PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2002
TENTANG
KEDUDUKAN KEUANGAN BUPATI
DAN WAKIL BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,
Menimbang:
a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 59 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah.
b. bahwa sebagai melaksanakan ketentuan Pasal 59 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 sebagaimana tersebut pada huruf a diatas, perlu ditetapkan Kedudukan Keuangan Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Mengingat :
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
4. Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administrasi Kepala daerah/Wakil Kepala Daerah dan Bekas Kepala Daerah/Bekas Wakil Kepala Daerah Serta Janda/Dudanya (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3160) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 121);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028);
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
MEMUTUSKAN :
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Kabupaten adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat;
b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat;
c. Bupati adalah Bupati Tanjung Jabung Barat;
d. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat;
e. Biaya Penunjang Operasional adalah biaya untuk mendukung pelaksanaan tugas Bupati dan wakil Bupati Tanjung Jabung Barat;
f. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat;
g. Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disingkat PAD adalah Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
BAB II
KEDUDUKAN KEUANGAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI Bagian Pertama
Gaji dan Tunjangan
Pasal 2
(1) Bupati dan Wakil Bupati diberikan gaji, yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan jabatan dan tunjangan lainnya.
(2) Besarnya gaji pokok Bupati dan wakil Bupati ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Bupati dan Wakil Bupati tidak dibenarkan menerima penghasilan dan atau fasilitas rangkap Negara.
Bagian Kedua
Biaya sarana dan Prasarana
Pasal 4
(1) Bupati dan Wakil Bupati disediakan masing-masing sebuah rumah jabatan beserta perlengkapannya dan biaya pemeliharaan.
(2) Apabila Bupati dan Wakil Bupati berhenti dari jabatannya, rumah jabatan dan barang-barang perlengkapannya diserahkan kembali secara lengkap dan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Kabupaten tanpa suatu kewajiban dari Pemerintah Kabupaten.
Bagian Ketiga Sarana Mobilitas
Pasal 5
(1) Bupati dan Wakil Bupati disediakan kendaraan dinas.
(2) Apabila Bupati dan Wakil Bupati berhenti dari jabatannya, kendaraan dinas
diserahkan kembali dalam keadaan baik kepada Pemerintah Kabupaten tanpa sesuatu kewajiban dari Pemerintah Kabupaten.
Bagian Keempat Biaya Operasional
Pasal 6
Untuk pelaksanaan tugas-tugas Bupati dan Wakil Bupati disediakan :
a. biaya rumah tangga, dipergunakan untuk membiayai kegiatan rumah tangga Bupati dan Wakil Bupati;
c. biaya pemeliharaan rumah jabatan dan barang-barang inventaris, dipergunakan untuk pemeliharaan rumah jabatan dan barang-barang inventaris yang dipakai atau
dipergunakan oleh Bupati dan Wakil Bupati;
d. biaya pemeliharaan kendaraan dinas, dipergunakan untuk pemeliharaan kendaraan dinas yang dipakai atau dipergunakan oleh Bupati dan Wakil Bupati;
e. biaya pemeliharaan kesehatan, dipergunakan untuk pengobatan, perawatan, rehabilitasi, tunjangan cacat dan uang duka bagi Bupati dan Wakil Bupati beserta anggota keluarganya;
f. biaya perjalanan dinas, dipergunakan untuk membiayai perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas Bupati dan Wakil Bupati;
g. biaya pakaian dinas, dipergunakan untuk pengadaan pakaian dinas Bupati dan Wakil Bupati berikut atributnya;
h. biaya penunjang operasional. dipergunakan untuk koordinasi penanggulangan kerawanan sosial masyarakat, pengamanan dan kegiatan khusus lainnya guna mendukung pelaksanaan tugas Bupati dan Wakil Bupati;
Pasal 7
Besarnya biaya operasional Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana dimaksud pada pasal 6 huruf a sampai dengan huruf g ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan
keuangan daerah.
Pasal 8
Besarnya biaya penunjang operasional Bupati sebagaimana dimaksud pada pasal 6 huruf h ditetapkan berdasarkan klasifikasi Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut :
a. sampai dengan Rp. 5 (lima) milyar, paling rendah Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dan paling tinggi sebesar 3 % (tiga persen);
b. diatas Rp. 5 (lima) milyar sampai dengan 10 (sepuluh) milyar, paling rendah Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling tinggi sebesar 2 % (dua persen);
c. diatas Rp. 10 (sepuluh) milyar sampai dengan 20 (dua puluh) milyar, paling rendah Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling tinggi sebesar 1,50 % (satu koma lima puluh persen);
e. diatas Rp. 50 (lima puluh) milyar sampai dengan 150 (seratus lima puluh) milyar, paling rendah Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan paling tinggi sebesar 0,40 % (nol koma empat puluh persen);
f. diatas Rp. 150 (seratus lima puluh) milyar, paling rendah Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) dan paling tinggi sebesar 0,15 % (nol koma lima belas persen);
Pasal 9
Pengeluaran yang berhubungan dengan pelaksanaan pasal 2, pasal 4, pasal 5, pasal 6, pasal 7 dan pasal 8 setiap tahunnya dibebankan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
BAB III
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 10
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan dan peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Ditetapkan di Kuala Tungkal Pada tanggal 2 Desember 2002
ttd
USMAN ERMULAN
Diundangkan di Kuala Tungkal Pada tanggal 2 Desember 2002
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
ttd
M. YAMIN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT : NOMOR : 31
TANGGAL : 2 Desember 2002 SERI : E
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
NOMOR 16 TAHUN 2002
TENTANG
KEDUDUKAN KEUANGAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT
I. UMUM
Sebagai pelaksanaan dari pasal 55 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, untuk itu perlu ditindak lanjuti dengan penyusunan Peraturan Daerahnya.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, bahwa sistem penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan berdasarkan atas asas desentralisasi dalam bentuk otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab.
Dalam rangka penyelenggaraan otonomi yang luas nyata dan bertanggungjawab tersebut, Bupati dan Wakil Bupati mempunyai peranan yang sangat strategis dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan Pelayanan masyarakat dan
bertanggungjawab sepenuhnya tentang jalannya Pemerintahan Daerah.
Oleh karena itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Pejabat Negara diberikan hak keuangan dalam bentuk gaji dan tunjangan, namun dalam melaksanakan
kedudukannya sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah perlu didukung dengan biaya untuk menunjang kegiatan operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam rangka koordinasi, penanggulangan kerawanan sosial, perlindungan kesatuan dan persatuan bangsa yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Sehubungan dengan itu, perlu diatur dan ditetapkan kedudukan keuangan Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat dengan Peraturan Daerah.
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Seorang Pegawai Negeri apabila diangkat menjadi Bupati atau Wakil Bupati, hanya menerima penghasilan dan menggunakan fasilitas sebagai Pejabat Negara.
Pasal 4
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan biaya pemeliharaan dalam ayat ini adalah pemeliharaan dalam rumah jabatan termasuk biaya pemakaian air, listrik, telepon dan gas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kemampuan keuangan daerah.
Ayat (2)
Proses penyerahan rumah jabatan dan barang-barang perlengkapan kepada Pemerintah Daerah dituangkan dalam Berita Acara serah terima.
Yang dimaksud dengan tanpa suatu kewajiban Pemerintahan Daerah adalah bahwa Pemerintahan Daerah tidak menanggung segala ikatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan dengan pihak lain sehingga menjadi beban anggaran Pemerintah Daerah.
Serah terima dimaksud selambat-lambatnya dilaksanakan 1 (satu) bulan sejak yang bersangkutan berhenti dari jabatannya.
Pasal 5
Ayat (1)
Dalam pengadaan kendaraan dinas harus mempertimbangkan prinsip penghematan, sederhana dan bersahaja yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Ayat (2)
Penyerahan kendaraan dinas dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sejak yang bersangkutan berhenti dari jabatannya.
Pasal 6
Huruf a
Yang dimaksud dengan biaya rumah tangga adalah bantuan biaya untuk menunjang kebutuhan minimal terselenggaranya rumah tangga Bupati dan Wakil Bupati sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Huruf b
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Yang dimaksud dengan pakaian dinas yaitu Pakaian Sipil Harian (PSH), Pakaian Sipil Resmi (PSR), Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dan Pakaian Dinas Upacara (PDU).
Huruf h
Yang dimaksud dengan kegiatan khusus adalah seperti kegiatan kenegaraan, promosi dan protokoler lainnya.
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Yang dimaksud dengan Pendapatan Asli Daerah adalah Pendapatan yang berasal dari hasil Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Perusahaan Milik Daerah dan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan serta lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11