• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kusumawardani Mengetahui Apakah Cyberlaw

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kusumawardani Mengetahui Apakah Cyberlaw"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MENGETAHUI APAKAH CYBER LAW

Kusumawardani

wardhanik24@gmail.com :: http://ilmuti.org/author/kusumawardani/

Abstrak

Cyber Law atau hukum siber yaitu Hukum yang membatasi kejahatan cyber (kejahatan

dunia maya melalui jaringan internet). Cyber Law diperlukan atas dasar dari hukum di

berbagai negara yaitu "ruang dan waktu". Sementara jaringan komputer dan internet

telah mendobrak batas ruang dan waktu tersebut .Meskipun alat buktinya berbentuk

virtual dan bersifat elektronik kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak

nyata. Cyberlaw bukanlah suatu keharusan, namun sudah merupakan kebutuhan untuk

menghadapi kenyataan yang ada pada saat ini, yaitu adanya tindak kejahatan di internet

atau yang di sebut dengan cybercrime. Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di

dunia cyber (dunia maya), yang umumnya diasosiasikan dengan Internet. Cyberlaw

dibutuhkan karena dasar atau fondasi dari hukum di banyak negara adalah "ruang dan

waktu". Sementara itu, Internet dan jaringan komputer mendobrak batas ruang dan

waktu ini. Cyber Law juga didefinisikan sebagai kumpulan peraturan

perundang-undangan yang mengatur tentang berbagai aktivitas manusia di cyberspace (dengan

memanfaatkan teknologi informasi). Cyber Law sendiri merupakan istilah yang berasal

dari Cyberspace. Cyberspace berakar dari kata latin Kubernan yang artinya menguasai

atau menjangkau. Karena ”cyberspace”-lah yang akan menjadi objek atau concern dari

”cyber law”.

(2)

Pendahuluan

Cyber dapat diartikan sebagai istilah lain yaitu „cyberspace yang diambil dari data

„cybernetics. Pada mulanya istilah cyberspace tidak ditujukan untuk menggambarkan interaksi yang terjadi melalui jaringan komputer. Namun Pada tahun 1990 oleh John

Perry Barlow istilah cyberspace diaplikasikan untuk dunia yang terhubung atau online

ke internet.

Kemudian diperjelas dari definisi Perry Barlow oleh Bruce Sterling pengertian

cyberspace, yakni:

Cyberspace merupakan sebuah ruang yang tidak dapat terlihat. Ruang ini tercipta ketika

terjadi hubungan komunikasi yang dilakukan untuk menyebarkan suatu informasi,

dimana jarak secara fisik tidak lagi menjadi halangan.

Berbagai macam cyber yang diketahui keberadaannya, yaitu sebagai berikut :

 Cyber Crime

Definisi cyber crime adalah semua tindakan yang dilakukan dengan niat kejahatan

dimana komputer atau jaringan komputer menjadi target dan/atau menjadi alat

(3)

 Cyber Law

Definisi cyber law adalah hukum terkait dengan proses dan resiko teknologi pada

cyber space. Dari perspektif teknologi,cyber law digunakan untuk membedakan

mana cyber activity yang bersifat legal dan mana yang tergolong tindak kejahatan

dunia maya (cyber crime) atau pelanggaran kebijakan (policy violation).

 Cyber Attack

Definisi attack dalam operasi informasi adalah semua jenis tindakan yang sengaja

dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity),

dan ketersedian (availability) informasi. Tindakan ini bisa ditujukan untuk

mengganggu secara fisik maupun dari alur logic sistem informasi.Cyber attack

merupakan upaya mengganggu informasi yang berfokus pada alur logic sistem

informasi.

 Cyber Security

Definisi security dalam operasi informasi adalah semua mekanisme yang dilakukan

untuk melindungi dan meminimalkan gangguan kerahasiaan(confidentiality),

integritas (integrity), dan ketersedian (availability) informasi. Mekanisme ini harus

bisa melindungi informasi baik dari physical attack maupun cyber attack. Cyber

security merupakan upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack

 Cyber Threat

Definisi threat dalam operasi informasi adalah semua jenis ancaman yang

mengganggu kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian

(availability) informasi. Threat ini bisa berupa ancaman secara fisik yang disengaja

dan/atau bencana alam serta ancaman yang muncul dari ranah cyber. Ancaman

(4)

Pembahasan

Dari berbagai macam cyber yang diketahui, saat ini saya akan menjelaskan mengenai

cyber law. Apa itu Cyber Law ??

Hukum Siber atau Cyber Law adalah istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan

teknologi informasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum Teknologi

Informasi (Law of Information Techonology) Hukum Dunia Maya (Virtual World Law)

dan Hukum Mayantara. Istilah-istilah tersebut lahir mengingat kegiatan internet dan

pemanfaatan teknologi informasi berbasis virtual. Istilah hukum siber digunakan dalam

tulisan ini dilandasi pemikiran bahwa cyber jika diidentikan dengan “dunia maya” akan

cukup menghadapi persoalan ketika terkait dengan pembuktian dan penegakan

hukumnya. Mengingat para penegak hukum akan menghadapi kesulitan jika harus

membuktikan suatu persoalan yang diasumsikan sebagai “maya”, sesuatu yang tidak

terlihat dan semu. Di internet hukum itu adalah cyber law, hukum yang khusus berlaku

di dunia cyber. Secara luas cyber law bukan hanya meliputi tindak kejahatan di internet,

namun juga aturan yang melindungi para pelaku e-commerce, e-learning; pemegang hak

cipta, rahasia dagang, paten, e-signature; dan masih banyak lagi.

Definisi cyber law yang diterima semua pihak adalah milik Pavan Dugal dalam bukunya

Cyberlaw The Indian Perspective (2002). Di situ Dugal mendefinisikan "Cyberlaw is a

generic term, which refers to all the legal and regulatory aspects of Internet and the

World Wide Wide. Anything concerned with or related to or emanating from any legal

aspects or issues concerning any activity of netizens and others, in Cyberspace comes

within the amit of Cyberlaw". Disini Dugal mengatakan bahwa Hukum Siber adalah

istilah umum yang menyangkut semua aspek legal dan peraturan Internet dan juga

World Wide Web. Hal apapun yang berkaitan atau timbul dari aspek legal atau hal-hal

yang berhubungan dengan aktivitas para pengguna Internet aktif dan juga yang lainnya

(5)

Tujuan Cyber Law

Cyberlaw sangat dibutuhkan, kaitannya dengan upaya pencegahan tindak pidana,

ataupun penanganan tindak pidana. Cyber law akan menjadi dasar hukum dalam proses

penegakan hukum terhadap kejahatan-kejahatan dengan sarana elektronik dan

komputer, termasuk kejahatan pencucian uang dan kejahatan terorisme.

Latar Belakang Terbentuknya CyberLaw

Cyber law erat lekatnya dengan dunia kejahatan. Hal ini juga didukung oleh globalisasi.

Zaman terus berubah-ubah dan manusia mengikuti perubahan zaman itu. Perubahan itu

diikuti oleh dampak positif dan dampak negatif. Ada dua unsur terpenting dalam

globalisasi. Pertama, dengan globalisasi manusia dipengaruhi dan kedua, dengan

globalisasi manusia mempengaruhi (jadi dipengaruhi atau mempengaruhi).

Bentuk Kejahatan Komputer dan Siber

 Penipuan Komputer (computer fraudulent)

 Pencurian uang atau harta benda dengan menggunakan sarana komputer/ siber

dengan melawan hukum. Bentuk kejahatan ini dapat dilakukan dengan mudah

dalam hitungan detik tanpa diketahui siapapun juga. Bainbdridge (1993) dalam

bukunya Komputer dan Hukum membagi beberapa macam bentuk penipuan data

dan penipuan program:

1. Memasukkan instruksi yang tidak sah, seperti contoh seorang memasukkan

instruksi secara tidak sah sehingga menyebabkan sistem komputer melakukan

transfer uang dari satu rekening ke rekening lain, tindakan ini dapat dilakukan

oleh orang dalam atau dari luar bank yang berhasil memperoleh akses kepada

sistem komputer tanpa izin.

2. Perubahan data input, yaitu data yang secara sah dimasukkan ke dalam

(6)

digunakan karena mudah dilakukan dan sulit dilacak kecuali dengan

pemeriksaan berkala.

3. Perusakan data, hal ini terjadi terutama pada data output, misalanya laporan

dalam bentuk hasil cetak komputer dirobek, tidak dicetak atau hasilnya

diubah.

4. Komputer sebagai pembantu kejahatan, misalnya seseorang dengan

menggunakan komputer menelusuri rekening seseorang yang tidak aktif,

kemudian melakukan penarikan dana dari rekening tersebut.

5. Akses tidak sah terhadap sistem komputer atau yang dikenal dengan hacking.

Tindakan hacking ini berkaitan dengan ketentuan rahasia bank, karena

seseorang memiliki akses yang tidak sah terhadap sistem komputer bank,

sudah tentu mengetahui catatan tentang keadaan keuangan nasabah dan

hal-hal lain yang haru dirahasiakan menurut kelaziman dunia perbankan.

 Penggelapan, pemalsuan pemberian informasi melalui komputer yang merugikan

pihak lain dan menguntungkan diri sendiri.

 Hacking, adalah melakukan akses terhadap sistem komputer tanpa izin atau dengan

malwan hukum sehingga dapat menebus sistem pengamanan komputer yang dapat

mengancam berbagai kepentingan.

 Perbuatan pidana perusakan sistem komputer (baik merusak data atau menghapus

kode-kode yang menimbulka kerusakan dan kerugian). Perbuatan pidana ini juga

dapat berupa penambahan atau perubahan program, informasi, dan media.

 Pembajakan yang berkaitan dengan hak milik intelektual, hak cipta, dan hak paten.

Banyak sekali penyalahgunaan yang dilakukan netter. Penyalahgunaan kebebasan yang

berlaku di dunia maya kerap membuat netter bersikap ceroboh dan menggampangkan

persoalan. Berikut bentuk-bentuk penyalahgunaan itu:

(7)

 Penyadapan terhdapa jalur komunikasi sehingga memungkinkan bocornya

rahasia perusahaan atau instansi tertentu.

 Penyusupan sistem komputer

 Membanjiri network dengan trafik sehingga menyebabkan crash

 Perusakan situs

 Spamming alias pengiriman pesan yang tidak dikehendaki ke banyak alamat

email

 Penyebaran virus dan worm.

Kejahatan komputer berdasarkan pada cara terjadinya kejahatan komputer itu menjadi 2

kelompok (modus operandinya), yaitu:

 Internal crime

Kelompok kejahatan komputer ini terjadi secara internal dan dilakukan oleh orang

dalam “Insider”. Modus operandi yang dilakukan oleh “Insider” adalah:

o Manipulasi transaksi input dan mengubah data (baik mengurang atau

menambah)

1. Mengubah transaksi (transaksi yang direkayasa)

2. Menghapus transaksi input (transaksi yang ada dikurangi dari yang

sebenarnya)

3. Memasukkan transaksi tambahan

4. Mengubah transaksi penyesuaian (rekayasa laporan yang seolah-olah

benar)

o Memodifikasi software/ termasuk pula hardware

 External crime

Kelompok kejahatan komputer ini terjadi secara eksternal dan dilakukan oleh orang

luar yang biasanya dibantu oleh orang dalam untuk melancarkan aksinya. Bentuk

penyalahgunaan yang dapat digolongkan sebagai external crime adalah:

(8)

2. Hacking

3. The Trojan horse

4. Data leakage

5. Data diddling

6. To frustrate data communication

7. Software piracy

Teori-teori yang Melandasi Perkembangan Dunia Maya (Cyber)

Ada beberapa guidance bagi kita untuk mengerti seluk beluk perdagangan secara

elektronik dengan melihat teori-teori di bawah ini:

1. Teori Kepercayaan (vetrowen theory): Teori menjelasan bahwa ada pernyataan

objektif yang dipercayai pihak-pihak. Tercapainya kata sepakat dengan konfirmasi

tertulis.

2. Teori Pernyataan (verklarings theory): Keadaan objektif realitas oleh penilaian

masyarakat dapat menjadi persetujuan tanpa mempedulikan kehendak pihak-pihak

3. Teori Kehendak (wills theory): Teori menitikberatkan pada kehendak para pihak

yang merupakan unsure essensil dalam pernjanjian.

4. Teori Ucapan (uitings theorie): Teori ini menganut sistem di mana penawaran

ditawarkan dan disetujui maka perjanjian tersebut sudah sempurna dan mengikat

kedua belah pihak sebagai undang-undang.

5. Teori Penawaran (ontvangs theorie): Konfirmasi pihak kedua adalah kunci

terjadinya pernjanjian setelah di pihak penerima menerima tawaran dan

memberikan jawaban.

6. Teori Pengetahuan (vernemings theorie): Konsensus dalam bentuk perjanjian

tersebut terjadi bila si penawar mengetahui hukum penawaran disetujui walaupun

(9)

7. Teori Pengiriman (verzendings theorie): Bukti pegiriman adalah kunci dari lahirnya

pernjajian, artinya jawaban dikirim, pada saat itulah sudah lahir perjanjian yang

dimaksud.

Kompetensi relatif dalam dunia maya (cyber) dapat menjadi acuan bagi pihak

berperkara dalam dunia maya atas dasar teori-teori berikut ini:

1. Teori akibat (leer van het gevolg): Teori ini menitikberatkan pada akibat suatu

peristiwa hukum yang melawan hukum ditempat di mana tindak pidana itu

memunculkan akibat.

2. Teori alat (leer van instrument): Tempat terjadinya tindak pidana selaras dengan

instrument yang digunakan dengan tindak pidana itu

3. Teori perbuatan materiil (leer van lechamelijke daad): Teori ini menunjuk tempat

terjadinya tindak pidana adalah kunci

4. Teori gabungan: Teori yang juga merupakan gabungan ketiganya: akibat alat dan

perbuatan materiil

Aspek Hukum Aplikasi Internet

Aplikasi internet sendiri sesungguhnya memiliki aspek hukum. Aspek tersebut meliputi

aspek hak cipta, aspek merek dagang, aspek fitnah dan pencemaran nama baik, aspek

privasi.

Aspek Hak Cipta

Hak cipta yang sudah diatur dalam UU Hak Cipta. Aplikasi internet seperti website dan

email membutuhkan perlindungan hak cipta. Publik beranggapan bahwa informasi yang

tersebdia di internet bebas untuk di-download, diubah, dan diperbanyak. Ketidakjelasan

(10)

Aspek Merek Dagang

Aspek merek dagang ini meliputi identifikasi dan membedakan suatu sumber barang

dan jasa, yang diatur dalam UU Merek.

Aspek Fitnah dan Pencemaran Nama Baik

Hal ini meliputi gangguan atau pelanggaran terhadap reputasi seseorang, berupa

pertanyaan yang salah, fitnah, pencemaran nama baik, mengejek, dan penghinaan.

Walau semua tindakan tadi dilakukan dengan menggunakan aplikasi internet, namun

tetap tidak menghilangkan tanggung jawab hukum bagi pelakunya. Jangan karena

melakukan fitnah atau sekadar olok-olok di email atau chat room maka kita bebas

melenggang tanpa rasa bersalah. Ada korban dari perbuatan kita yang tak segan-segan

menggambil tindakan hukum

Aspek Privasi

Di banyak negara maju di mana komputer dan internet sudah diaskes oleh mayoritas

warganya, privasi menjadi masalah tersendiri. Makin seseorang menggantungkan

pekerjaannya kepada komputer, makin tinggi pula privasi yang dibutuhkannya. Ada

beberapa persoalan yang bisa muncul dari hal privasi ini. Pertama, informasi personal

apa saja yang dapat diberikan kepada orang lain? Lalu apa sajakah pesan informasi

pribadi yang tidak perlu diakses orang lain? Apakah dan bagaimana dengan pengiriman

informasi pribadi yang anonim.

Asas-asas Yurisdiksi dalam Ruang Siber

Dalam ruang siber pelaku pelanggaran seringkali menjadi sulit dijerat karena hukum

dan pengadilan Indonesia tidak memiliki yurisdiksi terhadap pelaku dan perbuatan

hukum yang terjadi, mengingat pelanggaran hukum bersifat transnasional tetapi

akibatnya justru memiliki implikasi hukum di Indonesia. Menurut Darrel Menthe, dalam

(11)

1. Yurisdiksi untuk menetapkan undang-undang (the jurisdiction to prescribe)

2. Yurisdiksi untuk penegakan hukum (the jurisdiction to enforce), dan

3. Yurisdiksi untuk menuntut (the jurisdiction to adjudicate)

Dalam kaitannya dengan penentuan hukum yang berlaku, dikenal beberapa asas yang

biasa digunakan, yaitu:

1. Subjective territoriality: Menekankan bahwa keberlakuan hukum ditentukan

berdasakan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian tindak pidananya

dilakukan di negara lain.

2. Objective territoriality: Menyatakan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum

di mana akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan dampak yang sangat

merugikan bagi negara yang bersangkutan

3. Nationality: Menentukan bahwa negara mempunyai yurisdiksi untuk

menentukan hukum berdasarkan kewarganegaraan pelaku.

4. Passive nationality: Menekankan yurisdiksi berdasarkan kewarganegaraan

korban.

5. Protective principle: Menyatakan berlakunya hukum didasarkan atas keinginan

negara untuk menlindungin kepentingan negara dari kejahatan yang dilakukan di

luar wilayahnya, yang umumnya digunakan apabila korban adalah negara atau

pemerintah.

6. Universality

Asas ini selayaknya memperoleh perhatian khusus terkait dengan penanganan

hukum kasus-kasus cyber. Asas ini disebut juga sebagai “universal interest

jurisdiction”. Pada mulanya asas ini menentukan bahwa setiap negara berhak

untuk menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan. Asas ini kemudian

diperluas sehingga mencakup pula kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes

against humanity), misalnya penyiksaan, genosida, pembajakan udara dan

(12)

dikembangkan untuk internet piracy, seperti computer, cracking, carding,

hacking and viruses, namun perlu dipertimbangkan bahwa penggunaan asas ini

hanya diberlakukan untuk kejahatan sangat serius berdasarkan perkembangan

dalam hukum internasional. Oleh karena itu, untuk ruang cyber dibutuhkan suatu

hukum baru yang menggunakan pendekatan yang berbeda dengan hukum yang

dibuat berdasarkan batas-batas wilayah. Ruang cyber dapat diibaratkan sebagai

suatu tempat yang hanya dibatasi oleh screens and passwords. Secara radikal,

ruang cyber telah mengubah hubungan antara legally significant (online)

phenomena and physical location.

Ruang lingkup dari Cyber Law meliputi hak cipta, merek dagang, fitnah/penistaan,

hacking, virus, akses Ilegal, privasi, kewajiban pidana, isu prosedural (Yurisdiksi,

Investigasi, Bukti, dll), kontrak elektronik, pornografi, perampokan, perlindungan

konsumen dan lain-lain.

Kasus Pertama di Indonesia yang Menyangkut Cyberlaw

Kasus Mustika Ratu adalah kasus cybercrime pertama di Indonesia yang disidangkan.

Belum usai perdebatan pakar mengenai perlu tidaknya cyberlaw di Indonesia, tiba-tiba

di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mulai disidangkan kasus cybercrime. Pelakunya,

menggungakan domain name mustikaratu.com untuk kepentingan PT. Mustika Berto,

pemegang merek kosmetik Sari Ayu. Jaksa mendakwa pakai undang-undang apa?

Tjandra Sugiono yang tidak sempat mengenyam hotel prodeo karena tidak “diundang”

penyidik dan jaksa penuntut umum, pada kamis (2/8) duduk di kursi pesakitan

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tjandra didakwa telak melakukan perbuatan menipu

atau mengelirukan orang banyak untuk kepentingan perusahaannya sendiri. Kasus ini

berawal dengan didaftarkannya nama domain name mustikaratu.com di Amerika

(13)

general Manager International Marketing PT. Martina Berto ini. Alamat yang dipakai

untuk mendaftarkan domain name tersebut adalah Jalan Cisadane 3 Pav. Jakarta Pusat,

JA. 10330.

Akibat penggunaan domain name mustikaratu.com tersebut, PT. Mustika Ratu tidak

dapat melakukan sebagian transaksi dengan calon mitra usaha yang berada di luar

negeri. Pasalnya, mereka tidak dapat menemukan informasi mengenai Mustika Ratu di

website tersebut. Mereka kebingungan ketika menemukan website mustikaratu.com

yang isinya justru menampilkan produk-produk Belia dari Sari Ayu, yang notabene

adalah pesaing dari Mustika Ratu untuk produk kosmetik.

Tjandra Sugiono didakwa dengan Pasal 382 bis KUHP mengenai perbuatan curang

(bedrog) dalam perdagangan, yang ancaman hukumannya 1 tahun 4 bulan. Selain itu,

jaksa juga memakai Undang-undang No. 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli

dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Menurut jaksa, perbuatan terdakwa telah melanggar

Pasal 19 UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat.

Pasal ini melarang pelaku usaha untuk menolak dan atau menghalangi pelaku usaha

tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan atau

menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan

hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu. “Dia (Tjandra, Red) memakai

nama mustikaratu.com. Jadi PT. Mustika Ratu merasa namanya dipakai orang lain dan

dia melaporkan ke penyidik, maka jadilah perkaranya di pengadilan,” komentar Suhardi

(14)

Penutup

Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya), yang umumnya

diasosiasikan dengan Internet. Cyberlaw dibutuhkan karena dasar atau fondasi dari

hukum di banyak negara adalah "ruang dan waktu". Sementara itu, Internet dan jaringan

komputer mendobrak batas ruang dan waktu ini . Yuridis, cyber law tidak sama lagi

dengan ukuran dan kualifikasi hukum tradisional. Kegiatan cyber meskipun bersifat

virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan hukum yang nyata. Kegiatan

cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata meskipun alat buktinya

bersifat elektronik. Dengan demikian subjek pelakunya harus dikualifikasikan pula

sebagai orang yang telah melakukan perbuatan hukum secara nyata.

Dari sinilah Cyberlaw bukan saja keharusan, melainkan sudah merupakan

kebutuhan untuk menghadapi kenyataan yang ada sekarang ini, yaitu

dengan banyaknya berlangsung kegiatan cybercrime.

10.Procedural Issues (Jurisdiction, Investigation, Evidence, etc)

(15)

12.Pornography

13.Robbery

14.Consumer Protection

15.E-Commerce, E- Government

Referensi

 https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_siber

 http://bsi133d07-04.blogspot.co.id/p/cyber-law.html

 http://etikaprofesi.weebly.com/pengertian-cyber-law.html

 http://bl4cyberr.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-cyber.html

 http://ardhilusti.blogspot.co.id/2016/04/macam-macam-pengertian-cyber.html

 https://cipluk2bsi.wordpress.com/perkembangan-cyber-law-di-indonesia/

Biografi

Nama saya Kusumawardani, wanita yang berusia 19 tahun, lahir pada tahun 1997.Hobi saya adalah bermain musik, belajar atau membaca yang berhubungan dengan komputer, suka membuat eksperimen, berolahraga, travelling. Aktivitas saya adalah bekerja sebagai operator pada salah satu warnet di Kota Tangerang dan melanjutkan studi saya ke jenjang diploma 3 pada salah satu perguruan tinggi di Kota Tangerang. Dibawah ini saya mencantumkan beberapa kontak yang bias dihubungi jika anda mengalami kendala dalam membaca artikel saya, terima kasih.

Whatsapp : 081298545630

Email : wardhanik24@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu disarankan untuk menerapkan konsep Livable Street yang merupakan konsep menyatakan bahwasanya jalan ideal itu harus aman, nyaman dan memberikan efek sehat,

Tabel 3.5 Kansei word fase kedua yang untuk menggambarkan layanan pelacakan

Pemilik nama yang meninggal itu ternyata adalah ayah dari pemimpin Harimau Nan Salapan, julukan untuk delapan pemimpin gerakan, yang juga bernama Tuanku Mensiangan.. Namanya

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa religiusitas dan resiliensi pasien rehabilitasi narkoba Yayasan Rumah Damai Semarang berada pada

Parameter-parameter morfometri DAS Jangkok yang akan diturunkan dalam studi ini adalah Luas dan Keliling DAS; Panjang dan Lebar DAS; Kemiringan atau gradien

Agar kita merasakan nilai penting surat-surat yang ditujukan kepada negara-negara dan wilayah-wilayah yang berbeda, dan para rajanya, dan kedudukannya yang falid

Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar Cetakan Pertama, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2007), hal.. Pada pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan

Dengan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan