• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIM PENYUSUN MODUL PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PRODUK SEMESTER GANJIL 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TIM PENYUSUN MODUL PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PRODUK SEMESTER GANJIL 2017/2018"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TIM PENYUSUN

MODUL PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PRODUK SEMESTER GANJIL 2017/2018

Muhammad Iqbal, S.T., M.M. MQB 08820485-1

Grahesa Adri Putra ECA 1201140222

Diyah Nugrahaning Widi DIY 1201144247

Metha Pratiwi MTP 1201144383

Luthfi Ramaditya CUY 1201140081

Ardian Cahya Utama XVI 1201144196

Revina Hardiyanti REV 1201142443

Reza Faerus Al Farisi EJA 1201140171

Fahira Gearahmani FAI 1201142314

Raka Chandra Wicaksono RKA 1201144072

Riko Rizqullah Putra RKO 1201144363

Satria Pratama Adi Nugraha STI 1201140445

Windi Robbiana Pradani WRP 1201144176

Nadira Cahya Utami Rusli NAH 1201140290

Agung Wicaksono CGA 1201140063

Aditya Candradesta ADS 1201144183

Nurul Fauziah NUU 1201140272

Olvita Kirana Syifarani OWL 1201140058

Yuko Tsukada UKO 1201144348

Muhammad Ikhsan Kurniawan ICC 1201144053

Reivan Diandra Putra RVN 1201140159

I Dewa Gede Deny Andika Prawira CGT 1201144174

(3)
(4)

i

TATA TERTIB

PRAKTIKUM PENGEMBANGAN PRODUK SEMESTER GANJIL 2017/2018

1. Semua Praktikan wajib mengikuti seluruh rangkaian

2. Praktikum sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, tidak boleh diwakilkan dan jika berhalangan hadir wajib menyerahkan surat keterangan maksimal 3x24 jam setelah praktikum dilaksanakan.

3. Untuk Praktikan yang berhalangan hadir karena alasan kesehatan, keluarga, keagamaan, dan penugasan institusi, maka praktikan wajib menyerahkan surat pengantar dari pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut sesuai dengan peraturan yang ada. 4. Praktikan wajib datang tepat waktu pada saat praktikum atau akan dikenakan sanksi

yaitu:

a. Keterlambatan < 15 menit diperkenankan praktikum, namun tidak diberi tambahan waktu pengerjaan Tes Awal.

b. Keterlambatan > 15 menit tidak diperkenankan mengikuti praktikum.

5. Praktikan yang tidak hadir tanpa keterangan (kesehatan/keluarga/keagamaan/penugasan institusi), dinyatakan GAGAL mengikuti praktikum Pengembangan produk dan harus mengulang kembali praktikum Pengembangan produk di tahun berikutnya.

1. Syarat yang harus dipenuhi praktikan untuk mengikuti praktikum, yakni: a. Kartu praktikum.

b. Kelengkapan praktikum.

2. Praktikan wajib mengisi presensi pada lembar yang telah disediakan.

3. Setiap praktikan wajib melaksanakan praktikum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, kecuali praktikan yang sudah melakukan tukar jadwal dengan membawa bukti form tukar jadwal.

4. Kegiatan tukar jadwal dilakukan antar kelompok (bukan individu), dengan mengisi form tukar jadwal maksimal 1x24 jam sebelum pelaksanaan praktikum, membawa serta kartu praktikum dan ditandatangani oleh Asisten serta dihadiri oleh perwakilan kedua

KEHADIRAN

(5)

ii

kelompok yang akan melaksanakan tukar jadwal. Form tukar jadwal diberi cap Laboratorium Pengembangan Produk.

5. Setiap praktikan wajib mengikuti kegiatan praktikum hingga selesai dan tidak diperkenankan untuk meninggalkan praktikum tanpa izin dari Asisten jaga.

6. Pada saat praktikum, Praktikan:

a. Tidak diperkenankan untuk mengganggu jalannya praktikum.

b. Tidak diperkenankan untuk melakukan pekerjaan di luar tugas yang harus diselesaikan.

c. Tidak diperkenankan untuk mengerjakan tugas praktikan lain.

d. Tidak diperkenankan untuk membawa fasilitas, perlengkapan dan/atau peralatan praktikum keluar dari Laboratorium Pengembangan Produk.

e. Mengkondisikan alat komunikasi.

f. Tidak diperkenankan untuk menggunakan alat komunikasi selama kegiatan praktikum berlangsung kecuali dengan ijin asisten.

g. Wajib untuk menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan laboratorium, serta peralatan yang telah digunakan harus dikembalikan pada tempatnya semula.

7. Setiap pengumuman terkait dengan praktikum hanya akan dipublikasikan melalui mading Laboratorium Pengembangan Produk.

8. Praktikan yang melakukan kecurangan atau plagiatisme (terlihat sama dan serupa) dalam mengerjakan tes awal, tes akhir, tugas atau laporan akan mendapatkan nilai 0 untuk penilaian tes awal, tes akhir, tugas atau laporan yang terindikasi dilakukan kecurangan.

9. Waktu yang akan digunakan dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan praktikum adalah Waktu Indonesia Barat (WIB).

1. Untuk setiap praktikan diwajibkan untuk menggunakan seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Telkom, seragam (bersepatu) kemeja putih dan celana untuk pria atau rok untuk wanita dengan bahan biru dongker atau hitam dan tidak diizinkan untuk memakai jeans ketika mengikuti kegiatan praktikum. Pada hari Jumat dan Sabtu, praktikan diperbolehkan mengenakan batik berlengan yang sopan dan rapi.

KELENGKAPAN RAKTIKUM

(6)

iii

2. Setiap praktikan diwajibkan untuk membawa kartu praktikum yang telah dilengkapi dengan foto formal ukuran 3x4 dan distempel oleh asisten Laboratorium Pengembangan Produk.

3. Jika praktikan tidak membawa kartu praktikum yang telah dipersyaratkan sebelumnya, maka praktikan akan diberikan kesempatan untuk membawa kembali kartu praktikum untuk tetap mengikuti praktikum modul yang bersangkutan dengan sanksi keterlambatan yang berlaku.

4. Untuk praktikan putra dilarang berambut panjang, tidak melebihi telinga, alis, dan kerah baju.

1. Praktikum susulan hanya akan diselenggarakan 1 kali untuk modul tertentu dengan kondisi yang memungkinkan.

2. Tidak ada praktikum susulan untuk praktikum modul 0 dan 7.

3. Praktikum susulan hanya akan diberikan pada praktikan dengan alasan yang dapat diterima yang dibuktikan dengan surat izin seperti yang tertera pada peraturan yang ada.

1. Praktikan wajib mengikuti semua rangkaian modul praktikum.

2. Praktikan wajib mengerjakan tugas selama praktikum sesuai dengan instruksi yang diberikan Asisten.

3. Praktikan wajib mematuhi semua Tata Tertib yang telah disebutkan sebelumnya.

1. Akan ada Progress Report di setiap modul dan akan ada Final Report pada modul 7. 2. Aturan pengerjaan Progress Report dan Final Report akan diberitahukan pada akhir

kegiatan praktikum.

3. Waktu pengumpulan laporan akan diberitahukan pada saat praktikum.

4. Keterlambatan pengiriman laporan akan mendapatkan konsekuensi sebagai berikut: a. Terlambat < 15 menit, nilai laporan dikurangi 5%.

b. Terlambat 15-30 menit, nilai laporan dikurangi 10%. c. Terlambat 31-60 menit, nilai laporan dikurangi 15%.

PRAKTIKUM SUSULAN

PRAKTIKAN

(7)

iv

d. Terlambat 61-120 menit, nilai laporan dikurangi 30%. e. Terlambat > 120 menit, nilai laporan dikurangi 50%.

5. Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib Praktikum 2017/2018 Pengembangan Produk akan ditetapkan kemudian melalui rapat koordinasi Asisten.

MODUL TEMPAT TES

AWAL PRAKTIKUM TES AKHIR / JURNAL PROGRESS REPORT 0 - - - - 100% 1 - - - - 100% 1 Lab. P-Dev 10% 50% 10% 30% 2 Lab. P-Dev 10% 50% 10% 30% 3 Lab. P-Dev 10% 50% 10% 30% 4 Lab. P-Dev 10% 50% 10% 30% 5 Lab. P-Dev 10% 50% 10% 30% 6 Lab. P-Dev 10% 50% 10% 30%

PROPORSI NILAI

(8)
(9)

1 MODUL 1

IDENTIFIKASI PELUANG PENGEMBANGAN PRODUK, KEBUTUHAN KONSUMEN DAN SPESIFIKASI PRODUK

Identifying Customer Need Mission Statement Establishing Target Specification Generate Product Concept Select Product Concept (s) Test Product Concept (s) Set Final Specifications Final Specifications Plan Downstream Development Development Plan TUJUAN PRAKTIKUM

1. Praktikan memahami cara mengindetifikasi peluang pengembangan produk.

2. Praktikan memahami cara mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan melakukan pengumpulan data, menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan, mengorganisasikan kebutuhan pelanggan menjadi hierarki dan mengukur tingkat kepentingan.

3. Praktikan mampu membuat spesifikasi berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan.

4. Praktikan mampu menggunakan matriks House of Quality (HOQ) dalam metode Quality Function Deployment (QFD) untuk menganalisis kebutuhan pelanggan dan spesifikasi.

SYARAT KELENGKAPAN PRAKTIKUM 1. Kartu praktikum

2. Lembar peninjauan produk ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Personal Computer (PC) 2. Microsoft Office Excel 3. Alat tulis

4. Lembar mission statement 5. Lembar hasil kuesioner 6. Referensi

(10)

2 MATERI PRA-PRAKTIKUM

1. Identifying Customer Needs1 2. Metode Pengumpulan Data2 3. Dimensi Kualitas Produk3 4. Spesifikasi Produk2

5. Quality Function Deployment (QFD) dan House of Quality (HOQ)4, 5

6. Klasifikasi Kebutuhan Pelanggan dan Matrix Klein Grid4 LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM

I. OVERVIEW MODUL

Pada modul ini, praktikan akan mempraktikkan cara mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, membuat spesifikasi produk dan membuat HOQ. Tahap awal pada praktikum ini adalah Planning. Pada tahap ini, langkah awal yang akan dilaksanakan adalah mendefinisikan produk, target market dan beberapa aspek lainnya. Praktikan akan mengidentifikasi peluang pengembangan produk yang ada atau produk yang akan praktikan ciptakan.

Tahap kedua adalah Concept Development. Untuk mengembangkan konsep yang ada, praktikan harus menggunakan data yang valid. Data yang didapatkan akan dianalisis dan akan menjadi sumber untuk melihat kebutuhan pelanggan yang sebenarnya, sehingga produk yang diciptakan diharapkan dapat memecahkan masalah yang sebenarnya. Setelah tahap awal dan tahap kedua sudah dilaksanakan tahap selanjutnya adalah membuat spesifikasi produk. Kemudian menggunakan HOQ untuk membantu menganalisis need

statement secara lebih komprehensif.

II. LANGKAH PRAKTIKUM

II.1. Identifikasi Peluang Pengembangan Produk

Identifikasi Peluang Pengembangan Produk dilakukan dengan membuat mission statement pada halaman di Microsoft Excel yang telah disediakan. Tentukan dan isi

(11)

3 II.2. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

II.2.1 Mengumpulkan Data dari Pelanggan

Mengumpulkan data kebutuhan pelanggan dengan menggunakan beberapa metode seperti:

a. Observasi

Melakukan pengamatan pada produk dan mengidentifikasi kekurangan atau permasalahan pada desain eksisting produk. Mengamati bagaimana pelanggan menggunakan sebuah produk atau melakukan aktivitas yang akan didukung oleh produk yang sedang dikembangkan. Dapat dilakukan dengan mengobservasi pada lingkungan sehingga bisa mengetahui penggunaan yang sebenarnya dan juga mengobservasi pada penggunaan yang bukan fungsi produk sebenarnya.

Product Description Material Handling Equipment yang digunakan untuk memindahkan barang yang berat

Benefit Proposition Material Handling Equipment dapat dilipat dan memiliki bobot yang ringan sehingga mudah dibawa

dan disimpan

Dibuat dari material yang ramah lingkungan Produk diliris pada kuartal akhir 2017 Biaya produksi 40% dari harga jual Mendapatkan market share sebesar 10%

Primary Market Penggunaan di kantor dan gudang kecil

Secondary Market Penggunaan di UKM dan rumah tangga Pengoperasian Secara manual

Kapasitas angkut terbatas pada luas dan kekuatan struktur Material Handling Equipment Bobot keseluruhan

Pengguna

Distributor dan reseller Divisi produksi Divisi marketing Produk desainer Divisi legal Stakeholder Mission Statement

Key Business Goal

(12)

4 b. Focus Group Discussion (FGD)

Kumpulkan informasi dan data akan produk berdasarkan pendapat dan pengamatan anggota diskusi dan pelanggan pada lembar kerja yang tersedia. Isikan identitas anggota grup diskusi beserta dengan usulan perbaikan desain beserta alasan yang disampaikan. Permasalahan yang telah teridentifikasi kemudian disusun menjadi need statement.

c. Wawancara

Metode ini meminta pelanggan atau pengguna produk untuk menyampaikan pendapatnya secara langsung dengan menanyakan beberapa pertanyaan. Dilakukan dengan mendiskusikan kebutuhan dengan pelanggan. Isikan lembar kerja dengan pertanyaan dan tanggapan yang diberikan beserta dengan need statement dari tanggapan pelanggan tersebut.

Nama : Ardian

Nim : 1201140892

Need Statement

Mekanisme pelipatan

handle dan roda

dipisah

Mekanisme produk yang komplek dapat menyebabkan produk cepat rusak

Produk dapat membawa barang dengan volume tinggi

Usulan Alasan

Seharusnya roda berukuran lebih besar

Karena akan menimbulkan getaran yang minim

Produk memiliki getaran yang minim

Paku keling diganti

dengan mur standar Agar lebih mudah untuk diperbaiki jika rusak

Produk mudah diperbaiki Ukuran platform

diperbesar

Kurang stabil ketika membawa barang yang besar dan berat

Produk memiliki ukuran platform yang

sesuai Diberikan tempat

mengaitkan tali pengikat

Butuh tali pengikat untuk menstabilkan barang bawaan pada troli

Produk stabil ketika digunakan Mengubah permukaan

bawah platform agar mudah digenggam

Permukaan bawah platform tidak nyaman digenggam ketika akan mengangkat troli

Platform produk dapat digenggam dengan nyaman Produk Eksisting: Handtruck Platform / Trolley

(13)

5

II.2.2 Interpretasi Data Mentah Menjadi Data Kebutuhan Pelanggan

Data mentah yang telah dikumpulkan berupa kebutuhan pelanggan dinyatakan dalam pernyataan tertulis (customer statement) kemudian diterjemahkan menjadi need

statement. Need statement adalah pernyataan kebutuhan pelanggan secara tertulis yang telah diinterpretasikan Berikut adalah petunjuk untuk membuat need statement yang benar:

1. Menyatakan kebutuhan sebagai “apa” yang harus dilakukan oleh suatu produk, bukan “bagaimana” produk itu berfungsi.

2. Menyatakan kebutuhan spesifik sesuai dengan pernyataan konsumen. 3. Menggunakan kalimat positif, bukan negatif.

4. Menyatakan kebutuhan sebagai atribut sebuah produk. 5. Menghindari kata “harus” dan “sebaiknya”.

Contoh Hasil Observasi

Nama Pelanggan : Faiz Interviewer : Ardian

Alamat : Bandung Tanggal : 21/08/2017

Telepon : 081234xxxx

Pertanyaan Customer Statement

Kesulitan apa yang dirasakan pada penggunaan produk ini ? Menurut anda perlukah fitur

pelipatan pada produk ini ? Fitur apa yang anda harapkan

pada produk ini ?

Roda depan tidak dapat berbelok dengan mudah, sehingga menyulitkan manuver Ya, karena memudahkan untuk disimpan

Faktor apa yang menjadi pertimbangan utama anda pada

produk ini ?

Kemudahan manuver dan kapasitas beban yang diangkut

Tidak, karena troli sulit dijalankan saat beban berat karena roda kecil Dapatkah produk ini memenuhi

keinginan anda ?

Mekanisme pelipatan terpisah dengan roda agar memudahkan saat membawa

(14)

6 Contoh Hasil dari FGD

Contoh Hasil Wawancara

II.2.3 Mengorganisasi Kebutuhan Berdasarkan Hierarki

Membuat hierarki kebutuhan yang dibagi sesuai dengan dimensi kualitas produk dari

primary, secondary dan dimensi produk.

Nama Pelanggan : Faiz Interviewer : Ardian Alamat : Bandung Tanggal : 21/08/2017 Telepon : 081234xxxx

Need Statement

Pertanyaan Customer Statement

Kesulitan apa yang dirasakan pada penggunaan produk ini ? Menurut anda perlukah fitur

pelipatan pada produk ini ? Fitur apa yang anda harapkan

pada produk ini ?

Roda depan tidak dapat berbelok dengan mudah, sehingga menyulitkan manuver Ya, karena memudahkan untuk disimpan

Faktor apa yang menjadi pertimbangan utama anda pada

produk ini ?

Kemudahan manuver dan kapasitas beban yang diangkut

Tidak, karena troli sulit dijalankan saat beban berat karena roda kecil Dapatkah produk ini memenuhi

keinginan anda ?

Produk mudah disimpan Produk dapat membaa muatan bervolume

tinggi

Produk memiliki ukuran roda yang ideal Produk dapat bermanuver dengan mudah

Produk mampu membawa beban berat

Ketinggian handle produk dapat disesuaikan Mekanisme pelipatan terpisah dengan

roda agar memudahkan saat membawa barang yang besar

(15)

7

II.2.4 Menetukan tingkat kepentingan kebutuhan pelanggan

Setelah melakukan pengelompokkan kembali need statement, maka dilakukan penentuan tingkat kepentingan kebutuhan pelanggan. Tingkat kepentingan perlu diketahui untuk menentukan prioritas pemenuhan kebutuhan pelanggan. Pendekatan untuk menentukan tingkat kepentingan dan kepuasan relatif setiap kebutuhan adalah dengan kesepakatan bersama yang dilakukan oleh tim pengembang atau dengan melakukan survei ke pelanggan. Format pengukuran tingkat kepentingan dan kepuasannya dapat dilakukan dengan melakukan salah satu dari metode berikut:

• Web based survey • Multivoting • Etc.

(16)

8

Teknik-teknik untuk mengukur kebutuhan pelanggan

Dalam pengumpulan pernyataan pelanggan, responden dapat diminta untuk melakukan perintah-perintah tertentu seperti mengurutkan, menilai, memilah, dan memilih beberapa opsi dalam pertanyaan

Berikut adalah contoh kuesioner atau survei yang dihasilkan dari kebutuhan pelanggan yang telah didapatkan:

.

1 2 3 4 1 2 3 4

Produk mampu mengangkut beban berat Produk dapat membawa muatan bervolume tinggi

Produk mudah disimpan Produk memiliki sistem pengunci muatan Platform produk dapat digenggam dengan nyaman

Produk dapat bermanuver dengan mudah Produk memiliki ukuran platform yang sesuai Ketinggian handle produk dapat disesuaikan Kemiringan handle produk dapat diatur Produk memiliki ukuran roda yang ideal

Produk menggunakan pengikat yang mudah dibuka Variabel

Tingkat

Kepentingan Kepuasan

A. Performance (Kualitas/Fungsi Utama Produk)

G. Serviceability (Kemampuan Produk Untuk Diperbaiki) B. Features (Pelengkap Fungsi Utama/Dasar Produk)

C. Conformance (Kemampuan Produk Mencapai Spesifikasi yang Ditawarkan)

D. Reliability (Keandalan Produk/Kemungkinan Kecil Produk Untuk Tidak Berfungsi/Rusak) E. Durability (Ketahanan Produk/Kemampuan Produk Untuk Dapat Terus Berfungsi) F. Aesthetics (Tampilan Visual Produk)

(17)

9 Category Scales

Contoh pemilihan kata dalam pertanyaan yang digunakan dalam skala kategori.

Likert Scale

Pengukuran dari variabel yang di desain untuk memperbolehkan responden untuk menilai seberapa kuat keputusan mereka dengan menggunakan pilihan seperti setuju/tidak setuju dan memiliki range dari yang sangat positif hingga yang sangat negatif.

(18)

10 Reverse Coding

Metode yang digunakan untuk memastikan nilai dari pengukuran skala menuju ke arah yang sama (penggunaan pertanyaan positif dan negatif, tidak menunjukkan hasil yang berbeda).

Composite Scales

Sebuah cara untuk menyatakan susunan pertanyaan yang tersembunyi dengan menjumlahkan atau merata-ratakan reaksi responden terhadap beberapa pertanyaan. Semantic Differential

Pengukuran skala sikap responden terhadap pertanyaan yang terdiri dari 7 tingkat poin dan menggunakan kata sifat dan keterangan yang memiliki 2 sisi yang saling bertolak belakang.

(19)

11 Numerical Scales

Metode pengukuran yang mirip dengan metode semantic differential, akan tetapi menggunakan angka dan bukan deskripsi verbal sebagai skalanya.

*Untuk memahami lebih lanjut contoh-contoh metode mengukur tingkat sikap konsumen, dapat dilihat pada Chapter 14: Attitude Measurement, Business Research

Methods4

III. SPESIFIKASI PRODUK

Spesifikasi Produk merupakan serangkaian spesifikasi yang mengungkapkan detail-detail yang tepat dan terukur mengenai apa yang harus dilakukan produk. Spesifikasi produk tidak memberikan informasi bagaimana memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi menampilkan pernyataan mengenai apa yang harus dilakukan dalam upaya memuaskan kebutuhan pelanggan. Spesifikasi terdiri dari metric and value (tabel need, metric, value, unit).

(20)

12 IV. HOQ (HOUSE OF QUALITY)

Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ) adalah tahapan atau iterasi pertama dalam penerapan metodologi Quality Function Deployment (QFD). HOQ bisa membantu analisis terhadap need statement secara lebih komprehensif. Berikut ini bagan

House of Quality (HOQ):

A= Customer Requirements D= Inter-Relationships B= Planning Matrix E= Technical Corelations C= Technical Responses F= Target Matrix

Hasil dari rekap need statement akan dimasukkan ke dalam bagan A HOQ dan hasil dari rekap metrik akan dimasukkan ke dalam bagan C HOQ.

IV.1 LANGKAH MEMBUAT MATRIKS

Dari hasil kuesioner atau survei yang dihasilkan, selanjutnya adalah melakukan rekapitulasi data sesuai dengan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan. Berikut adalah tabel yang digunakan untuk melakukan rekapitulasi hasil kuesioner:

Jumlah responden yang ikut berpatisipasi dalam kuesioner berjumlah 30 responden dengan “Vn” merupakan jumlah need statement yang ada pada kuesioner. Setelah pengisian rekapitulasi dilakukan selanjutnya yaitu menghitung WAP (Weight Average

Performance). V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13 1 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 30 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 34 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 32 4 4 4 2 2 4 2 3 4 1 3 2 31 5 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 34

(21)

13

WAP (Weight Average Performance) berfungsi untuk mengetahui bobot kepentingan dan kepuasan pelanggan. Perhitungan performance weighted dihitung dengan mengkalikan bobot nilai yang diberikan responden dengan jumlah nilai pada setiap need

statement. Lalu untuk melanjutkan ke tahap WAP yaitu dengan membagi nilai performance weighted dengan jumlah responden yang ada.

*Langkah ini berlaku untuk menghitung nilai performansi tingkat kepentingan dan kepuasan.

IV.2 MATRIKS KLEIN GRID

Langkah pertama adalah memasukkan nilai performansi kepentingan dan kepuasan pada lembar kerja Matriks Klein Grid, kemudian rata-ratakan nilai performansi kepuasan untuk mendapatkan Garis Tengah Sumbu (x) dan rata-ratakan nilai performansi kepentingan untuk mendapatkan Garis Tengah Sumbu (y).

Setelah memasukan nilai performansi kepentingan dan kepuasan, maka pada lembar kerja Gambar Matrik Klein Grid akan muncul Gambar Matriks Klein Grid berdasarkan data yang diinputkan pada sheet sebelumnya. Lalu lihat letak setiap variabel pada kuadran matriks

Nilai V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13 1 0 0 2 0 0 0 0 0 3 1 0 2 0 3 11 10 2 4 2 4 8 15 7 3 8 14 10 15 18 15 17 15 15 11 16 4 22 13 7 5 10 11 11 11 4 3 7 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 0 0 Jumlah Responden yang Menjawab

PERHITUNGAN WAP TINGKAT KEPENTINGAN

TOTAL Nilai V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13 1 0 0 2 0 0 0 0 0 3 1 0 2 0 6 22 20 4 8 4 8 16 30 14 3 24 42 30 45 54 45 51 45 45 33 48 4 88 52 28 20 40 44 44 44 16 12 28 112 100 82 85 98 97 99 97 80 76 90 0 0 Performance Weighted (Jumlah x Bobot) TOTAL V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13 3.73 3.33 2.73 2.83 3.27 3.23 3.30 3.23 2.67 2.53 3.00

Performance Weighted / Jumlah responden

V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13

2.20 2.43 3.20 3.17 3.37 3.23 3.33 3.30 3.20 2.83 3.17 0.00 0.00

3.04 Garis Tengah (X) :

NILAI PERFORMANSI KEPUASAN / TOTAL RESPONDEN

V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13

3.73 3.33 2.73 2.83 3.27 3.23 3.30 3.23 2.67 2.53 3.00 0.00 0.00

3.08 Garis Tengah (Y) :

(22)

14

Masukkan variabel-variabel ke dalam tabel klasifikasi kebutuhan pelanggan sesuai dengan letak variabel tersebut berada di Gambar Matrik Klein Grid.

IV.3 Langkah Membuat Matrik Perencanaan

1. Membuat spesifikasi dari need statement yang sudah ada dengan memberikan metrik kepada need statement tersebut.

(23)

15

2. Membuat Metrik menjadi lebih spesifik dengan memberikan Value dan Unit.

3. Membuat Matriks Perencanaan

Berikut merupakan cara untuk mengisi matriks perencaan :

a. Need statement didapatkan dari hasil pengerjaan modul 1 bagian 1.

b. Matriks Klein Grid diisikan dengan klasifikasi kebutuhan masing-masing need statement.

Expected High Impact Low Impact Hidden

v1 v5 v10 v3 v2 v6 v4 v7 v9 v8 v11 V ar ia b e l

(24)

16

c. Customer satisfaction performance berisikan nilai WAP kepuasan konsumen.

d. Importance to customer berisikan nilai WAP kepentingan konsumen. e. Goal : rata-rata dari customer satisfaction performance dan importance to

customer.

f. Improvement Ratio : goal / Customer satisfaction performance. g. Sales Point :

• Jika hasil matriks klein grid menunjukkan low impact (LIM), maka diisikan nilai 1 (metrik terpenuhi, namun tidak ada value added penjualan produk)

• Jika hasil matriks klein grid menunjukkan expected (EXP), maka diisikan nilai 1,2 (metrik terpenuhi, namun value added penjualan produk tidak signifikan)

• Jika hasil matriks klein grid menunjukkan high impact (HIM), maka diisikan nilai 1,5 (metrik terpenuhi, value added penjualan produk signifikan)

• Jika hasil matriks klein grid menunjukkan hidden (HID), maka diisikan nilai 1, 1.2, atau 1.5 bergantung pada definisi dari need statement itu sendiri dan bagaimana dampak yang diberikan jika need statement itu terpenuhi oleh produk. Penilaian ini ditentukan sendiri oleh tim pengembangan produk.

h. Raw Weight : Important x Improvement Ratio x Sales Point i. Normalized Raw Weight : Raw Weight / Total Raw Weight 4. Tabel satuan dan tingkat kesulitan:

• Menentukan Direction of Goodness pada setiap metrik yang ada, MTB diisikan bagi metrik yang semakin dipenuhi semakin baik, TB bagi nilai metrik yang tepat, LTB bagi nilai metrik yang semakin rendah semakin baik. • Mencantumkan satuan yang sesuai bagi metrik yang ada.

• Tingkat kesulitan diisi dengan tingkatan 1-4 berdasarkan penilaian dari anggota kelompok. Tingkat kesulitan menilai kemungkinan suatu metrik untuk diwujudkan pada produk yang akan dibuat.

(25)

17

IV.4 Langkah-Langkah Pengisian House of Quality (HOQ): 1. Mengisikan Bagan A HOQ dengan

data kebutuhan pelanggan/need

statement.

2. Mengisikan Bagan B HOQ dengan data dari matriks perencanaan yang telah dibuat. 2,37 3,73 3,05 1,29 1,20 5,77 0,13 2,43 3,33 2,88 1,18 1,20 4,74 0,10 3,20 2,73 2,97 0,93 1,50 3,80 0,08 C u sto m er s a ti sfa cti o n p er fo m a n ce N o rm a li ze d r a w w ei g h t Im p o rta n ce to c u sto m er s G o a l Im p ro v em en t ra ti o S a le s p o in t R a w w ei g h t Direction of Goodness

Produk mampu membawa beban berat Produk dapat membawa barang dengan volume tinggi

Produk mudah disimpan Produk stabil ketika digunakan Platform produk dapat digenggam dengan nyaman

1 2 3 4 5 Metric Needs Statement

(26)

18

3. Mengisikan Bagan C HOQ dengan metrik dan direction of goodness.

4. Mengisikan Bagan D HOQ

Direction of Goodness MTB TB TB LTB LTB K apa si ta s be ba n m ak si m um P anj ang pl at for m Le ba r pl at for m B ob ot pr od uk Jum la h int er ak si k on sum en de nga n pr od uk 1 2 3 4 5 Metric Needs Statement

Nilai keterkaitan antar metrik dengan need

statement:

0= tidak berhubungan sama sekali

1 = berhubungan tapi sangat sedikit sekali 3 = cukup berhubungan

9 = sangat berhubungan

Nilai kontribusi:

nilai perkalian atara nilai keterkaitan dengan Normalized raw weight

(27)

19

5. Mengisikan Bagan E HOQ dengan simbol keterkaitan antar metrik.

6. Mengisikan Bagan F HOQ

• Isi kolom satuan dengan satuan untuk setiap metrik.

• Kolom target/value diisikan dengan nilai ukuran tiap metrik.

• Kolom kontribusi diisi dengan jumlah total nilai kontribusi pada bagan D permetrik.

• Normalisasi kontribusi dilakukan untuk menentukan tingkat komposisi setiap kontribusi dari keseluruhan kontribusi metrik (kontribusi / total kontribusi).

• Rangking mengurutkan tingkat nilai normalisasi kontribusi.

MTB TB TB LTB LTB LTB TB TB LTB TB TB TB TB TB LTB K apa si ta s be ba n m ak si m um P anj ang pl at for m Le ba r pl at for m B obot pr oduk Jum la h int er ak si k ons um en de nga n pr oduk vol um e pr oduk a khi r si st em pe ngun ci m ua ta n Ti ngg i pl at for m D ia m et er put ar pr oduk P anj ang aw al ha ndl e P anj ang ak hi r ha ndl e ke m ir inga n ak hi r ha dl e D ia m et er r oda Le ba r ta pa k roda D ur as i m em buk a pe ngi ka t pr oduk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 √ √ √ √ √ √ √ √ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √√ √ Satuan kg cm cm Target / Value 200 - 250 50-100 30-60 Kontribusi 1.48311 4.272298 4.272298 Normalisasi Kontribusi 0.04785 0.13784 0.13784 Ranking 11 1 1

(28)

20 TRIVIA

BioLite HomeStove & CampStove mampu mengolah bahan bakar yang banyak tersedia seperti ranting kayu dan mampu menghasilkan pembakaran yang bersih serta efisien. Kompor ini tidak mengeluarkan asap pembakaran seperti kompor pada umumnya. Menariknya, kompor BioLite juga mampu mengubah energi yang dihasilkan dari pembakaran menjadi energi listrik. Dengan dilengkapi dengan konektor USB, kompor BioLite Homestove & CampStove dapat digunakan juga untuk men-charge kembali baterai pada handphone atau smartphone.

(29)

21 DAFTAR PUSTAKA

[1] Ulrich, K.T. dan Eppinger S.D. (2012). Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.

[2] Zikmund, W., Babin, B., Carr, J. dan Griffin, M. (2013). Business Research Methods (ninth ed.). Oklahoma: South-Western, Cengage Learning.

[3] Kotler, P. dan Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran (edisi 13). Jakarta: Erlangga.

[4] Cohen, L. (1995). Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You. Reading: Addison-Wesley Publishing Company.

[5] Day, Ronald G. (1993). Quality Function Deployment: Linking a Company with Its Customers. Milwaukee: ASQC Quality Press.

(30)
(31)

22 MODUL 2

CONCEPT GENERATION DAN CONCEPT SELECTION

Production Ramp-Up Testing and Refinement Detail Design System-Level Design Concept Development Planning Identifying Customer Need Mission

Statement EstablishingTarget Specification Generate Product Concept Select Product Concept (s) Test Product Concept (s) Set Final Specifications Final Specifications Plan Downstream Development Development Plan TUJUAN PRAKTIKUM

1. Praktikan dapat menghasilkan ide konsep dari spesifikasi produk, kebutuhan pelanggan dan mission statement yang telah disediakan secara sistematis.

2. Praktikan dapat mengevaluasi konsep-konsep produk yang ada berdasarkan kebutuhan konsumen (customer needs) dan kriteria lain.

3. Praktikan dapat membandingkan kelebihan dan kelemahan relatif dari beberapa konsep produk.

4. Praktikan dapat memilih sebuah konsep produk dari ebberapa konsep produk untuk pengkajian, pengujian dan pengembangan lebih lanjut.

SYARAT KELENGKAPAN PRAKTIKUM 1. Kartu Praktikum

2. Need Statement (klasifikasinya) 3. Matriks Perencanaan (Modul 1)

ALAT PENUNJANG PRAKTIKUM 1. Komputer

2. Microsoft Office 3. Kertas dan alat tulis 4. Data penelitian 5. Referensi

(32)

23 MATERI PRA-PRAKTIKUM 1. Concept Generation 2. Decision Matrices 3. Concept Screening 4. Concept Scoring

LANGKAH – LANGKAH PRAKTIKUM 1. OVERVIEW MODUL

A. Concept Generation

Konsep produk adalah gambaran dari teknologi, prinsip kerja dan bentuk geometris produk (Ulrich K. T., 2015). Proses memunculkan konsep dimulai dengan input kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target dan akan menghasilkan output yaitu konsep-konsep produk di mana akan diseleksi pada proses seleks konsep. Salah satu metode untuk concept generation adalah ‘The five-step method’.

B. Concept Selection

Concept Selection (pemilihan konsep) adalah sebuah proses untuk mengevaluasi

konsep berdasarkan kebutuhan konsumen (customer needs) dan kriteria lain, membandingkan kelebihan dan kelemahan relatif dari sebuah konsep, memilih satu atau lebih dari konsep produk untuk pengkajian, pengujian dan pengembangan lebih lanjut (Ulrich, 2003). Dalam praktikum, metode Concept Selection yang dipakai adalah metode Decision Matrices (matriks keputusan). Metode ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap Concept Screening (penyaringan konsep) dan Concept

Scoring (penilaian konsep). a. Concept Screening

Penyaringan konsep bertujuan untuk merampingkan jumlah konsep secara cepat dan selanjutnya mengembangkannya menjadi konsep yang lebih baik untuk dievaluasi pada tahap penilaian konsep (Ulrich, 2012).

b. Concept Scoring

Penilaian konsep adalah tahap lanjutan dari penyaringan konsep. Penilaian konsep bertujuan untuk memilih beberapa konsep menjadi konsep akhir (konsep terpilih).

(33)

24 2. LANGKAH PRAKTIKUM

A. Concept Generation

a) Tahap pertama dari konsep generation adalah mengkalrifikasi masalah sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan spesifikasi produk yang telah ditentukan pada modul sebelumnya. Kebutuhan pelanggan dari need statement terkait permasalahan fungus dan fitur dari produk yang dijadikan sebagai objek pengembangan produk.

Kebutuhan Pelanggan

1. Produk mudah disimpan

2. Produk dapat membawa barang dengan volume tinggi 3. Produk dapat bermanuver dengan mudah

4. Produk mampu membawa beban berat 5. Produk memiliki ukuran roda yang ideal 6. Ketinggian handle produk dapat disesuaikan 7. Platform produk dapat digenggam dengan nyaman 8. Kemiringan handle produk dapat diatur

9. Produk stabil ketika digunakan 10. Produk mudah diperbaiki

11. Produk memiliki ukuran platform yang sesuai`

(34)

25

Isi kembal matrik dan value sesuai spesifikasi yang telah dicari pada modul sebelumnya. Fungsi spesifikasi ini adalah bagaimana kita membuat konsep produk sesuai dengan target spesifikasi yang telah ditentukan.

Membuat Function Diagram dari kebutuhan produk trolley yang digambarkan kedalam “black box” diagram. “Black Box” menggambarkan keseluruhan fungsi produk. Kemudian melakukan dekomposisi, yang gunanya untuk mendetailkan perancangan kedalam fungsi-fungsi.

"Black Box"

Trolley

memindahkan Produk

benda User mendorong trolley User dapat menyimpan produk

(35)

26

Memunculkan beberapa konsep produk dapat dilakukan dari pencarian internal dan eksternal. Untuk mengumpulkan infomasi terkait pencarian eksternal dapat menggunakan beberapa cara yaitu,

Lead user Patent Benchmarking Expert Published literatures

Dekomposisi

Membawa barang dengan volume tinggi

User mendorong trolley

Membawa beban berat

Mekanisme "Saving Space"

Produk memindahkan

benda

User menyimpan produk

Menyesuaikan ketinggian handle

Mudah diperbaiki Produk stabil ketika digunakan Menyesuaikan kemiringan handle Platform dapat nyaman digenggam Dapat bermanuver dengan mudah

(36)

27

Sedangkan untuk pencarian internal dapat menggunakan 4 pedoman yang berguna dalam melakukan brainstorming baik individu maupun kelompok, seperti:

Suspend judgements

Generate a lot of ideas

Welcome ideas that may seem infeasible

Use graphical and physical media

Ukuran platform biasa

Trolley memiliki 4 roda yangmana keempat rodanya

dapat berputar 360 derajat Platform polos Diameter roda 2 inchi

Ketinggian handle dua yang dapat di rubah dalam

beberapa tindakan

Ukuran platform dapat ditambah (di tarik)

Trolley memiliki 3 roda yangmana keempat rodanya

dapat berputar 360 derajat Platform bertulang Diameter roda 3 inchi

Ketinggian handle dua yang dapat di rubah dalam satu

tindakan

Function

GENERATE IDEAS

Membawa barang dengan volume tinggi

Dapat bermanuver dengan

mudah Membawa beban berat Dapat berjalan dengan baik

Menyesuaikan ketinggian Handle ide

Option 1

(37)

28

b) Membuat eksplorasi sistematis menggunakan konsep kombinasi tabel. Hasil eksplorasi secara sistematis tersebut akan menghasilkan beberapa konsep produk yang akan dikembangkan lebih lanjut. Salah satu contoh eksploitasi sistematis dengan kombinasi konsep adalah :

Ukuran platform biasa

Trolley memiliki 4 roda yangmana keempat rodanya

dapat berputar 360 derajat Platform polos Diameter roda 2 inchi

Ketinggian handle dua yang dapat di rubah dalam

beberapa tindakan

Ukuran platform dapat ditambah (di tarik)

Trolley memiliki 3 roda yangmana keempat rodanya

dapat berputar 360 derajat Platform bertulang Diameter roda 3 inchi

Ketinggian handle dua yang dapat di rubah dalam satu

tindakan Menyesuaikan ketinggian

Handle Membawa beban berat Dapat berjalan dengan baik

COMBINATION TABLE

FUNCTION O P T I O N Concept Option 1 Option 2

Membawa barang dengan volume tinggi

Dapat bermanuver dengan mudah

(38)

29

c) Meringkas semua kombinasi tabel yang telah dibuat dan membuat sketsa 2D untuk masing-masing konsep.

B. Concept Selection

a) Konsep Screening Matrix

1. Input konsep-konsep yang telah dibuat pada tabel kombinasi di Concept Generation

Ide Function

Membawa barang dengan volume tinggi

Dapat bermanuver dengan mudah

Membawa beban berat

Konsep 1 Konsep 2

(39)

30

2. Menentukan selection criteria yang didapat dari Customer Needs dan Stakeholder Needs; pada customer need jika ditemukan dua atau lebih

kebutuhan yang sama maka akan dijadikan dalam warna yang sama.

Stakeholder need merupakan kebutuhan para stakeholder ketika

melakukan proses produksi.

3. Melakukan penyaringan terhadap konsep-konsep yang telah digambarkan

sebelumnya; memberikan tanda -,0,+ pada setiap kriteria seleksi untuk setiap konsep.

Penilaian tersebut diberikan dengan membandingkan konsep dengan referensi yang ada pada saat ini. Menghitung jumlah -,0,+ untuk setiap konsep menghitung jumlah net score dan melakukan ranking terhadap produk yang telah dibuat berdasarkan nilai net score yang tertinggi.

Selection Criteria Customer Needs Stakeholder Needs

Kemudahan penggunaan Produk dapat membawa barang dengan volume tinggi Biaya Produksi

Ergonomi Produk stabil ketika digunakan Safety manufacture

mudah di simpan Produk dapat bermanuver dengan mudah

mudah diperbaiki Ketinggian handle dapat disesuaikan

Kesesuaian standar produk Kemiringan handle produk dapat diatur

Kinerja produk Platform produk dapat digenggam dengan nyaman

Biaya Produksi Produk mudah disimpan

Safety manufacture Produk mudah diperbaiki

Produk memiliki ukuran roda yang ideal Produk memiliki ukuran platform yang sesuai Produk mampu membawa beban berat

SELECTION CRITERIA

SELECTION CRITERIA

=

CUSTOMER NEEDS STAKEHOLDER NEEDS

+

(40)

31 Contoh ilustrasi screening konsep (A) :

• Kemudahan penggunaan

Pada konsep A diberi nilai “–“ karena untuk mengangkut beban berat pada trolley lebih kecil dari referensi karena platform yang digunakan tidak menggunakan rangka sebagai penahan beban benda pada trolley

• Ergonomi

Pada konsep A diberi nilai “0” karena memiliki kesamaan fungsi dengan referensi yang ada.

• Mudah untuk disimpan

Pada konsep A diberi nilai “+” karena pada konsep A handle, platform, dan roda mudah dilipat sehingga lebih baik dibandingkan referensi.

• Mudah diperbaiki

Pada konsep produk A diberi nilai “+” karena pengikat yang digunakan trolley pada konsep A menggunakan baut seatpost yang mana lebih mudah dibuka dibandingkan dengan baut yang ada pada produk referensi

• Kesesuaian standar produk

Pada konsep A diberi nilai “0” karena memiliki kesamaan fungsi dengan referensi yang ada.

(41)

32 • Biaya produksi

Pada konsep A diberi nilai “–“ karena konsep A memiliki biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan referensi yang ada karena konsep A memiliki keranjang yang memerlukan biaya tambahan.

• Safety

Konsep A diberi nilai “0” karena memiliki kesamaan fungsi dengan referensi yang ada.

(42)

33

b) Concept Scoring Matrix

1.

Menghitung pembobotan untuk setiap kriteria seleksi memasukkan matriks perencanaan yang ada pada modul sebelumnya, menjumlahkan persentase kepentingan need statement terhadap pelanggan.

2. Melakukan rating terhadap konsep produk yang sudah disaring terlebih dahulu berdasarkan relative performance yang ada pada modul. Pada tahap concept scoring ini, yang menjadi konsep referensi adalah konsep C.

Relative Performance Rating

Much worse than reference 1

Worse than reference 2

Same as reference 3

Better than reference 4

Much better than reference 5

Selection Criteria A B C D Reference

Kemudahan penggunaan - + + + 0

Ergonomi 0 + 0 - 0

mudah di simpan + + - 0 0

mudah diperbaiki + 0 + 0 0

Kesesuaian standar produk 0 + + + 0

Kinerja produk - + + 0 0 Biaya Produksi - 0 0 - 0 Safety manufacture 0 0 0 0 0 Sum +'s 2 5 4 2 0 Sum 0's 3 3 3 4 0 Sum -'s 3 0 1 2 0 Net Score -1 5 3 0 0 Rank 4 1 2 3 0

Continue? Combine Yes Yes Combine

(43)

34

Contoh ilustrasi scoring pada konsep B

• Kemudahan penggunaan

Pada konsep B diberi rating “4” (lebih baik dari referensi) karena konsep B memiliki 4 roda dimana keempat roda tersebut dapat bermanuver dengan mudah.

• Ergonomi

Pada konsep B diberikan rating “4” (lebih baik dari referensi) karena produk pada konsep B dapat membawa barang dengan volume tinggi dan handle dapat diatur kemiringannya dibandingkan dengan produk referensi

• Mudah untuk di bawa

Pada konsep B diberikan rating “4” (lebih baik dari referensi) karena pada konsep B produk dapat memanuver dengan mudah, produk memiliki permukaan bawah platform yang nyaman digenggam dan produk memiliki ukuran platform yang sesuai dibandingkan dengan produk referensi.

• Mudah diperbaiki

Pada konsep B diberikan rating “3” (sama dengan referensi) dikarenakan memiliki kesamaan fungsi dengan referensi yang ada.

• Kesesuaian standar produk

Pada konsep B diberi rating “5” (jauh lebih baik dari referensi) dikarenakan konsep B memiliki ukuran roda dan platform yang ideal dari referensi

• Kinerja produk

Pada konsep B diberi rating “3” (sama dengan referensi) karena memiliki kesamaan fungsi dengan referensi.

Kemudahan penggunaan 22,20% 3 0,666141732 3 0,666142 2 0,444094488

Ergonomi 21,65% 4 0,866141732 3 0,649606 3 0,649606299

mudah di simpan 6,46% 4 0,258267717 3 0,193701 3 0,193700787

mudah diperbaiki 7,09% 3 0,212598425 3 0,212598 2 0,141732283

Kesesuaian standar produk 13,78% 5 0,688976378 3 0,413386 2 0,275590551

Kinerja produk 8,82% 3 0,264566929 3 0,264567 4 0,352755906 Biaya Produksi 15,00% 2 0,3 3 0,45 3 0,45 Safety manufacture 5,00% 3 0,15 3 0,15 3 0,15 100,00% Concepts B C A&D Weighted Score Rating

Selection Criteria Weight Weighte

d Score Rating

Weighted Score Rating

(44)

35

• Biaya produksi

Pada konsep B diberikan rating “2” ( lebih buruk dari referensi) karena pada konsep B biaya yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan biaya untuk memproduksi produk referensi

Safety

Pada konsep B diberikan rating “3” (sama dengan referensi) dikarenakan memiliki kesamaan fungsi dengan referensi yang ada.

2. Melakukan perhitungan antara bobot dengan rating pada kolom weighted score (weight x rating)

Kemudahan penggunaan 22,20% 3 0,666141732 3 0,666142 2 0,444094488

Ergonomi 21,65% 4 0,866141732 3 0,649606 3 0,649606299

mudah di simpan 6,46% 4 0,258267717 3 0,193701 3 0,193700787

mudah diperbaiki 7,09% 3 0,212598425 3 0,212598 2 0,141732283

Kesesuaian standar produk 13,78% 5 0,688976378 3 0,413386 2 0,275590551

Kinerja produk 8,82% 3 0,264566929 3 0,264567 4 0,352755906 Biaya Produksi 15,00% 2 0,3 3 0,45 3 0,45 Safety manufacture 5,00% 3 0,15 3 0,15 3 0,15 Total Score Rank Continue? Concepts B C A&D Weighted Score Rating 3,406692913 3 2,657480315

Selection Criteria Weight Weighte

d Score Rating Weighted Score Rating NO YES/DEVELOP NO 3 2 1

(45)

36

3. Jumlahkan keseluruhan dari tiap-tiap konsep, dan pilih satu untuk dikembangkan.

4. Gambar konsep yang akan dikembangkan dalam bentuk 3D

(46)

37 TRIVIA

Fathom One Drone Modular

Tidak hanya didesain untuk dapat menyelam dalam air, drone ini juga mempunyai desain yang sangat modular. Desain modular ini membuatnya lebih portable atau bisa dibawa kemana-mana dengan mudah. Sistem kontrol yang digunakan oleh drone ini adalah berbasis wi-fi buoy dan menggunakan remot kontrol khusus. Fathom One Drone Modular juga bisa membagikan pengalaman yang didapatkan kepada sahabat Anda melalui aplikasi fathom-one yang tersedia. Dengan berbagai teknologi yang tersedia, drone ini dapat melakukan berbagai hal seperti kamera HD 1080 yang berkualitas, lampu LED yang dapat memberikan cahaya apabila berada di area dalam ataupun menyelam pada malam hari. Saat ini drone air tersebut masih melakukan kampanye di kickstarter dan telah mendapat pendanaan hingga lebih dari $135.000.

(47)

38 DAFTAR PUSTAKA

1. Ulrich, K. T., & Eppinger, S. D. (2012). Product Design and Development Fifth Edition. Singapore: McGraw-Hill Companies, Inc.

(48)
(49)

39 MODUL 3 PRODUCT ARCHITECTURE Production Ramp-Up Testing and Refinement Detail Design System-Level Design Concept Development Planning TUJUAN PRAKTIKUM

1. Praktikan mampu merancang arsitektur produk dengan membuat skematik produk, melakukan pengelompokan skematik produk, membuat rough geometric layout, dan mengidentifikasi interaksi fundamental dan insidental pada produk yang dirancang. 2. Praktikan mampu memahami konsep arsitektur modular dan arsitektur integral. SYARAT KELENGKAPAN PRAKTIKUM

1. Kartu Praktikum

ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM 1. Komputer 2. Software Excel 3. Microsoft Visio 4. SolidWorks 5. Refere nsi MATERI PRA-PRAKTIKUM 1. Product Architecture LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM 1. OVERVIEW MODUL

Product Architecture adalah penugasan elemen-elemen fungsional dari produk terhadap

kumpulan bangunan fisik (physical building blocks) produk. Tujuan arsitektur produk adalah menguraikan komponen fisik dasar dari produk dan menentukan jenis penghubung/pembatas (interface) yang akan digunakan. Dalam arsitektur produk, produk sendiri memiliki dua jenis elemen yaitu, Elemen fungsioal dan Elemen fisik. Dimana elemen fungsional merupakan Suatu kegiatan operasi dan transformasi secara individual

(50)

40

yang memberikan kontribusi pada kinerja keseluruhan produk dan elemen fisik Part, komponen, sub-assembly yang mendukung fungsi produk.

Elemen fisik produk biasanya diorganisasikan, menjadi beberapa building block utama yang disebut chunks dan kumpulan chunk yang memiliki satu atau beberapa elemen fungsi disebut dengan modular.

Karakter arsitektur produk yang terpenting adalah modularitas. Arsitektur modular memiliki dua ciri seperti berikut :

Chunk melaksanakan atau mengimplementasikan satu atau sedikit elemen fungsional

pada keseluruhan fisiknya.

Interaksi antar chunk dapat dijelaskan dengan baik, dan umumnya penting untuk menjelaskan fungsi – fungsi utama produk.

Kebalikan dari arsitektur modular adalah, arsitektur integral. Arsitektur integral menunjukkan satu atau lebih ciri –ciri berikut ini :

• Elemen-elemen fungsional dari produk di implementasikan dengan menggunakan lebih dari satu chunk.

Satu chunk mengimplentasikan beberapa elemen fungsional

Interaksi antara chunk sulit dijelaskan dan mungkin bersifat incidental (tidak diprediksi sebelumya) terhadap fungsi utama produk.

(51)

41 2. LANGKAH PRAKTIKUM

Studi Kasus :

NAMA : Trolley

Alat yang digunakan untuk memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Produk ini memiliki 4 roda yang dapat berputar 360 derajat dengan diameter masing-masing roda 8 inch, terdapat handle yang dapat disesuaikan (dinaik turunkan), platform bagian bawah yang dapat menampung barang, serta memiliki sistem pengunci berupa tali yang menyatu dengan trolley, pengunci berupa tali didapat dari supplier. Selanjutnya terdapat handle,

platform dan roda dapat dilipat untuk memudahkan mekanisme penyimpanan.

A. Membuat Skema Produk

Skema produk yaitu diagram yang menggambarkan pengetian terhadap elemen-elemen penyusun produk, yakni berupa elemen fisik, komponen kritis dan elemen fungsional Langkah-langkah merancang Use Case Diagram pada Visio:

a. Buka Visio → Pilih Basic Diagram

b. Buat diagram dengan menggunakan Rectangle

c. Gambar skema dan isi keterangan elemen penyusunnya.

Box pada skema produk bisa berupa elemen fungsional, komponen kritis dan

elemen fisik dimana pada elemen fungsional harus menggunakan kalimat kerja contoh : menerima energi. Contoh dari elemen fisik adalah Handling trolley :

(52)

42

d. Berikan sambungan antar elemen dengan menggunakan garis, Ketentuan garis yang digunakan yaitu :

Pada elemen fisik Handling trolley ke elemen fungsional Menerima energi diberikan garis tidak putus-putus karena diantara kedua elemen tersebut terdapat aliran energi yang berasal dari pengguna trolley.

(53)

43 B. Mengelompokkan Elemen pada Skema

Menugaskan setiap elemen yang ada pada skema menjadi chunk. Setiap chunk memiliki satu fungsi. Elemen yang memiliki fungsi yang sama dapat digabungkan dalam satu chunk

a. Dari gambar skema yang telah dibuat, lalu kelompokkan menjadi beberapa bagian. Berikut adalah hasil akhir pembuatan skemamatik produk trolley yang telah dikelompokkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelompokkan skema

Integrasi geometri dan presisi/Geometric Integration and Precision

Pemilihan elemen pada chunk yang sama memudahkan dalam mengontrol hubungan fisik antar elemen.

Pembagian fungsi/Function Sharing

Elemen fungsional yang dikelompokkan dapat mengimplementasikan komponen fisik sebuah produk.

Kemampuan (kapabilitas) pemasok/Capabilities of Vendors

Pengelompokkan elemen yang sesuai dengan kemampuan pemasok yang memiliki kapabilitas proyek pengembangan dan memperoleh hasil terbaik.

Kesamaan desain atau teknologi produk/Similarity of Design or Production Technology

Ketika dua atau lebih elemen fungsional dapat diimplementasikan menggunakan desain atau teknologi produksi yang sama maka akan lebih baik apabila hal tersebut dikelompokkan agar proses produksi lebih ekonomis.

Alokasi perubahan/Localization of Change

Mengantisipasi sejumlah besar perubahan pada beberapa elemen.

Mengakomodasi variasi/Accommodating Variety

Pengelompokkan elemen-elemen yang memiliki value atau nilai bagi pengguna yang memungkinkan perusahaan memvariasikan produk.

Kemungkinan standarisasi/Enabling Standardization

Elemen yang dapat digunakan pada produk lain dapat dikelompokkan pada satu chunk.

Kemudahan perpindahan berbagai jenis penghubung yang ada pada produk/Portability of the Interfaces

(54)

44 Skema Sebelum di Kelompokkan :

ELEMEN SKEMA PRODUK

Mel i pat Roda Mel i pat Handle

Menga tur Pergera kan

Trolley

TALI PENGIKAT RODA TROLLEY

Mena han Beban

Menga ngkut Ma teri al Perpi ndahan Al i ran Material Memperkuat Struktur Menga tur Ketinggian

(55)

45 Skema Sesudah di Kelompokkan :

C. Membuat Susunan Geometris yang masih kasar

Susunan geometris dibuat dalam bentuk gambar, model komputer atau model fisik yang terdiri dari 2 dan 3 dimensi, penyusunan Geometri yang masih berbentuk kotak dapat memberikan beberapa alternatif penyusunan sehingga tidak ada hubungan antara chunk yang paling saling bertentangan.

A. Buka SolidWorks → New → Part

B. Buat Sketch sesuai plane yang di butuhkan

C. Dalam membuat geometris kasar, penempatan chunk harus memenuhi kriteria dalam pengguaan oleh user. Contoh: penempatan handling berada pada bagian atas body dikarenakan handling memudahkan user dalam mengoprasikan

Trolley.

PENGELOMPOKAN ELEMEN SKEMA

Chassis Trolley Platform Trolley Handle Trolley

Mel i pat Roda Mel i pat Handle

Menga tur Pergera kan

Trolley

TALI PENGIKAT RODA TROLLEY

Mena han Beban

Menga ngkut Ma teri al Perpi ndahan Al i ran Material Memperkuat Struktur Menga tur Ketinggian

(56)

46

D. Setelah semua part sudah dibentuk save project yang telah dibuat dalam bentuk .jpg dengan cara, File → Save as, pada kolom save as type ubah ekstensi menjadi .jpeg lalu Save

E. Buka paint dan beri nama sesuai part yang dibentuk, setelah itu pindahkan ke excel dilengkapi dengan alasan menempatkan chunk sesuai kebutuhan anda.

(57)

47

Mengidentifikasi Interaksi Fundamental dan Insidental Terdapat dua kategori interaksi diantara chunks, yaitu:

Interaksi Fundamental

Ada hubungan korespondensi untuk garis-garis pada skema yang menghubungkan chunks yang satu dengan yang lain.

Interaksi Insidental

Penampakan sesuatu dikarenakan adanya pengimplementasianelemen fungsional fisik tertentu atau dikarenakan perubahan geometri dari chunks.

A. Berikut adalah contoh hasil identifikasi Fundamental dan Insidental pada produk trolley.

DIAGRAM INTERAKSI INSIDENTAL

Handling Trolley Pengguna Trolley Getaran NO NO 1 1 FUNDAMENTAL Handle, platform dan roda terlipat untuk mekanisme

penyimpanan

INSIDENTAL

INTERACTION IDENTIFICATION

Getaran yang ditimbukan akibat gerakan pada handle

(58)

48 TRIVIA

Monocart merupakan sebuah produk inovasi troli dengan desain yang sangat baik karena memiliki kemampuan multifungsional (Serbaguna). Monocart dapat beradaptasi menjadi beberapa kereta fungsional sesuai dengan kebuthan pengguna, Struktur rangka dasar Monocart dapat dikombinasikan dan dirubah dengan bentuk yang berbeda dan komponen part dapat dilepas untuk menambah fleksibilitas serta kemampuan beradaptasi nilai produk . pengguna dapat menggunakannya di taman sebagai walker , sebagai keranjang , atau bahkan kereta dorong.

(59)

49 DAFTAR PUSTAKA

(60)
(61)

50 MODUL 4

CONCURRENT ENGINEERING

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Praktikan dapat memahami proses pengembangan produk secara simultan (Concurrent

Engineering).

2. Praktikan dapat memahami penggunaan C-Data dan menganalisisnya untuk melakukan perubahan design pada produk.

LANDASAN TEORI 1. Concurrent Engineering 2. C Data 3. Detail Design PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Tes Awal 2. Penjelasan materi 3. Praktikum 4. Jurnal

ALAT DAN BAHAN 1. Komputer 2. Software Excel 3. Software Solidworks/Etc. 4. Google Sheet 5. Alat Tulis MATERI PRA-PRAKTIKUM - Concurrent Engineering - C-Data - Detail design Planning Concept Development System-Level

Design Detail Design

Testing and Refinement

Production Ramp-Up

(62)

51 OVERVIEW MODUL

Concurrent Engineering adalah pendekatan sistematis terhadap suatu desain produk yang

terintegrasi dan paralel yang berkaitan dengan proses lainnya, termasuk proses manufaktur, pengujian, dan proses pendukung (Hauptman and Hirji, 1996).

Keuntungan Penerapan Concurrent Engineering

Menerapkan Concurrent Engineering dalam proses pengembangan produk akan memberikan efek yang bermanfaat, antara lain :

1. Speed : waktu pengerjaan proyek yang jauh lebih cepat (Ranky 1994). 2. Cost : biaya yang dikeluarkan lebih rendah (Jesus M. de la Garza, 2009).

3. Predictability : akurasi yang tinggi terhadap rencana dan penjadwalan proyek serta anggaran (Thamhain, Hans J, 1994).

4. Quality : Kualitas hasil akhir yang lebih tinggi melalui pengunaan teknologi secara efektif (Willaert et al, 1998).

5. Complexity : Kemampuan dalam melaksanakan sistem/proyek yang lebih tinggi tingkat kesulitannya (Thamhain, Hans J, 1994).

6. Customer Satisfaction : dapat ditingkatkan untuk pengembangan yang lebih mengacu pada kepuasan pengguna (Abdalla 1999).

(63)

52 LANGKAH PRAKTIKUM

1. Tentukan part yang akan dianalisis.

2. Gunakan tabel dalam google sheet untuk pengerjaan C Data secara bersamaan sesuai divisi yang telah diberikan masing-masing.

3. Isilah C Data berdasarkan guide dibawah!

Dalam mengisi C-Data ikuti guide berikut : a) FRI : Isi FRI kalia masing-masing.

b) ID (Identity): Penomoran ID diisikan dengan kode part, diikuti dengan nomor divisi, dan nomor part, dengan, contoh :

a b C Contoh : TROL101 a) Kode Part, contoh : TROL

b) Kode Divisi : 1 (Manufacture), 2 (Assembly), 3 (Environment), 4. (Logistic), 5. (Disposal).

c) Nomor Part : contoh ; 01

(64)

53

b) Elements : Part yang sedang dianalisis, contoh : pelat penyambung roda & badan troli.

c) Conditions : Kondisi/keadaan eksisting part, contoh : lebar pelat penyambung (male) > pelat penyambung (female), lokasi penempatan lubang as roda = pada poros roda.

d) Descriptor : Penilaian kualitatif part yang dilakukan analisis, dengan parameter penilaian : a) 0.1 - 0.2 : Poor b) 0.3 - 0.4 : Fair c) 0.5 - 0.6 : Good d) 0.7 - 0.8 : Very Good e) 0.9 – 1.0 : Excellent

c) Reason : Alasan sebuah part mendapatkan penilaian berdasarkan nilai descriptor. d) Suggestions : Usulan yang dapat diberikan agar part mendapat penilaian lebih baik

dari prespektif masing-masing divisi.

(65)

54 5. Beralih ke sheet Design Decision.

6. Isi tabel design decision dengan berdasarkan informasi yang didapat dari C-Data!

C Data ID TROL101

Design Decision To : penyam aan kedua roda depan dan belakang

M anufacture

Penyam aan kedua roda, m em persingkat waktu pem asangan, dikarenakan part yang sam a jenisnya, sehingga tidak perlu adanya proses

learning oleh operator untuk m em asukkan

part roda belakang Assem bly

tidak berpengaruh terhadap distribusi, karena toleransi x yang diberikan tidak berpengaruh

signifikan proses packaging, sam pai

distribution.

Logistic

tidak berpengaruh terhadap logistics karena perubahan part hanya pada penyam aan kedua roda, sehingga tidak ada perubahan signifikan

terhadap logistics. Environm ent

tidak berpengaruh terhadap disposal, karena perubahan part hanya pada penyam aan kedua roda, sehingga tidak ada perubahan signifikan

terhadap environm ent. Disposal

tidak berpengaruh terhadap disposal, karena tidak ada perngaruh yang signifikan terhadap

pem buangan. Usability

Berpengaruh, karena ketika ke-4 roda dapat m em utar secara orbital, akan m em udahkan

trolley untuk berm anuver ...

Consequences

(66)

55 7. Beralih pada sheet Refine Design

8. Buatlah desain usulan disertai analisis untuk perbaikan dari desain sebelumnya, dengan melakukan brainstorming antar tim sesuai disiplin ilmu masing-masing! Tetapi pada saat pengerjaan progress report, sertakan CAD setiap part yang akan dilakukan

refinement.

Refine the Design C Data ID : TROL202

Analisis

Kesesuaian pelat m ale dan fem ale sudah sam a, sehingga tidak ada m iss

(67)

56 9. Beralih ke sheet Final Design.

10. Berikan usulan final design yang menunjukkan fungsi keseluruhan produk setelah dilakukan refine design!

(68)

57 TRIVIA

Kabinet dapur Slice Slide-Down adalah rak dinding dengan tinggi yang dapat disesuaikan dan dapat meluncur ke bawah pada sudut miring sehingga berbagai

barang yang di simpan di dalam rak tersebut dapat diambil dengan mudah (www.internationaldesignaward.com/competition-2015).

(69)

58 DAFTAR PUSTAKA

1. Broughton, T. (1990), “Simultaneous Engineering in Aero Gas Turbine Design & Manufacture”.

2. Hauptman, O. and Hijri, K. (May 1996), “The Influence of Process Concurrency on Project Outcomes in Product Development: An Empirical Study of Cross Functional Terms”.

3. Khalfan, M.M.A. and Anumba, C.J. (2000) Implementation of Concurrent Engineering in Construction – Readliness Assessment.

4. Krusiak, Andrew. (1993). Concurrent Engineering : Automation, Tools, and, Techniques. Wiley-Interscience Publication, NY.

5. JM De la Garza. (1994). Value of concurrent engineering for A/E/C industry.

6. Alemu Moges Belay (2013). Modeling Concurrent Engineering to Improve Product Development Performance.

(70)
(71)

59 MODUL 5

MATERIAL SELECTION

TUJUAN UMUM

1. Praktikan mampu memahami konsep dari material selection.

2. Praktikan mampu mengimplementasikan konsep material selection ke dalam perancangan produk barang.

SYARAT KELENGKAPAN PRAKTIKUM 1. Kartu Praktikum

ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM 1. Komputer

2. Software excel 3. Alat tulis 4. Solidworks

MATERI PRA PRAKTIKUM 1. Konsep material selection.1

LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM 1. OVERVIEW MODUL

Pada modul material selection, desain yang telah dibuat pada modul sebelumnya dari proses menerjemahkan konsep baru atau kebutuhan konsumen menjadi informasi yang rinci agar produk dapat diproduksi. Setiap desain membutuhkan keputusan tentang pemilihan

material untuk produk yang akan dibuat dan proses pembuatannya. Pemilihan material

ditentukan melalui beberapa tahap yang akan dijelaskan dalam modul ini.

Dalam keputusan pemilihan material yang akan digunakan, tidak cukup dibuat secara independen berdasarkan dari proses pemilihan material seperti, material dibentuk, dirakit,

Planning Concept Development System-Level Design Detail Design Testing and Refinement Production Ramp-Up

Gambar

DIAGRAM INTERAKSI INSIDENTAL

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat menurut kaca mata konsep AIDA, maka kegiatan promosi Telkom DBS ini menginginkan adanya penyampaian pesan-pesan dari perusahaan kepada pelanggan agar

Dalam usaha advokasi ini, Greenpeace berusaha mengajak masyarakat China dalam menangani permasalahan tersebut, yang mana pencemaran lingkungan yang terjadi di China

Untuk mengatasi hal terseb~ kepala perpustakaan harus membuat desain kerja ( job description ) untuk menempatkan staf perpustakaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing

Jenis zat pengatur tumbuh auksin (IAA, IBA, NAA dan 2,4-D) pada berbagai konsentrasi (1 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L) berpengaruh pada induksi akar dari eksplan ginseng jawa (

Hukum Islam tentang Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada Sales. Promotion Boy (SPB) (Studi Kasus di Sumber Rizky Furniture

(4) Keterkaitan mata kuliah berpengaruh positif terhadap jalur konsentrasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, artinya mahasiswa memilih jalur konsentrasi ini

Berdasarkan berbagai data dari penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat bukti keuntungan yang mendukung penggunaan stimulasi ovarium saat Inseminasi

Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur