• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKR 1105596 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKR 1105596 Chapter1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat

membangun. Salah satu sektor penting dalam pembangunan adalah sektor

pendidikan. Undang-Undang Dasar tahun 1945 menyatakan bahwa, setiap warga

negawa Indonesia berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah Indonesia melalui

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan usaha-usaha perbaikan

dalam pencapaian yang ada dan untuk mempersiapkan sumber daya manusia.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Namun melihat kondisi nyata, terdapat informasi bahwa kualitas

pendidikan di Indonesia masih rendah. Hal tersebut dinyatakan dalam website

disdikpora.palangkaraya.go.id bahwa, kualitas Pendidikan Indonesia berada

dalam posisi ke-69 tingkat dunia. Berdasarkan data dalam Education For All

(EFA) Global Monitoring and Education yang dikeluarkan oleh Organisasi

Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa

(UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), Indeks

Pembangunan Pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan

data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai tersebut menempatkan Indonesia di posisi

ke-69 dari 127 negara. Jumlah nilai Indeks Pembangunan Pendidikan diperoleh dari

(2)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 2 huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan gender

serta angka bertahan siswa hingga kelas V Sekolah Dasar (SD).

Sangatlah prihatin, apabila melihat kondisi tersebut. Karena menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 5 ayat 1 tentang Hak dan Kewajiban

Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerintah bahwa, “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.

Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan baik dari sistem pendidikan, kualitas

sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran

proses belajar mengajar di dalam kelas. Salah satu komponen penting dalam

pendidikan adalah sumber daya manusia.

Sumber daya manusia adalah salah satu penggerak utama atas kelancaran

jalannya kegiatan usaha, bahkan maju mundurnya organisasi ditentukan oleh

keberadaan sumber daya manusianya. Setiap organisasi perlu memperhatikan dan

mengatur keberadaan anggotanya sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik.

Salah satu masalah yang saat ini sedang terjadi yaitu rendahnya tingkat

kinerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu organisasi yang

dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi adalah SMK Kencana Bandung.

SMK Kencana Bandung yang beralamat di Jl. Babakan Surabaya No. 44

Kota Bandung merupakan sekolah di bawah naungan Yayasan Wastukancana

Mandiri dengan rumpun bisnis dan manajemen dan teknik informatika komputer.

Hal ini membuat SMK Kencana harus menjadi contoh yang baik dalam

menangani tugas dan pekerjaan khususnya untuk para pelajar dan umumnya bagi

masyarakat luas.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003

Pasal 39 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa:

1. Tenaga kependidikan berugas melaksanakan administrasi,

pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

(3)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 3 melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Di dalam melaksanakan tugas dan jabatannya, seseorang diharuskan

memiliki sikap profesional. Bila tidak mungkin ia akan dianggap sebagai orang

yang tidak kompeten di bidangnya. Begitu pun menjadi seorang guru bukan hanya

mengajar di dalam kelas, tetapi ia juga harus menjaga hubungannya dengan

sesama pendidik, ketenaga pendidikan bahkan dengan masyarakat luas.

Menurut Surya (2004, hlm. 21) mengemukakan bahwa:

dalam pengertian yang terbatas, guru diartikan sebagai satu sosok individu yang berada di depan kelas untuk mengajar siswa. Secara lebih luas, guru mempunyai makna sebagai seseorang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik peserta didik dalam mengembangkan kepribadiannya, baik yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah.

Selain itu, menurut Kunandar (2007, hlm. 46) “guru profesional adalah

orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan

sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan

kemampuan maksimal”. Sudah jelas bahwa, guru adalah sosok yang digugu dan ditiru serta paling dinantikan kehadiran di dalam kelas oleh para murid.

Berdasarkan survei awal telah ditemukan kondisi kinerja guru yang masih

belum optimal digambarkan dalam tingkat kedisiplinan pegawai seperti tingkat

ketidakhadiran guru tanpa alasan, masih ada guru yang telat mengajar dan terlalu

cepat pulang. Secara lebih rinci, indikasi belum optimalnya kinerja guru di SMK

Kencana Bandung diantaranya:

1. Terdapat 20% guru yang telat mengajar ke kelas. Misalnya jadwal

mengajar pukul 07.00 WIB, namun masih ada guru yang datang lebih

dari waktu yang ditentukan.

2. Terdapat 18% guru yang pulang sebelum beres jadwal mengajar yaitu

(4)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 4 3. Fluktuatifnya tingkat ketidakhadiran guru tanpa alasan. Data tingkat

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Persentase Ketidakhadiran Guru SMK Kencana Tahun 2014

Bulan Jumlah

Guru

Tanpa Alasan (Orang)

Persentase

Januari 50 4 8

Februari 50 7 14

Maret 50 5 10

April 50 8 16

Mei 50 3 6

Juni 50 10 20

Juli 50 9 18

Agustus 50 9 18

September 50 6 12

Oktober 50 8 16

November 50 8 16

Desember 50 10 20

Sumber: Tata Usaha SMK Kencana Kota Bandung, 2014

Tabel 1.1 memberikan informasi bahwa, tahun 2014 terdapat persentase

ketidakhadiran guru tanpa alasan dan terlihat di setiap bulan masih ada guru yang

tidak hadir ke sekolah. Padahal harapannya jumlah kehadiran guru bisa mencapai

(5)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 5 Selain tingkat kedisiplinan guru, adapula kondisi hasil belajar di SMK

Kencana Bandung dapat dilihat dari nilai terendah UN selama 3 tahun

berturut-turut seperti berikut:

Tabel 1.2

Nilai Terendah Ujian Nasional (UN) 3 Tahun Terakhir

No. Nilai Terendah UN

Tahun Pelajaran

2011/2012 2012/2013 2013/2014

1. Matematika 5,25 2,00 2,75

2. Bahasa Indonesia 6,80 4,20 3,60

3. Bahasa Inggris 7,00 3,00 4,40

4. Kompetensi Keahlian 7,33 7,11 7,62

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 2014

Dari tabel 1.2 terlihat bahwa, masih terdapat siswa yang nilainya di bawah

standar kelulusan yaitu 6,00. Setiap tahun pelajaran, seperti nilai UN matematika

dan UN bahasa Indonesia menurun sedangkan nilai UN bahasa Inggris dan nilai

UN kompetensi keahlian fluktuatif.

Salah satu keberhasilan seorang murid ditentukan oleh kinerja guru.

Tentunya seorang guru harus kompeten di bidangnya. Hal tersebut didukung oleh

(6)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 6

bahwa, “kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan”.

Selain kita perhatikan kondisi empirik tersebut, peningkatan kinerja guru

di SMK Kencana Kota Bandung dapat didasarkan pada argumen teoritik. Menurut

Mangkunegara (2007, hlm. 67) mengemukakan bahwa, “kinerja (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan”.

Sebagai dasar landasan teori yang mendukung dugaan, faktor yang

mempengaruhi kinerja guru bertitik tolak pada Grand Theory MSDM dari Flippo.

Grand Theory MSDM yang dikemukakan Flippo (1996, hlm. 5-7), “fungsi

operasional MSDM terdiri dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi,

pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja”. Menurut Wukir (2013, hlm. 53), “fungsi pemeliharaan mencakup keselamatan kerja, konseling kerja, fasilitas

makan, fasilitas kesehatan, kegiatan rekreasi dan program transportasi”. Variabel

komitmen dan variabel motivasi berprestasi termasuk kedalam kategori konseling

kerja. Dengan adanya konseling kerja, diharapkan guru mampu meningkatkan

komitmen dan motivasi berprestasi agar kinerja guru semakin lebih tinggi.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk

mengkaji dan mengadakan penelitian lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul:

Pengaruh Komitmen dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru di SMK Kencana Kota Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Faktor yang menunjukkan rendahya kinerja guru diduga disebabkan oleh

rendahnya komitmen dan rendahnya keinginan untuk berprestasi. Rendahnya

komitmen yang tertanam dalam diri guru dapat disebabkan oleh ketidaknyamanan

(7)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 7 disebabkan oleh kurangnya kemauan dari dalam diri untuk unggul dalam setiap

pekerjaan.

Menurut Locke dan Latham (2002, hlm. 705-717), setiap individu,

kelompok atau organisasi memiliki kriteria penilaian tertentu atas kinerja dan

tanggung jawab yang diberikan. Secara individual, kinerja seseorang ditentukan

oleh beberapa bidang sebagai berikut:

(a) kemampuan (ability), (b) komitmen (commitment), (c) umpan balik (feedback), (d) kompleksitas tugas (task complexity), (e) kondisi yang menghambat (situational constraint), (f) tantangan (challenge), (g) tujuan (goal), (h) fasilitas, (i) keakuratan dirinya (self-efficacy), (j) arah (direction), (k) usaha (effort), (l) daya tahan/ketekunan (persistence), (m) strategi khusus dalam menghadapi tugas (task specific strategies).

Kemudian menurut Keith Davis (Mangkunegara, 2000, hlm. 67)bahwa,” kinerja seseorang adalah gabungan dari kemampuan dan motivasi”. Adapun

menurut Sutermeister (1999, hlm. 7):

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu, motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan pengetahuan, pelatihan, minat, sikap, kepribadian, kondisi-kondisi fisik, kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik.

Dari berbagai faktor di atas penulis membatasi faktor yang akan diteliti

sebagai pembatasan masalah yang akan diidentifkasi yaitu faktor komitmen dan

faktor motivasi berprestasi. Disini penulis mengambil komitmen sebagai variabel

independen pertama terhadap fokus permasalahan yaitu kinerja guru. Menurut

Becker (1960) (Panggabean, 2004, hlm. 135), “komitmen sebagai kecenderungan

untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya

biaya pelaksanaan kegiatan yang lain”, penulis mengkerucutkan komitmen guru sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru dengan memilih

komitmen sebagai variabel bebas karena hal tersebut menunjukkan adanya

(8)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 8 Selain itu variabel motivasi berprestasi atau keinginan untuk berprestasi

tertanam dari dalam diri seseorang karena orang tersebut ingin selalu unggul di

semua kegiatan organisasi. Disini penulis menganggap bahwa seseorang individu

membutuhkan dorongan untuk berprestasi agar tugas yang sedang ia laksanakan

dapat selesai dengan hasil yang memuaskan. McClelland (Robbins, P dan Judge,

A, alih bahasa Angelica, dkk, 2012, hlm. 230) juga mendefinisikan bahwa,

“kebutuhan prestasi adalah dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berjuang untuk berhasil”.

Pemilihan kedua variabel bebas ini diduga karena komitmen dan motivasi

berprestasi mempunyai pengaruh dan satu sama lain berhubungan dengan fokus

permasalahan penelitian ini yaitu kinerja guru di sekolah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian tentang

Pengaruh Komitmen dan Motivasi Beprestasi terhadap Kinerja Guru di SMK

Kencana Bandung dapat dirumuskan dalam pertanyaan (research question)

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran tingkat komitmen guru di SMK Kencana

Kota Bandung?

2. Bagaimanakah gambaran tingkat motivasi berprestasi guru di SMK

Kencana Kota Bandung?

3. Bagaimanakah gambaran tingkat kinerja guru di SMK Kencana Kota

Bandung?

4. Seberapa besar pengaruh komitmen terhadap kinerja guru di SMK

Kencana Kota Bandung?

5. Seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja guru di

SMK Kencana Kota Bandung?

6. Seberapa besar pengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap

(9)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 9 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan

dan kajian secara ilmiah tentang komitmen dan motivasi berprestasi terhadap

kinerja guru. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel yang diteliti terhadap pelaksanaan tugas para guru di

SMK Kencana Kota Bandung.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan tingkat komitmen pada guru di SMK Kencana Kota

Bandung

2. Mendeskripsikan tingkat motivasi berprestasi pada guru di SMK

Kencana Kota Bandung

3. Mendeskripsikan tingkat kinerja guru di SMK Kencana Kota Bandung

4. Mengukur pengaruh komitmen terhadap kinerja guru di SMK

Kencana Kota Bandung

5. Mengukur pengaruh motivasi berprestasi terhadap kinerja guru di

SMK Kencana Kota Bandung

6. Mengukur pengaruh komitmen dan motivasi berprestasi terhadap

kinerja guru di SMK Kencana Kota Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Apabila tujuan penelitan tersebut di atas tercapai, maka akan ada dua

kegunaan penelitian ini yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah sebagai sarana untuk

menambah ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan tentang komitmen,

(10)

R Rina Permatasari, 2015

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 10

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan masukan

(informasi) bagi para pengambil keputusan dalam memahami sifat-sifat

yang berkaitan dengan kinerja guru dalam menyelesaikan tugas dan

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah membahas mengenai minat, mengajar, dan guru, maka minat mengajar guru dapat diartikan sebagai ketertarikan untuk mengajar sebagai suatu profesi dari seseorang

kekuatan dalam diri individu, yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu”. Dalam proses belajar-mengajar motivasi sangat diperlukan, karena motivasi menentukan

pertama mengenai kinerja mengajar guru yang meliputi: 1)Pengertian Kinerja; 2) Kinerja Mengajar Guru; 3) Pengertian Mengajar; 4) Indikator Penilaian Kinerja Guru; 5)

Pengertian pendidikan dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas pendidikan meliputi semua perbuatan dan usulan dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya,

suatu perusahaan. 1) Faktor internal ( disposisional ) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat- sifat seseorang (misal: kinerja seseorang baik karena mempunyai

kompetensi guru terhadap kinerja guru yang sudah dan belum

peran guru sebagai motivator di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar pembelajaran.. IPS merupakan faktor utama yang sangat penting, agar seorang individu

Komitmen organisasi memiliki makna tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada didalam