NIF.NTER1 RADA\ "SARA !Will< NEGARA REP[,'! !K !NT)ONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
NOMOR : PER- 18/MBU/2012
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
Menimbang
Mengingat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA,
: a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan
dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Badan
Usaha Milik Negara, diperlukan
Standard Operating Procedure(SOP) untuk seluruh aktivitas kerja di lingkungan Kementerian
Badan Usaha Milik Negara;
b. bahwa dalam rangka memberikan kemudahan serta menciptakan
keseragaman SOP yang akan disusun, diperlukan pedoman yang
mengatur mekanisme dan tata cara penyusunan SOP dimaksud;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara tentang Pedoman Penyusunan SOP Kementerian Badan
Usaha Milik Negara;
: 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan
Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada
Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM)
dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) Kepada Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4305);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
MEWL:RI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
-2-
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; 6. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tata Laksana;
10. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING
PROCEDURE KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK
NEGARA.
Pasal 1
Pedoman Penyusunan SOP di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut sebagai Pedoman Penyusunan SOP ditetapkan sebagaimana dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara ini.
Pasal 2
Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara wajib menyusun SOP untuk setiap aktivitas kerja di lingkungan unit kerjanya sesuai tugas dan fungsi masing-masing dengan berpedoman pada Pedoman Penyusunan SOP ini.
Penyusunan SOP untuk aktivitas yang dilaksanakan oleh lebih dan satu Unit Eselon I dilakukan secara bersama-sama dengan dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
SOP bersifat dinamis dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kebijakan teknis di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Salinan sesuai dengan aslinya o Hukum,
1010 199603 1001
ME NTER 13ADAN US.1II.1 MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 3 - Pasal 3
(1) Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyusunan maupun implementasi SOP di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
(2) Hasil monitoring dan evaluasi implementasi SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijadikan sebagai salah satu dasar untuk perbaikan maupun pengembangan SOP di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Pasal 4
Perubahan terhadap pedoman ini ditetapkan oleh Sekretaris Kementerian BUMN.
Pasal 5 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 November 2012
MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA
ttd.
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SALINAN LAMPIRAN
PEFtATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : PER -18 AMU/2012
TENTANG
BADAN VS./kit\ MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
Reformasi birokrasi merupakan salah satu elemen penting bagi Kementerian BUMN untuk
mewujudkan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik . Salah satu kegiatan yang hares
dilakukan dalam kerangka reformasi birokrasi adalah penataan tata laksana
(business process)sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi,
Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman
Penyusunan
Standar Operating Prosedur(SOP) Administrasi Pemerintahan, Peraturan
Menteri Negara PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi,
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tata Laksana.
Penataan tata laksana dalam bentuk penyusunan dan penetapan
Standard Operating Procedure(SOP) sangat penting untuk dilaksanakan agar tercipta ketertiban dan kelancaran
kerja serta kepastian layanan terhadap BUMN. Untuk menjamin adanya kesamaan pengertian
dan keseragaman dalam penyusunan SOP maka perlu dibuat pedoman umum penyusunan
SOP di lingkungan Kementerian BUMN.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan
Kementerian BUMN dalam menyusun SOP.
2. Tujuan
Pedoman ini disusun dengan tujuan menciptakan kelancaran pelaksanaan tugas di
lingkungan Kementerian BUMN.
Selain tujuan sebagaimana dimaksud di atas, Pedoman juga mempunyai sasaran, yaitu:
a. Tercapainya kepastian dan keseragaman dalam proses penyusunan SOP.
MENTERI BADAN USAHA MILIK IN/Ili RA REPUBLIK INDONESIA
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman ini meliputi:
1. Tipe, format dan kategori SOP, prosedur penyusunan SOP, serta perubahan, pencabutan, pembatalan, dan ralat SOP.
2. Prosedur pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh pegawai Kementerian BUMN, atau pemberian layanan baik pelayanan internal Kementerian BUMN maupun pelayanan eksternal kepada masyarakat, BUMN, maupun instansi pemerintah lainnya.
D. PENGERTIAN
1. Prosedur Kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lainnya, sehingga menunjukkan adanya urutan tahapan secara jelas dan pasti, serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu bidang tugas pokok dan fungsi.
2. Pegawai Kementerian BUMN adalah orang yang bekerja dalam pekerjaan administrasi dan non administrasi, struktural, fungsional di lingkungan Kementerian BUMN.
3. Pelayanan Internal adalah berbagai jenis pelayanan yang dilakukan unit-unit pendukung (sekretariat) kepada seluruh unit-unit atau pegawai yang berada di lingkungan internal organisasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Pelayanan Eksternal adalah berbagai jenis pelayanan yang dilaksanakan unit kerja yang Iangsung ditujukan kepada BUMN, instansi pemerintah lain atau kepada masyarakat umum sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Simbol-simbol merupakan suatu gambar yang menjelaskan suatu proses tertentu dalam SOP.
6. Produk adalah semua jenis pelayanan yang dihasilkan/dikerjakan oleh suatu unit kerja baik yang berupa barang maupun jasa.
7. Standard Operating Procedure yang selanjutnya disebut SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. 8. Mutu Baku adalah standar-standar mutu yang dilihat dan sisi produk yang dihasilkan,
waktu penyelesaian, dan kelengkapan atau persyaratan.
E. DASAR
MENTERI BADAN USILIA MILIK N1 GARA REPUBLIK INDONESIA
2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara.
3. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi;
5. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman
Penyusunan
Standar Operating Prosedur(SOP) Administrasi Pemerintahan;
6. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tata Laksana;
MENTERI E3ADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BAB II
TIPE, FORMAT DAN KATEGORI SOP
A. TIPE SOP
SOP dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu SOP teknis dan SOP administratif. SOP teknis digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang cenderung sangat bersifat teknis dan repetitif, sedangkan SOP administratif digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya administratif. Secara lebih rinci perbedaan antara SOP teknis dan SOP administratif adalah sebagai berikut:
1. SOP Teknis
SOP teknis disusun untuk kegiatan yang terkait dengan pembinaan BUMN, misalnya: SOP tentang Persetujuan Usulan Penghapusbukuan Aktiva Tetap BUMN, SOP Pengesahan RKAP BUMN, dan SOP Pengesahan Laporan Tahunan BUMN.
2. SOP Administratif
SOP Administratif disusun untuk kegiatan penyelenggaraan administrasi birokrasi yang menjadi kewajiban Kementerian BUMN sebagai instansi pemerintah misalnya: SOP tentang Pengelolaan Kepegawaian.
B. FORMAT SOP
Format SOP yang digunakan di lingkungan Kementerian BUMN adalah format diagram alir (flowchart). Contoh format SOP Kementerian BUMN adalah sebagaimana Lampiran 1.
C. KATEGORI SOP
SOP di Kementerian BUMN dikelompokkan menjadi 12 Kategori, yaitu: Kategori I : SOP Kegiatan Utama RUPS
Kategori II : SOP Perencanaan dan Penganggaran Kategori III : SOP Pengelolaan Keuangan
Kategori IV : SOP Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kategori V : SOP Hukum
Kategori VI : SOP Administrasi Perkantoran
Kategori VII : SOP Pengelolaan Barang Milik Negara dan Inventaris Kantor Kategori VIII : SOP Kehumasan
Kategori IX : SOP Pengelolaan Arsip, Dokumen dan Perpustakaan Kategori X : SOP Keprotokolan
Kategori XI : SOP Pengelolaan PKBL BUMN Kategori XII : SOP Pengelolaan Teknologi Informasi
Kategori tersebut dapat bertambah seiring dengan perkembangan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian BUMN.
WATER( BADAN USAHA MILIK NEG./1RA REPUBLIK INDONESIA
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN SOP
A. ASAS-ASAS PENYUSUNAN SOP
1. Asas Pembakuan
SOP disusun berdasarkan tata cara dan bentuk yang telah dibakukan sehingga dapat menjadi acuan yang baik dalam melaksanakan suatu tugas.
2. Asas Pertanggungjawaban
SOP dapat dipertanggungjawabkan baik dari sisi isi, bentuk, prosedur, standar yang ditetapkan maupun keabsahannya.
3. Asas Kepastian
Adanya hak dan kewajiban yang jelas antara aparatur negara selaku pemberi layanan dan masyarakat sebagai penerima layanan sehingga masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab.
4. Asas Keterkaitan
Bahwa dalam pelaksanaannya SOP senantiasa terkait dengan kegiatan administrasi umum lainnya baik secara langsung ataupun tidak langsung.
5. Asas Kecepatan dan Kelancaran
Sebagai pendukung dalam melaksanakan tugas maka SOP dapat digunakan untuk menjamin terselesaikannya suatu tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, tepat sasaran, menjamin kemudahan dan kelancaran secara prosedural. 6. Asas Keamanan
SOP hams dapat menjamin kepentingan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sehingga dapat tercipta kenyamanan dalam pelaksanaan tugas.
7. Asas Keterbukaan
SOP dapat menciptakan transparansi dalam pelaksanaan tugas sehingga tidak akan muncul kecurigaan baik dari aparatur sebagai pemberi layanan maupun masyarakat sebagai penerima layanan.
B. PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN
1. Kemudahan
SOP hams dibuat secara jelas, sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga mudah dimengerti dan diterapkan.
2. Kej elasan
MENTERI BADAN USAHA MILK NE(ARA REPUBLIK INDONESIA
3. Keterukuran
SOP dapat memberikan pedoman yang terukur baik mengenai norma waktu, hasil kerja yang tepat dan akurat, maupun rincian biaya pelayanan dan tats cara pembayaran bila diperlukan adanya pembayaran.
4. Fleksibilitas
SOP hams mudah dirumuskan dan selalu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan kebijakan yang berlaku.
C. PROSEDUR PENYUSUNAN SOP 1. Penyusunan SOP Baru
a. Dengan mengacu kepada tugas dan fungsi serta memperhatikan aktivitas yang dilaksanakan, Pimpinan Unit Eselon I menyampaikan usulan penetapan SOP kepada Sekretaris Kementerian.
Kelengkapan berkas usulan terdiri dari:
1) Nota Permohonan (Format sebagaimana Lampiran 2) 2) Konsep SOP
b. Selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah usulan diterima, Sekretaris Kementerian harus sudah menugaskan Pimpinan Unit Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan untuk melakukan kajian.
c. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah usulan diterima dengan lengkap dan benar, Sekretaris Kementerian hams sudah menyampaikan rancangan SOP final kepada pimpinan unit kerja yang mengusulkan untuk dilakukan pengesahan.
d. Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah menerima rancangan SOP final, pimpinan unit kerja hams sudah mengesahkan dan menyampaikan kembali kepada Pimpinan Unit Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan untuk diusulkan penetapan kepada Menteri.
e. Selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja setelah menerima SOP yang telah disahkan, Unit Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan harus sudah mengusulkan penetapan kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian BUMN.
f. Menteri BUMN menetapkan SOP selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah usulan penetapan SOP diterima dari Sekretaris Kementerian BUMN.
Diagram alir prosedur penetapan SOP bare sebagaimana Bagan 1. 2. Perubahan SOP
a. Pimpinan Unit Eselon I menyampaikan usulan penetapan perubahan SOP kepada Sekretaris Kementerian. Kelengkapan berkas usulan terdiri dari:
1) Nota Permohonan (Format sebagaimana Lampiran 2) 2) Kajian Perubahan (Format sebagaimana Lampiran 3) 3) Berkas SOP yang berlaku
MENTERI RADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
b. Selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah usulan diterima, Sekretaris Kementerian harus sudah menugaskan Pimpinan Unit Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan untuk melakukan kajian.
c. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah usulan diterima dengan lengkap dan benar, Sekretaris Kementerian hams sudah menyampaikan rancangan SOP final kepada pimpinan unit kerja yang mengusulkan untuk dilakukan pengesahan.
d. Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah menerima rancangan SOP final, pimpinan unit kerja hams sudah mengesahkan dan menyampaikan kembali kepada Sekretaris Kementerian untuk ditetapkan.
e. Sekretaris Kementerian BUMN menetapkan perubahan SOP selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah menerima SOP yang sudah disahkan oleh Eselon I pengusul. Diagram alir prosedur penetapan perubahan SOP sebagaimana
Bagan 2.
3. Pencabutan SOP
a. Unit Eselon I menyampaikan usulan pencabutan SOP kepada Sekretaris Kementerian. Kelengkapan berkas usulan terdiri dari:
1) Nota Permohonan (Format sebagaimana Lampiran 2) 2) Kajian Pencabutan (Format sebagaimana Lampiran 3) 3) Berkas SOP yang berlaku
b. Selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah usulan diterima, Sekretaris Kementerian hams sudah menugaskan Unit Eselon
II
yang membidangi urusan ketatalaksanaan untuk melakukan kajian.c. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah usulan diterima dengan lengkap dan benar, Unit Eselon II yang membidangi urusan ketatalaksanaan menyampaikan Nota Dinas usulan pencabutan SOP kepada Sekretaris Kementerian BUMN dengan dilengkapi berkas usulan pencabutan SOP yang terdiri dari:
a. Kajian Pencabutan (Format sebagaimana Lampiran 3) b. Berkas SOP yang berlaku
d. Sekretaris Kementerian BUMN menetapkan pencabutan SOP selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah usulan pencabutan SOP diterima dari Pimpinan Unit Eselon
II
yang membidangi urusan ketatalaksanaan.Salinan sesuai dengan aslinya iro Hukum,
010 199603 1001
MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BAB IV PENUTUP
Pedoman penyusunan SOP ini agar dijadikan acuan dalam penyusunan SOP di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 November 2012
MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA ttd.
DAHLAN ISKAN
ra
MENTER BADAN USAIIA MILIK NEGARA RE:1)11131.1K INDONESIA
Lampiran 1. Format SOP Lembar Pertama
Nomor : (1) Tanggal : (1)
Revisi Ke : (2) Tanggal : (2)
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENETAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (3)
DASAR HUKUM: (4)
DESKRIPSI: (5)
PERSYARATAN: (6)
NORMA WAKTU: (7)
OUTPUT: (8)
Disahkan oleh:
(9)
Nama NIP
Petunjuk Pengisian:
(1) Nomor dan tanggal SOP, diisi oleh unit eselon II yang membidangi masalah ketatalaksanaan
(2) Revisi berapa yang telah dilakukan dan tanggal pengesahan revisinya, diisi oleh unit eselon II yang membidangi masalah ketatalaksanaan
(3) Nama SOP
(4) Dasar hukum dari aktivitas yang dilaksanakan
(5) Penjelasan singkat mengenai proses bisnis SOP dan hal-hal lain yang diperlukan (6) Persyaratan yang diperlukan terkait dengan aktivitas yang diatur
(7) Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas, dapat diperhitungkan secara keseluruhan atau dibagi/dikelompokkan berdasarkan tahapan kegiatan
(8) Diisi output (keluaran) yang akan dihasilkan dari langkah-langkah yang ada, apakah berupa surat, dll. (9) Diisi nama jabatan, nama pejabat dan NIP pejabat eselon I yang mengesahkan SOP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 November 2012
Hukum, MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA ttd.
9 Salinan sesuai dengan aslinya
O
ti
0
0
z
Tanggal Ditetapkan
M u tu Ba ku
Ou tp u t I
SK
Pene tap an POS Wa ktu
3 har i Ke leng kap an
• No ta Permo hon an
• Konsep POS
,
rtS
t/1
Un it Es. IV Ta ta
La ksa na
Un it Es. III
Ta ta
La ksana
Un it Es. II
Ta ta
La ksa na
Sesm en
ICI M en te r i
it
--,
Z
o
00
C
Ct.
A kt iv ita s / K eg ia tan
eng aju ka n sura tusu lan ne tap an p rose dur
,eras io na I s tan dar
OS) kep a da Un it Ese lon
y ang me m bidang i usan ke ta ta la ksa naan.
; t
n
.'
Mene tap ka n SK M en ter i ten tang Pene tap a n POS
0
a
Z
..
N
Lampiran 1. Format SOP Lembar Kedua dan seterusnya
0
4
Z Z
KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
NOTA DIVAS
NOMOR ND- /
Yth. : Eselon II yang membidangi urusan
ketatalaksanaan Dari
Sifat Lampiran Hal Tanggal
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN Pasal [....], Deputi/Asisten Deputi/Biro [....] memiliki tugas/fungsi*) [...]. Salah satu aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan tugas/fungsi *)
tersebut adalah
Untuk memberikan pedoman yang jelas bagi seluruh pegawai di lingkungan Deputi/Asisten
Deputi/Biro [...], mohon dapat diusulkan penetapan Standard Operating Procedure (SOP) terkait
dengan aktivitas dimaksud.
Terkait dengan hal tersebut, terlampir kami sampaikan konsep SOP dimaksud guna diusulkan
penetapannya.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Deputi/Asisten Deputi/Kepala Biro
Nama NIP
DAHLAN ISKAN
11
Salinan sesuai dengan aslinya
MEN FERI HADAN USAHA MILIK NEGARA RFPU431 1K. INDONFS1
Lampiran 2. Format Nota Permohonan Penetapan/Perubahan/Pencabutan SOP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 November 2012
MENTERI
DAHLAN ISKAN
12
1010 199603 1001
BADAN USAIJA %11.1K NEGARA RETEIBLIK INDONFSIA
Lampiran 3. Format Kajian Perubahan/Pencabutan SOP
KAMAN PERUBAHAN/PENCABUTAN STANDARD OPERATING PROCEDURE
TENTANG
A. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan
Berisi penjelasan mengenai peraturan yang mendasari aktivitas/kegiatan di Kementerian BUMN yang distandarkan untuk mengetahui bahwa proses yang akan distandarkan memiliki landasan hukum yang jelas.
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Pasal [Penjelasan tentang pasal tersebut]
2. Dst
[Penjelasan]
B. Latar Belakang Perubahan/Pencabutan SOP
SOP tentang perlu dilakukan perubahan/pencabutan karena hal-hal sebagai berikut:
1
Penjelasan 2. Dst
Penjelasan
C. Usulan Perubahan/Pencabutan SOP
No
SOP Saat ini
Usul Perubahan/
Pencabutan SOP
Keterangan
1
Dst
Pimpinan Unit Kerja,
Nama NIP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 November 2012 MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA
MENTER113ADAN US AIR MILIK NEGARA REPUBI !K INDONFSI
Lampiran 4. Simbol-simbol yang digunakan dalam penyusunan SOP
Simbol Nama Keterangan
Simbol Input/Output
Dokumen tunggal Simbol dokumen yang dapat disiapkan dengan tulisan tangan atau komputer yang jumlahnya hanya satu
.._...---
, Dokumen rangkap Simbol dokumen yang dapat disiapkan dengan
tulisan tangan atau komputer yang jumlahnya lebih dari satu
_.
r7 Proses input atau output data atau dokumen
Menggambarkan proses input atau output yang dapat juga dipakai
0
Display/tampilan Menggambarkan an display atau ta tampilan informasi berupa output online, seperti terminal, monitor, atau layar
Proses input secara manual Menggambarkan proses input secara manual yang dapat dilakukan melalui peralatan on-line seperti terminal atau personal computer
=_. Terminal atau Personal
Komputer
Menggambarkan suatu tampilan on-line yang an digunakan secara bersama untuk mewakili terminal dan personal komputer.
Simbol Proses/Kegiatan
Proses elektronis Kegiatan pemrosesan secara elektronis misalnya dengan menggunakan perangkat komputer; biasanya menghasilkan perubahan atas data atau informasi (print-out)
\
---7 Proses manual Kegiatan pemrosesan secara manual. MisalnyaMENTERI I3ADAN USAHA MILK N GARA
R ;lit ttin("INTi
Simbol Penyimpanan
Co Database atau data storage
berupa media penyimpanan akses langsung (Direct Access Storage)
Biasanya data disimpan dalam media penyimpan dengan akses langsung tidak berurutan seperti disket, flash disk dll
fi
Data base berupa berupa disk magnetis atau data storage(Magnetic Disk)
Biasanya data disimpan secara permanen di dalam disk magnetis, dipergunakan untuk file
utamalmaster file dan database
Ca
Data base atau data storage
berupa penyimpan data secara on-line.
Biasanya data disimpan didalam file on-line
temporer melalui media yang dapat diakses secara langsung, seperti disk
atau dokumen
Proses penyimpanan data Menggambarkan proses penyimpanan data atau dokumen secara manual. Huruf yang ditulis dalam simbol menunjukkan urutan pengaturan file secara N=numeris, A=alfabetis, D=date (tanggal).
V
Simbol Lain-Lain
(----) Proses awal dan akhir kegiatan (Terminator START dan END)
Titik awal, akhir, atau pemberhentian dalam suatu proses atau program; juga dipergunakan untuk menunjukan adanya pihak ekstemal. <0> Proses pengambilan
keputusan (Decision)
Proses pengambilan keputusan; dipergunakan dalam sebuah bagan alir untuk memperlihatkan adanya 2 altematif. Simbol berisi pertanyaan keputusan dengan jawaban ya atau tidak.
0
Konektor dalam satu halaman (On Page Connector)
Menghubungkan arus pemrosesan di satu an halaman yang sama. Penggunaan konektor ini akan menghindari garis-garis yang saling silang di satu halaman. Dua simbol yang berhubungan berisi angka yang sama
0
Konektor dengan halaman yang lain (Off Page Connector)
Suatu penanda masuk dari, atau keluar ke, halaman lain. Dua simbol yang berhubungan berisi angka yang sama
A
Pengambilan data atau dokumen secara manual(Extract atau Unfiling)
Salinan sesuai dengan aslinya
NI
1010 199603 1001
MENTERI BADAN USAIJA \MIK NE(iARA RFP!!Fillf< I\DONFSI
D
Proses menunggu
(delay)yang berakibat mengubah data atau dokumen,
Proses menunggu keputusan / proses aktifitas
biasanya berhubungan dengan pihak lain
______0.
Alir dokumen atau proses
Arah pemrosesan atau arus dokumen; arus yang
normal mengarah ke bawah dan mengarah ke
kanan
*
Alir data atau informasi
Arah arus data/informasi;sering dipergunakan
untuk memperlihatkan data yang dikopi dari satu
dokumen ke dokumen lainnya
Catatan:
1. Simbolflow chart
ini merupakan simbol yang umum digunakan untuk menggambarkan proses
bisnis kegiatan2. Penggunaan simbol ini pada alur bisnis flow chart dapat disertai dengan keterangan yang ditulis di dalamnya namun ringkas, semata-mata untuk memudahkan dalam memahami setiap tahap kegiatan. 3. Aktivitas lain yang simbolnya belum tercantum pada tabel di atas dapat menggunakan simbol yang
berlaku umum.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 November 2012
MENTERI
BADAN USAHA MILIK NEGARA ttd.
= ...Y f 0 I:0 0 7 O. 0 0 , m X ... r X ..4 ,0 X X ... 0 0 0 gl ... QC 0 0 t C'. 00 0 Vn X ,,,, 0 4., 1 ... 5 0 t., 0 z 0. • , 0 ..,
Un it Es. IV
Ta ta La ksana
a
n
Un it Es. III
Ta ta
La ksana
---.-10.
Un it Es. II
Ta ta La ksana
10
Sesm en Un it Es. 1
( Peng usu l)
41
Akt iv itas / Keg ia tan
M eng aju kan Su ra t usu lan p ene tap an s tan dar op era t ing p rocedure ( SO P) kep a da Un it Ese lo n II y ang mem bidang i urusan
ke ta ta la ksanaan.
M ener im a, memer iksa dan men disp os is i kan usu lan p e ne tap an SOP kep a da Peja ba t Ese lon II y ang m em bida ng iurusan
ke ta ta la ksa naan
M ene r im a dan
men disp os is ikan usu lan p ene tap an SOP kep a da Peja ba t Ese lon HI di bawa hny a y ang mem bidang i ke ta ta la ksanaan
M ener ima dan menug as kan Peja ba
t Ese lon I V di bawa hny a y ang mem bidang i ke ta ta la ksanaan un tu k mem er iksa ke leng kap an ber kas usu lan dan fo rma t SO P y ang diusu lkan
M eme r iksa ber kas usu lan p ene tap an SOP:
a.
Ap a bi la su da h sesua i deng an Perm en ten tang Pe doman SOP, ma ka di la ku kan p em ba hasan deng an un it kerja p eng usu l, Biro H u kum dan un it kerja
la in ny a y ang ter ka it;
b.
Ap a bi la be lum sesua i, dikem ba likan kep a da un it p eng usu l un tu k di la ku kan p er ba ikan sep er luny a.
0
Z
.
ff.,
7
Bagan 1. Diagram Alir Prosedur Penetapan SOP Baru
M u tu Ba ku
I
Ou tp u tKonsep Un dang an
Risa la h rap a t W a ktu
... .... .0 ref 4 4 .0
Ke leng kap a n
,-.
.tl
a+
LI)
..."'.
Un it Es. IV
Ta ta
La ksa na
—0,
—
Un it Es. III
Ta ta La ksana
—+
N. ,... /..' — 0Un it Es. II
Ta ta La ksana
—0,
—
Sesm en Un it
Ese lon I ( Peng usu l)
—0,
—
Akt iv itas / Keg ia tan
M e nug aska n s ta f un tu k meny iap kan un dang an kep a da un it kerja p eng usu l, un it ese lo n
II y ang mem bidang i urusan
hu kum, dan un it Ia inny a y ang te r ka it un tu k me la ku kan p em ba hasan konsep SO P
M eny usun konsep un dang a n dan meny amp a i kan kep a da
ese lo n IV
M emer i ksa da n mema ra f
ko nsep un da ng an dan
meny amp a ikan kep a da es e lo n
III
M em e r iksa d an memara f
konsep un dang an da n meny a mp a i kan kep a da e se lon
Ilun tu k dite tap kan
M ena n da tang an i konsep un da ng an
M en d is tr ib u s i kan un dang an dan mem p ers iap kan ba ha n
-ba han y ang dip e r lu kan un tu k
p em ba hasan ko nsep SOP
Pem ba hasa n kon sep SO P deng an un it ke rj a p eng usu l, un it ese lon II y ang mem bi dang i urusan hu kum dan un it kerja
la inny a y ang ter ka it.
M enug askan ese lon IV un tu k me la ku kan p eny esua ian ter ha dap konsep SOP sesua i de ng an has i l p em ba hasa n dan
m eny u sun konsep No to Dinas p e ny am p a in konsep SOP fina l
kep a da Peng usu lun tu k in en dap a t kan p eng esa han Z o
v) n co cc ■ o - — rc
ro 0.1 O `0' 0 o 2 Z 0 0 O •
M u tu Ba ku
.- N$-, ... 1, 4 . 0 .- .- N k- --- ml ..g -. r0
Un it Es. IV Ta ta La ksana
--0,
Un it Es. III
Ta ta La ksana Un it Es. II
Ta ta La ksana 0 E v v, Un it Ese lon I (Peng usu l) A kt iv ita s / K eg ia tan
Me la ku ka n fina lisas i konsep
SOP dan menug as kan s ta f
un tu k meny u sun konsep No ta Dinas
Meny usun konsep No ta D Inas
p eny amp a ian konsep SOP fina l kep a dap imp inan un it kerja p eng usu lun tu k disa hkan
Memer i ksa dan mema ra f konsep No ta Dinas
p eny amp a ia n konsep SOP fina l
dan meny amp a i kan kep a da
ese lon III
M emer iksa dan memara f
konsep No ta Dinas
p eny amp a ian konsep S OP fina l
dan meny amp a i kan kep a da
ese lon II un tu k dite tap kan
Menan da tang an i konsep No ta Dinas dan meny amp a ikan
kep a da un it ese lon II p eng usu l
Meng esa hkan konsep SOP dan
meny amp a ikan kern ba li kep a da
p imp inan un it ese lon II y ang
mem bidang iurusan
ke ta ta la ksanaan M enug askan ese lon III di
bawa hny a un tu k meny usun
konsep No ta Dinasese lon II
kep a da Se kre tar is Kemen ter ian BU MN dan ND Se kre ta r is
Kemen ter ian BUM N kep a da
M en ter i Neg ara BUM N
me ng ena iusu l p ene tap a n SOP
M u tu Ba ku
Ou tp u t
a. 0 tr, 0 a. 0 v) 0
Konsep ND Konsep SK
Konsep ND Konsep SK
Konsep ND Konsep SK
Konsep ND Konsep SK
ND Konsep SK
SK Pene tap an
SO P I Wa ktu
r.
.4
1/2 ha r i
.4 ro .4 ..• .,,, ..4 ..--g .0 - N r ....,
Ke le ng kap an
,..
to
Un it Es. IV
Ta ta
La ksana
~~
P.
Un it Es. III
Ta ta
La ksana
1
0
Un it Es. II
Ta ta La ks ana
Ile.
c.,
E
,...,
~~
M en ter i A kt iv itas / Keg ia tan
M enug askan e se lo n IV di bawa hny a u n tu k meny usun konsep No ta Dinas ese lon Il kep a da Se kre tar is Kern en ter ian BUM N da n ND Se kre tar is Kemen te r ia n BUM N kep a da
M en ter i N eg a ra BUM N
me ng ena iusu l p ene tap an SOP
M en ug as kan s ta f u n tu k me ny usun konsep No ta Dinas dan SK M en ter ite n tang Pene tap an SO P
M eny usun konsep No ta Dinas dan SK M e n te r iten tang Pene tap a n SO P dan
meny amp a i kan kep a da ese lo n
I V
M eme r iksa dan memara f
ko nsep No ta Dinas dan SK
M en ter iten tang Pene tap a n
SO P
M e mer iksa dan memara f
konsep No ta Dinas dan SK M en te r i te n tang Pene tap an
SO P
M em er iksa dan
menan da tang an i ND kep a da
Se kre tar is Kemen te r ian BU M N
dan memara fkonsep ND
Se kre tar is Kern en te r ian BUM N
kep a da M en ter i.
M em e r iksa dan
menan da tang an iND p eny amp a ian S K Pe ne tap an SOP kep a da M en ter i
M e ne tap kan SK M en ter i ten tang Pene tap an SOP
M u tu Ba ku
I
Ou tp u tI W a ktu
ro
4
rd
.4
...c
Ke leng kap an
• No ta
Permo honan
• Konsep SOP
,.,..
ra
4..•
ce)
Un it Es. IV
Ta ta
La ksana
.
<
Un it Es. III
Ta ta La ksana
er
Un it Es. II
Ta ta La ksana
110
'
Ses m en
-4,
Un it Es. 1 ( Pengusu l)
4
Aktiv itas / Keg ia tan
Meng a ju kan su ra t usu lan
p ene tap an p eru ba han SOP kep a da
U n it Ese lon II y ang me m bidang i urusan ke ta ta la ksanaan.
M ener ima, memer iksa dan men disp os is ikan usu lan p ene tap an p eru ba ha n SOP kep a da Peja ba t Ese lon II y ang mem bidang i urusan
ke ta ta la ksanaan
M ener ima dan
men disp o sis ikan usu lan p ene tap an
p eru ba han SOP kep a da Peja ba t
Ese lon III di bawa hny a y ang mem bidang i ke ta ta la ksanaan
M ener ima dan menug askan Peja ba
t Ese lon IV di bawa hny a y ang
mem bidangi ke ta ta la ksanaan un tu k meme r iksa ke lengkap an
ber kas usu lan dan meng kaj i la tar
be la kangp eru ba han SOP
M emer iksa ber kasusu la n
p ene tap an SOP:
a.
Ap a bi la su da h s esua i
dengan Perm en ten tang Pe doman SOP, ma ka dila ku kan p em ba hasan de ng a n un it ker ja p engusu l, Biro H u kum dan un it kerja
la inny a y ang ter ka it;
b.
Ap a bila be lum sesua i,
dikem ba likan kep a da un it p eng usu l un tu k dila ku kan p er ba ikan sep er luny a.
0
Z
-
N
M
I
.
M u tu Ba ku a a a O C ra on ad a . re a 'a o a Y O ` •• re m y a r=4 ,
I
W a ktuN , Pe -- 10 N ,. ---. r11 ,.. N ,-• --.. '0 ne X S X ...
Ke leng kap an
<.,.
ra
Vt.'
'---
Un it Es. I V
Ta ta
La ksana
Un it Es. III Ta ta
La ksana
Un it Es. II
Ta ta
La ksana
...
Sesm e n Un it Es. I
( Peng usu l)
_.„
_
Akt iv itas / Keg ia tan
.
M enug as kan s ta f un tu k meny iap kan un dang an kep a da un it kerja p eng usu l, un it ese lon
II y ang mem bi dang i urusan
hu kum, dan un it la inny a y ang ter ka it u n tu k me la ku kan p em ba hasan konsep p e ru ba han
SO P
N.
M eny usun konsep un dang a n dan meny amp a ikan kep a da ese lon IV
,
M emer i ks a dan memara fkonsep un dang an dan meny amp a ikan kep a da ese lon III
00
M emer iksa dan memara fkonsep
undang an dan meny amp a ikan
kep a da ese lo n Hun tu k d ite tap ka n
0,
M enan da tang an i konsep un dang an
0
M e n dis tr ibus i kan un dang an dan
rnemp e rs iap kan ba han-ba han y ang dip er lu kan un tu k
p em ba hasan konsep p eru ba han
SO P
Pem ba hasan konsep p eru ba han
SOP deng a n un it kerja p eng usu l,
un it ese lon II y ang mem bi dang i ur usan hu kum dan un it kerja
la inny a y ang te r ka it.
Z
M u tu Ba ku
Ou tp u t
•
Konsep Un dang an Wa ktu .— -.... 19 -4 L X .— .= .... -- al ""' = ..0 L ..,g ... .0
Ke leng kap an
• No ta
Pe rm o honan
• Konsep SOP
4...
C/1
Un it Es. I V
Ta ta
La ksana
--r"
Un it Es. III
Ta ta
La ksa na
Un it Es. II
Ta ta La ksana
Sesm e n
U n it Es. I
( Peng usu l)
___
~~
-....,,
A kt iv itas / K eg ia ta nM e la ku ka n fina lisas i kon sep p eru ba han SOP dan
menu g a s ka n s ta fun tu k meny usu n konsep No ta Dinas
M eny usu n konsep No ta Dinas
p eny amp a ian ko nsep p eru ba han
SOP fina l kep a da p imp inan un it
kerja p e ng usu lu n tu k disa hkan
M emer iksa dan memara fkonsep N o ta Dinas p eny amp a ian ko nsep
p eru ba han SOP fina ldan
meny amp a ikan kep a da es e lon Ill
M e mer i ksa dan memara fkonsep No ta Dinasp eny amp a ian konsep
SO P fina l dan meny amp a i kan
kep a da ese lo n II
M emer iksa dan memara fkonsep No ta Dinas dan meny amp a i kan kep a da Se kr e tar is Kemen ter ian un tu k d ite tap ka n
M ene tap kan No ta Dinas dan
me ny amp a ika n konsep SO P fina l
kep a da Es. l p eng usu l
M eng esa hkan p eru ba han SO P dan m eny amp a i kan kern ba li kep a da p imp inan un it ese lon II y ang mem bidang i urusan ke ta ta la ksa na an
M enug askan ese lo n III di bawa hny a u n tu k meny usun konsep No ta Dinas kep a da Se kre ta r is Kemen ter ian BUM N meng ena iusu l p ene tap an
p eru ba han SOP
.
z
.
,tM u tu Ba ku
Ou tp u t
D is SO Pis i
D is SO Pis i
Konsep ND Konsep SK
Konsep ND Konsep SK
Konsep ND Konsep SK
ND
Konsep SK
SK Pene tap an Peru ba han
SO P
W a ktu
ru .O .1. rd .-o :g N t har i p ..= :g ..c - ,c1 .c ^n
Ke leng kap an
,...
2
U,
a
Un it Es. IV
Ta ta La ksana
II,
Un it Es. III
Ta ta La ksana Un it Es. II
Ta ta
La ksana Ses m en
Un it Es. I
( Peng u su l) A kt iv itas / Keg ia tan
Menug as ka n ese lon IV di bawa hny a un tu k meny usu n konsep No ta Dinas kep a da
Se kre tar is Kemen ter ian BUM N
meng ena iusu lp ene tap an p eru ba han SOP
Me nug as kan s ta fun tu k meny u sun konsep No ta Dinas da n SK Se kre tar is Kemen ter ian BU MN ten tang p ene tap an p eru ba han SOP
M eny usun konsep No ta Dinas
dan SK Se kre tar is Kemen ter ian
BUMN ten tang p ene tap an
Peru ba han SOP dan
meny am p a i kan kep a da ese lon IV
M emer i ksa dan memara f konsep No ta Dinas da n SK
M en ter iten tang Pe ne tap an
SOP
M emer iksa dan memara f
ko nsep No ta Dinas dan SK M en ter iten tang Pene tap an
SOP
M emer iksa dan menan da tang an iND
p eny amp a ian usu Ian p e ne tap an p eru ba han SOP kep a da
Se kre tar is Keme n ter ian BUM N
Menan da tang an i SK Pene tap an Peru ba han SOP
tu tu Ba ku 1 ou tp u t I
1
Waktu ra
..0 ra ..7 1 /2. har t ra .0 ra -7 ro ro C C 0 0 C 5 C Akt iv itas / Keg ia tan C 2 C
47 E
3 M
.0 g
C C
ro Tx
5c. c
c c "Oat .0 ra51) '- CO a. c
7 •—• CI
CA 4/ 7
2-1C'
c
ra
C 0. E
"0" E .0 c a. L?. c
ro C
to a a, c
-' O—
,..1'24
.c 2 E ra
E ro 0 C v -
g
C — — ta.
E " c Z; 7,
2 W E 0.o .0
0
Diag
ram
A
lir Prose
dur
Penca
bu
tan
u tu Ba ku_
Ou tp u t
Konsep Un dang an
Konsep ND Konsep SK Wa ktu
.
,.: --- 4 '" -4.
.4 .— m.-. ...
RI, ,
,...
4 .4::C
,
ro.
..4 ..4Ke leng kap an
,..
.... r.n
—to
Un it Es. IV Ta ta
La ksana
111
Un it Es. III Ta ta La ksana
10
Un it Es. II Ta ta La ksana Sesm en
(
■ 1
C II
i.,.
1
. '''' j .
Da
.-...
A kt iv ita s / K eg ia tan
M eny usun konsep Un da ng an kep a da un it ke rja p e ng usu ldan
un it kerja la in y ang ter ka it un tu k
me la ku kan p em ba hasan ter ha dap usu lan p enca bu tan
S OP
M emer i ks a dan memara fko nsep Un dangan
M emer iksa dan memara fkonsep Un da ng an
M emer iksa dan menan da tanga n i Un dang an
M e n dis tr ibus ika n un dang an dan
me ng koor dinas ikan p e la ksanaan rap a t
M e la ku kan p em ba hasan usu l p enca bu ta n SOP
Me nug as kan s ta fun tu k meny u sun konsep No ta Dinas ten tang usu l p enca bu tan SOP dan kons ep SK Se kre ta r is Ke me n ter ian BUM N ten tang Penca bu ta n SOP
M eny usun konsep No ta Dinas ten tang usu lp e nc a bu ta n SOP
dan konsep SK Se kr e tar is
Kemen ter ian BU M N te n tang Penca bu tan SOP
Mu tu Ba ku Ou tp u t • Konsep ND • Konsep SK • Konsep ND • Konsep SK • ND • Konsep SK
SK Pen
ca
bu
tan
SOP
I Wa
ktu L. ea ..0 L, rt1 = L. ela ..0 . .. L. to .4 rn C n1 a. rtl .14 bit C A' 4/ ro aa ro ~~ a, t, C.
it ,„„
E z
E 0 -0 e
ro c 5
`4 ro
E 2 5
z
c to
'4 :I; -.4
Eyz
E
„, 0
c
ro cro
ro~ mc :75 it
Z t ro 2 L.:, E
z
Z ❑ 2 tn 7 0 c t E E U
E C.
it
a, rci -CS ;'• unt 2ZE.tal■ A kt iv itas
/K eg
ia tan z° ro LL cc to
ti 0
2 CA