• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Novel Corona Virus yang berjangkit di Saudi Arabia sejak bulan maret 2012, sebelumnya tidak pernah ditemukan di dunia. Oleh karena itu berbeda karekteristik dengan virus corona SARS yang menjangkiti 32 negara di dunia pada tahun 2003. Komite International Taxonomy Virus lengkapnya The Corona Virus Study Group Of The International Committee on Taxonomy of viruses pada tanggal 28 Mei 2013 sepakat menyebut Virus Corona baru tersebut dengan nama Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV) baik dalam komunikasi publik maupun komunikasi ilmiah.

Hingga 1 Agustus 2013 jumlah kumulatif kasus konfirmasi MERS CoV didunia sebanyak 94 kasus dan diantarannya 47 meninggal. Negara yang terjangkit: Saudi Arabia, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris, Jerman Perancis, Italia dan Tunisia. WHO menyebutkan terjadi penularan terbatas dari manusia ke manusia, baik di klaster keluarga atau masyarakat maupun di pelayanan kesehatan. Terdapat beberapa klaster kasus terkonfirmasi. Sampai saat ini belum jelas sumber asal virus penularnya dan sedang diteliti lebih lanjut.

Gejala klinis pada umumnya demam, batuk gangguan pernafasan akut, timbul gambaran pneumonia, kadang-kadang terdapat gejala saluran pencernaan misalnya diare. Kelompok usia tinggi yaitu lebih dari 60 tahun. Belum terdapat pengobatan spesifik dan belum terdapat vaksin.

Dalam jumlah besar warga Negara Indonesia berada di Jazirah Arab terutama di Saudi Arabia, Jordania, Uni Emirat Arab, dan Qatar sebagai tenaga kerja yang menetap dalm waktu relatif lama. Terdapatnya pengumpulan massa (mass gathering) di wilayah yang sedang berlangsung infeksi MERS-CoV berisiko dapat terjadi penularan.

(2)

1.2.1. Untuk dapat mengetahui Tentang MERS-CoV 1.2.2. Untuk dapat mengetahui Gejala dari MERS-CoV 1.2.3. Untuk mengetahui cara Mendiagnosa MERS-CoV

1.2.4. Untuk mengetahui terapi yang diberikan pada MERS Co-V 1.3. MANFAAT

Agar mahasiswa mampu mengetahui gejala dan dapat mendiagnosis serta memberikan terapi dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus

BAB II PEMBAHASAN

(3)

2.1. EPIDEMIOLOGI

2.2. Ada 9 negara yang telah melaporkan kasus MERS-CoV ( Perancis, Italia, Jordania, Qatar, Saudi Arabia, Tunisia, Jerman, Inggris, dan Uni Emirat Arab ). Semua kasus berhubungan dengan negara di Timur Tengah ( Jazirah Arab ), baik secara lPENGERTIAN

MERS-CoVadalahpenyakitpernapasan yang disebabkanoleh virus koronajenisbaru yang ditemukan di wilayahtimurtengah.Penyakitpernapasan yang timbulantaralainadalah pneumonia (infeksijaringanparu-paru).MERS-CoVmerupakansingkatandariMiddle East RespiratorySyndromeCoronaVirus.Terjemahanbebasnya, sindrompernapasanTimur Tengah akibat virus korona. Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee Concerning MERS CoV merupakan situasi serius dan perlu perhatian besar namun belum terjadi kejadian kedaruratan kesehatan masyarakat International.

angsung maupun tidak langsung.

Situasi perkembangan kasus MERS-CoV

( Sumber: WHO per 30 september 2013 ). Sebaran kasus

NEGARA KASUS ( KEMATIAN)

France 2 (1) Italy 1 (0) Jordan 2 (2) Qatar 5 (3) Saudi Arabia 108 (47) Tunisia 3 (1) United Kingdom 3 (2)

United Arab Emirates 6 (2)

Total 130 (58)

2.3. ETIOLOGI

MERS Co-V adalahmerupakansalahsatujenis virus yang menyerang organ pernafasan orang mengidapnya yang merupakanjenispenyakitsaluranpernafasan yang bisamengakibatkankematian. MERS – Covadalahmerupakansingkatandari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus inimerupakanjenisbarudarikelompok Corona virus (Novel Corona Virus).

(4)

Genus : Corona virus

Informasi yang diperolehdari website KementrianKesehatan RI memberitakanbahwasannya virus iniberbedadengan coronavirus lain yang telahditemukansebelumnya.

SehinggakelompokstudiCoronaVirusdariKomiteInternasionaluntukTaksonomi Virus memutuskanbahwaNovelCoronaVirustersebutdinamakansebagai MERS-Cov. Virus initidaksamadenganCoronaViruspenyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), namunmiripdenganCoronaVirus yang terdapatpadakelelawar.

(5)

Corona virus dapat dibawa oleh kelawar dan serangga diperantarai oleh debu dan berpindah ke onta kemudian terkontaminasi dengan manusia. Dan sifat dari corona virusnya zoonosis.

Cara penularan MERS-CoV

 Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia secara luas dan berkelanjutan. Mekanisme penularan belum diketahui

 Kemungkinan penularannya dapat melalui :

Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin Tidak langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

2.5. MANIFESTASI KLINIS

 Demam (38ºC) atau ada riwayat demam  Batuk

 Sakit tengorokan  Sesak napas

 Pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit

Merujuk pada definisi kasus WHO, klasifikasi kasus MERS-CoV adalah : 1. Kasus Dalam Penyelidikan

 Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Negara Timur Tengah (negara terjangkit) dalam waktu 14 hari sebelum sakit kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.

 Adanya petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat pasien ISPA berat, terutama pasien yang memerlukan perawatan intensif.

 Adanya klaster pneumonia (gejala penyakit sama) dalam periode 14 hari, tanpa ditemukan riwayat berpergian, kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.  Seseorang dengan Infeks Saluran Pernapasan Akut ringan sampai berat yang memiliki kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit

2. Kasus probable

 Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis atau histopatologis dan tidak tersedia pemeriksaan MERS-CoV atau hasil laboratoriumnya negatif pada satu kali pemeriksaan spesimen yang tidak adekuat

(6)

CoV.

 Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis atau histopatologis dan hasil pemeriksaan laboratorium inkoklusif (pemeriksaan skrining hasilnya positif tanpa konfirmasi biomolekular ) dan adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi MERS-CoV.

3. Kasus konfirmasi

 Seseorang yang terinfeksi MERS-CoV dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif.

2.6. DIAGNOSA

 Anamnesis: Demam suhu > 38 C, batuk dan sesak, ditanyakan pula riwayat bepergian dari negara timur tengah 14 hari sebelum onset

 Pemeriksaan fisis: Sesuai dengan gambaran pneumonia

 Radiologi: Foto toraks dapat ditemukan infiltrat, konsolidasi sampai gambaran ARDS  Laboratorium: Ditentukan dari pemeriksaan PCR dari swab tenggorok dan sputum

Bahanpemeriksaan :

 Spesimen dari saluran napas atas (hidung, nasofaring dan/atau swab tenggorokan)  Spesimensaluran napas bagian bawah (sputum, aspirat endotracheal, kurasan

bronkoalveolar) Jenispemeriksaan:

 Kultur mikroorganisme sputum dan darah  Pemeriksaan virus influenza A dan B

Virus influenza A subtipe H1, H3, dan H5 (di negara-negara dengan virus H5N1 ditemukan pada unggas), virus parainfluenza, rhinoviruses, adenonviruses, metapneumoviruses manusia, dan corona virus baru.

(7)

 Pemeriksaan spesimen coronavirus baru dilakukan dengan menggunakan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

2.7. PENATALAKSANAAN

 Berikan terapi oksigen pada pasien sesak nafas

 Berikan terapi untuk mengobati gejala demam, dan batuk

 Pada pasien pneumonia dan diduga terinfeksi MERS CoV, dapat diberikan antibiotik secara empirik. Pneumonia ringan, dapatdiberikangolonganbetalaktam, antibetalaktamase IV. Pneumonia sedang/berat dapat di berikan respiratory Flouroquinolon IV.

 Pemantauan secara ketat pasien dengan ISPA berat bila terdapat tanda-tanda perburukan klinis, seperti gagal nafas, hipoperfusi jaringan, syok dan memerlukan perawatan intensif (ICU)

2.8. PENCEGAHAN

 Pencegahan transmisi droplet.

 Pencegahan standar pada setiap pasien yang diketahui atau dicurigai memiliki infeksi pernafasan akut, termasuk pasien dengan dicurigai, probable atau terkonfirmasi MERS-CoV

 Pengaturan ruangan dan pemisahan tempat tidur minimal 1 meter antara setiap pasien yang tidak menggunakan APD.

 Terapkan etika batuk. 

(8)

PENUTUP 3.1. KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa MERS Co-V disebabkan oleh corona virus, dengan gejala yakni demam >38ºC, batuk, sakit tenngorokan, sesak nafas, dan pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Namun, pada MERS Co-V tidak ada gejala yang khas. Sehingga untuk penatalaksanaannya tergantung dari gejala klinis yang muncul.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.cdc.gov/travel/files/mers-poster.pdf di akses 21 Juni 2014 2. http://www.cdc.gov/coronavirus/mers/photos.html di akses 21 Juni 2014 3. http://www.cdc.gov/en/Features/first-us-mers-case di akses 21 Juni 2014 4. http://www.depkes.go.id di akses 21 Juni 2014

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pengendalian penataan kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini di kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan pedesaan, kawasan perkotaan dan kawasan

10 Penciptaan karya seni lukis merupakan kegiatan yang bersifat pribadi, dimana lukisan merupakan cerminan dari perasaan, kreativitas, individualitas atau

Menimbang, bahwa dalil-dalil yang mendasari gugatan Penggugat pada pokonya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan damai hanya sampai degan akhir tahun

Hal ini dikarenakan seluruh item instrumen ini memenuhi kriteria-kriteria sebagai item yang baik, yaitu (1) memiliki muatan faktor positif, (2) valid (signifikan,

Ketika terbukti pemain atau ofisial melakukan kecurangan, akan dikeluarkan surat keputusan resmi dari IHSBT 2017, dan pemain atau ofisial yang bersangkutan dilarang

Hasil negatif pengujian Coliform minuman serbuk effervescent serai ditandai dengan tidak adanya gelembung gas pada tabung Durham dan warna medium tidak keruh.. Dokumentasi

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian ilmiah sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Pada penelitian

Salah satu metode untuk menghitung A k dan fungsi-fungsi dari A yang lainnya dalam bentuk rumus akan diselesaikan dengan menggunakan teorema Cayley-Hamilton.. Bagian