• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SMS 1006453 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SMS 1006453 Chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan alat bantu bagi seorang peneliti yang

berguna untuk mendapatkan hasil dan memecahkan permasalahan dari objek

yang diteliti. Pemilihan metode yang tepat turut menentukan keberhasilan

dalam suatu penelitian, karena dalam metode penelitian tahapan-tahapan

pelaksanaan serta arah dan tujuan penelitian dapat terlihat dengan jelas.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk dapat menggambarkan

proses pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik

Cimahi Drum Lab. Agar dapat menggambarkan proses pelatihan drum

tersebut, peneliti memilih pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitan.

Penelitian kualitatif mengkaji setiap peristiwa sosial yang terjadi secara alami

pada situasi pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim

(dalam Nurjanah, 2009, hlm. 35), bahwa:

Penelitian Kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung situasi pendidikan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagaimana adanya (alami) tanpa dilakukan perubahan dan intervensi oleh peneliti yang merupakan objek bagi penelitian kualitatif. Peristiwa yang terjadi pada situasi pendidikan terutama peristiwa sosial dalam arti, interaksi manusia seperti interaksi siswa pelatih, pelatih-pelatih, siswa-siswa, siswa-lingkungan, merupakan kajian utama penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini lingkungan alamiah yang digunakan sebagai sumber

data adalah sekolah musik Cimahi Drum Lab. Situasi pendidikan yang

dimaksud adalah proses pelatihan drum yang dilakukan di sekolah musik

Cimahi Drum Lab termasuk juga pemilihan materi ajar yang diberikan kepada

siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun. Adapun tahapan pelatihan, metode yang

digunakan pelatih saat pelatihan drum merupakan peristiwa sosial atau

(2)

pelatihan drum yang berusia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum

Lab.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian kualitatif lebih diorientasikan pada fokus masalah, bukan

pengujian hipotesis. Berikut desain penelitian yang akan dilakukan:

Konseptual dan Teoritis Penelitian

Menarik Kesimpulan

Menyajikan dan Merefleksikan Data Menafsirkan dan

Mereduksi Data Mengumpulkan Data Konsep Perencanaan Penelitian (Pendekatan,

Instrumen) Menentukan Subjek

Penelitian Merumuskan Masalah

Studi Pendahuluan

(3)

Fokus masalah pada penelitian Kualitatif ini adalah materi ajar, tahapan

pelatihan drum, metode yang digunakan dalam proses pelatihan drum pada

anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab. Kemudian

populasi dan sampel tidak ada dalam desain penelitian kualitatif, yang ada

adalah subjek dan informan penelitian. Dalam hal ini pelatih dan siswa Cimahi

Drum Lab yang berumur 7 sampai 12 tahunlah yang menjadi subjek atau

informan penelitian. Melalui subjek dan informan penelitian tersebut data dapat

dikumpulkan. Jenis data yang dihasilkan berupa data kualitatif dan dianalisis

menggunakan analisis kualitatif (Musfiqon, 2012:88).

Desain penelitian kualitatif menuntut perencanaan yang matang dalam

merumuskan kerangka operasional penelitian termasuk tahapan penelitian.

Tahapan penelitian tersebut memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya, kemudian peneliti dapat menggambarkan serta

mendeskripsikan data-data secara akurat dan sistematis mengenai pelatihan

drum pada anak usia 7 sampai 12 di sekolah musik Cimahi Drum Lab.

B. Subjek Penelitian

Cimahi Drum Lab merupakan sekolah musik yang didirikan pada

November tahun 2011. Sekolah musik ini pada awalnya didirikan untuk

mengembangkan minat dan bakat seseorang khususnya dalam bermain alat

musik drum. Pada saat itu pemilik sekaligus pelatih yang bernama Indra

Gunawan hanya mengajar seorang diri dengan jumlah siswa 17 orang dan

ditemani oleh dua orang staf administrasi. Namun setelah tiga tahun berdiri,

Cimahi Drum Lab yang beralamat di jalan Kolonel Masturi No. 152 kota

Cimahi sudah memiliki tiga pelatih drum dan siswa sebanyak 40 orang.

Saat ini Cimahi Drum Lab tidak hanya menyediakan pelatihan alat musik

drum saja, namun disediakan pula pelatihan alat musik gitar dan bass.

Pelatihan gitar dan bass masing-masing memiliki satu orang pelatih. Jumlah

siswa yang mengikuti pelatihan gitar ada enam orang dan yang mengikuti

(4)

Sekolah musik ini memiliki dua ruangan yang biasa digunakan untuk

pelatihan. Ruangan pertama berisi dua buah drum set, satu ampli dan white

board. Ruangan ini digunakan untuk pelatihan drum, dua drum tersebut

digunakan untuk siswa dan pelatih selama proses pelatihan. Ruangan yang

kedua memiliki luas yang lebih besar dibandingkan dengan ruangan yang

pertama. Ruangan ini berisi satu buah drum set, tiga buah ampli, satu gitar dan

satu bass. Biasa digunakan untuk pelatihan drum, gitar dan bass, selain itu

ruangan ini disewakan untuk umum sebagai studio latihan band.

Gambar 3.1.1 Ruangan Pelatihan Drum

(Sumber gambar: Dokumentasi Windy, Juni 2014)

Gambar 3.1.2 Ruangan Pelatihan Gitar dan Bass/ Studio Latihan Band

(Sumber Gambar: Dokumentasi Windy, Juni 2014)

Cimahi Drum Lab memiliki beberapa program kelas dalam pelatihan

drum. Program kelas yang disediakan yaitu Full Class Program dan Private

(5)

dan advance. Tingkat basic merupakan tingkat yang paling dasar. Bagi siswa

yang belum pernah bermain drum, atau sudah pernah dan bisa bermain drum

namun belum mengetahui notasi drum dianjurkan untuk mengikuti kelas basic

ini. Selanjutny tingkat intermediate merupakan tingkat lanjutan yang bisa

diikuti setelah melalui tingkat basic. Siswa yang sudah melalui tingkat basic

dan intermediate selanjutnya bisa mengikuti tingkat advance. Tidak ada waktu

yang ditentukan dalam menyelesaikan setiap tingkat dalam Full Class

Program, hanya pada umumnya setiap tingkat dapat diselesaikan dalam waktu

empat sampai enam bulan. Kelas private style memiliki perbedaan dengan

kelas yang diuraikan di atas. Siswa yang dapat mengikuti kelas private style ini

yaitu siswa yang sudah bisa bermain drum dan ingin menguasai sebuah style

dalam bermain drum. Style yang disediakan dalam kelas ini antara lain jazz,

latin, gospel, rock, metal dan blasting.

Hasil dari proses latihan yang dimiliki oleh Cimahi Drum Lab bisa dilihat

dari prestasi yang sudah diraih oleh siswa-siswa dari “Cimahi Drum Lab”. Di

antaranya menjuarai tiga kategori sekaligus yaitu kategori SD, SMP dan SMA

pada Be Dare Production Drum Competition, Pivot Production. Selain

kompetisi drum yang diselenggarakan secara lokal yaitu hanya di daerah kota Bandung dan sekitarnya, “Cimahi Drum Lab” juga berhasil melahirkan siswa yang dapat berkompetisi di tingkat nasional yaitu pada Yamaha Drum

Competition bahkan sampai babak semi final. Salah satu siswa di sekolah musik “Cimahi Drum Lab” juga pernah menjadi salah satu pengisi acara di acara drum bergengsi yaitu Bandung Drums Day.

Selama tiga tahun ini, Cimahi Drum Lab telah mengadakan dua kali

students concert yang diberi nama School Of Rock. Acara ini merupakan salah

satu bagian dari program yang dimiliki Cimahi Drum Lab guna memfasilitasi

setiap siswa yang mengikuti pelatihan drum untuk dapat menampilkan hasil

pelatihannya. Selain itu acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi

siswa dalam bermain drum, khususnya siswa akan memiliki semangat berlatih

(6)

Saat ini Cimahi Drum Lab memiliki jadwal pelatihan setiap hari yaitu

senin sampai minggu mulai dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.

Setiap siswa berhak untuk memilih pelatih dan menentukan hari untuk latihan.

Namun waktu latihan disesuaikan dengan jadwal yang sudah ada. Setiap siswa

mendapatkan pelatihan satu kali dalam seminggu dengan durasi pelatihan 40

menit. Berikut jadwal pelatihan drum di Cimahi Drum Lab yang diambil

peneliti tanggal 19 Mei 2014:

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

10.00-10.40 Alya Haifa

10.40-11.20 Nasri Fira

11.20-12.00 Aulia Kinanti

12.00-12.40 Fajar Keke Ilham

12.40-13.20 Fauzan Seth Fathur Tata

13.20-14.00 Zacky

14.00-14.40 Akhmal Gilang

14.40-15.20 Rayya Vicka

15.20-16.00 Miracle Iko Rio Mazaya Gie

16.00-16.40 Fahryan Thusa Kei Adnan Alam

16.40-17.20 Iqbal Rizky Delmar Ingwy Fahreza

17.20-18.00 Andrian Farel Akbar

18.00-18.40 Azrial Ricky

18.40-19.20 Rizkita

19.20-20.00

Tabel 3.1 Jadwal Pelatihan Drum

Keterangan :

Merah : Siswa yang dilatih oleh Teguh Herlambang

Hijau : Siswa yang dilatih oleh Agus Egi

Biru : Siswa yang dilatih oleh Indra Gunawan

Tabel tersebut dapat menggambarkan bahwa pelatihan drum dilaksanakan

(7)

disesuaikan dengan jadwal siswa dan pelatihnya itu sendiri, bukan berdasarkan

kemampuan pelatih yang lebih memahami karakteristik anak kelompok usia

tertentu. Sebagai contoh siswa yang bernama Tata memilih untuk mengikuti

pelatihan drum pada hari Minggu, kemudian siswa memilih jam yang masih

kosong pada hari tersebut. Pelatih yang mengajar pada hari Minggu adalah

Indra Gunawan, sehingga siswa yang bernama Tata dilatih oleh Indra Gunawan

pada hari Minggu.

Dari 40 orang siswa yang tertulis pada tabel diatas terdapat 23 orang siswa

yang berusia 7 sampai 12 tahun, tiga orang siswa yang berusia di bawah tujuh

tahun dan 14 orang siswa yang berusia di atas 12 tahun. Siswa yang berusia 7

sampai 12 tahun ini yang menjadi subjek penelitian di Cimahi Drum Lab. Dari

ke-40 orang siswa yang tertulis tersebut secara umum masih aktif mengikuti

pelatihan drum, dan hanya beberapa siswa yang sedang tidak aktif mengikuti

pelatihan drum dikarenakan berbagai hal, salah satunya dikarenakan sedang

mengikuti ujian sekolah sehingga anak untuk sementara tidak mengikuti

pelatihan drum.

Dari uraian mengenai sekolah musik Cimahi Drum Lab tersebut peneliti

dapat menentukan subjek atau informan penelitian yaitu tiga orang pelatih yang

bernama Indra Gunawan, Agus Egi dan Teguh Herlambang serta 23 orang

siswa pelatihan drum di Cimahi Drum Lab yang berusia 7 sampai 12 tahun.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 12 orang siswa yang setiap dua orang

siswanya mewakili usia 7 sampai 12 tahun. Hal itu bertujuan untuk dijadikan

sebagai bahan perbandingan oleh peneliti.

Siswa yang menjadi sampel tersebut terdiri dari, satu orang siswa berusia 7

tahun yang dilatih oleh Teguh Herlambang, dua orang siswa berusia 7 dan 11

tahun yang dilatih oleh Agus Egi serta 9 orang siswa yang dilatih oleh Indra

Gunawan yaitu satu orang siswa berusia 8 tahun, dua orang siswa berusia 9

tahun, dua orang siswa berusia 10 tahun, satu orang siswa berusia 11 tahun dan

dua orang siswa berusia 12 tahun.

Adanya perbedaan jumlah siswa dari masing-masing pelatih yang

(8)

masing-masing pelatih. Pelatih yang bernama Indra Gunawan memiliki siswa

sebanyak 20 orang, Teguh Herlambang memiliki siswa sebanyak 7 siswa dan

Agus Egi memiliki siswa sebanyak 12 orang. Selain itu alasannya karena

keperluan peneliti untuk mengambil sampel yang mewakili usia 7 sampai 12

tahun.

C. Definisi Operasional

Untuk menyamakan pandangan dan pemahaman antara pembaca dan

peneliti serta mempermudah pelaksanaan penelitian di lapangan, maka akan

dijelaskan definisi operasional mengenai pengertian yang digunakan dalam

penelitian yang akan dilakukan.

Pelatihan : Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut

proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan

keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam

waktu yang relatif singkat dan dengan menggunakan

metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori,

(Instruksi Presiden No. 15 tahun 1974).

Drum : Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia drum mempunyai

arti: 1. tong besi (untuk tempat minyak dsb); 2. Genderang;

tambur. Sedangkan dalam wikipedia dijelaskan bahwa drum

adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit

yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah

batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain,

misalnya plastik (KBBI, 2008).

Anak usia 7 sampai 12 tahun : Masa kanak-kanak usia 7 sampai 12 tahun

merupakan masa di mana anak menunjukkan peningkatan

kemampuan untuk melakukan refleksi secara verbal tentang

emosi dan memiliki pemahaman yang lebih kompleks

tentang hubungan emosi dengan situasi tertentu. Hal

tersebut diuraikan dalam buku Perkembangan Anak yang

(9)

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti sendiri yang menjadi instrumen penelitian.

Hal tersebut bertujuan agar data yang diperoleh di lapangan akan lebih mudah

dianalisis.

Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2011:307) peneliti sebagai instrumen

penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari

lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

Dalam hal ini peneliti saat melakukan penelitian dan mengumpulkan data

selama proses pelatihan drum di Cimahi Drum Lab, peneliti dengan

kepekaannya mampu menentukan data mana yang dirasa perlu dan tidak perlu

untuk diambil dan selanjutnya dianalisis.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. Pada penelitian

ini peneliti dapat sekaligus mengumpulkan data mengenai materi ajar, tahapan

pelatihan, metode yang dilakukan pada saat pelatihan drum berlangsung di

Cimahi Drum Lab dalam satu kali kegiatan.

3. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami

dengan pengetahuan semata perlu sering merasakannya, menyelaminya

berdasarkan pengetahuan kita. Maksudnya peneliti perlu untuk ikut merasakan

dan menyelami setiap interaksi antara pelatih dan siswa dalam proses pelatihan

drum di Cimahi Drum Lab, karena dengan begitu selain data-data didapatkan,

peneliti juga akan memahami setiap proses yang terjadi.

4. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.

Setiap data mengenai pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di

sekolah musik Cimahi Drum Lab selalu melibatkan peneliti sebagai instrumen

penelitian itu sendiri. Dengan begitu peneliti akan mudah menganalisis data

yang diperoleh.

5. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan

(10)

kesimpulan mengenai pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di

sekolah musik Cimahi Drum Lab setelah peneliti mengamati serta memahami

setiap hal yang terjadi yang tetap fokus pada rumusan masalah dan setelah

peneliti menganalisis setiap data yang telah dikumpulkan.

Peranan peneliti dalam penelitian ini juga sebagai pengamat partisipatif.

Pengamat partisipatif merupakan pengamat yang berada di dalam kegiatan

yang dilakukan kelompok, dia menciptakan peranan-peranan sendiri tanpa

lebur dalam kepentingan kegiatan kelompok yang diamati (Sukmadinata,

2009:112). Dalam hal ini peneliti beberapa kali diikutsertakan dalam kegiatan

pelatihan drum di Cimahi Drum Lab sebagai pelatih dan penguji ujian drum.

E. Prosedur Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam menyusun laporan hasil penelitian,

peneliti perlu menentukan langkah atau tahapan dalam menyusun laporan

penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh peneliti antara lain:

1. Tahap Persiapan

a. Studi Pendahuluan

Dalam hal ini diperlukan adanya pengamatan awal mengenai gejala apa

saja yang terjadi di sekolah musik Cimahi Drum Lab khususnya yang

berhubungan dengan proses pelatihan drum.

b. Merumuskan Masalah

Setelah melakukan studi pendahuluan mengenai proses pembelajaran di

sekolah musik Cimahi Drum Lab dengan mengamati berbagai gejala apa

saja yang terjadi, peneliti dapat menemukan dan memilih masalah yang

akan menjadi fokus penelitian. Melalui studi pendahuluan tersebut peneliti

menemukan adanya dominasi siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun di

sekolah musik Cimahi Drum Lab. Selain itu menurut studi pendahuluan

yang dilakukan ditemukan data bahwa dari tahun 2011 sampai tahun 2014

terjadi peningkatan jumlah siswa, khususnya siswa yang berusia 7 sampai

12 tahun. Dari hasil studi pendahuluan itu peneliti dapat menentukan

(11)

materi ajar, tahapan pelatihan, metode yang digunakan dalam proses

pelatihan drum untuk anak usia 7 sampai 12 tahun di Cimahi Drum Lab.

Masalah yang telah dipilih tersebut selanjutnya perlu diidentifikasi dan

dirumuskan dalam bentu kalimat tanya. Hal tersebut bertujuan untuk dapat

lebih fokus pada masalah yang dipilih serta tidak melewati batas tema

penelitian yang akan dilakukan.

c. Menentukan Judul Penelitian

Menentukan judul penelitian merupakan langkah selanjutnya setelah

merumuskan masalah. Judul penelitian ini harus secara ringkas dan jelas

menggambarkan fokus penelitian. Sehingga judul yang ditentukan oleh

peneliti adalah Pelatihan Drum Untuk Anak Usia 7 sampai 12 Tahun Di

Sekolah Musik Cimahi Drum Lab.

d. Merumuskan Asumsi

Langkah selanjutnya yang ditempuh oleh peneliti adalah membuat asumsi

atau anggapan sementara yang disesuaikan dan difokuskan pada rumusan

masalah. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa sekolah musik Cimahi

Drum Lab memiliki materi ajar, tahapan pelatihan, metode yang baik

dalam proses pelatihan drum untuk anak usia 7 sampai 12 tahun. Sehingga

dapat menarik minat anak untuk mengikuti pelatihan drum di Cimahi

Drum Lab.

e. Memilih Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dipilih yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

dipilih agar membantu proses penelitian dengan terfokus pada masalah

yang telah dipilih. Materi ajar, tahapan penelitian serta metode selama

proses pelatihan drum untuk anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik

Cimahi Drum Lab merupakan masalah yang belum jelas dan kompleks

yang hanya memungkinkan data tersebut dapat dijaring dengan pendekatan

kualitatif.

f. Menentukan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti yang menjadi instrumen utama atau

(12)

(2011:306) bahwa peneliti sebagai instrumen utama berfungsi menetapkan

fokus penelitian yang dalam hal ini adalah pelatihan drum di sekolah

musik Cimahi Drum Lab, memilih informan sebagai sumber data yaitu

tiga orang pelatih dan 23 orang siswa pelatihan drum usia 7 sampai 12

tahun, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan

observasi secara langsung terhadap setiap proses yang terjadi di tempat

penelitian yaitu di Cimahi Drum Lab. Selain itu peneliti melakukan wawancara

secara langsung terhadap subjek penelitian yang telah ditentukan yaitu pelatih

dan siswa di Cimahi Drum Lab. Observasi dan wawancara merupakan cara

peneliti untuk mengumpulkan data-data yang selanjutnya data-data tersebut

akan dianalisis. Setelah itu peneliti dapat menarik kesimpulan.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, setiap data yang diperoleh

dari lapangan seperti catatan-catatan, hasil wawancara dengan pelatih maupun

siswa, dokumentasi proses pelatihan drum ataupun dokumentasi materi ajar

serta hasil analisis data dideskripsikan atau digambarkan ke dalam tulisan dan

disusun menjadi laporan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Langkah yang paling utama dalam penelitian adalah tahap pengumpulan

data, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Kegiatan observasi ini digunakan sebagai sumber data penelitian. Melalui

(13)

yang diteliti yaitu perilaku atau interaksi pelatih drum dan siswa yang berusia 7

sampai 12 tahun di Cimahi Drum Lab.

Peneliti menggunakan observasi partisipasi moderat dalam penelitian ini.

Karena dalam penelitian ini peneliti menjadi orang dalam dan orang luar.

Maksudnya dalam mengumpulkan data peneliti ikut berpartisipasi dalam

beberapa kegiatan diantaranya ikut melatih beberapa siswa dan menjadi

penguji saat ujian drum berlangsung.

Observasi dilakukan sebanyak 10 kali, yaitu pada tanggal 29 September

2014 peneliti melakukan observasi awal di Cimahi Drum Lab. Selanjutnya

pada tanggal 19 Maret 2014 peneliti mengambil biodata siswa dan jadwal

pelatihan drum di Cimahi Drum Lab, dengan begitu peneliti dapat menentukan

sampel subjek penelitian serta jadwal pengambilan data. Pengambilan data

proses pelatihan drum dilakukan tujuh kali yaitu pada tanggal 19, 23, 31 Mei,

1,3,4,6 Juni. Observasi yang kesepuluh dilakukan pada tanggal 7 Juni 2014.

Observasi ini bertujuan untuk mengambil data yang diperlukan dari pelatih

maupun siswa. Jika data yang dikumpulkan tidak lengkap, maka peneliti akan

menambah jadwal untuk melakukan observasi lanjutan.

b. Wawancara

Wawancara menjadi salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta untuk mengetahui

hal-hal dari narasumber yang lebih mendalam. Wawancara dapat dilakukan

secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Dengan kata lain wawancara yang

ditujukan kepada pelatih maupun siswa di Cimahi Drum Lab menggunakan

pedoman wawancara yang telah dibuat maupun dengan mengajukan

pertanyaan yang spontan.

Wawancara ditujukan kepada tiga orang pelatih untuk mendapatkan

informasi mengenai pemilihan materi ajar serta metode maupun pendekatan

yang digunakan selama proses pelatihan drum pada anak usia 7 sampai 12

tahun. Sedangkan wawancara yang ditujukan kepada 12 siswa yang menjadi

(14)

musik drum serta pendapatnya mengenai pelatihan drum di Cimahi Drum Lab

baik materi ajar maupun metode yang digunakan pelatih saat pelatihan.

Wawancara akan dilakukan peneliti dengan cara bertatap muka dengan

pelatih maupun siswa di Cimahi Drum Lab bersamaan maupun tidak

bersamaan dengan pengambilan data proses pelatihan drum yang telah

dijadwalkan, sehingga data yang didapatkan akan lebih akurat.

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini. Data akan diperoleh dari dokumen-dokumen

atau catatan-catatan yang tersimpan seperti catatan wawancara dengan pelatih

maupun siswa, catatan data siswa yang berusia 7 sampai 12 tahun dan dibantu

dengan menggunakan alat bantu seperti kamera atau recorder yang berfungsi

untuk mengambil gambar atau video dan rekaman suara saat wawancara.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dimaksudkan untuk melengkapi data yang dibutuhkan

dalam penelitian dengan cara mencari sumber bacaan berupa buku-buku,

artikel-artikel, media informasi dan media bacaan lainnya. Dalam penelitian ini

buku yang menjadi acuan peneliti adalah sebagai berikut:

1) Model Pendidikan Dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi) (Prof. Dr. H.

Mustofa Kamil).

Buku ini membahas secara mendasar teori dan aplikasi model pendidikan

dan pelatihan. Pendidikan yang didapatkan di dalam sekolah akan lebih

ditunjang dengan mekanisme-mekanisme pelatihan yang diadakan di luar

sekolah, karena dengan begitu tidak hanya pengetahuan dan kemampuan

dasar saja yang dapat dikuasai melainkan wawasan aktual dan

kecakapan-kecakapan praktis pun akan dikuasai.

2) Teach Yourself To Play Drum (Patrick Wilson)

Buku ini berisi tentang sejarah singkat alat musik drum, penjelasan

bagian-bagian pada drum serta teknik dasar bermain drum. Buku ini bisa menjadi

(15)

Penjelasan materi dengan langkah yang bertahap menjadikan buku ini baik

digunakan untuk seseorang yang ingin melatih drum.

3) Panduan Belajar Keperawatan Pediatrik Edisi 3 (E. Muscari)

Secara keseluruhan buku ini membahas tentang ilmu keperawatan secara

detail. Buku ini dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penelitian yang

akan dilakukan karena didalamnya memuat tentang pertumbuhan dan

perkembangan anak usia sekolah yaitu usia 6 sampai 12 tahun.

Pertumbuhan dan perkembangan yang diuraikan dalam buku ini yaitu

mengenai pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, psikoseksual,

kognitif serta moral.

2. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif, peneliti perlu bekerja keras dan berpikir

lebih kreatif untuk menentukan metode analisis yang akan digunakan. Hal itu

karena tidak terdapat cara khusus dalam menganalisis data yang harus diikuti.

Berikut beberapa pernyataan para ahli yang mengungkapkan hal yang serupa

mengenai analisis data kualitatif:

Miles and Huberman (1984) mengungkapkan bahwa “The most serious

and central difficutly in the use of qualitative data is that emthods of analysis are not wel formulate”. Artinya, yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik.

Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334) menyatakan “There

are no guidelines in qualitative research for determining how much data and data analysis are necessary to support and assertion, conclusion, or theory”. Artinya, belum ada panduan dalam penelitian kualitatif untuk menentukan

berapa banyak data dan analisis yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan

atau teori.

Sehingga teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan mengadaptasi model Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2011,

(16)

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data dalam hal ini adalah menyederhanakan, merangkum dan

memilih hal-hal yang pokok serta memfokuskan kepada hal-hal yang penting

dari seluruh data yang diperoleh dilapangan. Dengan demikian setiap data yang

dikumpulkan mengenai proses pelatihan drum di sekolah musik Cimahi Drum

Lab disederhanakan, dipilih data yang paling pokok dan penting yang fokus

kepada permasalahan penelitian. Hal tersebut mempermudah peneliti dalam

menyusun data dan bisa menjadi langkah untuk melihat jika masih ada data

yang belum didapatkan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dengan melakukan penyajian data, peneliti akan lebih mudah untuk

memahami apa yang terjadi dalam proses pelatihan drum untuk anak usia 7

sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab serta dapat merencanakan

langkah selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Dalam

penyajian data juga peneliti harus selalu menguji data yang telah didapat masih

berkembang atau tidak, hal itu dilakukan peneliti dengan selalu menguji data

yang telah dikumpulkan dengan keadaan sesungguhnya di Cimahi Drum Lab.

3. Conclusion Drawing (Verifikasi)

Langkah verifikasi dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan. Kesimpulan yang ditarik harus berdasarkan data-data yang telah

dikumpulkan dan tetap fokus terhadap rumusan masalah yang telah dipilih.

Dalam hal ini peneliti akan menyimpulkan mengenai materi ajar pelatihan

drum pada anak usia 7 sampai 12 tahun di sekolah musik Cimahi Drum Lab

Gambar

Gambar 3.1.1 Ruangan Pelatihan Drum
Tabel 3.1 Jadwal Pelatihan Drum

Referensi

Dokumen terkait

Cabang telah mengkredit perkiraan Kantor Pusat pada waktu mengkoreksi perkiraan Sebesar laba bersih yang ditetapkan terlalu rendah untuk periode yang lalu, maka ayat jurnal pada

Ditemukan 12 spesies mangrove dengan jumlah spesies tertinggi pada habitat mangrove tepi pantai, dengan komposisi jenis dan kerapatan tertinggi dari jenis Avicennia

Analisis situasi disini dilakukan dengan memperhatikan faktor SWOT (strenght, weakness, opportunity, dan threads) yang ada pada situasi sebelum menentukan strategi

• Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke

[r]

Dengan membaca teks tentang “Pengalaman Belajar dari Negara-negara ASEAN” dan mencari informasi dari berbagai sumber, siswa mampu menuliskan laporan tentang posisi dan

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan