• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

57

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan. Penelitian ini mulai dilakukan dari tanggal 17 april sampai dengan 30 Mei 2013, melalui wawancara dengan beberapa informan yang berkaitan langsung dengan penelitian ini ialah para pengguna terminal 1942 Andalas kota Gorontalo. Informan yang diminta oleh peneliti untuk menjadi sumber informasi adalah kepala terminal 1942 Andalas dan koordinator program kesehatan lingkungan di puskesmas sipatana, dengan beberapa pentanyaan yang peneliti tanyakan kepada informan melalui teknik wawancara dan kemudian peneliti analisis.

Analisis ini sendiri lebih terfokus kepada sanitasi terminal 1942 Andalas kota Gorontalo dalam meningkatkan kualitas sanitasi, yang dikaitkan kepada beberapa unsur atau indikator kesehatan lingkungan, dari sini dapat terlihat apakah terminal 1942 Andalas kota Gorontalo memiliki kredibilitas untuk meningkatkan kualitas sanitasi.

Jumlah yang di jadikan informan dan sumber data penelitian sebanyak 2 orang yaitu, kepala terminal 1942 Andalas sebagai pengelola dan koordinator program kesehatan lingkungan puskesmas sipatana sebagai pengawas yang dijadikan sebagai informan penelitian. Dimana tugas mereka bertanggung jawab terhadap kualitas sanitasi. Mereka jugalah yang setiap hari berinteraksi, dan

(2)

melihat langsung bagaimana kualitas sanitasi dalam keseharian. Sehingga bisa secara jelas mengetahui bagaimana keadaaan sanitasi terminal 1942 dalam meningkatkan kesehatan lingkungan.

Agar penelitian ini lebih akurat, peneliti mencari informasi-informasi tambahan atau pendukung dengan melakukan observasi dilapangan untuk melihat secara langsung bagaimana kualitas sanitasi terminal 1942 Andalas.

Untuk tahap analisis, yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan analisis data yang dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk dapat mengetahui bagaimana kualitas sanitasi terminal 1942 Andalas kota Gorontalo, peneliti melakukan beberapa tahapan. Pertama, menyusun draf pertanyaan wawancara berdasarkan dari unsur-unsur kualitas sanitasi yang akan di tanyakan kepada narasumber. Kedua, melakukan wawancara mendalam dengan kepala terminal 1942 Andalas dan koordinator program kesehatan lingkungan puskesmas sipatana yang bertanggung jawab terhadap mengelola dan mengawasi sanitasi terminal 1942 Andalas. Ketiga, melakukan observasi langsung dilapangan untuk melihat secara langsung sanitasi terminal 1942 Andalas. Keempat, memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar dari semua pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. kelima menganalisis data hasil wawancara yang telah dilakukan. 4.1.1 Informan Kunci

1. Ketua Pengelola Terminal 1942 Andalas

Ketua pengelola terminal 1942 Andalas ini berjenis kelamin perempuan yang sudah sekitar tiga tahun bertugas sebagai ketua pengelola terminal 1942 Andalas kota Gorontalo. Tugas dari pengelola

(3)

terminal 1942 Andalas ini adalah bertanggung jawab penuh mengawasi segala operasional terminal 1942 Andalas, seperti kegiatan transportasi. Hasil dari wawancara yang di dapatkan adalah sebagai berikut:

1) Bagian eksterior (luar) a. Tempat Parkir

Tempat parkir yang ada tidak seperti tempat parkir pada umumnya karena tempat parkir mobil-mobil angkutan selalu berada pada setiap pangkalannya masing-masing tidak ditempatkan sekaligus. Tempat parkir ini terlihat bersih hanya pada saat di bersihkan oleh petugas kebersihan dari dinas kota, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Gorontalo. Lantai tempat parkir berlapiskan aspal agar tidak mudah rusak.

b. Pembuangan Sampah

Sampah terminal ini di kumpulkan pada satu bak sampah. Setelah sampah terkumpul pada bak tersebut, maka mobil operasional dari BLH akan mengangkutnya setiap satu kali sehari. Namun pengangkutannya itu tidak menetap, kadang pagi, kadang siang, kadang juga sore hari.

c. Penerangan

Penerangan pada terminal 1942 Andalas sudah mencukupi, tidak terlalu silau untuk para penghuni di terminal ini.

(4)

d. Drainase

Drainase pada terminal ini keadaannya bersih karena sering dibersihkan oleh para pembersih dari BLH.

2) Bagian interior (dalam) a. Ruang tunggu

Ruang tunggu terminal 1942 Andalas berjumlah dua, ruang tunggu satu sebelah selatan dari kantor ini dan ruang tunggu dua sebelah timur. Ruang tunggu ini tidak berbentuk ruangan yang tertutup sehingga pencahayaannya tidak memakai lampu karena pengoprasian terminal juga hanya pada pagi hari sampai siang hari.

b. Jamban

WC (Water Close) yang ada pada terminal ini berjumlah dua. WC ini memakai sumber air dari PAM (Perusahaan Air Minum)

c. Tempat ibadah

Musholah terminal ini tidak digunakan lagi karena untuk sholat para penumpang sudah menggunakan mesjid yang berada di luar terminal. Sehingga musholah ini keadaanya sangat kotor tidak terawat.

d. Pengeras suara

Pengeras suara terminal jarang digunakan lagi hanya pada saat ada yang perlu disampaikan maka pengeras suara ini

(5)

difungsikan. Kadang pengeras suara ini digunakan untuk pengajian setiap malam selasa karena setiap malam selasa itu ada pengajian rutin di terminal.

2. Koordinator Program Kesehatan Lingkungan

Koordinator program kesehatan lingkungan puskesmas sipatana ini berlaku sebagai pengawas sanitasi terminal 1942 Andalas. Koordinator program keslingini ini berjenis kelamin perempuan yang sudah sering mengawasi sanitasi terminal 1942 Andalas. Tugas dari Instansi puskesmas ini adalah bertanggung jawab penuh mengawasi dan memantau sanitasi terminal 1942 Andalas setiap bulannya. Hasil dari wawancara yang di dapatkan adalah sebagai berikut:

1) Bagian eksterior (luar) a. Tempat Parkir

Pada saat kami dari puskes mengunjungi terminal tempat parker terminal terlihat bersih, aspalnya bersih dan masih keras belum ada kerusakan. Terminal juga ini kan memang ada yang membersihkan sehingga pada saat kami kunjungi tempat parkernya bersih.

b. Pembuangan Sampah

Sampah-sampah yang ada di terminal di kumpulkan pada bak yang ada di terminal. Sampah yang ada pada bak tersebut sering tertumpuk namun mobil operasional dari BLH akan datang mengangkut sampah itu sampai bersih.

(6)

c. Penerangan

Penerangan pada terminal sudah mencukupi karena operasional dari terminal itu saja hanya pada pagi sampai siang hari saja. Drainase

Drainase pada terminal bisanya bersih karena ada petugas dari BLH yang membersihkannya.

2) Bagian interior (dalam) a. Ruang tunggu

Pada terminal ruang tunggunnya tidak berupa ruangan namun bangunannya permanen. Tempat duduknya bersih dan lantainnya dari beton belum ada kerusakan.

b. Jamban

Jamban yang berada pada terminal berjumlah dua buah yang memiliki sumber air dari PAM (Perusahaan Air Minum). c. Tempat ibadah

Musholahnya berada pada lantai atas pada ruang tunggu dua, berbentuk ruangan dan berlantaikan ubin bersih.

d. Pengeras suara

Pengeras suara dalam terminal dalam keadaan baik dan berfungsi jika digunakan.

4.1.2 Informan Pendukung 1. Sopir

Pria yang berumur 45 tahun ini bekerja hamper 10 tahun sebagai seorang supir di terminal 1942 Andalas. Pak supir ini tiap harinya

(7)

berada di terminal 1942 Andalas sehingga sudah hafal dengan keadaan di tempat tersebut. Tugas dari supir ini adalah membawa mobil-mobil angkutan sesuai tempat yang dituju oleh penumpang. Adapun hasil dari wawancara yang di dapatkan adalah sebagai berikut:

1) Bagian eksterior (luar) a. Tempat Parkir

Kalau tempat parkir tempat parkir yang ada sekarang mobil-mobil ini ditempatkan di depan agent masing-masing. Kecuali kendaraan untuk menjemput itu ada tempat parkir khusus bentor juga ada temapt khusus. Mobil jemput itu di parkir di depan ruang tunggu. Jadi woluo ruang tunggu disediakan to terminal woluo ruang tunggu. Bentor juga ada tempat parkir khusus bentor itu ada papan petunjuk parkir khusus bentor jadi tetap disediakan sarana. Masalah kebersihan memang sekarang memang masalah kebersihan yang paling parah ini, ini tempat sampah sarananya tidak disediakan jadi orang sembarang saja buang sampah. Harusnya sarana tempat sampah disetiap agent atau PO (perusahaan perorangan) cuma satu tempat sampah yang sudah rusak.

b. Pembuangan Sampah

Sampah yang di tempat sampah itu jadi itu setiap hari ada petugas kebersihan yang dari pemerintah kota setiap pagi mereka mengumpulkan sampah terus dibuang ke bak yang ada

(8)

dalam terminal. Pengangkutan dalam satu minggu itu ada tiga sampai empat kali dalam seminggu, tidak tiap hari. Jadi pagi kadang-kadang, dia tergantung rute yang dia lewat. Dia kan melayani pengangkutan ini melayani kan dalam kecamatan. c. Penerangan

Penerangan disini juga masih kurang jadi ada tujuh penerangan. Sebenarnya fasilitasnya ada tapi banyak yang so rusak.

d. Drainase

Kalau drainase ini yang belum menunjang ini. Jadi saluran-saluran seperti yang ada di depan sana sudah tidak sering dibersihkan jadi tersumbat, kalau di sebelah sana tidak ada saluran jadi kalau ada hujan airnya mengalir sesuai kemauan air saja.

2) Bagian interior (dalam) a. Ruang tunggu

Ruang tunggu terminal ada cukup besar, ada dua ruang tunggu. Digunakan tapi tergantung rame dan tidaknya ini transportasi, hari-hari tertentu macam hari raya, 4 hari sebelum hari raya. Tergantung para penumpang. Seperti ini kalau banyak yang menjemput di terminal rame ruang tunggu.

(9)

b. Jamban

Kamar mandi ini yang ada di terminal ada 3. 2 milik terminal dan 1 milik pribadi. Tapi yang jadi sorotan tidak bersih yang sebelah sini sering ditutup. Aktivitasnya sesuai dengan penjaganya.

c. Tempat ibadah

Tempat ibadah ada di gandeng dengan ruang tunggu tapi yidak difungsikan. Karena dia bergandeng dengan ruang tunggu sedangkan sarana-sarana, sarana untuk orang-orang mo berwudhu untuk mengambilnya tidak ada jadi dorang pergi ke mesjid dekat terminal.

d. Pengeras suara

Pengeras suara digunakan jadi kalau ada keperluan seperti kendaraan-kendaraan parkir, misalnya memanggil sopir untuk mengarah kendaraan untuk berangkat itu digunakan.

2. Pedagang makanan

Pedagang makanan ini berumur 38 tahun berjenis kelamin perempuan. Wanita ini sudah bekerja menjadi penjual makanan di terminal 1942 Andalas sekitar 3 tahun. Dia mempunyai warung makan yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya. Makanan yang dibuatnya di jajakan setiap hari. Adapun hasil dari wawancara yang di dapatkan adalah sebagai berikut:

(10)

Bagian eksterior (luar) a. Tempat Parkir

Tempat parkir, Cuma ada itu yang dorang ada perbaiki mobil jangan di sini, kalau bersih dia bersih. Ada yang kasi bersih tiap pagi kita juga penjual di sini ba kasi bersih.

b. Pembuangan Sampah

Sampah-sampah yang ada, sampah yang sekitar sini dikumpul terus dibuang. Pengangkutannya kita juga tidak perhatikan, mungkin tiap hari kalau yang kita liat.

c. Penerangan

Penerangan di sini ada, di sebelah sana ada, sebelah sini ada tapi so mati.

d. Drainase

Saluran bersih ada yang kasi bersih. Kita sendiri saja kasi bersih.

1) Bagian interior (dalam) a. Ruang tunggu

Ruang tunggu di sini ada dua tempat. ruang tunggu di sini bagus cuma lotengnya yang so rusak, bocor.

b. Jamban

Kamar mandi di sini ada 3. Kalau kamar mandi yang di sini kita yang jaga kasi bersih.

(11)

c. Tempat ibadah

Tempat ibadah tidak ada yang pake, tidak tahu kenapa tidak dipake.

d. Pengeras suara

Pengeras suara digunakan kalau ada penumpang dari pagi, mo makan, buang air itu dipanggil di pengeras suara.

3. Tukang Bentor Terminal

Tukang bentor di terminal 1942 Andalas berjenis kelamin laki-laki yang sudah sering menggunakan jasa terminal 1942 Andalas. Tukang bentor ini sudah hampir tiap hari berada di terminal. Adapun hasil dari wawancara yang didapatkan adalah sebagai berikut:

1) Bagian eksterior (luar) a. Tempat parkir

Tempat parkir bagus e, bagus kan, kalau bentor torang teratur di sini ni napa ta tulis kamari pangkalan bentor, begitu juga oto. Ada petugas kasi bersih dorang mulai jam 4 ba kasih bersih sampe jam 7 pagi dorang di sini. Kalau genangan air memang aspalnya tidak rata.

b. Pembuangan sampah

Di tampa-tampa situ sampah tiap hari diangkut, napa dorang ba angkut, dorang ba angkut biasa siang. Tiap hari itu diangkat.

(12)

c. Penerangan

Penerangan ini dulu ada menyala. Sebelah sana, sebelah sana cuma sering dorang so lempar, dorang suka galap. Lampu di sini ada 4 cuma mati semua tidak ada yang berfungsi. Mati semua yang lain ini.

d. Drainase

Kalau sebelah sini saluran bagus cuma sebelah sana tidak bagus, di sana ada saluran ada ta pake, kemarin dulu dorang kasi bersih tapi Cuma kecil itu saluran jadi volume air hujan banyak to jadi tersumbat dia banjir. Tapi kalau tidak ada hujan tidak ada itu genangan air.

2) Bagian interior (dalam) a. Ruang tunggu

Ruang tunggu ada dua. Ruang tunggu ini dipake penumpang. Orang mo ba guling, orang mo tunggu oto, tunggu bentor, orang mo istrahat. Semua dorang mo duduk disitu.

b. Jamban

Kamar mandi ada 3, kamar mandi disitu ada yang jaga, ada yang kasi bersih. Disana ada, disebelah sana juga ada. Tapi yang kasi bersih yang tinggal dekat disitu.

(13)

c. Tempat ibadah

Tempat ibadah di sini, ada musholah Cuma torang tidak pake itu karena mesjid dekat, jadi tetap torang mo lari kasana karena dekat.

d. Pengeras suara

Pengeras suara dipake mo kasi tau misalnya ada kendaraan di muka di parkir.

4. Penumpang

Penumpang ini berjenis kelamin perempuan yang sudah sering menggunakan jasa terminal 1942 Andalas. wanita ini sudah lama menggunakan jasa terminal 1942 Andalas jika ingin bepergian. Adapun hasil dari wawancara yang di dapatkan adalah sebagai berikut: 1) Bagian eksterior (luar)

e. Tempat Parkir

Tempat parkir yang sering kita lia kadang bersih kadang kotor baru ada ba pece-pece sadiki. Kita kan sering pulang-pulang ka Marisa jadi bisa kita ba tunggu-tunggu oto disini.

f. Pembuangan Sampah

Sampah-sampah di bak situ selalu ta tumpuk sampai so ta buang-buang lagi di luar bak situ. Depe bau itu sampe-sampe di tampat-tempat tunggu sini. Oto yang sering ba angkut itu lambat-lambat datang. Baru tidak bersih lagi dorang ba

(14)

kumpul-kumpul. Jadi kalau dorang pulang itu tetap masih ada sedikit-sedikit itu sampah ta tinggal.

g. Penerangan

Disini ini tarang tidak ba silau-silau. Soalnya banyak pohon disini jadi ta somber.

h. Drainase

Saluran-saluran disebelah sana itu so banyak itu rumput-rumput pa depe dalam. Banyak pam bungkus gula-gula jadi tidak ba jalan itu air. Tidak tau bagaimana dorang ba kase bersih ini, so asal-asal ba kase bersih dorang ini.

2) Bagian interior (dalam) a. Ruang tunggu

Ruang tunggu ini bersih tapi depe tampa duduk bo sedikit sedangkan penumpang pe banyak jadi torang terpaksa cuma ba duduk-duduk di depe teras-teras bagini.

b. Jamban

Kamar mandi ada dua tapi kita tidak pernah ba pake itu kamar mandi soalnya kita pe rumah kan dekat jadi kalau kita so suka ba kincing kita somo lari pa kita pe rumah atau tidak kita somo pigi pa kita pe saudara pe rumah yang di tengah-tengah terminal itu.

(15)

c. Tempat ibadah

Musholah terminal sana kita tidak tau bersih atau tidak soalnya kita tidak pigi-pigi kasana itu.

d. Pengeras suara

Kita belum pernah dapa dengar ini ada orang-orang ba cerita di pengeras-pengeras suara ini.

Untuk Tempat cuci tangan, Pembuangan air hujan, Pemadam kebakaran, dan Kotak P3K tidak tersedia pada terminal 1942 Andalas.

4.1.3 Chek List Sanitasi

TERMINAL 1942 ANDALAS

Terminal 1942 Andalas bus ialah suatu tempat termasuk fasilitasnya dimana umum berkumpul untuk menunggu, naik dan turun bus/ kereta api. Nama Terminal: Terminal 1942 Andalas 1942 Andalas

Alamat : Jalan Andalas

NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR

I Bagian Luar

1. Tempat parkir (V)

Terdapat tempar parkir kendaraan umum yang bersih, tidak terdapat sampah berserakan, genangan air dan lain-lain.

2. Pembuangan sampah (V)

Tersedia nya tempat penggumpul sampah sementara sebelum dibuang

20 2 1 3 40 20 60

(16)

yang tertutup dan kedap air 3. Penerangan (V)

Pada tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar terminal 1942 Andalas II Bagian Dalam

Ruang Tunggu

i. Ruangan dan Tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk (V)

j. Penerangan minimal 10 f.c. (V)

k. Tersedia bak sampah yang tertutup dan terbuat dari bahan yang kedap air. (V) l. Lantai 15 2 4 1 3 40 60 15 60

III Sarana Sanitasi

1. Jamban dan Urinoir (V)

c. Jamban memakai type leher angsa d. Untuk pria harus terpisah dengan

wanita.

e. Jumlah jamban 1 buah untuk setiap 1-250 pengunjung pada suatu saat, dengan

f. Jumlah minimal 2 buah

g. Urinoir bersih, tidak berbau dan cukup adanya air pembersih 2. Tempat cuci tangan (V)

35 4 3 1 3 2 1 1 140 105 35 105 70 35 35

(17)

Tersedia minimal 1 buah tempat cuci tangan untuk umum yang dilengkapi dengan Sabun dan serbet

3. Pembuangan air hujan dan air kotor (V) Dengan sisitim yang baik berhubungan dengan saluran umum atau untuk

Pembuangan air kotor dapat

menggunakan septick tank sendiri. IV Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Pemadam kebakaran (V)

Tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat dilihat dan dicapai dengan mudah Oleh umum, pada alat ini harus terdapat cara penggunaannya.

2. Peti P3.K (V)

Tersedia peti P3.K. minimal 1 buah yang berisi lengkap dengan obatobatan pokok Untuk P3.K 20 1 1 20 20 V Penunjang 1. Pengeras suara (V)

Terdapat alat pengeras suara yang dapat dipergunakan untuk

memberikan penerangan kebersihan/

10

3

3

30

(18)

sanitasi 2. Lain-lain (V)

a. Bila di dalam terminal 1942 Andalas bus /stasiun kereta api terdapat tempat-tempat penjualan

makanan/minuman, maka harus memenuhi persyaratan Hygine & Sanitasi yang berlaku untuk itu. b. Karyawan terminal 1942 Andalas

bus/kereta api harus sehat mempunyai sertifikat kesehatan Terutama menunjukan tidak menderita 1 10 NILAI MAKSIMAL 80 40 930 Kriteria : Memenuhi Syarat : 975 -1625 Tidak Memenuhi syarat : < 975

Menurut hasil dari chek list sanitasi didapatkan skort 930 sehingga jika dilihat criteria penilaiannya tidak memenuhi syarat karena berada pada rentan skort <975.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Bagian eksterior (luar) 1. Tempat parkir

(19)

Hasil penelitian tempat parkir berdasarkan informan kunci mengatakan bahwa tempat parkir yang berada pada terminal bukan seperti tempat terminal pada umunya karena setiap angkutan yang datang akan memarkirkan mobilnya di depan agent atau POnya masing-masing. Tempat parkirnya sering dibersihkan karena sudah ada petugas yang sering membersihkannya, jalanannya dari aspal dan kuat. Sedangkan wawancara informan pendukung dan dokumentasi bahwa tempat parkir terminal 1942 Andalas terlihat bersih, karena memang ada petugas yang sering membersihkannya. Namun, masih ada genangan air yang sering terlihat jika terjadi hujan dan tempat-tempat sampah yang seharusnya berada pada setiap agent itu belum ada walaupun ada hanya berjumlah 1 buah yang bentuknya sudah tidak terbentuk dengan bagus.

Persyaratan minimal hygiene sanitasi tempat parkir yang berlaku adalah sebagai berikut :

a. bersih dari sampah dan genangan – genangan air karena tempat parkir yang bersih dari sampah dan genangan-genangan air akan menguntungkan dari segi estetik dan kesehatan. Apabila tempat parkir kotor dengan sampah-sampah dan genangan air, akan dapat menimbulkan kecelakaan dan juga dapat menjadi sarang berbagai serangga dan akan menciptakan tempat hidup dan berkembangnya nyamuk.

(20)

b. Berlantai aspal atau beton agar tempat tersebut tidak lekas rusak sehingga tidak menimbulkan lubang-lubang yang dapat menjadi tempat genangan-genangan air, juga agar menyenangkan bagi penumpang karena tidak terjadi goncangan-goncangan kendaraan. c. Tersedia tanda- tanda yang jelas memudahkan dalam pengaturan

parkir kendaraan, sehingga tidak terjadi kesemrawutan parkir kendaraan (Lili Persilia, 2011).

Dilihat dari teori yang ada bahwa tempat parkir yang berada pada terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat karena masih ada genangan-genangan air jika musim hujan datang. Namun dilihat dari secara keseluruhan tempat parkir itu bersih hanya saja tidak dapat digunakan secara baik dan terjadi kesemrautan dalam penataannya. Selain itu tidak terdapat rambu-rambu lalu lintas yang jelas berupa tanda larangan atau batas parkir karena tidak ada petugas yang bertanggung jawab dalam pengaturannya.

Aspal dari tempat parkir masih kokoh dan kuat tetapi permukaan aspalnya tidak rata sehingga saat musim hujan datang aspal yang berdataran rendah akan menyisahkan genangan-genangan air.

2. Pembuangan sampah

Hasil penelitian tentang pembuangan sampah pada terminal 1942 Andalas berdasarkan wawancara pada informan kunci, informan pendukung dan dokumentasi bahwa sampah yang ada pada terminal

(21)

1942 Andalas sering tertumpuk karena terkadang waktu pengangkutan sampah oleh mobil operasional dari BLH tidak menentu dan juga cara pengangkutannya tidak dilakukan secara baik sehingga pada bak sampah yang tersedia masih ada saja sampah yang tertumpuk tidak terangkut.

Untuk pembuangan sampah di terminal bis, yang penting diperhatikan adalah disamping tempat sampah yang perlu memenuhi syarat , juga diperhatikan agar tempat sampah itu tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menampung volume sampah yang ada. Penempatannya juga harus sedemikian rupa, sehingga memudahkan bagi orang untuk menggunakannya dan mudah juga bagi petugas sampah mengangkutnya (Kompasiana, 2010).

Kebersihan terminal hendaknya diperhatikan dengan menyapu dua sampai tiga kali sehari. Dalam pengangkutan sampah fasilitas yang digunakan oleh pemerintah dengan menggunakan kendaraan pengangkutan sampah (truk) yang pengangkutannya dilakukan 1-2 hari sekali dimana sampah tersebut selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah resmi yang telah ditentukan oleh dinas kebersihan (Lili Persia, 2010).

Dari pengamatan yang dilakukan pembuangan sampah pada terminal 1942 Andalas belum memenuhi syarat karena tempat sampah itu seharusnya tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menampung volume sampah yang ada. Sehingga tidak terjadi penumpukkan

(22)

volume sampah yang dapat mengganggu dalam segi estetika dan juga dalam kesehatan. Selain itu cara pengangkutan sampahnya kurang baik sehingga masih ada sisa-sisa sampah berserakkan yang dapat menimbulkan adanya tempat perkembangbiakkan vektor-vektor penyakit. Dalam sarana pengangkutan sampah terjadi ketidak cocokkan informan antara informan lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh sopir bahwa jadwal pengangkutannya terkadang dalam 1 minggu hanya ada 3 sampai 4 kali pengangkutannya sedangkan pada informan lain mengatakan bahwa pengangkutan sampah dijadwalkan setiap hari, ini terjadi dikarenakan bahwa sopir sering melakukan perjalanan sehingga tidak tiap harinya berada di tempat tersebut sehingga sopir hanya melihat pengangkutannya dilakukan hanya pada 3 sampai 4 kali saja dalam seminggu.

3. Penerangan

Hasil penelitian dari wawancara tentang penerangan pada informan kunci dan dokumentasi pengukuran menggunakan lux meter bahwa penerangan sudah cukup karena pengoperasional terminal hanya pada pagi sampai siang hari. Sedangkan pada informan pendukung dikatakan bahwa penerangannya belum cukup karena lampu yang menerangi jalan sudah rusak, tidak berfunngsi lagi.

Penerangan di terminal terutama di tempat parkir,pintu masuk dan pintu keluar terminal perlu diberi pencahayaan yang cukup,untuk

(23)

tempat ini penerangan minimal yang dianjurkan adalah 10 foot candles (Lili Persia, 2010).

Dari pengamatan peneliti bahwa penerangan pada terminal 1942 Andalas sudah memenuhi syarat yaitu lebih dari 10 foot candles dan ini merupakan penerangan alami dari sinar matahari karena terminal 1942 Andalas beroperasi hanya dipusatkan pada pagi hari sampai siang hari. Namun pada informan pendukung menyatakan tidak cukup dikarenakan bahwa penerangan yang dimaksudkan mereka adalah penerangan memakai bolam lampu sehingga mereka menjawab belum cukup padahal dalam penerangan yang ditanyakan adalah bekisar penerangan pada pagi hari sampai siang karena pengoperasian terminal hanya pada pagi hari sampai siang hari.

4. Drainase

Hasil penelitian tentang drainase yang berada pada terminal 1942 Andalas menurut wawancara informan kunci bahwa drainase pada terminal 1942 Andalas bersih karena sering dibersihkan oleh para pembersih dari BLH sedangkan pada informan pendukung dan dokumentasi menunjukkan bahwa drainase tersebut tidak berjalan dengan lancer dan masih ada sampah-sampah yang menyumbat jalan airnya.

Agar terminal tidak becek maka sebaiknya diberi saluran air disekeliling bangunan. Beberapa hal yang bersifat umum pada saluran kotor diterminal yang perlu diperhatikan:

(24)

1) Jangan menimbulkan genangan air terutama untuk air hujan dihalaman

2) Saluran air pembuangan kotor harus diusahakan sedemikian rupa sehingga air kotor dapat mengalir dengan baik dan lancar

3) Saluran-saluran air kotor harus tertutup dan rapat serangga dan tikus

4) Disamping ruji-ruji atau gawang-gawang pada pangkal dan ujung saluran untuk mencegah masuknya kotoran dan sampah dari halaman, kamar mandi, tempat cuci yang dapat berupa daun-daun dan kertas, plastik dan lain-lain sehingga dapat menyebabkan tersumbatnya saluran tersebut (Lili Persia, 2010).

Pengamatan yang didapat pada terminal 1942 Andalas yaitu drainase pada terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat karena air limbahnya tergenang, tidak mengalir dengan lancar dan terdapat sampah. Drainase pada terminal ini sering dibersihkan namun ada saja masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan sehingga sampah itu tercecer di saluran air yang membuat saluran air tersumbat. Dinding salurannya rendah tidak dapat menampung air limbah dan pada saat air musim hujan turun air limbah ini akan menguap sehingga menimbulkan jalanan menjadi becek. Selain itu tidak ada ruji-ruji ataupun gawang-gawang pada ujung saluran sehingga jika kotoran seperti sampah-sampah masuk dapat menyumbat jalannya air limbah pada saluran itu. Perbedaan informasi yang didapat karena pada saat

(25)

pengawas dan pengelolah mengawasi kebersihan-kebersihan atau sanitasi ini mereka datang melihat pada pagi hari sehingga keadaan terminal masih bersih. Seehingga informasi yang mereka berikan keadaannya terlihat bersih.

4.2.2 Bagian interior (dalam) 1. Ruang tunggu

Hasil penelitian tentang ruang tunggu yang berada pada terminal 1942 Andalas menurut informan kunci, informan pendukung dan dokumentasi bahwa ruang tunggu berjumlah dua unit, dalam keadaan bersih, mempunyai tempat duduk tetapi jumlah tempat duduk kurang dan memiliki lantai dari beton.

Yang penting diperhatikan mengenai ruang tunggu terminal agar tidak meninggalkan masalah-masalah kesehatan adalah lantai dibuat dari bahan kedap air dan tidak licin, agar kotoran yang ada mudah dibersihkan, tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk, ruang tunggu harus dan tersedia tempat-tempat sampah yang tertutup dan kedap air, di ruang tunggu terminal bus perlu diberi penerangan secukupnya agar menerangi semua sudut ruang bagi orang-orang di tempat itu (Lili Persia, 2010).

Pengamatan yang didapat dari tempat penelitian bahwa ruang tunggu yang berada pada terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat karena tidak memiliki tempat sampah yang tertutup dan kedap air. Namun dilihat dari segi keseluruhan ruang tunggu terminal 1942 Andalas bersih karena masyarakat yang telah menetap di terminal ini

(26)

sering membersihkannya hanya saja jumlah tempat duduknya kurang sedangkan penumpang yang sering memakai ruang tunggu itu sebagian tidak mendapatkan tempat duduk. Selain itu juga penerangan pada ruang tunggu ini memakai pencahayaan alami dari matahari sehingga penerangan pada rung tunggu ini mencukupi sesuai teori yang ada. 2. Jamban

Hasil penelitian tentang jamban dari wawancara pada informan kunci, informan pendukung dan dokumentasi bahwa jamban yang berada pada terminal 1942 Andalas berjumlah dua unit keadaannya baik, bersih, airnya bersumber dari PAM (Perusahaan Air Minum) dan mengalir dengan lancar.

Diterminal wc umum penting peranannya guna melayani para pengunjung yang ingin membuang kotorannya tetapi apabila fasilitas ini tidak memenuhi syarat kesehatan akan mudah menyebabkan terjadinnya penyebaran penyakit menular, terutama penyakit-penyakit yang menularnya melalui makanan/minuman (Food Born Infection). Agar bahaya kesehatan itu dapat dihindarkan, maka yang penting diperhatikan mengenai wc umum diterminal adalaah wc harus memakai leher angsa, tersedia air bersih yang cukup, tersedia tempat cuci tangan dan sabun, tersedia tempat khusus untuk memelihara dan merawatnya, ada pemisah antara wc wanita dan wc pria, jumlah wc disesuaikan dengan jumlah pengunjung dan terlindung dari pandangan orang lain (Lili Persia, 2010).

(27)

Pengamatan dari tempat penelitian tentang jamban yang berada pada terminal 1942 Andalas bahwa jamban tersebut tidak memenuhi syarat karena tidak tersedia tempat cuci tangan dan sabun dan tidak tersedia tempat khusus untuk memelihara dan merawatnya. Dilihat dari segi fisik, jamban di terminal 1942 Andalas sederhana dan bersih hanya saja sarananya tidak lengkap. Sehingga pada saat pengunjung membuang kotoran mereka tidak lagi mencuci tangan dan ini bisa menyebabkan penularan penyakit.

3. Tempat ibadah

Hasil penelitian tentang tempat ibadah yang terdapat diterminal 1942 Andalas menurut informan kunci, informan pendukung dan dokumentasi bahwa tempat ini tidak lagi digunakan sehingga kebersihannya tidak terjaga (kotor) dan berbau tidak sedap.

Persyaratan sanitasi bagi rumah ibadah hampir sama dengan bangunan lain akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah penyediaan air yang cukup serta pemeliharaan kebersihan bangunan(Lili Persia, 2010). Pengamatan peneliti bahwa tempat ibadah yang terdapat pada terminal 1942 Andalas tidak memenuhi syarat karena kebersihannya tidak terjaga dan berbau tidak sedap ini dikarenakan tidak ada lagi yang memanfaatkannya sehingga kebersihannya tidak terjaga dan sumber air yang digunakan untuk membersihkan diri agak jauh dijangkau. Maka dari itu pengunjung yang ingin beribadah akan langsung ke tempat ibadah (mesjid) di luar terminal.

(28)

4. Pengeras suara

Hasil penelitian dari informan kunci, informan pendukung dan dokumentasi bahwa alat pengeras suara di terminal 1942 Andalas digunakan hanya pada saat pemberitahuan tentang tata mobil yang berada pada saat itu.

Terdapat alat pengeras suara yang dapat dipergunakan untuk memberikan keterangan kebersihan atau informasi-informasi pada para pengguna terminal 1942 Andalas (Candra, 2007:182-184)

Pengamatan yang didapat dari tempat penelitian bahwa alat pengeras suara yang berada pada terminal 1942 Andalas memenuhi syarat masih berfungsi walaupun jarang digunakan.

Referensi

Dokumen terkait

Namum sejauh ini, dalam penegakan hukum di dalam masyarakat adat Aceh, masih terdapat kendala-kedala yang dihadapi, sehingga proses pembangunan hukum adat di Indonesia, khususnya di

Namun demikian, limbah tapioka sebagaimana limbah agroindustri pada umumnya memiliki faktor pembatas dalam pemakaiannya yaitu kandungan protein yang rendah dan serat

Perusahaan adalah tempat dimana berlangsungnya sebuah transaksi serta pendistribusian dari sebuah kegiatan usaha dan jasa yang memiliki tempat naungan yaitu kantor,

Oleh karena itu, yang akan dilakukan judul penelitiannya adalah “Pengelolaan Evaluasi Pembelajaran oleh Kepala Madrasah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di

Berdasarkan kenyataan di atas, tujuan penelitian ini adalah menyajikan deskripsi naskah Teks Kisah Nabi Adam‘Alaihissalam dalam Naskah Qishashul Anbiya’Versi Azhari

Pada peta fasies model dari estuarine ini, tidal sand bar ini merupakan bagian terluar dari tide dominated estuarine, memanjang sejajar dengan arusnya, dan dari peta

Dalam Fabrikasi Babington burner dengan variasi nozzle semprot hingga menganalisa hasil panjang flame bahan bakar yang digunakan menggunakan residu oli bekas tanpa melalui proses

Berdasarkan analisis data, diperoleh dari hasil observasi / pengamatan terhadap kinerja guru, dalam pembelajaran meningkat dari 61,36% pada siklus I menjadi 88,63% pada siklus