TANGGUNG JAWAB NEGARA
TANGGUNG JAWAB NEGARA
(STATE RESPONSIBILITY)
(STATE RESPONSIBILITY)
SISTEMATIKA
SISTEMATIKA
Pendahuluan
Pendahuluan
–
Prinsip-prinsip penting
Prinsip-prinsip penting
Macam-macam tanggung jawab negara
Macam-macam tanggung jawab negara
–
Tanggung jawab atas perbuatan melawan hukum
Tanggung jawab atas perbuatan melawan hukum
–
Tanggung jawab atas pelanggaran perjanjian
Tanggung jawab atas pelanggaran perjanjian
Teori-teori penentuan kesalahan
Teori-teori penentuan kesalahan
Pengecualian terhadap prinsip tanggung jawab
Pengecualian terhadap prinsip tanggung jawab
negara
negara
Tanggung jawab negara dalam hal:
Tanggung jawab negara dalam hal:
–
Ekspropriasi
Ekspropriasi
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Tanggung jawab negara vis-à-vis kedaulatan negara
Tanggung jawab negara vis-à-vis kedaulatan negara
– Berdasarkan hukum int’l suatu negara dapat diminta Berdasarkan hukum int’l suatu negara dapat dimintapertanggungjawaban untuk tindakan-tindakannya yang
pertanggungjawaban untuk tindakan-tindakannya yang
menyalahgunakan kedaulatannya
menyalahgunakan kedaulatannya
– Tidak ada satu negara pun yang dapat menikmati hak-haknya Tidak ada satu negara pun yang dapat menikmati hak-haknya
tanpa menghormati hak-hak negara lain
tanpa menghormati hak-hak negara lain
Judge Huber, dalam kasus “Spanish Zone of Morocco
Judge Huber, dalam kasus “Spanish Zone of Morocco
Claims”, 1925:
Claims”, 1925:
“…
“…responsibility is the necessary corollary of a right. All rights of an responsibility is the necessary corollary of a right. All rights of an international character involve international responsibility”
international character involve international responsibility”
Kasus “Chorz
Kasus “Chorz
ów Factory” (Jerman v. Polandia), 1928:
ów Factory” (Jerman v. Polandia), 1928:
“…
“…it is a principle of international law, and even a general conception it is a principle of international law, and even a general conception of law that any breach of an engagement involves an obligation to
of law that any breach of an engagement involves an obligation to
make reparation”
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Karakteristik tanggung jawab negara tergantung
Karakteristik tanggung jawab negara tergantung
dari:
dari:
–
Adanya suatu kewajiban hukum internasional yang
Adanya suatu kewajiban hukum internasional yang
berlaku antara dua negara tertentu;
berlaku antara dua negara tertentu;
–
Adanya suatu perbuatan melanggar hukum atau
Adanya suatu perbuatan melanggar hukum atau
kelalaian yang melanggar kewajiban tersebut dan
kelalaian yang melanggar kewajiban tersebut dan
melahirkan tanggung jawab negara;
melahirkan tanggung jawab negara;
–
Adanya kerusakan atau kerugian sebagai akibat
Adanya kerusakan atau kerugian sebagai akibat
tindakan melanggar hukum atau kelalaian
tindakan melanggar hukum atau kelalaian
(Shaw, 1999)
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
ILC Draft on Responsibility of States for
ILC Draft on Responsibility of States for
Internationally Wrongful Acts (2001)
Internationally Wrongful Acts (2001)
–
Merupakan upaya ILC untuk mengkodifikasi prinsip-
Merupakan upaya ILC untuk mengkodifikasi
prinsip-prinsip tanggung jawab negara
prinsip tanggung jawab negara
Beberapa prinsip penting:
Beberapa prinsip penting:
–
Art.1: Every internationally wrongful act of a State
Art.1: Every internationally wrongful act of a State
entails the international responsibility of that State
entails the international responsibility of that State
–
Art.2: Elements of an internationally wrongful act of a
Art.2: Elements of an internationally wrongful act of a
State
State
(a)
(a) Attributable to the State under international law; andAttributable to the State under international law; and (b)
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kasus “
Kasus “
Corfu Channel
Corfu Channel
” (UK v. Albania), 1949:
” (UK v. Albania), 1949:
“…
“… These grave omissions involve the international responsibility of These grave omissions involve the international responsibility of Albania. The Court therefore reaches the conclusion that Albania is
Albania. The Court therefore reaches the conclusion that Albania is
responsible under international law for the damage and loss of
responsible under international law for the damage and loss of
human life which resulted from …, and there is a duty upon Albania
human life which resulted from …, and there is a duty upon Albania
to pay compensation to the United Kingdom”
to pay compensation to the United Kingdom”
Kasus “US Diplomatic and Consular Staff in Tehran” (US v.
Kasus “US Diplomatic and Consular Staff in Tehran” (US v.
Iran), 1980:
Iran), 1980:
“…
“… Its plain duty was at once to make every effort, and to take every Its plain duty was at once to make every effort, and to take every appropriate step, to bring these flagrant infringements of the
appropriate step, to bring these flagrant infringements of the
inviolability of the premises, archives and diplomatic and consular
inviolability of the premises, archives and diplomatic and consular
staff of the United States to a speedy end… and in general to
staff of the United States to a speedy end… and in general to
re-establish the status quo and to offer reparation for the damage”
establish the status quo and to offer reparation for the damage”
“…
MACAM-MACAM
MACAM-MACAM
TANGGUNG JAWAB NEGARA
TANGGUNG JAWAB NEGARA
Perbuatan melawan hukum (
Perbuatan melawan hukum (
delictual liability
delictual liability
)
)
– Eksplorasi ruang angkasa Eksplorasi ruang angkasa Convention on International Liability Convention on International Liability for Damage caused by Space Objects, 1972
for Damage caused by Space Objects, 1972
– Eksplorasi nuklir Eksplorasi nuklir Vienna Convention on Civil Liability, 1963 Vienna Convention on Civil Liability, 1963
– Kegiatan-kegiatan lintas batas (Kegiatan-kegiatan lintas batas (transboundarytransboundary))
Terkait dengan tanggung jawab negara di bidang lingkunganTerkait dengan tanggung jawab negara di bidang lingkungan
Pelanggaran perjanjian (
Pelanggaran perjanjian (
contractual liability
contractual liability
)
)
– Pelanggaran terhadap perjanjian antar negara, misalnya Pelanggaran terhadap perjanjian antar negara, misalnya pacta sunt pacta sunt servanda
servanda
– Pelanggaran terhadap kontrak, misalnya di bidang penanaman Pelanggaran terhadap kontrak, misalnya di bidang penanaman
modal asing
modal asing
TEORI-TEORI
TEORI-TEORI
PENENTUAN KESALAHAN
PENENTUAN KESALAHAN
Teori subjektif
Teori subjektif
– Tanggung jawab negara ditentukan adanya unsur keinginan atau Tanggung jawab negara ditentukan adanya unsur keinginan atau
maksud untuk melakukan suatu perbuatan (kesengajaan/
maksud untuk melakukan suatu perbuatan (kesengajaan/ dolusdolus) ) atau kelalaian (
atau kelalaian (culpaculpa) pada pejabat atau agen negara yang ) pada pejabat atau agen negara yang bersangkutan
bersangkutan
Teori objektif
Teori objektif
– Pada saat tindakan melawan hukum telah terjadi, yang Pada saat tindakan melawan hukum telah terjadi, yang
menyebabkan kerugian dan dilakukan oleh pejabat atau agen
menyebabkan kerugian dan dilakukan oleh pejabat atau agen
negara, negara tersebut bertanggung jawab menurut hukum
negara, negara tersebut bertanggung jawab menurut hukum
internasional tanpa perlu dibuktikan apakah tindakan tersebut
internasional tanpa perlu dibuktikan apakah tindakan tersebut
mengandung unsur kesalahan atau kelalaian
mengandung unsur kesalahan atau kelalaian – Verzijl dalam Kasus “Caire”, 1929:Verzijl dalam Kasus “Caire”, 1929:
“…
PENGECUALIAN TERHADAP
PENGECUALIAN TERHADAP
TANGGUNG JAWAB NEGARA
TANGGUNG JAWAB NEGARA
Beberapa kemungkinan pengecualian:
Beberapa kemungkinan pengecualian:
–
Lihat ILC Draft 2001, Articles 20-27:
Lihat ILC Draft 2001, Articles 20-27:
Art. 20: ConsentArt. 20: Consent
Art. 21: Self-defenceArt. 21: Self-defence
Art. 22: Countermeasures in respect of an internationally Art. 22: Countermeasures in respect of an internationally
wrongful act
wrongful act
Art. 23: Force majeureArt. 23: Force majeure Art. 24: DistressArt. 24: Distress
Art. 25: NecessityArt. 25: Necessity
Art. 26: Compliance with peremptory normsArt. 26: Compliance with peremptory norms
Art. 27: Consequences of invokint a circumstance precluding Art. 27: Consequences of invokint a circumstance precluding
wrongfulness
EKSPROPRIASI
EKSPROPRIASI
Apa itu ekspropriasi?
Apa itu ekspropriasi?
–
Pengambilalihan suatu kekayaan sebagai akibat dari
Pengambilalihan suatu kekayaan sebagai akibat dari
kedaulatan yang dimiliki suatu negara
kedaulatan yang dimiliki suatu negara
–
Dikenal juga dengan istilah: “confiscation”, “takings”,
Dikenal juga dengan istilah: “confiscation”, “takings”,
“nationalisation”
“nationalisation”
Mengapa ekspropriasi?
Mengapa ekspropriasi?
–
Perwujudan kedaulatan negara, khususnya kedaulatan
Perwujudan kedaulatan negara, khususnya kedaulatan
mutlak atas SDA
mutlak atas SDA
Pembatasan (Jennings & Watts, 1996)
Pembatasan (Jennings & Watts, 1996)
–
Tidak boleh sewenang-wenang
Tidak boleh sewenang-wenang
–
Untuk kepentingan umum
Untuk kepentingan umum
HUKUM INT’L TENTANG
HUKUM INT’L TENTANG
EKSPROPRIASI
EKSPROPRIASI
Tinjauan umum
Tinjauan umum
– Tidak selalu jelas; tergantung pada kasus dan bagaimana pengadilan Tidak selalu jelas; tergantung pada kasus dan bagaimana pengadilan menginterpretasikan hukum yang berlaku
menginterpretasikan hukum yang berlaku
Review: Sumber hukum int’l
Review: Sumber hukum int’l
– Pasal 38 Ayat (1) Statuta Mahkamah Int’lPasal 38 Ayat (1) Statuta Mahkamah Int’l
– Putusan pengadilan merupakan satu-satunya sumber yang paling Putusan pengadilan merupakan satu-satunya sumber yang paling memungkinkan untuk menemukan hukum int’l tentang ekspropriasi memungkinkan untuk menemukan hukum int’l tentang ekspropriasi
Peran pengadilan
Peran pengadilan
– Menentukan definisi ekspropriasi (“Harza Engineering”; “TAMS-AFFA”)Menentukan definisi ekspropriasi (“Harza Engineering”; “TAMS-AFFA”) – Kekayaan (“AMOCO”)Kekayaan (“AMOCO”)
– Perhitungan kompensasi (“AMOCO”)Perhitungan kompensasi (“AMOCO”)
Jumlah kompensasi merupakan masalah yang paling
Jumlah kompensasi merupakan masalah yang paling
banyak diperdebatkan
PEMBAYARAN KOMPENSASI
PEMBAYARAN KOMPENSASI
DALAM EKSPROPRIASI
DALAM EKSPROPRIASI
Kasus “Chorzow Factory” (1928)
Kasus “Chorzow Factory” (1928)
– ““Lawful” Lawful” “Fair compensation” “Fair compensation”
– ““Unlawful” Unlawful” “Restitutio in integrum” “Restitutio in integrum”
Resolusi Majelis Umum
Resolusi Majelis Umum
– GA Res 1803 (XVII) tentang PSNRGA Res 1803 (XVII) tentang PSNR
Keperluan publik, keamanan, atau kepentingan nasionalKeperluan publik, keamanan, atau kepentingan nasional Kompensasi yang “sesuai” (“appropriate”Kompensasi yang “sesuai” (“appropriate”))
Sesuai dengan aturan negara yang mengekspropriasi dan hukum Sesuai dengan aturan negara yang mengekspropriasi dan hukum int’l
int’l
– GA Res 3281 (XXIX) tentang CERDSGA Res 3281 (XXIX) tentang CERDS
Tidak menyebutkan “keperluan publik” dan tidak mengacu pada Tidak menyebutkan “keperluan publik” dan tidak mengacu pada “hukum int’l”
“hukum int’l”
“
“
Hull Formula”
Hull Formula”
IRAN-US CLAIMS TRIBUNAL:
IRAN-US CLAIMS TRIBUNAL:
KASUS “AMOCO”
KASUS “AMOCO”
Prinsip-prinsip penting:
Prinsip-prinsip penting:
–
Ekspropriasi harus didasarkan pada
Ekspropriasi harus didasarkan pada
Kepentingan publikKepentingan publik
Tidak boleh diskriminatifTidak boleh diskriminatif
–
Kekayaan (
Kekayaan (
property
property
) mencakup:
) mencakup:
Aset yang nyata (Aset yang nyata (tangibletangible))
Aset yang tidak nyata (Aset yang tidak nyata (intangibleintangible))
–
Perhitungan kompensasi
Perhitungan kompensasi
““Going concern value” untuk ekspropriasi yang sahGoing concern value” untuk ekspropriasi yang sah
““Lucrum cessans”/ “Restitutio in integrum untuk ekspropriasi Lucrum cessans”/ “Restitutio in integrum untuk ekspropriasi yang tidak sah
TANGGUNG JAWAB NEGARA
TANGGUNG JAWAB NEGARA
DI BIDANG LINGKUNGAN
DI BIDANG LINGKUNGAN
Rio Declaration on Environment and Development, 1992:
Rio Declaration on Environment and Development, 1992:
“
“States have, in accordance with the Charter of the United Nations States have, in accordance with the Charter of the United Nations and the principles of international law,
and the principles of international law, the sovereign rightthe sovereign right to explore to explore their own resources pursuant to their own environmental and
their own resources pursuant to their own environmental and
developmental policies, and
developmental policies, and the responsibilitythe responsibility to ensure that to ensure that
activities within their jurisdiction or control do not cause damage to
activities within their jurisdiction or control do not cause damage to
the environment of other States or of areas beyond the limits of
the environment of other States or of areas beyond the limits of
national jurisdiction”
national jurisdiction”
Kewajiban negara
Kewajiban negara
– Tidak menyebabkan kerusakan lingkungan lintas batasTidak menyebabkan kerusakan lingkungan lintas batas – KerjasamaKerjasama