarannya menuju Pelabuhan tujuan Kijang, Kepulauan Riau; c. Pada tanggal 19 Agustus 2011, pukul 21.00 WIB, kapal mengalami kendala

pada pompa air got di kamar mesin macet (pompa di kamar mesin ada 2 buah) KKM memerintahkan menggunakan pompa cadangan (alkon) tetapi pompa tersebut juga tidak bisa di gunakan (3 buah) kemudian Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk stop mesin hingga kapal tidak bisa di kendalikan karena tidak ada daya dorongnya;

d. Pada tanggal 19 Agustus 2011, pada pukul 23.00 WIB, kapal miring kiri hingga mau tenggelam, Nakhoda memerintahkan semua ABK berkumpul di anjungan dan meluncurkan 2 (dua) parasut signal dan 1 (satu) hand flare, sebagai tanda bahaya namun karena panik semua ABK meloncat ke laut untuk menyelamatkan diri tapi di tunggu beberapa saat kapal tidak tenggelam maka beberapa ABK memutuskan kembali ke kapal untuk menunggu bantuan kapal lain sambil membuat rakit seadanya namun beberapa orang lainnya terpencar tidak dapat kembali ke kapal hanyut terbawa ombak dengan menggunakan rakit kapal yang di jangkaunya;

e. Pada tanggal 20 Agustus 2011, pukul 18.00 WIB, rakit selesai di buat beberapa ABK yang ada di kapal dengan menggunakan rakit meninggalkan kapal sampai akhirnya kapal KLM. Bantu Usaha Baru terlihat semakin miring dan tenggelam;

f. ABK yang ada di kapal tadi Kira - kira 24 jam lamanya terapung di rakit yang dibuatnya akhirnya ditolong oleh kapal MV. Tailong berbendera Vietnam di bawa ke Malaysia, sementara Juruminyak dan Jurumudi setelah terapung-apung selama 36 jam di tolong oleh TB. Gulbur berbedera Singapura di bawa ke Singapura, namun KKM Suwandi dan Jurumudi Syamsudin sampai sekarang belum ditemukan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KLM. Bantu Usaha Baru dapat diterima.

(14)

211 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, dalam kasus Tenggelamnya KLM. BANTU USAHA BARU di Perairan Selat Karimata Tersangkut Nakhoda dapat dipersalahkan karena telah lalai dalam pengawasan dinas jaga di kamar mesin, dan atau telah tidak melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (Good Seaman Ship).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda telah bertindak tidak sesuai seperti yang dimaksud dalam pasal 342 KUHD dan Pasal 343 KUHD.

D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran:

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa Kandasnya KLM. Bantu Usaha Baru, pada tanggal 19 Agustus 2011, pukul 23.45 WIB, di perairan ± 42 NM Timur Pulau Pesemut, Selat Karimata, disebabkan karena kelebihan muatan yang mengakibatkan berat benaman menjadi besar dan mempercepat rembesan air laut masuk ke kapal/kamar mesin, sementara pompa utama tidak sanggup untuk memompa air yang masuk ke kamar mesin dan pompa cadangan tidak dapat di operasikan karena sudah terendam air.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda Abdul Halik, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut MPR TK. I Tahun 1981, dengan mencabut sementara sertifikat keahlian pelaut tersebut untuk tidak bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 4 (empat) bulan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(15)

212

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin tanggal 30 April 2012, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, serta tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. Djemmy R. Sumakud., S.H., M.M., M.Mar

Anggota : TTD Capt. A. Utoyo Hadi., S.H., M.Si., M.Mar

Anggota : TTD Didi. A.,M.Eng., M.Sc.

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M.

Anggota : TTD Asril Pasaribu, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Natasia Mandiri merupakan perusahaan pembesaran ikan kerapu yang terletak di Kepulauan Riau Dabo Singkep dan sudah berdiri sejak tahun 2001 namun Natasia

mengkomunikasikan kompetensi perusahaan yang memberikan suasana menyenangkan untuk pengalaman berbelanja target pasar. Tipografi yang dibutuhkan oleh CV. Jasindo Elektronik adalah

Bungkus kertas jajanan dari Sumber Hidangan pada layout poster dimaksudkan untuk menerangkan bahwa toko Sumber Hidangan adalah tempat menjual aneka macam jajan, oleh

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tegal melaksanakan Program Pemberdayaan Sosial

Pada sekretariat bisnis fashion Asean diperlukan museum fashion dan pusat pemasaran bisnis fashion Asean (pada satu kompleks) dan sekaligus tempat wisata fashion, yang

Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir dengan cara apa busana yang dibutuhkan

dalam matriks.Kebutuhan ruangan merupakan masukan ketiga.Masukan ini mengambil bentuk tataletak yang telah ada.Untuk tataletak yang baru, harus dikembangkan sebuah

Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel, maka perlu dilakukan penganalisisan data untuk mengetahui