• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA DENPASAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN

PEKERJAAN JASA PROGRAM AKSI PENGEMBANGAN EKOWISATA

DI SUBAK SEMBUNG, KELURAHAN PEGUYANGAN

KECAMATAN DENPASAR UTARA

KERJASAMA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

DENGAN

PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

DAFTAR TAB iv

DAFTAR GAMBAR

v

DAFTAR PETA vii

BAB I. PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Permasalahan 4

1.3. Tujuan 5

1.4. Luaran 3

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA

5

2.1. Sifat Dasar Tanah

5

2.2. Kerusakan Tanah

5

2.3. Kerusakan Tanah untuk produksi Biomassa 6

2.4. Produksi Biomassa

6

BAB III . METODOLOGI PENELITIAN

6

3.1. Tempat dan Waktu

6

3.2. Ruang Lingkup Kegiatan 6

3.3. Bahan dan Alat 6

3.4. Metodologi

7

BAB IV .

PELAKSANAAN PROGRAM AKSI

8

4.1. Laporan Kunjungan Wisata 9

4.2. Desa Wisata Brayut 9

4.1. Desa Wisata Pentingsari 10

(3)

3

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan pengendalian kerusakan lingkungan yang salah satunya yaitu melakukan konservasi dan perlindungan sumber daya alam perlu dilakukan untuk mengendalikan alih fungsi lahan serta kerusakan lingkungan yang terjadi akibat pembangunan fisik perkotaan. Salah satu kegiatan inovatif yang berisi kajian serta program aksi yang ingin dikembangkan untuk mengendalikan kerusakan lingkungan di Kota Denpasar adalah pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan.

Ekowisata merupakan bentuk pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, lingkungan serta keunikan alam dan budaya yang dapat menjadi salah satu sektor unggulan daerah yang belum dikembangkan secara optimal. Di samping itu Ekowisata adalah kegiatan wisata alam dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.

Untuk mengembangkan ekowisata memerlukan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ekowisata. Pelaku ekowisata adalah pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat. Pengembangan ekowisata mesti memperhatikan aspek –aspek konservasi, yaitu melindungi, mengawetkan dan memanfaatkan secara lestari sumberdaya alam yang digunakan untuk ekowisata. Dalam kaitan dengan aspek ekonomis ekowisata diharapkan memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta memastikan usaha ekowisata dapat berkelanjutan. Dalam kaitan dengan edukasi, ekowisata mengandung unsur pendidikan untuk mengubah persepsi seseorang agar memiliki kepedulian tanggungjawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan budaya.

Ekowisata diharapkan memberikan kepuasan dan pengalaman kepada pengunjung, serta mendorong partisipasi masyarakat yaitu peran serta masyarakat dalam kegiatan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ekowisata dengan menghormati nilai-nilai sosial budaya dan keagamaan masyarakat disekitar kawasan serta sesuai dengan kearifan lokal.

Perencanaan dan pengembangan ekowisata menyangkut jenis ekowisata, data dan informasi, potensi pangsa pasar, hambatan-hambatan, lokasi, luas, batas, alokasi biaya, target waktu pelaksanaan dan desain teknisnya. Untuk data dan informasi yang dimaksud adalah daya tarik dan keunikan alam; kondisi ekologis / lingkungan, kondisi sosial, budaya dan ekonomi , peruntukan kawasan, sarana dan prasarana serta sumber pendanaan.

Pemanfaatan ekowisata meliputi upaya pengelolaan, pemeliharaan dan pengamanan kawasan. Sedangkan pengendalian dilakukan terhadap fungsi kawasan,

(4)

4

pemanfaatan ruang, pembangunan sarana dan prasarana, kesesuaian spesifikasi konstruksi dengan desain teknis serta kelestarian ekowisata.

Mengembangkan kawasan ekowisata wajib memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diselenggarakan melalui kegiatan peningkatan pendidikan dan ketrampilan masyarakat. Untuk partisipasi masyarakat melibatkan warga masyarakat, Badan permusyawarahan Desa, Kader PKK, Tokoh Masyarakat dan LSM. Pengembangan ekowisata di Subak sembung, Kelurahan peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara sangat perlu mendapatkan perhatian mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan RTHK, mempunyai jalur jogging track dan keindahan alam yang berada di kawasan urban yang perlu untuk dipertahankan untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus pelestarian alam.

1.2. Pemasalahan

Ekowisata merupakan bentuk pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, lingkungan serta keunikan alam dan budaya yang dapat menjadi salah satu sektor unggulan daerah yang belum dikembangkan secara optimal. Di samping itu Ekowisata adalah kegiatan wisata alam dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.

Ekowisata Subak Sembung yang lahir berdasarkan kesepakatan yang ada di masyarakat (base of community) maka perlu langkah-langkah yang harus didampingi oleh pihak pemerintah dan perguruan tinggi agar tahap perjalanan perkembangannya sesuai dengan perencanaan yang ada. Peningkatan wawasan dan pengetahuan bagi para pengelola ataupun masyarakat yang terlibat dalam ekowisata tersebut, demikian jua perlu adanya pelatihan-pelatihan praktis bagi para pemangku jalannya ekowisata..

(5)

5

II. TUJUAN DAN OUTPUT KEGIATAN

2.1. Tujuan

Adapun tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut :

- Mengoperasionalkan pengembangan ekowisata di subak sembung dengan melakukan program aksi sesuai kesepakatan dengan masyarakat

- Meningkatkan ketrampilan dan wawasan pihak pengelola ekowisata sehingga dapat manfaat sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan

- Mendapatkan pengembangan kemajuan inovasi yang dapat dilakukan sesuai kesepakatan dengan masyarakat untuk kelanjutan program

2.2 Out Put dan Out Come

Adapun output dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

- Optimalnya pengelolalan ekowisata di subak sembung, Kel Peguyangan, Kec. Denut

- Terlaksananya Program aksi pengembangan ekowisata yang dapat dilakukan pada tahun 2015.

Adapun Outcome dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : - Menekan alih fungsi lahan

- Pemberdayaan masyarakat

- Manfaat ekonomi, sosial , budaya dan lingkungan - Peningkatan wawasan dan ketrampilan masyarakat

- Menjadi obyek wisata dan edukasi lingkungan untuk masyarakat Kota Denpasar, nasional, dan kedepannya

(6)

6

III. METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu

Lokasi kegiatan pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan ini adalah di Subak Sembung, Kelurahan Peguyangan, Kec Denut. Pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai bulan Juli tahun 2015 s/d Oktober 2015.

3.2. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan adalah :

- Melakukan kunjungan ke kota yang sudah menerapkan ekowisata, yaitu ekowisata yang dikelola masyrakat di Desa Brayut, Kec. Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY.

- Melakukan pelatihan management dan hospitality bagi pengelola ekowisata

- Melakukan diskusi-diskusi yang terfokus dengan pemangku kepentingan terkait dengan program aksi serta tindak lanjut kedepannya oleh masyarakat setempat; - Menentukan program aksi yang dapat dilakukan baik itu sarana dan ide yang dapat

dilakukan di lokasi studi;

Ide untuk program aksi adalah sebagai berikut :

a. Membuat brosur sebagai pengenalan terhadap ekowisata di Subak Sembung b. Pelatihan composting

c. Pelatihan keterampilan pemanfaatan sampah anorganik menjadi barang yang bernilai ekonomis

d. Masyarakat akan dapat menjual produk 3 R hasil kreasi dari limbah an organik dan limbah kertas di lokasi studi, dengan memberikan pelatihan pembuatan produk 3 R.

e. Pelatihan pembuatan “loloh” sebagai welcome drink f. Pengenalan dan Pelatihan tentang tanaman obat;

- Memberdayakan masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat mulai perencanaan pemanfaatan dan pengendalian ekowisata di daerah penelitian.

(7)

7

IV. PELAKSANAAN PROGRAM AKSI

Secara umum program aksi ini ditujukan pada peningkatan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan para pengurus dan masyarakat yang terlibat dalam pengembangan ekowisata subak Sembung.

4.1.

Laporan Studi Banding

Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan dilakukan di Kabupaten Sleman, DIY pada Tgl 8 – 10 September 2015. Kunjungan dipimpin oleh Bapak Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar diterima oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman sbb. :

- Penjelasan dari Bapak Ka BLH terkait dengan Maksud dan tujuan kunjungan yaitu ingin mendapatkan perbandingan dan saling mengisi dalam rangka pengembangan Ekowisata Subak Sembung yang baru tumbuh di Dps

- Paparan dari Dinas Pariwisata dan Budaya terkait dengan keberadaan Desa Wisata Brayut dan Desa Wisata lainnya yang sedang tumbuh berkembang dan maju

- Kunjungan ke Desa Brayut dan Desa Penting Sari Hasil Kunjungan Lapangan :

1). Desa Wisata Brayut

- Keindahan Budaya Nusantara Masa lampau di Desa Brayut

- Keindahan sawah mungkin semakin sulit ditemukan di banyak kota di Indonesia. Sawah-sawah mulai tertutup aspal, beton atau bangunan-banguna pencakar langit. Di Desa Brayut, sawah ditawarkan untuk bermain, melepas lelah dan belajar menghargai kerja keras. Karpet padi yang membentang luas bisa anda ciptakan di sini. Mulai dari membajak sawah dengan bajak yang ditarik oleh kerbau, atau menanam padi sambil bermain lumpur.

- Di pagi yang belum juga disinari mentari, para petani mulai meneteskan keringat mereka di sawah ditemani kicauan burung-burung yang bernyanyi menyambut sinar matahari yang hangat. Angin mulai berhembus membuat padi-padi yang ditanam menari meliuk-liuk lembut selembut kasih petani kepada mereka. Hari mulai siang dan bajakpun mulai membalik tanah sawah yang nantinya menjadi tempat padi tumbuh menghasilkan bulir padi sebagai sumber kehidupan. Keteguhan dan kerja keras para petani tergambar dalam kerut wajah mereka yang sesekali dihiasi senyum dan canda tawa diantara mereka.

- Di desa ini anda tak hanya akan belajar tentang bagaimana bertani, tetapi dapat pula belajar memelihara ikan, memasak makanan tradisional, memainkan gamelan atau berlatih menari dengan tarian tradisional desa ini. Membuat kerajinan, melihat sunset ketika sore diantara liukan tarian padi yang kian pelan seiring perginya angin menghindari malam adalah keasyikan sendiri yang tidak ditemukan disetiap tempat.

(8)

8

- Bagi wisatawan yang hanya ingin menikmati suasana pedesaan sambil menginap, anda akan mendapatkan penginapan dengan berbagai bentuk yang unik. Mulai yang paling sederhana sampai yang mewah. Yang jelas, semua akan memberikan kenyamanan bagi anda yang ada id sana.

- Sepulangnya dari dini, anda tak perlu khawatir tentang cinderamata. Pengelola telah menyediakan banyak cinderamata, mulai dari hiasan dinding sampai pada perabotan rumah tangga kuno dan alat permainan masa lalu seperti congklak. Tetapi yang terpenting dari semua itu adalah bahwa anda akan pulang sebagai seorang yang bisa menghargai kerja keras, pulang dengan perasaan bahagia dan pikiran yang semakin kreatif.

Sarana dan Prasarana yang Tersedia : - Homestay - Masjid - Sanggar Tari - Sanggar membatik - Toko cinderamata

2). Desa Wisata Pentingsari

Dusun Pentingsari berbentuk seperti semenanjung dimana sebelah barat terdapat lembah yang sangat curam yaitu kali Kuning dan sebelah selatan terdapat lembah yang berupak Goa Ledok / Ponteng dan Gondoran sebelah timur terdapat lembah yang curam yaitu Kali Pawon dan sebelah utara merupakan dataran yang dapat berhubungan langsung dengan tanah di sekeliling kelurahan Umbulharjo sampai ke pelataran gunung Merapi. Dusun Pentingsari terdiri dari dua dusun yaitu Bonorejo dan Pentingsari.Desa ini ditetapkan sebagai desa wisata pada tanggal 15 Mei 2008

Obyek wisata

Pancuran Suci Sendangsari

Pancuran ini dipercaya oleh masyarakat dusun Pentingsari dan sekitarnya sebagai tempat bertemunya Dewi Nawang Wulan dan Joko Tarup bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet muda dengan minum atau cuci muka dengan air ini, lokasi obyek ini sangat dekat dengan nuansa mistis dan nuansa keindahan lembah sungai kuning.

Luweng

Luweng merupakan salah satu bukti betapa luasnya perjuangan Pangeran Diponegoro dalam mengusir penjajah Belanda di Yogyakarta , luweng pada saat itu digunakan sebagai alat masak warga dusun Pentingsari dalam menyediakan konsumsi bagi tentara Pangeran Diponegoro, disamping sebagai tempat persembunyian bila dalam posisi terdesak.

(9)

9 Rumah Joglo

Rumah ini merupakan rumah adat di DIY dan Jawa Tengah. Rumah Joglo berada di poros Desa Wisata Pentingsari, disamping menampilkan karakteristik keindahan dan budaya di rumah Joglo ini dapat digunakan sebagai tempat pertemuan, diklat, pentas seni dan budaya

Wisata Alam

Kondisi lingkungan di Dewi Peri masih sangat alami hembusan udara yang sejuk, rindangnya berbagai jenis tanaman, riuhnya suara ocehan burung di alam bebas, ramahnya penduduk desa bisa dijumpai di sepanjang jalan dusun Pentingsari, sementara di sisi yang lain hamparan sawah, berbagai jenis tamanan sayur-sayuran yang sudah dikelola dengan system yang baik oleh penduduk memberi warna keindahan tersendiri Desa Wisata Pentingsari.

Batu Dakon

Batu dakon yang ada di Dewi berbeda dengan batu dakon pada umunya yang biasa digunanakan untuk bermain anak-anak ,disamping memiliki nilai mistis batu dakon ini konon masih ada kaitanya dengan obyek Luweng, batu ini dipercaya sebagai tempat mengatur setrategi perang dan meramal nasip pada waktu perjuangan mengusir penjajah Belanda.

Batu Persembahan

Batu Persembahan dipercaya digunakan sebagai tempat persembahan kepada ular besar yang singgah di Ponteng yang dipercaya sebagai anak dari Baru Klinting yang singgah di Gunung Merapi, bentuk persembahan dipercaya seekor kera yang datang dari Gunung Merapi tiap bulan Suro ( bulan jawa)

Ponteng

Tempat pertemuan sungai Kuning dan Sungai Pawon ( tempuran ) di Ujung Selatan Dusun Pentingsari di percaya ada sebuah goa sebagai tempat singgahnya ular besar anak dari baruklinting.

Jalur Traking

Kondisi alam di Desa Wisata Pentingsari yang diapait oleh Dua Sungai (Sungai Pawon dan Sungai Kuning ) sangat cocok untuk traking remaja, anak-anak,dewasa dan orang tua dengan melewati jalur susur sungai, melewati hamparan sawah, naik turun tebing dengan terowongan yang sangat unik dan indah, melewati ditengah h rindangnya berbagai jenis tanaman kehutanan.

Paket Wisata Desa Wisata Pentingsari Harga Fasilitas

1. Menginap di home stay (3 x makan/1 x snack : Rp. 70.000/org 2. Sewa arena out bond/camping ground : Rp. 15.000/org 3. Sewa joglo/tempat pertemuan : Rp. 500.000/pax 4. Sewa pendopo kali kuning : Rp. 300.000/pax 5. Sewa sound system : Rp. 250.000/pax 6. Tour guide : Rp. 70.000/org Paket dan Atraksi Wisata

1. Kunjungan obyek pertanian/perkebunan : Rp. 7.500/org 2. Atraksi bajak sawah/tanam padi : Rp. 7.500/org

(10)

10

3. Atraksi wiwitan/panen padi : Rp. 7.500/org 4. Memancing/tangkap ikan : Rp. 10.000/org 5. Tracking/petualangan : Rp. 6.000/org 6. Sepak bola lumpur : Rp. 5.000/org 7. Out bond/Field trip TK – SD : Rp. 25.000/org 8. Out bond SMP – Mahasiswa : Rp. 30.000/org 9. Out Bond Dewasa : Rp. 35.000/org Atraksi Seni budaya

1. Penyambutan/punokawan/Jathilan : Rp. 10.000/org 2. Cokekan/Karawitan : Rp. 12.500/org 3. Belajar gamelan : Rp. 10.000/org 4. Belajar tari klasik : Rp. 10.000/org 5. Paket kenduri : Rp. 15.000/org 6. Paket atraksi kuliner : Rp. 10.000/org 7. Kreasi janur : Rp. 7.500/org Paket Snack dan Makan

1. Welcome drink/snack : Rp. 2.500/org 2. Snack/minum ala dewi peri (minum + 3 snack) : Rp 3.000/org 3. Makan nasi dus (harga mulai) : Rp. 12.500/org 4. Makan prasmanan (harga mulai) : Rp. 15.000/org Paket kunjungan ke luar

1. Lava tour Merapi/Mbah Marijan (dengan truk) : Rp. 20.000/org 2. Kunjungan ke Sentra Jamu Godhog (dengan truk) : Rp. 20.000/org 3. Kunjungan ke Sentra Sapi Perah : Rp. 17.500/org 4. Kunjungan ke Museum Gunung Api Merapi (MGM) : Rp. 12.500/org

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan hubungan yang juga dilakukan dengan uji korelasi Spearman didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa korelasi antara jumlah leukosit

Dari hasil analistik kedua variabel tersebut dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai p-Value = 0,005 < 0,05 (p-Value = 0,005 < 0,05) sehingga

o Bagaimana reaksi anak (kakak maupun adik) saat ibu berada dekat dengan?.

Karya tulis ilmiah yang berjudul ”Perbedaan Kadar Protein Total antara Penggiat Bodybuilding dengan Penggiat Senam Aerobik” ini disusun sebagai salah satu persyaratan guna

1) Cesur’un iğne korkusu doğrusal zamanla değişmez bir sistem olarak şöyle modelleniyor: n gün numarası, günlere göre vurulan iğne sayıları giriş,

Terbentuknya Kabupaten Tulang Bawang Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2008 mengamanatkan Kabupaten / Daerah Otonomi Baru ini untuk membentuk Peraturan Dearah

Pada kasus sengketa ekonomi syariah ini, kesesuaian Pertimbangan Hukum bagi Hakim baik pada Pengadilan Tingkat Pertama, Banding, dan Kasasi yang menyatakan bahwa

Saya bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT KOTA MEDAN TERHADAP LEMBAGA JASA