• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 264/VI-BPHA/2007

TENTANG

IZIN PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

A.N. PT. WAPOGA MUTIARA TIMBER UNIT III DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Membaca

Menimbang

:

:

Surat Presiden Direktur PT. Wapoga Mutiara Timber No. 32/ WMT-G/VIII/2007 tanggal 8 Agustus 2007 perihal Permohonan Persetujuan Pemasukan dan Penggunaan Peralatan a.n. PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III.

a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 169/Kpts-II/1997 tanggal 25 Maret 1997, PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III adalah perusahaan pemegang IUPHHK/HPH pada hutan alam seluas ±407.350 hektar di Provinsi Papua;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan Produksi Nomor 288/Kpts/VI-PKU/1999 tanggal 16 Nopember 1999 tentang Pengesahan Rencana Karya Pengusahaan Hutan yang meliputi Seluruh Jangka Waktu Pengusahaan Hutan (Sementara) An. PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III;

c. bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Nomor 522.1/281 tanggal 6 Maret 2007 Jo Nomor KEP-522.1/752 tanggal 18 Juni 2007, PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III mendapatkan Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tahun 2007 atas areal seluas 4.998 Ha dengan target produksi 42.242,50 m3 di atas areal kerjanya;

d. bahwa untuk mendukung kegiatan sebagaimana huruf c di atas, diperlukan peralatan guna mendukung kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam atas nama PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III;

e. bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (3) huruf j dan k Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, bahwa setiap orang dilarang membawa alat-alat berat yang lazim digunakan untuk mengangkut hasil hutan dan alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong, atau membelah pohon didalam kawasan hutan tanpa izin pejabat yang berwenang;

(2)

f. bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (1) Keputusan Menteri Kehutanan No. 428/KPTS-II/2003 Jo. No. SK.401/Menhut-II/2004, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan menerbitkan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam atau IPK;

g. bahwa berdasarkan penilaian administrasi oleh Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam, yang berupa pemenuhan kelengkapan persyaratan dan perhitungan kebutuhan optimal peralatan PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III, yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk dapat diberikan izin pemasukan dan penggunaan peralatan;

h. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dipandang perlu menerbitkan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam An. PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007;

5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 Jis. Nomor 171/M Tahun 2005 dan Nomor 31/P Tahun 2007;

6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Jis. Nomor 62 Tahun 2005 dan Nomor 90 Tahun 2006;

7. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005, Jis Nomor 15 Tahun 2005, Nomor 63 Tahun 2005, Nomor 80 Tahun 2005, Nomor 66 Tahun 2006, Nomor 91 Tahun 2006, Nomor 7 Tahun 2007 dan Nomor 17 Tahun 2007;

8. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6887/Kpts-II/2002, Jis. Nomor 10031/Kpts-II/2002 dan Nomor 59/Kpts-II/2003;

9. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 428/Kpts-II/2003 jo. Nomor SK.401/Menhut-II/2004;

10. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.382/Menhut-II/2004; 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005, Jis

Nomor P.17/Menhut-II/2005, Nomor P.35/Menhut-II/2005, Nomor P.46/Menhut-II/2006, Nomor P.71/Menhut-II/2006 dan Nomor P.17/Menhut-II/2007;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2007. Jo. Nomor P. 40/Menhut-II/2007.

Memperhatikan : 1. Pertimbangan teknis Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Nomor 680/921 tanggal 17 Juli 2007.

(3)

2. Surat Pernyataan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua tertanggal 18 Juli 2007, menyatakan bahwa peralatan pengusahaan hutan An. IUPHHK PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III sebanyak 18 (delapan belas) unit, belum berada di dalam areal kerja/blok tebangan RKT-IUPHHK Tahun 2007.

3. Surat Perjanjian Pinjam Pakai Peralatan tanggal 7 Juni 2007 antara PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III dengan PT. Wapoga Mutiara Industries.

4. Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua No. KEP-522.2/ 440 tanggal 11 April 2007 tentang Perpanjangan Izin Penggunaan Peralatan Untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam di Provinsi Papua Tahun 2007 An. PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

PERTAMA : Memberikan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam An. PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III di Provinsi Papua dengan jumlah dan jenis peralatan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. KEDUA : Peralatan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA digunakan

untuk melaksanakan kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam sesuai Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Nomor KEP-522.1/281 tanggal 6 Maret 2007 Jo Nomor KEP-522.1/752 tanggal 18 Juni 2007, PT. Wapoga Mutiara Timber Unit III mendapatkan Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tahun 2007 atas areal seluas 4.998 Ha dengan target produksi 42.242,50 m3 di atas areal kerjanya dan tidak dipergunakan untuk keperluan lain.

KETIGA : Pemegang izin wajib :

a. Melaksanakan penebangan ramah lingkungan (Reduced Impact Logging) sesuai surat edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi No. 274/VI-PHA/2001 tanggal 23 Februari 2001.

b. Menyampaikan laporan bulanan penggunaan peralatan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan c.q. Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam, Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVII Jayapura.

c. Melaporkan peralatan yang rusak atau yang tidak digunakan lagi kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan c.q. Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam, dengan dilampiri Berita Acara Pemeriksaan yang dibuat oleh pemegang izin.

(4)

KEEMPAT : Setiap pelanggaran dan atau penyimpangan yang dilakukan pemegang izin akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KELIMA : Kepala Dinas Provinsi dan Kepala Dinas Kabupaten melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan Keputusan ini.

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2007.

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Humas,

ttd

Hari Budianto, SH,MH. NIP. 080057821

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal : 9 Oktober 2007 Direktur Jenderal,

ttd

Dr. Ir. Hadi S Pasaribu, M.Sc. NIP 080044005

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri Kehutanan (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan; 3. Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan;

4. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; 5. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional IV;

6. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan Provinsi Papua;

7. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan Kabupaten Waropen;

(5)

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 264/VI-BPHA/2007

Tanggal : 9 Oktober 2007

DAFTAR JENIS PERALATAN YANG DIIZINKAN UNTUK DIMASUKKAN DAN DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

An. PT. WAPOGA MUTIARA TIMBER UNIT III

Nomor Rangka, Mesin dan Tahun Pembuatan No Peruntukan dan Jenis Alat

Rangka Mesin Tahun

A. PERALATAN PRODUKSI

1. Logging Truck MB 6241391 K 071768 423905-10-153611 1989 2. Logging Truck MB 624237-15-268890 423907-10-166521 1989

3. Logging Truck MB 624139-65-496741 423905-2-054226 1989

4. Logging Truck MB 395315-14-430865 423908-10-282363 1989 5. Logging Truck MB 624134-14-922417 423908-20-598809 1989

6. B. Traktor Komatsu 6 0 9 0 9 6 D 125 1996

7. B. Traktor Komatsu 4 8 3 6 7 6 8 4 4 8 1991 8. Wheel Loader 966 E 35 S 03223 10Z 09157 1995 B. PERALATAN PWH

9. Excavator Caterpillar E 220 CW-520-HV-00652 RF8 - 151792 1995 10. B. Traktor Komatsu 4 8 4 3 1 1 3 0 4 0 1991 11. B. Traktor Komatsu 4 8 3 6 8 6 9 0 5 5 1991 12. Excavator Komatsu PC 200 C 8 4 1 0 0 6D95L-132233 1995 C. PERALATAN PENUNJANG

13. Fuel Tank 6593042K485406 441997-20-977107 1994 14. Land Cruiser HZJ-75 HZJ 75-0034883 005 4098 1996 15. Toyota Hilux LN 106-004009 3L-236 2031 1997 16. Pick Up Land Cruiser 0019177 0110869

J u m l a h 16 (enam belas) unit Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum dan Humas,

ttd

Hari Budianto, SH,MH. NIP. 080057821

Direktur Jenderal,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

KPDT/VI/2012 tanggal 14 Juni 2012, dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja (Satker) Sekretariat Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal yang

Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam Sistem Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memutakhirkan data

Setelah permasalahan sudah terkirim, pengguna mendapatkan nomor tiket sebagai bukti laporan permasalahan seperti berikut ini :.. Klik tombol untuk mencetak Tanda Bukti

97 Berapa banyak kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen tetap dalam tiga tahun terakhir (judul PKM, lokasi, jumlah biaya, sumber biaya,

Kegiatan ini dapat berupa elaborasi / menjabarkan 8 standar nasional pendidikan menjadi berbagai standar lain yang mengatur berbagai aspek secara lebih rinci;4. merumuskan

[r]

[r]

Sesuai dengan jadwal pelelangan pekerjaan Kajian Peningkatan Peran Koperasi Dalam Pengembangan Usaha Mikro Di Daerah Tertinggal (PKT-21) pada SPSE, bersama ini kami