• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH UNTUK MANGATASI RANCIDITAS PADA MINYAK KELAPA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH UNTUK MANGATASI RANCIDITAS PADA MINYAK KELAPA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

1. Pengolahan Data a. Analisa Regresi

Catatan : tanda * menunjukkan bahwa analisa peroksida dapat diganti dengan bilangan

iod

b. Tabel Pengamatan

 Pada volume minyak cengkeh 2%, 3% dan 5%

Waktu Bilangan Iod Bilangan Peroksida

Hari ke-0

Hari ke-5

Hari ke-10

Hari ke-15

Hari ke-20

Hari ke-25

0 5 10 15 20 25

b

il

an

g

an

p

e

ro

ksi

d

a*

(2)

 Pada suhu pemanasan 60⁰C, 70⁰C, 80⁰C, 90⁰C, 100⁰C

Waktu Bilangan Iod Bilangan Peroksida

Hari ke-0

Hari ke-5

Hari ke-10

Hari ke-15

Hari ke-20

Hari ke-25

2. Analisa Bahan Baku

a. Analisa Bilangan Iod

Pembuatan Larutan Wijs

Pereaksi Wijs yang terdiri dari larutan 16 gr Iod monoklorida dalam1000 ml

asam asetat glasial. Cara lain yang lebih baik untuk membuat larutan ini yaitu

dengan melarutkan 13 gram iod dalam 1000 ml asam asetat glasial, kemudian

dialirkan gas klor sampai terlihat perubahan warna yang menunjukkan bahwa

jumlah gas klor yang dimasukkan sudah cukup. Pembuatan larutan ini agak

sukar, dan bersifat tidak tahan lama. Larutan ini sangat peka terhadap cahaya

dan panas serta udara sehingga harus disimpan ditempat yang gelap, sejuk dan

tertutup rapat.

Prosedur :

Minyak yang telah disaring ditimbang sebanyak 0,1-0,5 gram didalam

erlenmeyer 500 ml yang bertutup, kemudian ditambahkan 20 ml karbon

tetraklorida sebagai pelarut. Ditambahkan 25 ml larutan Wijs dengan pipet,

dengan kelebihan volume pereaksi sekitar 50-60 %. Dengan cara yang sama

dibuat juga larutan blanko. Erlenmeyer disimpan ditempat gelap pada suhu

25⁰C selama 30 menit. Akhirnya ditambahkan 20 ml larutan kalium iodida 15

% dan 100 ml air, dan botol ditutup serta dikocok dengan hati-hati. Titrasi

dilakukan denga larutan natrium tiosulfat 0,1 N dengan menggunakan

(3)

B= jumlah ml Na2S2O3 untuk titrasi blanko

S= jumlah ml Na2S2O3 untuk titrasi contoh

N= Normalitas larutan Na2S2O3

G= Bobot contoh (gram)

b. Analisa Bilangan Peroksida

Minyak ditimbang seberat 5 gram didalam erlenmeyer, kemudian tambahkan

30 ml campuran asam asetat glasial dan kloroform 3:2 lalu larutan dikocok

sampai semuanya larut. Tambahkan 0,5 ml KI jenuh, diamkan selama 2 menit

sambil sesekali dikocok. Lalu tambahkan 30 ml aquades kemudian dititrasi

dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai larutan berwarna kuning pucat.

Tambahkan 0,5 ml amilum dan titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang.

3. Analisa Hasil

a. Analisa Bilangan Iod

Pembuatan Larutan Wijs

Pereaksi Wijs yang terdiri dari larutan 16 gr Iod monoklorida dalam1000 ml

asam asetat glasial. Cara lain yang lebih baik untuk membuat larutan ini yaitu

dengan melarutkan 13 gram iod dalam 1000 ml asam asetat glasial, kemudian

dialirkan gas klor sampai terlihat perubahan warna yang menunjukkan bahwa

jumlah gas klor yang dimasukkan sudah cukup. Pembuatan larutan ini agak

sukar, dan bersifat tidak taan lama. Larutan ini sangat peka terhadap cahaya

dan panas serta udara sehingga harus disimpan ditempat yang gelap, sejuk dan

tertutup rapat.

Prosedur :

Minyak yang telah disaring ditimbang sebanyak 0,1-0,5 gram didalam

(4)

tetraklorida sebagai pelarut. Ditambahkan 25 ml larutan Wijs dengan pipet,

dengan kelebihan volume pereaksi sekitar 50-60 %. Dengan cara yang sama

dibuat juga larutan blanko. Erlenmeyer disimpan ditempat gelap pada suhu

25⁰C selama 30 menit. Akhirnya ditambahkan 20 ml larutan kalium iodida 15

% dan 100 ml air, dan botol ditutup serta dikocok dengan hati-hati. Titrasi

dilakukan denga larutan natrium tiosulfat 0,1 N dengan menggunakan

indikator larutan pati.

B= jumlah ml Na2S2O3 untuk titrasi blanko

S= jumlah ml Na2S2O3 untuk titrasi contoh

N= Normalitas larutan Na2S2O3

G= Bobot contoh (gram)

b. Analisa Bilangan Peroksida

Minyak ditimbang seberat 5 gram didalam erlenmeyer, kemudian tambahkan

30 ml campuran asam asetat glasial dan kloroform 3:2 lalu larutan dikocok

sampai semuanya larut. Tambahkan 0,5 ml KI jenuh, diamkan selama 2 menit

sambil sesekali dikocok. Lalu tambahkan 30 ml aquades kemudian dititrasi

dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai larutan berwarna kuning pucat.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini tentang etika pergaulan dalam Alquran dan implikasinya terhadap pembelajaran PAI di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan etika pergaulan

appropriately. The students must capable to build an interactive communication each other to express meaning even formal or informal conversation in the context of

Kecamatan Playen memiliki tipe curah hujan D yang berarti sedang. Rata-rata curah hujan tertinggi yaitu 218,7 yang jatuh pada bulan Desember. Rata-rata curah hujan

Apabila pasien diabetes melitus tipe 2 dan kelompok dewasa madia percaya bahwa melakukan pola makan sehat dan olahraga akan menghasilkan konsekuensi yang positif seperti pada

4 Apakah guru pernah menggunakan media gambar seri dalam kegiatan pengembangan membaca dini. 5 Hambatan / kesulitan apa

Bentuk tuturan yang menunjukkan tindak tutur direktif dalam dialog kumpulan naskah drama Raja Tebalek adalah berikut ini...

Kunjungan yang diterima langsung bupati sleman / Ibnu Subiyanto akuntan ini / banyak membicarakan berbagai kebijakan pemerintah pusat yang berpengaruh negatif didaerah // Selain itu

The results of this study indicate kalimuru timber including medium grade fiber and wood fiber kalimuru including wood fiber pulp as raw material class II (Good). The test