• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPER Bistok HS Evaluasi Lahan untuk Bidang Pertanian Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAPER Bistok HS Evaluasi Lahan untuk Bidang Pertanian Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

�·1)k(l!�h

·

Evaftm�i La,�n un-uk Ail�g P--ttanj�n Oi \Afi!ayah

Kabupatcn Tin1or Tenqah SclatJ!.

Oleh:

Bistok

H.

Simanjuntak

FAKUI;fAS PERTANIAN

(2)

·�·

Kegiatan evaluasi lahan harus mempcrtimbangkan asumsi-asumsi yang berkaitan

dengan aspek manajemen dan teknologi dari suatu

tpe pengtnaan aban

(FAO, 1984).

Tpe

pengtmaan aban

fPL) adalah suatu pengunaan lahan spesitk yang berkaitan dengan input

diperlukan dan output yang diharapkan (Rossiter, 1994).

Pertumbuhan dan perkembangan suatu jenis tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor genetic dan lingkungan terutama m dan tanah. Faktor genetik merupakan sifat turunan yang dibawa oleb setiap jenis tanaman. Produktivitas tanaman sangat ditentukan oleb faktor genetika tersebut dan oleb faktor lingkungan - laban, terutama iklim dan tanab. Curab hujan dan suhu uJara sebagai unsur m merupakan faktor lingkungan yang menentukan pertumbuhan dan produktivitas tanaman, dan faktor ini sulit diu bah dan/ atau dimoditkasi dalam skala di lapangan. Faktor genetik dan sebagian faktor tanah tidak bersifat statis, dengan manajemen dan teknologi dapat diubah dan diperbaiki kualitasnya sesuai dengan tipe pengunaan laban yang akan dikembangkan (Sys eta., 1993).

Untuk mengatasi masalah iklim harus dipilib jenis tanaman yang mempunyai persyaratan tumbuh sesuai dengan kondisi ikim di daerah yang bersangkutan. Hal ini dengan pertimbangan babwa setiap jenis tanaman peka dan menuntut persya�·atan iklim tertentu, tcrutama curab hujan, radiasi, suhu, kclcmbaban, untuk dapat tumbuh dan bcrproduksi secara opimal. Oleh karcna itu pencotuan zona agroklimat suatu daerah untuk pengembangan tanaman (pertanian) sangat diperlukan. Sebagai contoh menentukan periode pertanaman padi tadah hujan dan palawija, Oldeman dan Darmiyati (1977) didasarkan pada bulan basah dan bulan ker.ng yaitu jumlah bulan basah (curah hujan > 200 mm/bulan), dan bulan kering (curah hujan < 100 mm/ bulan). Dari data curah hujan yang ada maka suatu daerah dapat dipetakan zona agroklimatnya.

Lahan di daerah Timor Tengah Selatan (ri'S) dibedakan atas 3 tipologi lahan, yaitu daerah dataran paritai, lahan menengah yang cukup landai dan daerab perbukitan­ pcgunungan. Dari kctiga tipologi laban tcrscbut maka scbagianbcsar mcrupakan dacrah pegunungan. Sebagian berupa areal persawahan tadah hujan, dan yang lainnya yang terbesar berupa pertanian laban kering.

1 Disampaikan pada Seminar Sistem Manajemen Informasi Daerah dan Tata Guna Laban, di Kabupaten

Timor Tengah Selatan, 6 Desember 2003

Referensi

Dokumen terkait

Sepanjang pernikahan komunikasi yang terjalin dengan kelima komponen tersebut akan membuat anak-anak yang patuh pada orang tua sekalipun dalam pernikahan beda budaya

Tujuan dari pengajaran mata kuliah basis data adalah untuk memberikan suatu pendahuluan mengenai sistem manajemen basis data, dengan penekanan pada bagimana cara

[r]

[r]

Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang 3

[r]

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) Independensi Auditor Internal terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Internal PDAM Tirta Bumi Sentosa