• Tidak ada hasil yang ditemukan

44 SOP pelayanan penyelesaian returnable package

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "44 SOP pelayanan penyelesaian returnable package"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : 016/SOP-BC/KPP MP/2010 Tanggal : 22 Juli 2010

Revisi : Tanggal :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KPPBC TIPE MADYA PABEAN

STANDAR PROSEDUR OPERASI

PELAYANAN PENYELESAIAN RETURNABLE PACKAGE

DASAR HUKUM :

1. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang -Undang Nomor 17 Tahun 2006.

2. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-06/BC/2007.

DESKRIPSI :

1. Returnable Package adalah pengemas yang dipakai berulangkali ke dan dari daerah pabean.

2. Izin pemasukan dan pengeluaran Returnable Package ke dan dari Daerah Pabean diberikan oleh Kepala Kantor dan berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan setiap tahunnya dapat diperpanjang atas permohonan importir.

3. Dalam hal, returnable package tidak dipergunakan sebagaimana dimaksud dalam izin yang diberikan, maka diwajibkan atas returnable package tersebut diekspor dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal teguran dari Kepala Kantor.

4. SOP ini dimulai sejak surat permohonan penyelesaian returnable package dari importir diterima oleh Kepala seksi, kemudian melakukan penunjukan pemeriksa fisik impor

returnable package sampai dengan penutupan pos BC 1.1 dengan kartu kendali impor

returnable package.

5. Unit pelaksana SOP ini adalah Seksi Administrasi Manifest dan Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, KPPBC Tipe Madya Pabean.

PERSYARATAN :

Surat permohonan penyelesaian returnable packages kepada Seksi Administrasi Manifest atau kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai yang ditandatangani oleh pengurus/pimpinan perusahaan yang namanya tertera dalam dokumen identitas perusahaan, dengan dilengkapi dokumen pendukung berupa :

a. Surat permohonan impor penggunaan returnable package

b. Copy surat persetujuan returnable package dari kepala kantor beserta asli kartu

kendali impor returnable package.

c. Dokumen pendukung lainnya.

BIAYA : Tidak Dipungut Biaya.

NORMA WAKTU LAYANAN :

Norma waktu layanan penyelesaian returnable packages dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak dokumen permohonan diterima secara lengkap, jelas dan benar, yang dibagi dalam 2 (dua) tahap kegiatan, yaitu :

1. Tahap I adalah penelitian surat permohonan berdasarkan jumlah kuota sesuai kartu kendali sampai dengan penutupan pos BC 1.1 paling lama 1 (satu) jam.

2. Tahap II adalah penunjukan petugas pemeriksa dengan surat tugas sampai dengan proses pemeriksaan fisik paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah pemohon menyatakan kesiapan barang.

Mengetahui,

Sekretaris Direktorat Jenderal,

ttd.,

Referensi

Dokumen terkait

Saya nenyatakan d€nsan sebenar b€narnya bahwa sepanians p€nsetarruan saya d dalam Naskarr rEsls in. tdakt€dapatkarya m ahyangpernahd ajukan

Berikut kami sampaikan bahan sosialisasi klinik artikel proposal,

10.7 Pemberian Penjelasan mengenai isi Dokumen Pengadaan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Panitia Pengadaan Barang/ Jasa, perubahan substansi dokumen, hasil

Sehubungan telah dilaksanakan tahapan evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi, maka dengan ini kami mengundang Saudara Direktur/Wakil Direktur/Pimpinan Perusahaan/Pimpinan

Telah diadakan Rapat Anggota Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Muslimat NU...Desa ...dengan agenda pembentukan Perkumpulan Berbadan Hukum dan Perubahan Pengurus,

Tujuan pendirian Perkumpulan adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

Pengendalian MCF diupayakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek epidemiologi penyakit yang telah diuraikan di atas, antara lain (1) kejadian penyakit MCF di

Hal ini tampak pula dari hasil pengamatan peneliti selama kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung, peserta didik selain mulai berani bertanya, mereka juga mulai berani