Selesaikan Masalah Aset,
SKPD di Lobar Lembur Siang dan Malam
Pemkab Lombok Barat (Lobar) berupaya keras bisa meraih opini Wajar Tanpa
Pengecualian
idari BPK. Untuk itu, SKPD
iiditekankan serius menuntaskan temuan
iiidi
masing-masing dinas. Selain itu, SKPD juga diminta aktif mendampingi auditor
ivBPK selama turun ke
SKPD melakukan audit
v.
Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Lobar salah satu dinas yang patut dicontoh
dalam menuntaskan persoalan aset
vi. SKPD terkait berinisiatif bekerja lembur siang dan malam
menyelesaikan persoalan aset.
Ditemui Sabtu (25/4) malam, Kepala Dinas Tata Kota, H. L. Winengan tengah bekerja
bersama timnya melakukan penuntasan data aset. Semua bendahara, antara lain bendahara
barang, keuangan, pengeluaran, bendahara penyimpanan, kepala seksi dan kabid dilibatkan.
Ia bersama jajajarannya berinisiatif melakukan lembur dalam menyelesaikan aset,
sehingga Lobar bisa meraih opini WTP. Ia mengaku gerah dengan persoalan aset hasil audit BPK
yang tidak selesai dari dulu. Ia pun berinisiatif mendatangi kantor BPK menanyakan persoalan,
sehingga bisa selesai masalah aset tersebut. Waktu itu, ia langsung bertemu dengan Kepala BPK
Perwakilan NTB.
Setelah bertemu dengan Kepala BPK, ia diminta melakukan review aset di Kantor Dinas
Tata Kota lebih awal. Setelah melakukan review, tanggal 17 April tim dibentuk dan mulai
bekerja.
Sumber berita:
1. Suara NTB, Selesaikan Masalah Aset, SKPD di Lobar Lembur Siang dan Malam, Senin, 27
April 2015.
2. Lombok Post, Kerja Keras Demi WTP, Senin, 27 April 2015.
i Opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), pendapat wajar tanpa pengecualian
ii Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang
bertanggungjawab kepada gubernur/bupati/walikota dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari sekretaris daerah, dinas daerah dan lembaga teknis daerah, kecamatan, desa, dan satuan polisi pamong praja sesuai dengan kebutuhan daerah.
iii Temuan pemeriksaan (TP), 1. himpunan dan sintetis dari data dan informasi yang dikumpulkan
dan diolah selama dilakukan pemeriksaan pada entitas tertentu dan disajikan sescara sistematis dan
analistis meliputi unsur kondisi, kriteria, akibat, dan sebab; 2. indikasi permasalahan yang ditemui di
dalam pemeriksaan lapangan.
iv Auditor/pemeriksa/pemeriksa keuangan negara, orang yang melaksanakan tugas pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas nama BPK.
v Audit, pemeriksaan keuangan, memeriksa pembukuan, suatu pemeriksaan resmi mengenai
perkembangan situasi keuangan dari perorangan atau suatu organisasi (umum).
vi Assets/aktiva/kekayaan, semua pos pada jalur debet suatu neraca keuangan yang terdiri dari
harta, piutang, biaya yang dibayar terlebih dahulu, dan pendapatan yang masih harus diterima; properti atau harta benda yang dimiliki seseorang atau badan hukum; modal, kekayaan atau kepemilikan; aset negara dan sebagainya