• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tekanan Metarhizium anisopliae dan Feromon terhadap Populasi dan Tingkat Kerusakan oleh Oryctes rhinoceros | Witjaksono | Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 17260 35251 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tekanan Metarhizium anisopliae dan Feromon terhadap Populasi dan Tingkat Kerusakan oleh Oryctes rhinoceros | Witjaksono | Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 17260 35251 1 PB"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Breeding site untuk peneluran Oryctesrhinoceros
Tabel 1. Rerata imago Oryctes rhinoceros terperangkap pada perangkap berferomon selama Juni−September 2009
Tabel 4. Persentase larva sakit pada breeding site yang diberi Metarhizium anisopliae selama bulan Oktober2009−Januari 2010
Gambar 3. Larva yang terinfeksi jamur Metarhizium anisopliae

Referensi

Dokumen terkait

menurut (Samsinakova, 1966) bahwa walaupun jumlah spora yang dihasilkan oleh biakan yang berumur diatas 4 minggu cenderung meningkat, namun kualitas sporanya akan menurun,

Skripsi yang berjudul: Pengaruh Keragaman Jamur Metarhizium anisopliae terhadap Mortalitas Larva Hama Oryctes rhinoceros dan Lepidiota stigma, dan penelitian

Parameter yang diamati adalah populasi Aphis craccivora, kumbang daun Chrysomelidae (langsung pada tanaman dan sticky trap) serta Empoasca sp., persentase kerusakan

Data yang diamati adalah diameter pohon setinggi dada (1.3 m dari permukaan tanah), tinggi bebas cabang, tinggi total pohon, jumlah larva boktor per pohon,

larva pada tanaman yang disemprot dengan konsentrasi jamur yang lebih tinggi juga dapat.. dilihat dari besarnya