• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. juknis bantuan operasional penyelenggaraan paud 2014 file

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2. juknis bantuan operasional penyelenggaraan paud 2014 file"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan

PETUNJUK TEKNIS

PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

(BOP PAUD)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL

NSPK

(3)

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN

INFORMAL

Hak untuk dapat hidup dan tumbuh berkembang secara

layak dan sejahtera adalah satu diantara bentuk hak anak yang

dilindungi dengan undang-undang. Penyediaan layanan

pendidikan anak usia dini yang dapat diakses oleh seluruh anak

tanpa kecuali adalah bentuk dari pemenuhan hak-hak anak terkait

dengan penyiapan generasi yang cerdas, tangguh, kompetitif, dan

berkarakter.

Kebijakan pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal untuk

memperluas layanan PAUD merupakan salah satu upaya untuk

pemenuhan hak anak akan mendapatkan pendidikan sejak dini.

Upaya tersebut tidak berhenti pada perluasan dan pemerataan

akses layanan PAUD, tetapi juga dukungan agar semua anak

tanpa kecuali dapat terlayani di lembaga-lembaga PAUD melalui

pemberian dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan

Pendidikan Anak Usia Dini (BOP-PAUD).

Sesuai dengan program pro masyarakat kurang beruntung,

maka pemberian BOP-PAUD diprioritaskan diberikan kepada

satuan PAUD yang memberikan layanan pada anak-anak dari

keluarga menengah ke bawah, anak-anak berkebutuhan khusus,

(4)

diharapkan meminimalkan alasan ketidakmampuan keluarga

untuk memasukkan anak usia dini mendapatkan layanan PAUD.

Direktorat Jenderal terus berupaya agar fasilitasi dana

BOP-PAUD terus meningkat baik dari besarannya maupun dari jumlah

volumenya.

Hal penting yang diperlukan adalah memastikan bahwa

dukungan dana BOP-PAUD tersebut tersalurkan dengan tepat

sasaran dan digunakan dengan tepat manfaat. Petunjuk Teknis

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak

Usia Dini (BOP-PAUD) sebagai instrument pengontrol ketepatan

penyaluran dan penggunaan dana tersebut. Untuk itu partisipasi

dari berbagai pemangku kepentingan sangat diharapkan agar

segala sesuatu berjalan secara tepat dan transparan.

Jakarta, Maret 2014

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal dan Informal,

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog

(5)

KATA PENGANTAR

Salah satu kebijakan Direktorat Pembinaan PAUD adalah menjamin ketersediaan PAUD bagi seluruh anak usia 0-6 tahun. Ketersediaan PAUD memiliki konsekuensi adanya lembaga PAUD yang memberikan layanan sesuai kelompok sasaran, dan dapat diakses oleh semua anak usia dini tanpa ada diskriminasi. Target layanan PAUD hingga tahun 2015 adalah Angka Partisipasi Kasar PAUD untuk kelompok anak usia 3-6 tahun mencapai 75%. Pencapaian target tersebut harus didukung dengan ketersediaan masyarakat untuk menyertakan anaknya khususnya usia 3-6 tahun ke satuan PAUD yang ada.

Salah satu kendala yang dihadapi masyarakat khususnya masyarakat yang kurang beruntung dalam segi ekonomi, untuk memasukkan anak ke Satuan PAUD terbatasnya keuangan keluarga untuk bidang pendidikan. Pembiayaan pendidikan merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan operasional PAUD secara keseluruhan. Untuk mengatasi kendala tersebut, Direktorat Pembinaan PAUD memberi Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD. Demi kelancaran penyaluran dan ketepatan sasaran maka dikeluarkanlah Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD.

Petunjuk Teknis ini disusun dalam beberapa bab. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, dasar hokum, pengertian, tujuan bantuan, sasaran bantuan, manfaat bantuan, dan hasil yang diharapkan.

(6)

penerima yang menyalahi ketentuan yang ditetapkan dalam Jukni ini.

Bab III tentang Prosedur Pemberian Bantuan yang memuat tatacara penyusunan dan pengajuan proposal, proses penilaian/verifikasi proposal yang dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota, langkah penetapan penerima bantuan, butir-butir kesepakatan yang tertuang dalam akad kerjasama, prosedur penyaluran bantuan, serta kronologis waktu untuk pengajuan bantuan BOP dari lembaga hingga ke Pusat/BP-PAUDNI.

Bab IV mengenai Pengelolaan dan Pengawasan yang memaparkan bagaimana ketentuan tentang pengelolaan dana bantuan BOP, waktu dan sistematika pelaporan, tahap monitoring dan pengawasan. Bab terakhir penutup yang berisikan alamat rujukan dan lampiran-lampiran berbagai format yang diperlukan untuk pengajuan dan proses penyaluran dana bantuan.

Akhirnya ucapan terimakasih setingigi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyusun Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Operasional PAUD.

Jakarta, Maret 2014

Direktur Pembinaan PAUD,

Dr. Erman Syamsuddin

(7)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI ………. i

KATA PENGANTAR ………..… iii

DAFTAR ISI ………..… v

BAB I. PENDAHULUAN ……….…….. 1

A. Latar Belakang dan Isu Kebijakan ……… 1

B. Dasar Hukum ……….…….. 2

C. Pengertian ……….….. 3

D. Tujuan Bantuan …….……….. 4

E. Sasaran Bantuan …….……….. 5

F. Manfaat bantuan …….……….. 5

G. Hasil yang Diharapkan ……….. 6

BAB II KETENTUAN UMUM

……….. 7

A. Penyedia Bantuan ……….. 7

B. Sifat Penerima Bantuan ……….. 7

C. Persyaratan Penerima ……….. 7

(8)

BAB III PROSEDUR PEMBERIAN BANTUAN ……..… 13

A. Penyusunan dan Pengajuan Proposal ……..… 13

B. Penilaian/Verifikasi Proposal ………….…….. 14

C. Penetapan Penerima Bantuan ………. 16

D. Penandatanganan Akad Kerjasama, Kuitansi ... 16

E. Penyaluran Bantuan ……….. 17

F. Jadwal Pengajuan Bantuan ………..… 17

BAB IV PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN …….. 18

A. Pengelolaan Dana Bantuan ………..… 18

B. Pelaporan ……….…….... 21

C. Monitoring dan Pengawasan ………..… 24

BAB V PENUTUP .……….……… 27

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Contoh Formulir Pengajuan Dana BOP ……… 28

Lampiran 2 Contoh format Data Anak Didik ….………… 30

Lampiran 3 Surat Pernyataan Dinas Kab/Kota …….…… 32

Lampiran 4 Rekapitulasi Data Satuan Calon Penerima …. 33 Lampiran 5 Contoh Kuitansi ……….………….… 34

Lampiran 6 Contoh Berita Acara Verifikasi ….……… 35

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perluasan dan pemerataan Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) menjadi salah satu prioritas kebijakanan Direktorat

Pembinaan Pendidikan Anak usia Dini, Ditjen Pendidikan Anak

Usia Dini, Nonformal, dan Informal. Untuk mendukung

perluasan layanan harus ditunjang dengan ketersediaan Satuan

PAUD yang mudah diakses, pendidik yang sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan, dan dukungan penyelenggaraan

PAUD dari Pusat, Daerah dan masyarakat.

Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu aspek

penting dalam penyelenggaraan PAUD secara keseluruhan.

Salah satu masalah pokok dalam hal pembiayaan pendidikan

adalah bagaimana mencukupi kebutuhan operasional Satuan

PAUD, dan bagaimana melindungi masyarakat (khususnya

keluarga tidak mampu) dari kendala biaya untuk memperoleh

layanan PAUD. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah

meluncurkan program Bantuan Operasional Penyelenggaraan

(10)

kepada Satuan PAUD yang memberikan layanan pada anak

didik khususnya yang kurang mampu, dan di wilayah sulit.

Program BOP bertujuan untuk meringankan biaya

pendidikan bagi anak tidak mampu, agar mereka memperoleh

layanan PAUD yang lebih bermutu. Untuk memberikan

panduan dalam penyaluran dan penggunaan dana Bantuan

Operasional Penyelenggaraan PAUD, maka perlu disusun

Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Bantuan Operasional

Penyelenggaraan PAUD [BOP-PAUD].

B. DASAR HUKUM

1 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang

Kesejahteraan Anak;

2 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak;

3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

4 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2004-2025;

5 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah

(11)

6 Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang

Kedudukan, tugas dan fungsi Kementerian Negara serta

susunan organisasi, tugas, dan fungsi eselon I sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 tahun

2010;

7 Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang

Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun

2010;

8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun

2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini;

9 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1

tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

10 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81

Tahun 2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada

Kementerian dan Lembaga.

C. PENGERTIAN

1. Biaya operasional adalah rata-rata biaya pelaksanaan

pembelajaran. Termasuk dalam Biaya Operasional adalah

(12)

penyelenggaraan pendidikan tak langsung berupa

pemeliharaan sarana dan prasarana Satuan PAUD.

2. Biaya personal adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh

orang tua peserta didik untuk bisa mengikuti proses

pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

3. Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak

Usia Dini (BOP-PAUD) bantuan yang diberikan

Pemerintah kepada anak melalui Satuan PAUD untuk

mendukung proses operasional pembelajaran dan dukungan

biaya personal bagi anak PAUD.

D. TUJUAN BANTUAN

1. Tujuan pemberian bantuan BOP adalah memperluas dan

meningkatkan layanan PAUD bagi anak usia 0-6 tahun,

dengan prioritas anak dari keluarga kurang mampu,

berkebutuhan khusus, dan layanan khusus.

2. Tujuan disusunnya Petunjuk Teknis ini memberikan

petunjuk bagi pelaksana dan penanggung jawab BOP

dalam mengelola dan menyalurkan dana BOP kepada

(13)

E. SASARAN BANTUAN

Sasaran program BOP PAUD adalah Satuan Taman

Kanak-Kanak/Taman Kanak-Kanak Luar Biasa/Taman Penitipan Anak/

Kelompok Bermain, atau Satuan PAUD Sejenis yang

menyelenggarakan pembelajaran bagi anak didik berusia 0-6

tahun. Diutamakan bagi lembaga PAUD yang melayani anak

dari keluarga kurang mampu, anak berkebutuhan khusus, anak

dengan layanan khusus, baik yang dikelola masyarakat maupun

oleh UPTD.

F. MANFAAT BANTUAN

1. Manfaat Bagi Pemda:

a. Meningkatkan APK PAUD daerah sekaligus berdampak

pada peningkatan APK nasional

b. Menjadi dasar alokasi dana APBD untuk menunjang

kebutuhan operasional pembelajaran di Satuan PAUD.

2. Manfaat Bagi Satuan PAUD

a. Meningkatkan jumlah layanan anak

b. Memperlancar proses pembelajaran PAUD yang lebih

baik.

(14)

3. Manfaat Bagi Masyarakat/Orang Tua

a. Terbantunya beban pembiayaan operasional pendidikan

PAUD bagi anak-anak.

b. Terjaminnya keberlangsungan layanan PAUD bagi

anak-anak.

G. HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Tersalurkannya bantuan BOP PAUD ke 45.000 lembaga

PAUD sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

2. Teroptimalisasikannya dana bantuan BOP oleh lembaga

PAUD Penerima sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

3. Adanya laporan penggunaan dana bantuan BOP sebagai

(15)

BAB II

KETENTUAN UMUM

A. PENYEDIA BANTUAN

Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD bersumber dari

Anggaran Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak usia Dini

Tahun Anggaran 2014. Daerah dapat mengalokasikan dan

menyalurkan BOP dari APBDnya dengan mengacu pada

petunjuk teknis ini untuk peruntukan dana yang berbeda.

B. SIFAT PENERIMA BANTUAN

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia

Dini bersifat bantuan terbatas, sehingga memungkinkan

pemberian bantuan tidak sesuai dengan jumlah anak yang

dilayani di Satuan PAUD yang bersangkutan. Penentuan

penerima dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD

ditetapkan berdasarkan penilaian oleh Dinas Pendidikan

Kab/Kota terhadap pengajuan dana BOP dari Satuan PAUD.

C. PERSYARATAN PENERIMA

1. Memiliki rekening aktif atas nama Satuan.

a. Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal

(16)

S-989/PB/2012, tanggal 6 Desember 2012 bahwa untuk

mempercepat penyaluran dana ke masyarakat, maka

dalam satu wilayah menggunakan bank yang sama.

b. Dinas Pendidikan Kab/Kota menetapkan kebijakan untuk

menentukan salah satu jenis bank yang akan digunakan

oleh Satuan PAUD pengusul, adapun Bank Operasional

tersebut, yaitu PT. Bank BRI (Persero) Tbk, PT. Bank

Mandiri (Persero) Tbk, PT. Bank BNI (Persero) Tbk, dan

PT. Bank BTN (Persero) Tbk.

c. Rekening yang digunakan atas nama satuan Pendidikan

Anak Usia Dini, rekening yang digunakan tidak

mencantumkan nama pribadi, CQ, QQ, dan rekening atas

nama satuan kerja pemerintah.

2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

3. Memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan setempat.

4. Memberikan layanan pada anak usia 0-6 tahun.

5. Telah melaksanakan program minimal 1 (satu) tahun.

6. Mengisi Formulir Pengajuan Dana BOP dengan

menggunakan format terlampir (lampiran 1) dan diajukan ke

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

7. Satuan tidak mendapatkan dana bantuan Rintisan dan

(17)

8. TK atau satuan PAUD Negeri yang tidak memiliki dukungan

dana operasional dari APBD dapat mengakses dengan

keterangan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

D. BESAR DANA DAN PENGGUNAANNYA

1. Besar Dana

Penyaluran dana dikelompokkan berdasarkan jumlah anak

yang dikelola oleh Satuan PAUD, dengan ketentuan sebagai

berikut:

No KELOMPOK SATUAN PAUD JML BANTUAN

1. Memiliki anak didik 15 anak

atau kurang

Rp.

4.000.000,-2. Memiliki anak didik 16 - 25 anak Rp.

6.000.000,-3. Memiliki anak didik 26 anak

atau lebih

Rp.

7.200.000,-Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berhak mengelola alokasi

bantuan ke Kabupaten/Kotanya sesuai dengan kebijakan

dengan catatan jumlah satuan yang mendapatkan bantuan

(18)

2. Penggunaan Dana

Dana bantuan BOP dapat dipergunakan antara lain untuk:

No PENGGUNAAN %

1. Bantuan biaya masuk dan biaya administrasi 30 % 2. Bantuan biaya Penyelenggaraan Proses

Pembelajaran

30 %

3. Pembelian bahan habis pakai, buku-buku acuan untuk pendidik, buku bacaan anak, atau ATK

15%

4. Pembelian alat-alat DDTK, pembelian obat-obatan ringan, kotak P3K, transport petugas kesehatan

5 %

5. Transport pendidik untuk mendukung pertemuan di Gugus PAUD.

20 %

Jumlah 100%

E. HAK, KEWAJIBAN, DAN SANKSI

1. Hak:

a. Mendapatkan dana BOP PAUD sesuai dengan ketentuan

yang tercantum dalam Petunjuk Teknis;

b. Mendapatkan pembinaan dalam pelaksanaan dan

(19)

2. Kewajiban:

a. Menyelenggarakan program PAUD secara aktif.

b. Memberikan dorongan kepada masyarakat/orang tua

untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program PAUD.

c. Menggunakan dana yang diterima sesuai dengan aturan

yang ditetapkan.

d. Membuat dan menyampaikan laporan program dan

pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

3. Sanksi

a. Sanksi bagi Pengelola dana BOP

Pengelola dana BOP di tingkat Pusat, Provinsi maupun

Kabupaten/Kota yang terdapat bukti menyalahgunakan

dana BOP, sehingga merugikan negara dikenakan sanksi

kepegawaian dan sesuai dengan undang-undang yang

berlaku, dan kepadanya diwajibkan mengembalikan dana

ke kas negara.

b. Sanksi bagi Satuan PAUD

1) Satuan Penerima dana Bantuan Operasional

Penyelenggaraan PAUD yang dinilai pihak Pusat

tidak menggunakan dana sesuai dengan pengajuan

(20)

program, harus mempertanggungjawabkan dan

mengembalikan semua dana yang telah diterima

dengan dilengkapi berita acara pengembalian.

2) Bukti setoran ke Kas Negara dilampirkan dalam

Berita Acara Pengembalian Dana yang

ditandatangani oleh pihak penerima dana dan Dinas

Pendidikan Kab/Kota setempat dikirimkan ke

Direktorat Pembinaan PAUD/Balai Pengembangan

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan

(21)

BAB III

PROSEDUR PEMBERIAN BANTUAN

A. PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL

1. Direktorat Pembinaan PAUD menetapkan alokasi jumlah

Satuan PAUD yang akan mendapatkan dana BOP di setiap

Kab/Kota.

2. Dinas Pendidikan Kab/Kota mensosialisasikan ke seluruh

Satuan PAUD.

3. Satuan PAUD yang memenuhi persyaratan menyerahkan

berkas yang berisi:

a. Proposal Pengajuan Dana BOP (Lampiran 1)

(22)

c. NPWP Satuan PAUD

d. Surat Pernyataan Kesanggupan Penyelenggaraan dari

Satuan PAUD.

B. PENILAIAN / VERIFIKASI PROPOSAL

1. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan:

a. Verifikasi berkas untuk memastikan keberadaan dan tidak

terjadi duplikasi pemberian bantuan yang tidak dibolehkan

kepada Satuan PAUD yang sama.

b. Menyusun rekapitulasi Satuan PAUD yang direkomendasi

untuk mendapatkan dana BOP dengan menggunakan

format lampiran 4.

c. Membuat Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh

Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota atau pejabat esselon 3

yang ditunjuk dengan menggunakan format lampiran 3.

d. Membuat kuitansi yang ditandatangani pengelola

sebanyak 3 lembar seperti lampiran 5.

e. Membuatkan Akad Kerjasama yang ditandatangani

Pengelola, di atas materai Rp. 6.000 dan dibubuhi stempel

lembaga dengan menggunakan format lampiran 7.

f. Mengarsipkan 1 set proposal pengajuan dari Satuan PAUD

(23)

tangani lembaga.

g. Menyampaikan berkas yang terdiri: (1) Surat Pernyataan

Pertanggungjawaban Mutlak dari Kepala Dinas atau

Esselon 3. (2) Rekap satuan PAUD yang lolos verifikasi.

(3) Kuitansi dari setiap Satuan. (4) Akad kerjasama dari

setiap Satuan PAUD. (5) CD atau flashdish berisi rekap

lembaga pengaju. (6) Berita acara verifikasi penilaian.

h. Tim Verifikasi Tingkat Provinsi bertugas:

a) Meneliti kelengkapan proposal pengajuan dan

lampirannya sesuai format lampiran 1.

b) Mengisikan data lembaga yang memenuhi persyaratan

ke dalam Rekap Pengajuan Penerima Bantuan sesuai

format lampiran4.

c) Membuat berita acara verifikasi seperti dalam format

lampiran 6.

d) Membendel berkas untuk diajukan ke Direktorat

Pembinaan PAUD/BPPAUDNI, yang terdiri dari:

1) Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Mutlak dari

Kepala Dinas atau Esselon 3

2) Rekap satuan PAUD yang lolos verifikasi.

3) Kuitansi dari setiap Satuan PAUD

4) Akad kerjasama dari setiap Satuan PAUD.

(24)

6) Berita acara verifikasi penilaian.

e. Menyampaikan keseluruhan berkas dari Kab/Kota ke

Direktorat Pembinaan PAUD/BPPAUDNI.

C. Penetapan Penerima Bantuan

Direktorat Pembinaan PAUD/ BPPAUDNI melakukan:

1. Penerbitan Surat Keputusan (SK)

2. Menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

3. Mengusulkan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

4. Mengajukan SPM yang dilengkapi daftar lembaga penerima

ke KPPN.

D. Penandatanganan Akad Kerjasama, Kuitansi Dan SPTJM

1. Kepala Dinas mengajukan seluruh berkas yang diusulkan

dengan melampirkan Surat Pernyataan yang ditandatangani

oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota atau pejabat eselon

III yang ditunjuk dengan menggunakan format terlampir

(lampiran 3).

2. Kuitansi yang sudah ditandatangani di atas materai oleh

Pengelola Lembaga dianggap syah apabila sudah

ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen atau yang

(25)

ditandatangani Pengelola di atas materai Rp. 6.000 dianggap

syah dan berlaku bila telah ditandatangani Pejabat Pembuat

Komitmen Dit. Pembinaan PAUD/BPPAUDNI.

4. Tim Pengelola Pusat atas nama Pejabat Pembuat Komitmen

berhak meneliti ulang berkas yang masuk untuk memastikan

kelengkapan dan kesesuaian data. Apabila data dan berkas

tidak lengkap atau tidak sesuai dengan ketentuan, Pejabat

Pembuat Komitmen berhak untuk menolak pengajuan

bantuan tersebut.

E. Penyaluran Dana Bantuan

1. Direktorat Pembinaan PAUD/BPPAUDNI mengajukan

daftar nama calon penerima dana BOP PAUD sesuai aturan

yang berlaku.

2. KPPN mengirimkan dana sesuai pengajuan dana ke Bank

Penyalur.

3. Bank Penyalur mendistribusikan bantuan langsung ke

rekening Lembaga pengusul.

F. Jadwal Pengajuan Bantuan

Proposal pengajuan bantuan diharapkan bersamaan dengan

pengajuan bantuan lainnya dan disampaikan pada Koordinasi

(26)

BAB IV

PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN

A. Pengelolaan Dana Bantuan

1. Penggunaan dana bantuan harus mengacu pada ketentuan

dan aturan sebagaimana tertuang dalam akad kerjasama dan

Petunjuk Teknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

2. Semua pengeluaran/penggunaan dana bantuan harus disertai

dengan bukti pengeluaran yang sah (sesuai dengan peraturan

yang berlaku di dalam penggunaan uang negara).

3. Semua bukti pengeluaran dibuat rangkap 2 (dua), dengan

peruntukan sebagai berikut. Lembar pertama (asli) untuk

arsip oleh lembaga penyelenggara dan lembar kedua

disampaikan bersamaan dengan laporan pelaksanaan

program ke Direktur Pembinaan PAUD/BPPAUDNI.

4. Pihak penerima bantuan wajib menyimpan dan

mengadministrasikan semua bukti pengeluaran keuangan

dengan sebaik-baiknya untuk persiapan pemeriksaan oleh

auditor (Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan

(27)

Bawasda/Bawaska atau pihak berwenang lainnya) dan

disimpan untuk jangka waktu minimal 5 (lima) tahun.

Pengelolaan Keuangan

1. Pembelian Barang

a. Kuitansi dan Bukti Pembelian

Setiap pembelian barang harus disertai bukti pembelian

berupa:

1) Kuitansi dari toko, lengkap dengan tanda tangan penjual

dengan dibubuhi stempel perusahaan/toko.

2) Faktur/Nota Pembelian.

b. Materai dan kuitansi

1) Materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk pembelian

di atas Rp. 1.000.000,-

2) Materai Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah) untuk pembelian

senilai Rp. 500.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,-.

Materai tersebut dilintasi tandatangan dan stempel

perusahaan/toko.

3) Pajak pembelian barang menjadi tanggung jawab pihak

(28)

2. Pembelian Konsumsi

Pembelian konsumsi dapat dilakukan melalui katering atau

rumah makan. Kelengkapan bukti pembelian konsumsi sama

dengan pembelian barang.

3. Pembayaran Honorarium

a. Setiap pembayaran honorarium harus ada bukti kuitansi

penerimaan uang dari penerima honor (tidak boleh

diwakilkan).

b. Pembayaran honorarium harus dipungut PPh Pasal 21 dengan

ketentuan.

c. Honorarium yang diberikan kepada tenaga berstatus PNS

golongan II/d ke atas.

4. Pajak

a. Honorarium yang diberikan kepada tenaga berstatus non PNS

adalah untuk kelebihan uang honorarium dari batas

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang jumlahnya

ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

b. Besar Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk diri

Wajib Pajak orang pribadi adalah Rp. 15.840.000,- per tahun

(29)

Lembaga berkewajiban untuk:

1) Menyetorkan hasil pungutan pajak kepada Kas Negara

2) Melampirkan copy semua bukti setor pajak tersebut

dalam laporan akhir.

5. Ketentuan lain

a. Lembaga tidak diperkenankan memecah pembelian dengan

tujuan menghindari pembayaran pajak.

b. Lembaga yang tidak melampirkan bukti fisik penggunaan

dana dan pembayaran pajak dianggap belum menggunakan

dana dan belum mempertanggungjawabkan keuangannya.

c. Perubahan Anggaran. Pergeseran pembiayaan yang

berbeda dengan yang dicantumkan dalam proposal harus

memperoleh persetujuan tertulis dari Direktur Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini/Kepala BPPAUDNI.

d. Lembaga yang karena sesuatu hal mendapatkan dana double,

wajib mengembalikan kembali kelebihan dana ke Negara.

B. Pelaporan

1. Waktu

a. Setiap lembaga yang telah menerima dana bantuan

(30)

pertanggungjawaban keuangan kepada Direktur

Pembinaan PAUD/Kepala BPPAUDNI.

b. Paling lambat 2 minggu setelah dana masuk pada

rekening lembaga, lembaga diharuskan melaporkan

penerimaan dana kepada Direktur Pembinaan

PAUD/Kepala BPPAUDNI baik secara tertulis maupun

melalui media elektronik (telepon, email, fax).

c. Laporan disampaikan ke Direktorat Pembinaan

PAUD/BPPAUDNI dan ditembuskan kepada Dinas

Pendidikan Kab/Kota.

d. Pengeluaran harus sesuai dengan proposal yang diajukan.

e. Semua bukti pengeluaran dibuat rangkap 2 (dua), dengan

peruntukan sebagai berikut. Lembar pertama (asli) untuk

arsip oleh lembaga penyelenggara dan lembar kedua

disampaikan bersamaan dengan laporan pelaksanaan

program ke Direktur Pembinaan PAUD/Kepala

BPPAUDNI.

f. Laporan akhir disampaikan kepada Direktur Pembinaan

PAUD selambatnya 4 (empat) bulan setelah dana

diterima dan dipastikan keseluruhan kegiatan yang

(31)

2. Sistematika Laporan

Laporan akhir berisi laporan pelaksanaan program dan

pertanggungjawaban penggunaan dana secara keseluruhan,

yang terdiri atas 4 bagian, yaitu:

1) Halaman Sampul

Halaman sampul harus memuat judul laporan (jenis

kegiatan), nama lembaga pelapor (sesuai dengan Akad)

dan alamat lengkap lembaga.

2) Pengantar

Dalam pengantar laporan harus ditandatangani oleh

penanggungjawab kegiatan sesuai dengan Akad.

3) Isi Laporan

Lembar isi laporan menggunakan sistematika sebagai

berikut:

3.1 Bagian 1, Pendahuluan. Berisi uraian tentang:

kapan dana mulai diterima dan digunakan;

3.2 Bagian 2, Pelaksanaan Program. Berisi uraian

realisasi penggunaan dana sesuai dengan proposal

dihadapi selama pelaksanaan program disertai

upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan

dengan memperhatikan faktor penghambat dan

(32)

hasil yang diperoleh dari upaya pemecahan masalah

tersebut;

3.3 Bagian 3, Menguraikan seluruh

komponen-komponen penggunaan dana sesuai dengan keadaan

riil di lapangan;

3.4 Bagian 4, Penutup. Berisi uraian tentang

kesimpulan, saran dan harapan.

C. Monitoring dan Pengawasan

1. Monitoring

a. Tujuan

Monitoring dan supervisi dilakukan dalam rangka

pemantauan, pembinaan, dan evaluasi terhadap

penggunaan dana BOP oleh Satuan Penerima. Secara

umum tujuan dari monitoring dan supervisi untuk

memastikan ketepatan penggunaan dana dan

menghindarkan dari ketidaktepatan atau penyelewengan

dana.

b. Waktu

Monitoring dapat dilaksanakan:

1) Sebelum dana diturunkan untuk memastikan

(33)

2) Setelah dana diturunkan untuk memastikan

akuntabilitas ketepatan penggunaan dana BOP oleh

Satuan PAUD penerima.

c. Pelaksana

1) Monitoring oleh Tim Provinsi

a) Monitoring ditujukan untuk memantau ketepatan

Satuan penerima dan penggunaan dana BOP oleh

Satuan PAUD penerima.

b) Responden terdiri unsur Dinas Pendidikan

Kab/Kota, dan Satuan PAUD penerima dana.

c) Monitoring dilaksanakan di awal sebelum dana

diluncurkan, selama proses, dan atau setelah dana

diluncurkan.

2) Monitoring oleh Tim Kabupaten/Kota

a) Monitoring ditujukan untuk memantau kelayakan

Satuan PAUD calon penerima dan penggunaan

dana BOP.

b) Responden terdiri dari Satuan PAUD penerima

dana.

c) Monitoring dilaksanakan di awal untuk penilaian

Satuan PAUD, dan setelah dana diluncurkan

(34)

2. Pengawasan

Pengawasan dana BOP meliputi pengawasan melekat,

fungsional, dan masyarakat.

a. Pengawasan Melekat dilakukan oleh pimpinan

masing-masing instansi pengelola dana BOP baik di tingkat

Pusat, Provinsi, Kab/Kota, maupun Satuan PAUD.

b. Pengawasan Fungsional Internal dilakukan oleh

Inspektorat Jenderal Pusat dan Daerah sesuai dengan

kewenangannya.

c. Pengawasan Fungsional Eksternal dilakukan oleh Badan

Pengawas Keuangan sesuai dengan kewenangannya.

d. Pengawasan oleh masyarakat dalam rangka transparansi

dan akuntabilitas pelaksanaan dana BOP PAUD sebagai

masukan jika terdapat indikasi penyalahgunaan dana

(35)

BAB V

PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis ini disusun semoga dapat menjadi

panduan yang jelas bagi semua unsur yang berkepentingan dengan

Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD.

Apabila ada hal-hal yang belum dipahami atau memerlukan

penjelasan lebih lanjut, silakan menghubungi Direktorat Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal dan Informal, di Gedung E Lantai 7 Kemdikbud, Jalan

Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta.

 Tlp/Fax. 021-5725495 [TU Direktorat Pembinaan PAUD].

(36)

Lampiran 1. Contoh Formulir Pengajuan Dana BOP

Kepada Yth. Direktur Pembinaan PAUD, Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdikbud Gedung E Lantai 7 – Senayan, Jakarta atau

Kepala P2PAUDNI/BPPAUDNI ...di....

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Pengelola : ...

Mengajukan usulan bantuan operasional penyelenggaraan PAUD untuk tahun anggaran 2014/2015. Berkenaan dengan hal tersebut kami menyatakan bahwa:

1. Bersedia untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran PAUD sesuai dengan pengajuan yang disetujui Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini/P2PAUDNI/BPPAUDNI tahun 2014.

(37)

3. Bersedia mengadministrasikan penggunaan dana sesuai dengan pengajuan yang disetujui yang dibuktikan dengan kuitansi sesuai aturan yang berlaku;

4. Bersedia memenuhi kewajiban membayar pajak sesuai aturan yang berlaku;

5. Bersedia menyampaikan laporan penggunaan dana keseluruhan paling lambat 3 bulan sejak uang diterima.

Demikian pengajuan sekaligus pernyataan ini dibuat dan

ditandatangani di atas kertas bermaterai enam ribu rupiah, tanpa

adanya paksaan dari pihak manapun.

Yang membuat pernyataan,

Materai Rp.

6.000,-Stempel Satuan

(38)

Lampiran 2: Formulir Data Satuan PAUD

A. Identitas Satuan

Nama Satuan PAUD : ... Alamat Lengkap : ... Tahun Berdiri Satuan PAUD : ...

Jenis Program : TK/TPA/KB/SPS*

(coret yang tidak perlu) 3. Rencana Penggunaan dana:

No Rencana Penggunaan RP

Bantuan biaya masuk dan biaya administrasi Bantuan biaya Penyelenggaraan Proses Pembelajaran

Bantuan untuk bahan habis pakai, buku-buku acuan untuk pendidik, buku bacaan anak, atau ATK

Pembelian alat-alat DDTK, pembelian obat-obatan ringan, kotak P3K, transport petugas kesehatan

(39)

C. Data Administrasi 1. Rekening Satuan

a. Nama Satuan sesuai yang tercantum dalam rekening

…... b. Alamat Satuan sesuai rekening

…... c. Nomor Rekening Bank

…... d. Nama Bank

…...

2. NPWP

a. Nama Wajib pajak

…... b. Nomor NPWP

…...

D. Lampiran:

1. Foto copy Rekening Bank atas nama Satuan 2. NPWP Satuan

...,...2014

Pengelola PAUD,

(40)

Lampiran 3.Contoh Surat Pernyataan Dinas Pendidikan Kab/Kota

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ……... NIP : ……... Jabatan : ……... Alamat : ……...

bahwa dalam rangka penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini melalui dana bantuan operasional penyelenggaraan PAUD, dengan ini menyatakan:

1. Bertanggung jawab atas Data Satuan PAUD yang tercantum dalam Rekap Pengajuan adalah benar adanya dan dapat dibuktikan keberadaannya.

2. Bersedia untuk membina dan mengawasi penggunaan dana bantuan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

3. Bersedia untuk mengkoordinir penyampaian laporan penggunaan dana sesuai dengan ketentuan.

Surat pernyataan ini dibuat dan ditandatangani diatas kertas bermaterai enam ribu rupiah dengan penuh kesadaran, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

...,...2014 ...

(41)

Lampiran 4:

REKAPITULASI DATA SATUAN

CALON PENERIMA DANA BOP-PAUD TAHUN 2014

(42)

Lampiran 5: Contoh Kuitansi

KUITANSI

Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia

Dini atau P2PAUDNI/BPPAUDNI

Uang Sebesar : Rp………...

Terbilang : (...)

Untuk Pembayaran : Dana Bantuan Operasional

Penyelenggaraan-PAUD (TK, KB, TPA, SPS) dalam rangka

Bantuan Biaya Operasional Penyelenggaraan

PAUD Tahun Anggaran 2014

Jumlah anak : ...

Jakarta, 2014

Mengetahui

Pejabat Pembuat Komitmen Yang Menerima,

Materai Rp. 6.000 Materai Rp. 6.000

... Stempel Satuan NIP:... ...

(43)

Lampiran 6: Contoh Berita Acara Verifikasi

CONTOH BERITA ACARA

VERIFIKASI SATUAN PENERIMA DANA BANTUAN

OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD

Nomor : ...

Tanggal : ...

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun ...

bertempat di ... , jalan ..., telah diadakan rapat

Verifikasi Satuan Penerima Dana Bantuan Operasional

Penyelenggaraan PAUD.

Verifikasi dimulai pk ... yang dipimpin oleh ... selaku

Ketua Tim Verifikasi yang ditunjuk berdasarkan

SK...Nomor ... Tanggal ... dengan

beranggotakan ... orang.

Acara Verifikasi mencakup:

1. Menelaah kelengkapan berkas

2. Menelaah kesesuaian data dalam berkas

3. Penetapan nama Satuan yang diusulkan untuk dapat menerima

(44)

Berdasarkan hasil penelaahan administrasi maka seluruh Tim

Verifikasi menyepakati bahwa Satuan-Satuan yang tercantum dalam

Daftar Rekapitulasi Satuan Penerima Bantuan Dana BOP PAUD

memenuhi persyaratan yang ditentukan. Selanjutnya Berita Acara

Verifikasi dan berkas-berkas lainnya akan diserahkan ke Direktur

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pertanggungjawaban

atas tugas yang sudah diberikan.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan ditandatangi oleh seluruh

Tim Verifikasi untuk selanjutnya dapat digunakan sebagaimana

mestinya.

……….., …...

Tim Verifikasi

1. ... ...( Ketua)

2. ... ...(Anggota)

(45)

Lampiran 7: Contoh Akad Kerjasama

AKAD KERJASAMA

NOMOR: …/.../AKAD/BOP. /DU/2014

ANTARA:

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, ATAU BPPAUDNI/P2PAUDNI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DENGAN

LEMBAGA PAUD...

DALAM RANGKA

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pada hari ini, .... tanggal .... bulan ... tahun ..., kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : ... Alamat : ...

Yang selanjutnya dalam akad kerjasama ini disebut Pihak Pertama. Nama : ……….

Jabatan : Pemimpin Lembaga/ Organisasi ... Alamat : ……….

No. Rekening : (nama Bank dan nomor rekening)………. NPWP : ……….

Yang selanjutnya dalam akad kerjasama ini disebut Pihak Kedua.

(46)

pihak telah bersepakat mengadakan akad kerjasama sebagaimana diatur dalam pasal-pasal berikut ini:

Pasal 1 Lingkup Kegiatan

Pihak Kedua telah menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1) Melaksanakan kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD sesuai dengan pengajuan yang disetujui Dinas Pendidikan Propinsi …...

2) Mengadministrasikan penggunaan dana Bantuan Operasional PAUD sesuai dengan jenis penggunaanya.

3) Pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap program yang dikembangkan

4) Melaporkan hasil kegiatan terhitung sejak Akad Kerjasama ditandatangani.

Pasal 2

Besarnya Dana Bantuan

Untuk keperluan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pihak Pertama menyediakan dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD khususnya untuk menyelenggarakan program ……… sebesar Rp. ………..,- [……… rupiah] untuk diserahkan kepada Pihak Kedua.

Pasal 3 Sifat Dana Bantuan

Dana bantuan khusus sebagimana dimaksud pada pasal 2 bersifat dana stimulan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program PAUD.

Pasal 4

Penggunaan Dana Bantuan Khusus

(47)

Pasal 5 Fakta Integritas

Proses pemilihan dan penetapan pemberian Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD dilaksanakan secara transparan dan bebas dari unsur KKN.

Pasal 6

Tanggung Jawab Mutlak

Penyelenggaraan dan penggunaan anggaran yang telah diterimakan oleh Pihak kedua menjadi tanggung jawab mutlak Pihak kedua sebagai penerima Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini.

Pasal 6 Sanksi

Apabila Pihak Kedua ternyata tidak menggunakan dana sesuai dengan proposal yang telah disetujui, maka Pihak Pertama berhak menuntut Pihak Kedua untuk mempertanggungjawabkan dan membuat pernyataan menjamin keberlangsungan program.

Pasal 7

Penyelesaian Perselisihan

1) Apabila terjadi perselisihan kedua belah Pihak telah bersepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

2) Apabila tidak terjadi kemufakatan kedua belah pihak telah bersepakat untuk menempuh jalur hukum melalui Kantor Panitera Pengadilan Negeri setempat.

3) Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) di atas, ditanggung oleh pihak yang ditunjuk berdasarkan hasil keputusan pengadilan.

Pasal 8

(48)

Pasal 9 Aturan Tambahan

Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini, akan diatur kemudian atas kesepakatan kedua belah pihak, dan selanjutnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian kerjasama ini.

Pihak Kedua Pihak Pertama

...,

materai materai

(49)

Lampiran 8: Contoh Laporan Penggunaan Dana

KOP Satuan (Logo, Nama Satuan, Alamat Lengkap)

LAPORAN PENGGUNAAN DANA

BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD

TAHUN 2014

1. Halaman Sampul

Halaman sampul harus memuat judul laporan (jenis kegiatan),

nama lembaga pelapor (sesuai dengan Akad) dan alamat lengkap

lembaga.

2. Pengantar

Dalam pengantar laporan harus ditandatangani oleh

penanggungjawab kegiatan sesuai dengan Akad.

3. Isi Laporan

Bagian 1, Pendahuluan. Berisi uraian tentang: kapan dana

mulai diterima dan digunakan; rencana kegiatan sesuai dengan

yang diajukan di proposal; siapa saja yang terlibat atau dijadikan

sasaran dalam setiap kegiatan; dan jadwal pelaksanaan kegiatan

Bagian 2, Pelaksanaan Program. Berisi uraian realisasi dari

(50)

Bagian 3, Penggunaan Dana. Menguraikan seluruh

komponen-komponen penggunaan dana sesuai dengan keadaan riil di

lapangan

Bagian 4, Penutup. Berisi uraian tentang kesimpulan, saran dan

harapan

...,...2014

Pengelola Program, Bendaharawan,

(Stempel Satuan)

(51)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mempelajarai modul ini, peserta diklat diharapkan mampu menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan

 Kebijakan akuntansi persediaan belum ditetapkan  Terdapat persediaan yang belum dicatat.  Stock opname atas persediaan

Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya,

Mahasiswa mampu melakukan komunikasi/anamnesis dengan pasien secara lengkap dan benar untuk mendapatkan keluhan tambahan yang berhubungan dengan keluhan utama..

menrmuskan beberapa persoalan penttng yang akan dibatus dalam hrlisan ini yaitu : apa saja program kerja 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II.. tenrtama

Kenangan masa lalu yang dimiliki oleh masyarakat yang belum mengenal tulisan diwariskan kepada generasi baru melalui jalur keluarga dan masyarakat dengan proses

Proses pengelolaan mengenai penjadwalan untuk menggunakan berbagai macam fasilitas- fasilitas yang tersedia oleh suatu institusi atau sekolah bila tidak dikelola

Dalam kajian ini, teks Sulalatus Salatin telah dimanfaatkan sebaik- baiknya oleh pengarang Melayu untuk cuba meletakkan dan mengangkat etnik Melayu Melaka setaraf dengan