• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI CHATTING ANTAR KOMPUTER MENGGUNAKAN BLUETOOTH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI CHATTING ANTAR KOMPUTER MENGGUNAKAN BLUETOOTH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI CHATTING ANTAR KOMPUTER MENGGUNAKAN

BLUETOOTH

A. Bayu Primawan1),S. Raditya Wisnu Wardhana2), Damar Widjaja3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

bayu@staff.usd.ac.id1), stanislav.radityawisnu@gmail.com2), damar@staff.usd.ac.id3)

ABSTRACT

Bluetooth is a Personal Area Network (PAN) technology, which enables devices to connect and communicate wirelessly via short-range ad-hoc networks. The basic network topology (a.k.a a piconet) is a collection of slave devices operating together using one master. Bluetooth can give some secure and real time services such as data transfer, dial up-networking, object push profile and headset profile. The research aim is a chatting application to perform communication among several computers by full duplex communication in a Personal Area Networking (PAN). The programming used is visual and socket one. This programming language consists of two parts, client programming and server programming. Server must run first and client will ask a connection to the server. The range of Bluetooh signal is 100 meters (Class 1). The final result of this research is a client-server chatting application with one computer as a server and two others as a client. This application can work well. Every message is broadcasted by server to each client. The range of Bluetooth signal is 70 meters without obstacle, 50 meters with one obstacle, and 20 meters with two obstacles. This application can also be developed for private or point-to point communication.

Keywords: Bluetooth, TCP/IP, PAN, Piconet, IP Address, Client-Server

1. Pendahuluan

Kebutuhan manusia akan sarana komunikasi semakin bertambah seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Namun, hal itu seringkali terhambat oleh masalah-masalah seperti jarak, mobilitas, dan keamanan data. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat ini juga memudahkan komunikasi dengan berbagai cara dan alat, misalnya saja, dengan menggunakan komputer. Komputer dapat digunakan sebagai sarana komunikasi jarak jauh, bahkan bisa antar negara dan antar benua. Salah satu caranya adalah dengan adanya fasilitas “Chatting”.

Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi nirkabel yang beroperasi pada pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical)[1]. Dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver, Bluetooth mampu

menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas, biaya dan konsumsi daya yang relatif rendah. Aplikasi ini akan dijalankan oleh tiga buah komputer. Satu komputer berperan sebagai server dan dua lainnya sebagai client dengan menggunakan protokol komunikasi TCP/IP. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan lebih fleksibel karena tidak ada lagi permasalahan kabel. Selain itu, Bluetooth dapat lebih menjamin keamanan data, dengan adanya

passkey dan enkripsi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan program aplikasi chatting

untuk dapat berkomunikasi dengan beberapa komputer yang tergabung dalam satu jaringan PAN dengan media transmisi Bluetooth. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antara lain adalah:

1. Dapat memberikan pengetahuan tentang komunikasi data antar komputer dan teknologi Bluetooth yang sedang berkembang bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya.

2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan teknologi dan aplikasi Bluetooth selanjutnya.

2. Model, Desain dan Implementasi

Teknologi Bluetooth dipelopori oleh Ericsson dan sudah dikembangkan oleh sebuah konsorsium, yaitu Bluetooth Special

Interest Group (SIG). Daya pancarnya dapat mencapai ±100 meter dan tidak terhalang fleksibilitas media, berbeda

dengan media lainnya seperti infrared atau Wi-Fi (Wireless-Fidelity). Bluetooth bekerja dengan menggunakan sinyal radio pada frekuensi 2,4 Ghz yang sama dengan Wi-Fi. Untuk menghindari interferensi, Bluetooth bekerja dengan cara

Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)[2]. Saat akan terkoneksi, perangkat Bluetooth harus melakukan urutan pola hopping agar dapat saling mengenali. Bluetooth juga dikenal dengan sebutan PAN (Personal Area Network), yang

jaraknya lebih sempit dibandingkan dengan Wi-Fi atau WLAN (Wireless Local Area Network)[6]. Beberapa perangkat

yang sudah mendukung teknologi Bluetooth tidak lagi membutuhkan penggunaan driver-software. Bluetooth mampu menyediakan fitur dan layanan dengan berbagai keuntungan dibandingkan teknologi wireless lain[4]. Tabel 1.

menunjukkan fitur-fitur yang disediakan oleh Bluetooth.

Tabel 1. Fitur-Fitur dan Keuntungan Penggunaan Bluetooth[4]

Fitur Keuntungan Menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Perangkat dapat digunakan secara luas.

Piconet mendukung koneksi delapan perangkat, dengan satu

sebagai master, dan yang lainnya slave.

Multiple Piconet (mode scatter) dapat mendukung terciptanya

koneksi dalam jumlah banyak, melalui master. Perangkat Bluetooth dapat berkomunikasi dalam jarak 10

meter.

Menghemat daya.

(2)

Fitur Keuntungan Bluetooth memungkinkan koneksi wireless dengan PC,

notebook dan telepon seluler.

Memudahkan koneksi internet tanpa menggunakan kabel.

Public/Private Key Authentication dan enkripsi. Menjamin keamanan koneksi melalui Bluetooth.

Tidak membutuhkan Line of Sight. Fleksibilitas lebih tinggi dibandingkan perangkat wireless lainnya. Logo Bluetooth merupakan lisensi dari Special Interest

Group (SIG).

Jaminan kualitas dan penggunaan secara meluas

Bluetooth beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz, yang merupakan pita radio yang bebas lisensi dan dipakai secara internasional untuk keperluan ISM[1]. Walaupun frekuensi ini bebas dan kompatibel, tapi di sisi lain, alat-alat yang

menggunakan Bluetooth harus menghadapi interferensi dari perangkat ISM lain seperti sistem keamanan mobil, sumber-sumber noise seperti oven microwave, atau standar komunikasi wireless lainnya yang juga memakai pita ini. Oleh sebab itu, Bluetooth harus didesain sedemikian rupa supaya tidak saling mengganggu dengan sistem-sistem berbasis ISM tersebut. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan mengirimkan sinyal yang sangat lemah dalam ukuran miliwatt[4].

Sebagai perbandingan, sinyal terkuat yang dapat dikirim suatu telepon seluler sekitar 3 watt. Sinyal yang lemah ini menyebabkan berkurangnya batas jarak antar alat yang menggunakan Bluetooth sampai kira-kira 10-100 meter sehingga mengurangi resiko gangguan yang dapat terjadi.

Bluetooth dibekali dengan teknik frequency hopping sehingga kecil kemungkinan dua buah perangkat yang menggunakan Bluetooth dapat berada pada satu frekuensi yang sama dan dalam waktu yang bersamaan juga. Selain itu, teknik ini juga mengurangi resiko adanya gangguan dari perangkat lain. Seandainya terjadi interferensi pada frekuensi tertentu, hanya akan berlangsung kurang dari sedetik. Bluetooth menggunakan teknik TDD (Time Division Duplex), yaitu aplikasi dari time-division multiplexing untuk memisahkan sinyal keluaran dan sinyal penerimaan pada kecepatan data

uplink dan downlink yang bervariasi. Dengan adanya teknik ini, sistem dapat bekerja dalam kondisi half-duplex atau full-duplex. Ketika full-duplex, Bluetooth dapat mengirim data hingga 64 Kbps. Tetapi, jika half-duplex, kapasitas

transmisinya mencapai 721 Kbps untuk satu arah, dan 57,6 Kbps untuk arah sebaliknya. Jika diinginkan kecepatan kedua arah yang sama, Bluetooth dapat bekerja sampai 432,6 Kbps.

Bluetooth dapat membentuk topologi PAN (Personal Area Network) atau Piconet[6]. PAN atau Piconet adalah

sekumpulan perangkat Bluetooth yang tergabung menjadi satu jaringan, dengan satu perangkat sebagai master, dan yang lain sebagai slave. Setiap Piconet mempunyai pola hopping yang unik, dan untuk dapat terkoneksi antar perangkat, harus ada sinkronisasi pola hopping. Gabungan dari beberapa kelompok piconet akan membentuk sebuah scatternet. Untuk memahami lebih lanjut, piconet dan scatternet ditunjukkan pada Gambar 1. Aplikasi chatting antar komputer ini menggunakan protokol TCP/IP sebagai protokol komunikasi. Aplikasi ini terdiri dua program dengan fungsi berbeda, yaitu aplikasi server dan aplikasi client. Komputer yang bertindak sebagai server harus dijalankan terlebih dahulu dan menunggu komputer yang bertindak sebagai client untuk melakukan koneksi. Permintaan koneksi kepada server dengan mengisi alamat IP server dan nomor port yang telah disepakati penggunaannya. Bluetooth digunakan sebagai media transmisi di antara dua buah komputer. Bluetooth yang digunakan ialah jenis USB (Universal Serial Bus) Bluetooth

Adapter dengan jarak 100 meter (Kelas I). Aplikasi ini masih membutuhkan driver dari USB Bluetooth Adapter untuk

proses pencarian sinyal perangkat Bluetooth lain dalam radius jangkauannya dan membangun jaringan PAN antar komputer dengan protokol TCP/IP.

Gambar 1. Interkoneksi antar Master dan Slave pada Piconet dan Scatternet[1].

Pemrograman aplikasi memanfaatkan pemrograman socket untuk dapat mengkomunikasikan hardware Bluetooth dengan protokol TCP/IP. DLL adalah sekumpulan routine atau beberapa fungsi khusus untuk dapat dipanggil oleh program tertentu dari suatu sistem operasi dalam bentuk file dengan ekstensi .dll[7]. Driver Bluetooth telah menyertakan beberapa

DLL di antaranya btwin.dll, btfunc.dll dan btcusb.dll. Sedangkan, komponen Active-X yang digunakan pada program ini adalah mswinsck.ocx. Masing-masing komputer telah terpasang perangkat Bluetooth. Jaringan PAN yang terbentuk merupakan jaringan ad-hoc di antara ketiga perangkat Bluetooth tersebut. Jadi, perangkat Bluetooth

(3)

hanya akan membentuk jaringan PAN jika dalam keadaan aktif dan terkoneksi satu dengan yang lainnya. Diagram blok aliran data antara beberapa komputer yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2. Dengan menggunakan fasilitas ini, perangkat-perangkat Bluetooth akan terhubung dalam satu jaringan PAN. Jika koneksi berhasil dilakukan, perangkat akan mendapatkan IP address secara otomatis dari DHCP (Dynamic Host Configration Protocol) server.

Gambar 2. Pembentukan Koneksi Personal Area Networking (PAN)

Setelah langkah-langkah tersebut di atas berhasil dilakukan, Bluetooth telah dapat mendukung protokol TCP/IP sehingga aplikasi dapat memanfaatkan protokol ini untuk proses komunikasi selanjutnya. Adapun flowchart dari proses koneksi perangkat dalam suatu jariangan PAN Bluetooth dapat dilihat pada Gambar 3. Proses selanjutnya adalah pembentukan jaringan bluetooth antara server dan client dengan algoritma yang tersaji pada Gambar 4. dan tampilan program seperti pada Gambar 5.

Pada tampilan Gambar 5. memperlihatkan terbentuknya jaringan dengan status server IP 192.168.2.1. Status tersebut kemudian dipergunakan oleh client untuk melakukan koneksi ke server dengan nomor IP yang telah ditentukan. Diagram alir utama program chatting yang dikembangkan tersaji pada Gambar 6. untuk aplikasi pada server dan Gambar 7. untuk aplikasi pada client.

Mulai Masukkan perangkat Bluetooth Pencarian perangkat Bluetooth lain Masukkan passkey Pengenalan perangkat Perangkat telah terhubung melalui Bluetooth Perangkat ditemukan ? Passkey sesuai ? Perangkat tergabung dalam PAN Koneksi PAN (Personal Area Network) Koneksi berhasil ? Selesai Pesan error Pesan error Pesan error N Y N Y N Y

Cek Status Bluetooth

Jika Bluetooth aktif dan sudah tergabung dalam

PAN, jalankan aplikasi server

Jika Bluetooth belum aktif perlu mengaktifkan Bluetooth terlebih dahulu

Server menunggu koneksi client

Client meminta koneksi ke server

Jika koneksi belum berhasil, server terus menunggu koneksi client

Jika koneksi berhasil, aplikasi dapat dijalankan

Gambar 3. Proses Koneksi Perangkat Bluetooth Gambar 4. Algoritma Pembentukan Jaringan

PC

PC

PAN Bluetooth TRx

(4)

Gambar 5. Tampilan Hasil Pembentukan Jaringan di Server Mulai Inisialisai perangkat Bluetooth Bluetooth aktif ? Pesan error Jalankan aplikasi server Masukkan Nama Ada Nama ? Tampilkan Nama Pesan error Terkoneksi dengan client Tulis pesan Menunggu koneksi client (Listen) Koneksi berhasil ? Tampilkan status koneksi berhasil Tampilkan nama client sebagai anggota Kirim Terkirim ? Pesan error Tampilkan pesan di layar Menghapus pesan masuk Hapus ? Pesan terhapus Mengeluarkan client (Kick) Kick client ? Client terputus Lanjut ? Tampilkan status server yang terputus Tampilkan status client yang terputus

Selesai Hapus nama client

N Y N Y N Y N Y N Y N Y N Server memutuskan koneksi Y Mulai Inisialisai perangkat Bluetooth Bluetooth aktif ? Pesan error Jalankan aplikasi client Masukkan Nama dan alamat IP server

Ada Nama dan alamat IP server ? Tampilkan Nama Pesan error Terkoneksi dengan server Tulis pesan Meminta koneksi server (Connect) Koneksi berhasil ? Tampilkan status koneksi berhasil Tampilkan nama client sebagai anggota Kirim Terkirim ? Pesan error Tampilkan pesan di layar Menghapus pesan masuk Hapus ? Pesan terhapus Server memutuskan koneksi Server terputus ? Koneksi terputus Lanjut ? Tampilkan status koneksi terputus Tampilkan status server terputus Selesai N Y N Y Pesan error Selesai N Y N Y N Y Y N Y N Client memutuskan koneksi

Gambar 6. Algoritma Pengiriman Pesan pada Server Gambar 7. Algoritma Pengiriman Pesan pada Client

3. Hasil dan Pembahasan

Gambar 8. dan Gambar 9. memperlihatkan tampilan jendala chatting pada sisi server dan client. Kedua tampilan jendela memiliki tampilan yang sama tetapi informasi nomor IP Server hanya terdapat pada jendela client. Proses aplikasi

chatting dimulai dengan mengaktifkan server, yang kemudian dilanjutkan dengan permintaan sambungan dari client ke server. Informasi bahwa server telah siap menerima permintaan sambungan tersaji pada Gambar 10. dan Gambar 11.

(5)

Gambar 8. Tampilan Penyambungan Koneksi Client Gambar 9. Tampilan Pemutusan Koneksi Client

Gambar 10. Tampilan Jendela Chatting pada Server Gambar 11. Tampilan Jendala Chatting pada Client

Pada penelitian ini, uji coba terhadap kualitas jaringan juga dilakukan dengan melakukan pengukuran jarak antar node yang terhubung pada Jaringan Bluetooth seperti pada Tabel 2. Kualitas jaringan masih baik untuk jarak kurang dari 70 meter, selebihnya tidak dapat bekerja dengan baik. Kondisi tersebut hanya berlangsung bila tanpa halangan. Bila terdapat halangan akan menurunkan jarak antar node menjadi maksimal 50 meter, bahkan untuk halangan yang lebih dari satu jaringan hanya berfungsi baik pada jarak maksimal 20 meter. Keadaan tersebut menunjukkan Bluetooth hanya dapat berfungsi dengan baik bila antar node tidak terdapat halangan.

Tabel 2. Pengaruh Jarak dan Penghalang terhadap koneksi

No Jarak (meter) Tanpa obstacle 1 Tembok Penghalang 2 Tembok Penghalang

1. 10 meter OK OK OK 2. 20 meter OK OK OK 3. 30 meter OK OK - 4. 40 meter OK OK - 5. 50 meter OK OK - 6. 60 meter OK - - 7. 70 meter OK - - 8. 80 meter - - - 9. 90 meter - - - 10. 100 meter - - -

4. Kesimpulan dan Saran

1. Program aplikasi chatting antar komputer dengan media transmisi Bluetooth dapat bekerja dengan baik. 2. Server dan client dapat mengirim sekaligus menerima data.

(6)

4. Jangkauan Bluetooth tidak mencapai 100 meter, yaitu 70 meter untuk kondisi tanpa penghalang, 50 meter untuk kondisi satu tembok penghalang, 20 meter untuk kondisi dua tembok penghalang.

5. Kualitas perangkat Bluetooth mempengaruhi koneksi karena tidak semua perangkat dapat tergabung dalam Personal

Area Network.

6. Aplikasi ini dapat dikembangkan untuk komunikasi private (point-to point) antar client.

Daftar Pustaka

[1] Siyamta (2006). Pengantar Teknologi Bluetooth, Artikel Populer Ilmu Komputer.com, http://www.Ilmu komputer.com., diakses terakhir 4 September 2006,

[2] Susanto (2001). BLUETOOTH: Teknologi Komunikasi Wireless untuk Layanan Multimedia dengan Jangkauan

Terbatas, Majalah ElektroIndonesia, No.36, Tahun VII.

[3] ______, “Bluetooth” pun di Jalur Padat, http://www.kompas.com., diakses terakhir tanggal 4 April 2007. [4] Smart Handheld Group, Bluetooth Technology Overview, White Paper, Hewlett-Packard Company, April 2003. [5] _____,How Bluetooth Technology Works, http://www.bluetooth.com , diakses terakhir tanggal 4 April 2007. [6] _____, Bluetooh Personal Area Network, http://www.bluesoleil.com , diakses terakhir tanggal 4 April 2007. [7] _____, Windows Socket Support for Bluetooth, http://msdn2.microsoft.com , diakses terakhir tanggal 4 Juli 2007.

Gambar

Gambar 1. Interkoneksi antar Master dan Slave pada Piconet dan Scatternet[1].
Gambar 2. Pembentukan Koneksi Personal Area Networking (PAN)
Gambar 8. dan Gambar 9. memperlihatkan tampilan jendala chatting pada sisi server dan client
Tabel 2. Pengaruh Jarak dan Penghalang terhadap koneksi

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu amanat atau pesan pengarang yang tersampaikan melalui nilai pendidikan terdiri atas: (a) nilai pendidikan agama, yaitu ketaatan manusia dalam beragama dan

Tujuan dari penelitian ini adalah memprediksi tingkat infiltrasi di Sub DAS Watujali yang tertutup hutan pinus dengan metode neraca air dan hubungan antara hujan dan

Meskipun dalam 2 tahun terakhir laba perseroan cenderung turun karena biaya bunga dan biaya lain-lain yang mengalami kenaikan, namun diharapkan ke depannya Bank

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: MSG yang diberikan pada mencit jantan dan betina dengan dosis 3 g/hari, 6

Penilaian ujian kecekapan dalam kemahiran membaca bahasa Arab yang berkualiti merupakan satu kaedah yang baik untuk mengukur tahap kemahiran membaca pelajar sekali gus membantu

merupakan operan yang sering digunakan di dalam permainan bola basket yang dilakukan untuk memindahkan bola dari seorang pemain kepada pemain lainnya, namun sering kali berbagai

Guru merupakan orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina peserta didik baik secara individual maupun klasikal baik disekolah maupun diluar

Dari tahapan- tahapan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diketahui bahwasanya penggunaan instruction in English tersebut sangat berguna bagi siswa untuk