• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.c Suplement Panlak Bansos Thp 2-SKM,Maseko120712

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2.c Suplement Panlak Bansos Thp 2-SKM,Maseko120712"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RAMBU-RAMBU PERUNTUKAN

DANA BANTUAN SOSIAL SMA BERBASIS KEUNGGULAN

LOKAL DAN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

TAHAP 2

Suplement Panduan Pelaksanaan Program Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK

Tahun 2012

A. PENDAHULUAN

Prioritas program pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK (SMA Pelaksana SKM-PBKL-PSB) tahun 2012 adalah: (1) peningkatan mutu, (2) pengembangan keunggulan lokal, (3) pengembangan kemitraan, dan (4) pengembangan layanan ramah sosial. Keempat program tersebut merupakan tahap pembinaan tahun ketiga yang dilaksanakan sekolah dalam rangka melaksanakan SNP, PBKL, dan PSB. Prioritas program tersebut telah susun oleh 132 SMA Pelaksana SKM-PBKL-PSB menjadi program kerja tahun 2012/2013 pada kegiatan Asistensi dan Sinkronisasi Program Kerja SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK yang dilaksanakan 8-11 Mei 2012 di Bandung. Dalam rangka mendukung keterlaksanaan dan ketercapaian program kerja tersebut, Direktorat Pembinaan SMA memberikan dana bantuan sosial (bansos) untuk membiayai sebagian dari program kerja dimaksud. Program kerja yang dibiayai melalui dana bantuan sosial tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan jumlah dana sebesar Rp. 100 juta. Dana bansos tersebut telah diterima oleh seluruh sekolah (132 SMA) pada awal bulan Juli 2012.

Mempertimbangkan bahwa keberadaan program pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK sangat strategis untuk meningkatkan mutu SMA di masa yang akan datang, dan bahwa untuk mewujudkan SMA yang bermutu memerlukan dukungan program dan pendanaan yang memadai, maka Direktorat Pembinaan SMA memberikan tambahan dana bantuan sosial tahap 2 sebesar Rp. 100 juta. Sejalan dengan perkembangan kebijakan tersebut, penggunaan dana bansos tahap 2 perlu diatur melalui rambu-rambu peruntukan dana bansos agar dapat mencapai hasil sesuai tujuan. Rambu-rambu peruntukan dana bansos tahap 2 merupakan suplement (tambahan) dari Panduan Pelaksanaan Program Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK Tahun 2012. Rambu-rambu tersebut merupakan tambahan dari Bab IV Pengelolaan Dana Bantuan, butir E. Peruntukan Bantuan. Oleh karena itu rambu-rambu peruntukan dana bantuan sosial tahap 2 ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Panduan Pelaksanaan Program Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK Tahun 2012. Sehingga dalam menyusun dan melaksanakan program penggunaan dana bansos tahap 2 tetap pengacu pada panduan tersebut secara keseluruhan.

B. TUJUAN

(2)

1. Sebagai acuan Direktorat Pembinaan SMA dalam memberikan ruang lingkup penggunaan dana bantuan sosial tahap 2.

2. Memberikan arahan bagi SMA dalam menyusun dan melaksanakan RAB bantuan sosial tahap 2.

C. SASARAN

Sasaran penerima bantuan sosial tahap 2 adalah penerima bantuan sosial tahap 1 yaitu 132 SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK (SMA Pelaksana SKM-PBKL-PSB) yang tersebar di 116 kabupaten/kota, di 33 provinsi.

D. PERUNTUKAN DANA BANTUAN

Dana bantuan sosial pembinaan SNP, PBKL dan pembelajaran berbasis TIK tahap 2 tahun 2012 sebesar Rp. 100.000.000,00 per sekolah dialokasikan untuk membiayai pengembangan program kemitraan SKM dan PBKL dengan SMA lain (5 SMA). Perlu diketahui bahwa pada RAB bansos tahap 1, semua SMA telah memprogramkan dua jenis kemitraan yaitu (1) Perluasan kemitraan SKM dan PBKL dengan SMA lain dan (2) Perluasan kemitraan PSB dengan SMA lain. Peruntukan dana bansos tahap 2 merupakan pengembangan substansi program kemitraan pada kegiatan perluasan kemitraan SKM dan PBKL dalam rangka meningkatkan pemahaman guru dan kepala sekolah tentang SNP, PBKL dan PSB serta meningkatkan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran efektif. Rincian peruntukan dana bansos sebagai berikut:

Program Wajib:

1. Inhouse Trainning (IHT) Internal Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian.

a. Tempat: Sekolah

b.

Sasaran IHT: guru internal sekolah sebanyak 20 orang

c. Tujuan: meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian

d. Waktu: 2 hari atau setara dengan 20 jam @ 45 menit

e.

Materi: pembelajaran efektif/implementasi PBKL/implementasi PSB, kurikulum, penilaian, SKS dan lain-lain sesuai kebutuhan sekolah dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.

f.

Narasumber/fasilitator: dari dalam sekolah sendiri dan luar sekolah (dinas pendidikan/sekolah lain/PT, dll sesuai keahlian yang dibutuhkan).

g.

Bahan/materi IHT: menggunakan bahan yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA dan/atau bahan/materi dari sumber lain yang relevan.

2. Inhouse Trainning (IHT) peningkatan kemampuan warga sekolah mitra dalam pemenuhan SNP/SKM, PBKL dan pembelajaran berbasis TIK

a. Tempat: 5 SMA mitra

b.

Sasaran IHT: guru SMA mitra sebanyak 20 orang/sekolah

(3)

e.

Materi: SNP, KTSP, pembelajaran dan penilaian, pengembangan bahan ajar berbasis TIK, dll sesuai kebutuhan sekolah.

f.

Narasumber/fasilitator: dari SMA induk/mitra dan luar sekolah (dinas pendidikan/sekolah lain/PT, dll sesuai keahlian yang dibutuhkan).

g.

Bahan/materi IHT: menggunakan bahan yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA dan/atau bahan/materi dari sumber lain yang relevan.

3. In-On Service Training Peningkatan Kompetensi Guru MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) Sekolah Induk dan Mitra dalam Pembelajaran Efektif

a. In Service Training

In service training adalah kegiatan pelatihan untuk mempelajari suatu topik tertentu (pembelajaran efektif) dan menyusun rencana implementasi secara nyata pada kegiatan on service training dalam proses pembelajaran di suatu sekolah tertentu yang dipilih.

Tempat: SMA induk atau salah satu dari SMA mitra

Sasaran IHT: guru MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) masing-masing 1 orang per sekolah (SMA induk + 5 SMA mitra)

Tujuan: meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan

pembelajaran efektif dan menyiapkan pelaksanaan on service training (jadwal, RPP, instrumen pengamatan, SMA tempat on service training)

 Waktu: 2 hari atau setara dengan 20 jam @ 45 menit

Materi: pembelajaran efektif (utama) dan materi lain yang mendukung materi utama.

Narasumber/fasilitator: dari SMA induk/mitra dan luar sekolah (dinas pendidikan/sekolah lain/PT, dll sesuai keahlian yang dibutuhkan).

Bahan/materi IHT: menggunakan bahan yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA dan/atau bahan/materi dari sumber lain yang relevan.

Hasil: panduan dan laporan

b. On Service Training

On service training adalah kegiatan penerapan hasil in service training secara nyata di sekolah dalam suatu waktu tertentu. Mekanisme on service training sebagai berikut:

 Peserta menerapkan hasil in service training di dua tempat yaitu:

-

Sekolah yang bersangkutan: penerapan hasil in service training

dilakukan dengan pengamat kepala sekolah dan guru mata pelajaran sejenis menggunakan instrumen pengamatan yang dihasilkan pada saat in service training. Dilaksanakan sebelum on service training di sekolah lain.

(4)

 Sasaran: guru MIPA yang mengikuti in service training

 Tujuan: menerapkan hasil in service training untuk mendapatkan pengalaman praktis di dua kondisi yaitu di sekolah sendiri dan sekolah lain, meningkatkan kemampuan teknik implementasi pembelajaran efektif, dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dalam menerapkan pembelajaran efektif.

 Waktu: 1 hari di sekolah lain (di dua sekolah)  Hasil: laporan

Program Tambahan:

Sekolah dapat menambahkan program selain program wajib di atas dalam lingkup kemitraan sepanjang masih tersedia dana. Lingkup kemitraan dimaksud disarankan berkaitan dengan bidang non akademik seperti:

1. Pendidikan karakter dan anti korupsi

2. Pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah (LDKS OSIS) bersama (outbound, motivasi, dsb)

3. Pertandingan persahabatan bidang seni dan olah raga (pendidik/tenaga kependidikan dan peserta didik)

4. Dan lain-lain sesuai dengan kreativitas dan kebutuan sekolah induk dan mitra

Kegiatan tersebut dirancang dalam bentuk paket kegiatan, contoh:

1. Pendidikan karakter dan anti korupsi, 1 paket, dana Rp. 5.000.000, hasil kegiatan berupa proposal kegiatan dan laporan hasil kegiatan.

E. PENUTUP

1. Rambu-rambu peruntukan dana bantuan sosial tahap 2 ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Panduan Pelaksanaan Program Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK Tahun 2012 yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA.

2. Pengelolaan dana bantuan mengikuti ketentuan yang terdapat pada Panduan Pelaksanaan Program Pembinaan SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK Tahun 2012, Bab IV Pengelolaan Dana Bantuan.

3. Program yang tercantum dalam RAB bansos tahap 2 merupakan bagian dari program kerja sekolah hasil Asistensi dan Sinkronisasi Program tanggal 8-11 Mei 2012 di Hotel Preanger, Bandung.

4. Kelengkapan administrasi bantuan sosial tahap 2 meliputi: a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Lampiran 2) b. Jadwal pelaksanaan kegiatan (Lampiran 3).

c. Rencana Anggaran Biaya (RAB) bansos tahap 2 (Lampiran 4) d. Rencana penyerapan dana bansos tahap 2 (Lampiran 5).

(5)

g. Rekening bank, NPWP, dan foto copy pengangkatan kepala sekolah menggunakan data bansos tahap 1.

5. Lampiran 2, 3, 4, dan 5 dicetak dua rangkap pada kegiatan Workshop Pengelola SMA Berbasis Keunggulan Lokal dan Pembelajaran Berbasis TIK dengan ditandatangani oleh fasilitator dan wakasek kurikulum yang diberi kuasa oleh Kepala Sekolah. Lampiran tersebut diberikan masing-masing satu set kepada fasilitator dan wakasek kurikulum yang bersangkutan. Selanjutnya keempat lampiran tersebut dicetak kembali di sekolah dengan mengganti nama fasilitator dengan komite sekolah, wakasek diganti kasek, dan tempat diganti lokasi sekolah dan tanggal diganti tanggal penandatanganan. Selanjutnya naskah tersebut dikirim paling lambat tanggal 30 Juli 2012 sudah diterima Direktorat Pembinaan SMA. Pengiriman naskah ditujukan kepada:

Direktur Pembinaan SMA u.p Kasubdit Pembelajaran

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Kompleks Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Gedung A Lantai 1 Jl. RS Fatmawati, Cipete

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diteliti adalah perbedaan mortalitas antara pasien sepsis dengan dan tanpa DIC, serta besar rasio prevalensinya. Data dideskripsikan dengan tabel dan dilakukan

permaianan bola kecil dan olahraga dan nilai- nilai yang terkandung di dalamnya 6.1 Memepraktikan gerak dasar berbagai gerakan yang bervariasi dalam permainan bola kecil beregu

Pendekatan ini digunakan karena masalah yang akan dibahas berkaitan dengan realitas dilapangan dan sikap atau tindakan yang diambil oleh aparat penegak hukum dalam pelaksanaan

Data dilapangan menunjukkan bahwa terpaan iklan Extra Joss Blend di televisi dalam penggunaan endorser suskses diterima oleh konsumen dengan hasil pengolahan data

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari

Data yang akan diperoleh adalah data barang modal yang terdiri dari nilai.. pembelian, perkiraan usia pakai, dan

Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05), variabel Budaya Organisasi terhadap Motivasi memiliki pengaruh positif dengan angka koefisien jalur yang