• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SAMPEL AIR BERSIH PDAM DI KELURAHAN BEREBAS TENGAH, BONTANG. Analysis Of Clean Water Samples From Pdam In Kelurahan Berebas Tengah, Bontang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SAMPEL AIR BERSIH PDAM DI KELURAHAN BEREBAS TENGAH, BONTANG. Analysis Of Clean Water Samples From Pdam In Kelurahan Berebas Tengah, Bontang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SAMPEL AIR BERSIH PDAM DI KELURAHAN BEREBAS TENGAH, BONTANG

Analysis Of Clean Water Samples From Pdam In Kelurahan Berebas Tengah, Bontang

Deny Kurniawan

STIKES Muhammadiyah Samarinda denymigas@gmail.com

ABSTRAK

Pertambahan penduduk di Kota Bontang menuntut adanya peningkatan dalam pemenuhan air bersih oleh PDAM . Dalam rangka memenuhi air bersih, dianggap perlu untuk menganalisis kualitas dan kuantitas (parameter fisika dan kimia) dari sampel air bersih. Sampel penelitian ini adalah air bersih yang diproduksi PDAM di keluaran Berebas Tengah Bontang. Metode penelitian yang digunakan mengacu pada SNI 2009. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sifat fisika dari sampel air PDAM tidak berbau, Suhu 26,5 0C, uji Daya Hantar Listrik 141,9 µS dan tidak berasa. Hasil sifat kimia dari sampel air yaitu Fe tidak terdeteksi, Mn 0,25 mg/L, NO2 sebesar 0,12 mg/L, SO43,13 mg/L, pH 8,51. Hasil analisa sifat fisika dan kimia dari air yang diproduksi PDAM di Kelurahan Berebas Tengah berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan oleh Permenkes No.416/Menkes/Per/IX/1990 mengenai syarat air bersih.

Kata Kunci: Air bersih, Fisika, Kimia

Abstract

Population growth in Bontang calls for an increase in the fulfillment of clean water by PDAM. In order to get clean water, it is necessary to analyze the quality and quantity (physical and chemical parameters) of the clean water sample. Samples are clean water produced by PDAM in Middle Bontang Berebas Sub District. The research method used is SNI 2009. Based on the research results of the physical properties of samples of water does not smell, temperature of 26,50C, Electrical Conductivity test 141,9 μS and tasteless. The results of the chemical properties of the water samples are not detected Fe, Mn 0,25 mg / L , NO2 of 0,12 mg / L , SO4 3,13 mg/L, pH 8,51. The results of analysis of physical and chemical properties of produced water by PDAM in Middle Bontang Berebas Sub District are below the quality standard set by Permenkes 416/Menkes/Per/IX/1990 on the terms of clean water.

Keywords: Clean Water, Physical, and Chemical PENDAHULUAN

Kota Bontang adalah salah satu kota hasil pemekaran di Kalimantan Timur yang berkembang cukup pesat. Data Dinas kependudukan dan catatan sipil tahun per 2014 menunjukan jumlah penduduk di Bontang mencapai angka sebesar 178.810 jiwa. Produksi air bersih PDAM saat ini 5,4 juta M3/ tahun. Jumlah sambungan rumah (SR) yang telah dilayani dan terpasang oleh PDAM berjumlah 18.133. Sedangkan untuk daftar tunggu untuk sambungan rumah yang belum terlayani dalam jangka pendek sebanyak 4.500 SR. Dengan pertambahan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air minum makin meningkat pula. Air minum yang sehat dan bersih serta layak

konsumsi harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan berdasarkan SK Menkes nomor 907/MENKES/SK/VII/2002.

Sumber bahan baku air yang saat ini digunakan di Kota Bontang berasal dari sumur dalam dengan kedalaman ± 200 m. Khusus dari segi kualitas, air bersih yang digunakan harus memenuhi syarat secara fisik, kimia, mikrobiologi (Athena dkk, 2004). Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi (Effendi, 2003). Menurut Sutrisno dan Suciastuti (2002), persyaratan secara fisik meliputi air harus jernih, tidak berwarna, rasanya tawar, tidak berbau, temperatur normal dan tidak mengandung zat padatan. Persyaratan secara kimia meliputi derajat keasaman, kandungan

(2)

oksigen, bahan organik (dinyatakan dengan BOD, COD, TOC), mineral atau logam, nutrien/hara, kesadahan dan sebagainya (Kusnaedi, 2002).

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka diperlukan analisa mengenai kualitas dan kuantitas (parameter fisika dan kimia) sampel air bersih yang diproduksi oleh PDAM yang berlokasi di Berebas Tengah Kecamatan Bontang Selatanagar sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini meliputi dua kegiatan yaitu kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan sampel terletak di Jalan KH. Veteran Kelurahan Berebas tengah Kecamatan

Bontang Selatan. Analisis parameter fisika dan kimia dilakukan di Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Universitas Mulawarman. Alat yang digunakan adalah Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) Analis 700 Perkin Elmer, Spektrofotometer UV-Vis Winlab Perkin Elmer, botol BOD, erlenmeyer, pH meter, buret, labu ukur, gelas piala, termometer, pipet gondok, neraca analitik, hot plate, labu semprot, pipet tetes dan magnetik stirer. Prosedur pengujian untuk sifat fisik dan kimia mengikuti kepada SNI termutakhir 2009. HASIL PENELITIAN

Hasil Pengujian sifat fisik dan kimia dari sampel air bersih di lokasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Analisa Sifat Fisik dan Kimia.

No Parameter Satuan Di Lokasi Baku Mutu*

A. Sifat Fisika

1. Bau - Tidak Berbau Tidak Berbau

2. Suhu 0C 26,5 Suhu udara ± 1-3 0C

3. DHL (Daya hantar Listrik) µS 141,9 -

4. Rasa - Tidak Berasa Tidak Berasa

B Sifat Kimia 1. Besi (Fe) mg/L Ttd 1,0 2. Mangan (Mn) mg/L 0,25 0,5 3. Nitrit (NO2) mg/L 0,12 1,0 4. Sulfat (SO4) mg/L 3,13 400 5. pH - 8,51 6,5 - 9,0 Keterangan:

*Sesuai Permenkes No.416/Menkes/Per/IX/1990 TentangPersyaratan Air bersih/Minum. PEMBAHASAN

Pada pengukuran sifat fisika terlihat bahwa air baku tidak berbau, suhu rata-rata dilokasi sebesar 26,5 0C dan tidak berasa. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 Tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, menyatakan bahwa suhu air yang layak untuk dikonsumsi adalah suhu udara ±1-3 0C. Untuk keadaan normal diperlukan perubahan suhu sekitar ±1-3 0C atau berkisar antara 23,5 0C

sampai dengan 29,5 0C. Pengaruh suhu tidak begitu besar terhadap tingkat pencemaran, penggunaan sumber air untuk dikonsumsi, untuk mandi./mencuci ataupun untuk keperluan lainnya. Biasanya masyarakat mengolah air sumber terlebih dahulu (dimasak), jika akan dikonsumsi. Tetapi untuk kepentingan analisis di laboratorium, kondisi suhu air sumber, diperlukan keseragaman sehingga dibuat kondisi yang sama. Nilai suhu yang diperoleh, sesuai dengan standar baku mutu Menteri Kesehatan.

(3)

Daya hantar listrik adalah parameter yang dipengaruhi oleh salinitas tinggi rendahnya berkaitan erat dengan nilai salinitas. kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik yang dinyatakan dalam µmhos/cm (µS/cm). Konduktivitas (Daya Hantar Listrik / DHL) adalah gambaran numeric dari kemampuan air untuk meneruskan listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin banyak pula nilai DHL. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan nilai daya hantar molar larutan dimana hantaran molar juga sebanding dengan konduktivitas larutan.

Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas molar (∆m). Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan sebesar satu molar. Pada larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak sehingga daya hantarnya semakin besar. Pada larutan yang pekat, pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantarnya menjadi lebih rendah. Hal lain yang mempengaruhi daya hantar listrik selain konsentrasi adalah jenis larutan.

Senyawa organik adalah penghantar listrik (konduktor) yang baik, sedangkan senyawa anorganik adalah penghantar listrik (konduktor) yang lemah. Pada umumnya air laut dapat menghantarkan Listrik sebesar 10.000 UMHOS/CM dikarenakan senyawa-senyawa terlarut yang berupa garam lebih besar dibandingkan air tawar, sehingga diperairan air Tawar nilai DHL nya adalah dibawah 10.000 UMHOS/CM, yang idealnya 600 – 800 UMHOS/CM, 20 – 500 kurang ideal (Wina, 2012). Berdasarkan hasil pengukuran dilokasi terlihat bahwa daya hantar listrik (DHL) dari uji air di Berebas Tengah sebesar 141,9 µS. Berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan nilai untuk DHL dari uji air tidak diberikan. Pengaruh hantaran listrik tidak berpengaruh pada pemanfatan air sebagai sumber keperluan masyarakat. Untuk uji analisis laboratorium DHL air diperlukan untuk mengetahui sifat fisika dari sampel air.

Hasil pengukuran sifat kimia diperoleh untuk pH air baku yaitu 8,51 dan kandungan besi (Fe) tidak terdeteksi, ada kemungkinan kandungan Fe disampel dibawah baku mutu yang telah ditetapkan. Air

tanah dalam biasanya memiliki karbondioksida dengan jumlah yang relatif banyak, dicirikan dengan rendahnya pH, dan biasanya disertai dengan kadar oksigen terlarut yang rendah atau bahkan terbentuk suasana anaerob. Pada kondisi ini, sejumlah ferri karbonat akan larut sehingga terjadi peningkatan kadar besi ferro (Fe2+) di perairan (Effendi, 2003). Besi dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan hemoglobin. Perkiraan minimum kebutuhan harian akan besi tergantung pada usia, jenis kelamin, status fisik serta metabolisme besi dan kebutuhan berkisar 10-50 mg/hari. Kebutuhan Fe meningkat jika terjadi pendarahan atau dalam masa kehamilan, dalam kondisi tersebut kekurangan Fe dalam diet akan mengakibatkan defisiensi Fe sehingga menjadi anemia. Sekalipun besi diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian seringkali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini. Debu Fe juga dapat diakumulasi di dalam alveoli, dan menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru (Slamet, 2006).

Mangan dalam air umumnya berada dalam bentuk ion Mn2+ bentuk senyawa yang larut dan air dan tidak berwarna. Jika air tersebut berhubungan dengan udara maka ion Mn2+ secara perlahan akan teroksidasi menjadi bentuk senyawa mangandioksida (Mn4+) yang tak larut dalam air. Senyawa-senyawa ini berwarna coklat dan dapat menimbulkan bau dan rasa yang kurang enak. Banyak cara untuk menghilangkan zat besi dan mangan dalam air (Said dkk, 1995). Berdasarkan hasil pengujian sampel Mangan (Mn) di lokasi penelitian diperoleh pada kisaran 0,25 mg.L. Nilai ini masih dibawah batas ambang batas standar baku mutu yang ditetapkan oleh Departement kesehatan yaitu sebesar 0,5mg/L. Berdasarkan standar baku mutu Departemen Kesehatan tersebut, maka air tanah dari lokasi pengambilan sampel mempunyai kadar Mangan yang rendah, sehingga layak dikonsumsi.

Nitrit (NO2) biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit dibandingkan nitrat, karena tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan (intermediate) antara amonia dan nitrat (Nitrifikasi). Proses nitrifikasi ditunjukan dalam persamaan:

(4)

HNO2- + O2 HNO3- (Nitrifikasi)

Nitrit dalam darah dapat mengakibatkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi), hal ini mungkin diakibatkan karena adanya perubahan nitrit menjadi nitrit oksida (NO) atau NO- yang mengandung molekul yang berperan dalam membuat relaksasi otot-otot polos. Selain itu, nitrit di dalam perut akan berikatan dengan protein membentuk N -nitroso, komponen ini juga dapat terbentuk bila daging yang mengandung nitrit dimasak dengan panas yang tinggi. Sementara itu, komponen ini sendiri diketahui menjadi salah satu bahan karsinogenik seperti timbulnya kamker perut manusia. (Ida, 2009). Cara uji nitrit (HNO2) secara spektrofotometri yang merupakan revisi dari SNI 06-2484-1991 dengan judul Metode pengujian kadar nitrit dalam air dengan alat spektrofotometer secara asam sulfanilat. Berdasarkan hasil pengujian nitrit diperoleh hasil pada kisaran 0,12 mg/L. Nilai ini pula masih dibawah ambang batas yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan yaitu sebesar 1,0 mg/L.

Pengujian Sulfat menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 6989.20:2009 dimana merupakan revisi dari SNI 06.6989.20.2004, Air dan Air Limbah – Bagian 20: cara uji Sulfat (SO4-2) secara turbidimetri. SNI ini menggunakan referensi dari standar internasional yaitu Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 21st Edition, editor L.S Clesceri, A.E Greenberg, A.D Eaton, APHA, AWWA dan WEF, Washingto DC, 2005, 4500-SO4,

E.Turbidimetri. Standar baku ini telah melalui

uji coba di labaratorium pengujian dalam rangka validasi dan verifikasi metode serta dikonsensuskan oleh Sub panitia teknis.

Sulfat adalah anion yang terjadi secara alami. Sulfat yang terkndung dalam air dalam jumlah yang cukup besar akan membentuk kerak pada ketel air dan pengubah panas air. Selain itu, Kandungan sulfat dalam konsentrasi yang tinggi dalam air minum dapat menyebabkan diare. Dalam studi pada orang-orang dewasa ditemukan laxative yang sangat tinggi di atas 1000 mg/L. Dimana dilaporkan dalam kasus kesehatan mengindikasikan bahwa botol untuk minum bayi yang mengandung sulfat diatas 600 mg/L menyebabkan diare pada bayi. Diare yang akut dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada bayi dan anak kecil yang mengidap

mikroba diare dalam tubuh (Letterman, 1999). Dalam pengujian Sulfat dalam penelitian ini diperoleh data lapangan sebesar 3,13mg/L. Nilai ini sangat jauh dibandingkan ambang batas standar baku SNI sebesar 400mg/L. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan nilai

1. Sifat fisika dari sampel air PDAM tidak berbau, Suhu 26,5 0C, uji Daya Hantar Listrik 141,9 µS dan tidak berasa.

2. Sifat kimia dari sampel air yaitu Fe tidak terdeteksi, Mn 0,25 mg/L, NO2 sebesar 0,12 mg/L, SO43,13 mg/L, pH 8,51. 3. Hasil analisa sifat fisika dan kimia dari

air yang diproduksi PDAM di Kelurahan Berebas Tengah berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan oleh Permenkes No.416/Menkes/Per/IX/1990 mengenai syarat air minum.

B. Saran

Hendaknya penelitian ini dilengkapi dengan uji biologi dan uji kimia agar diperoleh data yang lengkap mengenai kandungan air di Kelurahan Berebas Tengah Kota Bontang. DAFTAR PUSTAKA

Athena, S., Hendro, M., Anwar, M., Haryono. 2004. Kandungan Bakteri Total Coli dan E. coli / Fecal coli Air Minum dari Depot Air Minum Isi Ulang di Jakarta, Tangerang dan Bekasi.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Cetakan Pertama. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Ida, Y. 2009. Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai Di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri (Visible). Karya Ilmiah. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara Kusnaedi. 2002. Mengolah Air Gambut dan

Air Kotor untuk Air Minum. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Letterman, R.D. 1999. Water Quality and Treatment. Fifth. Edition. Mc. Graw Hill Inc. New York

(5)

Said, N.I., Haryoto I., Nugro R., Arie H. 1995. Pembuatan Filter Untuk Menghilangkan Zat Besi dan Mangan Di Dalam Air. Direktorat Teknologi Lingkungan. BPPT. Jakarta

Slamet, Soemirat, Juli. 2006. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada. Univ Press

Sutrisno, T dan E, Suciastuti. 2002. Teknologi Penyediaan Air Bersih, Rineka Cipta. Jakarta.

Wina, N. 2012. Pengaruh Jenis Ion Terhadap Daya Hantar Listrik. Laporan Praktikum Kimia Fisik. Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih. Bandung

(6)

Gambar

Tabel 1.  Hasil Analisa Sifat Fisik dan Kimia.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan lebih terperinci, Ibn Hajar al-Asqalani di dalam kitab- nya Fath al-Bari mengungkapkan bahwa khitan pada laki-laki adalah memotong kulit yang menutupi kepala

Menurut Hadeli (2006: 75) “Angket adalah salah satu teknik pengumpulan data yang berbentuk kumpulan pernyataan”. Metode ini adalah pokok untuk meneliti data

Selanjutnya peneliti melakukan analisis dengan mengamati komponen imunopatobilogik yaitu menghitung jumlah sel pengekspresi NFκ-β dan Hsp60, serta sel penghasil CD-8

Halaman 9 dari 12 halaman Putusan Perkara Nomor 0017/Pdt.G/2014/PA.Msh disimpulkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri sudah tidak rukun dan tidak harmonis

Pemahaman tersebut tidak benar, karena maksud Nabi SAW itu adalah, “lain kali jangan kamu ulangi perbuatan seperti itu”, yaitu takbir (sebelum sampai di shaff),

Adapun data yang dikumpulkan adalah karakteristik sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, statsu bekerja, status menikah, pengawas minum obat (PMO), dan

mengambil taraf uji sebesar 5% ( α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa dari analisis 5C yang telah ditetapkan bank, yang mempengaruhi tingkat kelancaran pembayaran

Agorafobia bersifat selektif, dan dalam beberapa kasus, seseorang dengan agorafobia bisa mengatasi situasi yang ditakuti dengan membawa teman atau pasangan yang