• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PLS 0809644 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PLS 0809644 Chapter3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat dengan tujuan untuk membuat telaah, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai proses penelitian ini. Menurut Bogdan dan Biklen (1982:88), ciri khusus dari suatu penelitian kualitatif adalah:

1. Penelitian kualitatif mempunyai latar yang alami sebagai sumber data dan peneliti dipandang sebagai instrumen kunci,

2. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif,

3. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada hasil atau produk semata,

4. Penelitian kualitatif cenderung menganalisa data secara induktif, dan 5. Makna merupakan soal esensial dalam rancangan penelitian kualitatif.

Sejalan dengan ini, Latunussa (1988: 55) menambahkan bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai hakikat gejala, atau pertanyaan mengenai apa itu, atau mendeskripsikan tentang apa itu. Bogdan dan Tylor (dalam Furchan, 1992: 21) menjelaskan bahwa metode kualitatif merupakan suatu prosedur

(2)

penelitian yang menghasilkan deskripsi, ucapan atau tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri.

Penggunaan penelitian kualitatif ini dipandang tepat, karena beberapa alasan, yaitu: 1. Ditinjau dari segi tujuan penelitian, lebih sesuai dengan pendekatan kualitatif; 2. Objek yang akan diteliti berupa gejala yang memerlukan analisis mendalam dan

tidak mudah diungkap hanya dalam bentuk studi sepintas;

3. Untuk mengkaji program diperlukan kajian terhadap situasi yang bersifat alami, situasi yang sebenarnya terjadi, tanpa campur tangan peneliti;

4. Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini.

B.Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Gorontalo. Agar hasil penelitian dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Rancangan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memahami dan mendeskripsikan makna yang terkandung dalam penelitian.

Peneliti memilih Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Gorontalo dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa berlokasi dekat dengan tempat tinggal peneliti; peneliti kenal baik dengan pengurus dan mudah dijangkau dalam pencarian data dan observasi.

(3)

masyarakat, di antaranya: hubungan sosial, kebutuhan ekonomi, permasalahan keluarga, dan lain-lain.

Keadaan yang diuraikan tersebut, lokasi ini sebagai tempat yang menarik untuk diteliti. Untuk masuk kelokasi tersebut peneliti melakukan komunikasi dengan pengelola yang dilanjutkan dengan melakukan tahap uji pengamatan lapangan dan mengikuti penyelenggaraan program yang terkait dengan penelitian. Hal ini cukup beralasan karena peneliti tidak dapat menerka dan meramalkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan atau apa yang terjadi di lapangan. Hal itu baru dapat diketahui setelah peneliti terjun di lapangan dan berinteraksi secara langsung dengan kenyataan yang ada.

C.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Kedudukan peneliti sangat penting karena ia adalah sebagai perencana, sekaligus pelaksana pengumpul data, analis dan penafsir data, dan sebagai pelapor hasil penelitiannya. Seluruh data dan informasi, selain dikumpulkan melalui kegiatan pengamatan pada latar, juga melalui wawancara. Wawancara pada umumnya dilakukan secara informal mengingat subyek telah mengenal peneliti dan tim, sehingga memungkinkan kegiatan ini dapat berinteraksi secara alamiah. Keberadaan peneliti pada latar penelitian sangat menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam melakukan penelitian. Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan pendekatan awal (pra entri).

(4)

90). Data yang digali dalam penelitian ini secara umum merupakan data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (1992: 7), data kualitatif adalah data yang berwujud kata-kata, ujaran-ujaran atau peristiwa.

(5)

KISI-KISI PENELITIAN

No Tujuan Variable Indikator Pengumpul Alat Data

Bagaimana analisis kebutuhan perencanaan pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?

Pendekatan Observasi Wawancara

Bagaimana pendekatan dalam perencanaan pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?

Materi Observasi

Wawancara

Bagaimana struktur materi dalam perencanaan pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?

Sarana dan Prasarana

Observasi Wawancara

Dokumentasi

Bagaimana perencanaan sarana dan prasarana dalam pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja? Pamong

1. Bagaimanakah cara pamong belajar mengetahui proses analisis kebutuhan ?

(6)

Kesepakatan untuk prioritas

Wawancara Bagaimanakah cara pamong belajar dalam merumuskan kesepakatan untuk prioritas yang sama?

Identifikasi

1.Bagaimana cara pamong belajar mengidentifikasi kebutuhan ? 2.Bagaimanakah hasil identifikasi kebutuhan tersebut dapat

mengakomodir kebutuhan masyarakat? Kesesuaian dengan

tujuan dan materi

Observasi Dokumentasi

Bagaimanakah cara pamong memahami tujuan dan materi yang sesuai dengan maksud pelatihan?

Bagaimanakah cara pamong untuk dapat mengakomodir kebutuhan pamong, masyarakat dan lembaga secara bersamaan?

Pengelola

Bagaimana pengorganisasian administrasi dalam pengelolaan pelatihan?

Analisis Kebutuhan kegiatan

Observasi Wawancara

Bagaimana analisis kebutuhan kegiatan dalam pengelolaan pelatihan?

Penentuan tujuan bersama

Wawancara Bagaimana Penentuan tujuan bersama dalam pengelolaan pelatihan? Desain program Observasi

Wawancara

(7)

Wawancara pelatihan?

Bagaimana pengaturan waktu dan tempat pelatihan teknis bagi Pamong belajar ini dilakukan?

Struktur Kepanitiaan Observasi Wawancara Dokumentasi

Bagaimanakah proses pembentukan kepanitiaan pengeloalan pelatihan teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?

Narasumber Observasi Wawancara Dokumentasi

Bagaimanakah proses penentuan kriteria Narasumber dalam

pengelolaan pelatihan teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?

Bagaimanakah proses pengeloaan administrasi dan pelaporan pelatihan teknis bagi Pamong Belajar dalam meningkatkan kinerja?

3 Bagaimana

Pelatihan Masukan mentah Observasi Wawancara

Dokumentasi

Bagaimanakah penentuan kriteria masukan mentah dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Bagaimanakah motivasi pamong belajar?

Bagaimanakah Kepemimpinan situasional akan berdampak pada pamong belajar?

Masukan sarana Observasi Wawancara

Bagaimanakah pemanfaatan sarana dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Masukan lingkungan

Observasi Wawancara

(8)

Masukan lain Observasi Wawancara

Dokumentasi

Bagaimanakah pengaruh lain dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Proses Observasi

Wawancara Dokumentasi

Bagaimana proses pelaksanaan dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Out put Observasi

Wawancara Dokumentasi

Bagaimanakah out put yang diharapkan dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Out come Observasi

Wawancara Dokumentasi

Bagaimanakah outcome dapat berdampak pada pengelolaan dalam pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Bagaimana dampak dari Kepuasan pelayanan terhadap kinerja Pamong Belajar?

Bagaimana menjaga kualitas pendidikan dan pelatihan pada Pamong Belajar?

Cara evaluasi Observasi Dokumentasi

Bagaimanakah cara evaluasi penilaian pembelajaran pelatihan teknis bagi Pamong belajar?

Fasilitator Wawancara Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai fasilitator? Jelaskan!

Pembimbing Wawancara Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai

(9)

n dari

Motivator Wawancara Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai

motivator? Jelaskan!

Komunikator Wawancara Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai

komunikator? Jelaskan!

Inovator Wawancara Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai

inovator? Jelaskan!

Organisator Wawancara Bagaimanakah cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai

organisator? Jelaskan!

Bagaimanakah kompetensi profesional pamong dapat dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Personal Wawancara Bagaimanakah kompetensi personal pamong dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Kemasyarakatan Wawancara Bagaimanakah kompetensi kemasyarakatan pamong dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Pedagogik Observasi Wawancara

Bagaimanakah kompetensi pedagogik pamong dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Andragogi Wawancara Bagaimanakah kompetensi Andragogi pamong dicapai dari hasil pelatihan teknis bagi Pamong Belajar?

Pemahaman tugas pokok

Observasi Wawancara

Bagaimanakah pemahaman tugas pokok memberi dampak pada kinerja Pamong Belajar?

Proses Penyusunan administrasi

Observasi Wawancara

(10)

angaka kredit dan penilaian

Belajar? Kemampuan

penyusunan karya ilmiah

Observasi Wawancara

(11)

D.Subjek Penelitian

Objek yang akan diteliti yaitu pelatihan pamong dalam upaya meningkatkan kinerja. Dalam konteks ini, yang menjadi sumber data berupa orang kunci (key person) adalah nara sumber, pamong dan pengelola BPKB yang berkaitan dengan kinerja pamong. Subjek penelitian yang ditentukan adalah pengurus Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Gorontalo yang terlibat dalam penyusunan instrumen pelatihan pamong belajar sebanyak 4 orang pengelola pelatihan perwakilan dari BPKP Provinsi Gorontalo, Akademisi, dan Dinas Pendidikan Provinsi, dan peserta pelatihan Pamong Belajar sebanyak 6 orang yang mewakili SKB Kabupaten/Kota dan BPKB se-Provinsi Gorontalo dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Di samping itu, digali pula sumber data benda berupa sumber-sumber yang tersedia serta catatan dokumentasi.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dipakai dalam pengumpulan data yang dibutuhkan adalah : 1. Pengamatan.

Pengamatan menurut Moleong (2006: 174) merupakan teknik pengumpulan data secara langsung dan sangat banyak dipakai di dalam penelitian kualitatif. Alasan-alasan itu dapat dijelaskan dan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dalam proses pencarian dan pengumpulan data, di antaranya:

(12)

b. Teknik pengamatan juga melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

c. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, yaitu sebagai alat untuk prilaku yang kompleks.

2. Studi dokumentasi.

Dokumentasi adalah suatu teknik dimana data diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada pada benda-benda tertulis seperti buku-buku, notulensi, peraturan-peraturan, catatatan harian, dan sebagainya.

3. Wawancara.

Pengertian wawancara seperti dikemukakan oleh Arikunto (1993: 126) sebagai berikut: “Sebuah dialog yang dikemukakan oleh pewawancara

(interviwer) untuk memperoleh informasi dari wawancara”. Pelaksanaan

wawancara ini dilakukan dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti.

(13)

fokus penelitian secara formal, maka peneliti menggunakan pertanyaan yang sudah berstruktur.

Sementara itu, untuk keperluan wawancara yang tidak formal, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berstruktur, dengan maksud untuk melihat dan menyesuaikan secara wajar dan tidak tergesa-gesa. Untuk melengkapi informasi dari hasil wawancara tersebut sebagai upaya pengecekan ulang atau triangulasi, dilakukan dengan pengamatan dan studi dokumentasi dengan melihat peristiwa-peristiwa dan catatan-catatan atau laporan pelaksanaan.

Sesuai dengan pendekatan yang digunakan yaitu penelitian kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangatlah menentukan serta diperlukan secara optimal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen kunci (utama) sekaligus sebagai pengumpul data penelitian. Sebagai instrumen kunci, peneliti harus dapat menangkap makna yang berinteraksi terhadap nilai-nilai lokal, yang tidak akan dapat dilakukan hanya dengan kuisioner atau yang lainnya.

(14)

studi dokumentasi. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat berpartisipasi (partisipan-observer).

Berdasarkan jenis dan tingkatan partisipasi di atas, peneliti dengan potensi, waktu, dan kesempatan yang tersedia berusaha menerapkan partisipasi moderat dengan tingkat keterlibatannya menengah, dalam rangka memperoleh data secara alami yang terjadi di lapangan.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam kegiatan penelitian diperlukan kriteria tertentu yang dapat memenuhi nilai keabsahan data dari informasi yang dikumpulkan peneliti dan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kekurangan terhadap data yang dianalisa. Untuk menjamin keabsahan data, dalam penelitian ini dilakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data.

(15)

saran dari informan selanjutnya didiskusikan sebagai acuan untuk merevisi penulisan laporan penelitian.

G.Analisis Data

Dalam tahap ini akan dicoba menganalisis data yang sudah terkumpul dengan teknik analisa data yang bersifat analisis-kualitatif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau bisa dari orang-orang dan prilaku yang diamati dalam analisa data analisis-kualitatif, peneliti melakukan proses mulai dari pengumpulan data mentah, data yang direduksi dan hasil kajian, data proses penyelenggaraan, data yang berkaitan dengan maksud dan keinginan, kemudian diolah, dianalisis dan menghasilkan sintesis penelitian.

Analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar informasi yang terkumpul melalui catatan lapangan (field note), komentar peneliti, foto dan dokumen. Setelah data dikumpulkan di lapangan dalam wujud kata-kata yang dituangkan dalam catatan dan laporan lapangan, maka data segera dianalisis.

Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif-interaktif, yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang berjalan secara simultan, yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1) Reduksi Data

(16)

catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan reduksi data terus menerus selama penelitian berjalan sampai laporan akhir penelitian tersusun. Karena itu reduksi data merupakan suatu bentuk proses analisis yang berusaha menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan, dan mengorganisasi data sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Cara melakukan reduksi data antara lain melalui seleksi data yang ketat, ringkasan atau uraian singkat, dan menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas.

2) P enyajian Data

Alur kegiatan analisis data kedua adalah penyajian data, yaitu menggelar data dalam bentuk sekumpulan informasi yang berupa teks naratif, grafik, matriks, bagan, jaringan. Dengan cara penyajian tersebut memberikan kemungkinan untuk penarikan kesimpulan, pengambilan tindakan verifikasi, dan atau melengkapi data yang dirasa masih kurang melalui pengumpulan data tambahan dan reduksi data.

3). Penarikan kesimpulan/verifikasi

Kesimpulan yang diambil dari data terkumpul perlu diverifikasi terus menerus selama penelitian berlangsung, agar data yang didapat terjamin keabsahan dan keobjektivitasnya, sehingga kesimpulan akhir dapat dipertanggungjawabkan.

(17)

data, dan penarikan kesimpulan. Jika sekiranya kesimpulan yang diambil masih dirasa ada kekurangan, maka harus dilakukan pengumpulan data tambahan.

Data tambahan dianalisis melalui rangkaian kegiatan reduksi data, penyajian data, agar keabsahan dan objektivitasnya terjamin, sehingga tambahan data tersebut bermanfaat untuk menarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka pada dasarnya penganalisaan data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap proses pengumpulan data dan tahap setelah data terkumpul. Terkait analisa data ini, hasil analisa data tahap pertama dijadikan bahan pertimbangan untuk meneliti kembali masalah penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap kedua, hasil analisa data tahap pertama dilanjutkan dengan pemberian sandi, penomoran, dan penyortiran.

H.Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Tahapan Persiapan dan Perencanaan

a) Obserpasi awal, identifikasi, memiliki masalah, dan merumuskan masalah b) Konsultasi dengan dengan dosen pembimbing

c) Menyusun usulan penelitian untuk diseminarkan 2. Tahap Pelaksanaan penelitian, meliputi.

(18)

c) Mengumpul dan menganalisis data 3. Tahap Akhir Penelitian

a) Penyusunan draft tesis

b) Konsultasi dengan dosen pembiming c) Menyusun tesis untuk ujian akhir.

I. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan BPKB Provinsi Gorontalo Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2010 s.d April 2011, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2. Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitan

No Kegiatan

Waktu

Okt Nov Des Jan Feb Mar April 1. a Studi Pendahuluan

2. Observasi Lapangan 3. Kegiatan Penelitian 4. Analisis Data atau

Gambar

Tabel 3.2. Jadwal Waktu dan Kegiatan Penelitan

Referensi

Dokumen terkait

41 tahun 1999 hutan memiliki pengertian sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Menghindari kesulitan demikian, maka ada baiknya jika dalam perjanjian leasing dicantumkan suatu klausula yang menyatakan bahwa dalam hal terjadinya wanprestasi oleh

Dalam praktek mengajar mandiri, praktikan melaksanakan praktik mengajar yang sesuai dengan program studi praktikan dan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh

Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan hidup yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.Antroposentrisme juga merupakan teori filsafat

Di berbagai hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dapat diambil asumsi bahwa keberadaan dari komite audit dan eksternal auditor yang bekerja independen, dan dapat ditarik

Untuk mencapai akurasi dan kecepatan optimal pengenalan citra tanda tangan menggunakan metode 2DPCA dan 2DLDA yaitu dengan menggunakan jumlah data training 160 dari 200 data

menunjukkan bahwa kekasaran permukaan dipengaruhi secara langsung oleh kecepatan spindel dan laju umpan. Hal ini diamati bahwa kekasaran permukaan meningkat dengan