• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SDT 0906537 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SDT 0906537 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan proses analisis terhadap komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, maka didapatlah sebuah kesimpulan yang berisi tentang uraian dan penjelasan dari identifikasi dan

perumusan masalah, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, peneliti

menyimpulkan bahwa terdapat hal-hal yang menarik pada komposisi tersebut. Hal

tersebut dapat dilihat dari konsep garap laras pelog dan laras salendro, serta

bentuk (form) dari komposisi musik gamelan tersebut.

Konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro pada komposisi

tersebut menghasilkan sebuah sistem sepuluh nada. Sistem sepuluh nada tersebut

diolah dengan cara menggunakan nada-nada yang bersifat vertikal dan horizontal

serta membangun struktur melodi berdasarkan tinggi rendah bunyi, durasi bunyi

dan warna suara. Selain itu juga, menciptakan bunyi-bunyi yang bersifat perkusif

dan bersifat interlocking dari instrumen yang digunakan dan menonjolkan

nada-nada yang memiliki aspek mikro intervalis. Instrumen yang digunakan dalam

komposisi tersebut merupakan campuran dari beberapa instrumen gamelan pelog

dan gamelan salendro, yakni saron dan peking salendro, saron dan peking pelog,

demung dan selentem salendro, demung dan selentem pelog, bonang eusleum,

gong salendro, kendang dan kulanter. Intrumen-instrumen tersebut dimainkan

oleh tujuh orang pemain, sehingga ada pemain yang memainkan dua instrumen.

Secara keseluruhan, komposisi musik gamelan “Noname and Nothing”

karya Iwan Gunawan memiliki bentuk (form) yang tersusun dalam tiga bagian

besar, yakni bagian besar I (bar 1 – 36), bagian besar II (bar 37 – 96), bagian besar

III (bar 97 – 118), dan setiap bagian besar memiliki dua bagian kecil. Setiap

bagian tersebut, memiliki struktur yang berbeda. Meski demikian, bagian-bagian

tersebut saling terhubung dengan adanya beberapa motif dan figur yang diulang

(2)

73

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Hasil analisis pada sebuah komposisi musik adalah hal yang relatif, artinya

tidak ada yang benar-benar mutlak, karena pada dasarnya berbagai temuan dan

informasi yang diperoleh mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kegiatan

menganalisis merupakan tindak lanjut dari sebuah ketertarikan terhadap fenomena

yang muncul pada suatu komposisi musik, sehingga diperlukan adanya kesadaran

dan pertimbangan dalam memutuskan setiap langkah yang berkaitan dengan

proses analisis, guna menyeimbangkan antara penilaian subjektif dengan

kebenaran esensi yang terdapat dalam sebuah komposisi musik. Salah satunya

dengan mempertimbangkan kegunaan dan manfaat dari hasil analisis dalam

berbagai bidang yang berkaitan dengan musik, baik itu berupa kajian musik secara “murni” maupun dalam cakupan pendidikan.

Kepada pengguna hasil penelitian, peneliti menyarankan agar dalam

menggunakan penelitian ini untuk dapat menginterpretasikan komposisi musik

gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, bahkan tidak menutup

kemungkinan untuk lebih mengembangkan interpretasinya. Segala kekurangan

yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk

melakukan penelitian selanjutnya. Segala bentuk tindak lanjut dari penilaian hasil

penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan menyempurnakan

kekurangan bagi penelitian sebelumnya, sehingga penelitian selanjutnya memiliki

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ Komisi Pemilihan Umum dapat langsung mengumumkan calon anggota DPR/ dari hasil Pemilu Legislatif 2009/ tanpa harus menunggu putusan final Mahkamah

Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang relevan dengan tuntutan piston pada mesin, dipilihnya piston asli buatan Jepang (Gambar 3.1), juga berfungsi untuk

Dalam pemodelan struktur bangunan, kita perlu memahami beberapa hal yang cukup penting oleh seorang desainer bangunan yaitu desain dan fungsi. Dalam mendesain sebuah bangunan

[r]

[r]

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PELITA BANGSA Jl. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas

[r]

Harsono (1988:197) mengungkapkan,”Untuk metode pyramid sistem mengartikan bahwa sistem ini adalah suatu sistem latihan beban yang bebannya dimulai dari yang ringan