• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSPARANSI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI PUBLIK DALAM RANGKA REFORMASI REGULASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRANSPARANSI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI PUBLIK DALAM RANGKA REFORMASI REGULASI"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSPARANSI, PARTISIPASI DAN

KONSULTASI PUBLIK DALAM RANGKA

REFORMASI REGULASI

Oleh

Prof. Dr. I.B.R. Supancana

Chairman/Founder Center for Regulatory Research Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Jakarta

Disampaikan pada

SEMINAR TENTANG GOOD REGULATORY PRACTICES

Diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Amerika bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

(2)

I.

PENGANTAR

II.

TRANSPARANSI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI PUBLIK

III.

PENTINGNYA KONSULTASI PUBLIK DALAM MENDUKUNG

REFORMASI REGULASI

IV.

BERBAGAI PERMASALAHAN PELAKSANAAN KONSULTASI PUBLIK

DI INDONESIA

V.

PEMBELAJARAN DARI PRAKSIS INTERNASIONAL

VI.

PEDOMAN PELAKSANAAN KONSULTASI PUBLIK

VII. PROSPEK KE DEPAN

(3)

I. PENGANTAR

A. Saat ini sangat kuat Kemauan Politik yang ditunjukkan oleh Pemerintah Indonesia dalam melakukan Reformasi Regulasi untuk memperbaiki Iklim Bisnis dan Investasi.

B. Tools yang harus diperhatikan dalam melaksanakan Reformasi Regulasi meliputi: memahami fenomena dan mengidentifikasi problema pokok, menetapkan tujuan dan kendala,

mengeksplorasi berbagai alternatif pemecahan termasuk melalui regulasi, justifikasi melalui CBA, Konsultasi Publik , metode

Simplifikasi Regulasi, pengembangan kapasitas dan institusionalisasi.

C. Transparansi, Partisipasi dan Konsultasi Publik merupakan Unsur yang sangat penting dalam melaksanakan Reformasi Regulasi untuk menangkap dan mengakomodasikan berbagai kepentingan dan aspirasi masyarakat, dunia usaha dan Pemerintah.

(4)

II. TRANSPARANSI, PARTISIPASI DAN

KONSULTASI PUBLIK

A. Transparansi

Transparansi merupakan salah satu prinsip utama dalam Pemerintahan yang Baik (Good Governance), di samping prinsip Akuntabilitas dan Fairness.

B. Partisipasi Publik

Dalam rangka transparansi, maka diperlukan keterlibatan publik dalam

perumusan kebijakan dan pembentukan peraturan perundang-undangan.Bentuk-bentuk pelibatan masyarakat meliputi: informasi, komunikasi, konsultasi dan partisipasi.

C. Konsultasi Publik

Konsultasi Publik merupakan suatu komunikasi yang bersifat dua arah dalam pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan dan pembentukan peraturan perundang-undangan.

(5)

III. PENTINGNYA KONSULTASI PUBLIK

DALAM MENDUKUNG REFORMASI REGULASI

A. Konsultasi Publik merupakan persyaratan bagi perbaikan kualitas

regulasi

B. Konsultasi Publik yang baik akan meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan

C. Konsultasi Publik yang baik akan meminimalkan dampak (negatif) regulasi dan mengoptimalkan dampak (positif) regulasi

D. Konsultasi Publik yang baik menjamin akuntabilitas regulasi

E. Konsultasi Publik yang baik akan mengoptimalkan efektivitas regulasi

F. Konsultasi Publik yang baik akan meningkatkan prediktabilitas regulasi

(6)

IV. BERBAGAI PERMASALAHAN DALAM

PELAKSANAAN KONSULTASI PUBLIK DI INDONESIA

A. Lebih bersifat Formal-Prosedural B. Tidak terkawal secara Substantif C. Tidak terkawal secara Proses

D. Lemahnya proses pengarsipan hasil Konsultasi Publik E. Lemahnya Proses untuk menindaklanjuti hasil

Konsultasi Publik

F. Lemahnya Teknis dan Metode Pelaksanaan Konsultasi Publik

(7)

V. PEMBELAJARAN DARI PRAKSIS

INTERNASIONAL

A.

Organization of Economic Cooperation and

Development (OECD)

B.

European Union (EU)

C.

The United States of America (USA)

D.

The United Kingdom (UK)

(8)

V.A. OECD

1.

Bentuk Konsultasi Publik

2.

Prinsip Pengambilan Kebijakan yang Terbuka

dan Inklusif

3.

Media yang Digunakan

(9)

V.A.1. Bentuk Konsultasi Publik

a. Pertemuan Publik yang Formal

b. Konsultasi Informal dengan Kelompok Tertentu

c. Penyebarluasan Proposal untuk mendapatkan Komentar d. Melalui Advisory Groups

e. Melalui Komite Persiapan (Preparatory Public

Commission)

(10)

V.A.2. Prinsip-prinsip tentang Pengambilan

Kebijakan yang Terbuka dan Inklusif

 Komitmen Politis dari Pimpinan Senior

 Jaminan hukum atas hak masyarakat bagi informasi dan untuk

berperan serta

 Sifat inklusif yang menjamin keterlibatan masyarakat melalui

berbagai instrumen yang tersedia

 Ketersediaan pejabat publik, SDM, teknis dan pendanaan yang

memadai serta kultur organisasi

 Koordinasi lintas sektor dan lintas tingkatan pemerintah yang

koheren

 Akuntabilitas dalam menindaklanjuti masukan masyarakat  Adanya evaluasi terhadap kinerja Pemerintah mengefektifkan

partisipasi publik

 Dukungan aktif Pemerintah untuk pengembangan kapasitas

(11)

V.A.3. Media Yang Digunakan

a. Media Tatap Muka

Meliputi, antara lain: dengar pendapat, pertemuan konsultatif, wawancara, dll.

b. Media Cetak

Meliputi, antara lain: surat kabar, majalah, jurnal, kuesioner,dll.

c. Media Elektronik

Meliputi, antara lain: internet (web-based), radio, televisi, telepon dan sarana elektronik lainnya.

(12)

V.A.4. Keterbukaan dalam Proses

Konsultasi

 Terbukanya partisipasi bagi semua anggota masyarakat  Pandangan para peserta dalam proses konsultasi publik

bersifat terbuka

 Persyaratan untuk merenspons secara terbuka pihak

yang menyampaikan komentar dalam proses konsultasi

 Pandangan yang disampaikan dalam proses konsultasi

diintegrasikan dalam proses analisis dampak regulasi

 Adanya proses untuk memantau kualitas proses

(13)

V.B. European Union

1. Bentuk Panduan Konsultasi Publik dan

Pemberlakuannya

2. Tujuan Konsultasi Publik 3. Isi Panduan Konsultasi Publik

(14)

V.B.1. Bentuk Panduan Konsultasi

Publik dan Pemberlakuannya

Panduan Konsultasi Pubik ditetapkan oleh European

Commission dan dipublikasikan sebagai dokumen

dengan judul: “Toward a reinforced Culture of

Consultation and Dialog- General Principles and

Minimum Standards for Consultation of Interested

Parties by the Commission” (2002). Panduan in

diberlakukan bagi semua Komite dan Institusi di

bawah European Commission.

(15)

V.B.2. Tujuan Konsultasi Publik

 Untuk mendorong keterlibatan publik dalam

perumusan kebijakan serta meningkatkan akuntabilitas Komisi.

 Untuk menetapkan Prinsip-prinsip dan Standar agar

membantu Komisi untuk merasionalkan prosedur

konsultasi serta untuk melaksanakannya dengan cara yang sistematis dan bermafaat.

 Untuk membangun kerangka kerja yang lebih koheren

dan luwes bagi konsultasi.

 Untuk mendorong pembelajaran timbal balik serta

(16)

V.B.3. Isi Panduan Konsultasi Publik

 Alasan rasional proses konsultasi.

 Langkah-langkah untuk memperbaiki prosedur

konsultasi.

 Hasil-hasil konsultasi mengenai kerangka konsultasi

diantara berbagai pihak yang berkepentingan.

 Prinsip-prinsip umum sebagai pedoman bagi konsultasi

yang efektif.

(17)

V.B.4. Standar Minimum Konsultasi Publik

 Menyajikan informasi tentang proses konsultasi.  Mendefinisikan kelompok target dan menjamin agar

pihak-pihak yang relevan memperoleh kesempatan untuk menyampaikan pandangannya.

 Menjamin publisitas yang memadai.

 Menyediakan waktu yang cukup (misalnya 8 minggu)

bagi kelompok target untuk merancang dan mempersiapkan pandangan secara tertulis.

 Mengakui dapat menerima (kontribusi) pandangan

yang disampaikan.

 Meng up-load hasil-hasil konsultasi publik pada

(18)

V.C. The United States of America

1.

Kelembagaan.

2.

Administrative Procedure Act (APA).

3.

Persyaratan Minimal Konsultasi Publik bagi

peraturan yang bersifat Substantif.

(19)

V.C.1. Kelembagaan

Di USA, Reformasi Regulasi yang di

dalamnya terdapat proses Konsultasi

Publik dilaksanakan oleh lembaga yang

terkait seperti: Office of Management of

Budget (OMB); Office of Information and

Regulatory Assessment (OIRA); dan

(20)

V.C.2. Administrative Procedure Act (APA)

 APA yang diundangkan pada tahun 1946 merumuskan

hak hukum dari setiap warganegara untuk berpartisipasi dalam pembentukan peraturan

perundang-undangan oleh Pemerintah Federal atas dasar akses bagi semua (warganegara).

 Ketentuan tersebut merupakan dasar pembentukan

peraturan perundang-undangan yang wajib dipatuhi oleh semua badan-badan Pemerintah di USA.

 Setiap jenjang pembentukan peraturan

perundang-undangan sejak tahap proposal awal sampai dengan aturan final wajib memberikan kesempatan bagi semua pihak yang kemungkinan terkena dampak.

(21)

V.C.3. Persyaratan Minimal Konsultasi Publik

bagi Peraturan yang bersifat Substantif

 Harus mempublikasikan suatu pemberitahuan (notice)

dalam Federal Register.

 Memberi kesempatan bagi semua orang yang

berkepentingan, baik warganegara maupun bukan

warganegara untuk berpartisipasi dalam pembentukan peraturan perundang-undangan melalui data tertulis, pandangan, atau argumentasi terhadap rancangan peraturan tersebut.

 Mempublikasikan suatu pemberitahuan (notices) atas

draft suatu peraturan (regulasi) minimal 30 hari sebelum berlakunya peraturan tersebut.

(22)

V.D. The United Kingdom

1.

Prinsip-prinsip pelibatan publik yang efektif.

2.

Code of Practice on Written Consultation.

3.

Red Tape Challenge sebagai bentuk E-Public

Consultation

(23)

V.D.1. Prinsip-prinsip Pelibatan Publik yang

Efektif

Strategi dan Perencanaan

Kejelasan Rumusan

Transparansi dan Cepat Tanggap

Integritas Proses

(24)

V.D.2. Code of Practice on Written

Consultation

 Menyediakan waktu konsultasi yang cukup

 Menetapkan kelompok target, merumuskan tujuan konsultasi,

memformulasikan pertanyaan-pertanyaan serta menyiapkan time schedule

 Membuat dokumen konsultasi yang sederhana tetapi menyeluruh

(concise) yang memberikan kesempatan bagi pembacanya untuk menanggapi, melakukan kontak dan bahkan mengajukan keluhan (complaint)

 Memastikan dokumen konsultasi tersedia melalui berbagai cara  Memberikan waktu yang cukup untuk menyampaikan tanggapan  Menganalisis tanggapan dan mencoba mengakomodasi substansi  Memantau dan mengevaluasi hasil konsultasi

 Menetapkan seorang koordinator konsultasi, untuk memastikan

(25)

V.D.3. Red Tape Challenge sebagai bentuk

E-Public Consultation

 Dalam program Red Tape Challenge terdapat suatu Website

Publik yang memberikan kesempatan kepada dunia bisnis dan pembayar pajak untuk menyampaikan pandangannya tentang regulasi yang membebani yang mereka hadapi. Niatnya adalah untuk mencabut regulasi yang tidak perlu (unnecessary) serta sangat kompleks (over complicated) yang menghambat dunia usaha dan pertumbuhan ekonomi, sementara itu tetap

mempertahankan regulasi yang masih dibutuhkan.

 Regulasi dikelompokkan ke dalam tema-tema dan semua

komentar yang masuk akan diperhatikan.

 Untuk setiap tema diberikan jangka waktu tertentu , dimana

dalam jangka waktu tersebut para pemangku kepentingan

(26)

V.E. Pembelajaran yang dapat Dipetik

1. Menerapkan Prinsip-Prinsip Dasar Konsultasi Publik

2. Menetapkan Tujuan Konsultasi Publik yang Jelas

3. Mengembangkan Panduan Konsultasi Publik yang

berstandar Internasional dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Indonesia

(27)

VI. Pedoman Pelaksanaan Konsultasi Publik

bagi Indonesia

A.

Dasar Hukum

B.

Prinsip-prinsip

C.

Waktu Pelaksanaan

D.

Penyelenggara

E.

Pihak-pihak yang dilibatkan

F.

Alat dan sarana yang digunakan dalam Konsultasi

Publik

(28)

VI.B. Prinsip-Prinsip

 Dilakukan sedini mungkin dan terus dikawal dalam

keseluruhan proses pembentukan peraturan perundang-undangan

 Dilakukan dalam jangka waktu yang memadai  Melibatkan sebanyak mungkin pihak yang terkait  Akses publik yang maksimal

 Dilakukan secara sistematis dan transparan  Kejelasan target (kelompok sasaran).

(29)

VI.E. Pihak-Pihak yang Dilibatkan

 The most affected (pihak yang paling memperoleh

manfaat maupun paling terkena dampak negatif)

 Main Stakeholders (inisiator, instansi yang terkait

secara langsung, pihak yang mempunyai kepentingan secara langsung)

 Interest Group (LSM, asosiasi, pakar, media massa)  Public at Large (konsumen, kelompok lingkugnan dan

kelompok advokasi lainnya, masyarakat asli, kelompok minoritas, kelompok etnis, masyarakat madani,

(30)

VI.F. Alat dan Sarana yang Digunakan

dalam Konsultasi Publik

 Konsultasi Formal  Konsultasi Informal

 Penyebaran draft regulasi untuk memperoleh komentar  Notifikasi dan komentar publik

 Dengar pendapat publik

(31)

VI.G. Mekanisme Penyelenggaraan

 Penyiapan Agenda  Daftar Peserta

 Rekaman dan catatan atas pandangan, komentar dan

aspirasi yang diajukan

(32)

VII. Prospek Ke Depan

A.

Indonesia perlu segera memberlakukan Panduan

Konsultasi Publik dalam pembentukan peraturan

perundang-undangan

B.

Panduan konsultasi publik harus mencerminkan

standar internasional namun sesuai dengan

(33)

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

(34)

SHORT BIOGRAPHY

 Nama: Ida Bagus Rahmadi Supancana

 Pendidikan Terakhir: Doktor Ilmu Hukum dari

Universitas Leiden, Belanda (promosi tahun 1998)

 Pekerjaan:

- Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya-Jakarta

- Chairman/Founder of Center for Regulatory Research

Referensi

Dokumen terkait

1) Apa yang dimaksud dengan analisis siklus pembelajaran pada PTK? 2) Bagaimana langkah-langkah analisis data dengan teknik triangulasi data? 3) Bagaimana cara membandingkan

Rencana pembangunan jembatan Teluk Balikpapan merupakan salah satu prioritas dalam upaya peningkatan pelayanan jalan lintas “Kalimantan Poros Selatan” yang berada di

Beton aspal adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal secara homogen, dengan atau tanpa bahan tambahan.. Material- material pembentuk beton

“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana penelitian adalah sebagai

[r]

Sehubungan dengan telah selesainya Evaluasi Dokumen Penawaran Kegiatan Pembangunan Jalan Alternatif Kantor Walikota - Kolam Buaya, maka dengan ini kami Panitia Pengadaan

/Lingkungan Batan Buah Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani di Kecamatan Abiansemal, sesuai dengan Surat Keputusan Pejabat Pengadaan Untuk Jasa Konstruksi dan Konsultansi Unit

Eric Harris and Dylan Klebold were both students at Columbine High School when they bombed their school cafeteria, killed 12 students and a teacher, and injured 24 others