ANALISIS PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR)
BERDASARKAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Oleh:
Valeria Adelwais Sartika Dewi 232007124
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomika dan Bisnis
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a : VALERIA ADELWAIS SARTIKA DEWI N I M : 232007124
Program Studi : AKUNTANSI
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi,
Judul : ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SECIAL RESPONSIBILITY (CSR) BERDASARKAN
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Pembimbing : YETERINA WIDI NUGRAHANTI, SE, MAcc, Akt Tanggal diuji : 22 NOVEMBER 2013
Adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 28 Oktober 2013 Yang memberi pernyataan,
VALERIA ADELWAIS SARTIKA DEWI
AKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
kertas kerja yang berjudul “ Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) berdasarkan Karakteristik Perusahaan”. Penulisan kertas kerja ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada program Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan kertas kerja ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian dan penulisan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan keilmuan di bidang ekonomi bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan.
Salatiga, 28 Oktober 2013
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis kepada Tuhan Yesus Kristus, yang oleh karena penyertaanNya, kasihNya dan hikmatNya, kertas kerja penulis yang berjudul
“Analisis pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berdasarkan
karakteristik perusahaan” telah dapat diselesaikan dengan baik.
Kertas kerja ini diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Pada kesempatan yang membahagiakan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselesaikannya kertas kerja ini, antara lain kepada:
1. Keluarga penulis, Papa, Mama yang ada di surga,.terima kasih buat semuanya, tika yakin walaupun kita sudah berada ditempat yang berbeda namun papa, mama tetap mendoakan tika. Doa tika ga akan putus buat mama-papa.
2. Ibu Yeterina Widi Nugrahanti, SE, Macc, Akt., selaku dosen pembimbing yang telah memberi banyak inspirasi, ide, saran, dan kritik selama penyusunan kertas kerja ini.
vii
4. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang sudah membimbing selama masa perkuliahan penulis, serta penyusunan kertas kerja ini secara langsung maupun tidak langsung.
5. Sahabat-sahabat baik saya, dian,erma, mbak Indah, Mbak Endah, Mas Bonar, Mas Anjar, terimakasih buat semangatnya.
6. Buat malaikat kecilku (Kenshena, Allena, Chila) terimakasih buat senyum kalian.
7. Keluarga besar dan teman-teman FEB Akuntansi’07, serta teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis dari awal hingga akhir.
Salatiga, 28 Oktober 2013
viii
SARIPATI
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan berdasarkan karakteristik perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Dari 124 perusahaan yang terdaftar, hanya 66 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian yang telah ditetapkan. Daftar item pengungkapan tanggung jawab sosial menggunakan standar GRI untuk mengukur indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Teknik analisis data dilakukan dengan uji statistik deskriptif, uji normalitas dan Uji Mann-Whitney U. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa secara statistik terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate social responsibility berdasarkan ukuran suatu perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010. Sedangkan untuk profitabilitas, leverage, dan umur secara statistik diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate social responsibility berdasarkan profitabilitas, leverage, dan umur perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010.
ix
ABSTRACT
This research is to find out the differences Annual Corporate Social Responsibility disclosure level report, due to company characteristic on manufacture company which registered on Bursa Efek Indonesia in 2010. Population in this research are manufactures company which registered on Bursa Efek Indonesia in 2010, In collecting data, the writer used purposive sampling data, from 124 registered companies, only 66 companies fulfil the standard research regulation. List of Corporate Social Responsibility disclosure item are using the GRI standard to measure manufacture Corporate Social Responsibility disclosure index. The analysis technique data conducted with descriptive statistic test, normality test, and Mann-Whitney U test. The data analysis result shows there is a statistically significant difference Corporate Social Responsibility disclosure based from company size which registered on Bursa Efek Indonesia in 2010. Whereas, profitability, leverage, and age are statistically never occurs in Corporate Social Responsibility disclosure company which registered on Bursa Efek Indonesia in 2010.
x
MOTO
“ Ora
ng bijak bisa lebih banyak belajar dari orang bodoh,
tetapi orang bodoh menolak belajar dari orang bijak.”
“ Jadilah seperti karang dilautan yang kuat dihantam ombak
dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan
orang lain, karena hidup hanya sekali. Ingatlah pada allah
apapun dan dimanapun kita berada, karena dia-lah tempat
xi
Daftar isi
Hal
Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ... i
Halaman Persetujuan/Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan Tidak Plagiat ... iii
Surat Pernyataan Persetujuan Akses ... iv
Halaman Moto ... v
Ucapan Terima Kasih ... vi
Saripati ... vii i Abstract ... ix
Moto ... x
Daftar Isi ... xi
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Lampiran ... xiv
1. PENDAHULUAN ... 1
2. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 3
Teori Agensi ... 3
Corporate Social Responsibility Disclosure ... 4
Karakteristik Perusahaan ... 5
Pengembangan Hipotesis ... 6
3. METODE PENELITIAN ... 11
Populasi dan Sampel ... 11
Jenis dan Sumber Data... 11
Pengukuran Variabel ... 11
Teknik dan Langkah Analisis ... 13
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14
Deskripsi Objek Penelitian ... 14
Statistika Deskriptif ... 14
Uji Normalitas ... 16
Pengujian Hipotesis ... 16
xii
5. KESIMPULAN ... 22
Kesimpulan ... 22
Keterbatasan dan Saran ... 22
xiii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Proses sampling ... 14
Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 14
Tabel 3. Statistik Deskriptif Pengungkapan CSR ... 15
Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis ... 16
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sample ... 26
Lampiran 2. Uji Mann-Whitney U ... 28
Lampiran 3. Indikator Pengungkapan Tangung Jawab Sosial GRI ... 30
Lampiran 4. Data Perusahaan Sampel ... 35
1
1.
Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakir ini terdapat berbagai konflik yang terjadi dalam perusahaan, seperti demonstrasi dan protes yang mencerminkan ketidakpuasan stakeholders pada manajemen perusahaan. Misalnya: para buruh sering melakukan demo dan mogok kerja akibat kebijakan upah dan pemberian fasilitas kesejahteraan lain yang diterapkan perusahaan yang mencerminkan rasa ketidakadilan. Kasus lain yang sering muncul adalah protes dari masyarakat sekitar pabrik yang merasa terganggu akibat limbah atau polusi yang terjadi. Hal ini menggambarkan bahwa perusahaan tidak lepas dari konflik sosial Utomo (2000) dalam Wijaya (2011).
Konflik tersebut disebabkan pihak manajemen perusahaan menginginkan keuntungan seoptimal mungkin tanpa mempedulikan lingkungan dan masyarakat sekitarnya, sehingga kehadiran perusahaan dapat merugikan. Oleh sebab itu adanya konflik sosial itu mendorong munculnya CSR. CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kesukarelaan Nuryana (2005). Stakeholder merupakan semua pihak yang terlibat dalam bisnis sebuah perusahaan, seperti karyawan, supplier, distributor, pemegang saham, dan pemerintah. Perusahaan yang melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility pada umumnya akan mengungkapkannya melalui laporan tahunan yang mereka terbitkan.
Laporan tahunan merupakan media komunikasi antara perusahaan dan para pengguna laporan keuangan serta masyarakat yang membutuhkan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan perusahaan. Sejauh mana informasi yang dapat diperoleh akan sangat tergantung pada sejauh mana tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan tahunan perusahaan yang bersangkutan.
2 Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu bagian dari pengungkapan sukarela. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan muncul karena adanya tuntutan masyarakat dan para pengguna laporan tahunan terhadap dampak kegiatan bisnis perusahaan Linda (2006) dalam Wijaya (2011). Tumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan ditengah masyarakat melahirkan kritik, karena menciptakan masalah sosial, polusi, penyusutan sumber daya alam, limbah, mutu produk, tingkat keamanan produk, serta hak dan status tenaga kerja.
Karakteristik perusahaan merupakan faktor – faktor yang membedakan perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya. Menurut Lang dan Lundholm (1993) karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan serta karakteristik perusahaan merupakan prediktor kualitas penngungkapan.
Berbagai penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara karakteristik perusahaan dengan CSR. Penelitian tentang size perusahaan dilakukan oleh Amalia (2005), hasil yang sama juga ditemukan oleh Cooke (1992) dalam Rusli (2012) bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan dengan pengungkapan sosial perusahaan. Hasil lain ditemukan oleh Veronica (2008) dan Anggraini (2006), bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai hubungan positif dengan pengungkapan sosial perusahaan.
Sementara untuk variabel profitabilitas, Sari (2009) dalam Natalisa (2011) dan gray et al. (2001) dalam Rusli (2012) menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan mempunyai hubungan positif dengan pengungkapan CSR pada perusahaan. Sedangkan Sulastini (2007) menemukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.
3 Untuk variabel Age, Susanto dalam Amalia (2005) menemukan bahwa umur perusahaan merupakan variabel yang berpengatuh terhadap luas pengungkapan sosial. Sedangkan Rawi dalam Amalia, (2005) menukan hasil lain yaitu tidak adanya hubungan antara umur perusahaan dengan pengungkapan CSR perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam laporan tahunan berdasar karekteristik perusahaan yang terdiri dari variabel size, profitabilitas, leverage, dan Age. Penelitian ini tidak menggunakan analisis yang menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility seperti penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti menguji apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan karakteristik suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan ketidak-konsistenan hasil penelitian yang meneliti tentang pengaruh dari karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut: (a) bagi emiten, sebagai pertimbangan dalam menerapkan kebijakan dalam laporan sebagai pertimbangan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial, (b) bagi investor, akan memberikan wawasan mengenai aspek-aspek sebagai pertimbangan dalam berinvestasi, terutama yang terkait dengan pengungkapan CSR dan karakteristik perusahaan ( ukuran, profitabilitas, leverage, umur perusahaan).
2.
Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis
Teori Agensi
4 informasi. Manajer sebagai pihak yang diberi wewenang atas pengelolaan perusahaan dan berkewajiban menyediakan laporan keuangan akan cenderung untuk melaporkan sesuatu yang memaksimalkan kepentingannya dan mengorbankan kepentingan pemegang saham.
Untuk meminimalkan terjadinya konflik keagenan, teori agensi menekankan pentingnya mekanisme yang dirancang untuk memonitor perilaku manajemen perusahaan (Frankforter et al., 2000) dalam Febriana (2012). Salah satu bentuk utama dari pemantauan adalah adanya transparansi yang dapat dilakukan dengan adanya pengungkapan sukarela (Ho dan Wong, 2001) dalam Febriana (2012). Pengungkapan sukarela berupa pengungkapan Corporate Social Responsibility diharapkan dapat menyediakan suatu paket pemantauan bagi sebuah perusahaan untuk mengurangi perilaku oportunistik manajemen dan asimetri informasi.
Corporate Social Responsibility Disclosure
Menurut The World Business Council For Sustaible Development (WBCSD), definisi CSR (corporate social responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembengunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, dan masyarakat setempat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
Pengungkapan pertanggung jawaban sosial perusahaan sering disebut sebagai social disclosure, corporate social reporting, social accounting (mathews, 1995) atau corporate social responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan terhadap masyarakat luas secara keseluruan. Hal itu memperluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan), diluar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Sembiring,2005).
5 kegiatan usahanya dibidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”.
Pelaksanaan CSR akan memberi manfaat bagi perusahaan yang melaksanakannya, manfaat tersebut dikemukakan oleh Lako (2007) dalam Natalisa (2009) berdasarkan pernyataan sejumlah pakar manajemen strategi. Pertama, profitabilitas dan kinerja keuangan akan semakin kokoh. Kedua, meningkatkan akuntabilitas dan apresiasi positif dari komunitas investor, kreditur, pemasok, dan konsumen. Ketiga, meningkatkan komitmen, etos kerja, efisiensi dan produktifitas karyawan. Keempat, menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitas sekitarnya karena mereka diperhatikan dan dihargai perusahaan. Kelima, meningkatkan reputasi perusahaan.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility merupakan informasi yang bernilai bagi investor, yang dapat membantu mereka mengurangi ketidakpastian mengenai prospek ke depan dan memfasilitasi ketepatan penilaian terhadap perusahaan. Selain itu Corporate Social Responsibility disclosure juga berperan dalam menciptakan kepercayaan dan rasa aman bagi stakeholder. Kepercayaan penting dalam jangka panjang bagi perusahaan sebagai suatu strategi dalam menciptakan komitmen stakeholder yang lebih tinggi untuk masa depan perusahaan (Bruggen et al., 2009, dalam Febriana, (2012). Corporate Social Responsibility disclosure juga dapat digunakan sebagai alat pemasaran, perusahaan dapat memberikan bukti tentang nilai-nilai yang diterapkan serta kemampuan perusahaan dalam menciptakan kekayaan sehingga dapat meningkatkan reputasi (Fitriani, 2012). Selain itu dengan melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility, perusahaan dapat mengatasi masalah yang ada dalam hubungan keagenan seperti asimetri informasi.
6
Karakteristik Perusahaan
Menurut Sidharta dan Chrustanti dalam Wulandari, (2012) karakteristik perusahaan merupakan ciri khas atau sifat yang melekat dalam suatu entitas usaha yang dapat dilihat dari beberapa segi, jenis usaha atau industri, struktur kepemilikan, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan. Setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu entitas dengan entitas yang lainnya. Lang dan Lundhlom (1993) dan Wallance (1993) membagi karakteristik perusahaan menjadi 3 kategori yaitu, variabel struktur (structur related variables), variabel kinerja (perfomance-related variables) dan variabel pasar (market-related variables). Dalam penelitian ini karakteristik perusahaan yang digunakan meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, laverage, dan umur perusahaan.
Pengembangan hipotesis
Ukuran Perusahaan dan Pengungkapan CSR
Ukuran perusahaan dijadikan proksi tingkat ketidakpastian, karena perusahaan yang berskala besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat dari pada perusahaan yang berskala kecil, Lee et.al, (1996) dalam Wulandari (2012). Karena lebih dikenal maka informasi mengenai perusahaan besar lebih banyak dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil. Bila informasi yang berada di investor banyak, maka tingkat ketidakpastian yang akan dihadapi oleh calon investor mengenai masa depan perusahaan dapat diperkecil. Oleh karena itu investor bisa mengambil keputusan lebih tepat bila dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa informasi.
7 Menurut sembiring (2005), ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Perusahaan yang berukuran lebih besar memiliki biaya keagenan yang lebih besar dari pada perusahaan kecil dan memberikan informasi sebanyak-banyaknya daripada perusahaan kecil. Disamping itu perusahaan yang lebih besar lebih banyak disoroti masyarakat sehingga pengungkapan yang luas merupakan salah satu wujud tanggung jawab dari perusahaan.
Selain faktor diatas perusahaan berukuran besar memiliki biaya yang cukup besar, teknologi yang cukup, skill karyawan yang baik, jaringan informasi yang luas, sehingga memungkinkan untuk melakukan disclosure secara lebih luas dan lebih baik (Almilia 2007, dalam Febriana 2012). Melalui faktor- faktor tersebut, perusahaan yang berukuran lebih besar akan berusaha meningkatkan nilai perusahaannya dengan cara mengungkapkan Corporate Social Responsibility dengan lebih lengkap. Sedangkan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibilitynya juga rendah karena kurangnya biaya yang dimiliki perusahaan, kurangnya tuntutan mengenai kelengkapan laporan tahunan perusahaan dan kurangnya skill dalam mengukur dan melaporkan Corporate Social Responsibility.
Cowen et.al (1977) dalam Wulandari (2012) mengungkapkan bahwa perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak yang menyebabkan dampak lebih besar terhadap lingkungan, dan akan memiliki lebih banyak pemegang saham yang mungkin berkepentingan dengan program sosial perusahaan. Perusahaaan juga akan menyediakan laporan keuangan yang efisiensi sebagai alat dalam mengkomunikasikan informasi sosial perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi dan Sabeni (2002) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan. Hasil yang sama juga dikemukakan oleh Anggraini (2006), yang menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan kegiatan sosial perusahaan.Dari pernyataan diatas hipotesis yang akan diajukan adalah:
8
Profitabilitas dan pengungkapan CSR
Profitabilitas adalah suatu angka dari suatu entitas usaha dalam menghasilkan laba. Dalam dunia usaha, perusahaan diharapkan dapat menciptakan penghasilannya secara optimal, Tresnawati, (2008) dalam Wulandari (2012). Profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu menjalankan usahanya dengan baik sehingga di peroleh pendapatan yang besar dan perolehan laba pada perusahaan menjadi lebih besar. Dengan profitabilitas yang baik, kesejahteraan pada masyarakat, pemerintah, dan pegawai akan terjamin karena kebutuhan mereka terpenuhi melalui perolehan laba yang secara tidak langsung juga dapat dinikmati oleh mereka (Goal, 2010).
Perusahaan yang tingkat profitabilitas tinggi akan melakukan lebih luas pengungkapan CSR dalam laporan tahunan karena dengan profitabilitas yang tinggi berarti perusahaan mempunyai biaya yang besar. Dengan biaya yang besar maka perusahaan dapat melakukan CSR lebih banyak, hal itu juga dilakukan semata-mata demi memberikan nilai tambah dimata investor. Semakin tinggi tingkat profitabilitas sebuah perusahaan menunjukkan rasio tingkat keuntungan yang semakin besar, hal ini menunjukkan kinerja keuangannya telah baik sehingga perusahaan berusaha untuk mengungkapkan CSR lebih luas. Perusahaan yang tingkat profitabilitasnya rendah akan melakukan pengungkapan CSR cenderung lebih sedikit karena dalam melakukan kegiatan CSR perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang cukup banyak, hal ini tidak sesuai dengan biaya yang dimiliki perusahaan. Dengan profit yang rendah maka perusahaan akan cenderung mengembangkan usahanya demi mendapat profit yang lebih tinggi daripada mengungkapkan kegiatan sosial yang termasuk menambah beban bagi perusahaan. Dengan demikian profitabilitas dapat dikatakan dapat menurunkan tingkat pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak dan Widiastuti (2004), menunjukkan bahwa profitabilitas merupakan variabel yang mampu mempengaruhi kelengkapan pengungkapan sukarela perusahaan. Dari pernyataan diatas hipotesis yang akan diajukan adalah:
9
Leverage
dan pengungkapanCSR
Leverage didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajiban dengan ekuitasnya. Dengan demikian laverage menunjukkan resiko yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan hutang yang dimiliki perusahaan.
Tingkat leverage adalah untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan semua kewajibannya dengan pihak lain. Perusahaan yang mempunyai proporsi hutang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang mempunyai hutang sedikit. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki leverage tinggi mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya (Suripto, 1999 dalam Aprilia 2012).
10 H3: Terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility antara perusahaan dengan leverage yang tinggi dan yang rendah.
Umur Perusahaan dan Pengungkapan CSR
Menurut Untari (2010) dalam Rusli (2012), umur perusahaan dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi kesulitan dan hambatan yang dapat mengancam kelangsungan operasi bisnisnya, serta menunjukkan kemampuan perusahaan mengambil kesempatan dalam lingkungannya untuk mengembangkan usahanya. Disamping itu, umur perusahaan juga dapat menunjukkan kemampuan dalam berkompetisi.
Menurut Marwata (2006) dalam Prakosa (2011), mengemukakan bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Oleh karena itu apabila umur perusahaan semakin banyak maka semakin luas pula pengungkapan sukarela perusahaan dalam laporan keuangan tahunan.
Perusahaan lama (tua) mempunyai performa yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan baru (muda) (Ismail, 2010) dalam Rusli (2012). Dengan kata lain perusahaan yang mempunyai umur lebih tua akan berupaya untuk mengungkapkan Corporte Social Responsibility secara lebih lengkap dalam rangka meningkatkan image dan nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang berumur lebih muda, pengungkapkan Corporate Social Responsibility rendah karena masih minimnya pengalaman yang mereka miliki dalam memahami permintaan pengungkapan dari pengguna laporan tahunan perusahaan. Menurut Susanto (dalam Rusli, 2012) umur perusahaan merupakan variabel yang signifikan terhadap luas pengungkapan sosial. Dari pernyataan diatas hipotesis yang akan diajukan adalah:
11
3.
METODE PENELITIAN
Populasi dan sampel
Populasi dari penelitian ini adalah industri manufaktur yang terdaftar pada BEI tahun 2010. Sampel dari penelitian ini didasarkan pada purposive sampling yang berarti pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu.
Adapun kriteria dari perusahaan yang di jadikan sampel antara lain:
1. Semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang terdaftar di BEI, dan mempublikasikan laporan tahunannya pada tahun 2010 melalui website www.idx.co.id. Pemilihan perusahaan manufaktur dikarenakan perusahaan manufaktur memiliki kontribusi yang besar terhadap pencemaran udara dan tanah serta kerusakan lingkungan sebagai dampak dari limbah yang dihasilkan (Dantin, 2007). Dengan adanya hal tersebut maka diharapkan CSR (corporate social responsibility) akan diungkapkan lebih banyak pada setiap perusahaan dan sektor manufaktur merupakan sektor paling dominan dan jumlahnya besar di BEI.
2. Adanya kelengkapan data untuk penelitian, yaitu data untuk CSR, size (ukuran) perusahaan, profitabilitas, leverage, dan umur perusahaan.
Jenis dan sumber data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan laporan tahunan 2010 seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Laporan masing-masing perusahaan diperolah dari website BEI dengan alamat www.idx.co.id serta data-data keuangan yang diperoleh dari laporan-laporan tahunan tersebut dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010. Data-data yang di ambil diantaranya, pengungkapan CSR, size (ukuran persahaan), profitabilitas, leverage, umur perusahaan.
Pengukuran variabel
Pengungkapan CSR12 oleh dunia dan fokus pada pengungkapan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan (Waryanto,2010). Cheklist dilakukan dengan melihat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam 79 indikaror, yang terdiri dari indikator ekonomi, indikator lingkungan hidup, indikator praktek tenaga kerja, indikator hak asasi manusia, indikator kemasyarakatan, dan indikator tanggung jawab produk (Waryanto,2010 dalam Prakosa, 2011).
Indeks pengungkapan ini didapat dengan membagi jumlah total pengungkapan dengan jumlah total item informasi yang terdapat dalam daftar pengungkapan sosial.
CSDI =
Karakteristik Perusahaan Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan kapitalisasi pasar, dengan formula:
Kapitalisasi pasar = harga pasar saham x jumlah saham beredar (Boedi, 2008)
Ukuran perusahaan dibagi menjadi 2 yaitu perusahaan dengan ukuran besar dan ukuran kecil, dengan menggunakan dummy, untuk perusahaan dengan ukuran besar dengan nilai kapitalisasi pasar diatas rata-rata, sedangkan ukuran kecil perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar dibawah rata-rata.
Profitabilitas
Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan ROA ROA =
(Lini, 2012)
13 Laverage
Leverage dalam penelitian ini akan diukur dengan DTA DTA =
(Lini, 2012).
Variabel leverage dipisahkan menjadi dua untuk membedakan perusahaan yang tingkat leveragenya tinggi dan rendah. Pemisah (cutoff) yang digunakan adalah rata-rata DTA. Perusahaan dengan rasio DTA lebih dari rata-rata digolongkan ke dalam perusahaan dengan tingkat leverage tinggi dan dengan menggunakan dummy variable. Sebaliknya perusahaan yang memiliki rasio DTA kurang dari rata-rata digolongkan ke dalam perusahaan dengan tingkat leverage rendah.
Umur perusahaan
Umur perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lamanya perusahaan tersebut berdiri. Umur perusahaan akan dibagi menjadi 2 yaitu perusahaan dengan old firm dan young firm, dengan menggunakan dummy. Untuk perusahaan dengan old firm dengan usia diatas rata-rata, sedangkan young firm dengan usia dibawah rata-rata.
AGE = Tahun penelitian – tahun listing (Lini, 2012).
Teknik dan Langkah Analisis
Langkah – langkah yang akan ditempuh untuk menganalisis data pada penelitian ini , adalah sebagai berikut:
1. Menghitung CSR yang diungkapkan pada setiap perusahaan
2. Menghitung ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, umur perusahaan.
14 uji ini sama-sama digunakan untuk mengetahui beda pengungkapan corporate social responsibility pada setiap variabel.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010. Dari 124 perusahaan manufaktur yang terdaftar, terdapat 66 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.
Tabel 1. Proses Sampling
No Keterangan Jumlah
1.
Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI th
2010 123
2. Data yang tidak bisa di download 12 3. Data yang tidak lengkap:
a. CSR 18 b. Size 10 c. Profitabilitas 0 d. Leverage 7 e. Umur 10
-57
Jumlah sampel 66
Statistika Deskriptif
Statistik deskriptif varaibel penelitian ditampilkan pada tabel 2.
Tabel 2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Minimum Maximum Mean
Profitabilitas 66 -.6185 .3900 .073358
Leverage 66 .1446 66.0060 1.938912
Size 66 7600000000 125895000000000 9187780878787.88
Age 66 1 29 16.11
CSR 66 .0380 .4430 .238964
15 Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa mean pengungkapan Corporate Social Responsibility dari perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebesar 0,2389, atau sebanyak 19 item dari total 79 item komponen pengungkapan corporate sosial responsibility . Tingkat pengungkapan tertinggi adalah sebesar 0,4430 atau sebanyak 35 item, dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk.Variabel size, memiliki rata-rata sebesar 9.187.780.878.787. Variabel profitabilitas memiliki rata-rata sebesar 0.0733. Rata-rata untuk variabel leverage sebesar 1,9389. Variabel age memiliki rata-rata sebesar 16,11 .
Gambaran mengenai pengungkapan CSR untuk masing-masing klasifikasi yaitu pengungkapan indikator kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, kinerja sosial, hak asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab produk dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Statistik Deskriptif Pengungkapan CSR
Klasifikasi N MIN MAX MEAN
Ekonomi 9 2% 2 item 70% 7 item 48,18% 4 item Lingkungan 30 0% 0 item 50% 15 item 14,23% 4 item Sosial 14 7% 1 item 57% 8 item 23,18% 3 item HakAsasi Manusia 9 0% 0 item 50% 5 item 6,68% 1 item Masyarakat 8 0% 0 item 50% 5 item 15,7% 1 item Tanggung Jawab
Produk
9 0% 0 item 100% 9 item 38,79% 3 item Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013
[image:30.595.94.517.234.590.2]16 atau hanya sebesar 1 item dari total 9 item pengungkapan CSR yang masuk dalam klasifikasi hak asasi manusia. Untuk komponen pengungkapan masyarakat, nilai meannya sebesar 15,7% atau juga hanya sebesar 1 item dari total 8 item pengungkapan CSR yang masuk dalam klasifikasi masyarakat. Selanjutnya adalah komponen tanggung jawab produk, dari total 9 item pengungkapan CSR yang masuk dalam klasifikasi tanggung jawab produk, rata-rata perusahaan yang dijadikan sampel mengungkapkan 3 item atau sebesar 38,79%.
Pengujian Data
Uji NormalitasLangkah pertama yang dilakukan dalam pengujian data penelitian ini adalah melakukan uji normalitas. Hasil pengujian normalitas menunjukkan nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov dari empat variabel karakteristik perusahaan memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05, yang artinya data berdistribusi tidak normal. Sehingga pengujian hipotesis dilakukan dengan uji non-parametrik berupa uji Mann-Whitney U.
Pengujian Hipotesis
[image:31.595.100.513.309.716.2]Hasil pengujian hipotesis penelitian dan rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan tinggi rendahnya karakteristik perusahaan ditampilkan pada tabel 4 dan 5.
Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel
Asymp. Sig. (2-tailed)
(Mann-Whitney U Test) Kesimpulan
Ukuran Perusahaan 0,041 H1 Diterima
Profitabilitas 0,625 H2 Ditolak
Leverage 0,780 H3 Ditolak
Umur 0,456 H3 Ditolak
17 Tabel 5. Rata-rata Pengungkapan berdasarkan Tinggi Rendahnya Variabel
Variabel
Rata-rata
Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility
Ukuran Perusahaan
Tinggi 31,26 % 24 item Rendah 22,75% 17 item
Profitabilitas
Tinggi 24,41% 19 item Rendah 23,71% 18 item
Leverage
Tinggi 24,34% 19 item Rendah 23,94% 18 item
Umur
Tinggi 25,24% 20 item Rendah 22,31% 17 item Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013
Perbedaan Tingkat Pengungkapan CSR menurut karakteristik Ukuran
(Size) Perusahaan
[image:32.595.101.510.106.607.2]Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-Tailed)) untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,041, lebih rendah dari tingkat alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara statistik terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasar tingkat size suatu perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) dapat dinyatakan diterima.
18 Perusahaan yang besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat, karena perusahaan yang lebih besar akan mendapatkan pengawasan lebih dari masyarakat. Maka dari itu perusahaan yang besar akan lebih banyak mengungkapan laporan mengenai informasi sosialnya demi memperoleh kepercayaan lebih dari masyarakat juga investor. Perusahaan yang besar umumnya juga memiliki skill karyawan yang lebih baik sehingga memungkinkan melakukan pengungkapan terhadap laporan keuangan yang lebih luas. Sedangkan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibilitynya juga rendah karena kurangnya biaya yang dimiliki perusahaan, kurangnya tuntutan mengenai kelengkapan laporan tahunan perusahaan dan kurangnya skill dalam mengukur dan melaporkan Corporate Social Responsibility.
Cowen et.al (1977) dalam Aprilia (2011) mengungkapkan bahwa perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak yang menyebabkan dampak lebih besar terhadap lingkungan, dan akan memiliki lebih banyak pemegang saham yang mungkin berkepentingan dengan program sosial perusahaan. Perusahaaan juga akan menyediakan laporan keuangan yang efisiensi sebagai alat dalam mengkomunikasikan informasi sosial perusahaan.
Bukti bahwa ukuran perusahaan yang tinggi mempunyai pengungkapan tanggung jawab sosial yang tinggi juga telah ditemukan dalam penelitian Sembiring (2003) dalam Raisa (2009). Hal ini umumnya dikaitkan dengan teory agensi yang menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaan maka biaya keagenan yang muncul juga semakin besar. Untuk mengurangi biaya keagenan tersebut perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas.
19 Perbedaan Tingkat Pengungkapan CSR Berdasarkan Tingkat Profitabilitas
Perusahaan
Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-Tailed)) untuk variabel profitabilitas sebesar 0,625, lebih tinggi dari tingkat alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasar tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) dapat dinyatakan ditolak.
Tabel 5 menunjukkan jumlah rata-rata pengungkapan untuk variabel-variabel karakteristik perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, nilai rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 24,41% (19 item). Sedangkan perusahaan dengan profitabilitas yang rendah juga memliki rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility yang hampir sama yaitu sebesar 23,71% (18 item).
Deskripsi hasil uji tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang rendah akan melakukan pengungkapan sosial sebagai bentuk pertanggung jawaban manajemen atas kinerja yang telah dilakukan demi menarik lebih banyak investor dan tetap dianggap kredibel meski memiliki profitabilitas yang rendah. Hal itu diharapkan akan lebih meningkatkan image perusahaan dimata investor dan masyarakat. Namun perusahaan dengan profitabilitas tinggi juga menampilkan informasi mengenai CSR pada laporan tahunannya untuk menarik minat investor dan menjaga kepercayaan serta nilai tambah di mata investor. Dari deskripsi tersebut, dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengungkapan CSR pada laporan tahunan perusahaan menurut tingkat profitabilitas perusahaan. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Sembiring (2005) yang menemukan bahwa profitabilitas tidak terbukti mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan.
20 36,71% juga dimiliki oleh perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah (ROA 0,08%) seperti PT. Holcim Indonesia Tbk.
Perbedaan Tingkat Pengungkapan CSR Berdasarkan Tingkat Leverage
Perusahaan
Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-Tailed)) untuk variabel leverage sebesar 0,780, lebih tinggi dari tingkat alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasar tingkat leverage suatu perusahaan. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) dapat dinyatakan ditolak.
Tabel 5 menunjukkan jumlah rata-rata pengungkapan untuk variabel-variabel karakteristik perusahaan. perusahaan dengan leverage yang tinggi, nilai rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 24,34% (19 item). Sedangkan perusahaan dengan leverage yang rendah rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility yang hampir sama yaitu sebesar 23,94% (18 item).
21 berinvestasi lebih banyak lagi di perusahaan. Dengan demikian terbukti juga bahwa perusahaan memiliki hungungan yang baik dengan masyarakat dan konsumennya.
Contohnya dapat dilihat dari PT Voksel Electric Tbk yang memiliki tingkat leverage tinggi (0,657), memiliki tingkat pengungkapan Corporate Sosial Responsibility sebesar 39,24%. Sedangkan PT Holcim Indonesia Tbk yang memiliki tingkat leverage rendah (0,345), juga memiliki tingkat pengungkapan Corporate Sosial Responsibility yang hampir sama , yaitu sebesar 36,71%.
Perbedaan Tingkat Pengungkapan CSR Berdasarkan Umur (Age)
Perusahaan
Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2-Tailed)) untuk variabel Age sebesar 0,456, lebih tinggi dari tingkat alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasar tingkat Age suatu perusahaan. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) dapat dinyatakan ditolak.
Tabel 5 menunjukkan jumlah rata-rata pengungkapan untuk variabel-variabel karakteristik perusahaan. perusahaan dengan age yang tinggi, nilai rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 25,24% (20 item). Sedangkan perusahaan dengan age yang rendah rata-rata pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah sebesar 22,31% (17 item).
[image:36.595.96.515.161.662.2]22 perusahaan. Oleh sebab itu mereka akan cenderung lebih banyak mengungkapkan informasi penting yang disoroti oleh pasar, seperti pengungkapan CSR. Dengan harapan investor akan mau berinvestasi pada perusahaan mereka dan pada akhirnya perusahaan akan memperoleh reputasi yang baik dari pasar juga dapat mengimbangi perusahaan-perusahaan yang sudah berumur lebih tua. Penelitian sebelumnya yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Yularto dan Chaori (2003) yang menyatakan bahwa umur perusahaan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap CSR.
Contohnya dapat dilihat dari PT Astra Graphia Tbk yang memiliki umur lebih tua (21th), memiliki tingkat pengungkapan Corporate Sosial Responsibility sebesar 41,77%. Sedangkan PT Titian Kimia Nusantara Tbk yang memiliki umur yang jauh lebih muda (8th), juga memiliki tingkat pengungkapan Corporate Sosial Responsibility yang sama besarnya , yaitu sebesar 41,77%.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney U Test seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini menunjukkan beberapa hal, yaitu:
1. Terdapat perbedaan tingkat pengungkapan corporate social responsibility antara perusahaan dengan ukuran besar dan kecil.
2. Tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan corporate social responsibility antara perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan rendah.
3. Tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan corporate social responsibility antara perusahaan dengan tingkat leverage tinggi dan rendah. 4. Tidak terdapat perbedaan tingkat pengungkapan corporate social
23
Keterbatasan dan Saran Penelitian
1. Dalam penelitian ini penilaian ada atau tidaknya pengungkapan CSR terdapat unsur subjektifitas.
2. Periode pada penelitiuan ini hanya 1 tahun, sehingga hasil jangka panjang dari pelaksanaan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diabaikan. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang menjadi beberapa tahun agar dapat memprediksi hasil penelitian dalam jangka panjang.
3. Tidak ditemukannya perbedaan antara profitabilitas, leverage, dan umur dengan corporate social responsibility, maka sebaiknya dalam penelitian mendatang menggunakan proksi yang lain dalam menilai ketiga variabel tersebut. Misalnya untuk proksi profitabilitas digunakan ROE, untuk leverage digunakan DAR (Debt Asset Ratio).
Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, tingkat pengungkapan corporate social resposibility pada perusahaan manufaktur di Indonesia masih rendah. Diharapkan perusahaan untuk meningkatkan pengungkapan informasi-informasi yang lebih rinci terutama dalam hal ini mengenai corporate social responsibility yang dimiliki, supaya dapat meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, D. 2005. “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) pada Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris
Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ).” Simposium Nasional Akuntansi 9.
Anggraini, Fr. Reni Retno 2006. “ Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan (Studi
Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di BEJ.” Simposium Nasional Akuntansi 9.
Boedi, Soelistijono. 2008. “ Pengungkapan Intelektual Capital dan
Kapitalisasi Pasar.” Tesis Program S2 UNDIP. eprints.undip.ac.id (11 April 2013). Cowen, SS, Ferreri L.B. dan L.D. Parker. 1987. “ The Inpact of Corporate Characteristic on Social Responsibility Disclosure.” Vol 12. No. 2, 111-122. (juni 2013).
Datin. 2007. “ KLH: Program CSR agar Fokus pada Lingkungan.” www.disperindag-jabar.go.id.
Febriana, D.A. 2012. “ Analisis Perbedaan Pengungkapan Intellectual Capital Berdasarkan Struktur Kepemilikan.” Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW.
Fitriani, Ayu Erika. 2012. “ Pengaruh Corporate Governance terhadap
pengungkapan Modal Intellectual.” Skripsi Fakultas Ekonomi UNDIP.
Hadi, Nor dan Arifin Sabeni. 2002. “ Analisa faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Go Public di BEJ.” Journal Maksi. Vol 1. Mei 2013
Lang, M and R Lundhom. 1993. “ Cross-sectional Determinants of Anaalist Ratings of Corporate Disclosure.” Journal of Accounting Research, 31 : 246-271 (juli 2013).
Mathews, MR. 1995. “Twenty Five Years of Social an Eviromental Accounting Research is There a Silver Jubilee to Celebrate?” Journal Vol 10 no. 4: 481-531 ( juni 2013).
25 Nuryana, 2005. Analisa Ketaatan Emiten terhadap Aturan Board Governance: Studi Kasus tahun 2002. Makalah Sinposium Nasional Akuntansi VII Bali.
Prakosa, TB. 2011. “ Pengaruh Kepemilikan Manajemen dan Kepemilikan
Institusional Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.” Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW.
Putriani, Femega Dian. 2010. “ Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tingkat
Keuntungan Perusahaan, Resiko Perusahaan terhadap Kinerja Intellectual Capital.”
Raharjo, Shiddiq Nur. 2007. “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial.” UNDIP
Rusli, Lini. 2012. “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kesediaan Perusahaan Mengungkapkan Informasi CSR.” FE UKSW.
Sembiring, ER. 2005. “ Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ.” SNA VII Solo. Simanjutka, BH dan L. Widiastuti. 2004. “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dan Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7 no. 3 : 351-366
Sulastini, Sri. 2007. “Pengaruh karakteristik Perusahaan Terhadap Social
Disclosure Perusahaan Manufaktur yang Telah Go Public.” Skripsi Fakultas Ekonomi UNNES. http//www.google.co.id// diunduh 13 maret 2013.
Waryanto. 2010. “ Pengaruh Karakteristik GCG terhadap Luas Pengungkapan CSR di Indonesia.” Universitas Diponegoro Semarang. www.
docstore.com. 27 April 2013.
Wijaya, Nathalia. 2011. “ Pengaruh Kaakteristik Perusahaan dan Mekanisme Corporate Governanceterhadap Pengungkapan CSR.” FE UKSW.
26 LAMPIRAN 1
Daftar perusahaan sampel yang terdaftar di BEI thn. 2010
NO NAMA PERUSAHAAN KODE
1 PT. AKASHA WIRA INTERNATIAONAL Tbk ADES 2 PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AISA
3 PT. ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk AKKU
4 PT. AKR CORPORINDO Tbk AKRA
5 PT. ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk AMFG
6 PT. ASIAPLAST INDUSTRIES Tbk APLI
7 PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk ARNA
8 PT. ASTRA GRAPHIA Tbk ASGR
9 PT. ASTRA OTOPARTS Tbk AUTO
10 PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk BIMA
11 PT. BERLINA Tbk BRNA
12 PT. BETONJAYA MANUNGGAL Tbk BTON
13 PT.BUDI ACID JAYA Tbk BUDI
14 PT. CITRA TUBINDO Tbk CTBN
15 PT. DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk DVLA
16 PT. EKADHARMA INTERNATIONAL Tbk EKAD
17 PT. EVER SHINE TEX Tbk ESTI
18 PT. ETERINDO WAHANATAMA Tbk ETWA
19 PT. FAJAR SURYA WISESA Tbk FASW
20 PT. TTIAN KIMIA NUSANTARA Tbk FPNI
21 PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk GDST
22 PT. GUDANG GARAM Tbk GGRM
23 PT. GAJAH TUNGGAL Tbk GJTL
24 PT. CHAMPION PACIFIC INDONESIA Tbk IGAR 25 PT. INDAH KIAT PLUP&PAPER Tbk INKP 26 PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA Tbk INTP
27 PT.JEMBO CABLE COMPANY Tbk JECC
28 PT. JAYA PARI STEEL Tbk JPRS
29 PT. KMI WIRE AND CABLE Tbk KBLI
30 PT KABELINDO MURNI Tbk KBLM
31 PT . KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA Tbk KBRI 32 PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI Tbk KIAS
33 PT. KEDAUNG INDAH CAN Tbk KICI
34 PT KALBE FARMA Tbk KLBF
35 PT. PERDANA BANGUN PUSAKA Tbk KONI
27
37 PT. LIONMESH PRIMA Tbk LMSH
38 PT. LAUTAN LUAS Tbk LTLS
39 PT.MERCK Tbk MERK
40 PT. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk MLBI
41 PT. MULTIPOLAR Tbk MLPL
42 PT. METRODATA ELECTRIC Tbk MTDL
43 PT. MAYORA INDAH Tbk MYOR
44 PT. APAC CITRA CENTERTEX Tbk MYTX
45 PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk PRAS
46 PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk PSDN
47 PT. PYRIDAM FARMA Tbk PYFA
48 PT. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk RMBA
49 PT. SEKAR LAUT Tbk SKLT
50 PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk SMAR
51 PT. HOLCIM INDONESIA Tbk SMCB
52 PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk SMGR
53 PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk SMSM
54 PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk SSTM
55 PT. TUNAS BARU LAMPUNG Tbk TBLA
56 PT. SURYA TOTO INDONESIA TOTO
57 PT. UNITED TRACTORS Tbk UNTR
58 PT. UNILEVER INDONESIA Tbk UNVR
59 PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk VOKS
60 PT. PIONEERINDO GOURMENT INTERNATIONAL Tbk PTSP
61 PT. SARI ROTI ROTI
62 PT.MINSUCO INTERNASIONAL FINANCE MITI
63 PT. YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk YPAS
64 PT. SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk SOBI
65 PT. BARITO PACIFIC Tbk BRPT
28
LAMPIRAN 2
Uji Mann-Whitney U
Ranks
SIZE N Mean Rank Sum of Ranks
CSR 0 56 31.73 1777.00
1 10 43.40 434.00
Total 66
Test Statisticsa
CSR
Mann-Whitney U 181.000
Wilcoxon W 1.777E3
Z -2.044
Asymp. Sig. (2-tailed) .041
a. Grouping Variable: kap
Ranks
PROF N Mean Rank Sum of Ranks
CSR 0 34 32.53 1106.00
1 32 34.53 1105.00
Total 66
Test Statisticsa
CSR
Mann-Whitney U 511.000
Wilcoxon W 1.106E3
Z -.489
Asymp. Sig. (2-tailed) .625
29 Ranks
LEVRG N Mean Rank Sum of Ranks
CSR 0 49 33.16 1625.00
1 17 34.47 586.00
Total 66
Test Statisticsa
CSR
Mann-Whitney U 400.000
Wilcoxon W 1.625E3
Z -.279
Asymp. Sig. (2-tailed) .780
a. Grouping Variable: dta
Ranks
UMUR N Mean Rank Sum of Ranks
CSR 0 27 31.67 855.00
1 39 34.77 1356.00
Total 66
Test Statisticsa
CSR
Mann-Whitney U 477.000
Wilcoxon W 855.000
Z -.745
Asymp. Sig. (2-tailed) .456
30
LAMPIRAN 3
Indikator Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial GRI
Indikator Kinerja Ekonomi
Aspek kinerja ekonomi EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.
EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi.
EC3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.
EC4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah. Aspek kehadiran pasar
EC5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan.
EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.
EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior local yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan.
Aspek dampak tidak langsung
EC8 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono.
EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.
Indikator Kinerja Lingkungan
Aspek Material EN1 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume
EN2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang Energi
EN3 Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer
EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer
EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi
EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.
EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai
Air
EN8 Total pengambilan air per sumber
EN9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air
EN10 Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang
31
EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi
EN12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi)
EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat
EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati
EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi
Emisi, Efluen dan Limbah
EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat
EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat
EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya
EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat
EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat
EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan
EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan
EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.
EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.
Produk dan Jasa
EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.
EN27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.
Kepatuhan
EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.
Transportasi
32 Keseluruhan
EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
Ketenagakerjaan
Aspek: Pekerjaan LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah.
LA2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.
LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan
pokoknya
Aspek: Tenaga kerja / Hubungan Manajemen
LA4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.
LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut. Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Jabatan
LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan.
LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.
LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.
LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan.
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan
LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan.
LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang menujang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.
LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.
Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara
LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.
LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan.
Hak Asasi Manusia
Aspek : Praktek Investasi dan Pengadaan33 klausul HAM atau telah menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.
HR2 Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas aspek HAM
HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan dan serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan Aspek: Nondiskriminasi
HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan.
Aspek: Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Berkumpul
HR5 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.
Aspek: Pekerja Anak
HR6 Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.
Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib
HR7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.
Aspek: Praktek/Tindakan Pengamanan
HR8 Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi
Aspek: Hak Penduduk Asli
HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkahlangkah yang diambil.
Masyarakat
Aspek: Komunitas S01 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.
Aspek: Korupsi
S02 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.
S03 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi.
S04 Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi Aspek: Kebijakan Publik
S05 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik.
34 Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing
S07 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya.
Aspek: Kepatuhan
S08 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.
Tanggung Jawab Produk
Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut
PR2 Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk.
Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa
PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.
PR4 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.
PR5 Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasaan pelanggan.
Aspek: Komunikasi Pemasaran
PR6 Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship.
PR7 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.
Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan
PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan
Aspek: Kepatuhan
35
LAMPIRAN 4
Data Perusahaan Sampel
NO KODE
SIZE PROF LEVERAGE
UMUR CSR
KAP ROA DTA
1 ADES 955633000000 10 0,69220291 16 31,65
2 AISA 1304160000000 3,88 0,69536214 13 25,32 3 AKKU 29670000000 -16,5 0,47751938 6 10,13 4 AKRA 6561779000000 4,1 0,62705636 18 27,85 5 AMFG 2517200000000 13,95 0,22326531 10 18,99 6 APLI 135000000000 7,36 0,31494457 10 16,46
7 ARNA 532254000000 9 0,52464285 9 32,91
8 ASGR 930659000000 1,2 0,52468753 21 41,77
9 BIMA 77400000000 10,49 3,21000286 16 3,8
10 BRNA 220800000000 0,06 0,59346314 21 19,99
11 BTON 61200000000 9,34 0,18513983 9 13,92
12 BUDI 829635000000 2,3 0,59239858 17 26,58
13 CTBN 2000000000000 7 0,58715501 21 35,44
14 DVLA 1310400000000 13 0,24997717 16 27,85 15 EKAD 142550000000 11,97 0,38769013 20 17,72 16 ESTI 201521000000 0,3 0,56076351 18 13,92 17 ETWA 222708000000 7,13 0,43193596 13 21,52 18 FASW 4105500000000 6,3 0,35142709 22 34,18 19 FPNI 790431000000 -6,98 0,56445812 8 41,77 20 GDST 1312000000000 15,95 0,39909545 1 31,65
21 GJTL 8015040000000 8 0,65997452 20 20,25
22 IGAR 220500000000 9,25 0,14481418 20 13,92 23 INKP 8972412000000 0,2 0,66126429 20 31,65
24 JECC 93744000000 2 0,82435734 18 25,32
25 JPRS 435000000000 6,92 0,27024523 21 27,85 26 KBLI 320579000000 8,13 0,51111571 18 26,58 27 KBLM 123200000000 0,9 0,43550639 18 25,32 28 KBRI 767572000000 -61,85 0,18383662 2 8,86
29 KIAS 791950000000 1 0,79489338 15 37,97
30 KICI 25530000000 3,79 0,25599823 17 11,39
31 KONI 7600000000 1,62 0,72752561 20 21,52
32 LION 197661000000 12,71 0,14468904 17 30,38
33 LMSH 46080000000 9,4 0,40172634 20 25,32
36 38 MTDL 270135000000 3,22 0,61842999 20 29,11 39 MYOR 8240778000000 11 0,53624132 20 20,25 40 MYTX 999733000000 -5,37 0,90046279 21 17,72
41 PRAS 54684000000 0,07 0,7071968 20 20,25
42 PSDN 115200000000 3 0,53466985 16 21,52
43 PYFA 67955000000 4,17 0,23225665 9 12,66
44 RMBA 5792004000000 4,46 0,56563287 20 15,19
45 SKLT 96704000000 2,4 0,40662069 17 11,39
46 SMSM 1540446000000 14 0,46801949 14 15,19 47 SSTM 262455000000 1,14 0,62958259 13 17,72 48 TBLA 1941376000000 6,8 6,60060776 10 20,25 49 TOTO 1931904000000 17,75 0,42195692 20 13,92 50 VOKS 374004000000 0,9 0,65731779 20 39,24 51 PTSP 68450000000 14,46 0,58100717 16 15,19 52 ROTI 2682745000000 17,56 0,19852182 3 27,85 53 MITI 138589000000 6,1 0,69103328 13 18,99
54 YPAS 454240000000 10,55 0,34532202 2 14
37
LAMPIRAN 5
Data
Corporate Social Responsibility (CSR)
Indikator GRI
Kode Saham Perusahaan
ADES PTSP SMAR ROTI MLBI INDF RMBA GGRM AISA TBLA UNVR ASGR AKKU ARNA AMFG BRPT PRAS
EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
EC2 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
EC3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
EC4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
EC5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
EC6 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0
EC7 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
EC8 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0
EC9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
EN1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
EN2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
EN3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0