• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS INTERNET OF THINGS

(IoT)

Kevin Alexander Irawan

1)

, Arif Siswandi, S.Kom,M.M

2)

, Nisa Nurhidayanti,

S.Pd,M.T

3)

1) Mahasiswa; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa 2) Dosen; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa 3) Dosen; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, dan dapat dirasakan dalam

dunia industri maupun masyarakat. Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan teknologi

yang ada, seperti pembuatan rumah pintar (Smart Home). Pada saat sekarang ini banyak

perangkat-perangkat listrik yang bekerja secara terintegrasi dengan system komputer. Hal

ini tentunya akan sangat membantu pekerjaan manusia dalam mengoperasikan perangkat

listrik tersebut. Tujuan dalam penelitian Smart Home ini untuk mengendalikan alat-alat

listrik, fasilitas keamanan ataupun penerangan menjadi satu system yang bertujuan untuk

efektifkan dan efisienkan pemakaian energi listrik pada suatu bangunan. Pada penelitian

ini akan dirancang suatu model system Smart Home yang bekerja secara terkendali

Berbasis IoT (Internet Of Things) dengan menggunakan microcontroller Node Mcu V3

dan menngunakan Metode Prototype. Dihasilkan sebuah sistem Prototype SmartHome

dan bisa di kendalikan secara jarak jauh menggunakan Google Assistant. Dapat diambil

kesimpulan SmartHome ini dapat mengendalikan peralatan rumah seperti lampu, kipas,

pintu dan kunci pintu dan bisa di kendalikan secara jarak jauh oleh pengguna dengan cara

memberikan perintah atau kondisi melalui aplikasi google assistant dan terkoneksi oleh

microcontroller NodeMCU V3 untuk menjalankan dan mengendalikan alat-alat

SmartHome, guna mengurangi pemakaian daya listrik yang terbuang saat pengguna lupa

mematikan alat-alat SmartHome.

Kata Kunci :

SmartHome, Internet Of Things, Google Assistant, NodeMCU, Sistem

kendali

Abstract

The development of technology is

currently developing very rapidly, and

can be felt in the industrial world and

society. One of them is by utilizing

existing technology, such as making

smart homes (Smart Home). At present

many electrical devices that work in an

integrated manner with a computer

system. This certainly will greatly assist

human work in operating the electrical

device. The purpose of this SmartHome

research is to control electrical devices,

security facilities or lighting into one

system that aims to effectively and

efficiently use electricity in a building.

This research will design a Smart Home

system model that works in a controlled

manner based on IoT (Internet of

Things) by using a Node Mcu V3

(2)

2

microcontroller and using the Prototype

Method. A SmartHome Prototype system

is generated and can be controlled

remotely using Google Assistant. It can

be concluded that this SmartHome can

control home appliances such as lights,

fans, doors and door locks by giving

commands or conditions through the

Google

Assistant

application

and

connected

by

a

NodeMCU

V3

microcontroller, in order to reduce the

use of wasted electrical power when

users forget to turn off SmartHome

devices

.

Keywords :

SmartHome, Internet of

Things, Google Assistant, NodeMCU,

Control System.

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, dan dapat dirasakan dalam dunia industri maupun masyarakat. Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan teknologi yang ada, seperti pembuatan rumah pintar (Smart Home). Rumah pintar atau lebih dikenal dengan istilah smart home adalah sebuah tempat tinggal atau kediaman yang menghubungkan jaringan komunikasi dengan peralatan listrik yang dimungkinkan dapat dikontrol, dimonitor atau diakses dari jarak jauh. Smart home juga dapat meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan keamanan dengan menggunakan teknologi secara otomatis. [1] Pada saat sekarang ini banyak perangkat-perangkat listrik yang bekerja secara terintegrasi dengan sistem komputer. Hal ini tentunya akan sangat membantu pekerjaan manusia dalam mengoperasikan perangkat listrik tersebut, Smart Home memiliki

beberapa manfaat seperti memberikan kenyamanan yang lebih baik, keselamatan dan keamanan yang lebih terjamin, dan menghemat penggunaan energi listrik. [2] Dengan menerapkan perangkat Smart Home di rumah atau perkantoran, perangkat-perangkat listrik akan dapat bekerja secara otomatis sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengguna juga dapat memantau dan mengendalikan perangkat-perangkat listrik di dalam rumah dari jarak jauh melalui suatu saluran komunikasi seperti melalui jaringan internet, Wi-Fi atau bluetooth. Aplikasi rumah pintar (smart home) pengendali peralatan elektronik rumah tangga berbasis IoT Kontrol peralatan elektronik dapat dilakukan dengan aplikasi smart home pengendali peralatan elektronik rumah tangga berbasis IoT. [3] .

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pada penelitian ini akan dirancang suatu model sistem Smart Home yang bekerja secara terkendali dengan menggunakan modul NodeMcu V3 sebagai pusat pengendali yang dapat mengendalikan lampu, kipas, pintu dan kunci.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, berikut dibawah ini adalah beberapa identifikasi masalahnya : 1. Pemakaian energi listrik secara

berlebihan pada saat pengguna lupa mematikan peralatan listrik .

2. Memerlukan waktu untuk control/menyalakan peralatan listrik.

(3)

3 3. Adanya kesulitan control peralatan listrik

saat pengguna mengalami sakit yang diharuskan untuk bedrest .

4. Proses pengendalian saklar dan control pada listrik masih secara manual.

5.

Belum adanya sistem yang membantu dalam proses control dan pengendalian peralatan listrik .

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan untuk memperjelas ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:

1. Peralatan listrik yang digunakan sebagai obyek penelitian sebatas peralatan yang ada di smart home.

2. Pengendali alat smart home yang digunakan berbasis NodeMcu v3.

3. Permasalahan pada penelitian ini untuk lokasi indoor area rumah .

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “ Bagaimana membuat sistem (smart home) yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan peralatan elektronik dengan menggunakan microcontroller Node MCU v3 dan Google Assistant ? “

2. Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori

2.1 Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kajian pustaka yang menjadi acuan dalam melakukan penulisan mengenai “RANCANG BANGUN SMARTHOME

MENGGUNAKAN NODE MCU

BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)”

1. (Ashari & Lidyawati, 2018), didalam penelitiannya yang berjudul “ IOT BERBASIS SISTEM SMARTHOME MENGGUNAKAN NODEMCU V3 “ mereka membahas tentang merancang dan membuat sistem smart home berbasis IoT dengan menggunakan modul NodeMcu V3 ESP8266 sebagai penghubung internet via wifi . adanya modul relay yang nantinya akan disambungkan dengan perangkat- perangkat elektronik dan aplikasi blynk melalui smartphone yang akan mengendalikan semua itu , Hasil penelitian ini, dalam akses ini dapat diaktifkan dan dimatikan perangkat elektronik melalui smartphone. Hasil pengujian, terhubungnya NodeMCU V3 ke internet bisa diketahui dengan cara melihat serial monitor di software yang digunakan, maka perangkat elektronik bisa diaktifkan dan dimatikan melalui smartphone. [4] 2. (Racman, 2017), didalam penelitian

yang berjudul “ SMARTHOME BERBASIS IOT “ ia membahas tentang bagaimana membuat sistem smart home yang dapat mendukung multiple platform melalui smartphone, komputer atau laptop dan memanfaatkan Modul ESP 8266 sebagai web server untuk menjalankan web panel Sistem dibangun denga dan laptop. Dalam implementasinya

(4)

4 menggunakan komunikasi ZigBee

untuk pengiriman data data ke server dan modul ESP 8266 sebagai web server dan juga sebagai upload data ke server Thinkspeak. Hasil penelitian, dalam akses dapat dilakukan di dalam rumah maupun di luar rumah. Hasil pengujian, di dalam rumah dapar dilakukan langsung dengan mengakes pada arduino server secara intranet dan bila diakses dari luar dapat dilakukan melalui server Thinkspeak melalui internet, akan tetapi diperlukan delay dalam setiap pengiriman data ke server Thinkspeak. [5]

3. (Samir, 2018), didalam penelitiannya yang berjudul “ ARDUINO BASED

HOME AUTOMATION USING

INTERNET OF THINGS (IoT) “ mereka membahas tentang menggunakan mikrokontroler Arduino, dengan konektivitas IP melalui Wi-Fi lokal untuk mengakses dan mengendalikan perangkat oleh pengguna yang berwenang dari jarak jauh menggunakan aplikasi ponsel pintar. Sistem yang diusulkan adalah server yang independen dan menggunakan Internet untuk mengontrol peralatan yang diinginkan manusia mulai dari mesin industri hingga peralatan listrik . Pengguna juga dapat menggunakan perangkat yang berbeda untuk mengendalikan dengan bantuan browser web, ponsel pintar atau modul remote IR. Untuk

menunjukkan efektivitas dan kelayakan sistem ini, ia menyajikan sistem otomatisasi rumah menggunakan mikrokontroler Arduino UNO dan esp8266-01 sebagai modul konektivitas. Ini membantu pengguna untuk mengontrol berbagai peralatan seperti lampu, kipas angin, TV dan dapat mengambil keputusan berdasarkan umpan balik dari sensor jarak jauh. [6]

4. (Wicaksono, 2017), didalam penelitiannya yang berjudul “ IMPLEMENTASI MODUL WIFI

NODEMCU ESP8266 UNTUK

SMARTHOME “ mereka membahas tentang implementasi modul wifi NodeMCU ESP8266 untuk smart home untuk membantu meningkatkan keamanan dan memberikan kenyamanan kepada pengguna karena beberapa alat rumah dirumah telah dikontrol secara otomatis. . Pada penelitian ini NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai client dan pengontrol kipas dan lampu NodeMCU ESP8266 akan menerima masukan dari sensor untuk mengontrol kipas dan lampu sesuai dengan kondisi sensor DHT11 dan LDR, mengirimkan data kondisi rumah ke server dan menerima data dari server untuk menentukan aktif tidaknya sensor PIR. Sedangkan disisi server, selain menampilkan informasi, server juga dapat mengirimkan notifikasi ke e-mail pengguna. [7]

(5)

5 2.2 Landasan Teori

a) Definisi Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhibungan, yang di susun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu. Menurut (Azhar Susanto, 2013), sistem adalah kumpulan dari sub sistem/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertent.

[8]

b) Model Prototyping

Menurut (Rani Susanto & Anna Dara Andriana, 2016), model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nempak bagi pelanggan atau pemakai. Prototype tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.[9]

c) Definisi SmartHome

Menurut (M. Priyono, Kadwi Suharsono, & Danang Aditya, 2016), Smart Home dapat diartikan sebagai hunian yang menggabungkan jaringan komunikasi yang menghubungkan peralatan elektronik kunci dan layanannya sehingga memungkinkan

semuanya dapat dikendalikan, dipantau maupun diakses. [10]

d) Definisi Internet of Things (IoT) Menurut (Arafat, 2016), Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus- menerus yang memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang diperoleh secara independen. [6]

e) Definisi Microcontroller

Menurut (Sasongko & Bagus, 2013), microcontroller adalah suatu central processing unit (CPU) yang disertai dengan memori serta sarana input – output dan dibuat dalam bentuk chip. CPU ini terdiri dari dua bagian yaitu yang pertama adalah unit pengendali dan yang ke dua adalah unit aritmatika dan logika. [11]

f) Definisi NodeMCU 8266

Menurut (John Nussey, 2013), NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis e-Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk pemorgaman maupun power supply. Selain itu juga pada NodeMCU di lengkapi dengan tombol push button yaitu tombol reset dan flash. [12]

(6)

6 Gambar 1. NodeMCU V3

g) BreadBoard

Menurut (Fauzan & Fiqiana, 2016), ProjectBoard atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototype dari suatu rangkaian elektronik. [1]

Gambar 2. Breadboard

h)

Motor Servo

Menurut (Yogie, Noer, & Ageng, 2015), Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan motornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Kecepatan motor servo di atur oleh besarnya frekuensi yang dikirimkan dari program melalui kabel data pada motor servo. [13]

i) Module Relay

Menurut (Jaelani, Sherwin, Dringhuzen, & Eng, 2016), Module relay merupakan suatu piranti yang menggunakan elektromagnetik untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar. Susunan sederhana module relay terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililitkan pada inti besi. Bila kumparan diberi energi, medan magnet yang terbentuk menarik amatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme saklar. [14]

Gambar 3. Module Relay j) Kabel Jumper

Menurut (Dani, Abdul, & Eka, 2016), Kabel jumper adalah kabel elektrik untuk menghubungkan antar komponen di breadboard tanpa memerlukan solder. Kabel jumper umumnya memiliki connector atau pin di masing-masing ujungnya. Connector untuk menusuk disebut male connector, dan connector untuk ditusuk disebut female connector. [3] Kabel jumper dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Male to Male

Kabel jenis ini memiliki kedua ujung yang dapat ditancapkan breadboard atau komponen yang terdapat lubang untuk memasukan jenis konektor tersebut atau biasa disebut female-nya.

(7)

7 Gambar 4. Male to Male

2. Male to Female

Kabel jenis ini salah satu ujungnya memiliki ujung yang dapat digunakan untuk memasukan ke breadboard atau biasa disebut male dan disisi yang lain tidak memiliki ujung seperti rumah konektor atau female.

Gambar 5. Male to Fimale 3. Female to Female

Kabel jenis ini memiliki kedua ujung yang sejenis, yaitu berupa rumah konektor yang dapat dimasukan komponen yang memiliki kaki seperti head connector.

Gambar 6. Female to Fimale k) LED (Light Emitting Dioda)

Menurut (Budi A & Fredy S, 2017), LED (Light Emitting Dioda) merupakan salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabila diberikan

tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. [15]

Gambar 7. LED (Light Emitting Dioda) l) UML (Unified Modelling

Language)

Menurut (Grady Booch, 2017), Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa yang di gunakan untuk pemodelan umum untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, kontruksi, dan dokumentasi artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak, artifact tersebut dapat berupa medel, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak. [16]

2.3 Kerangka Berpikir

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(8)

8

Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuat sistem rumah pintar (smart home) yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan peralatan elektronik dengan menggunakan modul Node Mcu?

Metode Yang Digunakan

Prototype

Analisa Kebutuhan Sistem

Pengujian Pengujian Black Box

Implementasi

Pengujian Sistem Terhadap Prototype Sistem Rumah pintar Untuk Mengendalikan Peralatan Listrik

Software Hardware 1. Arduino IDE 2. Google Assistant 1. NodeMCU ESP8266 2. Relay 4 Channel 3. Dinamo DC 5v 4. Servo Motor 5. LED 6. Protoboard 7. Jumper 9. Kabel USB 10. Kepala Charger 5v 4a 11. Baterai 9v Hasil

Sistem Rumah Pintar Dapat Dikendalikan Oleh Google Assistant

Table 1. Kerangka Berpikir 3. Metodologi Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian pada Smarthome ini berbasis IoT dengan menggunakan Microcontroller NodeMcu ini dibuat di rumah Dengan alamat Rt. 009 Rw. 013 Ds. Sukadanau Kec. Cikarang Barat Kab. Bekasi 17520 dikarenakan di rumah ini ada beberapa menggunakan alat elektronik seperti lampu , kipas dan pintu kunci yang masih manual saya mengacu untuk membuat alat-alat elektronik dan pintu kunci dengan cara otomatis. untuk mengendalikan semua alat menggunakan Google Assistant dan disambungan dengan Microcontroller NodeMcu v3..

3.2 Metodologi

Dalam penelitian ini metodologi yang di pakai menggunakan metodologi prototype, Model prototype merupakan suatu teknik

untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Adapun tahapan dalam prototype ini yaitu :

1. Planning

Dalam planning ini penulis menentukan waktu untuk proses pembuatan prototype smarthome dan penulisan penelitian skripsi ini.

2. Analisis Kebutuhan

Dalam analysis ini penulis menganalisis software dan hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan prototype smarthome ini.

3. Design

Dalam tahap design ini penulis mendesign prototype smarthome itu sendiri sesuai dengan kebutuhan pengguna menggunakan diagram UML yang terdiri dari Use Case Diagram , Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram .

4. Implementasi

Implementasi dalam penelitian ini yaitu berupa prototype smarthome yang dapat di kendalikan melalui google assistant yang sudah terkoneksi oleh microcontroller NodeMCU v3.

3.3 Perancangan UML (Unified

Modelling Language)

(9)

9

Gambar 8. Use Case Diagram

Berdasarkan Use Case Diagram diatas maka urutan langkah-langkah yang di lakukan User terhadap system maupun system terhadap user akan dijelaskan pada scenario Use Case Dibawah ini :

1. User membuka aplikasi Google Assistant untuk memberikan perintah kepada microcontroller.

2. Setelah sudah diberikan perintah User menunggu hasil perintah dengan melihat alat berjalan sesuai dengan perintah atau tidak .

3. Menutup aplikasi Google Assistant jika sudah tidak digunakan untuk mengendalikan alat..

2) Activity Diagram

Berdasarkan Activity Diagram di atas

maka dibuat langkah-langkah penjelasan

skenario dibawah ini :

1. User memberikan perintah kondisi ke Google Assistant.

2. Google Assistant memgirim perintah yang sudah di diberikan oleh pengguna ke Sistem Kendali dengan contoh Turn on the light untuk menyalakan lampu. 3. Kemudian google assistant memberikan

feedback informasi yaitu light turned on atau lampu sudah menyala.

4.

Kemudian system kendali menerima kondisi untuk mengendalikan alat sesuai perintah .

Gambar 9. Activity Diagram

3) Sequence Diagram

Berdasarkan Sequence Diagram di atas maka dibuat langkah-langkah penjelasan scenario dibawah ini :

1. User memberikan perintah kondisi ke Google Assistant.

2. Google Assistant memgirim perintah yang sudah di diberikan oleh pengguna ke Sistem Kendali dengan contoh Turn on the light untuk menyalakan lampu. 3. Kemudian google assistant memberikan

feedback informasi yaitu light turned on atau lampu sudah menyala.

4. Kemudian system kendali menerima kondisi untuk mengendalikan alat sesuai perintah .

(10)

10

4) Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem dan menggambarkan atribut, operasi, dan hubungan antara kelas. Class Diagram juga menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem atau aplikasi, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi) berikut adalah Class Diagram untuk pengendalian

alat smartHome:

Gambar 12. Class Diagram 3.4 Rancangan Alat

Gambar 11. Rancangan Alat 5. Hasil Dan Pembahasan 4.1 Hasil

Setelah dilakukan analisis dan perancangan otomatis, mendapatkan hasil yang nantinya akan digunakan untuk menguji kesesuaian yang diinginkan dengan sistem yang telah dirancang pada bab sebelumnya.

4.2 Spesifikasi Sistem

Dalam tahap ini, sebelum melakukan implementasi system, langkah yang akan dilakukan yaitu menentukan spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan. Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan system yang baik.

A. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat yang digunakan didalam penelitian ini, yaitu Laptop sebagai perangkat untuk melakukan proses coding program NodeMCU melalui Arduino IDE dengan spesifikasi sebagai berikut :

a) Tipe : Acer Aspire b) Processor : Pentium c) Memory : 1GB

d) Display : 1366 x 768 (32bit) (60hz) e) Sistem Operasi Windows

f) Arduino IDE

g) Aplikasi Google Assistant h) Bahasa pemograman C#

B. Adapun spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk merancang system adalah :

a) NodeMCU V3 ESP8266 b) Dinamo DC 5V c) Relay 4 Channel d) Protoboard/Breadboard e) Servo Motor f) Baterai 9v g) Lampu LED h) Kabel Jumper i) Kabel USB

(11)

11 4.3 Implementasi Sistem

Pada bagian ini akan digambarkan

tentang implementasi sistem meliputi Alat Smarthome dan aplikasi untuk mengendalikan Smarthome adalah sebagai berikut :

Gambar 12. Implementasi SmartHome Keterangan : No 1 Kipas Angin

No 2 Lampu LED

Gambar 15. Implementasi Alat Keterangan : No 3 Baterai 9v

No 4 kabel Jumper No5 breadboard No 6 NodeMCU v3 No 7 Relay 4 chanel

Gambar 16. Implementasi Alat

Keterangan : No 8 Pintu No 9 Kunci

Gambar berikut dibawah ini merupakan aplikasi Google Assistant yang

digunakan untuk memberikan perintah kondisi ke NodeMCU untuk mengendalikan

alat smart home .

Gambar 4. 1 Tampilan Google Assistant

(12)

12

Gambar 4. 2 Tampilan Google Assistant

Saat Menyalakan Dan Mematikan Lampu Dan Kipas

Gambar 4. 3 Tampilan Google Assistant

Saat Membuka Dan Menutup Pintu Serta Kunci

4.4 Metode Pengujian Black Box

Berdasarkan Rencana pengujian yang telah dibuat, maka hasil pengujian Prototype Smarthome akan dijelaskan pada bagian ini.

Table 2. Pengujian Black Box

N o Skenario Pengujian Hasil Penelitian Validas i 1 Membuka Aplikasi Google Assistant Secara Benar Membuka Aplikasi Berhasil Valid 2 NodeMCU Yang terhubung ke internet Username NodeMCU terkoneksi terlihat di daftar Hotspot Valid 3 Memberika n Perintah untuk menghidup kan Lampu Mendapatka n Feedback kondisi dan lampu menyala Valid 4 Memberika n perintah untuk menghidup kan kipas Mendapatka n Feedback kondisi dan lampu menyala Valid 5 Memberika n perintah untuk membuka pintu rumah Mendapatka n Feedback kondisi dan pintu rumah terbuka Valid 6 Memberika n perintah untuk mengunci pintu Mendapatka n Feedback kondisi dan pintu terkunci Valid

(13)

13 N o Skenario Pengujian Hasil Penelitian Validas i 7 Memberika n Perintah untuk mematikan Lampu Mendapatka n Feedback kondisi dan lampu mati Valid 8 Memberika n perintah untuk mematikan kipas Mendapatka n Feedback kondisi dan kipas mati Valid 9 Memberika n perintah untuk menutup pintu rumah Mendapatka n Feedback kondisi dan pintu rumah tertutup Valid 10 Memberika n perintah untuk membuka kunci rumah Mendapatka n Feedback kondisi dan kunci terbuka Valid

5. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan perancangan prototype Smart home berbasis microcontroller NodeMCU V3 dan Internet Of Things menggunakan Google Assistant untuk pengendaliannya dapat diambil kesimpulan yaitu: Sistem Prototype SmartHome ini dapat mengendalikan peralatan rumah seperti lampu, kipas, pintu

dan kunci pintu dan bisa di kendalikan secara jarak jauh oleh pengguna dengan cara memberikan perintah atau kondisi melalui aplikasi google assistant dan terkoneksi oleh microcontroller NodeMCU V3 untuk menjalankan dan mengendalikan alat-alat SmartHome, guna mengurangi pemakaian daya listrik yang terbuang saat pengguna lupa mematikan alat-alat SmartHome

5.2 Saran

Dari

hasil

perancangan

dan

pembahasan

perancangan

prototype

sistem smarthome berbasis microcontroller NodeMCU dan internet of things menggunakan google assistant penulis memberikan saran-saran , untuk itu ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan guna pengembangan dan penelitian selanjutnya adalah :

1. Untuk pengembangan sistem selanjutnya dapat dilengkapi dengan sistem pengendalian alat-alat elektronik lainnya seperti AC dan TV.

2. Perancangan ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan sistem lainnya, seperti otomatisasi keamanan rumah maupun alat listrik otomatis.

Daftar Pustaka

[1] M. Grabowski and G. Dziwoki, "The IEEE Wireless Standards as an Infrastructure of Smart Home Network," Communications in Computer and Information Science, 2009.

[2] L. N. Anilkumar and P. Choudary, "Home Automation through Smart

(14)

14 Phone using ESP8266 Wi-Fi Module by

IOT," Vols. Vol 3, No. 4, pp. 17-21, 2017.

[3] F. Masykur and F. Prasetiyowati, "Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web," Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), Vols. Vol.1, No.1, pp. 51-58, 2016.

[4] M. A. Ashari and L. Lidyawati , "IoT Berbasis Sistem SmartHome Menggunakan NodeMCU V3," Ejournal Kajian Teknik Elektro, vol. Vol.3 No.2, no. EISSN : 2502-8464, 2018.

[5] F. Z. Rachman, "Smart Home Berbasis Iot Smar thome Based On Iot," Snitt- Politeknik Negeri Balikpapan, no. ISBN: 978-602-51450-0-1., 2017. [6] B. Samir Kumar, "Arduino based home

automation using Internet of things (IoT)," International Journal of Pure and Applied Mathematics, vol. volume 18, no. ISSN: 1314-3395, pp. 769-778, 2018.

[7] M. F. Wicaksono, "Implementasi Modul Wifi NodeMCU Esp8266 Untuk Smart Home," Jurnal Teknik Komputer Unikom – Komputika, Vols. Volume 6, No.1, 2017.

[8] A. Susanto, Sistem Informasi Akuntansi, Bandung: Lingga Jaya, 2013.

[9] R. Susanto dan A. D. Andriana, “Perbandingan Model Waterfall Dan Prototyping,” Majalah Unikom, 14(1), pp. 41-46, 2016.

[10] M. P. Tri Sulistyanto, K. Suharsono dan D. Aditya Nugraha, “Monitoring dan Kendali Peralatan Elektronik Menggunakan Logika Fuzzy Melalui Website Dengan Protokol HTTP,” Jurnal SMARTICS Vol. 2, No. 2, pp. 49-54, 2016.

[11] S. dan B. Hari, Pemrograman

Mikrokontroler Dengan Bahasa C, Yogyakarta: Andi Offset, 2013

[12] J. Nussey, “Arduino for dummies,” dalam Arduino for dummies, England, John Wiley & Sons,Ltd, 2013, p. 1st ed. [13] Y. El Anwar, N. Soedjarwanto dan A.

Sadnowo Repelianto, “Prototype Penggerak Pintu Pagar Otomatis Berbasis Arduino Uno ATMEGA 328P dengan Sensor Sidik Jari,” Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro, Volume 9, No. 1, pp. 30-41, 2015 [14] J. Iskandar, S. R U A Sompie, D. J

Mamahit St dan M. Eng, “Rancang Bangun Rumah Pintar Otomatis Berbasis Sensor Suhu, Sensor Cahaya, Dan Sensor Hujan,” E-Journal Teknik Elektro dan Komputer vol. 5 no. 1, pp. 1-10, 2016.

[15] B. Artono dan F. Susanto, “LED control system with cayenne framework for the Internet of Things (IoT),” Journal of Electrical Electronic Control and Automotive Engineering (JEECAE), pp. 95-100, 2017.

[16] G. Booch, J. rumbaugh dan I. Jacobson, The Unifiled Modeling Language User Guide Second Edition, vol. Vol 6 No.1, Addison Wesley, 2013, pp. 5-15.

Gambar

Table 1. Kerangka Berpikir  3. Metodologi Penelitian
Gambar 10. Sequence Diagram
Gambar 12. Class Diagram  3.4 Rancangan Alat
Gambar 15. Implementasi Alat  Keterangan :   No 3 Baterai 9v
+2

Referensi

Dokumen terkait

Internet of Things (IoT) bisa dimanfaatkan pada rumah untuk mengendalikan peralatan elektronik seperti lampu, kipas dan juga bisa dimanfaatkan pada sistem keamanan

Perangkat rumah yang akan diintegrasikan dengan teknologi ini yaitu pintu, kunci pintu, jendela, garasi, kunci garasi, lampu dan kipas angin.. Input sistem dari model ini

Smart home yang dibuat dalam penelitian ini hanya dapat mengontrol lampu dan kipas angin dari jarak jauh serta dapat mengetahui status ketinggian air di rumah

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji sampel pada pengaturan on/off otomatis pada peralatan elektronik berbasis mikrokontroller dengan menggunakan

Metode penelitian ini memanfaatkkan konsep Internet of Things untuk mengendalikan peralatan elektronik yang dioperasikan dari jarak jauh melalui jaringan internet Hasil dari pengujian

Salah satu cara penghematan yang diusulkan pada penelitian ini adalah sistem pemantauan dan pengendalian beban listrik yang dapat dilakukan dari jarak jauh

Available onlineat : http://bit.ly/InfoTekJar InfoTekJar :Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan ISSN Print 2540-7597 | ISSN Online 2540-7600 Sistem Kendali Lampu

Hasil akhir penelitian ini adalah sebuah sistem kontroler yang dapat mengeluarkan dan memasukkan jemuran secara otomatis, jika kondisi cuaca tidak hujan dan terang maka jemuran akan