• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Rumput Potong dan Rumput Gembala yang Diberi Pupuk Kalium dan Kalsium - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Rumput Potong dan Rumput Gembala yang Diberi Pupuk Kalium dan Kalsium - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN

TUBAGUS TOMMI SISMAYA. H.2C0.01.184. 2006. Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Rumput Potong dan Rumput Gembala yang Diberi Pupuk Kalium dan Kalsium (Pembimbing : SYAIFUL ANWAR dan SURONO).

Penelitian bertujuan untuk mengkaji nilai kualitas kecernaan bahan kering dan bahan organik pada rumput potong dan rumput gembala yang ditambahkan pupuk kalium dan pupuk kalsium. Peneletian dilakukan di rumah kaca Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak dan Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang pada Maret - Agustus 2005.

Materi yang digunakan adalah stek rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput raja (Pennisetum purpupoides) dan pols rumput benggala (Panicum maximum), rumput setaria (Setaria sphacelata), rumput bebe (Brachiaria brizantha). Bahan yang digunakan meliputi “polybag” media tanam (5 kg tanah), pupuk urea, SP36, KCl,

kapur/CaCO3, larutan Mc Dougall, cairan rumen, aquades, larutan pepsin HCl.

Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 5 x 4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis rumput: R1 (rumput gajah), R2 (rumput raja), R3 (rumput benggala) sebagai rumput potong, R4 (rumput setaria), R5 (rumput bebe) sebagai rumput gembala. Faktor kedua adalah bahan osmoregulan: O1 = tanpa pemberian Ca dan K (kontrol), O2 = penambahan Ca (dosis 1 ton CaCO3/ha), O3 =

penambahan K (dosis 100 kg KCl/ha) dan O4 = penambahan Ca dan K (dosis 1 ton CaCO3/ha dan 100 kg KCl/ha). Data hasil penelitian diolah menggunakan sidik ragam

dan bila terdapat perbedaan uji ragam yang nyata dilanjutkan dengan uji kontras.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor rumput berpengaruh nyata (P<0,05), terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO), sedangkan pada faktor osmoregulan dan interaksi antara jenis rumput dengan osmoregulan tidak berpengaruh nyata terhadap KcBK dan KcBO. Nilai rerata KcBK dari yang tertinggi ke rendah berturut-turut adalah R3 61,69%; R1 59,18%; R5 57,86%; R2 52,68%; R4 45,90% dan pada KcBO R3 59,63%; R1 56,79%; R5 56,15%; R2 50,38%; R4 50,15%.

Kesimpukan dari penelitian adalah bahwa nilai KcBK dan KcBO rumput potong lebih tinggi dibanding rumput gembala, respon rumput potong dan rumput gembala sama terhadap pemberian osmoregulan tunggal atau osmoregulan gabungan.

Referensi

Dokumen terkait

ikan terproteksi dan L-carnitin dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering,.. kecernaan bahan organik dan kecernaan serat kasar domba

Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik adalah berbeda tidak nyata (P&gt; 0.05) artinya penggunaan campuran

KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK, KADAR AMONIA DAN VFA TOTALIN VITRO SUPLEMEN PAKAN

” Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Silase Rumput Paspalum Dilatatum Yang Diberi Level Aditif Gula Merah

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecernaan bahan kering (KcBK), bahan organik (KcBO) dan total digestible nutrients (TDN) domba balibul yang mendapat

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suplementasi ekstrak daun pepaya dan kunyit terhadap kecernaan bahan kering (KcBK), bahan organik (KcBO) dan populasi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan konsentrat dalam pakan rumput benggala ( Panicum maximum ) terhadap kecernaan bahan

Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan bahan kering karena ternak sudah terbiasa dengan lingkungan atau dengan kata lain sudah beradaptasi, di mana