• Tidak ada hasil yang ditemukan

d ipa 999864 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d ipa 999864 chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasannya pada

bab IV dapat diperoleh beberapa kesimpulan, implikasi, dan saran, yang

masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian secara umum

adalah model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

kemampuan mengajar awal mahasiswa pendidikan guru fisika sekolah

menengah. Kesimpulan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

kemampuan mengajar awal mahasiswa pendidikan guru fisika sekolah

menengah dengan cara memadukan materi belajar mengajar dengan

materi fisika, yang langkah-langkahnya meliputi: dosen mensimulasikan

contoh mengajar untuk sekolah menengah dan mendiskusikannya,

memberi pengayaan dan menugasi semua mahasiswa untuk membuat

rencana pengajaran sesuai dengan pokok bahasan pada satuan acara

perkuliahan (SAP) setiap model obsim, menugasi empat sampai dengan

lima mahasiswa untuk menyajikan rencana pengajarannya dan

(2)

2. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

penguasaan teori belajar mengajar (PTBM) awal mahasiswa pendidikan

guru fisika sekolah menengah pada kategori sedang dan dapat

membedakan secara signifikan antara PTBM awal dengan akhir

mahasiswa tersebut.

3. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

kemampuan membuat rencana pengajaran (KMRP) awal pada kategori

tinggi mahasiswa pendidikan guru fisika sekolah menengah dan dapat

membedakan secara signifikan antara KMRP awal dengan akhir

mahasiswa tersebut.

4. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

kemampuan mengajar jelas (KMJ) awal mahasiswa pendidikan guru fisika

sekolah menengah pada kategori sedang dan dapat membedakan secara

signifikan antara KMJ awal dengan akhir mahasiswa teresebut.

5. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

kemampuan mengajar secara keseluruhan awal mahasiswa pendidikan

guru fisika sekolah menengah pada kategori sedang dan dapat

membedakan secara signifikan antara kemampuan mengajar secara

keseluruhan awal dengan akhir mahasiswa tersebut.

6. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

penguasaan teori belajar mengajar (PTBM) awal mahasiswa pendidikan

(3)

tradisional dan perbedaan antara kedua model tersebut dalam

meningkatan PTBM mahasiswa adalah signifikan.

7. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

kemampuan membuat rencana pengajaran (KMRP) awal mahasiswa

pendidikan guru fisika sekolah menengah lebih tinggi daripada Model

Tradisional dan perbedaan antara kedua model tersebut dalam

meningkatkan KMRP mahasiswa adalah signifikan.

8. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

keterampilan mengajar jelas (KMJ) awal mahasiswa pendidikan guru

fisika sekolah menengah lebih tinggi daripada model tradisional dan

perbedaan antara kedua model tersebut dalam meningkatkan KMJ

mahasiswa adalah signifikan.

9. Model Obsim dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan

kemampuan mahasiswa pendidikan guru fisika sekolah menengah

mengajar secara keseluruhan awal lebih tinggi daripada model tradisional

dan perbedaan antara kedua model tersebut dalam meningkatkan

kemampuan mahasiswa mengajar secara keseluruhan adalah signifikan.

B. Implikasi

Kesimpulan di atas secara umum menunjukkan bahwa model Obsim

dalam perkuliahan SBM Fisika dapat meningkatkan kemampuan mengajar

(4)

kemampuan membuat rencana pengajaran, dan keterampilan mengajar

jelas fisika sekolah menengah mahasiswa.

2. Model Obsim dapat digunakan sebagai suatu strategi untuk mewujudkan

tujuan MKPBM khususnya dalam mengembangkan wawasan

kemampuan dan keterampilan profesi mahasiswa calon guru fisika.

3. Model Obsim dapat digunakan untuk mengembangkan keprofesionalan

guru/calon guru fisika khususnya pada pengembangan profesional

pengetahuan tetang mengajar IPA/fisika dan belajar untuk mengajar.

4. Model Obsim memungkinkan dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan mengajar awal pada selain mahasiswa pendidikana guru

fisika sekolah menengah.

C. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang dapat

digunakan untuk mengimplementasikan model Obsim, yaitu:

1. Mata kuliah yang diajar dengan Model Obsim mensyaratkan diajar oleh

pengajar tim (team teaching) yang jumlah anggotanya disarankan 2-4

orang. Jumlah anggota tim ini diperlukan ketika melakukan kegiatan

pengamatan latihan mengajar jelas mahasiswa. Hal ini juga untuk

mengatasi hambatan pemakaian video yang relatif mahal.

2. Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran Model Obsim dan didukung

oleh tanggapan dari beberapa dosen pembina mata kuliah SBM dan

(5)

SBM Fisika, dosen disarankan berlatar belakang pendidikan IPA/Fisika

dan mempunyai pengalaman mengajar fisika sekolah menengah.

3. Model Obsim hanya cocok diterapkan pada kelas yang jumlahnya sekitar

Referensi

Dokumen terkait

Kadar isoflavon diukur menggunakan metode Graham (1999) yang sebelumnya dilakukan optimasi enzim NADH oksidase diperoleh panjang gelombang optimum pada 327 nm pada suhu

Untuk melaksanakan program pembelajaran nilai-nilai agama tersebut guru harus mempelajari berbagai pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan

Sistem Politik Indonesia 13 Pada masa Orde Lama proses pengangkatan (rekrutmen) Hakim Agung melibatkan ketiga lembaga tinggi negara yaitu eksekutif (Presiden) dan

1) Para Pemegang Kas pada satuan kerja tidak mengikuti ketentuan dalam mempertanggungjawabkan uang daerah yang dikelolanya dan cenderung ada itikad kurang baik dengan tidak

knowledge is created layer by layer. Effective pedagogy is not limited to the activities of delivering and creating as well as constructing knowledge in the classroom, but

Berdasarkan kelima faktor diatas penulis beranggapan bahwa faktor hukum atau undang-undang, faktor penegak hukum, dan faktor sarana atau fasilitas merupakan faktor

Airport di Medan. Hal ini memperlihatkan bahwa Undang- Undang Kebahasaan belum diterapkan dan belum diindahkan oleh kalangan bandara. Akan tetapi, ada bandara yang

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem akuntansi pengeluaran kas belanja langsung yakni belanja pegawai dan non belanja pegawai pada