KONVERSI KULIT
aktif tersulfonasi sebagai katalisa hidrolisis, waktu hidrolisis, dan untuk mendapatkan persamaan mengetahui kondisi optimum hi hidrolisis dan berat katalis.Rancangan penelitian in pembuatan katalis adalah proses dalam sebuah rangkaian alat l berakhir setelah 6 jam. Setelah k katalis siap untuk digunakan unt ditempuh, dilakukan uji kadar diplotkan dalam sebuah model dengan metode Response Surface Dari hasil penelitian d suhu, waktu dan berat katalis u +0,047x3 – 0,021 x3² – 0,014 x1x glukosa diperoleh dari Grafik res suhu optimum hidrolisis berada rentang 300-500 menit, dan bera Kata kunci: Kulit pisang; Hidro
This research engages sulfonated activated carbon as temperature, hydrolysis times, an yield and the variables, and to c glucose which includes hydrolysi
This research is design banana peel cellulose. H2SO4 1 catalysts are dried and calcinate autoclave batch reactor. After th a mathematical model and then method (RSM).
The result obtained by a and weight of catalyst for conten 0,021 x3² – 0,014 x1x2 – 0,087 obtained by statistica 6.0 softw optimum hydrolysis temperature minutes to 500 minutes, and the of glucose.
Keywords: Banana peel; Acid h
IT PISANG MENJADI GLUKOSAME
ALIS ARANG AKTIF TERSULFONA
a Atmaji, Zulfikar Muriadiputra, Didi Dwi Ang
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Dipone
darto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024
Abstrak
unakan kulit pisang sebagai sumber selulosa dengan m lisator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seber an massa katalis terhadap yield glukosa.Selain itu, pen an matematis hubungan antara yield dengan variab hidrolisis kulit pisang menjadi glukosa yang melipu n ini terdiri atasdua tahap yaitu pembuatan katalis dan
ses sulfonasi arang aktif dengan larutan H2SO4 10 N. Pr t labu leher tiga yang disertai dengan pengaduk dija h katalis tersebut mengalami proses pengeringan dan k untuk proses hidrolisis di dalam reaktor batch autoclav r glukosa menggunakan spektrofotometer metode DN el matematis dan selanjutnya dioptimasi menggunaka ace Methodology (RSM).
diperoleh model matematis untuk hubungan penggu s untuk kadar glukosa : Y = 3,035+0,18 x1 + 0,04 x x2 – 0,087 x1x3 + 0,022 x2x3 . Kondisi optimum variabel response fitted surface dan contour plot pada software s
da pada rentang 112°C sampai 115°C , waktu hidroli rat katalis 30 gram dengan kadar glukosa sebesar 3,6 m rolisis asam; Arang aktif tersulfonasi; Glukosa
Abstract
es banana peel as the source of cellulose for hydr as catalyst. The aims of this research are to study , and the weight of catalyst, to conclude the mathematic to conclude The optimum conditions for hydrolysis of b ysis temperature, hydrolysis times, and the weight of cata igned into two steps, the sulfonation of the activated car 4 10 N is used for the sulfonation which is done in 6
ated, the catalysts are ready for the hydrolysis precess that, spectrophotometer is used to analyze the sample. en optimized using the software Statistica 6.0 by Respo
y a mathematical model for relationship activator comb tent glucose Y = 3,035+0,18 x1 + 0,04 x1² + 0,089 x2 7 x1x3 + 0,022 x2x3. The optimum conditions of hydro ftware which the graph fitted response surface and c re is in the range 112°C to 115°C, the optimum hydrolys he optimum weight of catalyst is about 30 gr which the s
d hydrolysis; Sulfonated-activated carbon; Glucose
ENGGUNAKAN
NASI
nggoro
*)negoro
024)7460058
menggunakan katalis arang berapa besar pengaruh suhu penelitian ini juga bertujuan iabel-variabelnya dan untuk iputi suhu hidrolisis, waktu an hidrolisis selulosa. Tahap Proses tersebut dilakukan di dijaga pada suhu 40oC dan n kalsinasi di dalam furnace, lave. Setelah tahap hidrolisis DNS. Data hasil percobaan akan software Statistica 6.0 gunaan kombinasi aktivator x1² + 0,089 x2 + 0,012 x2² bel hidrolisis terhadap kadar re statistica 6.0 menunjukkan olisis optimum berada pada 6 mg/ml.
drolysis into glucose using dy the effect of hydrolysis atical model plotted from the f banana peel cellulose into atalyst.
1. Pendahuluan
Minimnya pengetahuan membuat bahan tersebut menjadi masalah tersebut adalah limbah pisang masih mengandung pati, kulit pisang dapat dibuat menjad terkandung dalam kulit pisang da
Penggunaan alkohol, k pemecahan masalah energi dew proses pembuatan glukosa, dim pisang). Glukosa sebagai hasil h etanol. Terdapat beberapa meto dengan hidrolisis asam dan hi lingkungan dibandingkan dengan
Dewasa ini, muncul tek arang aktif tersulfonasi sebagai melakukan riset terhadap beber selulosik menjadi glukosa. Hasil terbaik dan menghasilkan konver tersebut, yield glukosa yang dih tinggi, proses hidrolisis menggu enzim. Katalis arang aktif lebih memerlukan proses pemisahan k kali ini akan digunakan arang akt
Selain penelitian yang d aktif tersulfonasi. Pada penelitian
hingga 180oC dan lama waktu h
mendapatkan kondisi optimal pa 130 menit (Anggraeni dkk, 201 dioperasikan pada suhu relatif re hingga 6 jam.
2. Bahan dan Metode Penelitian Material:
Bahan – bahan yang digun
Metode Penelitian:
Penelitian ini terdapat tig arang aktif tersulfonasi.Proses s H2SO4 10 N sebanyak 500 cc
penelitian ini menggunakan me
menggunakan metode Response S
pisang berupa suhu, waktu dan be
an dan informasi mengenai potensi-potensi yang dim adi terlihat tidak berguna dan tidak memiliki nilai ekono ah kulit pisang yang masih belum mendapatkan penang
ti, protein, dan serat yang cukup tinggi. Untuk lebih m jadi bahan lain yang lebih bermanfaat, salah satunya dapat dipisahkan dan diolah menjadi glukosa dengan car
, khususnya ethanol sebagai bahan bakar alternati ewasa ini. Pembuatan alkohol dari limbah selulosik m
imana tahap awalnya dengan menghidrolisis limbah il hidrolisis tersebut kemudian dapat digunakan sebaga
tode pada proses konversi karbohidrat menjadi gula hidrolisis secara enzimatis. Metode hidrolisis secar an katalis asam, akan tetapi harganya lebih mahal.
teknologi baru yang sedang diteliti dan dikembangkan gai support katalis. Ayumu Onda, Takafumi Ochi, d berapa katalis padat tentang seberapa besar kemamp sil penelitian menunjukkan bahwa katalis arang aktif ter
versi paling tinggi di antara katalis-katalis lain (Onda, et.
dihasilkan adalah sebesar 40%.Di samping menghasilk gunakan arang aktif ini lebih murah dibandingkan den bih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan k
n katalis dengan produknya (Onda et.al, 2008). Oleh k
aktif tersulfonasi sebagai katalis.
g dilakukan oleh Onda, terdapat penelitian lain yang m tian tersebut, proses hidrolisis dilakukan pada suhu yang hidrolisis yang relatif singkat, yaitu selama 1 hingga pada rentang suhu 120oC hingga 170oC, massa katalis 2013). Oleh karena itu, pada penelitian kali ini, pros f rendah, yaitu 80oC hingga 110oC dan lama waktu ya
tian
unakan dalam penelitian ini antara lain : arang aktif ters
tiga variabel yang diuji, yaitu suhu hidrolisis, waktu h s sulfonasi arang aktif dilakukan selama 6 jam pada s
c per 150 gr arang aktif. Pengujian kadar glukosa h metode spektrofotometri DNS. Kemudian hasil uji k
se Surface Methodology sehingga didapatkan hasil kondi berat katalis.
dimiliki suatu bahan dapat nomis.Salah satu contoh dari anganan cukup.Limbah kulit mengoptimalkan fungsinya, a adalah glukosa. Pati yang cara hidrolisis.
atif merupakan salah satu k merupakan rangkaian dari ah selulosik tersebut (kulit agai bahan baku pembuatan la atau glukosa, diantaranya ara enzimatis lebih ramah
n di Jepang, yaitu teknologi , dan azumichi Yanagisawa mpuannya mengubah bahan tersulfonasi memiliki kinerja
et.al., 2008). Pada penelitian silkan konversi yang paling engan menggunakan katalis katalis asam, karena tidak h karena itu, pada penelitian
menggunakan katalis arang
ng relatif tinggi yaitu 110oC
ga 3 jam. Penelitian tersebut lis sebesar 20 gram, selama roses reaksi hidrolisis akan yang lebih panjang, yaitu 2
ersulfonasi dan kulit pisang.
3. Hasil dan Pembahasan Pemilihan Jenis Katalis Dan Pe Terhadap Kadar Glukosa.
Proses hidrolisis merup katalis, baik asam maupun enzi menjadi disakarida selobiosa. Se Katalis yang digunakan adalah k dilakukan karakterisasi katalis u katalis tersebut, telah ditentukan proses hidrolisis memiliki kondis Variabel tersebut dipilih berdasar di LIPI, Serpong, dengan hasil lu
Pengaruh suhu hidrolisis terha
Hasil penelitian yang te sebesar 3,372 mg/ml. Hasil ters hidrolisis 113°C, waktu hidrolisis
Tempuhan Suhu (o
1 80
2 80
3 80
4 80
5 105
6 105
7 105
8 105
9 70
10 110
11 90
12 90
13 90
14 90
Pengeringan T = 110 ℃selama 2
Karbon aktif tersulfonasi Reaksi Sulfonasi dalam labu le
Arang ak Larutan H2SO4
Penyaringan Didinginkan pada suhu ruang
Kalsinasi T = 500℃selama 3 ja
Gambar 1.Diagram Alir Pemb
Pengaruh Suhu Hidrolisis, Waktu Hidrolisis Dan B
upakan pemecahan struktur polisakarida menjadi mono zim. Proses hidrolisis dalam penelitian ini berfungsi Selanjutnya selobiosa yang terhidrolisis lebih lanjut ak h katalis padatberupa arang aktif tersulfonasi. Dalam pe
untuk menentukan kondisi optimum pembuatan katali an bahwa proses optimal dalam pembuatan katalis ya disi operasi suhu 40°C, konsentrasi asam sulfat 10 N, d sarkan uji morfologi katalis, uji gugus fungsi, dan uji BE
luas permukaan sebesar 370,484 m2/g.
hadap kadar glukosa
tertera pada tabel 1 menunjukkan bahwa kadar glukos tersebut diperoleh dari variabel dengan kondisi opera isis 240 menit dan berat katalis 30 gram (run 10).
Tabel 1 Hasil uji kadar glukosa
oC) Massa Katalis (gr) Waktu (menit) Kad
15 120
45 120
15 360
45 360
15 120
45 120
15 360
45 360
30 240
30 240
30 38
30 438
4,77 240
55,22 240
a 2 jam leher tiga aktif150 gr
ang
jam
Aquad Kulit pisang
Dicuci bersih
Dikeringkan
Dihaluskan
Diayak
Pemi
embuatan Katalis
Gambar 2.Diagram Alir
Berat Katalis Arang Aktif
onosakarida dengan bantuan si memecah stuktur selulosa akan menghasilkan glukosa. penelitian sebelumnya telah talis. Dari hasil karakterisasi yang dapat digunakan pada dan waktu sulfonasi 6 jam. BET surface yang dikerjakan
osa tertinggi yang diperoleh erasi hidrolisis dengan suhu
adar Glukosa (mg/ml)
2,656
2,947
2,812
3,17
3,258
3,18
3,334
3,365
2,845
3,372
2,864
3,205
2,93
2,956 uadest
HIDROLISIS Katalis arang aktif tersulfonasi
Analisa kadar glukosa misahan katalis dan filtratnya
15 90
16 90
Dari data hasil percoba dan berat katalis yang sama (run terlihat dari tabel 2.
Ta
No. Tempuh
9
15
10
Hal tersebut terjadi kare pemutusan ikatan lignin dan he reaksi hidrolisis. Adanya pening menghasilkan gula pereduksi lebi
Pengaruh Waktu Hidrolisis ter
Selain suhu pemasaka signifikan terhadap kadar glukos hidrolisis dengan kondisi operas kadar glukosa yang semakin tingg
Tabel 3
No. Tempuhan
11 15
12
Hal tersebut terjadi kar pemutusan ikatan selulosa dari sehingga glukosa yang diperoleh
Pengaruh Berat Katalis Arang
Katalis arang aktif ters energi aktivasi reaksi hidrolisis, s memperluas bidang kontak, katal
Dari data hasil percobaa reaksi hidrolisis dengan kondis menghasilkan kadar glukosa yang
Tabel
No. Tempuhan
13
15
14
Fungsi utama katalis ad perbedaan posisi keseimbangan,
30 240
30 240
baan menunjukan bahwa semakin besar suhu hidrolisi un no. 9, 15 dan 10) menghasilkan kadar glukosa yang se
Tabel 2 Hasil uji kadarglukosa dengan variasi suhu
o.
uhan Suhu (°C) Kadar Glukosa (mg/ml)
70 2,845
90 3,023
110 3,372
arena peningkatan suhu dapat mempercepat proses hidro hemiselulosa. Selain itu peningkatan suhu juga dapat ingkatan laju reaksi yang dipengaruhi oleh suhu oper ebih banyak (Thomas Brandberg dkk., 2005).
erhadap Kadar Glukosa
kan (hidrolisis), waktu pemasakan juga memberika kosa yang diperoleh. Hasil percobaan menunjukkan ba rasi suhu hidrolisis dan berat katalis sama (run no. 11,
nggi. Hal ini terlihat dari tabel 3.
l 3 Hasil uji kadarglukosa dengan variasi waktu hidrolisi
han Waktu (menit) Kadar Glukosa (mg/ml
38 2,864
240 3,023
438 3,205
karena semakin lama waktu hidrolisis, maka semakin ri bahan baku.Oleh karena itu reaksi akan memiliki w eh semakin banyak seiring dengan lamanya waktu hidrol
ng Aktif terhadap Kadar Glukosa
ersulfonasi yang digunakan dalam penelitian kali ini ber s, sehingga reaksi akan berjalan lebih cepat. Selain itu, a
talis ini memiliki luas permukaan 370,484 m2/g.
baan menunjukkan bahwa pengaruh perbedaan massa ka disi suhu hidrolisis dan waktu hidrolisis yang sama
ang diperoleh tidak berpola seperti yang tertera pada tabe
el 4 Hasil uji kadarglukosa dengan variabel berat katalis
Berat Katalis (gram) Kadar Glukosa (mg
4,77 2,93
30 3,023
55,22 2,956
adalah mempercepat laju reaksi. Penambahan katalis sa an, katalis hanya untuk mempercepat titik keseimbanga
3,023
3,063
lisis dengan waktu hidrolisis semakin tinggi seperti yang
drolisis yang berperan dalam at meningkatkan laju suatu perasi hidrolisis inilah yang
ikan pengaruh yang cukup bahwa semakin lama waktu 1, 15, dan 12) menghasilkan
lisis
/ml)
in banyak terjadinya proses i waktu yang lebih panjang rolisis.
berfungsi untuk menurunkan , arang aktif berfungsi untuk
katalis yang digunakan pada a (no run 13, 15, dan 14) abel 4.
lis
mg/ml)
pola yang jelas pada kadar gluko dikarenakan dalam proses hidro gugus radikal bebas. Gugus radik air dan bereaksi yang menghasilk belum mencukupi sehingga tida dihasilkan belum maksimal.Nam gula reduksi yang dihasilkan se banyak gugus radikal bebas, tet dalam komposisi larutan hidrolis glukosa yang dihasilkan semakin
Optimasi Proses dengan Mengg
Hasil percobaan dianali Hasil dari optimasi proses didap antara suhu hidrolisis, waktu hid persamaan sebagai berikut:
Y = 3,035+0,18 x1 + 0,0 + 0,022 x2x3
………..(4.1)
Dimana
Dari persamaan tersebu digunakan dalam reaksi secara menggeser reaksi ke kanan atau semakin banyak. Begitu pula pad akan meningkatkan kadar glukos waktu reaksi hidrolisis secara lin memberikan nilai positif yang meningkatkan kadar glukosa yan katalis secara linier akan menin adanya peningkatan massa katali analisa tersebut, dapat disimpulka
ini diperkuat dengan pareto chart
Waktu(Q) 1Lby2L 2Lby3L Katalis(Q)
Suhu(Q) (3)Katalis(L) 1Lby3L (2)Waktu(L) (1)Suhu(L)
kosa yang dihasilkan dengan kondisi suhu hidrolisis da
rolisis, gugus H+ dari asam akan mengubah gugus se
dikal bebas serat selulosa yang kemudian akan berikata ilkan gula reduksi. Pada saat konsentrasi asam yang kec idak banyak terbentuk gugus radikal bebas dari selulo amun jika dilakukan penambahan konsentrasi larutan a semakin menurun. Penambahan konsentrasi larutan a
tetapi penambahan konsentrasi larutan asam menyeba lisis. Sehingga kebutuhan OH- sebagai pengikat radikal
in sedikit (Daniel De Idral dkk., 2012).
nggunakan Metode RSM dalam Menentukan Kondisi
alisa dengan metode RSM yang dilakukan dengan ban dapatkan persamaan 4.1 yaitu persamaan empiris yang hidrolisis dan berat katalis dengan kadar glukosa yang
0,04 x1² + 0,089 x2 + 0,012 x2² +0,047x3 – 0,021 x3² –
1)
Y = kadar glukosa (mg/ml)
x1 = suhu hidrolisis (°C)
x2 = waktu hidrolisis (menit)
x3 = massa katalis (gr)
but bisa dilihat bahwa koefisien X1 (L) bertanda positif
ara linier akan meningkatkan kadar glukosa karena tau ke arah pembentukan produk sehingga kadar gluk
pada koefisien X1 (Q) yang memberikan nilai positif yan
kosa yang diperoleh. Koefisien X2 (L) bertanda positif h
linier akan meningkatkan kadar glukosa. Begitu pula p ng berarti adanya peningkatan waktu reaksi hidrolis
ang diperoleh. Koefisien X3 (L) bertanda positif hal ini
ingkatkan kadar glukosa. Sedangkan X3 (Q) bertanda
talis secara kuadratik justru akan menurunkan kadar glu lkan bahwa variabel yang membawa pengaruh terbesar a
art yang tampak pada gambar 3.
Gambar 3.Pareto Chart
Pareto Chart of Standardized Effects; Variable: Kadar Glukosa 3 factors, 1 Blocks, 16 Runs; MS Residual=.0054586
DV: Kadar Glukosa
.4923602 -.564673 .8422245 -.870353
1.641987 2.364864
-3.33061 4.453504
8.9
p=.05
Effect Estimate (Absolute Value)
dan waktu reaksi yang sama serat dari selulosa menjadi
atan dengan gugus OH- dari
ecil kebutuhan H+ dari asam
losa dan gula reduksi yang n asam terlalu banyak justru asam akan terbentuk lebih ebabkan semakin sedikit air al bebas serat berkurang dan
isi Optimum Hidrolisis
bantuan softwarestatistica 6.
ang menunjukkan hubungan ang dapat dinyatakan dalam
– 0,014 x1x2 – 0,087 x1x3
itif hal ini berarti suhu yang na peningkatan suhu akan lukosa yang dihasilkan akan yang berarti secara quadratik if hal ini berarti peningkatan
pada koefisien X2 (Q) yang
lisis secara quadratik akan ni berarti peningkatan massa a negatif, ini berarti bahwa glukosa yang diperoleh. Dari ar adalah suhu hidrolisis. Hal
Keakuratan model mat Keakuratan metode ini dapat dike ini dapat disimpulkan bahwa nil percobaan. Ini menandakan bahw Keakuratan model ini juga dapa dalam tabel distribusi.
Ta
df
Regresi 3
Error 12
Total 15
Analisa kondisi opera menggunakana grafik optimasi 3 variabel bebas dan 1 variabel ter x dan y merupakan variabel b permukaan tergambar daerah-dae yang berwarna merah paling tua.
Gambar 3. Grafik optim
Fitted Surface; Variable: Kadar Glukosa 3 factors, 1 Blocks, 16 Runs; MS Residual=.005
DV: Kadar Glukosa
Fitted Surface; Variable: Kadar Glukosa 3 factors, 1 Blocks, 16 Runs; MS Residual=.00
DV: Kadar Glukosa
atematik dapat dianalisis dengan ANOVA yang ditu
iketahui dari harga koefisien determinasi, R2 yang menc
nilai yang diperkirakan dengan model mendekati nilai ahwa 81,5 % dari total variasi pada hasil yang diperole pat diketahui bahwa nilai F hasil perhitungan sebesar
Tabel 5 Analisa ANOVA untuk nilai kadar glukosa
SS MS F F Tabel
0,5733 0,1911 17,6396 0,000107
0,13001 0,01083
0,7033
erasi optimum diselesaikan menggunakan analisis si 3 dimensi dan grafik kontur permukaan. Grafik opt terikat, sehingga satu variabel bebas lainnya merupakan l bebas dan sumbu z menunjukkan nilai variabel ter daerah warna, dimana interaksi yang paling optimal ada
a.
timasi 3 dimensi dan Grafik kontur suhu terhadap waktu
054586
Fitted Surface; Variable: Ka
3 factors, 1 Blocks, 16 Runs; MS R DV: Kadar Glukos
Fitted Surface; Variable: Ka 3 factors, 1 Blocks, 16 Runs; MS R DV: Kadar Glukos
encapai 0,815. Dari harga R2
lai yang diperoleh dari hasil an bilangan konstan. Sumbu terikat. Pada grafik kontur dalah yang berada di daerah
Gambar 4. Grafik
Gambar 5. Grafik op
Pada Gambar 3, terlihat
115oC, dan waktu hidrolisis bera
adalah bahwa peningkatan suhu hidrolisis, maka semakin banyak peningkatan suhu dan lama wakt dihasilkan.
Pada gambar 4 yaitu hu bagian, pertama, bahwa kadar glu katalis antara 0 gr dan 5 gr, ked pada rentang berat katalis antara membawa dampak yang lebih si Katalis tidak terlalu berpengaruh menurunkan energi aktivasi reaks cepat.
Gambar 5 memperjelas signifikan pada kadar glukosa hidrolisis di bawah 200 menit dan namun penambahan katalis sam mempercepat titik keseimbangan reaksi yang sama dikarenakan d selulosa menjadi gugus radikal b
gugus OH- dari air dan bereak
kebutuhan H+ dari asam belum
dan gula reduksi yang dihasilkan terlalu banyak justru gula reduksi terbentuk lebih banyak gugus rad sedikit air dalam komposisi laru berkurang dan glukosa yang diha
Dari grafik-grafik optim proses hidrolisis kulit pisang ini a menit, dan berat katalis 30 gram.
Fitted Surface; Variable: Kadar Gluk 3 factors, 1 Blocks, 16 Runs; MS Residual
DV: Kadar Glukosa
fik optimasi 3 dimensi dan Grafik kontur suhu terhadap b
optimasi 3 dimensi dan Grafik berat katalisterhadap wa
at bahwa kadar glukosa makin tinggi apabila suhu berad rada pada rentang 300-500 menit. Hal yang dapat menje hu dapat meningkatkan laju suatu reaksi hidrolisis,se ak terjadinya proses pemutusan ikatan selulosa dari baha aktu hidrolisis adalah berbanding lurus dengan pending
hubungan antara suhu hidrolisis dan berat katalis yan
glukosa makin tinggi apabila berada diantara 112oC dan
edua, bahwa kadar glukosa makin tinggi apabila berad tara 58 gr dan 60 gr. Pada hubungan ini berimplikasi signifikan dibandingkan dengan dampak yang dibawa ruh terhadap konversi selulosa ke glukosa karena kata aksi hidrolisis dan memperluas bidang kontak, sehingga
as pembahasan sebelumnya, bahwa penambahan katalis a yang terbentuk. Bahkan justru terjadi penurunan k dan massa katalis di atas 40 gram. Katalis memang dapa ama sekali tidak membuat perbedaan posisi keseimban gan dinamis. Penurunan kadar glukosa pada kondisi s
n dalam proses hidrolisis gugus H+ dari asam akan m
l bebas. Gugus radikal bebas serat selulosa yang kemud aksi yang menghasilkan gula reduksi. Pada saat kon m mencukupi sehingga tidak banyak terbentuk gugus r an belum maksimal.Namun jika dilakukan penambahan ksi yang dihasilkan semakin menurun. Penambahan kon radikal bebas, tetapi penambahan konsentrasi larutan asa arutan hidrolisis. Sehingga kebutuhan OH- sebagai pe ihasilkan semakin sedikit (Daniel De Idral dkk., 2012).
imasi dan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan ba
ni adalah pada rentang suhu 112oC hungga 115oC, waktu
.
Fitted Surface; Variable: Kad 3 factors, 1 Blocks, 16 Runs; MS Re DV: Kadar Glukosa
njelaskan fenomena tersebut ,serta semakin lama waktu ahan baku. Dengan kata lain, ingkatan kadar glukosa yang
yang digunakan,terdapat dua
an 115oC pada rentang berat
rada diantara 65oC dan 67oC asi bahwa peningkatan suhu a oleh penambahan katalis. atalis hanya berfungsi untuk ga reaksi akan berjalan lebih
alis tidak membawa dampak kadar glukosa pada waktu pat mempercepat laju reaksi, bangan, katalis hanya untuk i suhu hidrolisis dan waktu mengubah gugus serat dari udian akan berikatan dengan onsentrasi asam yang kecil s radikal bebas dari selulosa han konsentrasi larutan asam onsentrasi larutan asam akan asam menyebabkan semakin pengikat radikal bebas serat
bahwa kondisi optimal pada ktu hidrolisis 300 hingga 500
adar Glukosa
4. Kesimpulan
1. Pengaruh suhu, waktu, dan
dalam persamaan berikut: Y 0,014x1x2 – 0,087x1x3 + 0
hidrolisi, dan x3 mewakili
berpengaruh linear atau b berpengaruh negatif terhadap
2. Suhu dan waktu hidrolisis be
pengaruh massa katalis terha
3. Optimasi variabel proses hi
kondisi optimal pada rentang katalis 30 gram dengan gluko
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih di serta kepada Fakultas Teknik penelitian ini.
Daftar Pustaka
Anggraeni, P. dan Addarojah, Z
Arang Aktif Tersulfonasi. Brandberg, T., Sanandaji, N.,Gu
Dilute Acid Lignocellul Recirculation. Biotechnolo De Idral, Daniel , Salim, M., da
Hidrolisis Asam Dan Men
Dewati, R., 2008. Limbah Kulit P
Fatmawati, A., Soeseno, N., Chip
Sulfat Encer. Jurnal Tekni
Kuntarsih, Sri. 2012. Pedoman P
Lenth, R. V., 2010. Response-Sur
Mastuti, Endang dan Setyawardh
Kinetika Reaksi Hidrolisis
Onda A., Ochi T., Yanagisawa
Activated-carbon Catalyst
Rachmaniah, Orchide, Krishnan
Lignocellulosic Material f
Retno, D. T.. 2011. Pembuatan B
Sumber Daya Alam Indon
Rispiandi, 2011.Preparasi dan
Hidrolisis Selulosa Menja
Sembiring, Meilita T. dan Sinaga Industri Universitas Suma Yuniwati, M., Ismiyati, D., Ku
Katalisator Asam Khlorid
n berat katalis dalam hidrolisis kulit pisang padapeneli Y = 3,035 + 0,18x1 + 0,04x1² + 0,089x2 + 0,012x2
0,022x2x3 . Dengan x1 mewakili suhu operasi hidro
ili massa katalis, maka dapat disimpulkan bahwa su berbanding lurus terhadap yield glukosa. Sedang dap yield apabila jumlahnya berlebihan.
berpengaruh cukup signifikan terhadap yield glukosa ya rhadap yield glukosa masih minumum.
hidrolisis kulit pisang menggunakanresponse surface m
ang suhu 112oC hingga 115oC, waktu hidrolisis 300 hin
ukosa yang dihasilkan sebanyak 3,6 mg/ml.
ditujukan kepada ketua dan laboran Laboratorium Rek ik Universitas Diponegoro atas pendanaan yang me
, Z., 2013. Hidrolisis Selulosa Eceng Gondok Menjadi
. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri volume 2 nomor
,Gustaffson, L., Franzen, C. J.. 2005. Continuous Ferm
lulose Hydrolysate by Saccharomyces cerevisae AT
ology Progress, 21, 1093-1101
dan Mardiah, E., 2012. Pembuatan Bioetanol Dari Am
enggunakan Saccharomyces cereviseae. Jurnal Kimia U
it Pisang Kepok Sebagai Bahan Baku Pembuatan Ethano
hiptadi, N., Natalia,S., 2008. Hidrolisis Batang Padi De
knik Kimia Vol. 3 No. 1, 189
Penanganan Pascapanen Pisang.
Surface Methods in R, Using RSM. The University of Lo
rdhani, Dwi. 2010. Pengaruh Variasi Temperatur dan
isis Tepung Kulit Ketela Pohon. Ekuilibrium Vol. 9 No. 1
a K., 2009. Hydrolysis of Cellulose Selectively into
lyst Under Hydrothermal Conditions. Topics in Catalysis
nanta, A., dan Ricardo, D.. 2012. Acid Hydrolysis P
al for Bioethanol Production. Departement of Chemical E
n Bioetanol Dari Kulit Pisang. Pengembangan Teknolog onesia, ISSN 1693-4393, E11-2
an Karakterisasi Katalis Heterogen Arang Aktif Te njadi Glukosa. Jurnal Fluida Vol. VII No. 1 1-11, 1-3
aga, Tuti S.. 2003. Pengenalan dan Proses Pembuatan A
matera Utara, 1-2
Kurniasih, R., 2011.Kinetika Reaksi Hidrolisis Pati
rida. Jurnal Teknologi Vol. 4 No. 2 107-112, 106
elitian ini dapat ditunjukkan
2² + 0,047x3 – 0,021x3² –
drolisis, x2 mewakili waktu
suhu dan waktu hidrolisis ngkan massa katalis akan
yang dihasilkan, akan tetapi
e methodologymenghasilkan hingga 500 menit, dan berat
Rekayasa Proses dan Kimia, membantu terselesaikannya
adi Glukosa Dengan Katalis
or 3, halaman 63-69
ermentation of Undetoxified ATCC 96581 Using Cell Ampas Sagu Dengan Proses
Unand volume 1 nomor 1
anol. UPN Veteran Jatim
Dengan Menggunakan Asam
Lowa Ver 1.40, 5
an konsentrasi Katalis Pada
o. 1, 23 – 27
to Glucose Over Sulfonated
sis Vol. 52, 801-807
s Pretreatment of
Bagasse-al Engineering, FTI-ITS logi Kimia untuk Pengolahan
Tersulfonasi Untuk Proses n Arang Aktif. Jurnal Teknik