LAPORAN PENELITIAN FAKULTAS
AUDIT KINERJA
GURU
AKUNTANSI BERSERTIFIKAT
DI
SMK
NEGERI-2
KUTOARJO
PURWOREJO
Nama
Tim
Peneiti
Ngadirin
Setiawan,
MS.
(Ketua
Tim)
Dhyah Setyorini,
MSi.
(Anggota)
Amanita
Novi
Yushita,
SE.
(Anggota)
JURUSAN
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS
ILMU
SOSIAL DAN
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI
YOGYAKARTA
TAHUN
2OO9PENELITIAN
INI DIBIAYAI
DENGAN
DANA
FAKULTAS
ILMU
SOSIALDAN EKONOMI
_ LINYsK DEKAN
FISE LINYNoMoR:
il2
TAHUN
2009,TANGGAL
I
APRIL
2009SURAT PERJANJIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN
HALAMAN
PENGESAHAN
l.
Judul
:AUDIT KINERJA
GURUAKUNTANSI BERSERTIFIKAT
DI SMK
NEGERI-2 KUTOARJO PURWOREJO
2.
Bidang
: 3. KetuaTim
Pengusula. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin
c.
NIP
d.
Disiplin Ilmu
e. Pangkat/Golongan f. Jabatan Fungsional g. Fakultas/Jurusan h. Alamat
i. Telp./fax/E-mail
j.
Alamat Rumah4. Jumlah Anggota
a. Nama Anggota
I
b. Nama Anggota
II
5. Lokasi Kegiatan
6. Jumlah belanja diusulkan
Pendidikan Akuntansi
Drs. Ngadirin Setiawan, SE., MS.
Laki-laki
131 097
t43
Ekonomi
-
Akuntansi. Pembina Utama Muda/ IVc.
Lektor Kepala (Ak.700)
Fakultas
llmu
Sosial dan Ekonomi / pendidikan AkuntansiKampus
UNY
Jalan ColomboNo.
I
yogyakarta.
HP. 0 8 1 5 6 72 8 3 3 5,R. 02 7 4 - 43 9 5243 / u,anun y(@yah oo. co. i d
Bokoharjo Rt.06/Rw.36. Kav.9,
fvfuffi
Sleman, Yogyakarta
2 (dua) orang
Dhyah Setyiorini, MSi.
Amanita
Novi
Yushita, SE..SMK Negeri-2 Kutoarjo, purworejo
Rp. 5.000.000,- (lima
juta
rupiah)Mengetahui: Dekan
FISE-UNY
Sardiman
AM.,
MPd.NIP. 1308l46ts
Yogyakarta, 30
Oktober
2009Ketua Tim Peneliti,
Drs. Ngadirin Setiawan, SE.,MS.
AUDIT KINERJA
GURUAKUNTANSI BERSERTIFIKAT
DI SMK
NEGERI-2
KUTOARJO
PURWOREJO
(Peneliti:
Ngudirin
Setiawan, Dhyah Setyorini, danAmanita
Novi Yushita)Abstraks
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui tentang dua hal pokok penting, yaitu: (1) mengetahui tenatang kinerja guru akuntansi bersertifikatdi
SMKN-2 Kutoarjo apakahdalam katagori
baik
atau
tidak, dan
(2)
mengetahui pengaruh pemberian sertifikatpendidik terhadap kinerja guru akuntansi berserrifikat
di
SMKN-2 rcutoarjo.Penelitian
ini
termasukjenis
penelitian evaluatif, dan pendekatanpenelitian yang cocok adalah deskriptifkualitatif,
yang didukung dengan data kuantitatip. pengumpulan datadilakukan
denganmelalui
wawancara tersetuktur ataukuisionerj obseirasi,
dandokumentasi.
Dari
hasil analisis
dan pembahasan dapatditarik
beberapa kesimpulan sebagaiberikut:
(l)
berdasarkan
audit
kinerja
guru
akuntansi
bersertifikat,
menunjukkan
bahwa
dari
6 orang guru ternyata
sebagian besar
(64,7%)
masihdalam
katagori
memiliki
kinerja
cukup/Sedang, dan hanya terdapat
2
orung
(32,3%) yang
sudah
menunjukkan
katagori
kinerja Baik.
Mereka yang
memiliki
kinerja
baik
ini
masih dalam range
bawahatau dalam
keadaan6elum
optimal,sehingga
kinerjanya masih perlu untuk
ditingkatkan
lagi,
dan
(2)
pemberiansertifikat pendidik
pada
guru
akuntansi
di
SMKN-2 Kutoarjo
memifitf
pengaruhpositip
terhadap
kinerja guru
dalam
menjalankan
tugai
profesinya
sebagaipendidik. Namun
besarnya pengaruhtersebut
menunjukt<an tiOit<begitu kuat
ataudalam
katagori
rendah.
Hal
tersebut antara
lain
disebabkan karenuurnu*nyu
gu*-guru
akuntansiyang
telah
memperolehsertifikat
tersebutsebelumnya
juga
sudahmenunjukkan
kinerja
dalam katagori
Cukup/Sedang,
baik
ditinjau
iuii
aspekkepatuhan
terhadap
peratauran
dan
pelaksanaan
praktiI
yang
sehatmaupun
dari
aspek kompetensinya (pedagogik,
profeisional,
kepribadian,
dan
social).
Berdasarkanhasil
kesimpulan tersebut disarankan,bagi
guru akuntansiyang bersertifikat setelah berjalan
selama
dua
tahun ternyata tine4anya
tidak menunjukkan keadaanyang
memadai,maka
sebaiknyatunjangan
profesi
pendidiktersebut ditinjau kembali atau dicabut, dan dievaluasi kembali dalam tahun berikutnya.
Kata
Kunci:
Audit,
Kenerja Guru Akuntansi, sertifikat pendidik.KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadhirat
Allah
SWT yang telah memberikan rahmatdan
taufiknya
sehinggapenelitian
ini
yang berjudul:
Audit Kinerja
Guru
AkuntansiBersertifikat
Di
SMK
Negeri-2Kutoarjo
Purworejo, dapat diselesaikan sesuai denganjadwal yang ditetapkan.
Laporan
hasil
penelitian
ini
secaraumum berisikan tentang
dua hal
pokokpenting,
yaitu
sebagai
beriku:
(1)
mengetahuitenatang
kinerja
guru
akuntansibersertifikat
di
SMKN-2 Kutoarjo
apakahdalam katagori
baik
atau
tidak, dan
(2)mengetahui pengaruh pemberian
sertifikat pendidik
terhadapkineda guru
akuntansibersertifikat
di
SMKN-2 Kutoarjo.Penelitian
ini
Dibiayai
olehDIPA
FISE-
Universitas Negeri Yogyakarta sesuaidengan Surat Perj anj ian Pelaksanaan Pekerj aan Penelitian
Nomor:
47 Z tH3 4.14 IpLn00g
Tanggal 4
Mei
2A09, serta bantuan beberapa pihak lainnya, untuk itu pada kesempatanini
kami sampaikan ucapan banyak terima kasih.
Kami
menyadari bahwa
hasil
laporan
penelitian
ini
masih
jauh
darikesempurnaan,
untuk
itu
berbagai saran yang mambangun masihkami
harapkan demiperbaikan
di
masa yang akan datang.Sekian, dan semoga ada manfaatnya.
Yogyakarta, 30 Oktober 2A09
Ketua Tim Peneliti.
Ttd.
Drs.
Ngadirin
Setiawan, SE.,MS.DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
ruDUL
iHALAMAN PENGESAHAN.
....
ii
ABSTRAK.
iii
KATA PENGANTAR
1V
V
DAFTARTABEL
viBAB
I
PENDAHULUANA.
Latar belakang MasalahB.
Perumusan MasalahC.
Tujuan PenelitianD.
Manfaat PenelitianBAB
II
KAJIAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKAA.
Kinerja GuruB.
Kompetensi GuruC.
Audit dan Evaluasi Kinerja GuruD.
Model Audit Kinerja GuruE.
Kertas Kerja Audit dan Laporan Kinerja GuruBAB
III
METODE PENELITIAN20
A.
Jenis dan Pendekatan penelitianB.
Tempat dan Waktu penelitianC.
Populasi dan Sampel penelitianD.
Metode Pengumpulan Data ...E.
Analisis Data ...F.
Jadwal PenelitianBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
I 5 6 7 8
l0
12 19 45 45 45 45 45 46A.
HasilPenelitian
...
47
1.
Keadaan Umum SMK negeri 2 Kutoarjopurworejo
472.
Deskripsi Responden Guru Akuntansi bersertifikat...
4gB.
Pembahasan...
52
l.
Pembahasan tentang kinerja guru akuntansi bersertifikat di SMKN-2Kutoarjo apakah dalam katagori baik.
...
522.
Pembahasan tentang pengaruh pemberian sertifikat pendidik terhadapKinerja guru akuntansi bersertifikat di SMKN-2 Kuioarjo... 56
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan ..DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4 Tabel 5
Tabel 6 Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel
l0
Lembar Kertas Kerja
Audit
Kinerja Guru untuk pengujian Kepatuhan... 25 Lembar Kertas KerjaAudit
Kinerja Guru untuk pengujian penilaianPraktikyang
Sehat
...
32Lembar Kertas Kerja untuk pengujian substantif atas Dokumen Karya
PengembanganProfesidalamBentukKaryallmiah...
...35
Bentuk Laporan Kinerja Guru Menurut penilaian
protofolio
Depdiknas. 42 Jadwal KegiatanPenelitian..
46Indikator Penilaian Kepatuhan dan praktik yang
Sehat
50Rekapitulasi Hasil Pengujian Kepatuhan dan pelaksanaan praktik yang
Sehat...
...
52Laporan Hasil
Audit
Kinerja GuruAkuntansi
8ersertifikat...54 Bentuk Laporan Kinerja Guru berdasarkanportofolio
...57: Pengaruh Kinerja Guru sebelum dan sesudah 8ersertifikat...5g
Audlt finerp Euru AkuntanslEersertifikat SILI(N-Z futoarjo Z0tl9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah.Audit Kinerja
Guru
pada hakekatnya adalah merupakan suatu proses kegiatanevaluasi atau pengujian secara sistematis yang
berisi
tentang metode dan proseduraudit atas laporan kinerja guru dalam menjalankan tugas profesinya sebagai pendidik
dan
untuk
mendapatkan
informasi
secara
obyektif dalam
semua
hal
yangberhubungan dengan asersi tentang kejadian-kejadian kegiatan kompetensi pendidik
(guru) serta menentukan tingkat kesesuaian antara asersi kompetensi tersebut dengan
kriteria
yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihakyang berkepentingan
(Ngadirin
Setiawan, 2007). Pihak-pihak yang berkepentingantersebut antara
lain
adalahpihak
internal guruyang
bersangkutan,pihak
lembagasekolah
dimana
guru
bertugas,pihak
pengguna
atau
masyarakat,dan
pihak Departemen Pendidikan Nasional serta Pemerintah Daerah setempat.Sertifikat
pendidik
adalah merupakanbukti
formal
sebagai pengakuan yangdiberikan kepada
guru
dan dosen sebagai tenaga profesional(
UU
No,
14 Tahun 2005). Guru sebagai tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanyadapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai
kualifikasi
akademik, kompetensi,dan sertifikat
pendidik
sesuai dengan persyaratanuntuk
setiapjenis
dan jenjangpendidikan tertentu.
Kualifikasi
akademik diperoleh
melalui
pendidikan
tinggiprogram sarjana atau program diploma empat. Kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogic, kompetensi
kepribadian,kompetensi
sosial,
kompetensi profesional.Arilt
frrt,lt
Errr Ak,adalah untuk meningkatkan kinerja guru agar mampu melaksanakan tugas mengajar
sesuai dengan kompetensinya, sehingga
mutu
pendidikan
di
Indonesia semakinmeningkat. Persoalannya adalah apakah guru-guru
yang
telah.memiliki
sertifikatpendidik yang sekaligus mendapat tunjangan pendidik sesuai peraturan tersebut telah
dapat
melaksanakan tugasnya
secara
professional
sesuai dengan
yang diharapkan/diarahkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen.Dalam
praktik
nampaknya
masih
banyak ditemukan
beberapaopini
yang berkembang dimasyarakat bahwa pemberian sertifikat pendidik tersebut masih jauhdari yang diharapkan, atau dengan kata
lain
kualitas kinerja guru yang bersertifikatmasih rendah.
Ada
beberapafaktor
yang dapat diidentifikasikan sebagai penyebabrendahnya
mutu kinerja guru
akuntansidi
SMKN-2 Kutoarjo
Purworejo
yangbersertifikat tersebut, yaitu antara
lain
sebagai berikut:(l)
belum tegasnya penerapansanksi pada guru yang bersertifikat,
(2)
rendahnya komitmen guru dalam mendidikdan
mengajar,(3)
rendahnyakomitmen
guru
dalam
menjalankanprofesi
secaraprofessional,
(4)
kurang
memiliki
materibahan
ajar yang relevan dengan bidangakuntansi secara memadai sesuai dengan perkembangan,
(5)
rendahnyanilai-nilai
kepribadian
yang
dimiliki
guru,
(6)
belum pernahdilakukan
penilaian atau auditkinerja guru yang bersertifikat,
(7)
rendahnya kemampuanguru dalam
sosialisasidengan masyarakat
dan
lingkungan sekolah,(8)
system evaluasi yang digunakanasesor
hanya
mendasarkanpada
bukti
dokumen
tertulis,
tanpa
melakukanuji
kepatuhan
dan praktik yang
sehatdi
lapangandimana
guru
menjalankan tugasprofesinya,
(9)
tidak
adanya control yang memadai daripihak
orangtua siswa atauludit (inerja Euru Akuntansi Bersertifikat SL,/KN-? Kutoarjo 2009
keras
untuk
dari
pihak
guru
bersertifikat dalam
meningkatkan
kemampuan profesional guru bidang studi, seperti kemampuan bahan materi ajar, penulisan karyailmiah
bidang akuntansi, pengembangan media pembelajaran akuntansi, keemilikanbuku referensi yang relevan dan memadai, dan sebagainya.
Masalah
yang
timbul
lainnya adalah adanya wacanapublik
yang menyatakanbahwa
masih
banyaknyaguru
yang kurang
memenuhikualifikasi
mengajar dankinerja
kurang memadai, dimana dalam prakteknya
masih tetap
menerima pembayaran tunjangan fungsional yang sama dengan kualifikasi guru yang memenuhikinerja yang
memadai
Djoko Kustanto (2007:2) menyebutkan bahwa kualitas gurudi
Indonesia masih tergolong relative rendah.Hal
ini
antaralain
disebabkan olehtidak
terpenuhinyakualifikasi
pendidikanminimal
terutama
bila
mengacu padaamanat
UU RI
No
l4l2005
tentang Guru dan Dosen(UUGD),
danpp RI Nomor
19tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Data dari Badan Penelitian
dan Pengembangan Depdiknas pada tahun
2005
menunjukkanterdapat
1.646.050(69,45%)
guru SD,
sMP,
sMA, sMK,
danSLB
yangtidak
memenuhi kualihkasipendidikan minimal.
Kualifikasi
guru dimaksud masing-masing sebagai berikut: guruTK
terdapat 91,54oh, SD terdapat 90,980,
SMP terdapat 48,05o/o, dansMA
terdapat28,84yo yang belum
memiliki
kualifikasi pendidikanSl/D4.
Dari
beberapa
hasilkajian
penelitian, sedikitnya terdapattujuh
indikator
yang menunjukkan lemahnyakinerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya mengajar
(Mulyasa,
2007:9-ll),
yaitu:
(l)
rendahnya pemahamantentang strategi
pembelajaran,(2)
kurangnyakemahiran
dalam
mengelola kelas,
(3)
rendahnya kemampuanmelakukan
danArilt
frrglr
Errr Afu,kurang
disiplin,
(6)
rendahnya komitmenprofesi,
dan(7)
rendahnya kemampuanmanajemen
waktu. Lebih lanjut
mengemukakan, ditengarai bahwa profesionalismeguru
di
Indonesiamasih
sangat rendah,dan
secaramakro
merupakan penyebabrendahnya
mutu
pendidikan nasional
secara keseluruhan.
Faktor
lain
yang menyebabkan rendahnya profesionalisme guru antara lain disebabkan oleh:(l)
masihbanyak
guru
yangtidak
menekuni profesinya secarautuh;
hal
ini
disebabkan oleh sebagian guru yang bekerjadi
luarjam
kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidupsehari-hari, sehingga
tidak
memiliki
klesempatanuntuk
meningkatkandiri,
baik membaca, menulis, apalagi membuka internet;(2) belum
adanya standar profesionalsebagaimana
tuntutan
di
Negara-negaramaju;
(3)
kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruantinggi
swasta yang mencetakguru
asaljadi,
atau setengahjadi,
tanpa memperhitungkan outputnya kelak
di
lapangan, sehingga menyebabkan banyakguru yang tidak patuh terhadap etika profesinya;
(4)
kurangnya motivasi guru dalammeningkatkan kualitas
diri
karenatidak dituntut untuk meneliti
sebagaimana
yangdiberlakukan pada dosen perguruan tinggi.
Dalam kaitannya dengan guru-guru yang telah mendapatkan sertifikasi pendidik,
maka peneliti
tertarik
untuk melakukan kajian dalam bentuk evaluasi terhadapguru-guru
akuntansidi
SMKN-2 Kutoarjo
Purworejo yang telah mendapatkan sertifikatguru apakah telah mampu menunjukkan kinerja yang semakin
baik
atautidak
atausampai sejauhmanakah
kinerja
guru-guru yang bersertifikat
tersebuttelah
dapatmenjalankan tugas profesisinya sebagai guru.
Untuk
selanjutnya penelitianini
diberiArilt frrtAr Errr Ak,
Evaluasi adalah merupakan proses aktivitas penilaian dan pengukuran terhadap
suatu
obyek tertentu yang dilakukan
secara sistematisuntuk
mendapatkan hasilkesimpulan secara memadai. Bennis,W.(2004:134) menyatakan bahwa "evaluation is
about the making of value judgements, based upon the systematic, scientific collection
and analysis
of data".
Artinya
bahwaevaluasi
adalah pembuatan penilaian sebuahnilai, berdasarkan pada data yang sistematik dan analisis
data
secara ilmiah.Ukuran
kinerja
guruterlihat dari
rasa tanggungjawabnya menjalankan amanah,profesi yang diembannya, rasa tanggungjawab moral dipundaknya. Semua
itu
akanterlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya
di
dalam menjalankan tugas keguruannyadi
dalam kelas dan tugas kependidikannyadi
luar kelas. Penilaian kinerja guru dapatdilakukan melalui dua tahap, yaitu
(l)
pengujian kepatuhan dan pelaksanaanpraktik yang sehat, dan(2)
pengujian substantive atas pengalamanguru
dalam mengajar(Ngadirin Setiawan, 2007).
B. Perumusan Masalah
Ada
beberapafaktor
yang secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai penyebabrendahnya kualitas
kinerja
guru akuntansi,yaitu
antaralain
adalah sebagai berikut:(l)
kurangnya pemahaman terhadap profesi guru secara memadai,(2) belum
adanyasangsi yang tegas
dari pihak
sekolah terhadap guru bersertifikat yangtidak
mampumenjalankan tugas profesinya dengan
baik, (3)
belum pemah
dilakukannya auditkinerja guru
akuntansi bersertifikat
di
sekolah,(4) tidak
adanyacontrol
yangmemadai dari
pihak
orangtua siswa atau masyarakat terhadap guru bersertifikat, dan(5)
kurangmemiliki
kemauan yang keras untuk daripihak
guru bersertifikat dalamArdlt
firt,lt
Errr Amateri
ajat, penulisan karya
ilmiah
bidang
akuntansi,
pengembangan media pembelajaran akuntansi, keemilikan buku referensi yang relevan dan memadai, dansebagainya.
Atas
dasar beberapapokokok
persoalan yangtelah
dikemukakandi
muka,
makaperumusan masalahnya kemudian dirumuskan sebagai berikut:
I'
Apakah kinerja guru akuntansi bersertifikatdi
SMK Negeri-2 Kutoarjo purworejodalam katagori baik atau memadai?
2.
Apakah
pemberian
sertifikat pendidik
berpengaruhterhadap
kinerja
guruakuntansi bersertifi kat dibandingkan dengan keadaan sebelumnya?
Dari
berbagai
penelusuranhasil
penelitian
yang ada
(roodmap)
nampaknyapenelitian
yang
memfokuskanpada penilaian
kinerja
guru melalui
model
auditkenerja guru bersertifikat masih belum ada ditemukan. Dengan demikian penelitian
ini memiliki
kedudukan yang sangat penting untuk dilakukan.C.
Tujuan
PenelitianTujuan
umum dari
penelitianini
adalahuntuk
mengetahui tentang sejauhmana dampak pemberian sertifikat pendidik terhadap kinerja guru akuntansi bersertifikat diSMKN-2 Kutoarjo Purworejo.
Adapun tujuan
secarakhusus penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui tentangbeberapa hal sebagai berikut:
l.
mengetahui tenatangkinerja guru
akuntansi bersertifikatdi
SMKN-2
Kutoarjoapakah dalam katagori baik atau tidak.
2.
mengetahui pengaruh pemberian
sertifikat
pendidik
terhadap
kinerja
guruAudllhnl1i1 Euru AkuntansiBersertifikat sr'/K// z futoario z00g
D.
Manfaat
PenelitianDengan dilakukan kegiatan penelitian
ini
akan membawa manfaatdari
berbagaipihak, baik manfaat yang bersifat teorits maupun praktis.
Secara
teoritis,
manfaat
penelitian
ini
adalah
untuk
memberikan
sumbangan pemikiran dalam pengembanganilmu
pengetahuandi
bidang pendidikan terutama dalam pemberian sertifikat pendidik sebagai upaya untuk meningkatkankinerja guru
serta sistem evaluasi dengan menggunakan model audit kinerja guru.
Sedangkan secara khusus memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
l.
Bagi
lembaga Sekolah atau
Depdiknas,
dapat digunakan
sebagai
bahanpembuatan
kebijaksanaandalam penilaian
atau audit kinerja guru
secaramemadai, termasuk dalam
pengusulanguru yang akan diberikan
sertifikatpendidik.
2'
Bagipihak
guru bersertifikat, agar dapat digunakanuntuk
mengevaluasi dirinyasendiri sekaligus untuk meningkatkan kualitas kinerja guru yang bersangkutan.
3. Bagi
masyarakat sebagai stockholder,
dapat
digunakan sebagai
dasarpertimbangan
untuk
memasukkan anaknya dalam melanjutkanstudi
di
sekolah yang bersangkutan.
4.
Bagi
orangtua
murid
yang
memiliki
anaknya bersekolah
di
sMK
dapatdiguanakan sebagai bahan untuk membangun kolaborasi antarapihak sekolah dan
ludit fuerta Euru AkuntansiEersertifikat S/rlK//-! futoario 2[0g
BAB
II
KAJIAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kinerja Guru
Kinerja guru dapat diartikan sebagai hasil kerja yang ditunjukan oleh guru dalam
menjalankan tugas profesinya sebagai
pendidik
dan pengajar dalamsatuan waktu
tertentu'
Guru
professional akan mampu
melaksanakantugas profesinya
sesuai
dengan kompetensinya (Ngadirin Setiawa
n,2007).Guru
adalah pendidik professionaldengan
tugas utama
mendidik,
mengajar,membimbing,
mengarahkan, melatih,menilai,
dan mengevaluasi peseftadidik
padajalur
pendidikanformal,
serta padajenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, termasuk pendidikan
anak usia
dini'
Guru
wajib
memiliki
kualifikasi
akademik
dan
kompetensi professionalpendidik
sebagai
agen
pembelajaran.Kualifikasi akademik diperoleh
melaluipendidikan program sarjana
(Sl)
atau programdiploma
empat(D-IV)
yang sesuaidengan
tugas
sebagaiguru.
Kompetensiprofesi pendidik meliputi
kompetensipedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola peserta
didik
yang meliputipemahaman terhadap peserta
didik,
perancangandan
pelaks anaan pembelajaran, evaluasi
hasil
belajar, serta pengembangan pesertadidik
untuk
mengaktualisasikanberbagai potensi yang
dimiliki.
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan pribadiyang mantap, stabil, dewasa,
arif;
berwibawa, berakhlakmulia
yang menjadi teladanbagi peserta
didik.
Kompetensi professional adalah kemampuan menguasai materipembelajaran
secara
luas dan
mendalam
yang
memungkinkan
guru
dapat
dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik
sebagai bagian
dari
masyarakatuntuk
mberkomunikasi dan bergaul secaraefektif
dengan peserta
didik,
sesamapendidik,
tenagakependidikan, orang tua
wali
pesertadidik, dan masyarakat sekitar
(uu
Nomorl4
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Ukuran
kinerja
guruterlihat dari
rasa tanggungjawabnya menjalankanamanah,
profesi yang diembannya, rasa tanggungfawab moral dipundaknya.
Semua
itu
akanterlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya
di
dalam menjalankan tugas keguruannya
di dalam kelas dan tugas kependidikannya
di
luar kelas.sikap
ini
akan dibarengi puladengan
rasa
tanggungjawabnya mempersiapkan segara perrengkapanpengajaran
sebelum
melaksanakan
proses
pembelajaran.
Serain
itu,
guru
juga
sudahmempertimbangkan
akan
metodologiyang
akan digunakan, termasukalat
mediapendidikan
yang
akandipakai,
sertaalat penilaian
apa yang digunakandi
dalampelaksanaan
evaluasi.
Memperhatikannilai
kebermaknaan
kinerja guru
dalammenjalankan tugas profesinya,
di
lain pihak adanya perubahan yangsangat cepat di
era
globalisasi
dan menuntut kualitas guru yangbaik,
makakinerja guru
dituntutuntuk terus
meningkatkan
kualitas dirinya
secara berkelanjutan.
Guru
harusmempunyai komitmen yang kuat untuk
terus
belajar dan meningkatkan kualitasdiri
sesuai
dengan
kompetensinya,
tanpa
itu
maka guru akan
kerdil
dalam ilmu
pengetahuan,
dan
akan tetap tertinggaloleh
akselerasi zaman yang semakin tidak
menentu
di
era
grobarisasidan
dinamika keghidupan
masyarakatyang
terus berlangsung
begitu
cepat. Globalisasi menuntutsemua serba cepat, serba dinamis,
dan serba
kompetitif
disegala bidang, termasuk globalisasidi
bidang pendidikan
.
Mulyasa (2007) mengemukakan bahwa kinerja guru merupakan hasil kerja yang harus dilakukan guru sesuai dengan tanggungiawab guru, yang selanjutnya dijabarkanke dalam sejumlah kompetensi yang lebih khusus,
yaitu meliputi beberapa hal sebagai
berikut:
(1)
tanggungjawabmorar,
bahwa setiapguru
harus mampumenghayati
perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila dan mengamalkannya dalam
hidup
sehari-hari;(2)
tanggungfawab dalam bidang pendidikandi
sekolah, bahwa
setiap
guru
harus
menguasai cara belajar mengajar yang
efektif,
mampu mengembangkan
kurikulum
(KTSP), silabus dan RPP, melaksanakan pembelajaranyang
efektif
menjadi model bagi pesertadidik,
memberikan nasihat, melaksanakan evaluasi hasil belajar; (3) tanggungjawab dalam bidang kemasyarakatan, bahwa setiap
guru
harus
turut
serta
mensukseskan pembangunan,harus
kompeten
daram
membimbing, mengabdi, dan melayani masyarakat; dan
(4)
tanggungjawab dalambidang keilmuan, bahwa setiap guru harus turut serta memajukan ilmu, terutama yang
menjadi spesifikasinya, dengan melaksanakan pengembangan dan penelitian.
B.
KompetensiGuru.
Kompetensi pada dasarnya
memiliki
makna sebagai kemampuan yangdimiliki
sesorang untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang keilmuannya. Guru yang
berkompeten berarti guru yang mampu melaksanakan tugas profesinya
sebagai guru
secara
baik
sesuai dengan
bidang
keilmuaannya.Menurut
Keputusan MenteriPendidikan
Nasional
No.
045/u/2002,
kompetensidiartikan
sebagai seperangkat
tindakan cerdas dan penuh tanggungiawab yang
dimiliki
seseorang sebagai syaratuntuk
dianggapmampu
oleh
masy arakatdalam
melaksanakan tugas-tugas sesuaidengan pekerjaan
tertentu.
Louise
Moqvist (2003)
mengemukakan bahwa
'
"competency has been definedin
thetight
of
actual
circumstancesrelating
to
theindividual
and
work.
Sementaraitu,
dari
Trainning Agency
sebagaimanadisampaikan
Len
Holmes
(1992)
menyebutkanbahwa
:
,,
A
competenceis
adescription
of
somethingwhich
a person who worlcsin
a given
occupational area should be able to
do'
It
is a description of an action, behaviouror
outcome whicha person should be.able to demonstrate.',
Dari
kedua pendapatdi
ataskita
dapat menarik kesimpulan bahwa kompetensipada dasamya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan
(be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan,
perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan. Agar dapat melakukan (be able
to do) sesuatu dalam pekerjaannya, tentu saja seseorang harus
memiliki
kemampuan(qbility)
dalam bentuk pengetahuan (knowtedge),sikap (attitude) dan keterampilan
(skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Mengacu pada pengertian kompetensi
di
atas, maka dalamhal
ini
kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apayangseyogyanya dapat dilakukanseseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik
berupa kegiatan, berperilaku maupun
hasil
yang dapat ditunjukkan. Lebihjauh,
RakaJoni
sebagaimana dikutip oleh suyanto dan
Djihad
Hisyam (2000) mengemukakan tigajenis
kompetensi guru,yaitu : (a) kompetensi profesional;
memiliki
pengetahuan yang luas daribidang studi
yang diajarkannya,
memilih
dan menggunakan berbagai metode mengajardi
dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya,(b)
kompetensi kemasyarakatan;
mampu berkomunikasi,
baik
dengan siswa, sesama guru,maupun masyarakat luas,
dan
(c)
kompetensi personal;yaitu memiliki
kepribadianyang
mantap danpatut diteladani.
Sementara
itu,
dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telahmerumuskan empat
jenis
kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam penjelasanPeraturan Pemerintah
No l4
Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan,yaitu :
a'
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaanpeserta
didik
yangmeliputi: (a)
pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;(b) pemahaman terhadap peserta
didik;
(c)pengemb angankurikulum/
silabus; (d) perancangan pembelajaran;(e)
pelaksanaan pembelajaranyang mendidik
dandialogis;
(f)
evaluasihasil
berajar; dan(g)
pengembangan pesertadidik
untukmengaktualisasikan berbagai potensi yan g dimi I ikinya.
b.
Kompetensi kepribadianyaitu
merupakan kemampuan kepribadianyang:
(a)
mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa;
(f)
berakhrakmulia; (g)
menjadi teladan bagi pesertadidik
dan masyarakat;(h)
mengevaluasikinerja sendiri; dan
(i)
mengembangkandiri
secara berkeranjutan.c'
Kompetensi sosialyaitu
merupakan kemampuanpendidik
sebagaibagian dari
masyarakat
untuk
:
(a)
berkomunikasilisan dan turisan;
(b)
menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
(c)
bergaul secaraefektif
dengan peserta
didik,
sesamapendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta
didik;
dan (d) bergaur secarasantun dengan masyarakat sekitar.
d'
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaransecara
luas dan
mendaramyang meriputi:
(a)
konsep,struktur, dan
metodakeilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi
ajar;
(b)
materi
ajar yang ada dalam kurikurum
sekorah;(c)
hubungankonsep antar
matapelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari_
hari;
dan
(e)
kompetisi
secara profesional dalam konteksglobal
dengan tetap melestarikan
nilai
dan budaya nasional.B.
Audit
dan EvaluasiKinerja
Guru.
Konsep dasar tentang audit dan evaluasi dalam penerapan dalam penilaian kinerja
guru memiliki
persamaandan
perbedaan. Perbedaannyaterletak
pada penerapanmetode dan prosedur dalam mengevaluasi kinerja guru, dimana dalam model audit
kinerja guru tentang penerapan metode dan
prosedur audit dilakukan dengan mengacu pada dua tahapan pengujian yaitu pengujian kepatuhan dan pelaksanaan
praktik yang
sehat' serta
pengujian
substantive atas komponen kompetensiguru.
Hal
tersebutkurang diperhatian dalam model evaluasi. Dalam konsep evaluasi hanya cenderung
mengandalkan
pada
systempenilaian dan
pengukuran
untuk
mendapatkan suatu kesimpulan, dimana dalam penerapan metode dan prosedur evaluasi terhadap kinerja guru belum begitujelas
sistemnya. Adapun persamaannya adalah kedua-duanya baikaudit maupun evaluasi terhadap kinerja guru dimaksudkan untuk
mendapatkan suatu
kesimpulan
yang
memadai apakahkinerja guru
yangtelah
mendapatkansertifikat pendidik telah mampu menjalankan tugas profesinya sebagai guru secara memadai.
oleh
karenaitu
dalam kajian penelitianini,
peneliti
cenderung menyamakan antara
pengertian
atau
istilah audit
denganistilah
evaluasi
terutama dalam
hal
untukmelakukan penilaian
kinerja
guru,dengan menekankan pada penerapan metode dan
prosedur audit secara memadai.
Audit Kinerja
Guru
pada hakekatnya adalah merupakan suatuproses kegiatan evaluasi atau pengujian secara sistematis yang berisi
tentang metode dan prosedur audit atas laporan kinerja guru dalam menjalankan tugas profesinya sebagai pendidik
dan
untuk
mendapatkan
informasi
secara
obyektif
daram semua
har
yang berhubungan dengan asersi tentang kejadian-kejadian kegiatan kompetensi pendidik
(guru) serta menentukan tingkat kesesuaian
aitaraasersi kompetensi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada pihak-pihak
yang
berkepentingan
(Ngadirin Setiawan, 2007).
Sedangkanevaruasi
adarahmerupakan proses aktivitas penilaian dan pengukuran terhadap suatu obyek tertentu
yang dilakukan
secara sistematisuntuk
mendapatkanhasil
kesimpulan
secaramemadai.
Menurut
Abdjul
(Fatah,1996:107) adatiga faktor pentingdalam konsep evaluasi
yaitu
pertimbangan
(iudgement),deskipisi objek
peniraian,
dan kriteria
yang tertanggungiawab (defensiblecriteria).
Aspekkeputusan
itulah yang
membedakan evaluasi sebagai suatu kegiatan dan konsep dari kegiatan dan konsep lainnya, sepertipengukuran
(measurement).
Bennis,w.(2004:134)menyatakan bahwa ,,evqluation
is
about
the
making
of
value iudgements, basedupon
the
systematic, scientific
collection and analysis of
data".
Artinya bahwa evaluasi adalah pembuatan penilaiansebuah
nilai,
berdasarkan pada data yang sistematik dananalisis
data
secara ilmiah.Menurut
KeputusanMenteri
PendidikanNasional
No.
045N/2002,
kompetensi
diartikan
sebagai seperangkattindakan
cerdasdan penuh
tanggungiawab yangdimiliki
seseorang sebagai syaratuntuk
dianggapmampu oreh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.
Menurut
pp
RI
No.l9ltahun
2005 tentang
StandarNasional Pendidikan, disebutkan bahwa pendidik
(guru) adalah agen pembelajaran yang harus
memiliki
empatjenis
kompetensi, yaknikompetensi
guru
meliputi
kompetensi
pedagogok, kompetensi
kepribadian,kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Sertifikat pendidik (guru) diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan
kualifikasi
dan kompetensi dalam menjalankan profesinyasebagai pendidik. profesi
guru
merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
prinsip-prinsip
sebagaiberikut, yaitu:
(a)
memiliki
bakat,
minat,
panggiran
jiwa
danidealisme,
(b) memiliki
komitmen untuk meningkatkanmutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan dan akhlak
mulia, (c)
memiliki
kualifikasi
akademik dan latar belakangpendidikan sesuai dengan bidang tugas,
(d) memiliki
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas,
(e) memiliki
tanggungjawab
atas pelaksanaan tugas keprofesionalan,
(f)
memperoleh penghasilan
yangditentukan sesuai dengan prestasikerja,
(g)
memiliki
kesempatanuntuk
mengembangkan keprofesionalan secaraberkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat,
(h)
memiliki jaminan
perlindunganhokum dan melaksanakan tugas keprofesionalan dan
(i) memiliki
organisasi profesi
yang
mempunyai
kewenanganmengatur
hal-hal yang
berkaitan
dengan tugas keprofesional guru
(UU
RINo.
l4
Tahun 2005).Di
Negaramaju istilah
sertifikasi bagi
masyarakatnya sudahtidak
asing lagi, utamanya yang terkait dengan upaya melakukan pengendalianmutu (quality control)
dari
suatuhasil
pendidikan(Djoko
Kustanto, 2007).Di
Amerika
Serikat, Nationalcommision
on
Educatinal
services (NCES)
secaraumum
memberikanbatasan
sertifikasi,
yaitu "certification is
a
procedurewhere
by
the
states evaluates andreviews
a
teacher candidate's credential and provideshim
or
her
license to teach,,(Illinious
State Board of Education,
2003). Dalam kaitanini,
ditingkat Negara bagian(Amerika Serikat) terdapat badan idependen yang
diseb
ut
The American Associationof colleges
for
Teacher Education(AACTE).
Badan idependenini
yang berwenang menilai dan menentukan apakah ijazah yangdimiliki
oleh calon guru layak atau tidaklayak untuk diberikan lisensi guru.
Di
Inggris, istilah sertifikasi didefinisikan sebagaiberikut: "CertiJication is designedfor candidates who have
gained the competencies,
skills and lcnowledge...,' (Brown, 2003).
Menurut UU
Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwayang dimaksud
denganGuru
adalahpendidik
professional dengantugas
utama mendidik, mengajar' membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasipeserta
didik
padajalur
pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikandasar dan
pendidikan menengah, termasuk pendidikan anak
usia
dini.
Guru
wajib
memilikikualifikasi
akademik
dan
kompetensi
professionar
pendidik
sebagai
agen
pembelajaran'
Kualifikasi
akademik diperoleh melalui pendidikan program sarjana
(Sl)
atau program diproma empat(D-IV)
yang sesuai dengan tugas sebagai guru.Kompetensi
profesi
pendidik
meliputi
kompetensi pedagogic,
kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola peserta
didik
yang
meliputi
pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
serta
pengembangan
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikanberbagai
potensi
yangdimiliki.
Kompetensi kepribadian adalah kemampuanpribadi
yang mantap, stabil,
dewasa,
arif,
berwibawa, berakhlak mulia yang menjadi teladan bagi pesertadidik.
Audit l(ineria fluru Akuntansl Bercertifrkat slrlft(-z lfutaar1o 200!
Kompetensi professional adalah kemampuan menguasai materi pembelajaran
secara
luas dan mendalam yang memungkinkan guru dapat membimbing peserta
didik untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional pendidikan.
Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
mberkomunikasi dan bergaul secara
efektif
dengan peserta
didik,
sesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua wari peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
Jika seorang guru telah
memiliki kualifikasi
dan kompetensiguru sebagaimana yang dimaksud
di
atas maka guru akan mendapatkan hak-haknya sebagai gurusecara
memadai
dan atau
sesuai dengan kemampuan pemerintah.Hak-hak
guru
yang dimaksud dalam undang-undang tersebutmeliputi
sebagaiberikut:
(l)
guru berhak
memperoleh penghasiran
yang
rayak
yang
meriputi
gaji
pokok,
tunjangan yangmelekat pada
gaji,
tunjangan fungsional, tunjangan profesi guru,dan/atau tunjangan khusus' serta masrahat tambahan, (2) tunjangan profesi
setara dengan
l
(satu) kari gajipokok guru
negeri pada tingkatan,
masakerja dan kuarifikasi yang
sama, (3) tunjangan khusus setara dengan
l
(satu)kali
gaji
pokok guru negeri pada tingkatan,masa kerja, dan
kualifikasi
yang sama, dan (4) selama guru belummemiliki
sertifikatprofesi' mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan
melalui perbaikan tunjangan
fungsional.
Depdiknas
RI (2a0\
terartmembuat
format kertas kerja untuk
pengujiansertifikasi
guru
dalam
bentukportofolio. Portofolio
adalah
bukti
fisik
(dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankantugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu.
Dokumen
ini
terkait denganunsur pengalaman o karya, dan prestasi serama guru yang
bersangkutan menjalankan
4!ilt K,yrt,
Er*
Akuntansi Eersertifikat Sfrllft-Z lfutoar1o Z00gperan sebagai agen pembelajaran (kompetensi kepribadian, pedagogic, professional, dan social).
Dalam
Peraturan Menteri Pendidikan NasionalRI No.
lg
rahun
2007tentang
Sertifikasi
bagi Guru dalam
labatan, komponenportofolio meliputi:
(l)
kualifikasi
akademik,(2)
pendidikan dan peratihan,(3)
pengaraman meng ajar, (4)perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan
pengawas,
(6)
prestasiakademik,
(7)
karya pengembanganprofesi,
(g)
keikutsertaan dalam
forum
ilmiah,
(9) pengalaman organisasidi
bidang kependidikan dan social, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Dalam PP
tersebut
lebih lanjut
disebutkanbahwa,
fungsi portofolio
dalam
sertifikasi
guru
(khususnyaguru
dalam jabatan) adalahuntuk menilai
kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensipedagogic
dinilai
antara
lain
meralui
dokumen
(l)
kuarifikasi
akademik,
e)
pendidikan
dan
pelatihan,
(3)
pengaramanmengajar,
dan
(4)
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadiandan social
dinilai
antara lainmelalui dokumen
(l)
penilaiandari
atasan dan pengawas. Kompetensiprofessional
dinilai
antaralain
melalui
dokumen(l)
kualifikasi
akademik,(2)
pendidikandan
pelatihan, (3) pengalaman mengaj ar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
dan
(5)
prestasi akademik. pengerompokan komponenportoforio
ke
daram aspekkompetensi
guru
seperti
tersebutdi
atas, ternyata memberikan gambaranyang berbeda pada bagian
lain
pada saat memberikanpenilaian pada format portofolio,
dimana pengelompokan komponen
portofolio
dan ketentuannya terhadap pengakuanatas pengalaman professional guru yang
terdiri dari
l0
butir
tersebut dikelompokkanmenjadi
3
unsur,yaitu:
(l)
unsur kuarifikasi dan tugaspokok, minimar
bobotn'ai
Audit /(inerya Euru Akuntansr Eersertifikat s/u/(// z
futnr1o z00g
300
dan
semuasub
unsurtidak
boreh kosong,(2)
unsur pengembangan profesi, minimal bobot 200 dan guru yang ditugaskan pada daerah khususminimar 150, dan
(3) unsur pendukung profesi, dimana
nilai
bobottidak boleh
nol
dan maksimal 100.Yang termasuk unsur
kualifikasi
dan tugas pokokmeliputi
dokumen:
(1)
kualifikasiakademik,
(2)
pengalamanmengajar,
dan
(3)
perencanaandan
pelaksanaan pembelajaran' Yang termasuk unsur pengembangan profesi adalah meliputi dokumen:(1)
pendidikan dan peratihan,(2)
peniraiandari
atasan dan pengawas,(3)
prestasi akademik, dan (4) karya pengembangan profesi.Sedangkan yang termasuk ke daram
unsur pendukung
profesi
adalah sebagaiberikut:
(l)
keikuts ertaandalam
forumilmiah'
(2)
pengalaman organisasidi
bidang
kependidikan
dan
social,
dan
(3)penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
C.
Modet Audit Kinerja
Guru.
Ada
beberapamodel
pendekatanuntuk
evaluasi atau
audit
kinerja guru
yang digunakan oleh beberapa pakar pendidikan,yaitu antara
lain:
model evaluasi kinerjaguru atas
dasar kompetensi, moder portovorio, dan moder audit kineda guru. Muryasa
mendasarkan pada moder-moder tanggungjawab guru sebagai pendidik, yang meriputi
tanggungiawab morar,
tanggungjawab pra-sekorah, tanggungiawab kemasyarakatan, dan tanggungiawab keilmuan. Raka Joni
mendasarkan pada
tiga
kompetensi, yaitu:kompetensi professional, kemasyarakatan,
dan
personal. Depdiknasmendasarkan
pada empat
kompetensi,yaitu:
kompetensi pedagogic, kompetensiprofessionar, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sociar; dimana pengujiannya menggunakan pendekatan
portofolio' Ngadirin
setiawanmendasarkan pada
model audit
kinerjaguru yang
menekankan pada duajenis
pengujianyaitu
pengujian kepatuhan danpelaksanaan praktik yang sehat serta
pengujian substantive atas kompetensi guru.
Dalam penelitian
ini
akan menggunakan model perpaduandari berbagai pendapat tersebut
di
atas, dimanauntuk
mengevaruasikinerja
guru
dilakukan
dengan duatahap' yaitu tahap pertama melaluipengujian kepatuhan
dan pelaksanaan praktik yang sehat' dan tahap kedua pengujian substantive terhadap pelaksanaan kompetensi guru
dalam menjalankan tugas profesinya sebagai guru.
D. Kertas
Kerja Audit
danLaporan
Kinerja
Guru
Berikut
ini
disarikan dari tulisan Ngadirin Setiawandkk.,(2007) dari hasil kajian
yang berjudul
"pengembanganModer
Audit
Kinerja Guru
daram
Mendukungprogram Sertifikasi pendidik,,
kerjasamadengan
Balitbang
Depdiknas. untuk
melakukan suatu kegiatan audit atas laporan kinerja guru agar memperoleh informasi
memadai dan memudahkan kerja auditor, maka diperlukan suatu model
kertas kerja
audit kinerja
guru
yang
baku. Kertaskerja audit kinerja
guru
adalah merupakan lembar kerja dalam bentuk format tertentu yang berisikan tentang
indikator penilaian
dari beberapa aspek kompetensi guru yang
dinilai,
hubungan antara komponen satu
dengan komponen
rain, bobot
peniraian
atau skor, serta nama auditor
yang bertanggungiawab dalampenilaian.
Ada beberapa bentuk kertas kerja yang bisa dipakai oleh seorang auditor bidang kegiatan lain, salah satunya kertas kerja untuk audit laporan keuangan yang diterbitkan oleh
IAI.
Bentuk kertaskerja dalam suatu bidang
tertentu
bisanya
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masingjenis audit
danumumnya
menyesuiakandengan
kharakteristik
bidang kajian.
Ditjen
Dikti
Depdiknas
RI
(2007) telah membuat format kertaskerja untuk pengujian sertifikasi
guru dalam bentuk portofolio. Portofolio
adalah
bukti
fisik
(dokumen)
yangmenggambarkan pengalaman berkarya/prestasi
yang dicapai dalam
menjalankantugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu.
Dokumen
ini
terkait denganunsur pengalaman, karya, dan prestasi selama guru yang
bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran (kompetensi kepribadian, pedagogic, professional,
dan social)' Dalam Peraturan
Menteri
Pendidikan NasionalRI No.
lg
Tahun 2007
tentang
Sertifikasi
bagi Guru dalam
Jabatan, komponenportofolio meliputi:
(l)
kualifikasi
akademik,(2)
pendidikan dan pelatihan,(3)
pengaraman mengajar, (4)perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas,
(6)
prestasi akademik,(7)
karya pengembanganprofesi,
(g)
keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasidi
bidang kependidikan dan social, dan (10)
penghargaan yang relevan dengan bidang
pendidikan.
Dalam
pp
tersebut
lebihlanjut disebutkan bahwa, fungsi
portofolio
dalamsertifikasi guru
(khususnya gurudalam jabatan) adalah untuk menilai kompetensi guru
dalam menjalankan tugas dan
perannya sebagai
agen
pembelajaran. Kompetensi pedagogicdinilai
antara lainmelalui dokumen
(l)
kualifikasi
akademik,
(2)
pendidikan
dan
peratihan, (3)pengalaman
mengajar,
dan
(4)
perencanaandan
pelaksanaan pemberajaran. Kompetensi kepribadian dan social
dinilai
antaralain melalui dokumen(l)
penilaiandari
atasandan
pengawas. Kompetensi professionaldinilai
antaralain
melalui dokumen(l)
kualifikasi
akademik,(2)
pendidikan dan peratihan,(3)
pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan (5) prestasi akademik.Pengelompokan komponen
portoforio
ke
daram aspek
kompetensiguru
sepertiAudit (inerja fluru AkuntansiEercertifikat sril(ll-z (ut,ad. z0[g
tersebut
di
atas, ternyata memberikan gambaran yang berbeda pada bagian lain pada
saat
memberikan
peniraian pada
format
portoforio, dimana
pengerompokan
komponen
portofolio
dan
ketentuannyaterhadap pengakuan
atas
pengaramanprofessional guru yang
terdiri dari
l0
butir tersebut dikelompokkanmenjadi 3 unsur, yaitu:
(l)
unsurkualifikasi
dan tugas pokok, minimal bobotnilai
300 dan semuasub
unsur
tidak
boleh kosong,(2)
unsur pengembanganprofesi,
minimal bobot
200 danguru yang ditugaskan pada daerah khusus
minimal r50,
dan
(3)
unsur pendukungprofesi' dimana
nilai
bobot tidak bolehnol
dan maksimal 100.yang
termasuk unsurkualifikasi dan tugas pokok meriputi
dokumen:
(r)
kuarifikasi
akademik,
(2)pengalaman mengajar,
dan
(3)
perencanaandan pelaksanaan pembelajaran.
yang
termasuk unsur pengembangan profesi adalah meliputi dokumen:
(l)
pendidikan dan pelatihan,
(2)
penilaiandari
atasan dan pengawas,(3)
prestasi akademik, dan (4)karya pengembangan profesi. Sedangkan yang termasuk
ke dalam unsur pendukung profesi adalah sebagai berikut:
(r)
keikutsertaan daram forum ilmiah, (2) pengalamanorganisasi
di
bidang
kependidikan dan sociar,dan
(3)
penghargaanyang
relevandengan bidang pendidikan.
Di
samping hal tersebut portofolio juga berfungsi sebagai:(l)
wahana guru untuk
menampilkan dan/atau membuktikan
unjuk
kerjanyayang meriputi
produktifitas,
kualitas, dan rerevansi meralui karya-karya utama dan pendukung;
(2)
informasi/datadalam memberikan
pertimbangan
tingkat
kerayakan
kompetensi
guru,
bila
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan; (3) dasar menentukan kelulusan
seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan
sertifikasi pendidik atau
belum); dan
(4)
dan sebagainya.Bentuk
form
untuk penilaianportofolio
yang digunakan untuk penilaiansertifikasi
guru telah diterbitkan oleh
DepdiknasRI
(2007),
baik
melalui
DirjenPeningkatan
Mutu
dan
Tenaga Kependidikan maupunmelalui Dirjen
pendidikanTinggi' Namun demikian
form
yang disajikan tersebutjika
dikaitkan dengan model
audit kinerja guru yang ada dalam kajian penelitian
ini
masih memerlukan modifikasidan penambahan
bentuk
form
rainnya terutamaform
yang
berum ada pada bukupanduan penilaian
portofolio di
atas, seperti misalnya bentukform kertas kerja untuk
penilaian atau pengujian kepatuhan dan pelaksanaan praktek yang sehat, serta bentuk
form penilaian untuk laporan kinerja guru yang
meliputi empat kompetensi
inti
guru.Yang ada pada
penilaian portofolio
pada PPNo
18
tahun 2007
tersebut, masih terbatas pada bentukform
untukpenilaian pengakuan atas pengalaman professional guru'
Di
samping hal tersebutjika
kitakaji
secara cermat antara komponen portofolio
yang
terdiri
dari
l0
butir
unsurportofolio
guru dengan komponen kompetensi guru
sebagaimana yang diuraikan
di
atas, temyata masih ada kerancuan pengisianbukti
dokumen sebagai komponen kompetensi
satu
denganyang rain.
sebagai contormisalkan
untuk
dokumen
kualifikasi
akademik,pendidikan
dan
pelatihan,
sertaperencanaan dan pelaksanaan pembelajaran terdapat perhitungan double accounting,
dimana disatu
pihak
dokumen yang sama digunakan sebagaidokumen pendukung kompetensi pedagogic tetapi
juga
pada saat yang sama digunakan sebagai dokumenpendukung kompetensi professional dalam perhitungan
nilai
skor. Bahkan masihada
unsur
portofolio
yang belum dimasukkan kedalam penilaianjenis
kompetensi guru. oleh karena
itu
untuk memperoleh pemahaman
yangrelative sama antara satuasesor
dengan asesor yang
lain
masih diperlukan penjelasan detail dalam system penilaian.Audit (ineria fiuru AkuntanslBercertrfikat srt/(/(z
l(utoario z00g
Meskipun disadari bahwa model penilaian
portofolio
ini
sudah menunjukkan systemyang cukup
baik
dan
memberikan beberapa keuntungan sebagaimanatujuan
danfungsi
portofolio
yang diuraikandi
atas, namun masihditemui
beberapa kelemahandalam system pengujian yaitu antara lain sebagai berikut:
(l)
penilaianasesor hanya
terbatas didasarkan pada lembar isian
portofolio
yang disajikan tanpa melakukan
uji
materialdi
lapangan, (2) tidak ada metode danprosedur-prosedur baku yang jelas dan
lebih transparan
dalam
pengujian raporanportoforio,
(3)
adanya perbedaan yangmencolok
antara pemberian bobotnilai
skor unsurportofolio
guru dalam kaitannya
dengan
nilai
pentingnya dari masing-masing komponen kompetensiguru,
(4)
berum adanyapedoman yang memadai daram kaitannya dengan pemyataan pendapat asesor dari hasil pengujian kompetensi guru berikut beberapaimplikasinya terutama yang terkait dengan pemberian tunjangan jabatan guru, dan
(5)
penunjukkan kuarifikasi
asesor
tidak
didasarkan pada keahlian khususmelalui
pendidikan
profesi
auditor kinerja guru sebagaimana pada profesi bidang lain.Atas dasar analisis kuaritatif
di
atas maka moder audit kinerja guru yangdikembangkan
ini
dapat
digunakan sebagai alternative
model penilaian
ataupengujian
dalam
mendukungprogram sertifikasi
pendidik
atau dapat
digunakansebagai
dasar
pertimbanganuntuk
kerengkapanmoder pengujian
seberumnya
termasuk dalam hal system rekrutmen dan penetapan kualifikasi
keahlian asesor yang memiliki kemampuan memadai daram merakukan audit atas raporan kinerja guru.
Adapun lembar kertas kerja moder audit kinerja guru yang dikembangkan pada
penelitian
ini
adalah sebagai berikut:Audit fineria Eura Akuntnsr Bersertifrkat sr'rfil-z r(utoarjo z00g
(l)
FORMPK-l
DAN
PK-2, merupakan lembar kertas kerja audit kinerja guruuntuk pengujian kepatuhan
(pK-l)
dan pengujianperaksanaan
praktik
yangsehat (pK-2).
(2)
FORM
PS-l DAN
PS-2, merupakan lembar kertaskerja audit kinerja
guru
untuk
pengujian
substantive kompetensiinti
guru
(ps_l)
dan
pengujian substantive pengakuan atas pengalaman professional guru (pS_2).Bentuk FORM
pK-l
lembar kertaskerja audit
kinerja
guru
pada pengujian kepatuhan adalah sebagai berikut:Tabel
l:
Lembar Kertas KerjaAudit
Kinerja Guru Untuk pengujian KepatuhanNama
Guru
:NIP
:Guru Kelas/Mata
atatan: Contoh pengisianform
f
X_tTtd.
Nama,
&
CapMengetahui:
Dibuat di:Penanggungfawab Auditor Kinerja
Guru,
pada Tanggal:
Auditor
Kinerja Guru, Ttd.Nama
&
No.Sert.AuditorAngka
nilai 5
menunjukkantingkat
kepatuhanguru
daram menjarankan tugas profesinya daram katagori sangat baik, angka
4
menjukkanbaik,
angka 3menunjukkan
cukup
baik,
angka2
menunjukkankurang
baik, dan
angka
Imenunjukkan katagori sangat tidak baik.
Pe
NO Instrumen Kepatuhan
Penilaian(l-5)
\rArvr;
.rI\-I
HasilNilai
2 J 4 5
Peraturan PNS/Guru
V 4
2 Tata Tertib Sekolah
5 a
J Kedisiplinan tvteneaiar
v 4
4 Membuat Perenc.
pBM
v
4II
IMI
A LIxrrr
,ri
C,
l7
[image:31.503.34.450.304.596.2]Audit l(ineria 6uru lkuntansi Bersertifrkat sr,lfil-z futoarjo z00g
Dalam menirai tingkat kepatuhan
ini,
harus memperhatikan tentang batasminimum hasil peniraian instrument kepatuhan yang diraksanakan guru, dalam har
ini batas minimum yang ditoleransi adalah
nilai
angka15
(75%)
dan dengan nilai angka terendahuntuk
komponen instrument kepatuhanminimar
angka
3.
Jadiapabila terdapat
nilai
angka2 ke
bawahdari
salah satu komponen instrumentkaptuhan
maka
dinyatakan
bahwa guru
tersebut
tidak
memenuhi
katagori kepatuhan
di
dalam menjalankan tugasnya sebagai profesi guru.Dari contoh isian
lembar kertas
kerja
di
atas berartitingkat
kepatuhanguru
daram menjarankantugas profesinya
bernirai
17(s5%)
dantidak
ada
nirai
bobot yang memperoreh angka3
ke bawah, harini
berarti menunjukantingkat kepatuhan guru tergorong
sangat baik.
Indikator
dari
masing-masinginstrument
kepatuhan
diuraikan dalam
bentukoperasional kegiatan dalam unjuk kerja guru sebagai berikut:
(l)
Indikator
kepatuhan terhadap peraturanpNS
atau
peraturanyang
terkait dengan jabatan guru adalah sebagai berikut,(a)
secara akademik memenuhi persyaratan sebagai
jabatan
guru
dalamhar
ini
telah
memiliki
ijasah S_1bidang pendidikan atau yang setara dengan itu, (b) bukti peranggaran terhadap